Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemampuan dan bimbingannya , sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan berbagai pertimbangan agar dapat dipahami oleh pembaca, dan
tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung,oleh karena itu kami penulis
mengucapkan terimakasih.Kami juga menyadari makalah ini jauh dari sempurna
segala bentuk saran,kritik,dan masukan yang bersifat membangun demi
penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang akan senantiasa diterima dengan
lapang hati.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya bagi para
pembaca umumnya.

Palu, 31 Agustus 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fluks Listrik

2.2 Pengertian Hukum Gauss

2.3 Contoh Soal

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Fluks berkaitan dengan besaran medan yang “menembus” dalam arah yang
tegak lurus suatu permukaan tertentu. Fluks listrik menyatakan medan listrik yang
menembus dalam arah tegak lurus suatu permukaan.
Ketika belajar listrik statis,maka kita akan menjumpai sebuah hukum yang
namanya hukum gauss. Hukum ini menceritakan hubungan antara fluks litrik
homogen yang melalui sebuah bidang (luasan) dan muatan listrik.
Sebelum melanjutkan pembahasan tentang hukum gauss ada baiknya kita
simak apa itu fluks listrik. Fluks listrik dapat didefinisikan sebagai perkalian antara
garis gaya listrik dengan luasan bidang yang dilewatinya. Jika ada garis-garis gaya dari
sebuah medan listrik homogen yang menembus sebuah bidang seluas A maka fluks
listrik (Φ baca : phi) yang melalui bidang tersebut tergantung pada kuat mendan
listrik, luas bidang yang ditembus, dan sudut jatuhnya. Ada dua kemungkinan, gaya
jatuh tegak lurus dan gaya jatuh tidak secara tegak lurus. Hukum Gauss adalah
hukum yang menentukan besarnya sebuah fluks listrik yang melalui sebuah
bidang. Hukum Gauss menyatakan bahwa besar dari fluks listrik yang melalui sebuah
bidang akan berbanding lurus dengan kuat medan listrik yang menembus bidang,
berbanding lurus dengan area bidang dan berbanding lurus dengan cosinus sudut
yang dibentuk fluks listrik terhadap garis normal.
Hukum ini dirumuskan oleh Carl Friedrich Gauss (1777-1855). Beliau adalah
salah seorang matematikawan terbesar sepanjang masa. Banyak bidang hukum
matematika yang dipengaruhinya dan dia membuat kontribusi yang sama
pentingnya untuk fisika teoritis.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui apa itu Fluks listrik
2. Mengetahui apa itu hukum Gauss

1.3 Rumusan Masalah


1. Pegertian Fluks Listrik
2. Pengertian Hukum Gauss
3. Contoh Soal Fluks Listrik dan Hukum Gauss
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fluks Listrik

Fluks Listrik ɸ yang kita ketahui secara singkatnya adalah Medan listrik yang
melalui sebuah permukaan tertutup. Sedangkan Muatan yang terjadi diluar
permukaan tertutup tidak berpengaruh pada fluks listrik.
o Arah Fluks listrik yang berlaku adalah tergantung pada tanda muatan netto.
o Untuk menghitung fluks listrik ɸ dalam keadaan menembus bidang tegak lurus
dapat didefinisikan dengan Pernyataan 1 :
[ɸE = E.A]
dengan:
Φ = fluks listrik (N m2/C)
E = medan listrik
A = luasan (m2 )
Sedangkan pernyataan 2 dalam keadaan yang berlainan (Tidak dalam
keadaan menembus bidang tegak lurus) dapat dinyatakan dengan pernyataan
sebagai berikut:
[ɸE = E.A Cos sudut ɵ]
Dengan θ adalah sudut antara arah E dan arah normal bidang n. Arah normal
bidang adalah arah yang tegaklurus terhadap bidang, lihat gambar dibawah:

(a) (b) (c)


(a) Garis-garis medan medan antara listrik menembus bidang,
(b) Garis-garis medan listrik menembus bidang dengan sudut θ,
(c) θ adalah sudut antara arah medan listrik dan arah normal bidang n.
Jadi dalam konteks kejadian seperti simulasi diatas,maka muncul yang
namanya pernyataan Hukum Gauss, yang mana ada pernyataan untuk menghitung
fluks listrik dalam keadaan menembus bidang lurus dan dalam keadaan tidak
menembus bidang lurus, sebagaimana dengan pernyataan diatas.
Jadi, Fluks listrik E adalah ukuran aliran medan listrik yang melalui sebuah
permukaan tertutup.
karena medan listrik ini berbanding lurus dengan jumlah garis gaya per luas
satuan, maka fluks ini akan berbanding lurus dengan jumlah garis gaya medan yang
melewati luasan tersebut. maka:
Φ = E .n A = E A cos θ = En A

dengan:
En = E . n adalah komponen dari vektor medan listrik yang tidak tegak lurus, atau
normal terhadap permukaan tersebut.
2.2 Pengertian Hukum Gauss
Hukum Gauss berbunyi "bahwa fluks listrik total yang melalui sembarang
permukaan tertutup (sebuah permukaan yang mencakup volume tertentu)
sebanding dengan muatan lisfiik (netto) total di dalam permukaan itu" atau juga
"Jumlah garis medan yang menembus suatu permukaan tertutup sebanding
dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup
tersebut" dan di rumuskan sebagai berikut:
Seperti yang telah dijelaskan bahwa hukum Gauss untuk medan listrik
menyatakan bahwa fluks pergeseran yang keluar dari sebuah permukaan tertutup S
sama dengan muatan yang terkandung di dalam volume V yang dibatasi oleh
permukaan tersebut. Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung kuat medan
listrik dari suatu sistem muatan yang muatannya terdistribusi seragam. Pada
pembahasan ini dibatasi pada konduktor dua keping sejajar, dan konduktor bola
berongga.Untuk konduktor dua keping sejajar, misalkan, luas tiap keping A dan
masing-masing keping diberi muatan sama tetapi berlawanan jenis +q dan –q.
Jumlah garis medan yang menembus keping adalah:

Φ= EA cos θ =

Oleh karena medan listrik E menembus keping secara tegak lurus (Gambar
4.1.18), maka θ = 0, dan cos 0 =1, sehingga persamaan menjadi:

EA =

E= .................................................(4.1.18)

dengan σ = rapat muatan listrik, sebagai muatan per satuan luas:


Gambar 4.1.18. Konduktor dua keeping sejajar

 Kuat Medan Listrik untuk Konduktor Bola Berongga

Jika konduktor bola berongga diberi muatan, maka muatan itu tersebar
merata di permukaan bola (di dalam bola itu sendiri tak ada muatan). Untuk
menentukan kuat medan listrik di dalam bola, pada kulit bola, dan di luar bola, kita
dapat gunakan hukum Gauss.
Untuk menentukan medan listrik di dalam bola dengan menggunakan hukum
Gauss, pertama-tama kita buat permukaan Gauss di dalam bola (r<R). Muatan yang
dilingkupi oleh permukaan sama dengan nol sebab di dalam bola tidak ada muatan
(q=0).

Gambar 4.1.19. Konduktor bola berongga

Dengan menggunakan persamaan:

EA =

E=

Jadi, di dalam bola kuat medan listrik sama dengan nol.


Sekarang, kita buat permukaan II Gauss di luar bola (r > R). Muatan yang
dilingkupi oleh permukaan II ini sama dengan muatan bola q, seperti ditunjukkan
pada Gambar 4.1.19. Kuat medan listrik di luar bola, yaitu:
EA =

E= ...................................................(4.1.9)

 Fluks Medan Listrik

Fluks medan listrik yang disimbolkan ΦE , dapat dinyatakan oleh jumlah garis
yang melalui suatu penampang tegak lurus. kerapatan fluks listrik pada titik tersebut
adalah jumlah per satuan luas pada titik itu. Untuk permukaan tertutup di dalam
sebuah medan listrik maka kita akan melihat bahwa ΦE adalah positif jika garis-garis
gaya mengarah ke luar, dan adalah negatif jika garis-garis gaya menuju ke dalam.
Sehingga, ΦE adalah positif untuk permukaan S1 dan negatif untuk S2. ΦE untuk
permukaan S3 adalah nol. Seperti yang diperliahtkan pada gambar di bawah ini.

Perhatikan Gambar dibawah ini.


Pada gambar (a) menunjukkan sebuah permukaan tertutup yang dicelupkan
di dalam medan listrik tak uniform. Misalnya, permukaan tersebut dibagi menjadi
segiempat-segiempat kuadratis ΔS yang cukup kecil, sehingga dianggap sebagai
bidang datar. Elemen luas seperti itu dinyatakan sebagai sebuah vektor ΔS , yang
besarnya menyatakan luas ΔS . Arah ΔS sebagai normal pada permukaan yang
digambarkan ke arah luar. Sebuah vektor medan listrik E digambarkan oleh tiap
segiempat kuadratis. Vektor-vektor E dan ΔS membentuk sudut θ terhadap satu
sama lain. Perbesaran segiempat kuadratis dari Gambar (b) ditandai dengan x, y, dan
z, di mana pada x, θ > 90o (E menuju ke dalam); pada y, θ = 90o (E) sejajar pada
permukaan); dan pada z, θ < 90o (E menuju ke luar). Sehingga, definisi mengenai
fluks adalah:

Dengan menggantikan penjumlahan terhadap permukaan pada persamaan di


atas dengan sebuah integral terhadap permukaan akan diperoleh:

ΦE = ∫ E ⋅ dS

Kita dapat menentukan bahwa satuan SI yang sesuai untuk fluks listrik (ΦE )
adalah newton.meter2/coulomb (Nm2/C). Hubungan antara ΦE untuk permukaan
dan muatan netto q, berdasarkan Hukum Gauss adalah:
∈0 ΦE = q
dengan menggunakan persamaan ΦE = ∫ E ⋅ dS diperoleh:
∈0 ∫ E ⋅ dS = q
Jika sebuah permukaan mencakup muatan-muatan yang sama dan
berlawanan tandanya, maka fluks ΦE adalah nol. Hukum Gauss dapat digunakan
untuk menghitung E jika distribusi muatan adalah sedemikian simetris sehingga kita
dapat dengan mudah menghitung integral di dalam persamaan ∈0 ∫ E ⋅ dS = q.

 Medan di Sebuah Titik

Perhatikan gambar di atas. Gambar tersebut merupakan bola Gaus di mana q


sebagai titik pusat dari bola tersebut dengan jari-jari r dan medan listrik E. Medan
listrik yang terjadi pada permukaan bola yang jari-jarinya r dan berpusat pada
muatan tersebut, dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum Gauss. Pada
gambar tersebut, E dan dS pada setiap titik pada permukaan Gauss diarahkan ke luar
di dalam arah radial.
Sudut di antara E dan dS adalah nol dan kuantitas E dan dS akan menjadi E.dS
saja. Dengan demikian, Hukum Gauss dari persamaan (4.11) akan menjadi:
∈0 ∫ E ⋅ dS = ∈0 ∫ E.dS = q

karena E adalah konstan untuk semua titik pada bola, maka E dapat
dikeluarkan dari integral, yang akan menghasilkan:

∈0 .E∫ dS = q

dengan integral tersebut menyatakan luas bola, sehingga:

∈0 E (4πr2 )= q
atau
karena k = 1/4πε0 maka persamaannya menjadi :

 Medan Listrik pada Keping Sejajar

Perhatikan gambar di atas. Pada gambar tersebut terdapat dua plat yang
memiliki muatan yang berbeda. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya benda
yang memiliki muatan memiliki medan listrik pada benda tersebut. Sama halnya
dengan plat ini, plat sebelah kanan memiliki muatan negatif dan plat sebelah kiri
memiliki muatan positif. Sehingga medan listrik yang terjadi pada kedua plat
tersebut bersifat homogen.
Jika luas keping A, masing-masing keping bermuatan +q dan -q, medan listrik
dinyatakan oleh banyaknya garis-garis gaya, sedangkan garis-garis gaya dinyatakan
sebagai jumlah muatan yang menimbulkan garis gaya tersebut (Hukum Gauss).
Muatan listrik tiap satu satuan luas keping penghantar didefinisikan sebagai rapat
muatan permukaan diberi lambang σ (sigma), yang diukur dalam C/m2. Sehingga
persamaannya dpat dihintung dengan :

atau dengan persamaan


karena N = ε0.E.A maka dapat di subtitusikan ke persamaan σ sehingga
menjadi

Persamaan tersebut dapat disederhanakan karena memiliki nilai yang sama


yaitu A sehingga persamaannya menjadi :

σ=ε0.E

Sehingga medan listrik pada keping sejajar dapat dicari dan hasilnnya menjadi :

Keterangan : E : Medan Listrik ( N/C)


σ : rapat muatan keping (C/m2)
A : Luas

2.3 Ada beberapa Contoh soal :


1. Fluks listrik melalui sebuah bola Sebuah muatan titik positif q = 3,0 μC dikelilingi
oleh sebuah bola dengan jari-jari 0,20 m yang berpusat pada muatan itu. Carilah
fluks listrik yang melalui bola yang ditimbulkan muatan itu

Diketahui : r = 0,20 m;
q = 3,0 μC
Ditanya: E = ?
Jawab : Besar E pada setiap titik adalah

Fluks total yang keluar dari bola itu adalah:

. 2. Jika terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila sebuah medan listrik
homogen sebesar 200 N/C ditembakkan kearahnya dengan arah yang tegak lurus
bidang persegi tersebut, berapa jumlah garis medan listrik yang menembus bidang
persegi tersebut (fluks listrik)?
Jawab :
Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2
Jumlah Garis yang menembus bidang adalah
Φ = E. A
Φ = 200. 4 x 10-2 m
Φ = 8 weber

. 3. Sebuah bidang lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Jika ada kuat medan listrik
sebesar 200 N/C mengarah pada bidang tersebut dengan membentuk sudut
300 terhadap bidang. Tentukan berapa fluks listrik tersebut?
Jawab :
LuasBidang :
Luas Lingkaran = π r2 = 22/7 x 49 = 154 cm2 = 1,54 x 10-2 m2
Cos θ = Cos 60o
( θ = sudut yang dibentukoleh E dangaris normal — lihatgambarsebelumnya –
)
Φ = E. A.cos θ
Φ = 200. 1,54 x 10-2 . 0,5
Φ = 1,54 weber
4. Sebuah konduktor dua keping sejajar yang tiap kepingnya berbentuk persegi panjang
(panjang=5 cm, lebar = 4cm) diberi muatan 1,77μC yang berlawanan jenis. Hitung :
(a) rapat muatan listrik masing-masing keping
(b) besar kuat medan listrik dalam ruang diantara kedua keping
Penyelesaian:
Luas keping A = 20-4 m2, muatan keping q=1,77μC= 1,77´10-6 C, ε = 8,85´10-12
(dalam SI).
(a) Rapat muatan dihitung dengan :

σ= =8,85 × 10-4 cm-2


(b) Besar kuat medan E di antara kedua keping, yaitu:

E= = 1,0 × 108 N/m

5. Sebuah konduktor bola berongga diberi muatan -50mC. Bola ini memiliki
diameter 12 cm. Hitung kuat medan listrik pada jarak (a) 3cm dari pusat bola, (b)
6 cm dari pusat bola, dan (c) 9 cm dari pusat bola.

Gambar 4.1.20. Konduktor bola berongga

Penyelesaian:

q=-50mC = -50×10-6 C, d = 12 cm, r= 12/2 cmm=6 cm = 6×10-2 m

(a) EA = 0 ( di dalam bola)

(b) EB = = -1,25×108 N/m

Tanda negatif menyatakan bahwa arah kuat medan listrik adalah radial ke dalam.

(c) EC = = -5,6× 107 N/m


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hukum Gauss (Gauss’s law) adalah sebuah alternative dari hokum Columb
untuk menyatakan hubungan antara muatan listrik dan medan listrik.Hukum Gauss
menyatakan bahwa fluks listrik total yang melalui sebarang permukaan tertutup
(sebuah permukaan yang mencakup volume tertentu) sebanding dengan muatan
lisfiik (netto) total di dalam permukaan itu.
Hukum Gauss dalam bentuk integral:

Fluks listrik adalah ukuran aliran medan listrik yang melalui sebuah permukaan.
Fluks listrik total yang melalui permukaan Pada dua titik adalah SAMA. Jadi hukum Gauss
menjelaskan tentang

3.2 Saran
Dalam perkuliahan teori medan elektromgnetik, tentunya diperlukan referensi yang
tepat dan relevan. Selain itu hal lain yang terkait dengan referensi, untuk menunjang
perkuliahan diperlukan referensi yang seragam sebagai referensi utama.
MAKALAH

TEORI MEDAN

“FLUKS LISTRIK DAN HUKUM GAUSS”

OLEH :

1. SAHAR PATRA F 441 13 005


2. FEBRIANTI LELE TONNO F 441 13 038
3. CICA SULASTRI AYU L F 441 13 046
4. I KOMANG VIJA F 441 13 052

PRODI S1 TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2016

Anda mungkin juga menyukai