Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 15 :

Farah Nur Lailatun Nikmah /175020300111045


Yovi Gabriella Silitonga /175020300111053
CE – Akuntansi Manajemen Strategis

Resume Materi Kelompok 2

VISI, MISI, TUJUAN, OBJEKTIF, DAN TIPOLOGI STRATEGI

Pernyataan Visi

Pernyataan visi sebuah organisasi memberikan gambaran terhadap apa yang terlihat oleh manajemen
puncak sebagai alasan untuk eksistensi suatu perusahaan, atau dalam kata lain menggambarkan tentang
apa yang menjadi harapan perusahaan. Visi adalah impian setiap orang dalam organisasi yang bisa
menghubungkan dan memanfaatkan waktu mereka dan usaha- usaha untuk mencapainya.

Pernyataan Misi

Pernyataan misi dari sebuah organisasi merefleksikan apa yang terjadi pada perusahaan saat ini dan hal-
hal yang dirasa perlu oleh konsumen atau unsur- unsur yang terkait. Misi bisnis dari suatu perusahaan
memungkinkan manajemen untuk memilih strategi- strategi bisnis dalam menyelesaikan objek- objek
yang berkaitan dengan organisasi.

Strategi Organisasional
Strategi adalah proses yang dilakukan oleh para manajer dalam organisasi untuk mengevaluasi peluang
dari lingkungan luar, kekuatan dari dalam, serta penerapan tindakan dan alokasi sumber daya untuk
memutuskan tujuan. Strategi memfokuskan perhatian perusahaan pada aspek produk dan layanan yang
harus diandalkan untuk mendorong perusahaan menuju pencapaian tujuannya.
Tujuan Strategi
Tujuan sebuah perusahaan dipilih untuk mengimplementasikan strategi perusahaan atau untuk
meluruskan perusahaan agar lebih erat dengan visi dan misinya. Ketika tujuan- tujuan sebuah perusahaan
adalah mengatur sebuah tujuan jangka panjang, katakanlah untuk periode antara tiga dan lima tahun,
periode tersebutlah yang kemudian disebut sebagai tujuan strategi. Salah satu contoh tujuan strategi yaitu
pada perusahaan sereal multinasional.

Objektif
Objektif adalah target yang diinginkan/hasil akhir dari aktivitas perusahaan yang direncanakan. Pada level
perusahaan, objektif bisa dibagi ke dalam pernyataan visi dan misi, dan sebuah pernyataan tujuan, setiap
pernyataan visi dan misi direfleksikan ke dalam level- level yang berbeda pada abstraksi dan ketelitian.

Keputusan Strategi
Keputusan strategi adalah keputusan yang menentukan keseluruhan arahan perusahaan dan kelangsungan
hidup utamanya sehubungan dengan perubahan yang dapat diprediksi, tidak dapat diprediksi, dan tidak
dapat diketahui yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar yang paling penting
Dalam memformulasi sebuah strategi perusahaan, ada tiga tipe keputusan strategi yang dibuat,
yakni:

1) Bisnis apa yang akan dioperasikan dalam perusahaan?


2) Bagaimana seharusnya perusahaan bersaing dalam bisnis?
3) Sistem apa yang seharusnya dimiliki perusahaan di lingkungannya untuk mendukung strategi
yang kompetitif?

Strategi Unit Bisnis

Strategi unit bisnis adalah bisnis yang terpisah dalam jumlah besar, perusahaan biasanya beragam,
memiliki konsep bisnis dan misi yang berbeda, memiliki pesaing mereka sendiri, terutama dari pihak
eksternal dan membuat keputusan manajemen yang independen.

Perusahaan bisnis menggunakan tiga tipe strategi, yaitu :

1) Corporate strategy
Strategi ini menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan menentukan bisnis apa yang diinginkan
oleh perusahaan.
2) Competitive (business unit) strategy
Strategi ini mengacu pada bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam masing- masing tipe
aktivitas dan mencoba untuk mencapai keuntungan yang relatif kompetitif terhadap para
pesaingnya.
3) Functional (operational) strategy
Kepedulian terhadap strategi perusahaan yang berkaitan dengan berbagai fungsional atau
aktifitas operasional, seperti perekrutan, pemasaran, penyaluran, dan iklan.

Macam-Macam Tipe Tipologi Strategi

1) Simons Strategy Typology


a) Strategi as proses.
Strategi ini menggambarkan aktivitas manajerial yang melekat dalam membentuk harapan
dan tujuan dan memfasilitasi kerja organisasi dalam mencapai tujuan tersebut.
b) Strategi sebagai posisi kompetitif
Strategi ini mengacu pada bagaimana perusahaan bersaing di pasarnya, yaitu karakteristik
produk dan pasar yang dipilih oleh perusahaan untuk membedakan dirinya dari pesaingnya
dan mendapatkan keuntungan.
c) Strategi tingkat bisnis
Strategi ini mengacu pada bagaimana perusahaan bersaing dalam bisnis tertentu dan
memposisikan dirinya di antara pesaingnya.
d) Strategi tingkat perusahaan
Strategi ini berkaitan dengan penentuan bisnis atau bisnis apa yang dipilih oleh perusahaan
untuk bersaing dan cara yang paling efektif untuk mengalokasikan sumber daya yang
langka di antara unit bisnis.
2) Miles and Snow’s (1978) Strategy Typology
Miles dan snow (1978) mengemukakan bahwa organisasi secara sadar mengembangkan
citra untuk menunjukkan bagaimana dan mengapa struktur dan proses organisasi mencerminkan
keputusan tentang pasar serta membuka jalan untuk pengembangan di masa depan.
Perkembangan citra ini dapat dilihat sebagai usaha organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya terkait tiga masalah potensial berikut ini:
a) Masalah wirausaha melibatkan penentuan strategi manajemen pasar produk.
b) Masalah teknik berhubungan dengan menciptakan sistem untuk menghasilkan distribusi
produk perusahaan.
c) Masalah administratif melibatkan area 'struktur proses dan inovasi' perusahaan.

Miles dan Snow mengembangkan empat tipe perusahaan yang mengikuti jenis perilaku
tertentu, yaitu :

a) Defender type strategy


Defender mencari stabilitas dengan memproduksi hanya sejumlah produk terbatas yang
ditujukan pada suatu segmen sempit dari seluruh pasar yang potensial.
b) Prospector type strategy
Keberhasilan prospectors bergantung pada upaya mengembangkan dan mempertahankan
kapasitas untuk melakukan survey yang luas atas kondisi lingkungan, kecenderungan dan
kejadian.
c) Analyzers or mixed strategy
Analyzers mencoba meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang untuk memperoleh
laba.
d) Reactor strategy
Reactors menjelaskan pola-pola yang tidak konsisten dan tidak stabil yang timbul jika salah
satu dari ketiga strategi lainnya dikejar secara tidak benar.

3) Porter’s (1980) Competitive Strategy


Michael porter (1980) berpendapat bahwa tidak terdapat banyak jenis strategis yang
berbeda secara spesifik dari sistem kontrol yang digunakan. Dia mengusulkan sistem bisnis unit
untuk mengalahkan organisasi lain dalam industri tertentu yakni dengan biaya rendah (low cost)
dan diferensiasi.
a) Keunggulan biaya (low cost), adalah strategi mengefisienkan seluruh biaya produksi
sehingga menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah dibandingkan
pesaing.
b) Diferensiasi, adalah strategi memberikan penawaran yang berbeda dibandingkan
penawaran yang diberikan oleh kompetitor.

Michael porter mengidentifikasi lima dasar kekuatan kompetitif yang menentukan


intensitas persaingan dalam suatu industri yaitu :

a) Ancaman pelaku bisnis yang baru (threat of entry)


Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru terkait dengan apakah memasuki industri
tersebut gampang atau tidak. Apakah ada hambatan yang besar (barrier to entry), misalnya
dari sisi investasi, teknologi, orang, pengetahuan, dan lain-lain.
b) Ancaman produk pengganti (threat from subtitute product)
Produk pengganti adalah produk lain di luar produk sejenis yang mempunyai fungsi hampir
sama dengan produk atau jasa perusahaan yang bisa saling menggantikan. Jasa penerbangan
misalnya, produk penggantinya adalah jasa transportasi darat dan laut. Kekuatan tawar
produk pengganti besar jika terdapat harga yang sangat berbeda antara produk utama
dengan produk pengganti.
c) Kekuatan tawar menawar pembeli (bargaining power of consumers)
Kekuatan tawar menawar pembeli terkait bagaimana pembeli mendapatkan informasi dan
penawaran yang beragam dari berbagai produsen. Dengan tawaran yang begitu banyak di
pasar, pembeli memang akan mempunyai kekuatan tawar menawar yang lebih besar karena
punya cukup banyak pilihan.
d) Kekuatan tawar menawar pemasok (bargaining power of supplier)
Pemasok akan memiliki kekuatan yang besar jika sesuatu yang dipasok merupakan hal
penting dan tidak banyak perusahaan lain menyedikan, tetapi jika banyak perusahaan lain
menyedikan maka kekuatan pemasok tidak terlalu besar.
e) Pesaing yang sudah ada (rivalry among existing competitor)
Jika supply sudah terlalu banyak dan melebihi demand yang ada, maka kondisi persaingan
sudah sangat ketat.
4) Mintzberg’s five Ps for strategy
Mintzberg menjelaskan strategi organisasi oleh Mintzberg’s five Ps. Menurutnya Strategi
adalah:
a) Rencana, ketika itu memberikan sebuah kesadaran yang dimaksudkan pada kegiatan
sebagai sebuah pedoman untuk berurusan dengan sebuah situasi
b) Cara, jika strategi itu adalah sebuah manufer spesifik untuk mengecoh para pesaing
c) Pola, dalam sebuah aliran dari kegiatan untuk sebuah strategi yang dimaksudkan untuk
direalisasikan
d) Posisi, adalah sebuah posisi perusahaan dalam lingkungan bisnisnya
e) Perspektif, merupakan sebuah jalan yang digunakan dalam mengamati hal- hal yang ada
dalam pikiran pihak yang membuat perasaan tertarik.

Tipologi Misi Bisnis


Tipologi misi bisnis menghubungkan kenyataan yang ada dengan tujuan strategi yang dikejar. Hal itu
merupakan sebuah rangkaian kesatuan yang membangun pada salah satu tujuan dan mencapai pada tujuan
yang lainnya.
Strategi dan Ketidakpastian Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan mengacu pada ketidakmampuan perusahaan untuk memprediksi secara akurat
efek dari berbagai aspek lingkungan eksternal perusahaan, seperti pelanggan, pemasok, deregulasi dan
gloabalisasi, proses teknologi, pesaing, peraturan pemerintah, lingkungan ekonomi dan hubungan
industrial.

Sumber :

Hoque, Z. (2006). Strategic Management Accounting: Concepts, Processes and Issues. Pearson
Education Australia.
Kelompok 15 :
Farah Nur Lailatun Nikmah /175020300111045
Yovi Gabriella Silitonga /175020300111053
CE – Akuntansi Manajemen Strategis

Resume Materi Kelompok 3

THE BASIC OF CONTROL MANAGEMENT


Konsep Manajemen Pengendalian
Profesor Robert Anthony (1965) mendefinisikan pengendalian manajemen sebagai proses dimana
manajer menjamin bahwa sumber daya diperoleh digunakan secara efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan organisasi.
Munculnya Konsep Pengendalian
Faktor yang membuat suatu pengendalian menjadi suatu keharusan dalam organisasi saat ini,
sebahagi berikut:
 Perubahan lingkungan organisasi
 Meningkatnya kompleksitas dalam organisasi
 Falibilitas (kemungkinan keliru) anggota kelompok organisasi
 Kebutuhan manajer untuk mendelegasi wewenang.
Ahli management (Koontz &O’Donnel,1972) & ahli akuntansi (anthony,1965;Ijiri;1965) melihat
Pengendalian sebagai proses umpan balik. Pengendalian manajemen sebagai bagian dari total kegiatan
manajerial (POAC). Pendekatan alternatif sistem pengendalian :
 Pendekatan sistem terbuka :
Pendekatan seperti menyediakan sarana untuk melihat dan menjelaskan pengaruh lingkungan
dan ketergantungan antar divisi.
 Pendekatan cybernetic :
Dilihat sebagai konsep cybernetic, pengendalian manajemen didefinisikan sebagai proses
untuk memastikan bahwa organisasi disesuaikan dengan lingkungannya dan sedang mengejar
program tindakan yang akan memungkinkan untuk mencapai tujuannya (Otley dan Berry, 1980,
p, 233).
 Pendekatan kontingen
Menurut pendekatan ini, praktik pengendalian berbeda dari situasi ke situasi dan faktor apa
yang mempengaruhi desain dan fungsi dari sistem akuntansi dan pengendalian dalam organisasi.
 Pendekatan politik 'atau 'pengendalian pluralistik
Dari pendekatan ini, pengendalian manajemen dipandang dalam konteks lebih luas dari
keragaman kepentingan di antara anggota organisasi, konflik dan struktur kekuasaan yang berlaku
dalam organisasi.
Perbedaan Perencanaa, Perencanaan Strategis, Manajemen Strategis dan Perencanaan Program
 Perencanaan adalah pengambilan keputusan yang menentukan;
o apa yang perusahaan akan lakukan ?
o bagaimana perusahaan akan melakukan usahanya ?
o apa produk yang dijualnya?
o di mana untuk mendapatkannya?
o bagaimana dan dimana pasar mereka dan sebagainya.
 Perencanaan strategis adalah proses penentu dalam arti luas bagaimana menerapkan tujuan
organisasi, yaitu alasan mengapa organisasi tersebut ada.
 Manajemen strategis adalah proses menganalisis dan mempraktekkan strategi, termasuk
pelaksanaan rencana strategis.
 Perencanaan program adalah proses dimana manajemen memutuskan bagaimana cara terbaik
untuk menerapkan strategi, mengingat sumber daya yang tersedia untuk itu dalam periode waktu
tertentu.
Efektivitas Management Control System
Efektivitas sistem tergantung pada seberapa baik komponen ditanggapi. Sebuah Management Control
System efektif dtunjukkan atribut sebagai berikut :
1. Goal congruence ( Keselarasan Tujuan)
2. Employee motivation (Motivasi Karyawan)
3. Formal and Informal control mechanisms (Mekanisme kontrol formal dan informall)
4. System goals and risk sharing (Tujuan sistem dan pembagian risiko)

Merchant dalam Hoque (2003) menunjukkan bahwa kontrol yang baik dapat dicapai dengan
menghindari masalah perilaku :
 Penghindaran masalah control
Contoh : tindakan ini adalah melakukan otomatisasi.
 Kontrol aksi spesifik
Upaya pengendalian untuk memastikan bahwa tindakan tertentu dilakukan atau tidak oleh karyawan
dan pekerja.
 Kontrol hasil
Berfokus pada hasil hasil yang sebenarnya.
 Kontrol personel.
Contoh : Tindakan komunikasi ditingkatkan, dan pendidikan dan pelatihan
Perbedaan antara Ekonomi, Efisiensi dan Efektifitas
 Ekonomi dalam arti luas berarti perolehan kualitas dan kuantitas keuangan, sumber daya manusia,
sumber daya fisik dan informasi pada waktu yang tepat dan biaya terendah (Parker 2001).
 Efisiensi berarti penggunaan keuangan, manusia, sumber daya fisik dan informasi sehingga
output yang dihasilkan dapat maksimal untuk setiap himpunan input. atau input diminimalkan
untuk setiap kuantitas output tertentu (Parker 2001).
 Efektifitas lebih mengacu pada kinerja atau hasil aktual dari sebuah organisasi.
Hubungan antara Strategi Unit Bisnis dan Sistem Kontrol Manajemen
Strategi Unit bisnis dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
 Cost Leadership
Fokus pada penawaran produk dengan harga yang rendah dibanding pesaing.
 Differentiation
Fokus utama strategi ini adalah melakukan diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan oleh
unit bisnis, sehingga mampu membentuk citra di mata pelanggan sebagai sesuatu yang unik.

Dalam sistem kontrol manajemen, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengendalian atau
kontrol dari dilaksanakannya strategi unit bisnis yang sudah ditetapkan dan diberlakukan agar tercapainya
tujuan yang diinginkan. Dalam kontrol manajemen terdapat 2 hal penting yang perlu diperhatikan yaitu
keuangan dan produksi dimana keduanya harus memiliki keadaan yang sama sama baik, tentunya hal ini
berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas operasional dalam suatu perusahaan, dengan memperhatikan 2
hal utama ini maka dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan baik atau bahkan dalam keadaan
yang kurang baik.

Strategi Kompetitif dan Sistem Biaya


Penelitian (Shank dan Govindarajan, 1989) telah menemukan variasi yang signifikan dalam
sistem biaya antara penekanan strategis oleh perusahaan, Variasi yang ada dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Sistem Biaya Strategi Diferensiasi Strategi
Produk Kepemimpinan Biaya
Standar biaya dan evaluasi kinerja Tidak terlalu penting Sangat Penting
Penggunaan biaya, Penganggaran Rendah hingga sedang Tinggi hingga sangat
fleksibel untuk pengendalian biaya tinggi
produksi
Pentingnya meeting budgets Rendah hingga sedang Tinggi hingga sangat
tinggi
Pentingnya analisis biaya pemasaran Penting bagi Sering tidak dilakukan
keberhasilan secara formal
Pentingnya perhitungan biaya produksi Rendah Tinggi
dan penetapan harga
Pentingnya analisis biaya pesaing Rendah Tinggi

Misi Unit Bisnis dan Sistem Insentif, Govindarajan dan Gupta (1985) telah menemukan
variasi yang signifikan dalam penggunaan perencanaan insentif dan pengukuran kinerja antara
strategi pembangunan dan strategi penghasilan. Variasi yang ada dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Strategi Perencanaan Insentif Pengukuran kinerja
Build (Meningkatkan pangsa pasar Fokus jangka panjang Subjektif (bersifat non
dalam pasar berkembang, profit rendah financial)
dan cash flow)
Harvest (Tujuan memaksimalkan laba Fokus jangka pendek Objectif, terutama
jangka pendek namun menurunkan berbasis anggaran
pangsa pasar, cash flow)

Persaingan dalam industri global yang semakin meningkat, strategi kompetitif tradisional
yang berdasarkan efektivitas operasional tidak lagi cukup untuk menciptakan berkelanjutan
keunggulan kompetitif. Mereka harus dilengkapi dengan strategi yang memberdayakan
karyawan untuk menemukan dan mengeksploitasi peluang bisnis yang baru. Untuk mencapai
keberhasilan strategi, perusahaan harus mengintegrasikan empat sistem pengendalian yaitu :
diagnostic control systems, interactive systems, boundary control systems dan belief systems.

Sumber :

Hoque, Z. (2006). Strategic Management Accounting: Concepts, Processes and Issues. Pearson
Education Australia.

Anda mungkin juga menyukai