Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FISIKA

HUKUM GAUSS dan KUAT ARUS LISTRIK

Disusun Oleh :
1. Novita Sari
2. Reza Putri Aprilia
Kelas XII MIPA 2

SMA NEGERI 1 CEPER


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….…………………………… 1
Daftar Isi …………………………………………….…………………………………….…. 2
Pembahasan ……………………………………………….……………………………… 3
Contoh Soal ……………………………………………….………………………………..

PEMBAHASAN
A. HUKUM GAUSS
o Pengertian

Hukum Gauss adalah hukum yang menentukan besarnya sebuah fluks listrik yang melalui
sebuah bidang. Hukum gauss menyatakan bahwa besar dari fluks listrik yang melalui sebuah
bidang akan berbanding lurus dengan kuat medan listrik yang menembus bidang,
berbanding lurus dengan area bidang dan berbanding lurus dengan cosinus sudut yang
dibentuk fluks listrik terhadap garis normal.
Hukum ini dirumuskan oleh Carl Friedrich Gauss (1777-1855). Beliau adalah salah seorang
matematikawan terbesar sepanjang masa. Banyak bidang hukum matematika yang
dipengaruhinya dan dia membuat kontribusi yang sama pentingnya untuk fisika teoritis.
Hukum Gauss berbunyi “bahwa fluks listrik total yang melalui sembarang permukaan
tertutup (sebuah permukaan yang mencakup volume tertentu) sebanding dengan muatan
lisfiik (netto) total di dalam permukaan itu” .
Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung medan listrik dari sistem yang
mempunyai kesimetrian yang tinggi (misalnya simetri bola, silinder, atau
kotak). Untuk menggunakan hukum gauss perlu dipilih suatu permukaan
khayal yang tertutup (permukaan gauss). Bentuk permukaan tertutup
tersebut dapat sembarang.

Pada Hukum Gauss medan listrik berpangkal dimuatan positif dan


berakhir dimuatan negatif. Apabila satu atau sejumlah muatan positif
dikurung oleh suatu permukaan tertutup tentulah garis garis medan benar-benar
menembus keluar dari permukaan tertutup tersebut, secara kuantitatif hasilnya bilangan
positif. Sebaliknya jika yang dikurung (dilingkupi) muatan negatif, tentulah garis-garis medan
akan masuk menuju permukaan tertutup tersebut, maka jumlah garis medan ini bilangan
negatif. Banyaknya sebanding dengan besarnya (harga mutlak) muatan tersebut. Bila tidak
ada muatan yang dikurung tentulah setiap garis medan yang masuk akan keluar pula dari
permukaan tertutup ini dan menghasilkan jumlah garis medan nol, yang masuk (-) sama
dengan yang keluar (+).
Jumlah garis yang keluar dari suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan
listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu.

Hukum Gauss terutama digunakan untuk menghitung medan listrik oleh benda bermuatan
yang bentuknya mempunyai simetri, misalnya bidang datar, bola atau silinder. Tetapi
sebaliknya bila kuat medan dalam ruang diketahui tentulah Hukum Gauss dapat pula
digunakan untuk menentukan banyaknya muatan yang dikurung oleh suatu permukaan
tertutup. Karena kuat medan listrik dapat pula ditentukan dengan menggunakan Hukum
Coulomb tentulah hasil kedua cara ini harus sesuai. Artinya kita dapat mendeduksikan
Hukum Coulomb dari penerapan Hukum Gauss.
o Penggunaan Hukum Gauss

Bila kita hendak menggunakan Hukum Gauss untuk menentukan kuat medan listrik
disekitar suatu distribusi muatan kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Simetri apa yang dipunyai sistem ini, dari sini diperoleh gambaran kualitatif tentang
medan tersebut.
2. Pilih suatu permukaan (khayal) yang kita sebut permukaan Gauss yang sesuai dengan
bentuk simetri diatas, melalui titik yang akan ditentukan kuat medannya itu.
3. Pemilihan permukaan Gauss yang tepat akan mengahsilkan E yang sama besar dan tegak
lurus pada sebagian atau seluruh permukaan tertutup tersebut dan nol dipermukaan lain.
o Hukum Gauss Pada Bola Bermuatan

Bola isolator bermuatan merata dengan rapat muatan :


Di dalam bola diperoleh persamaan :

Di luar bola diperoleh persamaan :

Hukum Gauss Pada Bidang Datar


Menentukan kuat medan listrik sekitar muatan (+) yang tersebar serba sama pada sebuah
bidang datar yang sangat luas, jumlah muatan persatuan luas (rapat muatannya). Sistem ini
mempunyai simetri bidang, gambaran garis medannya. Misalkan terdapat muatan bidang
tak hingga (non konduktor) dengan rapat muatan. Dipilih permukaan Gauss berupa silinder
dengan luas tutup kiri
dan kanan sebesar A. Medan listrik seragam di kiri dan kanan bidang yang arahnya 
keluar. Tidak ada fluks yang menembus selimut silinder.

Dari hukum Gauss diperoleh :

o Hukum Gauss Pada Garis Yang Panjang


Menentukan kuat medan listrik disekitar muatan (+) yang tersebar merata sepanjang
sebuah garis lurus yang sangat panjang. Misalkan jumlah muatan persatuan panjang (rapat
muatan). Misalkan terdapat muatan garis tak hingga dengan rapat muatan. Dipilih
permukaan Gauss berupa silinder setinggi h dan berjari-jari r dengan sumbu yang terletak
pada muatan garis. Medan listrik seragam menembus selimut silinder dan tidak ada fluks
yang menembus tutup atas dan tutup bawah silinder.

Dari hukum Gauss diperoleh :

o Hubungan Hukum Gauss dan Hukum Coloumb

Misalkan terdapat sebuah muatan titik q dan sebuah permukaan tertutup berupa bola
berjari-jari r
Dari hukum Gauss diperoleh :

Karena simetris, E konstan diseluruh permukaan sehingga :

Dengan demikian :
1. Fluks Medan Listrik
Fluks medan listrik yang disimbolkan ΦE, dapat dinyatakan oleh jumlah garis yang melalui
suatu penampang tegak lurus. Kerapatan fluks listrik pada titik tersebut adalah jumlah per
satuan luas pada titik itu. Untuk permukaan tertutup di dalam sebuah medan listrik maka
kita akan melihat bahwa ΦE adalah positif jika garis-garis gaya mengarah ke luar, dan adalah
negatif jika garis-garis gaya menuju ke dalam, seperti yang diperlihatkan pada gambar.

Dua muatan sama besar dan berlawanan tanda. Garis putus-putus menyatakan
perpotongan di antara permukaan tertutup hipotetik dengan bidang gambar.
Sehingga, ΦE adalah positif untuk permukaan S1 dan negatif untuk S2 . ΦE untuk
permukaan S3 adalah nol.

Padahal gambar (a) menunjukkan sebuah permukaan tertutup yang dicelupkan di dalam
medan listrik tak uniform. Misalnya, permukaan tersebut dibagi menjadi segiempat-
segiempat kuadratis ΔS yang cukup kecil, sehingga dianggap sebagai bidang datar. Elemen
luas seperti itu dinyatakan sebagai sebuah vektor ΔS , yang besarnya menyatakan luas ΔS .
Arah ΔS sebagai normal pada permukaan yang digambarkan ke arah luar. Sebuah vektor
medan listrik E digambarkan oleh tiap segiempat kuadratis. Vektor-vektor E dan Δ S
membentuk sudut θ terhadap satu sama lain. Perbesaran segiempat kuadratis dari Gambar
1.4(b) ditandai dengan x, y, dan z, di mana pada x, θ > 90o (E menuju ke dalam); pada y, θ =
90o (E sejajar pada permukaan); dan pada z, θ < 90o (E menuju ke luar). Sehingga, definisi
mengenai fluks adalah:

ΦE≅∑E⋅ΔS

Jika E di mana-mana menuju ke luar, θ < 90o , maka E. ΔS positif (Gambar 1.3, permukaan S1
). Jika E menuju ke dalam θ >90 o , E. ΔS akan menjadi negatif, dan ΦE permukaan akan
negatif (Gambar 1.3, permukaan S2 ). Dengan menggantikan penjumlahan terhadap
permukaan (persamaan (1.4)) dengan sebuah integral terhadap permukaan akan diperoleh:
Dari persamaan (1.5), kita dapat menentukan bahwa satuan SI yang sesuai untuk fluks listrik
( ΦE ) adalah newton.meter 2 /coulomb (Nm2/C).

Hubungan antara ΦE untuk permukaan dan muatan netto q, berdasarkan Hukum Gauss
adalah:

∈0 Φ E = q

Dengan menggunakan persamaan diperoleh :

Persamaan (1.6), jika sebuah permukaan mencakup muatan-muatan yang sama dan

berlawanan tandanya, maka fluks ΦE adalah nol. Hukum Gauss dapat digunakan untuk
menghitung E jika distribusi muatan adalah sedemikian simetris sehingga kita dapat dengan
mudah menghitung integral di dalam persamaan (1.7).

2. Medan Listrik di Dekat Muatan Titik


Sebuah permukaan Gauss berbentuk bola

Gambar : Sebuah permukaan Gauss berbentuk bola


Sebuah muatan titik q terlihat pada Gambar 1.5. Medan listrik yang terjadi pada permukaan
bola yang jari-jarinya r dan berpusat pada muatan tersebut, dapat ditentukan dengan
menggunakan Hukum Gauss. Pada gambar tersebut, E dan dS pada setiap titik pada
permukaan Gauss diarahkan ke luar di dalam arah radial. Sudut di antara E dan dS adalah
nol dan kuantitas E dan dS akan menjadi E.dS saja. Dengan demikian, Hukum Gauss dari
persamaan (1.7) akan menjadi:

Karena E adalah konstan untuk semua titik pada bola, maka E dapat dikeluarkan dari
integral, yang akan menghasilkan:

Dengan integral tersebut menyatakan luas bola, sehingga:


Dengan

Sehingga besarnya medan listrik E pada setiap titik yang jaraknya r dari sebuah muatan titik

q adalah:

2. Medan Listrik di antara Dua Keping Sejajar


Pada dua keping sejajar yang mempunyai muatan listrik sama, tetapi berlawanan jenisnya,
antara kedua keping tersebut terdapat medan listrik homogen. Di luar kedua keping juga
terdapat medan listrik yang sangat kecil jika dibandingkan dengan medan listrik di antara
kedua keping, sehingga dapat diabaikan, seperti pada gambar.

Gambar : Medan listrik antara dua keping sejajar.


Jika luas keping A, masing-masing keping bermuatan +q dan -q, medan listrik dinyatakan
oleh banyaknya garis- garis gaya, sedangkan garis-garis gaya dinyatakan sebagai jumlah
muatan yang menimbulkan garis gaya tersebut (Hukum Gauss). Muatan listrik tiap satu
satuan luas keping penghantar didefinisikan sebagai rapat muatan permukaan diberi
lambang σ (sigma), yang diukur dalam C/m2.
Karena, N = ε0 .E.A
Maka :

Sehingga, kuat medan listrik antara kedua keping sejajar adalah:

Dengan:
E = kuat medan listrik (N/C)
Σ = rapat muatan keping (C/m2)
Ε0 = permitivitas ruang hampa = 8,85 × 10-12 C/Nm2

KUAT MEDAN LISTRIK PADA BOLA KONDUKTOR


RUMUS KUAT MEDAN LISTRIK

Rumus kuat medan listrik

Keterangan :
E = Kuat medan listrik ( n/c )
F = Gaya listrik
Q = Muatan
K = Konstanta ( 9.109 nm/c2 )
Q = Muatan listrik ( c )
R2 = Jarak ( m )
Vektor kuat medan listrik
Syarat menghitung
Contoh Soal
1. Sebuah bola kecil bermuatan listrik 10 μC berada di antara keping sejajar P dan Q
dengan muatan yang berbeda jenis dengan rapat muatan 1,77 x 10-8 C/m2. Jika g = 10 m/s2
dan permitivitas udara adalah 8,85 × 10-12 C2 /Nm 2, hitung massa bola tersebut!
Penyelesaian
Diketahui:
Q = 10 μ C = 10-5 C
Σ = 1,77 x 10-8 C/m2
G = 10 m/s²
Ε0 = 8,85 × 10-12 C2 /Nm 2
Ditanya:
M = ... ?
Jawab:
Dari gambar di atas, syarat bola dalam keadaan setimbang adalah jika:
F=w
q.E = m.g
= 2 x 10-3 kg = 2 gram
2. Jika terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila sebuah medan listrik
homogen sebesar 200 N/C ditembakkan ke arahnya dengan arah yang tegak lurus bidang
persegi tersebut, berapa jumlah garis medan listrik yang menembus bidang persegi tersebut
(fluks listrik)?
Jawab
Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2
Jumlah Garis yang menembus bidang
Φ = E. A
Φ = 200. 4 x 10-2 m
Φ = 8 weber
3. Andi punya sebuah bidang lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Jika ada kuat medan listrik
sebesar 200 N/C mengarah pada bidang tersebut dengan membentuk sudut 300 terhadap
bidang. Tentukan berapa fluks listrik tersebut?
Jawab
Bidang = Luas lingkaran = π r2 = 22/7 x 49 = 154 cm2 = 1,54 x 10-2 m2
Cos θ = Cos 60o
( θ = sudut yang dibentuk oleh E dan garis normal — lihat gambar sebelumnya –)
Φ = E. A.cos θ
Φ = 200. 1,54 x 10-2 . 0,5
Φ = 1,54 weber
4. Bola konduktor dengan jari-jari 10 cm bermuatan listrik 500 μC. Titik A, B, dan C
terletak segaris terhadap pusat bola dengan jarak masing-masing 12 cm, 10 cm, dan 8 cm
terhadap pusat bola. Hitunglah kuat medan listrik di titik A, B, dan C!
Penyelesaian:
Diketahui: lR = 10 cm = 10-1 m
rB = 10 cm = 10-1 m
q = 500 μC = 5 × 10-4 C
rC = 8 cm = 8 × 10-2 m
rA = 12 cm = 12 × 10-2 m
Ditanya:
a. EA = ... ?
b. EB = ... ?
c. EC = ... ?
Pembahasan :
a. Kuat medan listrik di titik A

b. Kuat medan listrik di titik B

c. Kuat medan listrik di titik C


EC = 0, karena berada di dalam bola, sehingga tidak dipengaruhi muatan listrik.
5. Sebuah keping dengan luas 0,20 m² yang dibumikan membawa muatan -8,85 nC
ketika diletakkan sejauh 2,0 mm dari sebuah keping identik bermuatan +8,85 nC. Hitunglah
kuat medan listrik diantara keping
Pembahasan :
Luas tiap keping A = 0,10 m²
Besar muatan tiap keping Q= 8,85 nC= 8,85×10^-9 C
Jarak antar keping d=2,0 mm = 2×10^-3 m
Dan ε0 = 8,85×10^-12 C²/Nm²

Anda mungkin juga menyukai