Nama : Meivi Ulfa Atsilah

No. BP : 1610531016

UTS Corporate Governance

1. Karakteristik khusus yang membedakan corporate governance yang digunakan

Indonesia :

Para ahli sepakat menyatakan bahwa sistem CG yang dianut Indonesia mengikuti
pola Continental European system.

A. dianutnya sistem dan perangkathukum yang bersumber pada tradisi

French-Civil Law.

B. digunakannyadua struktur dewan perusahaan (two-tier board system).

C. terkonsentrasinya kepemilikan perusahaan (concentrated ownership structure).

D. dominannya sumber pembiayaan perusahaan dari luar perusahaan berupa

hutang (external financing)

2. Konsepsi CG dan aplikasinya dalam konsep indonesia adalah praktik bisnis di

Indonesia masih berdasarkan pada pola yang diadopsi dari Belanda (Lindsey 2002).
Tegasnya, sistem pengelolaan perusahaan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh faktor
ketergantungan (path dependencies) pada struktur perusahaan dan hukum yang
diwarisi dari Belanda.

3. Aspek yang meghalangi efektifitas implementasi corporate governance di

indonesia :
 -masalah hukum

-moral dan etika (hal yang paling mendasar menghalangi CG di Indonesia)

Masalah moral dan etika yang buruk sangat sering terjadi dalam menjalankan
sebuah bisnis, hal ini tentu saja dapat berpengaruh terhadap proses dan keseimbangan
yang ada di dalam suatu perusahaan. Hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi
hal ini adalah pengendalian diri kita terhadap etika dan moral pribadi karena hanya
diri kita sendiri yang dapat mengendalikannya, sekuat apapun aturan yang ada,
landasan penting dalam hal ini adalah seberapa jauh moral dan etika digunakan di
dalam proses pengambilan keputusan.

4. Hubungan implementasi coporate governance dengan konsep etika bisnis adalah

dalam penerapannya etika bsinis merupakan upaya untuk mencarikan jalan keluar
atau paling tidak mengklarifikasikan berbagai moral issues yang secara spesifik
muncul atau berkaitan dengan aktivitas bisnis tersebut. Etika bisnis merupakan hal
penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Intinya dengan menjaga etika bisnis dapat
menjamin berjalannya corporate governance yang baik. Corporate governance juga
harus menjadi pedoman etika bisnis yang jelas dan terinci agar setiap pelanggaran
moral bisa dipertanggung jawabkan di hadapan hukum formal.