Laporan Pendahuluan Gangguan Rasa Aman Nyaman
Laporan Pendahuluan Gangguan Rasa Aman Nyaman
NAMA :
NIM :
B. Etilogi
1. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakan jaringan akibat bedah atau luka
cedera.
2. Iskemik jaringan
3. Spasmus otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau tak terkendali,
dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya terjadi pada otot yang kelelahan
dan bekerja berlebihan, khususnya ketika otot teregang berlebihan atau diam menahan
beban pada posisi yang tetap dalam waktu yang lama.
4. Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tekanan lokal dan juga
karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif lainnnya.
5. Post operasi (setelah pembedahan)
C. Manifestasi Klinis
1. Gangguantidur
2. Posisi menghindari nyeri
3. Gerakan menghindari nyeri
4. Raut wajah kesakitan (menangis, merintih)
5. Perubahan nafsu makan
6. Tekanan darah meningkat
7. Nadi meningkat
8. Pernapasan meningkat
Spasme otot
Potensial terjadinya
syok
Nociceptor menerima rangsangan
Pendarahan hebat
Pelepasan mediator
Kimiawi
Gangguan Gangguan
Kekurangan
mobilitas fisik integritas kulit
pengetahuan
Resiko
infeksi
Degranulasi sel mast kerusakan rangka
fraktur
trauma
E. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan di abdomen
2. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal
3. Pemeriksaan laboratorium sebagai data penunjang pemeriksaan fisik lainnya.
4. Ct Scan ( cidera kepala) untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah di otak.
F. Penatalaksanaan Medis/Keperawatan
1. Non Farmakologis (Distraksi)
Merupakan metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian
pasien pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialami.
2. Farmakologis
Kategori obat-obatan analgesik. Terhadap tiga macam obat-obatan untuk mengontrol
nyeri yaitu analgesik non-Opiat, analgesik Opiat dan analgesik adjuvan.
G. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
2. Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskular
3. Gangguan pola tidur b.d ketidaknyaman fisik
4. Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intakeyang kurang
5. Defisit keperawatan diri b.d gangguan neuromuskular
6. Ansietas b.d krisis situasional
H. Perencanaan
1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
Kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam di harapkan nyeri berkurang dengan
kriteria hasil :
a. Melaporkan nyeri yang terkontrol dari skala 6 menjadi skala 2. (skala 0-10)
b. Ekspresi nyeri wajah berkurang
c. Tekanan darah dipertahankan pada kisaran normal
I. Daftar Pustaka
Andarmoyo, sulistyo 2013.
KONSEP DAN PROSES KEPERAWATAN NYERI. Jakarta : AR-RUZZ MEDIA