Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS KERISTEN

INDONESIA
FISIKA LISTRIK MAGNET

OLEH:

ESTERLIA MARTALOVA (1814150002)

ETIWA SAFITRI SALEULEUBAJA (1814150017)

FEBRIANTI GASELA (1814150015)

HUKUM GAUSS
I. Pengertian

Hukum Gauss adalah hukum yang menentukan besarnya sebuah fluks listrik
yang melalui sebuah bidang. Hukum gauss menyatakan bahwa besar dari fluks
listrik yang melalui sebuah bidang akan berbanding lurus dengan kuat medan
listrik yang menembus bidang, berbanding lurus dengan area bidang dan
berbanding lurus dengan cosinus sudut yang dibentuk fluks listrik terhadap garis
normal.

Hukum ini dirumuskan oleh Carl Friedrich Gauss (1777-1855). Beliau adalah
salah seorang matematikawan terbesar sepanjang masa. Banyak bidang hukum
matematika yang dipengaruhinya dan dia membuat kontribusi yang sama
pentingnya untuk fisika teoritis.

Hukum Gauss berbunyi "bahwa fluks listrik total yang melalui sembarang permu
kaan tertutup (sebuah permukaan yang mencakup volume tertentu) sebanding d
engan muatan lisfiik (netto) total di dalam permukaan itu" .

Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung medan listrik dari sistem yan
g mempunyai kesimetrian yang tinggi (misalnya simetri bola, silinder, atau kotak).
Untuk menggunakan hukum gauss perlu dipilih suatu permukaan khayal yang tertu
tup (permukaan gauss). Bentuk permukaan tertutup tersebut dapat sembarang.

Pada Hukum Gauss medan listrik berpangkal dimuatan positif dan berakhir dim
uatan negatif. Apabila satu atau sejumlah muatan positif dikurung oleh suatu perm
ukaan tertutup tentulah garis garis medan benar-
benar menembus keluar dari permukaan tertutup tersebut, secara kuantitatif hasilny
a bilangan positif. Sebaliknya jika yang dikurung (dilingkupi) muatan negatif, tent
ulah garis-
garis medan akan masuk menuju permukaan tertutup tersebut, maka jumlah garis
medan ini bilangan negatif. Banyaknya sebanding dengan besarnya (harga mutlak)
muatan tersebut. Bila tidak ada muatan yang dikurung tentulah setiap garis medan
yang masuk akan keluar pula dari permukaan tertutup ini dan menghasilkan jumlah
garis medan nol, yang masuk (-) sama dengan yang keluar (+).
Jumlah garis yang keluar dari suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah
muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu.

Hukum Gauss terutama digunakan untuk menghitung medan listrik oleh benda ber
muatan yang bentuknya mempunyai simetri, misalnya bidang datar, bola atau silin
der. Tetapi sebaliknya bila kuat medan dalam ruang diketahui tentulah Hukum Gau
ss dapat pula digunakan untuk menentukan banyaknya muatan yang dikurung oleh
suatu permukaan tertutup. Karena kuat medan listrik dapat pula ditentukan dengan
menggunakan Hukum Coulomb tentulah hasil kedua cara ini harus sesuai. Artinya
kita dapat mendeduksikan Hukum Coulomb dari penerapan Hukum Gauss.

II. Penggunaan Hukum Gauss

Bila kita hendak menggunakan Hukum Gauss untuk menentukan kuat medan l
istrik disekitar suatu distribusi muatan kita harus memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1. Simetri apa yang dipunyai sistem ini, dari sini diperoleh gambaran kualitatif tent
ang medan tersebut.
2. Pilih suatu permukaan (khayal) yang kita sebut permukaan Gauss yang sesuai de
ngan bentuk simetri diatas, melalui titik yang akan ditentukan kuat medannya itu.
3. Pemilihan permukaan Gauss yang tepat akan mengahsilkan E yang sama besar d
an tegak lurus pada sebagian atau seluruh permukaan tertutup tersebut dan nol dipe
rmukaan lain.

III. Hukum Gauss Pada Bola Bermuatan

Bola isolator bermuatan merata dengan rapat muatan :

Di dalam bola diperoleh persamaan :

Di luar bola diperoleh persamaan :

IV. Hukum Gauss Pada Bidang Datar


Menentukan kuat medan listrik sekitar muatan (+) yang tersebar serba sama pa
da sebuah bidang datar yang sangat luas, jumlah muatan persatuan luas (rapat muat
annya). Sistem ini mempunyai simetri bidang, gambaran garis medannya. Misalka
n terdapat muatan bidang tak hingga (non konduktor) dengan rapat muatan. Dipilih
permukaan Gauss berupa silinder dengan luas tutup kiri dan kanan sebesar A. Med
an listrik seragam di kiri dan kanan bidang yang arahnya keluar. Tidak ada fluks ya
ng menembus selimut silinder.

Dari hukum Gauss diperoleh :

V. Hukum Gauss Pada Garis Yang Panjang

Menentukan kuat medan listrik disekitar muatan (+) yang tersebar merata sepa
njang sebuah garis lurus yang sangat panjang. Misalkan jumlah muatan persatuan p
anjang (rapat muatan). Misalkan terdapat muatan garis tak hingga dengan rapat mu
atan. Dipilih permukaan Gauss berupa silinder setinggi h dan berjari-
jari r dengan sumbu yang terletak pada muatan garis. Medan listrik seragam mene
mbus selimut silinder dan tidak ada fluks yang menembus tutup atas dan tutup baw
ah silinder.
Dari hukum Gauss diperoleh :

VI. Hubungan Hukum Gauss dan Hukum Coloumb

Misalkan terdapat sebuah muatan titik q dan sebuah permukaan tertutup berup
a bola berjari-jari r
Dari hukum Gauss diperoleh :

Karena simetris, E konstan diseluruh permukaan sehingga :


Dengan demikian :

Hukum Gauss adalah cara lain untuk menyatakan hukum Coulomb.

Contoh soal:
Pada gambar di samping menunjukan penampang kulit sferis dari logam dengan
jari-jari dalam R. Sebuah muatan titik -5,0 µC diletakkan pada jarak R/2 pada pusat
kulit. Jika kulit ini netral secara listrik, berapa muatan (terinduksi) pada permukaan
dalam dan permukaan luar? Apakah muatan tersebut terdistribusi beragam?
Bagaimana pola medan di dalam dan di luar bola?

Penyelesaian:

Pada gambar tersebut menunjukkan penampang permukaaan Gauss sferis di dalam


ligam ini, tepat diluar dinding dalam bola. Satu ide kunci disini adalah bahwa
medan listrik harus nol di dalam logam (dan dengan demikian pula pada
permukaan Gauss dan logam). Ini berarti fluks listrik yang melalui permukaan
Gauss juga harus nol. Hukum Gauss kemudian memberitahu kita bahwa muatan
neto yang dilingkupi oleh permukaan Gauss harus nol. Dengan muatan titik -5,0
µC dalam kulit, muatan +5,0 µC harus terletak di dinding-dalam kulit.

Jika muatan titik terpusat, muatan positif ini akan terdistribusi secara seragam
spanjang dinding-dalam. Namun,kerena muatan titik tidak berimpit di pusat bola,
distribusi muatan positif akan miring, seperti yang diperlihatkan oleh Gbr. 23-11b,
karena muatan positif cenderung untuk berkumpul pada bagian dinding-dalam
yang terdekat dengan muatan titik (negatif).
Ide kunci kedua adalah bahwa karena kulit ini netral secara listrik, dinding-
dalamnya dapat memiliki muatan +5,0 µC hanya jika elektron, dengan muatan
total -5,0 µC, meninggalkan dinding-dalam dan pindah kedinding-luar. Disana
mereka terdistribusi secara seragam, seperti juga diperlihatkan oleh Gbr. 23-11b.
Disrtibusi muatan negatif ini seragam karena kulit ini terbentuk bola dan karena
distribusi –miring muatan positif di dinding-dalam tidak dapat menghasilkan
medan listrik kulit untuk mempengaruhi distribusi muatan di dinding-luar.

Garis-garis mrdan di dalam dan di luar kulit di tunjukkan kurang-lebih seperti


pada Gbr. 23-11b. Semua garis-garis medan memotong kulit dan muatan titik
secara tegak lurus. Didalam kulit, pola garis-garis medan miring akibat kemiringan
distribusi muatan positif. Di luar kulit, pola adalah sama seperti jika muatan titik
terpusat dan kulit dihilangkan. Faktanya, ini akan tetap berlaku tanpa memedulikan
di mana muatan titik diletakkan didalam kulit.

http://nurhasanahquark.blogspot.com/2016/11/hukum-gauss.html

Anda mungkin juga menyukai