PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. V dengan
DATA SUBYEKTIF
Data subjektif adalah data yang didapat dari klien sebagai pendapat terhadap
situasi data kejadian. Informasi tersebut dapat ditentukan dengan informasi atau
komunikasi (Nursalam, 2009). Data subjektif didapatkan keluhan utama yaitu ibu
mengeluh nyeri, tidak menetap dan kadang mengganggu aktivitas (Saleha, 2009).
Data objektif adalah data yang sesungguhnya dapat diobservasi dan dilihat oleh
DATA OBJEKTIF
(Maryunani, 2010), keadaan perineum tidak ada tanda-tanda infeksi (Saleha, 2009),
(Hb) (normal 12 gr%), reduksi urine dan leukosit (normal > 15000 /mm2) (Novi,
2009).
Pada kasus ibu nifas Ny. T dengan perawatan luka jahitan perineum didapatkan data
subjektif ibu mengatakan mengeluh merasakan nyeri pada luka jahitan perineum
setelah 6 jam post partum. Data objektif didapatkan keadaan umum baik, kesadaran
tidak dilakukan.
Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus
yang ada di lapangan yaitu pada kasus tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
dituangkan dalam rencana asuhan terhadap pasien, masalah sering berkaitan dengan
kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan
dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa sesuai dengan keadaan pasien .
Masalah yang muncul pada ibu nifas dengan perawatan luka penjahitan perineum
post partum adalah rasa nyeri pada luka jahitan perineum dan perut terasa mules
(Soeparjan, 2008). Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum
(Varney, 2007). Kebutuhan pada ibu nifas dengan perawatan luka penjahitan
perineum post partum yaitu cara mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi) .
Pada kasus ini didapatkan diagnosa kebidanan Ny. T P1A0 umur 19 tahun
nifas 1 hari dengan perawatan luka jahitan perineum. Masalah yang timbul ibu
mengatakan merasakan nyeri pada luka jahitan perineum dan perut terasa mules dan
kebutuhan yang diberikan yaitu beri penjelasan tentang nyeri perineum dan cara
merawatnya serta beri penjelasan tentang after pain dan ajarkan tehnik relaksasi.
PENATALAKSANAAN
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga
berkaitan dengan kerangka pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu apa yang
akan terjadi berikutnya (Anggraini, 2010). Pada kasus ini perencanaan yang dibuat
menurut Saleha (2009), yaitu :
Sedangkan pada kasus Ny. T perencanaan yang dibuat meliputi : cuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan tindakan, beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan,
observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu, observasi TFU, kontraksi uterus
dan pengeluaran lokia, observasi tanda- tanda infeksi pada luka perineum, ajarkan
pada ibu tentang tehnik relaksasi, anjurkan pada ibu untuk menjaga luka perineum
agar tetap bersih dan kering, anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi dan beri terapi Amoxillin 500 mg 3 x 1 tablet, Asam Mefenamat 500 mg 3 x
Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan
kasus yang ada di lapangan yaitu pada kasus beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan,
anjurkan ibu untuk menjaga luka perineum agar tetap bersih dan kering serta
sedangkan pada teori tidak diberitahu hasil pemeriksaan, anjurkan pada ibu
perawatan luka perineum dengan kompres betadine dan beri antibiotik dan analgetik
sesuai resep dokter amoxillin 500 mg / tablet dosis 3x1, pervita 500 mg / tablet dosis
3x1 / hari.
menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara
efisien dan aman. Pelaksanaan asuhan ini dapat dilakukan mandiri maupun
rencana asuhan pada ibu nifas dengan perawatan luka penjahitan perineum post
Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan
kasus yang ada di lapangan yaitu pada kasus memberitahu ibu tentang hasil
pemeriksaan, menganjurkan ibu untuk menjaga luka perineum agar tetap bersih dan
kering serta memberikan terapi Amoxillin 500 mg 3 x 1 tablet, Asam Mefenamat 500
hari sedangkan pada teori tidak diberitahu hasil pemeriksaan, menganjurkan pada ibu
perawatan luka perineum dengan kompres betadine dan memberi antibiotik dan
analgetik sesuai resep dokter amoxillin 500 mg / tablet dosis 3x1, pervita 500 mg /
tablet dosis 3x1 / hari valuasi pada ibu nifas dengan perawatan luka penjahitan
perineum post partum menurut (Saleha, 2009), yaitu : tanda-tanda vital normal, TFU
2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik teraba keras, lokia rubra, tidak terdapat
tanda-tanda infeksi, ibu mengerti dan bersedia melakukan hal yang dianjurkan dan
sanguinolental, kontraksi uterus keras, TFU pertengahan antara pusat sympisis pada
hari ke 8, luka jahitan perineum bersih, sudah kering dan tidak ada tanda- tanda
infeksi, ibu bersedia memberikan ASI esklusif kepada bayinya selama + 6 bulan, ibu
bersedia memjaga daerah genetalianya agar tetap bersih dan kering, terapi obat sudah
diberikan, ibu bersedia makan makanan yang bergizi selama masa nifas.Pada
langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada
di lapangan yaitu pada kasus TFU pertengahan antara pusat sympisis sedangkan pada
teori kontraksi uterus baik dan teraba keras dan TFU 2 jari dibawah pusat.