Anda di halaman 1dari 6

KONDISI PENDIDIKAN INDONESIA

ERA 4.0

OLEH:

MARIA RAPIKA

1911150033

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


BAB 1

Pendahuluan

Seiring berjalannya waktu dan jaman semakin berkembang, terjadi perubahan pada
tingkah laku dan perilaku manusia berubah dari masa ke masa. Begitu pula hal ini turut
merubah perkembangan sistem pendidikan yang ada di dunia dan di Indonesia. Sistem
pendidikan adalah strategi atau metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi yang ada di
dalam dirinya. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.

Perkembangan pendidikan di dunia tidak lepas dari adanya perkembangan dari


revolusi industri yang terjadi pada dunia ini, karena secara tidak langsung perubahan tatanan
pada ekonomi turut merubah tatanan pendidikan di suatu negara. Revolusi industri dimulai
dari Revolusi Industri 1.0 terjadi pada abad ke 18 melalui penemuan mesin uap, sehingga
memungkinkan barang dapat diproduksi secara masal, Revolusi Industri 2.0 terjadi pada
abad ke 19-20 melalui penggunaan listrik yang membuat biaya produksi menjadi murah,
Revolusi Industri 3.0 terjadi pada sekitar tahun 1970an melalui penggunaan komputerisasi,
dan Revolusi Industri 4.0 sendiri terjadi pada sekitar tahun 2010an melalui rekayasa
intelegensia dan internet of thing sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas
manusia dan mesin.
BAB 2

PEMBAHASAN

Untuk maju, sebuah negara tentu harus melakukan perubahan di berbagai bidang.
Apalagi saat ini, ketika Indonesia tengah menghadapi era revolusi industri 4.0 di mana
persaingan kian ketat. Menghadapi revolusi industri 4.0 tentu bukan hal mudah. Sederet hal
perlu dipersiapkan, misalnya saja dengan merubah metode pembelajaran dalam dunia
pendidikan yang ada saat ini. Kunci meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia
adalah mudahnya akses pendidikan berkualitas kepada generasi muda Indonesia. Apalagi
generasi muda Indonesia saat ini telah memasuki era generasi milenial yang sangat erat
kaitannya dengan revolusi industri 4.0

Pendidikan yang berkualitas, harus didukung oleh sarana, prasarana dan pendidik atau
guru yang berkualitas pula. Untuk itu, upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas serta mutu
bidang pendidikan seperti pelatihan-pelatihan untuk para guru dan akreditasi lembaga
pendidikan, mesti didukung penuh. Dunia saat ini memasuki gelombang revolusi industri 4.0,
revolusi industri 4.0 adalah implementasi teknologi automasi dan pertukaran data dalam
bidang industri yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi serta internet atau bisa
disebut digitalisasi dibidang industri. revolusi industri 4.0 sebenarnya telah ditandai dengan
munculnya super komputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan
perkembangan neuroteknologi yang lebih memungkinkan manusia untuk mengoptimalkan
fungsi otak. Berbicara mengenai kenyataan dalam dunia pendidikan di Indonesia, bahwa
ternyata harapan yang di dambakan tidak sesuai dengan realita daripada tujuan pendidikan
indonesia kita. Kualitas pendidikan di Indonesia pada saat ini terhitung sangat rendah.
Berdasarkan riset United Nations Educational, Scientific and Organizations (UNESCO)
terhadap kualitas di seluruh negara negara berkembang, Indonesia masih menempati
peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru pendidik berada pada level
sangat bawah yaitu 14 dari 14 negara. Indonesian terdiri dari 217,512 lebih sekolah,
45,357,157 murid, 2,719,712 Guru tapi sayang menurut laporan PISA tahun 2015 sebuah
program yang mengurutkan kualitas sistem pendidikan di 70 negara telah menyatakan, bahwa
indonesia menduduki peringkat 62 dari 70 negara, negara kita sangat mengalami
ketertinggalan. Sungguh miris sekali melihat kondisi pendidikan Indonesia kita pada saat ini.
Menanggapi kulitas pendidikan Indonesia saat ini yang terbilang masih sangat rendah
membuat kita bertanya tanya, apakah hal ini disebabkan oleh faktor kurikulum yang
menjadi polemik atau bahkan tenaga pendidik kita sendiri? mengingat dimana kurikulum di
negara kita sering sekali mengalami perubahan seiring berrgantinya menteri pendidikan, atau
bahkan dikarenakan kualifikasi pedagogik guru sendiri yang belum begitu memahami
bagaimana seharusnya kurikulum itu dijalankan dengan baik dan benar, atau bahkan
dikarenakan kurangnya bentuk penghargaan terhadap para guru hingga membuat performa
tenaga pendidik kita berkurang, hal ini dibuktikan dari ujian kompetensi guru nasional bahwa
performa tenaga guru kita rata rata normal ialah 53,02 dari 100.

Industri 4.0 adalah nama tren dari sistem otomatisasi industri, dimana terdapat
pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistim siber fisik,
internet untuk segala aktifitas, komputasi kognitif dan aktifitas lain berbasis jaringan.
Revolusi industri 4.0 sering pula disebut revolusi industri generasi keempat yang ditandai
dengan kemunculan super komputer, robot pintar, kendaraan tanpa awak, editing genetik dan
perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia dapat mengoptimalkan fungsi
otak.

Harus disadari dan juga menindak lanjuti bahwa untuk mengejar ketertinggalan
pendidikan negara kita di masa revolusi industri 4.0, pemerintah harus dapat menyediakan
fasilitas yang memadai untuk semua instansi ataupun lembaga pendidikan secara merata
hingga pelosok Indonesia. Dan juga sebagai pondasi utama dalam dunia pendidikan, bukan
hanya fasilitas namun guru juga harus mampu memperbarui kompetensi dalam menghadapi
era pendidikan 4.0. Jika kita melihat bahwasanya peserta didik yang sedang dihadapi guru
pada era 4.0 kini adalah peserta didik dari generasi milenial yang sangat akrab dengan dunia
digital. Peserta didik pada masa ini sudah terbiasa dengan arus informasi dan teknologi
industri 4.0, sehingga menunjukan bahwa produk lulusan sekolah yang telah mendapat lebel
"LULUS" harus mampu menjawab segala tantangan industri dalam kehidupan di negara ini.
Melihat tantangan tersebut guru diharuskan untuk mampu meningkatkan kompetensi untuk
menghadapi peserta didik generasi milenial ini. Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap
Pendidikan di Indonesia. pada era modern ini, informasi dan teknologi memengaruhi aktivitas
sekolah dengan sangat masif. Informasi dan pengetahuan baru menyebar dengan mudah dan
aksesibel bagi siapa saja yang membutuhkannya. Pendidikan mengalami disrupsi yang sangat
hebat sekali. Peran guru yang selama ini sebagai satu-satunya penyedia ilmu pengetahuan
sedikit banyak bergeser menjauh darinya. Di masa mendatang, peran dan kehadiran guru di
ruang kelas akan semakin menantang dan membutuhkan kreativitas yang sangat tinggi.

Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat bagi guru Indonesia. Mengutip
dari Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2018, pendidikan adalah
tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara mendidik dan belajar-mengajar, 30 tahun
mendatang kita akan mengalami kesulitan besar. Pendidikan dan pembelajaran yang syarat
dengan muatan pengetahuan mengesampingkan muatan sikap dan keterampilan sebagaimana
saat ini terimplementasi, akan menghasilkan peserta didik yang tidak mampu berkompetisi
dengan mesin. Dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan pembelajaran harus diubah agar
kelak anak-anak muda Indonesia mampu mengungguli kecerdasan mesin sekaligus mampu
bersikap bijak dalam menggunakan mesin untuk kemaslahatan.
BAB 3

PENUTUP

Era pendidikan 4.0 adalah era dimana seorang guru mendapatkan tantangan yang
berat dan harus dihadapi. Dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2018, Jack Ma
yang merupakan CEO dari Allibaba Group menyatakan, bahwa pendidikan pada abad ini
memiliki tantangan yang cukup besar. Jika kita tidak dapat mengubah metode pembelajaran
dalam hal belajar dan mengajar, maka untuk 30 tahun mendatang kita akan mengalami
masalah yang sangat besar. Pendidikan dan pembelajaran yang terjadi saat ini adalah
pendidikan dan pembelajaran yang serat akan ilmu pengetahuan dan juga mengkesampingkan
keterampilan sikap pada saat ini terimplementasi maka akan menghasilkan generasi yang
tidak mampu bersaing dengan teknologi dan mesin. Oleh sebab itu peran seorang guru
sebaiknya mengurangi dominasi pengetahuan dalam pembelajaran dengan maksud agar
peserta didik akan sangat bijak dalam menggunakan teknologi untuk kebutuhan masyarakat.
Dalam hal pengembangan pendidikan dan perubahan metode pembelajaran pemerintah
Indonesia memiliki peran yang sangat penting. Ketersediaan fasilitas yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik merupakan suatu hal yang tak kalah penting, oleh karena itu
pemerintah Indonesia diharpakan mampu memenuhi kebutuhan fasilitas sarana dan prasarana
pembelajaran berbasis teknlogi yang mumpuni secara merata hingga pelosok nusantara yang
agar peserta didik generasi penerus bangsa ini dapat memperoleh bekal yang layak dan cukup
dalam menghadapi persaingan era ervolusi Industri 4.0 ini. Ketertinggalan bangsa indonesia
dalam segi pendidikan seharusnya menjadi sorotan utama bagi pemerintah dan dapat
menyadarkan seluruh elemen pendidikan bahwa negara dengan kualitas generasi penerus
yang aktif, kreatif, inovatif dan peduli dengan bangsa dan negara akan mampu mengubah
keadaan Indonesia menjadi negara yang lebih baik, maju, dan dapat bersaing di kacah dunia
pada era revolusi Industri 4.0 saat ini.

Anda mungkin juga menyukai