Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum

Fisiologi Tanaman

STOMATA

Nama : Ariska

Nim : G11115012

Kelompok :1

Asisten : Dewi Murni

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar pada setiap organ tumbuhan,
jaringan ini tersusun dari sel-sel yang merupakan modifikasi dari sel parenkim.
Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, dan
daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan
rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya
serta sebagai tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di
permukaan atas dan permukaan bawah daun. Jaringan epidermis daun tidak
mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup stomata (Arifin,2010).
Stomata ini berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada
proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan
pernapasan (respirasi). Stomata sangat penting bagi kehidupan tumbuhan karena
pori stomata merupakan tempat terjadinya pertukaran gas dan air antara atmosfer
dengan system ruang antar sel yang berada pada jaringan mesofil di bawah
epidermis. Hal ini sangat menyebabkan stomata sangat berperan dalam proses
transpirasi dan fotosintesis (Arifin,2010).
Stomata pada sebagian besar tumbuhan lebih terkonsentrasi pada
permukaan bagian bawah daun, yang dapat mengurangi transpirasi atau
penguapan karena permukaan bagian bawah menerima lebih sedikit cahaya
matahari dibandingkan dengan permukaan atas (Lestari, 2006).
Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang dikelilingi oleh
beberapa sel tetangga. Mekanisme menutup dan membuka-nya stomata
tergantung dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena perubahan konsentrasi
karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat (Lestari, 2006).
Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan pengamatan tentang stomata
pada daun tanaman untuk mengetahui pada bagian manakah stomata terdapat
paling banyak dibagian tanaman.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui letak stomata di daun
dan bagaimana proses membuka dan menutupnya stomata pada daun tanaman
epidermis atas dan epidermis bawah.
Kegunaan pada praktikum ini adalah untuk menambah informasi dan
pengetahuan kita sebagai mahasiswa tentang letak letak stomata di daun dan
bagaimana proses membuka dan menutupnya stomata pada daun tanaman
epidermis atas dan epidermis bawah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stomata
Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapiut oleh 2 sel epidermis
khusus yang disebut sel penutup. Didekat sel penutup terdapat sel-sel yang
mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat membuka dan menutup
sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasinya, sedangkan sel-sel tetangga
turut serta dalam perubahan osmotic yang berhubungan dengan pergerakan sel-sel
penutup. Stomata terdapat pada semua bgian tumbuhan yang terdedah ke udara,
tetapi lebih banyak terdapat pada daun (Haryati, 2010).
Tipe stomata pada daun sangat bervariasi. Adapun yang berdasarkan
hubungan stomata dengan sel epidermis adalah sel tetangga ada banyak tipe
stomata, klasifikasi ini terpisah dari klasifikasi berdasarkan perkembangan.
Walaupun tipe yang berbeda dapat terjadi pada satu familia yang sama ataupun
juga pada suatu daun dari spesies yang sama. Struktur apparatus stomata dapat
digunakan dalam studi taksonomi (Haryati, 2010).
Stomata berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada
proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan
pernapasan (respirasi). Stomata sangat penting bagi tumbuhan karena pori-pori
stomata merupakan tempat terjadinya pertukaran gas dan air antara atmosfer
dengan system ruang antar sel yang berada pada jaringan mesofil di bawah
epidermis. Hal ini sangat menyebabkan stomata sangat berperan dalam proses
transpirasi dan fotosintesis (Campbell, 2003).
Sel penjaga pada tanaman dikotil berbentuk seperti sepasang ginjal. Karena
serat selulosa ini relatif tidak elastis, maka jika sel penjaga menyerap air, maka sel
ini tidak dapat membesar diameternya, tetapi dapat memanjang. Karena sepasang
sel penjaga ini melekat satu sama lain pada kedua ujungya, maka jka keduanya
memanjang (akibat menyerap air) maka keduanya akan melengkung kearah luar
dan akan menyebabkan celah stomata terbuka (Lakitan,2007).
2.2 Mekanisme Membuka dan Menutupnya Stomata
Menurut Lakitan (2004), adapun penyebab membuka dan menutupnya
stomata yaitu sebaagai berikut :
NO STOMATA MEMBUKA STOMATA MENUTUP

1 Air Masuk ke dalam sel Air keluar dari sel

2 Zat terlarut keluar dari sel Zat terlarut masuk ke dalam sel

3 Intensitas cahaya tinggi Intensitas cahaya rendah

4 Suhu tinggi Suhu rendah

5 Kelembaban udara rendah Kelembaban udara tinggi

6 Ion kalium terakumulasi di dalam Ion kalium keluar sel


sel

Stomata akan membuka jika tekanan turgor kedua sel penjaga meningkat.
Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam
sel penjaga. Proses masuknya air tersebut berasal dari tekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah. Tinggi rendahnya potensial air ini bergantung pada jumlah
bahan yang terlarut (solute) di dalam cairan sel. Semakin banyak jumlah bahan
yang terlarut maka potensial osmotik sel akan semakin rendah. Semakin rendah
potensial osmotik sel maka semakin rendah pula turgiditas sel. Jika sel bersifat
flacid (kendor), stomata akan menutup (Lakitan, 2004).
Menurut Haryati (2010), Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
membuka dan menutupnya stomata yaitu :
1. Faktor eksternal : Intensitas cahaya matahari, konsentrasi CO2 dan asam
absisat (ABA). Cahaya matahari merangsang sel penutup menyerap ion K+
dan air,sehingga stomata membuka pada pagi hari. Konsentrasi CO2 yang
rendah di dalam daun juga menyebabkan stomata membuka.
a. Karbon dioksida, tekanan parsial CO2 yang rendah dalam daun akan
menyebabkan pH sel menjadi tinggi. Pada pH yang tnggi 6-7 akan
merangsang penguraian pati menjadi gula, sehingga stomata terbuka.
b. Air, apabila tumbuhan mengalami kekurangan air, maka potensial air pada
daun akan turun, termasuk sel penutupmya sehingga stomata akan tertutup.
c. Cahaya, dengan adanya cahaya maka fotosintesis akan berjalan, sehingga
CO2 dalam daun akan berkurang dan stomata terbuka.
d. Suhu, naiknya suhu akan meningkatkan laju respirasi sehingga kadar CO2
dalam daun meningkat, pH akan turun dan stomata tertutup.
e. Angin, angin berpengaruh terhadap membuka dan menutupnya stomata
secara tidak langsung. Dalam keadaaan angin yang bertiup kencang
pengeluaran air melalui transpirasi seringkali melebihi kemampuan
tumbuhan untuk menggantinya. Akibatnya daun dapat mengalami
kekurangan air sehingga turgornya turun dan stomata akan tertutup.
2. Faktor internal (jam biologis) : Jam biologis memicu serapan ion pada pagi hari
sehingga stomata membuka, sedangkan malam hari terjadi pembasan ion yang
menyebabkan stomata menutup.

2.3 Tanaman C3,C4,dan CAM


2.3.1 Definisi Tanaman C3,C4,dan CAM
Tanaman C3 adalah tanaman yang mempunyai lintasan atau siklus PCR
(Photosynthetic Carbon Reduction) atau sering disebut dengan siklus calvin yang
dapat menghasilkan asam organik yang juga mengandung 3 atom C dan jaringan
yang terlibat dalam proses fotosintesis ini adalah jaringan mesofil. Lintasan itu
dimulai dari pengikatan CO2 dengan RBP dan RuBP. Tanaman C3 adalah suatu
kelompok tumbuhan yang menghasilkan senyawa phosphogliseric acid yang juga
memiliki 3 atom C pada proses fiksasi CO2 yang dilakukan oleh
ribolusadiphosphat pada tanaman (Sinaga, 2010).
Tanaman C4 adalah tanaman yang menghasilkan asam 4 karbon sebagai
produk utama penambahan CO2. Tanaman C4 adalah kelompok tumbuhan yang
melakukan persiapan reaksi gelap fotosintesis melalui jalur 4 karbon atau 4C
(jalur hatch- slack) sebelum memasuki siklus calvin, untuk dapat meminimalkan
keperluan fotorespirasi (Jati, 2007).
Tanaman CAM adalah tanaman yang dapat berubah seperti tanaman C3
pada saat pagi hari (suhu rendah) dan dapat berubah seperti tanaman C4 pada
siang hari dan pada malam hari. Tanaman CAM adalah tanaman yang tumbuh di
kawasan gurun atau daerah panas dan mengambil CO2 di atmosfer dan
membentuk sebagian besar 4 karbon juga (Jati, 2007).

2.3.2 Morfologi Tanaman C3,C4,dan CAM


Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok
besar, yaitu tnaman C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tumbuhan
C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan
tumbuhan C3. Namun tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2
atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti gandum, kentang,
kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3.
Tanaman C3 dan C4 dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir dan
produk awal yang dihasilkan dari proses assimilasi. Pada tanaman C3, enzim yang
menyatukan CO2 dengan RuBP ( RuBP merupakan substrat untuk pembentukan
karbohidrat dalam proses fotosintesis ) dalam proses awal assimilasi, juga dapat
mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi. Tanaman
pangan yang tumbuh di daerah tropis, terutama gandum, akan mengalami
penurunan hasil yang nyata dengan adanya kenaikan sedikit suhu karena saat ini
gandum dibudidayakan pada kondisi suhu toleransi maksimum (Lakitan, 1995).

2.3.3 Perbedaan Tanaman C3,C4,dan CAM


Menurut Lakitan (1995) Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke
dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism).
Perbedaan tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini.
C3 C4 CAM (crassulacean
acid metabolism)

lebih adaptif pada adaptif di daerah panas adaptif di daerah panas


kondisi kandungan dan kering dan kering
CO2 atmosfer tinggi

enzim yang CO2 diikat oleh PEP Pada malam hari asam
menyatukan CO2 yang malat tinggi, pada
dengan RuBP, juga siang hari malat rendah
dapat mengikat O2 tidak dapat mengikat O2 Lintasan
pada saat yang sehingga tidak terjadi
bersamaan untuk kompetisi antara CO2
proses dan O2

fotorespirasi

karbon dioxida masuk tidak mengikat karbon tidak mengikat karbon


ke siklus calvin secara dioksida secara langsung dioksida secara
langsung. langsung

Disebut tumbuhan C3 Sel seludang pembuluh Umumnya tumbuhan


karena senyawa awal berkembang dengan baik yang beradaptasi pada
yang terbentuk dan banyak mengandung keadaan kering seperti
berkarbon 3 kloroplas kaktus, anggrek dan
(fosfogliserat) nenas

Sebagian besar Fotosintesis terjadi di Reduksi karbon


tumbuhan tinggi dalam sel mesofil dan sel melalui lintasan C4
masuk ke dalam seludang pembuluh dan C3 dalam sel
kelompok tumbuhan mesofil tetapi
C3 waktunya berbeda

Apabila stomata Pengikatan CO2di udara Pada malam hari


menutup akibat stress melalui lintasan C4 di sel terjadi lintasan C4
terjadi peningkatan mesofil dan reduksi pada siang hari terjadi
fotorespirasi karbon melalui siklus su
pengikatan O2 oleh Calvin (siklus C3) di
enzim Rubisco dalam sel seludang
pembuluh

2.3.4 Siklus Tanaman C3,C4,dan CAM


Sintesis C3 dimulai dengan memfiksasi CO 2 ke dalam gula berkarbon
lima, yaitu ribulose biphosphate (RuBp). RuBp bersifat tidak stabil sehingga
akan segera terpisah menjadi dua molekul phosphoglicerate acid (PGA).
Enzim yang berperan adalah RuBp-karboksilase yang disebut enzim rubisco.
Molekul PGA merupakan molekul tidak berenergi tinggi berkarbon tiga yang
pertama kali terbentuk.selanjutnya PGA akan diredukdi oleh ATP dan
NADPH2 yang dihasilkan dari reaksi terang menjadi molekul
phopoglyceraldehide (PGAL) yang berenergi tinggi(Jati, 2007).
Pada tanaman C4 yang pertama kali terbentuk adalah molekul berkarbon
empat, yaitu asam oksaloasetat (AOA). Sintesis C4 dimulai dengan memfiksasi
CO2 kedalam gula berkarbon tiga, yaitu phosphoenol piruvat (PEP) dengan
perantara enzim PEP-karboksilase. AOA diubah menjadi asam malat atau asam
asparat yang bertujuan agar CO 2 dipindah ke diklud Calvin. Asam malat
berubah menjadi asam piruvat. Asam piruvat akan menjadi PEP setelah
difosforilasi oleh ATP (Jati, 2007).
Hanya sekitar 5% tumbuhan menggunakan cara sintesis CAM. Pada
CAM asam malat dan asam organic lainnya berkumpul pada malam hari dan
akan hilang pada siang hari. Pada malam hari stomata terbuka sehingga
CO2 dapat berdifusi kedalam daun. CO 2 akan diikat oleh PEP-karboksilase
membentuk oksalo-asetat dan asam malat. Pada siang hari stomata menutup
asam malat mengalami dekarboksilase menjadi asam piruvat dan CO 2. Sintesis
CAM membantu tumbuhan untuk menghemat persediaan air dengan
memisahkan waktu fiksasi CO 2 , reaksi terang dan siklus Calvin (Jati, 2007).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu


Pengambilan sampel stomata pada daun kakao dilakukan di pelataran HIMTI
fakultas pertanian, Universitas Hasanuddin, pada hari Jum’at 16 september 2016
pukul 08.00 WITA - selesai. Sedangkan Praktikum pengamatan sampel
dilaksanakan di Laboratorium Ekofisiologi dan Nutrisi, Jurusan Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, pada hari selasa, 20
september 2016 pukul 08.00 WITA-selesai.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kaca preparat, selotip
bening , gunting ,label, plastik cetik, pulpen, tissue dan mikroskop.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah daun kakao dan kutek
bening .

3.3 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan pengambilan sampel dan praktikum
ini yaitu :
3.3.1 Prosedur Pengambilan Sampel
1. Memilih daun kakao, daun yang dipilih adalah daun yang tidak terlalu muda
dan tidak terlalu tua.
2. Membersihkan bagian atas dan bawah daun menggunakan tissue.
3. Setelah bersih, oleskan kuteks pada permukaan atas dan bawah daun dengan
cara mengoleskannya satu arah.
4. Setelah itu mengoleskan kuteks, dan setelah kuteks pada permukaan daun
kering tutupi dengan solasi.
5. Setelah beberapa saat, tarik perlahan solasi kemudian tempelkan pada kaca
preparat dan berikan label untuk daun atas dan daun bagian bawah.
6. Setelah itu, memasukkan preparata kedalam plastik cetik.
3.3.2 Prosedur Pengamatan Sampel
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengamati dengan mikroskop mengunakan perbesaran 40 kali.
3. Kemudian , mengambil gambar dan mencatat hasil yang didapatkan .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil yng diperoleh dari pengamatan jumlah stomata pada daun kakao
ditunjukkan pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Permukaan daun Gambar 2. Bawah daun

4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini menggunakan 1 jenis tanaman yaitu daun kakao
dimana bagian sampel yang diambil bagian atas dan bawah daun. Dimana pada
saat penggunaan perbesaran 40 kali untuk mencari jumlah stomata pada bagian
atas daun ditemukan 6 stomata. Hal ini sesuai dengan pendapat Arifin
(2010) yang mengemukakan bahwa pada permukaan daun bagian atas memiliki
jumlah stomata yang sedikit.
Sedangkan pada perbesaran 40 kali untuk mencari jumlah stomata pada
bagian bawah daun di temukan 9 stomata bahwa jumlah stomata yang paling
banyak dapat ditemukan dibawah daun bagian bawah. Hal ini sesuai dengan
pendapat Lakitan (2007) bahwa pada tumbuhan darat, stomata banyak terdapat
pada bagian bawah daun, sedangkan pada tumbuhan yang hidup di air stomata
banyak terdapat pada permukaan atas daun.
Umumnya proses membukanya stomata waktu satu jam dan penutupan
berlangsung secara bertahap sepanjang sore hari. Stomata menutup lebih cepat
jika tumbuhan akan itu berada dalam udara tampa tanpa karbondioksida yaitu
keadaan fotosintesis tidak dapat terlakana. Pengambilan sampel stomata ini
dilaksanakan pada jam 08.00 hal ini dilakukan karena stomata membuka pada jam
tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Lestari (2006), bahwa Stomata tumbuhan
pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat hari gelap
sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis pada
siang hari.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil praktikum yang telah dilakukan yaitu :
1. stomata banyak terdapat pada bagian bawah daun, sedangkan pada tumbuhan
yang hidup di air stomata banyak terdapat pada permukaan atas daun.
2. Mekanisme menutup dan membuka-nya stomata pada tanaman tergantung
dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena perubahan konsentrasi
karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat
3. Pada percobaan bagian atas daun ditemukan enam stomata. Sedangkan pada
percobaan bagian bawah terdapat sembilan stomata. Hal ini di karenakan pada
tumbuhan darat, stomata banyak terdapat pada bagian bawah daun, sedangkan
pada tumbuhan yang hidup di air stomata banyak terdapat pada permukaan
atas daun.

5.2 Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan, kita harus berhati-hati dalam
melakukan pengamatan terutama hal ini menyangkut tentang alat mikroskop agar
kita dapat menemukan stomata dengan jelas. Selain itu dalam penulisan laporan
ini masih banyak terdapat kesalahan, maka dari itu kami membutuhkan saran dan
kritik agar dalam pembuatan laporan selanjutnya akan lebih baik lagi .
DAFTAR PUSTAKA

Arifin.2010. STOMATA.http://iman56.blogspot.com/2010/10/perbedaan-
tanaman-c3-c4-dan-cam.html Diakses tanggal 20 September 2016.

Campbell, dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga.

Haryati.2010. Jurnal Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa


Spesies Tanaman Dikotil dan Monokotil. Vol.XVIII,No.2. Biologi F.MIPA
UNDIP .

Jati, Wijaya. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta. Erlangga.

Lakitan, 1995. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Grafindo, Jakarta

Lakitan,Benyamin. 2004. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

Lakitan,Benyamin. 2007. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

Lestari, E.G. 2006. Hubungan antara Kerapatan Stomata dengan Ketahanan


Kekeringan pada Somaklon Padi Gajahmungkur, Towuti, dan IR 64.
Jurnal Biodiversitas 7(1): 44-48.
Nasaruddin. 2002. Aktivitas Beberapa Proses Fisiologis Tanaman Kakao Muda di
Lapang pada Berbagai Naungan Buatan. Jurnal Agrisistem. 2(1).

Anda mungkin juga menyukai

  • Awal
    Awal
    Dokumen6 halaman
    Awal
    Latifah Indrayani Hidayat
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen13 halaman
    4
    Latifah Indrayani Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Tumpang Tindih
    Jurnal Tumpang Tindih
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Tumpang Tindih
    Latifah Indrayani Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Pembelahan Sel
    Pembelahan Sel
    Dokumen5 halaman
    Pembelahan Sel
    Latifah Indrayani Hidayat
    Belum ada peringkat