Anda di halaman 1dari 9

FITOTERAPI

MAKALAH TENTANG PEMANFAATAN DAUN SUJI (Dracaena


angustifolia) SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN PARU-PARU
ATAU ASMA

OLEH

NAMA : YUSNIATI DWI PEMUDI

NIM : O1A116077

KELAS :B

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITASA HALU OLEO

KENDARI
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sangat kaya dengan sumber daya tumbuhan yang akan
mendukung peluang pengembangan tanaman obat. Hal tersebut karena
Indonesia memiliki ± 30.000 spesies tumbuhan, dari jumlah tersebut sekitar ±
9.600 spesies diketahui berkhasiat obat, dan baru ± 200 spesies yang telah
dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri obat tradisional, sehingga
kondisi ini membuka peluang pengembangan tanaman obat. Untuk menunjang
keberlangsungan tradisi dalam memanfaatkan tanaman obat warisan budaya
bangsa tersebut, kelestariannya harus terus diupayakan secara optimal yang
pengembangannya ditujukan untuk pembangunan kesehatan nasional. World
Health Organization (WHO) juga telah merekomendasikan penggunaan obat
herbal untuk promotif, preventif, rehabilitatif, dan kuratif, terutama untuk
penyakit-penyakit yang sifatnya kronis, dan generatif.
Genus Dracaena merupakan anggota suku Agavaceae yang memiliki peran
sangat penting di Dunia karena banyak dimanfaatkan di bidang holtikultur,
obat, agrikultur dan upacara adat Kandungan kimia ekstrak n-heksan dari buah
takokak yang telah ditemukan adalah senyawa flavonoid, saponin,
steroid/triterpenoid. Senyawa flavonoid merupakan senyawa metabolit
sekunder yang memiliki kemampuan antioksidan dan antimikrobial.
Senyawa flavonoid terkenal dengan sifat antioksidannya yang dapat
melindungi dan memiliki respon terhadap penyakit degeneratif. Beberapa
penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas seperti, penuaan dini,
kardiovaskuler dan kanker serta efek yang membahayakan dari spesies oksigen
reaktif seperti radikal bebas.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini antara lain:

2
1. Apa efek terapi tanaman suji yang dipercayai secara empiris?
2. Bagaimana mekanisme zat yang terkandung sehingga menghasilkan efek?

C. Tujuan
Tujuan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui efek terapi tanaman suji yang dipercayai secara empiris.
2. Untuk mengetahui mekanisme zat yang terkandung sehingga menghasilkan
efek.

D. Manfaat
Manfaat makalah ini antara lain:
1. Dapat mengetahui efek terapi tanaman suji yang dipercayai secara empiris.
2. Dapat mengetahui mekanisme zat yang terkandung sehingga menghasilkan
efek.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Suji
1. Asal dan Penyebaran
Genus Dracaena tersebar luas di daerah beriklim tropis di benua Afrika
dan Asia (Hu et. al., 2015). Di Afrika Barat, beberapa species dari Marga
Dracaena atau dikenal dengan nama lokal “Soap Tree” telah digunakan
sebagai obat tradisional untuk berbegai penyakit dan telah banyak dijadikan
dasar untuk melakukan penelitian penemuan obat obatan modern.
Klasifikasi tanaman adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Sub Divisi : Monocotyledoneae
Ordo : Liliopsida
Kelas : Liliaceae
Genus : Dracaena
Species : Dracaena angustifolia

2. Karakteristik Tanaman
Suji merupakan perdu tegak atau pohon kecil dengan tinggi 6 - 8 m, sering
bercabang banyak; daun memita-melanset, menyempit di bawah dasar
pelepah, sangat meruncing; Pembungaan malai, bercabang, panjang lebih
dari 75 cm; bunga kekuning-kuningan - putih. Buah membulat dengan 3
cuping, diameter 1,5-2,5 cm, jingga terang, 1-3 biji.

3. Fitokimia Tanaman

Identifikasi fitokimia ekstrak etanol daun suji menunjukkan terdapat


kandungan gula, kumarin, alkaloid, sterol dan glikosida. Azmi et al (2011)
menyatakan suji mengandung senyawa 5, 7, 3',4'- tetrahydroxyl - 6-C- beta-
D- glucopyranosyl flavones; 7,8,3’,4’-tetrahydroxyl- 6-C-beta-

4
Dglucopyrano-sylflavone; mimosine, tyrosine, mmimosinamine,
mimosinicacid.

Flavonoid dalam daun suji yang diberikan pada keadaan asma dapat
menghambat aktivasi IL5 sehingga jumlah eosinofil dan pada tubuh akan
enzim proteolitik berkurang sehingga hipertropi otot polos bronkiolus akan
berkurang dan menyebabkan perbaikan gambaran histopatologi paru.
Flavonoid juga dapat menghambat proliferasi sel T sehingga tidak
menginduksi sel B untuk menghasilkan IgE, maka tidak terjadi degranulasi
sel mast dan produksi enzim protease.

flavonoid mampu menghambat influx Ca2+. Oleh karena itu daun suji
yang mempunyai kandungan flavonoid tentu akan mampu untuk mencegah
terjadinya degranulasi dari sel mast. Dengan dihambatnya degranulasi sel
mast maka sekresi amin vasoaktif, seperti histamin, mediator lipid serta
sitokin yang berperan dalam proses inflamasi pada peristiwa alergi akan
dikurangi pula

B. Penyakit Paru-paru
1. Definisi
Asma adalah gangguan inflamasi kronis pada saluran pernafasan
ditandai episode berulang mengi, sesak nafas, sesak dada, dan batuk.
Berbagai sel inflamasi berperan terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T,
makrofag, neutrofil dan sel epitel
Resiko kematian akibat asma jarang terjadi, tetapi resiko kematian
meningkat seiring dengan peningkatan usia, terutama pada pasien lanjut
usia dengan 4,4 kematian per 100.000 pasien Prevalensi penyakit asma
dilaporkan dari tahun ke tahun terus meningkat di seluruh dunia. Pada tahun
2013, World Health Organization (WHO) mencatat sebanyak 235 juta
penduduk dunia menderita asmadandiprediksi jumlah ini akan meningkat
hingga 400 juta pada tahun 2025dengan angka morbiditas dan

5
mortalitasyang cukup tinggi, sehingga asma merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang serius di seluruh dunia (Fitri et al, 2016). Angka mortalitas
penyakit asma di dunia mencapai 17,4% dan penyakit ini menduduki
peringkat 5 besar sebagai penyebab kematian (Sihombing et al, 2010).
2. Patofisiologi dan Etiologi
Salah satu tipe reaksi hipersensitivitas adalah reaksi tipe I yang juga
disebut reaksi alergi, yang timbul segera setelah terpapar alergen
(Baratawidjaja, 2004). Dalam serum Ig E ditemukan dalam kadar rendah
dan akan meningkat pada penyakit alergi seperti asma, rinitis alergi dan
dermatitis atopi (Herrick and Bottomly, 2003). Sel CD4+ Th2 dan
produknya terlihat berperan penting dalam proses ini (Renz, 2001; Elias et
al., 2003). Sel CD4+ tipe Th2 dipercaya berperan dalam terjadinya
perkembangan penyakit asma, mencakup eosinophilia di paru, hipersekresi
mukus, hiperplasi sel mast, dan reaksi hiper-responsif dari bronkhus
(Blease et al., 2000; Temann, 2002; Abbas and Lichtman, 2003; Greenfeder
et al., 2001). Hal ini terlihat pada penderita asma jumlah sel CD4+ Th2 lebih
tinggi secara signifikan dibandingkan kontrol, sebaliknya jumlah sel CD4+
Th1 tidak berbeda. Peran penting dari respon sel CD4+ Th2 terhadap
antigen adalah dengan diproduksinya Ig E dan berkembangnya eosinofil
pada proses alergi (Laouini et al., 2003). Dengan meningkatnya produksi Ig
E maka akan terjadi peningkatan aktivasi, degranulasi dan pelepasan
produk oksidatif maupun protein yang terkandung di dalam granul sel mast
yang akan mengakibatkan pelepasan lipid mediator dan protein vasoaktif.
Pergerakan dari produk sitotoksik ini dapat mengakibatkan perusakan
jaringan yang lebih luas dan peningkatan akumulasi sel inflamasi. Dalam
peristiwa degranulasi mastosit dilepaskan mediator jenis kedua melalui
penglepasan asam arakidonat dari molekul-molekul fosfolipid
membrannya. Asam arakidonat merupakan substrat untuk enzim
sikloksigenase dan lipoksigenase. Aktivasi lipoksigenase akan
menghasilkan leukotrien (C, D dan E) yang sebelumnya disebut SRS-A
(Slow Reactive Substance of Anaphylaxis). Kesemua mediator tersebut

6
berefek mengecilkan trakhea dan saluran pernafasan lain, kontraksi otot
polos dan meningkatkan permeabilitas pembuluh darah. Obat yang bisa
menghambat prostaglandin maupun leukotrien tentu akan lebih poten
menekan proses inflamasi

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini antara lain:
1. Daun suji dipercaya secara empiris oleh masyarakat Poasia kota kendari,
Sulawesi Tennggara dapat mengatasi gangguan paru-parukarena memiliki
kandungan flavoniod yang baik.
2. Flavonoid yang terkandung pada daun suji akan menghambat aktivasi IL5
sehingga jumlah eosinofil dan pada tubuh akan enzim proteolitik berkurang
sehingga hipertropi otot polos bronkiolus akan berkurang dan menyebabkan
perbaikan gambaran histopatologi paru.

B. Saran
Saran untuk makalah ini semoga terdapat penelitian lebih lanjut mengenai
manfaat tanaman suji dalam memberikan manfaat untuk kesehatan paru-paru.
sehingga dapat menjadi bahan perbaikan untuk makalah di masa yang
mendatang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Azrimaidaliza., 2007, Vitamin A Imunitas dan Kaitannya dengan Penyakit Infeksi,


Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 1 (2).

Anda mungkin juga menyukai