Anda di halaman 1dari 10

Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Individu)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2018

SUB UNIT :1
UNIT : JT-189
KECAMATAN : BUMIAYU
KABUPATEN : BREBES
PROVINSI : JAWA TENGAH

Disusun oleh

Nama Mahasiswa : Suchi Cahyani


Nomor Mahasiswa : 16/394429/PS/07125

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
• PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN –
PPM) Universitas Gadjah Mada merupakan suatu bentuk pengabdian
mahasiswa Universitas Gadjah Mada kepada masyarakat sebagai suatu
bagian penerapan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam kegiatan ini,
kami mahasiswa Universitas Gadjah Mada akan dikirim ke seluruh
penjuru Indonesia untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Indonesia.
Dengan kegiatan KKN yang dilaksanakan ini, diharapkan mahasiswa
tidak hanya mendapatkan ilmu atau teori di perguruan tinggi saja namun
juga melatih mahasiswa untuk hidup bermasyarakat, bersosialisasi
terhadap masyarakat, dan menerapkan ilmu yang telah didapat untuk
kemajuan serta perkembangan masyarakat pada umumnya. Selain itu,
kegiatan KKN-PPM UGM diharapkan dapat melahirkan pribadi yang
tangguh, unggul, berkepribadian mulia, berjiwa wirausaha,
kepemimpinan, dan penelitian yang tinggi. Agar tujuan-tujuan tersebut
dapat tercapai maka diperlukan aspek-aspek penunjang baik berupa
pengembangan persepsi, kondisi dan sikap mahasiswa terhadap
lingkungan masyarakat dengan cara sosialisasi. KKN-PPM UGM
sekarang diharapkan tidak hanya berisi kegiatan kerja yang diperuntukan
untuk masyarakat saja, tetapi rangkaian kegiatan integratif interdisipliner
yang dikemas secara strategis untuk menyelesaikan masalah secara
tuntas bersama masyarakat sebagai pelaku utama serta melibatkan
pemangku kebijakan yang terkait. Dalam hal ini, mahasiswa akan
berperan sebagai problem solver, motivator, fasilitator dan administrator
dalam proses penyelesaian masalah dan pembangunan atau
pengembangan masyarakat.
Dusun Maribaya, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten
Brebes, Provinsi Jawa Tengah adalah tempat pelaksanaan kegiatan
KKN-PPM UGM antar semester tahun akademik 2019 dengan kode JT-
189. KKN yang mengusung tema “ ”. Dusun Maribaya ini merupakan
dusun yang terletak cukup jauh dari perkotaan Kabupaten Brebes. Akses
jalan yang perlu ditempuh untuk menuju Dusun Maribaya sangat sulit
karena jalanan yang jauh dan rusak. Program KKN-PPM UGM saat ini
dilaksanakan pada tanggal 29 Juli - 17 Agustus 2019 yang dalam
pelaksanaannya melibatkan empat bidang kluster, yaitu Agro, Sains dan
Teknologi, Kesehatan Kedokteran, dan Sosio-Humaniora.
Unit JT-189 terdiri dari 30 orang mahasiswa yang dibagi kepada 2 desa
yaitu Desa Kalinusu pada Dusun Maribaya dan Desa Pruwatan pada
Dusun Penanjung Tiga. Dalam desa Kalinusu, Dusun Maribaya terdapat
16 orang mahasiswa yang terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa kluster
Sosio Humaniora, 2 (dua) orang mahasiswa kluster Kesehatan
Kedokteran, 5 (lima) orang mahasiswa kluster Sains dan Teknologi, dan
6 (enam) orang mahasiswa kluster Agro. KKN-PPM UGM Dusun
Maribaya dibagi menjadi 2 Sub Unit yang ditempatkan ke dalam 3
pondokan, pondokan 1 berisi perempuan Sub Unit 1 yang terletak di RT
03, pondokan 2 berisi perempuan Sub Unit 2 yang terletak di RT 02, dan
pondokan 3 yang berisikan laki-laki gabungan Sub Unit.
Ketika pertama kali sampai ke lokasi, sempat dilanda khawatir karena
baru kali pertama terjun langsung ke lokasi pemukiman yang berisi warga
dan akan mendiami dusun tersebut untuk waktu yang cukup lama, selain
itu komunikasi yang sempat membuat khawatir karena saya tidak dapat
menggunakan Bahasa Jawa. Tetapi semua kekhawatiran tersebut
memudar setelah kami disambut saat pertama kali sampai oleh warga
dengan sangat ramah dan disambut pula oleh anak-anak Dusun Maribaya
yang sangat antusias adanya kakak-kakak KKN-PPM UGM ini. Saat
setelah kami membereskan barang-barang, kami langsung menuju
warga-warga untuk silaturahmi dan memperkenalkan diri sebagai
mahasiswa KKN-PPM UGM. Selanjutnya, kami mengidentifikasi
permasalahan di Dusun Maribaya dengan terjun langsung ke lokasi
walaupun sebelum kegiatan KKN dimulai sudah ada beberapa anggota
tim kami yang sudah datang mengobservasi, namun tidak terlalu
mendapatkan hasil yang memuaskan sehingga langsung diadakan
kembali observasi langsung kepada warga di Dusun Maribaya. Survei dan
observasi ini dilakukan selama seminggu awal kami berada di Dusun
Maribaya sebelum memulai program-program kerja yang akan
dilaksanakan dan tujuannya adalah untuk memilah-milih program yang
sesuai dengan keadaan Dusun dan atau menambahkan program kerja
yang dibutuhkan untuk masyarakat disini. Saya sebagai mahasiswa
jurusan Psikologi, lebih banyak mengadakan program-program yang
berkecimpung di dunia pendidikan mengingat di Dusun ini hanya ada
PAUD dan Sekolah Dasar yang kekurangan tenaga pendidik. Untuk
penjelasan lebih lanjut dari masing-masing program akan saya bahas
pada bab selanjutnya.

• PEMBAHASAN
1. Pengarsipan Buku Taman Baca
Nomor Sektor : 3.9.03
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kluster : Sosio-Humaniora
Laporan Pelaksanaan :

Di Dusun Maribaya ini terdapat satu Sekolah Dasar yang kurang


terfasilitasi oleh buku-buku baik pelajaran maupun buku bacaan
lainnya. Maka dari itu, perlu dibuat semacam perpustakaan untuk
mereka dapat mengeksplor diri dan membaca pengetahuan-
pengetahuan lain selain yang diajarkan disekolah oleh ibu/bapak guru.
Pembuatan perpusatakaan ini dilakukan dalam beberapa hari
sebelum anak-anak SD mulai pembelajaran, pembuatan dibantu oleh
teman-teman mahasiswa lain dan anak-anak dari Dusun Maribaya itu
sendiri. Kegiatan yang kami lakukan pertama adalah membersihkan
sekolah yang sudah agak lama tidak terpakai dikarenakan libur jadi
terlihat sangat kotor, berdebu dan berantakan. Sekolah Dasar Negeri
Kalinusu 01 ini hanya terdapat 3 ruang kelas dimana satu ruangan
terdapat 2 kelas. Setelah kegiatan bersih-bersih sekolah, kami
memulai memperbaiki barang-barang yang ada disekolah baik meja,
kertas-kertas yang ditempel dikelas, dan lain sebagainya. Selain
memperbaiki barang disekolah, kami mulai memperbaiki
perpustakaan atau taman baca yang pada tahun lalu pernah ada tetapi
sudah tidak terurus sehingga perlu perbaikan. Taman baca terletak di
ruang kelas 6, isinya yaitu rak buku baru yang kami bawa untuk
menyimpan buku-buku dengan lebih layak, lalu banner taman baca
yang menunjukkan itu sebagai tempat taman baca atau perpustakaan.
Tidak ada hambatan yang berarti pada pelaksanaan program ini,
karena anak-anak di SDN Kalinusu 01 ini memiliki jiwa keingin tahuan
yang tinggi, dan senang membaca. Oleh karena itu, ketika taman baca
ini dibuat mereka antusias untuk meminjam dan membaca buku-buku
yang telah disiapkan oleh kami. Selain buku juga kami menyimpan
beberapa permainan yang dapat melatih otak yang dapat digunakan
oleh seluruh anak di Dusun Maribaya. Potensi pengembangan ada
pada anak-anak dengan antusias membaca yang tinggi sehingga
keterlibatan mereka dalam pencapai program ini agar sukses pun
besar.

2. Sosialisasi Kesehatan Mental


Nomor Sektor : 3.8.02
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kluster : Sosio-Humaniora
Laporan Pelaksanaan :

Kesehatan mental sangat penting diketahui dan dijaga untuk


semua manusia. Sesuai dengan jurusan saya Psikologi yang
membahas mengenai kesehatan mental, akan sia-sia jika saya tidak
membagikan ilmu yang sudah saya dapatkan selama ini di Perguruan
Tinggi kepada masyarakat Dusun Maribaya. Masyarakat yang ada di
Dusun Maribaya ini sangat beragam dan terlihat sehat mental
dikarenakan kerukuran yang terjalin di Dusun antara warga satu
dengan yang lainnya, dan ternyata setelah saya melakukan observasi
masih terdapat beberapa anggota warga yang mengalami gangguan
kejiwaan seperti depresi. Setelah saya sosialisasikan mengenai apa
yang disebut sebagai kesehatan mental ternyata warga Dusun
Maribaya masih buta dan tidak tahu sama sekali mengenai kesehatan
mental, apa saja yang tergolong kedalam sehat mental dan yang tidak
sehat. Maka dari itu, antusias warga untuk mendengarkan sosialisasi
ini cukup tinggi karena lumayan banyak warga yang datang. Selain itu,
setelah sesi pemaparan materi selesai banyak warga yang antusias
menceritakan pengalaman yang dianggap mentalnya yang
bermasalah dan bertanya banyak hal. Setelah dipaparkan materi,
warga mulai paham dan menyadari potensi yang dimilikinya, jadi
sebenarnya warga sudah menyadari hanya saja tidak ada orang atau
tenaga pendidik yang mengetahui secara teori sehingga dianggap
bukan hal yang penting bagi warga.
Secara keseluruhan dalam proses sosialisasi ini tidak ada hambatan
atau tantangan yang berarti atau serius, karena antusias warga yang
cukup baik dalam mengikuti proses sosialiasi.

3. Sosialisasi Pola Pengasuhan Anak/Parenting


Nomor Sektor : 3.8.02
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kluster : Sosio-Humaniora
Laporan Pelaksanaan :

Warga di Dusun Maribaya adalah kebanyakan pendatang dari


luar Brebes dan Jawa, sehingga beragam. Tingkat pernikahan muda
di Dusun Maribaya juga tinggi dilihat dari beberapa kasus sidang untuk
melewati jalur hukum pernikahan dibawah umur, selain itu terdapat
banyak anak kecil dibawah umur 5 tahun dengan ibu yang masih
muda. Selain warga yang nikah muda, banyak juga warga yang sudah
berumur dan baru memiliki anak sehingga anak-anaknya masih kecil.
Tidak jarang warga yang mengeluh bagaimana cara untuk mendidik
atau memberikan pola asuh kepada anak-anaknya, sehingga saya
merasa bahwa ternyata pola asuh itu penting untuk keberlanjutan
anak-anak masa depan. Karena, saya melihat banyak sekali potensi
baik pada anak-anak di Dusun Maribaya yang kurang dieksplor dan
diperhatikan oleh orang tuanya. Sesuai dengan jurusan saya
Psikologi, saya juga tidak ingin ilmu atau teori yang telah saya
dapatkan tidak dibagikan. Selain saya memberikan ilmu yang saya
punya, saya juga akan mendapatkan pengalaman-pengalaman yang
diceritakan oleh ibu-ibu. Teori saja tidak cukup apabila tanpa
pengalaman, pengalaman saja tidak cukup tanpa adanya teori, maka
sebaiknya keduanya dicari dan didapatkan secara bersamaan agar
dapat memberikan hasil yang lebih baik. Antusias dari warga sangat
tinggi, yang datang kedalam sosialisasi lebih banyak tiga kali lipat
dibandingkan kesehatan mental, karena warga Dusun Maribaya
merasa pola asuh anak sangat diperlukan untuk diketahui. Setelah
pemaparan materi, ada sesi diskusi dan pertanyaan yang dilakukan
dengan ibu-ibu, dan terjalin sangat baik dengan pemaparan teori dan
pengalaman-pengalaman yang dimiliki oleh ibu-ibu.
Hambatan dalam pelaksanaan sosialisasi terjadi sebelum mulai,
dikarenakan sosialisasi dilakukan diruang kelas SDN Kalinusu 01 dan
kunci kelasnya tidak ada karena terbawa oleh penjaga sekolah
mencari rumput, dan pada akhirnya kegiatan dimulai mundur dengan
cara memanjat jendela dan dibuka dari salah satu pintu didalam.
Selain itu tidak ada hambatan dan tantangan yang berarti.

4. Pengenalan Profesi dan Cita-Cita


Nomor Sektor : 3.4.01
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kluster : Sosio-Humaniora
Laporan Pelaksanaan :

Setiap anak memiliki segudang potensi sesuai dengan porsinya


masing-masing dan harus dieksplorasi demi masa depan mereka.
Minat dan bakat setiap anak pastilah berbeda-beda sesuai dengan
keterampilan dan kemampuan yang dimiliki, begitu pula dalam hal cita-
cita dan harapan. Semua manusia pada hakikatnya memiliki harapan
yang ingin dicapai, tetapi harapan-harapan tersebut bisa jadi belum
tercapai karena kurangnya motivasi dan trigger dalam memenuhinya.
Orang tua merupakan fasilitator utama untuk menunjang cita-cita,
namun ketika peran mereka kurang andil, maka mau tidak mau orang
lain lah yang ikut turun tangan.
Pada program kelas pengenalan profesi ini, saya memilih untuk
menjelaskan profesi kepada para siswa kelas 3 dan 4 SDN Kalinusu
01. Anak kelas 3 dan 4 yang bersatu dalam satu ruangan kelas, saya
memilih kelas 3 dan 4 karena mereka harus sudah mulai memikirkan
masa depan, dan untuk memotivasi mereka untuk tetap melanjutkan
sekolah karena tingkat melanjutkan sekolah di Dusun Maribaya ini
kurang atau rendah. Beberapa profesi seperti psikolog, dokter,
tentara, polisi, pilot, guru, dokter hewan dan lain sebagainya saya
jelaskan dengan mengobrol santai dengan anak-anak. Dalam
penyampaian materi pun, saya menggunakan bahasa-bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anak sehingga informasi
dapat dipahami dengan mudah. Pada awalnya saya menjelaskan satu
demi satu profesi yang ada dan menjelaskan kepada anak-anak tugas
dari setiap profesi. Saya menjelaskan dengan menggunakan properti
gambar yang akan lebih mudah di pahami oleh anak-anak ketika
mendapatkan visualisasinya.
Hambatan dalam menjelaskan mengenai pengenalan profesi ini
hanya pada saat anak-anak berisik dikelas dan agak susah untuk
diatur tidak ada hambatan yang serius.

5. Nonton Film Bareng


Nomor Sektor : 3.4.01
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kluster : Sosio-Humaniora
Laporan Pelaksanaan :

Nonton film bareng adalah salah satu program hiburan untuk


anak-anak di SDN Kalinusu 01. Seperti yang saya bilang bahwa
potensi yang dimiliki anak-anak di SDN Kalinusu 01 sangat baik
sehingga sangat disayangkan jika mereka putus sekolah hingga SD
saja. Maka dari itu, saya mengadakan program untuk menonton film
motivasi bersama untuk memotivasi mereka agar tidak patah
semangat untuk melanjutkan pendidikan dan menggapai cita-cita
mereka. Antusias anak-anak sangat tinggi saat menonton film
bersama, dan pada akhirnya mereka dapat mengambil nilai-nilai yang
terdapat dalam film. Setelah film selesai, saya menjelaskan sedikit
mengenai jalan cerita film dan makna yang dapat diambil dari film
tersebut. Kelas yang menonton itu adalah kelas 3,4 dan 6, tidak ada
kelas 5 di SDN Kalinusu 01 karena sempat satu tahun tidak ada yang
mendaftar. Saya memilih kelas itu yang menonton karena mereka
sudah dapat membaca dan memahami film. Film yang ditonton ada
yang menggunakkan bahasa inggris sehingga harus dapat membaca
bahasa indonesianya dan ada juga film motivasi dari Indonesia.
Hambatan yang terjadi pada saat melaksanakan program ini
adalah ketidakkondusifan anak-anak pada saat menonton, banyak
yang ingin pulang saat film belum selesai sehingga penayangan film
harus dibagi kedalam dua sesi dalam sehari. Selain itu, tidak ada
hambatan yang serius dalam menjalankan program ini.

6. Festival Anak Ceria: Lomba Puisi


Nomor Sektor : 3.4.04
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Kluster : Sosio-Humaniora
Laporan Pelaksanaan :

• berisi hal-hal sebagai berikut


– Hasil kegiatan
– Hambatan dan tantangan
– Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
– Keterlibatan dalam masyarakat
– Temuan Baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi
lokal dan budaya
– Potensi pengembangan/keberlanjutan
– Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan

II. KESIMPULAN

III. SARAN

IV. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai