Anda di halaman 1dari 2

Jenis-Jenis Supervisi

Supervisi dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu supervisi langsung dan
tidak langsung.
a. Supervisi Langsung
Merupakan supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, yaitu supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, umpan balik, dan
perbaikan. Proses supervisi meleputi (Nursalam, 2014):
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan
didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement, dan
petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang
bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang
masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting
dilakukan oleh supervisor.

Sedangkan, langkah-langkah supervisi langsung terkait dengan


pendokumentasian asuhan keperawatan meliputi memberi informasi kepada
perawat pelaksana terkait yang akan disupervisi bahwa pendokumentasian yang
akan disupervisi, melakukan supervisi asuhan keperawatan pada saaat perawat
melakukan pendokumentasian. Supervisi melihat hasil pendokumentasian secara
langsung dihadapan perawat (Lestari dan Enisuprapti, 2014).
b. Supervisi secara tidak langsung
Merupakan supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara
tertulis (Nursalam, 2014).
Lestari, N. wahyu dan A. S. Enisuprapti. 2014. Pengaruh Supervisi Metode Klinis
terhadap kelengkapan Dokumentasi. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan.
1–9.
Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi pada Praktek Perawatan
Profesional. Salemba Medika: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai