Ayat ini merupakan firman Allah terhadap Nabi Muhammad untuk mengatakan kepada manusia:

“berbuatlah kalian menurut keadaannya masing-masing, menurut cara dan kemauan sendiri,

maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa salah seorang dari kamu yang benar jalannya. Tuhanmu

lebih mengetahui siapa yang benar jalanya.1 Sebagaimana riwayat berikut:

Ali menceritakan kepadaku, ia berkata: Abdullah menceritakan kepada kami, ia berkata:

Muawwiyah menceritakan kepadaku dari Ali, dari Ibnu Abbas, mengenai firman Allah,

, “Katakanlah: "Tiap-tiap

orang berbuat menurut keadaannya masing-masing" ia berkata “menurut keinginan dirinya”.

Al- Qasim menceritakan kepada kami, ia berkata al Husain menceritakan kepada kami, ia

berkata: Hajjaj Menceritakan kepadaku dari Ibnu Juraij, dari Mujahid, mengenai firman Allah

, “Katakanlah: "Tiap-tiap

orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Ia berkata: “maksudnya adalah menurut

tabiat dan keinginannya.”

1
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, Terj. Abdul Somad, Yusuf Hamdani,
dkk, jilid 21, (Jakarta: Pustakaazzam, 2009), h. 882