Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 2
1.2 Tujuan Percobaan.................................................................................................... 2
1.3 Manfaat Percobaan................................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 Dasar Teori....................................................................................................................... 3
2.2 Konsep Titik Berat ........................................................................................................... 3
BAB III ...................................................................................................................................... 5
RANCANGAN ALAT .............................................................................................................. 5
3.1 Gambar Skematik Percobaan ........................................................................................... 5
3.2 Alat dan Bahan ................................................................................................................. 5
3.3 Prinsip Kerja .................................................................................................................... 5
BAB IV ...................................................................................................................................... 7
ANALISIS PERCOBAAN ........................................................................................................ 7
BAB V ....................................................................................................................................... 8
PENUTUP.................................................................................................................................. 8
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 8
5.2 Saran ................................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai mana diketahui bahwa salah satu tujuan dari percobaan fisika ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa perihal kesetimbangan benda
tegar.Karena dalam pelaksanaan praktikum fisika dasar ini siswa dapat dituntunun tuk dapat
bekerja, mengamati dan menyimpul kan sendiri secara langsung apa yang dilihat pada saat
praktikum dilaksanakan .
Dengan begitu siswa lebih dapat mengetahui secara luas tentang titik berat suatu
benda atau bangun seperti segitiga ,jajar genjang ,juring, dan setengah lingkaran .Serta dapat
menerapkan konsep titik berat dalam kehidupan sehari-hari.
Dan dengan praktikum ini siswa dituntut untuk mempelajari titik berat,serta
menganalisis benda atau bangun untuk menghitung titik berat dari pada benda itu sendiri.
1.2 Tujuan Percobaan

1. Menghitung titik berat dari suatu benda.


2. Mempelajari konsep titik berat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menentukan kesetimbangan pada suatu benda.

1.3 Manfaat Percobaan


1. Mengetahui titik berat dari suatu benda seperti kubus, Persegi Panjang, dan Jajar genjang.
2. Mengetahui benda apa saja yang menerapkan konsep titik berat dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Mengetahui dimana letak titik kesetimbangan suatu benda.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori
Titik Berat adalah, suatu titik kesetimbangan suatu benda ataupun suatu bangun baik
itu Panjang, maupun Luas, dan Volume. Benda ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat
digambarkan sebagai suatu titik materi disebut partikel. Gerak yang terjadi pada partikel
hanyalah gerak translasi. Gerak translasi adalah gerak yang tidak menyebabkan gerak
rotasi. Oleh karena itu satu-satunya syarat agar suatu partikel seimbang adalah resultan gaya
yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
∑F = 0

Jika partikel terletak pada bidang x-y,maka suatu kesetimbangan dapat ditulis :
∑Fx = 0 (Resultan pada sumbu x)

∑Fy = 0 (Resultan pada sumbu y)


Ketika partikel seimbang, partikel itu ada dalam keadaan diam (Seimbang statis) atau
bergerak dengan kecepatan konstan (Seimbang dinamis).
Apabila ada 3 buah gaya yang seimbang, maka resultan 2 buah gaya akan sama besar
dan berlawanan arah dengan gaya yang lain. Hasil bagi setiap besar gaya dengan sudut sinus
di seberangnya pun selalu bernilai sama.
2.2 Konsep Titik Berat
Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap
terkonsentrasi pada satu titik yang di sebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini
gaya-gaya yang bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda
yang di tumpu pada titik beratnya akan berada dalam keseimbangan statik. Dengan kata lain
titik berat adalah titik tangkap dari semua gaya yang bekerja. Contoh berikut ini
menunjukkan bagaimana menentukan letak resultan gaya yang sejajar.
Nah setelah mempelajari bagaimana mencari letak resultan gaya sejajar yang bekerja
pada benda marilah kita lihat bagaimana letak resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda
homogen berbentuk tak beraturan berikut ini.
Benda dengan berat w tersusun atas partikel-partikel dengan berat w1, w2, w3, ....
yang terletak pada koordinat (x1,y2,z3), (x2,y2,z2), (x3,y3,z3) dan seterusnya.
1. Titik Berat bentuk benda homogen berbentuk garis (1 dimensi) dan letak titik
beratnya.

2. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi).


Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua
dimensi), dan titik berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat ditentukan
dengan persamaan berikut:

3. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga.


Letak titik berat dari gabungan beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga
dapat ditentukan dengan persamaan:
BAB III
RANCANGAN ALAT

3.1 Gambar Skematik Percobaan

3.2 Alat dan Bahan


Benda lempengan bentuk tak teratur dengan 13 kotak yang homogeny seperti pada
desain dengan ketebalan sama. Alat lain adalah statif dengan as paku dengan disertai benang
dengan beban beban sebagai unting-unting, penggaris dan pensil.
3.3 Prinsip Kerja
1. Buatlah lubang-lubang kecil untuk dimasukin as disembarang tempat dipenggir benda
yang akan dicari titik beratnya.
2. Masukkan salah satu lubang dari benda pada as utama dan biarkan benda bebas.
3. Pasang tali unting-unting pada as lengkap bandulnya.
4. Tarik garis dengan pensil dengan menggunakan penggaris, garis yang sesuai dengan
garis ynag dibentuk oleh tali unting-unting.
5. Ulangi langkah 2, 3, dan 4 untuk lubang benda yang berbeda.
6. Ambil benda dan lubangi pada titik potong antar garis yang dibuat berdsarkan
percobaan.
7. Masukan lubang pada titik potong, sesuai langkah 6 pada as utama.
8. Geser benda dari berbagai arah dan amati kondisi kesetimbangan benda.
9. Bila kondisi apapun benda diletakkan benda tetap stabil, berarti pecobaan benar. Titik
potong tersebut merupakan titik berat benda. Tentukan lokasi titik potong ini 0 (x,y).
10. Ambil benda dan ukur berat benda dengan dynamometer Wtot.
11. Tentukan berat 1 bagian sesuai dengan satu bagian sesuai dengan ukuran benda missal
W.
12. Bagi benda menjadi bagian-bagian yang mudah untuk perhitungan misal I W1 = W,
bagian II W2 = 5W, bagian III W3 = W, bagian Iv W4 = 5W, dan bagian V W5 = W.
13. Tentukan jarak titik berat masing-masing benda terhadap sumbu Y yaitu X1, X2, X3,
X4,dan X5.
14. Tentukan jarak titik berat masing-masing benda terhadap sumbu X yaitu Y1, Y2, Y3,
Y4,dan Y5.
15. Perkalikan dan jumlahkan berat bagian masing-masing benda dengan jarak titik berat
masing-masing benda terhadap sumbu X dan Y yaitu ∑MX = W1 x1 + W2 X2 + W3
X3 + W4 X4 + W5 X5 dan ∑MY = W1 Y1 + W2 Y2 + W3 Y3 + w4 Y4 + w5 Y5.
16. Carilah harga X = ∑MX/Wtot dan harga Y = ∑MY/ Wtot.
17. Bandingkan harga X dan Y dari O (x,y) dengan harga X = ∑MX/W tot dan harga Y =
∑MY/ Wtot.
18. Buatlah tabel data percobaan dengan data perhitungan untuk analisa dan kesimpulan.
19. Analisa dan simpulkan hasil percobaan dan hasil perhitungan secara bersama.
BAB IV
ANALISIS PERCOBAAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai