LAPORAN LENGKAP UJI MIC Pntul
LAPORAN LENGKAP UJI MIC Pntul
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengenai pentingnya akan kesehatan. Banyak hal yang harus dilakukan untuk
Desinfektan adalah suatu zat atau bahan kimia yang dapat membunuh atau
atau lingkungan sekitar kita. Antiseptik adalah suatu zat atau bahan kimia yang
Dan untuk memeriksa baik atau tidak bahan-bahan yang di gunakan untuk
desinfektan dalam industri rumah sakit, maupun dalam laboratorium maka perlu
dilakukan tes salah satunya yaitu MIC (Minimum Inhibitory Concentration) yaitu
2015: 11).
Suatu mikroba memerlukan keadaaan sekitar yang sesuai dan jika tidak
sesuai maka akan mempengaruhi sifat-sifat morfologi dan fisiologi dari jasad
tersebut karena aktifitas suatu jasad renik yang dapat mempengaruhi kehidupan
penyakit. Untuk itu penting untuk melihat keefektifan dari suatu desinfektan yang
selain itu juga dapat dilakukan uji koefisien fenol. Uji koefisien fenol adalah uji
daya hambat suatu antiseptik atau desinfektan yang dibandingkan dengan daya
menilai sejauh mana tingkat kemampuan sediaan desinfektan dan antiseptik dalam
1. Maksud Percobaan
2. Tujuan Percobaan
C. Prinsip Percobaan
Broth (NB) yang telah diberi berbagai tingkat pengenceran sampel desinfektan
yang diinkubasikan pada suhu 37˚C selama 1×24 jam dimana hasil menunjukkan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
istilah ini pada umumnya digunakan pada proses membebaskan benda-benda mati
atau infeksi dimana dipakai pada bidang industri atau pada rumah sakit, industri
2014: 12-13):
5. Senyawa logam, merkuri klorida, fenil merkuri nitrat dan, seng klorida,
aceflavin.
konfirmasi perlakuan, namun paling sering sebagai alat riset untuk menetukan in
vitro aktivitas antimikroba baru dan datadari studi tersebut telah dugunakan untuk
menentukan MIC (Minimum Inhibitory Concentration) break points(Andrews.
2006: 4).
dari sebuah anti biotika terhadap spesies mikroba adalah rata-rata MIC (Minimum
Inhibitory Concentration) terhadap seluruh strain dari spesies terdekat. Selain dari
2011: 186).
berkisar dari unsur logam berat seperti perak dan tembaga sampai kepada molekul
substansi tersebut menunjukkan efek anti mikrobanya dalam berbagai cara dan
atau juga berbeda-beda, ada yang sesuai dan ada yang bersifat merusak. Karena
ini dan juga karena variabel-variabel lain. Maka perlu sekali diketahui terlebih
dahulu perilaku suatu bahan kimia sebelum digunakan untuk penetapan praktis
desinfektan itu sendiri merupakan suatu zat atau bahan yang digunakan untuk
membunuh kuman dan bakteri. Alkohol juga dipakai untuk mencuci alat-alat
atau anti mikrobial yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba tertentu. Nilai
mikroba digunakan untuk mengetahui sensitas dari mikroba yang diuji. Semakin
2011: 187).
Pada metode ini digunakan strip plastik yang mengandung agen antimikroba dari
kadar terendah hingga tertinggi dan diletakkan pada permukaan media agar yang
pertumbuhan jasad renik lain. Kini antibiotik merupakan senyawa kimia utama
untuk pengobatan penyakit menular. Antibiotik terbagi menjadi beberapa
b. Golongan aminoglikosida
c. Golongan makrolida
d. Golongan tetrasiklin
e. Golongan lainnya
yang dapat mematikan bakteri dimana hasil dari uji fenol tersebut digunakan
menentukan konsentrasi terendah dari rentan konsentrasi yang diperoleh dari uji
B. Uraian Bahan
hidroksi etana
Rumus Struktur : H H
H - C - C – OH
H H
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap,
Nama Lain : Aquades, air suling, air murni, air jernih, aqua
water
Rumus Struktur : O
H H
berwarna
C. Komposisi Medium
0,5% Pepton
1,5% Agar
0,5% NaCl
10% Pepton
3% NaCl
Ad 1L Aquadest
D. Uraian Sampel
1. Sunlight
eter sulfat)
Netto : 800 ml
Kegunaan : Sampel
2. Porstex
Netto : 500 ml
Kegunaan : Sampel
3. Wipol
Kegunaan : Sampel
4. Dettol
10
Netto : 750 ml
Kegunaan : Sampel
5. Super Pell
Netto : 780 ml
Kegunaan : Sampel
Kingdom : Bacteria
Divisi : Protobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Eubacteriaceae
Genus : Escherichia
bundar, cembung, bersifat anaerob, berukuran 0,4 – 2,4 µm berbentuk batang dan
Kingdom : Bacteria
Filum : Furmicutes
Class : Bacili
Ordo : Bacillales
Famili : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Bakteri ini dapat membentuk endospora untuk bertahan hidup dalam kondisi
lingkungan yang ekstrim dari suhu dan pengeringan dengan diameter 200 nm
serta dapat menyebabkan meningitis dan infeksi mata (Pacini, 1854: 380).
3. Salmonella thypi (Gapte.1990: 18)
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Ordo : Eubacteriales
Famili : Eubacteriaceae
Genus : Salmonella
berukuran 2-4 µm, bergerak dan tidak berspora serta dapat menyebabkan penyakit
Kingdom : Eubacteria
Filum : Firmactes
Class : Bacilli
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcuceae
Genus : Staphylococcus
bulat, berdiameter 0,7-1,2 µm, tersusun dalam kelompok yang tidak teratur seperti
buah anggur dan dapat menyebabkan bisul, jerawat dan pneumonia (Gapte.1990:
56-57).
Kingdom : Bacteria
Filum : Furmicutes
Class : Bacilli
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Kingdom : Bacteria
Filum : Furmicutes
Class : Coccus
Ordo : Lactobacillales
Famili : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
dalam rongga mulut dan merupakan kontributor yang signifikan untuk kerusakan
METODE KARJA
1. Alat
inkubator, lampu spritus, ose bulat, oven, pipet mikro, rak tabung, spoit 1 ml dan
2. Bahan
Broth).
B. Cara Kerja
24 jam.
2. Pengenceran Sampel
sampel).
c. Dibuat 4 deret dimana tiap deret terdiri dari 5 tabung rekasi dengan
sampel.
tabung pertama.
suspensi bakteri kedalam air es, sampa tabung kelima dengan selang
waktu 30 detik.
ml setelah 30 detik diambil lagi lose dari tabung kedua deret pertama dan
k. Hasil positif ditandai perubahan yang terjadi pada media yaitu terbentuk
A. Tabel Pengamatan
Perbandingan
Deret
1 : 60 1 : 80 1 : 100 1 : 120 1 : 140
I (5’) + - + + +
II (10’) + - - + +
III (15’) + + + + +
IV (20’) + + + + +
Keterangan
Perbandingan
Deret
1 : 60 1 : 80 1 : 100 1 : 120 1 : 140
I (5’) + + + + -
II (10’) + + + + +
III (15’) + + + - +
IV (20’) - - + - -
Keterangan
Perbandingan
Deret
1 : 60 1 : 80 1 : 100 1 : 120 1 : 140
I (5’) + + + + +
II (10’) - + + + +
III (15’) + + + + +
IV (20’) - - - - -
Keterangan
Perbandingan
Deret
1 : 60 1 : 80 1 : 100 1 : 120 1 : 140
I (5’) - - - - -
II (10’) - - - - -
III (15’) - - - + -
IV (20’) - + + - +
Keterangan
Perbandingan
Deret
1 : 60 1 : 80 1 : 100 1 : 120 1 : 140
I (5’) - - - - -
II (10’) - - - - -
III (15’) - - - - -
IV (20’) - - - - -
Keterangan
6. Setelah Inkubasi
Deret Perbandingan
Bakteri
Pengenceran 5‘ 10’ 15’ 20’
Bacillus 1 : 20
keruh Keruh keruh keruh
Subtillis
Bacillus 1 : 40
keruh Keruh keruh keruh
Subtillis
Bacillus 1 : 60
keruh Keruh keruh keruh
Subtillis
Subtillis
Subtillis
B. Pembahasan
efek letal yang tidak terpulihkan. Desinfektan adalah bahan yang digunakan dalam
dipelajari cara cara penentuan nilai MIC serta menemukan daya hambat terkecil
agar kita mengetahui seberapa besar keaktifan atau kemampuan bahan bahan yang
pada tabung reaksi dan enkas dengan disemprotkan alkohol 70% agar
praktikum kali ini karena kita ingin melihat kekeruhan medium yang menandakan
ada atau tidaknya pertumbuhan bakteri dan digunakan medium NB untuk meliat
pengenceran 1:80 juga didapatkan hasil yang negative, pada pengenceran 1:60,
1:100, 1:120 hasilnya positif, kemudian pada lama kontak 10 menit didapatkan
hasil pengenceran 1:80, 1:100 yaitu negatif dan pada pengenceran 1:60, 1:120,
1:140 hasilnya positif. Pada kontak 15 menit dan 20 menit didapatkan hasil pada
tidak ada bakteri yang tumbuh sama sekali, pada kontak 10 menit didapatkan hasil
bakteri yang tumbuh pada pengenceran 1:120, sedangkan pada pengenceran 1:60,
1:80, 1:100, 1:140, bakteri tidak tumbuh pada kontak 15 menit, hasil yang
didapatkan bakteri tidak tumbuh sama sekali. Dan pada saat kontak 20 menit
bakteri tumbuh pada pengenceran 1:80, 1:100, 1:120, 1:140, dan tidak tumbuh
dan bakteri Escherichia coli didapatkan pada kontak 5 menit hasilnya pada
perbandingan 1:60, 1:80, 1:100, 1:120 didapatkan hasil yang positif sedangkan
pada perbandingan 1:40 hasilnya negatif, pada kontak 10 menit didapatkan hasil
bakteri yang tumbuh pada semua pengenceran , pada kontak 15 menit, hasil yang
didapatkan bakteri tidak tumbuh sama sekali 1:120 sedangkan pada pengenceran
1:60, 1:80, 1:100, dan 1:140 didapatkan hasil yang positif. Dan pada saat kontak
20 menit bakteri tidak tumbuh pada pengenceran 1:60 1:80, 1:120, 1:140, dan
positif pada tiap pengenceran, pada kontak 10 menit didapatkan hasil bakteri yang
tumbuh pada pengenceran 1:80, 1:100, 1:120, 1:140, sedangkan pada pengenceran
1:60 bakteri tidak tumbuh. Pada kontak 15 menit, hasil yang didapatkan bakteri
tumbuh pada tiap pengenceran. Dan pada saat kontak 20 menit tidak ada bakteri
Hasil yang didapatkan pada percobaan ini menggunakan sampel dettol dan
bakteri Salmonella thypi didapatkan pada kontak 5 menit, 10 menit, 15 menit, dan
20 menit tidak ada bakteri sama sekali yang tumbuh pada pengenceran 1:60, 1:80,
1:60, 1:80, 1:100, 1:120, 1:140 juga didapatkan hasil yang negative kemudian
pada lama kontak 20’ didapatkan hasil pengenceran 1:60, 1:80, 1:100, 1:120,
1:140 yaitu negatif artinya tidak keruh atau jernih. Hal ini menunjukkan
mikroba.
Adapun hasil yang di peroleh pada saat setelah inkubasi pada pengenceran
1:60, 1:80, 1:100, 1:120, 1:140 di menit ke 5 menunjukkan larutan keruh yang
berarti bakteri tidak mati dan desinfektan tidak dapat membunuh bakteri. Pada
menit ke 10 pengenceran 1:60 menunjukkan larutan tidak keruh atau negatif yang
artinya bakteri tidak hidup dan desinfektan bekerja untuk membunuh bakteri
sedangkan pada pengenceran 1:80, 1:100, 1:120, 1:140 larutan keruh yang berarti
bakteri tidak mati dan desinfektan tidak dapat membunuh bakteri masih hidup ,
dari hasil pengamatan dapat di lihat konsentrasi terendah yang tidak di tumbuhi
adalah 5 sampai 20 menit, dan hasil yang diperoleh pada uji MIC pada
pengenceran yaitu desinfektan jenis superpel mampu menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
Adapun alasan mengapan pada tabung reaksi yang berisikan sampel dan
bakteri uji direndam pada air es karena untuk mempercepat pertumbuhan pada
bakteri uji.
pertumbuhan bekteri.
pengenceran yang tidak teliti sehingga menghambat beberapa hasil terutama pada
menit ke 5’. Selain itu dibeberapa sampel pemindahan tabung reaksi yaitu berisi
seorang farmasi mengetahui tata cara pengenceran uji MIC dan proses
penelitiannya terutama farmasi yang bekerja pada bidang industri yang mana
ضةا فَ َما فَ ْوقَ َها ۚ فَأ َ َّما الَّذِينَ آ َمنُوا فَيَ ْعلَ ُمونَ أَنَّهُ ْال َح ُّق
َ ب َمث َ اًل َما بَعُوَ َّللاَ ََل يَ ْستَحْ يِي أ َ ْن يَض ِْر
َّ إِ َّن
يرا َويَ ْهدِي بِ ِه ُض ُّل بِ ِه َكثِ ا َّ َِم ْن َربِ ِه ْم ۚ َوأ َ َّما الَّذِين َكفَ ُروافَيَقُولُونَ َماذَا أ َ َراد
ِ َّللاُ بِ َٰ َهذَا َمث َ اًل ۚ ي
ُض ُّل بِ ِه إِ ََّل ْالفَا ِس ِقين َكثِ ا
ِ يرا ۚ َو َما ي
Artinya : Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa
nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka
mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka
tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang orang yang fasik.
Maksud dari ayat tersebut bahwa mikroorganisme itu pasti ada dan tidak
menutup kemungkinan bahwa mereka ada dalam suatu sediaan dan berkaitan
dengan aktivitas lain sehari hari. Oleh karena itu dibuat suatu sedian yang mampu
C. Gambar Pengamatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
1:60, 1:80, 1:100, 1:120 dan 1:140 semua hasil positif, pada deret III semua hasil
positif kecuali pengenceran 1:120, pada deret IV semua hasil negatif kecuali
pengenceran 1:100.
B. Saran
1. Asisten
Diharapkan agar saat praktikum dapat mengawasi dengan baik agar tidak
2. Laboratorium
Diharapkan agar alat dan bahannya dilengkapi agar saat praktikum dapat
A. Skema Kerja
1. Penyiapan Bakteri
2. Pengenceran Sampel
2019
Malang. 2015
2014
Mikrobiologi: EGC.Jakrta:1854