Abstrak
Arsitektur dan interior tradisional merupakan bentuk fisik kekayaan budaya yang sarat akan
makna serta nilai filosofis. Nilai-nilai inilah yang lekat dengan keseharian masyarakat yang
kemudian menjadi indentitas sebuah masyarakat. Namun dewasa ini, ciri serta identitas
budaya semakin ditinggalkan karena dianggap tidak relevan dengan era modern saat ini.
Perancangan dengan pendekatan vernakular pada bangunan modern dapat digunakan sebagai
solusi untuk melestarikan nilai dan kepercayaan lokal. Pada Rumah tradisional Suku Dayak
atau Lamin terdapat nilai-nilai kepercayaan serta merupakan bentuk respon masyarakat Suku
Dayak terhadap iklim serta lingkungan tempat mereka tinggal. Penelitian Gedung Keuskupan
Agung Samarinda dengan pendekatan vernakular tidak hanya mengangkat nilai yang berupa
simbol dan filosofi namun juga ditemukan keseimbangan yang diciptakan bangunan dengan
alam sekitar.
Katakunci: Suku Dayak, Lamin, vernakular, Keuskupan Agung Samarinda
Konsep organisasi ruang Lamin inilah yang Keempat karakter visual yang identik
diterapkan pada organisasi ruang Keuskupan dengan Lamin inilah yang kemudian
Agung Samarinda. diadopsi dalam fasad Gedung Keuskupan
Agung Samarinda. Selain sebagai penegasan
konsep Lamin¸karakter visual ini juga
sebagai wujud respon terhadap iklim
setempat.
dalam Lamin serta kepercayaan Suku Dayak Pontianak Ke Samarinda 1894. Jakarta:
yang kemudian diaplikasikan dalam bentukan Gramedia Pustaka Utama bekerja sama
fisik sehingga bentuk fisik seperti organisasi dengan Borneo Research Council.
ruang menjadi sarat makna dan filosofi. Nilai,
pemikiran, dan filosofi inilah yang menjadi Oliver, Paul, (1997). Encyclopedia of
wujud terpenting identitas masyarakat yang Vernacular Architecture of the World. 3
harus dilestarikan. vols. Cambridge: Cambridge University
Respon bangunan terhadap lingkungan sekitar Press.
juga merupakan salah satu bentuk perwujudan
budaya dalam bangunan. Bangunan yang Papanek, Victor, (1995). The Green
menerapkan nilai lokalitas lingkungan Imperative: Ecology and Ethics in Design
sekitarnya menghargai konsep pemikiran and Architecture. Thames and Hudson.
masyarakat tentang kesatuan dengan alam.
Pupu, Saeful. EDT., (2014). Penelitian
6. Penghargaan
Kualitatif. Equillibrium Vol. 5 No. 9
Penulis mengucapan terima kasih kepada Dr.
Laksmi Kusuma Wardani, S.Sn., M.Ds. selaku
Rapoport, Amos, (1969). House Form and
dosen MK Seminar dan pembimbing
Culture. Englewood Cliffs, New Jersey:
penulisan makalah ini serta pihak Keuskupan
Prentice Hall
Agung Samarinda, Mgr. Yustinus
Harjosusanto, M.S.F. atas dukungannya
Singh, Ravi S., (2006). Defining
berupa informasi dan dokumen sebagai objek
“Vernacular”: Changing Vernacular
penelitian.
Houses around Varanasi, UP (India).
ResearchGate.net
7. Pustaka
Kroeber, Alfred Louis, (1948). Anthropology:
Widayati, Rusfina, S.T., Konsep Spasial
race, language, culture, psychology,
Lamin Adat Suku Dayak Kenyah Di
prehistory, Volume 1. San Diego: Harcourt.
Kabupaten Kutai Kartanegara.
http://etd.repository.ugm.ac.id
Lukito, Yulia Nurliani, (2016). Exhibiting
Modernity and Indonesain Vernacular
Yuwono, Abito Bamban. Peran, Fungsi Dan
Architecture: Hybrid Architecture of Pasar
Makna Arsitektur Rumah Lamin Dalam
Gambir of Batavia 1931, Paris
Budaya Adat Suku Dayak Di Kutai Barat
International Colonial Exhibition and
Kalimantan Timur. ejournal.utp.ac.id
Taman Mini Indonesia Indah. Jakarta:
Springer VS.