Sistem endoktrin pada manusia adalah sistem yang mengatur dan menghasilkan
hormon hormon yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sistem endokrin pada manusia memiliki
hubungan yang sangat erat dengan sistem saraf pada manusia, kedua sistem ini berfungsi untuk
mengontrol dan memadukan satu sama lain. Selain itu, kedua sistem ini juga bertugas untuk
menjaga homeostatis dalam tubuh. Meskipun kedua sistem ini saling memberikan pengaruh,
akan tetapi karakteristiknya berbeda.
Itulah fungsi utama dari kelenjar endoktrin, untuk fungsi lain dari masing masing kelenjar
endoktrin akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.
Kelenjar Endokrin Pada Manusia
Seperti yang telah disinggung diatas, bahwa kelenjar endoktrin pada manusia terdiri atas
8 kelenjar utama dan sangat penting bagi tubuh. Lalu apa saja kelenjar tersebut ? Berikut
penjelasannya.
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland merupakan kelenjar yang
menghasilkan banyak hormon yang masing masing memiliki fungsi utama untuk mengatur satu
sama lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil sekitar 1,3 cm dengan bentuk bulat. Secara
umum kelenjar hipofisis sendiri terbagi atas 3 macam, yaitu hipofisis anterior, hipofisis pars
intermedia dan hipofisis posterior.
Adapun hormon hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis berserta fungsinya dalah sebagai
berikut:
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di bagian leher depan, tepatnya
berada dibawah jakun dan terdapat 2 lobus. Yodium yang terdapat pada kelenjar ini dibuat dari
folikel jaringan tiroid, dimana yodium secara aktif diakumulasi oleh kelenjar tiroid itu sendiri.
Maka dari itu, apabila seseorang mengalami kekurangan yodium dalam jangka waktu yang lama
dan tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan pembesaran pada kelenjar gondok hingga
15x lipat dari normal.
Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon penting, yaitu tiroksin dan triiodontironim. Dimana kedua
hormon ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengatur metabolisme, perkembangan,
pertumbuhan serta aktivitas dari sistem saraf. Akan tetapi terdapat 1 hormon yang terdapat pada
kelenjar tiroid yang bernama kalsitonin. Kalsitonin ini memiliki fungsi untuk menurunkan kadar
kalsium dalam darah tubuh, caranya adalah dengan mempercepat proses absorpsi kalsium yang
terdapat pada tulang.
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang berada di belakang kelenjar tiroid dengan
jumlah 4 buah. Adapun fungsi kelenjar ini adalah:
Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion kalsium yang terdapat pada
cairan ekstraseluler dengan mengabsorpsi kalsium dari dalam usus
Untuk meningkatkan kalsium dalam darah
Untuk mengatur metabolisme fosfor
Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga dapat menurunkan kadar kalsium
dalam darah
Apabila seseorang mengalami kekurangan hormon ini, maka akan menyebabkan terserang
penyakit tetanus dan apabila seseorang kelebihan hormon ini maka akan menyebabkan terjadinya
pengendapan kapur pada ginjal.
4. Kelenjar Adrenalin
Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal dengan bentuknya
menyerupai bola. Pada masing masing ginjal manusia terdapat 1 kelenjar suprarenalis, dimana
nantinya kelenjar tersebut akan dibagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu korteks atau bagian
luar dan medula atau bagian tengah.
Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan tugasnya adalah sebagai berikut:
Cara Kerja
Cara kerjanya adalah pada awalnya stimulus yang mencekam akan memberikan efek
pada hipotalamus untuk mengaktifkan medula adrenal dengan impuls saraf, kemudian korteks
adrenal dengan sinyal hormonal. Lalu medulla adrenal bertugas sebagai respon jangka pendek
dari stress dengan cara mensekresi hormon katekolamin. Kemudian korteks adrenal akan
mengontrol respon dari medulla adrenal, dimana respon tersebut berlangsung lebih lama
dibandingkan respon medulla adrenal.
5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting dalam
pertumbuhan manusia. Kelenjar ini dapat ditemukan di dalam mediastinum, tepatnya disekitar
trakea. Kelenjar ini biasanya dapat membesar seiring dengan berjalannya proses pubertas, akan
tetapi akan mengecil kembali ketika dewasa. Timus juga menghasilkan hormon pertumbuhan
yang akan berfungsi hinnga remaja dan setelah dewasa nanti hormon pertumbuhan tidak akan
berfungsi. Adapun fungsi kelenjar timus adalah:
6. Kelenjar Pinealis
Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di dekat pusat otak kita. Kelenjar ini
menghasilkan hormon yang bernama melatonin, dimana reproduksi hormon ini bergantung dari
seberapa lama tubuh mendapatkan penyinaran. Ketika siang hari, kelenjar ini akan menghasilkan
sedikit melatonin, akan tetapi pada malam hari akan menghasilkan banyak.
Fungsi
Kelenjar pinealis yang menghasilkan hormon melatonin memiliki fungsi sebagai
antioksidan tubuh yang efektif untuk memberikan perlindungan pada sistem saraf otak dari
serangan radikat bebas. Dalam ritme biologis, hormon ini memberikan pengaruh pada siklus
pada seseorang, maksudnya disini adalah siklus dari bangun hingga tidur lagi atau kebiasaan
makan pada seseorang.
7. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk menghasilkan insulin yang bertugas
untuk mengatur tingkat glukosa dalam darah. Apabila seseorang mengalami kekurangan insulin,
maka akan menyebabkan individu tersebut menjadi rentan terserang penyakit diabetes. Selain
itu, kelenjar pankreas ternyata terbagi atas 3 sel yang memiliki fungsi masing masing, sel
tersebut adalah :
Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta meningkatkan glukagon,
selain itu juga dapat menurunkan kadar glukosa tubuh.
Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain itu juga dapat menurunkan
glukagon dan meningkatkan glukosa.
Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti fungsi
tugasnya.
8. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad merupakan kelenjar yang
bertanggung jawab atas pertumbuhan pada manusia. Secara umum, kelenjar ini menghasilkan
beberapa hormon yang dibagi menjadi 2, yaitu pada laki laki dan perempuan. Pada laki laki,
kelenjar ini menghasilkan hormon testosteron, sedangkan pada perempuan menghasilkan hormon
progresteron dan estrogen.
Fungsi
Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah untuk menjaga metabolisme
pria, selain itu juga memiliki pengaruh besar sebagai penentu jenis kelamin pada janin dan
mempengaruhi masa pubertas pada pria. Sedangkan fungsi hormon progresteron utamanya
adalah untuk mematangkan sel induk wanita, mempertahankan status kehamilan dan
meningkatkan fungsi kelenjar tiroid. Lalu fungsi dari estrogen adalah sebagai pencegah nyeri
pada payudara, memberikan karakteristik secara generatif pada wanita, untuk meningkatkan
anabolisme protein tubuh dan membantu dalam pembentukan tulang.