Anda di halaman 1dari 11

STUDY KASUS

“INFLAMASI ( PERADANGAN)”

KELOMPOK 3
Nama :

1. NONONG RUMBIA
2. NURATISMA RADEN
3. NURLIANA
4. NURMALA WAESALE
5. NURUL AZZAHRA TUASAMU
6. NURHIDAYAH
7. NURJANI PACINA
8. RAFEL DOMI ERUBUN
9. RATI PRAMUDITA
10. RENA RELINDA
11. RESTIHANDAYANI
12. ROQIA LATUAMURY
13. ROSNIA
14. SABILA
15. SALAM NURLETTE
16. SAFIRA LAITUPA
17. SARDANI HATAUL
18. SARDILA BUGIS
19. SARIP TUASIKAL
20. SARNIATI ANAKOTTA
21. SARTIKA HENAULU
22. SINTA MARINDA

STIKes MALUKU HUSADA

2019

Kasus portofolio

Hepatitis imbas obat ec OAT


 IDENTITTAS PASIEN
1. NAMA :NY..E
2. UMUR : 31 TAHUN
3. JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

4. ALAMAT : JL.ANCOL JAKARTA


 GEJALA
Badan menguning sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, awalnya mata menguning
diikuti kuning pada seluruh tubuh , mual (+) muntah (+) frekuensi 4x berisi apa yang
dimakan.

 PENGOBATAN / TERAPI YANG DIBERIKAN


pengobatan OAT
 RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Pasien dikenal
sebagai penderita TB paru dan sedang dalam pengobatan OAT minggu keempat.
Riwayat sakit kuning sebelumnya disangkal.
 RIWAYAT PENYKIT SEKARANG
badan menguning sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
 Diognosa dokter
1. Hepatitis imbas obat karena oat

2. Tatalaksana hepatitis imbas obat karena oat


 KESEUSAIN PEMBERIAN OBAT

Paduan obat yang dianjurkanPDPIStop OAT yang bersifat hepatotoksik (RHZ)Setelah


itu monitor klinis dan laboratorium, bila klinis dan laboratorium kembali normal (bilirubin,
SGOT dan SGPT), maka tambahkan Isoniazid (H) desensitisasi sampai dengan dosis penuh
300 mg. Selama itu perhatikan klinis dan periksa laboratorium saat Isoniazid dosis penuh. Bila
klinis dan laboratorium kembali normal, tambahkan rifampicin, desensitisasi sampai dengan
dosis penuh (sesuai berat badan). Sehingga paduan obat menjadi RHES.Pirazinamid tidak
boleh diberikan lagi (PDPI, 2006)

Pemberian regimen alternatif bergantung pada jenis obat yang menjadi penyebab
hepatitis imbas obat.Rifampisinisoniazid, etambutol, dan streptomisin selama 2 bulan dikuti
pemberian isoniazid dan etambutol selama 10 bulan.Isoniazidpenggunaaanrifampisin,
pirazinamid dan etambutol selama 6-9 bulanPirazinamid (fase intensif), lama pengobatan
dengan isoniazid dan rifampisin diperpanjang hingga 9 bulan. Apabila isoniazid maupun
rifampisin tidak dapat digunakan, regimennonhepatotoksik yang terdiri dari streptomisin,
etambutol dan fluoroquinolon harus diberikan selama 18-24 bulan

1. Identitas pasien
 Nama : RahayuAnggi
 Jenis kelamin : Perempuan
 Tempat tanggal lahir : Ambon ,19 januari 1999
 Alamat :JL. Laksadyaleowatimena Ambon
 Umur: 20 thn
 Agama: Islam
 Bangsa: Indonesia
2. Riwayat penyakit terlebih dahulu

Padariwayatpenyakit yang pernahdialami Nn. RahayuAnggi

mengatakanmempunyapenyakit Gastritis

3. Riwayat penyakit sekarang

Berdasarkanpengkajianriwayatpenyakit yang sekarang ,Nn.


RahayuAnggimengatakannyeriperutsebelahkanan yang
dirasakansudahberlangsungkuranglebihsatuminggu yang lalu .
keluargamembawapasienberobatkepuskesmasnania ,
danpasiendirujukkerumahsakitHativepasso (ottoKyuk ) karenapasienterkenaususbuntu
.pasiendatangkerumahsakitHativepassopadahariMinggu, 16 April 2017 padda jam
19.20 dengankeluhanperutbagiankananbawahterasasakit ,
setelahdilakukanpemeriksaanDoktermengatakanuntukmengambiltindakanoprasi (
Apendektomi ) terhadapNn. RahayuAnggidanselesaipadapukul 23.15 WIB ,

kemudianNn. RahayuAnggidipindahkankeruang Agnes RS HativePasso (ottokyuk )

4. Gejala – gejala pada pasien


 Rasa nyeri pada perut bagian kanan
 Kehilangan nafsu makan
 Perut kembung
 Tidak bisa buang gas (kentut)
 Mual- mual
 Gangguan sistem pencernaan
5. Diagnosa dokter

Diagnosadokter yang munculpadapasiendengan post op apendiktomimeliputu :


 Nyeriberhubungandengandistensijaringanintenstinalolehinflamai
 Resikoinfeksiberhubungandengantidakadkuatnyapertahanantubuh
 Resikonutrisikurangdarikebutuhanberhubungandengan intake menurun
,mualdanmuntah.
6. Pengobatan Penyakit Usus Buntu
Langkah pengobatan utama untuk penyakit usus buntu adalah melalui
prosedur operasi pengangkatan usus buntu, atau yang dikenal dengan
istilah apendektomi. Namun sebelum dilakukan operasi, penderita biasanya
diberi obat antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi, terutama pada usus
buntu yang belum pecah , setelahselesaioprasi ( Apendektomi )
pasiendikasiobat anti nyeri ( ketorolax) ,dan ranitidine , antibiotik

IDENTITAS KLIEN

1. Nama Klien: Ny. N


2. Jenis Kelamin: Perempuan
3. Umur: 34 tahun
4. Agama: Islam
5. Pekerjaan : rumah tangga
6. Pendidikan : SLTP
7. Alamat: Jln lontar pos No. 76 Rt 02/02 Kec serang

Diagnosa Medis: Faringitis

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

1. Nama : Tn. D
2. Hubungan Keluarga : suami
3. Pekerjaan: buruh
4.
Alamat : Jln lontar pos No. 76 Rt 02/02 Kec serang

RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

a.KeluhanUtama
·Klien mengeluh panas pada tenggorokan

b.Kronologis keluhan

·Klien datang ke UGD RSUDSerang pada tanggal 18 Juni 2013 dengan keluhan panas, sakit
tenggorokan dan filek. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu, sebelumnya klien di bawa
berobat ke puskesmas, namun karena keadaan klien tidak kunjung membaik akhirnya klien di
bawa ke RSUDSerang dan harus dirawat di ruang Melati Kelas 2A.dengan diagnosa faringitis.

·Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 juni 2013 pukul 21.00 WIB, keadaan klien tampak
lemah, klien mengeluh masih panas sakit tenggorokan,dan pilek. Adapun hasil dari
pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut:

 Suhu : 39,2˚ C

Berat badan :40 Kg.

Nadi: 92x/menit

Respirasi: 22x/menit

Tekanan darah: Tidak Terkaji

2.Riwayat Kesehatan Masa Lalu

·Klien mengatakan sebelumnya klien belum pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit
yang sama seperti sekarang, klien tidak pernah menderita penyakit lain, klien juga tidak
mempunyai riwayat alergi terhadap makanan maupun obat.

3.Riwayat Kesehatan Keluarga

·Menurut klien, dikeluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien,
dan klien pun tidak memiliki riwayat penyakit kronis.

DIAGNOSIS FARINGITIS

Dokter dapat mencurigai seorang pasien menderita faringitis berdasarkan gejala-gejala yang
dirasakannya dengan didukung oleh hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter
akan melihat apakah terjadi pembengkakan atau kemerahan pada tenggorokan pasien. Selain
itu, dokter juga akan memeriksa kondisi telinga dan hidung, serta sisi samping leher untuk
melihat adanya pembesaran kelenjar.

Untuk mengetahui penyebab faringitis, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan. Salah
satunya adalah kultur bakteri dari sampel sekresi tenggorokan pasien untuk menguji
keberadaan bakteri Streptococcus. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknis swab
atau usap.

Selain tes tersebut, pemeriksaan darah (termasuk penghitungan darah lengkap) juga bisa
dilakukan untuk menentukan penyebab faringitis.Jika penyebab belum diketahui, dokter
dapat melakukan pemindaian dengan CT scan untuk melihat gambaran kondisi tenggorokan
dan leher secara lebih detail.

GEJALA FARINGITIS

Beberapa gejala yang dapat muncul saat seseorang menderita faringitis adalah:

 Nyeri otot.
 Tenggorokan bengkak.
 Batuk.
 Badan terasa lelah.
 Demam.
 Pusing.
 Mual.
 Susah menelan.
 Selera makan berkurang.
 Bersin.
 Pilek.

PENGOBATAN FARINGITIS

Pengobatan faringitis dilakukan berdasarkan penyebabnya.Jika kondisi ini disebabkan oleh


virus, maka penanganan mandiri dapat dilakukan di rumah guna memulihkan kondisi hingga
sistem imunitas tubuh menaklukan infeksi tersebut. Misalnya dengan:

 Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual secara bebas, misalnyaparacetamol dan
ibuprofen, untuk meredakan sakit tenggorokan.

 Banyak beristirahat.

 Minum banyak cairan agar tidak mengalami dehidrasi.

 Menggunakan pelembab udara di dalam ruangan.

 Mengonsumsi kaldu hangat atau minuman dingin.

 Berkumur dengan air garam yang hangat.

 Mengonsumsi permen pelega tenggorokan (throat lozenges) untuk meredakan nyeri


tenggorokan.

Jika penyebab faringitis adalah infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik
sepertipenicillin, amoxicillin,erythromycin, atau azithromycin, yang bisa memusnahkan bakteri.
Durasi penggunaan antibiotik yang disarankan dalam kasus ini biasanya adalah 10 hari.Pasien
perlu menghabiskan obat antibiotik agar infeksi tidak berulang dan mencegah terjadinya
komplikasi yang lebih parah.

Faringitis umumnya dapat pulih dalam waktu 3 hingga 7 hari. Meskipun begitu waspadalah
apabila gejala tidak menunjukkan tanda-tanda pulih dalam waktu seminggu, terjadi demam
yang mencapai suhu lebih dari 38 derajat Celsius selama beberapa hari dan tidak mereda
meskipun sudah mengonsumsi obat, sakit tenggorokan tidak kunjung sembuh meski sudah
mengonsumsi obat pereda nyeri, penderita memiliki sistem kekebalan tubuh lemah akibat
penyakit atau penggunaan obat, sulit menelan hingga tidak bisa makan atau minum, sulit
bernapas melalui mulut, mengeluarkan suara yang mengganggu ketika bernapas, atau
mengeluarkan air liur secara terus menerus. Konsultasi kepada dokter sangat dibutuhkan
karena dikhawatirkan itu merupakan gejala-gejala dari kondisi lainnya yang lebih parah.

OBAT & DIAGNOSIS

Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh virus biasanya tidak membutuhkan pengobatan.
Kondisi penderita akan membaik dalam waktu 5-7 hari. Walau demikian, karena rasa tidak
nyaman yang dirasakan, obat radang tenggorokan terkadang tetap diperlukan, analgesik atau
obat-obatan pereda sakit, seperti ibuprofen dan parasetamol, umumnya disarankan untuk
menangani sakit tenggorokan, terutama jika disertai demam dan terjadi pada anak. Berikut ini
adalah panduan untuk mengonsumsinya:

 Selalu baca petunjuk penggunaan obat agar tidak kelebihan dosis.

 Parasetamol merupakan alternatif terapi bagi anak-anak dan mereka yang tidak bisa
mengonsumsi ibuprofen.

 Aspirin tidak boleh dikonsumsi anak berusia di bawah 16 tahun.

Penggunaan antibiotik

Antibiotik sebagai obat radang tenggorokan diberikan pada sakit tenggorokan yang
disebabkan oleh bakteri.Setiap antiobiotik yang diresepkan oleh dokter harus dihabiskan
meski gejala sakit tenggorokan sudah membaik.Hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi
menyebar ke bagian lain tubuh yang dapat memperparah keadaan penderita.
Jika hal ini terjadi pada anak-anak yang sakit tenggorokan akibat streptocoocus, risiko
terjadinya demam reumatik dan peradangan serius pada ginjal akan meningkat

Pengobatan di rumah

Umumnya sakit tenggorokan dapat sembuh dalam kurang dari satu minggu. Beberapa tips
dan obat radang tenggorokan dapat membantu memperingan gejala yang Anda alami. Anda
disarankan melakukan beberapa hal berikut jika sedang terkena sakit tenggorokan:

 Konsumsi minuman hangat dan makanan yang lunak

 Hindari merokok atau menghirup asap rokok

 Berkumurlah dengan air garam atau obat kumur antiseptik

 Perbanyak konsumsi air minum

 Pasien dewasa dapat mengisap es batu atau permen pelega tenggorokan

 Hindari minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin karena dapat menyebabkan
iritasi

 Istirahat yang cukup, termasuk membatasi berbicara untuk sementara

 Ciptakan udara yang nyaman agar tidak terlalu kering dan memicu iritasi pada
tenggorokan

 Isap permen pelega tenggorokan atau permen biasa untuk meningkatkan produksi air
liur pencegah tenggorokan kering

 Hindari zat pemicu iritasi, seperti asap rokok

Berikut adalah obat-obatan bebas yang dijual di apotek tanpa resep dokter untuk meredakan
nyeri tenggorokan:

 Paracetamol (Tylenol)

 Ibuprofen (Advil, Motrin)

 Aspirin
Jangan berikan aspirin kepada anak-anak dan anak remaja, karena berisiko menyebabkan
sindrom Reye.Ini adalah kondisi yang langka namun serius.

Anda juga dapat menggunakan satu atau lebih dari perawatan ini, yang bekerja langsung
pada tenggorokan yang sakit:

 Obat semprot untuk tenggorokan. Obat semprot ini biasanya mengandung zat
antiseptik seperti fenol, atau bahan pendingin seperti mentol atau eukaliptus.

 Obat pelega tenggorokan.

 Obat batuk.

Obat-obatan untuk kondisi asam lambung juga dapat membantu mengatasi sakit di
tenggorokan yang disebabkan oleh GERD. Obat-obatan tersebut adalah:

 Obat antasid seperti Tums, Rolaids, Maalox, dan Mylanta untuk menetralisir asam
lambung.

 H2 blocker seperti cimetidine (Tagamet HB), famotidine (Pepcid AC),


dan ranitidine(Zantac) untuk mengurangi produksi asam lambung.

 ObatProton pump inhibitor (PPIs) seperti lansoprazole (Prevacid 24)


dan omeprazole(Prilosec, Zegerid OTC) untuk memblokir produksi asam.

 Obat kortikosteroid dosis rendah juga dapat membantu mengatasi sakit tenggorokan,
tanpa menyebabkan efek samping yang serius

Anda mungkin juga menyukai