Anda di halaman 1dari 2

Etiologi

S. pneumoniae meningitis

s. pneumoniae berbentuk diplokokus gram-positif, terdiri atas 84 serotipe, serotipe


1,3,6,7,14,19 dan 23 berhubungan dengan bakteremia dan meningitis. Anakdapat di serang
pada setiap golongan usia, meskipun bayi dan orang tua yang tersaring, Penderita dengan
meningitis rekuren biasanya memiliki faktor predisposisi seperti kelainam anatomi, aplenia, dan
kelainan imunologi. Bakteri ini penyebab meningitis pada penderita sickle cell disease,
hemoglobinopati, dan asplenia fungsional.

S. pneumoniae berkolonia pada saluran nafas individu sehat. Trasmisi melalui orang ke orang
biasanya dengan kontak langsung. Periode inkubasi bervariasi 1-7hari dan lebih sering terjadi
pada musim gugur bersama dengan peningkatan insidensi penyakit pernafasan. Sekuele jangka
panjang yang terjadi berupa kehilangan pendengararan, hidrosefalus, dan sekuele sistem saraf
lainnya. Dapat terjadi demam berkepanjangan meskipun dalam pengaruh terapi adekuat.
Antibiotik yang efektif pada mengeradikasi bakteri ini dari nasofaring dalam 24jam, meskipun
dapat terjadi resistensi terhadap antibiotik pada 10-60% kasus. Sampai saat ini bakteri ini masih
sensitif terhadap vankomisin dan oksazilidinin.

N. meningitidis meningitis

N. menigitidis merupakan gram-negatif, berbentuk seperti ginjal dan biasanya ditemukan


intraselular. Secara serologis di kelompokan berdasarkan polisakarida kapsuler A, B, C, D, X, Y, Z,
29F, dan W-135 merupakan serotipe patogen. Di negara berkembang strain grup A merupakan
patogen tersering dan berhubungan denganepidemi meningitis meningokokus saluran napas
atas normal biasanya mengandung kolonisasi meningokokus dan transmisi dari orang ke orang
oleh kontak langsung melalui droplet terinfeksi pada sekret, biasanya dari karier asimtomatik.
Periode inkubasi biasanya kurang dari 4hari (1-7hari)

Kebanyakan kasus terjadi pada usia 6-12 bulan. Keluhan disertai ruam petekia dan purpura,
Pada beberapa enderita didapatkan liquor carebrospinalis (LCS) yang normal banyak penderita
sembuh debgan gejala sisa seperti skar dan amputasi.

H. influenzae tipe b meningitis

H. infkuenzae tipe b adalah gram-negatif pleomorfik dengan bentuk yang beragam dari batang
sampai kokus basiler. patogen ini paling sering menyerang anak yang tidak di imunisasi vaksin H.
imfuenzae tipe b. Sebanyak 80-90% kasus terjadi lada usia 1bulan - 3tahun. Transmisi dari orang
ke orang oleh kontak langsung melalui droplet terinfeksi lada sekret. Periode inkubasi biasanya
kurang dari 10hari. Angka mortalitas kurang dari 5% dan kematian sering terjadi pada hari hari
pertama terapi. Duketahui bahwa 30-35% patogen resisten terhadap ampisilin dan 30% kasus
sembuh dengan gejala sisa panjang. Pemberian deksametason pada awal terapi dapat
mengurangi lama kesakitan dan kematian.

L. monocytogenes meningitis

L. monocytogenes menyebabkan meningitis pada bayi baru lahir penderita imunokompromais


dan wanita hamil. Hampir semua kasus di sebabkan oleh serotipe Ia, Ib, dan IVb. Tanda dan
gejala penderita biasanya ringan sehingga diagnosa sering kali terlambat. Terlebih lagi
pemeriksaan mikroskopis patogen ini mirip dengan difteroid dan Streptococcus hemolyticus

Penyebab lain

S. epidermidis dan Stafilokojus koagulase-negatif lainnya sering menyebabkan meningitis dan


infeksi pada penggunaan VP sbunt. Penderita dengan gangguan imunologi dapat menderita
miningitis yang di sebabkan oleh Pseudomonas, Serratia, Proteus dan Diphtheroids.

Anda mungkin juga menyukai