Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. V dengan

perawatan luka jahitan perineum dengan pendekatan manajemen kebidanan yaitu :

DATA SUBYEKTIF

Data subjektif adalah data yang didapat dari klien sebagai pendapat terhadap

situasi data kejadian. Informasi tersebut dapat ditentukan dengan informasi atau

komunikasi (Nursalam, 2009). Data subjektif didapatkan keluhan utama yaitu ibu

mengeluh nyeri, tidak menetap dan kadang mengganggu aktivitas (Saleha, 2009).

Data objektif adalah data yang sesungguhnya dapat diobservasi dan dilihat oleh

tenaga kesehatan (Nursalam, 2008).

DATA OBJEKTIF

Pada data objektif didapatkan keadaan umum baik, kesadaran composmentis

(Maryunani, 2010), keadaan perineum tidak ada tanda-tanda infeksi (Saleha, 2009),

pada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu haemoglobin

(Hb) (normal 12 gr%), reduksi urine dan leukosit (normal > 15000 /mm2) (Novi,

2009).

Pada kasus ibu nifas Ny. T dengan perawatan luka jahitan perineum didapatkan data

subjektif ibu mengatakan mengeluh merasakan nyeri pada luka jahitan perineum

setelah 6 jam post partum. Data objektif didapatkan keadaan umum baik, kesadaran

composmentis, pada perineum tidak ada kemerahan dan pemeriksaan penunjang

tidak dilakukan.

Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus

yang ada di lapangan yaitu pada kasus tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

sedangkan pada teori dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui Hb,

leukosit dan reduksi urine.


ANALISA

Dalam langkah ini data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menjadi

diagnosa kebidanan dan masalah. Keduanya digunakan karena beberapa masalah

tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan penanganan yang

dituangkan dalam rencana asuhan terhadap pasien, masalah sering berkaitan dengan

pengalaman wanita yang diidentifikasikan oleh bidan (Anggraini, 2010). Diagnosa

kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek

kebidanan . Diagnosa kebidanan pada kasus ini adalah Ny. V

P.1..A0...umur.19...tahun nifas.3..hari/jam dengan perawatan luka jahitan perineum.

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan

dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa sesuai dengan keadaan pasien .

Masalah yang muncul pada ibu nifas dengan perawatan luka penjahitan perineum

post partum adalah rasa nyeri pada luka jahitan perineum dan perut terasa mules

(Soeparjan, 2008). Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum

teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah. Didapatkan dengan menganalisa data

(Varney, 2007). Kebutuhan pada ibu nifas dengan perawatan luka penjahitan

perineum post partum yaitu cara mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi) .

Pada kasus ini didapatkan diagnosa kebidanan Ny. T P1A0 umur 19 tahun

nifas 1 hari dengan perawatan luka jahitan perineum. Masalah yang timbul ibu

mengatakan merasakan nyeri pada luka jahitan perineum dan perut terasa mules dan

kebutuhan yang diberikan yaitu beri penjelasan tentang nyeri perineum dan cara

merawatnya serta beri penjelasan tentang after pain dan ajarkan tehnik relaksasi.

PENATALAKSANAAN

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah

dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga

berkaitan dengan kerangka pedoman antisipasi bagi wanita tersebut yaitu apa yang

akan terjadi berikutnya (Anggraini, 2010). Pada kasus ini perencanaan yang dibuat
menurut Saleha (2009), yaitu :

a. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan


b. Observasi tanda-tanda vital
c. Observasi TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran lokia
d. Observasi tanda-tanda infeksi pada luka perineum
e. Anjurkan pada ibu perawatan luka perineum dengan kompres betadine
f. Anjurkan pada ibu agar menjaga kebersihan vulva (genitalia),
yaitu mencuci daerah vulva dengan bersih setiap selesai BAK
dan BAB
g. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung gizi seimbang, terutama makanan yang banyak
mengandung serat seperti buah dan sayur
h. Beri antibiotik dan analgetik sesuai resep dokter amoxillin
500 mg / tablet dosis 3x1, pervita 500 mg / tablet dosis 3x1 /
hari

Sedangkan pada kasus Ny. T perencanaan yang dibuat meliputi : cuci tangan

sebelum dan sesudah melakukan tindakan, beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan,

observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu, observasi TFU, kontraksi uterus

dan pengeluaran lokia, observasi tanda- tanda infeksi pada luka perineum, ajarkan

pada ibu tentang tehnik relaksasi, anjurkan pada ibu untuk menjaga luka perineum

agar tetap bersih dan kering, anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang

bergizi dan beri terapi Amoxillin 500 mg 3 x 1 tablet, Asam Mefenamat 500 mg 3 x

1 tablet, Vitamin A 200.000 Unit 1 x 1 tablet dan tablet Fe 40 tablet 1 x 1 / hari.

Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan

kasus yang ada di lapangan yaitu pada kasus beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan,

anjurkan ibu untuk menjaga luka perineum agar tetap bersih dan kering serta

pemberian terapi Amoxillin 500 mg 3 x 1 tablet, Asam Mefenamat 500 mg 3 x 1

tablet, Vitamin A 200.000 Unit 1 x 1 tablet dan tablet Fe 40 tablet 1 x 1 / hari

sedangkan pada teori tidak diberitahu hasil pemeriksaan, anjurkan pada ibu
perawatan luka perineum dengan kompres betadine dan beri antibiotik dan analgetik

sesuai resep dokter amoxillin 500 mg / tablet dosis 3x1, pervita 500 mg / tablet dosis

3x1 / hari.

Menurut Varney (2007), pada langkah keenam ini rencana asuhan

menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara

efisien dan aman. Pelaksanaan asuhan ini dapat dilakukan mandiri maupun

kolaborasi atau melakukan rujukan bila perlu melakukannya. Penatalaksanaan

rencana asuhan pada ibu nifas dengan perawatan luka penjahitan perineum post

partum disesuaikan dengan rencana tindakan (Rukiyah, 2010).

Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan

kasus yang ada di lapangan yaitu pada kasus memberitahu ibu tentang hasil

pemeriksaan, menganjurkan ibu untuk menjaga luka perineum agar tetap bersih dan

kering serta memberikan terapi Amoxillin 500 mg 3 x 1 tablet, Asam Mefenamat 500

mg 3 x 1 tablet, Vitamin A 200.000 Unit 1 x 1 tablet dan tablet Fe 40 tablet 1 x 1 /

hari sedangkan pada teori tidak diberitahu hasil pemeriksaan, menganjurkan pada ibu

perawatan luka perineum dengan kompres betadine dan memberi antibiotik dan

analgetik sesuai resep dokter amoxillin 500 mg / tablet dosis 3x1, pervita 500 mg /

tablet dosis 3x1 / hari valuasi pada ibu nifas dengan perawatan luka penjahitan

perineum post partum menurut (Saleha, 2009), yaitu : tanda-tanda vital normal, TFU

2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik teraba keras, lokia rubra, tidak terdapat

tanda-tanda infeksi, ibu mengerti dan bersedia melakukan hal yang dianjurkan dan

ibu bersedia mengkonsumsi obat yang diberikan.

Pada kasus Ny.V dengan perawatan luka perineum setelah dilakukan

perawatan selama 3 hari didapatkan hasil perdarahan pervaginam lochea

sanguinolental, kontraksi uterus keras, TFU pertengahan antara pusat sympisis pada

hari ke 8, luka jahitan perineum bersih, sudah kering dan tidak ada tanda- tanda

infeksi, ibu bersedia memberikan ASI esklusif kepada bayinya selama + 6 bulan, ibu
bersedia memjaga daerah genetalianya agar tetap bersih dan kering, terapi obat sudah

diberikan, ibu bersedia makan makanan yang bergizi selama masa nifas.Pada

langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada

di lapangan yaitu pada kasus TFU pertengahan antara pusat sympisis sedangkan pada

teori kontraksi uterus baik dan teraba keras dan TFU 2 jari dibawah pusat.

Anda mungkin juga menyukai