CPMK 1 - Pengantar Kes. Komunitas
CPMK 1 - Pengantar Kes. Komunitas
B. Indikator Sehat
Indikator sehat adalah variabel yang digunakan untuk mengevaluasi situasi atau
status dan memungkinkan untuk mengukur setiap perubahan yang terjadi dalam waktu
yang singkat. Indikator harus memenuhi 5 syarat yaitu simple, dapat diukur, ada penyebab,
terpercaya, serta waktunya pasti. Sejahtera merupakan persepsi subjektif terhadap vitalitas
dan merasa sehat, dapat digambarkan secara objektif, dialami dan diukur. Sejahtera
merupakan komponen sehat.
Anspaugh, Hamrich, dan Rosato (2003) mengajukan 7 komponen kesejahteraan
untuk memahami kesehatan dan kesejahteraan optimal, ada beberapa faktor dalam tiap
komponen berikut:
a. Fisik
Kemampuan melakukakn tugas harian, meraih kebugaran (misal, pulmonary,
kardiovaskular, gastrointestinal), mempertahankan nutrisi adekuat dan lemak tubuh
yang sesuai, menghindari penyalahgunaan obat dan alcohol atau menggunakan produk
tembakau, dan secara umum menerapkan kebiasaan gaya hidup yang positif.
b. Sosial
Kemampuan untuk berinteraksi secara efektif dengan orang lain dan dalam lingkungan
yang setiap orang ambil bagian, untuk membangun dan mempertahankan keintiman
dengan orang terdekat dan untuk membangun penghargaan dan toleransi dengan
mereka yang memiliki opini dan keyakinan yang berbeda.
c. Emosi
Kemampuan untuk mengelola stress dan mengekspresikan emosi secara tepat.
Kesejahteraan emosi melibatkan kemampuan mengenali, menerima, dan
mengekspresikan perasaan serta menerima keterbatasan diri.
d. Intelektual
Kemampuan mempelajari dan menggunakan informasi secara efektif bagi
perkembangan pribadi, keluarga, dan karier. Kesejateraan intelektual mencakup upaya
bertumbuh dan belajar secara terus menerus guna menghadapi tantangan baru secara
efektif,
e. Spiritual
Keyakinan terhadap beberapa kekuatan (alam, ilmu pengetahuan, agama, Tuhan) yang
membantu menjadi manusia utuh dan memberikan arti serta tujuan hidup. Hal ini
mencakup moral, nilai, dan etika diri orang tersebut.
f. Okupasional
Kemampuan mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan waktu senggang.
Keyakinan individu mengenai pendidikan, pekerjaan, dan rumah mempengaruhi
kepuasan pribadi dan hubungan dengan orang lain.
g. Lingkungan
Kemampuan untuk meningkatkan tindakan kesehatan yang memperbaiki standar hidup
dan kualitas hidup dalam komunitas. Ini meliputi faktor pengaruh, seperti makanan,
air, dan udara.
Berikut ini adalah indikator yang berhubungan dengan derajat kesehatan masyarakat 12
indikator menurut H. L. Bluma.
1. Life span : Yaitu lamanya usia harapan untuk hidup dari masyarakat, atau dapat juga
dipandang sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan karena mati tua.
2. Disease or Infirmity : Yaitu keadaan sakit atau catat secara fisiologis dan anatomis
dari masyarakat
3. Discomfort or illness : Yaitu keluhan sakit dari masyarakat tentangkeadaan somatik,
kejiwaan, maupun sosial dari dirinya.
4. Disability or incapacity : Yaitu ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat untuk
melakukan pekerjaan dan menjalankan peranan sosialnya karena sakit.
5. Participation in healthy care : Yaitu kemampuan dan kemauan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat.
6. Healthy behavior : Yaitu perilaku nyata dari anggota masyarakat secara langsung
berkaitan dengan kesehatan.
7. Ecologic behavior : Yaitu perilaku masyarakat terhadap lingkungan, spesies lain,
SDA, dan ekosistem.
8. Social behavior : Yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap sesamanya, keluarga,
komunitas, dan bangsanya.
9. Interpesonal relationshif : Yaitu kualitas komunikasi anggota masyarakat terhadap
sesamanya.
10. Reserver or positive health : Yaitu daya tahan anggota masyarakat terhadap
penyakit atau kapasitas anggota masyarakat dalam menghadapi tekanan - tekanan
somatik, kejiwaan dan sosial.
11. External satisfaction : Yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap lingkungan
sosialnya meliputi rumah, sekolah, pekerjaan, rekreasi, transportasi, dan sarana
pelayanan kesehatan yang ada.
12. Internal satisfaction : Yaitu kepuasan anggota masyarakat terhadap seluruh aspek
kehidupan dirinya sendiri.
3. Mengatur Istirahat
Mengatur istirahat berarti mengatur antara bekerja dan beristirahat. Tenaga
manusia ada batasnya, kapan harus bekerja dan kapan harus istirahat. Jika antara
bekerja dan istirahat tidak seimbang, dapat menyebabkan badan menjadi tidak nyaman
dan bisa menimbulkan sakit. Istirahat bagi tubuh diperlukan untuk memberikan
kesempatan pada alat-alat tubuh atau organ-organ tubuh mengurangi pekerjaaanya
secara faali sehingga tubuh dapat melakukan kerja sehari-hari dengan baik. Istirahat
yang baik adalah tidur selama 7-8 jam setiap hari. Tidur sebaiknya dilakukan pada
malam hari setelah seharian fisik bekerja.
4. Berolahraga Teratur
Olahraga yang teratur adalah olahraga yang dilakukan setiap dua hari sekali.
Olahraga yang cocok dan mudah dilakukan oleh setiap orang adalah olahraga aerobik,
seperti jalan kaki, jogging, senam aerobik, berenang, bersepeda atau permainan ringan,
seperti tenes meja atau golf. Olahraga permainan lebih disukai banyak orang karena
menyenangkan. Olahraga permainan lebih cocok untuk pengembangan motorik anak
(Poppen, 2002:41). Problem yang muncul dalam masyarakat adalah budaya malas
untuk berolahraga. Dengankata lain, tidak semua orang suka berolahraga. Agar orang
gemar bermain atau berolahraga, aktivitas itu harus muncul dari motivasi diri sendiri
dan dipilih sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tubuh masih dapat mengontrol
aktivitas yang dilakukan, baik bentuk gerakan maupun kecepatan gerakan (Mechikoff,
2010: 5).
Dosis latihan olahraga yang baik menurut Hinson (1995:30) adalah ketika denyut
jantung bekerja di antara 60-80% dari denyut jantung maksimal dan lama latihan antara
30 sampai dengan 60 menit. Yang perlu diperhatikan dalam berolahraga selain
penentuan dosis latihan adalah latihan jangan berlebihan atau over dosis. Jika seseorang
berolahraga secara berlebihan (over training), badan akan menjadi lelah. Jika hal ni
dilakukan secara terus-menerus, dalam jangka panjang dapat menyebabkan jatuh sakit
dan akhirnya akan menjadi takut berolahraga (Richardson, 2008:9).
Berdasarkan uraian pola hidup sehat seperti di atas, coba perhatikan Tabel 1
tentang pola hidup, yaitu apakah Anda sudah mengikuti pola hidup yang benar. Atau
sebaliknya, menjalankan pola hidup yang keliru. Jika perilaku Anda pada kolom tidak
sehat, berarti Anda harus mulai mempertimbangkan untuk hidup sehat karena jika
dibiarkan berarti Anda sedang menanam penyakit di tubuh.
E. Pengertian Komunitas
Komunitas adalah hal yang penting dan fitur permanen dari pengalaman manusia.
Komunitas tempat kita tinggal dan bekerja memiliki pengaruh besar pada kesehatan dan
kesejahteraan kolektif kita (World Health Organization [WHO], 2006). Dan, sejak itu
mulai, orang telah berusaha untuk menciptakan komunitas yang lebih sehat. Contohnya :
1. Sebelum Laporan Surgeon General yang bersejarah Merokok dan Kesehatan, sangat
umum untuk melihat orang merokok di televisi, di tempat kerja, di restoran, dan bahkan
di kantor dokter
2. Latihan mempromosikan kesehatan, dan banyak orang menikmati mengendarai sepeda
sebagai bentuk latihan rekreasi.
Komunitas sebagai sesuatu kelompok sosisal yang di tentukan batas batas wilayah,
nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa yang saling mengenal dan
berinteraksi antara anggota masyarakat satu dengan yang lain. Komunitas sebagai
sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman yang penting dalam hidupnya.
(spradley)
2. Tahap Patogenesis
Dalam tahap ini dilakukan dua kegiatan pencegahan, yaitu:
a. Pencegahan sekunder (secondary preventation)
Pencegahan sekunder melibatkan upaya untuk mendeteksi dan mengobati
masalah kesehatan yang ada pada tahap sedini mungkin, ketika penyakit atau
gangguan sudah ada dengan dua kelompok kegiatan berikut.
1) Diagnosis dini dan pengobatan segera/ adekuat (early diagnosis and prompt
treatment)
2) Pembatasan kecacatan (disability limitation)
Program skrining hipertensi dan kolesterol di banyak komunitas membantu
mengidentifikasi individu berisiko tinggi dan mendorong pengobatan dini untuk
mencegah serangan jantung atau stroke. Contoh lain adalah mendorong untuk
pemeriksaan payudara dan pemeriksaan dini testis dengan mammogram teratur,
dan Pap smear untuk deteksi dini kemungkinan kanker dan menyediakan tes kulit
untuk tuberkulosis (pada bayi pada usia 1 tahun dan secara periodik sepanjang
hidup, dengan peningkatan frekuensi untuk kelompok berisiko tinggi).
b. Pencegahan Tersier (Tertiary Preventation)
Upaya pencegahan tersier untuk mengurangi tingkat dan keparahan masalah
kesehatan ke tingkat yang lebih ringan, sehingga meminimalkan kecacatan dan
memulihkan atau mempertahankan fungsi tambahan.
Contohnya termasuk pengobatan dan rehabilitasi orang setelah stroke untuk
mengurangi gangguan, program latihan pasca-mastektomi untuk memulihkan
fungsi. Banyak kelompok yang dibentuk untuk rehabilitasi dan menawarkan
dukungan dan bimbingan bagi mereka yang mengalami pemulihan dari beberapa
cacat fisik atau mental. Contohnya termasuk Alcoholics Anonymous, setengah
jalan untuk pasien psikiatrik yang dikeluarkan dari pengaturan perawatan akut, klub
ostomy, dan progam rehabilitasi obat. Dalam praktik kesehatan masyarakat yang
lebih luas, pencegahan tersier digunakan untuk meminimalkan efek dari kondisi
masyarakat yang tidak sehat yang ada.
Penilaian kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat merupakan bagian
penting dari ketiga tingkat praktik pencegahan. Status kesehatan harus ditentukan
untuk mengantisipasi masalah dan memilih tindakan pencegahan yang tepat.
Masalah kesehatan paling efektif dicegah dengan pemeliharaan gaya hidup
sehat dan lingkungan yang sehat. Untuk tujuan ini, praktik komunitas mengarahkan
banyak upaya untuk menyediakan kondisi hidup dan kerja yang aman dan
memuaskan, makanan bergizi, dan udara dan air bersih. bidang praktik ini
mencakup bidang pengobatan pencegahan, yang berfokus pada populasi,atau
cabang praktik kedokteran yang berorientasi masyarakat yang menggabungkan
ilmu dan prinsip kesehatan masyarakat (American Board of Medical Specialties,
n.d.).
G. Tujuan
Dalam melakukan pelayanan kesehatan perawat memiliki tujuan yang penting yaitu
untuk membantu melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman potensial di lingkungan,
dan untuk membantu melindungi dan meningkatkan kesehatan lingkungan itu sendiri,
sehingga dapat hidup dan meningkatkan kesehatan.
Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat mencapai tingkat optimalnya,
melalui upaya-upaya sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga dan
kelompok dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
Penekanan pada kesehatan mengubah peran keperawatan kesehatan masyarakat
dari sikap reaktif menjadi proaktif. Dengan menggunakan tiga tingkat pencegahan,
keadaan sakit ini dapat segera didiagnosis dan diobati, sehingga kesehatan populasi
meningkat.
Secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
mempunyai kemampuan untuk:
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
3. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi