Anda di halaman 1dari 9

VALIDITAS SKALA SIKAP TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DAN SAINS DENGAN

ALAT UKUR LAIN

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk melakukan uji validitas Skala Sikap terhadap


Pelajaran Matematika dan Sains dengan alat ukur yang lain. Pelajaran terdiri
dari Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Alat ukur Kriteria Tes Potensi
Akademik Unja, Minat Ilmu Kesehatan Tes Minat Indonesia, dan Nilai Ujian
Nasional. Subjek utama dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi berjumlah N=549. Terdapat
hubungan positif TPA dengan Sikap Pelajaran Matematika рxy=0.238; Kimia
рxy=0.2000 dan Biologi рxy=0.163 serta tidak hubungan dengan pelajaran Fisika
рxy=-0.044 (p<0,01; N=549). Terdapat hubungan positif Minat Ilmu Kesehatan
Tes Minat Indonesia dengan Biologi рxy=0.173 dan Kimia рxy=0.148. Terdapat
hubungan positif nilai Ujian Sekolah pada pelajaran Matematika рxy=0.373 dan
Bilogi рxy=0.235.Alat ukur maupun hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
bahan pembelajaran, validasi alat ukur lain, evaluasi pembelajaran, peminatan
SMA maupun penjurusan kuliah.Penelitian berikutnya melakukan lebih lanjut
dengan nilai ujian nasional dengan subjek yang lebih luas demi mendapatkan
validitas yang kuat.

Kata kunci ; sikap, validitas, minat, korelasi


The purpose of this research to validate attitude toward Math Sciences subject
scale with other measurement. It was consisted of attitude in Mathematics,
Physics, Chemistery and Biology. Criterion related measurement with Academic
Aptitude Test, Health Sciencest Interest and National Examination Point. The main
subjects of this research were the new students of Faculty of Medicine and Health
Sciences with subject N=549. There was a positive correlation Aptitude test with
Mathрxy=0.238; Chemisteryрxy=0.2000 and Biology рxy=0.163 and there was no
correlation with Physicsрxy=-0.044 (p<0,01; N=549). There was a positive
correlation Health Interest with Biology рxy=0.173 and Chemisteryрxy=0.148.
There was a positive correlation with final examination for Math р xy=0.373 and
Biologyрxy=0.235. Scale could be used for learning material, validate other
measurement, learnig evaluation, high school majoring. Thenext research to
conduct with national examination grade with a large group of subject for a high
validity evidences.

Keywords: attitude, validity, interest, correlation, Spearman Rho


LATAR BELAKANG
Periantalo, Fadzlul dan Saputra (2014) melakukan konstruksi skala sikap terhadap
Pelajaran Matematika dan Sains. Analisis faktor konfirmatori mengkonfirmasi aitem terbaik
yang membentuk tiga komponen alat ukur tersebut. Alat ukur tersebut dibuat dalam bentuk
paralel dengan hasil uji reliabilitas tes paralel sebesar rxx’ = 0,92. Penelitian selanjutnya adalah
pada mahasiswa Kedokteran bahwa mahasiswa Kedokteran memiliki sikap paling positif pada
pelajaran Biologi dan Kimia. Pelajaran Matematika dan Fisika ada di tempat berikutnya (Fitri,
Periantalo & Istarini, 2014). Penelitian tersebut memberikan validitas struktur internal,
reliabilitas memuaskan serta dukungan validitas kelompok.
Manfaat praktis dari skala tersebut dapat digunakan untuk peminatan SMA, mengingat
bahwa siswa SMA sudah mendapatkan peminatan di awal/kelas 1. Bahkan, petunjuk teknik dari
kementrian mewajibkan rekomendasi dari psikologi dalam peminatan SMA. Salah satu kriteria
alat ukur psikologi yang baik adalah memiliki manfaat praktis bagi kehidupan masyarakat
(Azwar, 2013; Kurpius & Stafford, 2006; Periantalo, 2017; Suryabrata, 2004). Siswa yang
memiliki sikap terhadap pelajaran Matematika dan Sains direkomdasikan ke peminatan ilmu
alam. Alat ukur tersebut tentunya perlu diuji secara eksternal untuk memastikan bahwa alat ukur
menjadi alat ukur yang baik. Validitas merupakan syarat utama dari alat ukur yang baik (Azwar,
2014; Suryabrata, 2004; Periantalo, 2017; Zumbi & Chan, 2014)
Terdapat definsi yang lebih baik pada validitas menurut pandangan modern (Goodwin &
Leech,2003; Sumintoro & Widhiraso, 2015). Validitas dititikberatkan kepada skor, bukan kepada
tes itu sendiri. Validitas ditunjukan melalui dukungan validitas, yaitu: isi, respon,
strukturinternal, hubungan, kosekuensi hasil. Skala sikap terhadap pelajaran Matematika dan
Sains sudah didukung oleh isi dan struktur internal yang baik. Alat ukur tersebut perlu dilakukan
uji validitas dengan alat ukur yang lain sehingga dapat digunakan untuk keperluan lebih luas
(Azwar, 2016; Devellis, 2003; Sumitro & Widhiarso, 2015).
Tujuan penelitian ini untuk melakukan validitas Skala Sikap terhadap Pelajaran
Matematika lain dengan kriteria alat ukur lain. Alat tersebut adalah Tes Potensi Akademik, Minat
Ilmu Kesehatan Tes Minat Indonesia, serta Nilai Ujian Nasional. Dugaan dari penelitian ini
adalah terdapat hubungan positif di antara variabel yang dibandingkan, walaupun tidak semua.
Hasil maupun data dari penelitian ini dapat dimanfaatkan baik kepentingan akademis maupun
praktis. Salah satu betuk alat ukur psikologi yang baik adalah bermanfaat (Periantalo, 2015).
Data penelitian dapat digunakan untuk analisis data perkuliahan Psikometri maupun Statistika
karena berbasis data ril. Para peneliti pengembangan alat ukur dapat menjadikan alat ukur ini
sebagai bahan untuk uji validitas. Para pendidik dapat meggunakan alat ukur untuk evaluasi
pembelajaran secara umum. Para praktisi/psikolog dapat menggunakan alat ini dalam membantu
peminatan SMA, yaitu; IPA-IPS.

METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Variabel utama dalam penelitian ini adalah skala sikap terhadap pelajaran Matematika dan Sains,
yaitu; Matematika, Fisikia, Kimia, dan Biologi. Sikap berkaitan dengan pandangan positif
terhadap suatu objek, serta menggunakan teori Sikap Charles Osgood (Azwar, 2014; Periantalo,
2017). Dalam sikap tersebut terdapat tiga komponen, yaitu; potensi, evaluasi dan aktivitas.
Variabel yang menjadi kriteria pertama adalah Tes Potensi Akademik, yang terinspirasi dari
PAPS UGM (Azwar, 2014; Periantalo, 2015). Variabel kriteria kedua adalah Minat Ilmu
Kesehatan, kesukaan terhadap suatu objek/tertentu yang mendatangkan kesenangan (Periantalo,
2017). Minat ilmu kesehatan terdiri dari subminat; Medis, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat,
Gizi, Kedokteran Gigi, Farmasi, dan Anatomi Manusia. Variabel kriteria ketiga adalah Nilai
Ujian Nasional siswa, akumulasi dari materi yang dipelajari di sekolah.

Instrumen Penelitian
Terdapat empat instrumen dalam penelitian yang sudah dilakukan uji properties psikometris
sebelumnya. Skala sikap terhadap pelajaran dilakukan validitas internal faktor dan reliabilitas tes
paralel sebesar rxx’ = 0,92 (Periantalo, Fadzlul, Saputra, 2014).Tes Potensi Akademik memiliki
validitas kriteria dengan SPM rxx’ = 0,67 (Periantalo, 2018) dan memiliki norma (Periantalo dan
Raudah, 2017).Minat ilmu Kesehatan menggunakan instrumen Tes Minat Indonesia yang terdiri
dari minat di perguruan tinggi (Periantalo, 2014, 2017, 2018).

Mengikuti pelatihan cara merawat orang sakit.


Bisa menjelaskan yang dilakukan jika ada yang demam.
Senang mempelajari kiat agar tubuh menjadi sehat dan bugar.

4, 6, 10, 16, 24, ....


(A) 30
(B) 34
(C) 40
(D) 42
(E) 48

FISIKA adalah pelajaran yang …

Rumit 1 2 3 4 5 6 Sederhana
Tidak penting 1 2 3 4 5 6 penting
Jijik 1 2 3 4 5 6 menakjubkan

Bagian pertama adalah soal sub Minat Keperawatan Kelompok Minat Tes Minat
Indonesia. Subjek diminta untuk memilih 7 dari pilihan jawaban, kemudian melakukan
perangkingan. Pada bagian kedua adalah soal dari Tes Potensi Akademik dari bagian Kuantitatif.
Subjek diminta untuk memilih salah satu jawaban yang benar dari lima pilihan. Bagian ketiga
merupakan aitem untuk skala Sikap Pelajaran Fisika. Subjek diminta untuk memberikan
tanggapan terhadap suatu pelajaran melalui kontinum dua kata sifat tertentu.

Subjek Penelitian
Subjek utama dari Penelitian ini adalah mahasiswa baru Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Jambi. Mereka mendapatkan asesmen psikologis di awal registrasi
mahasiswa, terdiri dari program studi: Kedokteran, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat dan
Psikologi. Terdapat subjek N=549 dalam dalam uji dengan Tes Potensi Akademik, dan subjek
N=460 untuk dalam uji denga Minat Ilmu Kesehatan. Terdapat subjek dengan N=103 dalam uji
dengan prestasi belajar. Pada uji korelasi antar komponen terdapat N=833, ditambah dengan
data mahasiswa lain yang lain mengisi saat perkuliahan.
Teknik Analisis Data
Penelitian konstruksi alat ukur merupakan bagian dari penelitian kuantiatif psikologi yang
menghendaki suatu analisis Statistika (Azwar, 2017; Hadi, 2015; Periantalo, 2016). Penelitian ini
melihat hubungan alat ukur satu dengan alat ukur yang lain sehinggateknik korelasi (r) yang
digunakan. Apabila terdapat hubungan antara variabel yang dibandingkan, analisis dilanjutkan
dengan regresi (R), untuk melihat kontribusinya.Analisis data dibantu oleh software JASP 0.9.20
(Jeffrey Amazing Statistical Program), software gratis – mudah – sesuai format APA, buatan
Prof. Psikologi dari Universitas Amsterdam.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji asumsi data terlebih dahulu dilakukan untuk melihat apakah data tersebut terdistribusi
secara normal atau tidak. Korelasi Pearson Product Moment menjadi pilihan untuk data normal,
Spearman Rho untuk data tidak normal. Apa terdapat hubungan diantara variabel tersebut,
analisis dilanjutkan dengan regresi (R), untuk melihat sumbangan efektif. Setelah dilakukan
analisis dengan kurva normal, sebagian besar data tersebut tidak normal.

Tabel 1 Korelasi dengan Tes Potensi Akademik

Tes Potensi Akademik

Matematika 0,238**
Fisika -0,004
Kimia 0,200**
Biologi 0,163**

*p>0.05; **p>0.01

Terdapat hubungan positif rendah antara Tes Potensi Akademik terhadap pelajaran
Matematika, Kimia dan Biologi. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa yang memiliki skor
TPA yang tinggi, ada kemungkinan ia memiliki skor yang tinggi pula pada skor sikap terhadap
pelajaran Matematika, Fisika, dan Biologi. Siswa yang cerdas secara kongitif, ada kemungkinan
ia memiliki sikap yang positif pada pelajaran Matematika, Kimia dan Biologi. Hal tersebut
menunjukkan kontribusi TPA dalam menjelaskan pelajaran Matematika sebesar 5.6%
(R²=0.056), menjelaskan Kimia sebesar 4% (R²=0.0400), dan Biologi sebesar 2,6% (R²=0.026).
Tidak ada hubungan TPA dengan sikap terhadap Pelajaran Fisika. Hal tersebut menandakan
bahwa informasi tentang TPA tidak dapat diketahui melalui informasi sikap pada Fisika.
Tabel 2 Korelasi dengan Minat Ilmu Kesehatan

Minat Ilmu Kesehatan TMI

Matematika 0.085
Fisika 0.056
Kimia 0.148**
Biologi 0.173**

*p>0.05; **p>0.01

Terdapat hubungan positif antara Minat Ilmu Kesehatan Tes Minat Indonesia dengan
Skala sikap terhadap pelajaran Biologi dan Kimia. Hal tersebut menandakan bahwa siswa yang
memiliki minat tinggi pada ilmu kesehatan, ada kemungkinan memiliki sikap positif pada
pelajaran Biologi dan Kimia. Minat ilmu kesehatan Tes Minat Indonesia mampu menjelaskan
sikap terhadap Kimia Sebesar 2,1% (R²=0,021) dan Biologi sebesar 2,9% (R²=0,029). Tidak ada
hubungan Minat Ilmu Kesehatan TMI dengan sikap terhadap Pelajaran Matematika dan Fisika.
Jika kita mengacu pada ilmu kesehatan, materi yang dibahas berkaitan dengan Biologi
dan Kimia. Biologi berkaitan dengan cara kerja tubuh manusia, adalah ideal ia memiliki
hubungan positif paling tinggi di antara empat variabel tersebut. Kimia berada pada urutan
kedua, materi yang berkaitan dengan Obat-Obat.Penelitian tersebut didukung oleh penelitian
Fitri, Periantalo & Attarini (2014). Pada teori validitas tradisional, hal tersebut disebut sebagai
validitas konvergen dan diskriminan (Azwar, 2013; DeVellis, 2003; Supratiknya, 2014;
Periantalo, 2017). Validitas konvergen berkaitan dengan hal yang setara apabila diuji korelasi
menghasilkan korelasi positif. Validitas diskriminan apabila diuji menghasilkan sesuatu yang
tidak berkorelasi.

Tabel 3 Korelasi dengan Nilai Ujian

Ujian Sekolah Ujian Nasional Nilai Akhir

Matematika 0.373** 0.040 0.148


Fisika 0.111 0.136 0.141
Kimia 0.235* 0.007 0.136
Biologi 0.026 -0,086 0.026

*p>0.05; **p>0.01

Terdapat hubungan positif Skala sikap terhadap pelajaran Matematika dengan nilai ujian
sekolah. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa yang memiliki skor yang tinggi pada pada sikap
terhadap Matematika, ada kemungkinan nilai Ujian Nasional adalah tinggi. Uji tersebut
menunjukan bahwa sebanyak 13%(R² = 0,13) sikap terhadap Pelajaran Matematika menjelaskan
nilai Ujian Sekolahnya.Hal tersebut pun terjadi pada pelajaran Fisika. Hal tersebut menunjukkan
bahwa 5,52% (R² = 0,552) skala sikap terhadap Pelajaran Fisika mampu menjelaskan Nilai UN
Fisika.
Nilai prestasi akademik adalah kriteria yang penting bagi skala sikap terhadap Pelajaran
terutama untuk diperuntukkan untuk seleksi (Azwar, 2013; DeVellis, 2003; Urbina, 2004;
Periantalo, 2015). Hanya dua sikap yang memiliki hubungan positif dengan prestasi akademik,
sementara variabel tidak memiliki hubungan. Hasil penelitian ini merupakan penelitian awal
serta cukup memuaskan. Subjek dalam uji penelitian tersebut adalah mahasiswa Kedokteran.
Variasi nilai mereka adalah terbatas, varians cenderung setara. Mereka memiliki keberagaman
yang setara di antara mereka sehingga fluktuasi skor tidak begitu mencerminkan hubungan
antara variabel (Azwar, 2013; Hadi, 2014; Periantalo, 2016). Dalam hal penempatan/diagnosis,
skala sikap terhadap pelajaran Matematika dan Sains adalah

Gambar 1 Korelasi Positif Sikap terhadap


Matematika dengan TPA

Gambar 2 Korelasi Nihil Sikap terhadap


Fisika dengan TPA

Gambar 3 Distribusi Nilai UN Biologi


Hasil dari analisis Statistika dapat kita bentuk dalam bentuk diagram seperti ketiga
gambar diatas. Gambar pertama menunjukan korelasi positif Skala Sikap terhadap Pelajaran
Matematika dengan Tes Potensi Akademik. Titik bergerak dari kiri bawah menuju kanan atas
dengan tegak lurus. Gambar 2 merupakan hasil korelasi nihil (tidak berkorelasi) antara Sikap
terhadap Pelajaran Fisika dengan Tes Potensi Akademik. Garis yang menunjukkan garis datar
bahwa informasi satu sama lain tidak bisa dilihat. Gambar 3 menunjukkan distribusi nilai Ujian
Nasional Biologi. Hal tersbeut terlihat bahwa data tersebut tidak terdistribusi secara normal.
Distribusi normal, dimana titik puncak berada di tengah dengan kiri dan kanan semakin menurun
(Aaron & Aaron, 2013; Hadi, 2015; Howel, 2018; Azwar, 2017).

KESIMPULAN
Secara umum, apa yang telah dihipotesiskan didukung olah data. Terdapat hubungan positif
antara Tes Potensi Akademik dengan sikap tehadap pelajaran Matematika, Kimia dan Biologi.
Sementara, tidak ada hubungan dengan sikap terhadap Fisika. Terdapat hubungan positif Minat
Ilmu Kesehatan Tes Minat Indonesia dengan sikap terhadap Pelajaran Biologi dan Kimia.
Terdapat hubungan positif skala sikap terhadap pelajaran Matematika dan Kimia dengan nilai
ujian sekolah. Hasil penelitian ini memperkokoh validitas tes minat Indonesia sehingga kuat
untuk mendiagnosis sikap terhadap seseorang terhadap Matematika dan Sains. Penelitian
berikutnya melakukan uji validitas dengan kriteria prestasi akademik dengan subjek yang lebih
luas.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penelitian ini didanai oleh DIPA PNBP Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Jambi Tahun 2019, Skim Penelitian B.

DAFTAR PUSTAKA
Aaron, A., Coup, E. J., & Aron E. N. (2013). Statistics for Psychology. 6th Ed. Boston: Pearson.
Azwar, S. (2013). Reliabilitasdanvaliditas. PustakaPelajar: Yogyakarta.
Azwar, S. (2014). Sikapmanusia: Teoridanpengukurannya.PustakaPelajar: Yogyakarta.
Azwar, S. (2014). Penyusunanskalapsikologi. Ed. Ke-2. PustakaPelajar: Yogyakarta.
Azwar, S. (2014). Konstruksiteskognitif. PustakaPelajar: Yogyakarta.
Azwar, S. (2016). Dasar-dasarpsikometri. Ed. Ke-2. PustakaPelajar: Yogyakarta.
Azwar, S. (2017). Metodepenelitianpsikologi. Ed. Ke-2. PustakaPelajar: Yogyakarta.
DeVellis, R. F. (2003). Scale development: Theory and application. Thousand Oaks:
Fitri, A. D., Istarini, A., &Periantalo, J. (2014). Sikapmahasiswapendidikandokterangkatan 2013
universitasjambiterhadappelajaranmatematikadansains. The Jambi Medical Journal 1 (2)
56-76.
Goodwin, L.D. & Leech, N.L. (October, 2003). The meaning of validity in the new standard for
educational and psychological testing: implication for measurement course. Journal of
Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 36, 181-191.
Hadi, S. (2015). Metodologiriset. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Hadi, S. (2015). Statistika. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Howel, C.D. (2018). Statististical method for Psychology. 7th Ed. Bellmon: Wadworth.
Kurpius, S. E. R., Stafford, M.E. (2006). Testing and measurement: A user-friendly guide.
California: Thousand Oaks.
Periantalo, J. (2014, Desember). Penyusunantesminat Indonesia
sebagaiupayapengembangandirigenerasimuda Indonesia. Presented at
TemuIlmiahNasional 2014 FakultasPsikologiUniversitasAirlangga, Surabaya.
Periantalo, J., Fadzlul&Saputra, N. E. (2014).
KonstruksiskalasikapterhadappelajaranMatematikadanSains. JurnalEduSainsUniversitas
Jambi 3 (2), 36-45.
Periantalo, J. (2015). Penyusunanskalapsikologi: asyik, mudahdanbermanfaat.PustakaPelajar:
Yogyakarta.
Periantalo, J. (2015). Validitasalatukurpsikologi: Applikasipraktis. Yogykarta: PustakaPelajar.
Periantalo, J. (2016). PenelitianKuantitatifuntukPsikologi. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Periantalo, J. (2017). StatistikaDasaruntukPsikologi:Yogykarta: PustakaPelajar.
Periantalo, J. (2017). UjivaliditaskonstrakTesMinat Indonesia melaluiaspekminatilmupsikis.
Psycho Idea 15 (1), 9-17.
Periantalo, J. (2018). UjivaliditaskonstrakTesMinat Indonesia melaluikomponenminatkesehatan.
Psycho Idea 16 (1), 39-50.
Periantalo, J. (2018). UjivaliditasKriteriaTesPotensiAkademikUniversitas Jambi. JurnalIntuisi,
10 (1), 1-9.
Raudah, S. &Periantalo, J. (2017). Norma TesPotensiAkademikUniversitas
Jambi.JurnalPsikologi Jambi, 2 (2), 1-10.
Sumintoro, B., &Widhiarso, W. (2015). ApplikasiRasch model untukpenelitianilmu-ilmusosial.
Bandung: Trim Komunikata.
Sumintoro, B., &Widhiarso, W. (2015). AplikasipemodelanRaschpadaasesmenpendidikan.
Bandung: Trim Komunikata.
Suryabrata, S. (2004). PenyusunanalatukurPsikologi.PenerbitAndi: Yogyakarta.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuranpsikologis. Yogyakarta: PenerbitUniversitasSanataDarma.
Urbina, S. (2004). Essential of psychological testing. Hoboken: John Wiley & Sons.
Zumbo, B.D. & Chan E.K.H. (2014). Validity and validation in social, behavioral and health
sciences. Springer.

Anda mungkin juga menyukai