Anda di halaman 1dari 6

Penelitian Dasar dan Terapan

A. Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau
penelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi
pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori
yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki
tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara
langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru memberikan sumbangan
besar terhadap pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari penelitian
terapan. Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan
memprediksikan fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar mungkin
belum mapu mengatasi secara langsung masalah namun dapat menajadikannya lebih baik
(Dharma, 2008). Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahun ilmiah dan
hukum-hukum dalam kehidupan.
Penelitian dasar dapat digeneralisisakan karena bersifat abstak dan umum.
Penelitian dasar tidak secara langsung menyelesaikan masalah praktis melainkan dijadikan
sebagai dasar dalam menyelesaikan masalah-masalah praktis. Dengan kata lain, hasil
penelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis.
Gay (1977) menyatakan bawah sebenarnya sulit untuk membedakan antara
penelitan murni ( dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu
garis kontinum. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak
memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya
dilakukan pada laboratorium yang kondidinya terkontrol dengan ketat.

Menurut Jujun S. Sumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau


murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya
belum pernah diketahui. Sedangkan menurut Sukmadinata (2009) dalam buku Metode
Penelitian Pendidikan mendefinisikan penelitian dasar (basic research) disebut juga
penelitian murni (pure research) atau penelian pokok (fundamental research) diarahkan
pada pengujian teori, hanya dengan sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya
untuk kepentingan praktik.
Sukmadinata (2009) menambahkan tujuan dari penelitian dasar adalah :
1. untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum
ilmiah, dan
2. untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.

Wibisono (2002) menyatakan bahwa penelitian dasar dilakukan untuk memperluas


batas-batas ilmu pengetahuan. Penelitian dasar ini tidak ditujukan secara langsung untuk
mendapatkan pemecahan bagi suatu permasalahan khusus. Penelitian dasar dilakukan
untuk memverifikasi teori yang sudah ada atau untuk mengetahui lebih jauh tentang
sebuah konsep. Hal pertama kali yang harus dilakukan dalam penelitian dasar adalah
pengujian konsep atau hipotesis awal dan kemudian pembuatan kajian lebih dalam serta
kesimpulan tentang fenomena yang diamati
Menurut LIPI, mendefinisikan penelitian dasar sebagai setiap penelitian yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang
penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu
tidak segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang akan terpakai. Penelitian murni
tidak dibayang-bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari penemuan tersebut untuk
masyarakat. Perhatian utama adalah kesinambungan dan integritas dari ilmu dan filosofi.
Penelitian murni bisa diarahkan ke mana saja, tanpa memikirkan ada tidaknya hubugnan
dengan kejadian-kejadian yang diperlukan masyarakat. Proses pemikiran si peneliti bisa
membawanya kemana saja, tanpa memikirkan sudt apa dan arah mana yang akan di tuju.
(Hogben, 1983, dalam buku Science For The Citizen)
Penelitian dasar dibedakan atas pendekatan yang digunakan dalam
pengembangan teori yaitu:
1. penelitian deduktif, yaitu penelitian yang bertujuan menguji teori pada keadaan
tertentu.
2. Penelitian deduktif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangakan
(generating) atau hipotesis melalui pengungkapan kata.

B. Penelitian Terapan
Penelitian terapan dilakukan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan.
Penelitian terapan hasilnya tidaklah untuk dipertahankan didepan pakar ataupun
disimpan dalam perpustakaan melainkan harus diuji di dalam kenyataan yaitu
impelementasinya harusnya dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tingkst
kecermatan tidak boleh mempengaruhi pelaksanaan penelitan menjadi lamban karena
banyak masalah yang membutuhkan penanganan secepatnya.
Penelitian terapan dilakukan karena manusia membutuhkan solusi dari sebuah masalah
yang dihadapi dimana adanya ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang
terdapat dalam kondisi yang dihadapinya. Tanpa kebutuhan tersebut maka penelitian
terapan tidak banyak manfaatnya karena kondisi sekarang banyak hal yang perlu
disempurnakan agar kehidupan menjadi lebih baik.Ciri-ciri penelitian terapan pada
dasarnya tidak berbeda jauh dengan ciri-ciri didalam metodologi penelitian.
Gay (1977) penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapakan, menguji, dan
mengevelusai kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-
masalah praktis. Jadi penelitian murni/dasar berkennaan dengan penemuan dan
pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka
penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan.

Penelitian terapan dibedakan atas


1. Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat memberi masukan atau
mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif
tindakan.
2. Penelitian dan pengembangan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih
baik.
3. Penelitian tindakan yaitu, penelitian yang dilakukan untuk segera digunakan sebagi
dasar tindakan pemecahan masalah.

Ciri-ciri yang dimaksud sebagai berikut :


1. Penelitian terapan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menmukan kebenaran
objektif. Data sebagai bukti ilmiah sebagai pendukung kebenaran hasil penelitian
terapan adalah data yang berasal dari sumber pertama (primer) agar terjamin
keasliannya dan ketepatannya agar dapat dipercaya
2. Penelitian terapan harus menggunakan metode yang tepat. Metode yang digunakan
haruslah sesuai dengan prosedur kerja yang diikuti dengan ketelitian agar menghasilkan
kebenaran yang dipertanggungjawabkan.
3. Penelitian terapan perlu menggunakan teori-teori atapun pengalaman bersifat terpakai
karena teori dan pengalaman tersebut tidak hanya digunakan dalam penyusunan
kerangka teori tetapi juga dalam menyusun kesimpulan dan hasil yang dikaitkan dengan
data yang telah dikumpul.
4. Penelitian Terapan menggunakan data yang dikumpulkan secara lengkap dan objektif.
Data yang dikumpulkan harus mengcover semua hal yang berhubungan dengan
masalah. Peneliti tidak boleh berat sebelah dalam pengumpulan data dimana hanya
menghimpun data yang mendukung ataupun sebaliknya karena berdampak pada hasil
kebenaran yang tidak objektif
5. Penelitian terapan tidak hanya menyajikan data tetapi juga dengan pengolahan data baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Pengolahan data menjadi jaminan dari kesimpulan
yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah.
6. Penelitian terapan dilaporkan secara jelas, sistematis dan objektif agar mudah dipahami
pembaca sehingga dapat bermanfaat.
7. Penelitian terapan biasanya memfokuskan masalah pada gejala alam atau gejala social
dengan berbagai kekurangan ataupun kelemahan yang merugikan manusia bilamana
dibiarkan saja. Untuk mencegah kondisi tersebut perlu penanganan yang tepat sehingga
penelitian terapan lebih menitikberatkan pada asas kebermanfaatnnya di kehidupan
nyata.

Dari uraian-uraian diatas bahwa penelitan terapan merupakan bagian dari


metodologi penelitian sehingga erat kaitannya dengan jenis penelitian lain yang saling
berintegrasi antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut berarti penelitian terapan
dapat berfungsi sesusai dengan jenis penelitian yang diintegrasikan dengannya. Jenis
penelitian tersebut adalah:

1. Penelitian Terapan sebagai penelitan eksploratif


2. Penelitian Terapan sebagai Penelitian Verifikatif
3. Penelitan Terapan sebagai Penelitian Pengembangan
4. Penelitan Terapan sebagai Penelitian Laboratorium
5. Penelitan Terapan sebagai Penelitian Kepustakaan
6. Penelitan Terapan sebagai Penelitian Lapangan
7. Penelitan Terapan sebagai Penelitiadeksriptif
8. Penelitan Terapan sebagai Penelitian Inferensial.
Tugas ilmu terapan:

1. Setiap Penelitian terapan seharusnya dapat mendeksripsikan dan menjelaskan kondisi


masalah yang terjadi tanpa mengetahui masalah yang terjadi secara mendalam maka
akan sulit dalam merumuskan kesimpulan dan menyusun implementasi nya sebagai
saran dalam menyelesaikan masalah. Tidak hanya memaparkann gejalanya tetapi juga
dilengkapi dengan data yang relevan dan objektif
2. Tugas Prediktif, Peneliti terapan harus mampu melakukan prediksi mengenai masalah
yang akan diungkapnya. Menganalisa masalah untuk menghasilkan sebuah prediksi
yang baik perlu adanya data yang objektif bukan hanya data sekarang namun perlu data
masa lalu untuk memperkuat prediksi.
3. Tugas Kontrol,Tugas penelitian terapan harus dilanjutkan dengan merumuskan
kesimpulan, implementasi dan cara untuk mengendalikan gejala-gejala agar sesuai
dengan kejadian yang diahrapkan. Penelitian terapan perlu diadakan pengontrolan agar
hasil dari kesimpulan penelitian dapat mengatasi masalah yang dihadapai dapat teratasi

Masalah dalam penelitian terapan:


Penelitian terapan hanya layak digunakan pada masalah yang realistis yang berate
benar-benar ada dalam kehidupan masyarakat dan perlu selesalikan. Peneliti harus selektif
dalam memilih masalah yang penting untuk diselesaikan. Ada masalahyang dapat diatasi
menggunakan satu disiplin ilmu tetapi banyak juga masalah yang harus diselesaikan secara
multidisipliner. Beberapa kriteria pemlihan masalah sebagai berikut:

1. Masalah dalam penelitian terapan tidak boleh terlalu luas dan terlalu sempit karena hasil
kesimpulannya hanya berlaku diwilayah yang diselidiki dan jangka waktu tertentu
2. Masalah dalam penelitian terapan dapat dikumpulkan datanya secara objektif, lengkap
dan Masalah penelitian terapan harus sesuatu yag berguna untuk diselesaikan.
Kegunaan itu berarti hasilnya harus bermanfaat dalam menunjang aktivitas kehidupan
manusia sehari-hari artinya manfaatnya memiliki nilai nilai praktis baik bagi penelit
maupun orang lain.
3. Masalah penelitian terapan bersifat konkret sesuai dengan realita kehidupan, artinya
penelitian terapan dapat diimpelemntasikan dalam kehidupan nyata bukan pada ranah
imajinasi yang sulit dilaksanakan.
4. Keselarasan antara pengetahuan peneliti dengan masalah yang akan dihadapi menjadi
bahan pertimbangan dalam menentukan masalah yang akan diteliti agar dapat
diselesaikan secara tuntas dan tepat serta tidak mengada ada/menimbulkan masalah
akibat ketidakpahaman mengenai masalahnya.
5. Masalah harus menarik dan penting untuk diteliti agar peneliti dapat termotivasi dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Masalah yang dipilih biasanya yang penting dan
mendesak untuk diselesaikan.
6. Masalah untuk penelitian terapan harusnya menghasilkan sesuatu yang baru minimal di
lingkungan yang di selidiki karena terkadang terdapat beberapa masalah yang sama di
tempat yang berbeda oleh karena itu biasanya membutuhkan penanganan yang berbeda
pula agar masalah yang dihadapi tepat.

C. PERBEDAAN PENELITIAN DASAR DAN PENELITIAN TERAPAN

FAKTOR PENELITIAN DASAR PENELITIAN TERAPAN


Lingkungan penelitian Akademik Pemerintahan atau bisnis
Inisiatif penelitian Peneliti Klien atau sponsor
Biaya penelitian Peneliti atau bantuan Klien melalui kontrak
Jenis penelitian Mandiri Kelompok
Disiplin ilmu Satu atau dua Multidisiplin
Setting penelitian Laboratorium/ lapangan Lapangan
Keluwesan Lebih fleksibel Kurang fleksibel
Manfaat penelitian Pengembangan ilmu Pemecahan masalah
Menjawab beberapa
Sifat penelitian Menjawab sedikit pertanyaan
pertanyaan
Menguji signifikansi secara Menguji signifikansi secara
Jenis pengujian
statistik praktik
Aplikasi, kedokteran,
Bidang penelitian Fisik, perilaku, dan sosial
rekayasa, dan pendidikan
Menguji teori, dalil, dan
Tujuan dilakukan Menguji kegunaan teori dalam
prinsip dasar, serta
bidang tertentu serta
menentukan hubungan empiris
penelitian menentukan hubungan empiris
antar fenomena

Anda mungkin juga menyukai