Anda di halaman 1dari 2

VI.

PERENCANAAN

1. Nyeri akut b/d agen cedera trauma jaringan


Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan nyeri ibu berkurang dengan
criteria evaluasi : skala nyeri 0-1 , ibu mengatakan nyerinya berkurang sampai hilang ,
tidak merasa nyeri saat mobilisasi , tanda vital dalam batas normal . S = 37 C . N = 80
x
/menit , TD = 120/80 mmHG , R = 18 – 20 x / menit
Intervensi :
a. Kaji ulang skala nyeri
Rasional : mengidentifikasi kebutuhan dan intervensi yang tepat
b. Anjurkan ibu agar menggunakan teknik relaksasi dan distraksi rasa nyeri

Rasional : untuk mengalihkan perhatian ibu dan rasa nyeri yang dirasakan

c. Motivasi : untuk mobilisasi sesuai indikasi

Rasional : memperlancar pengeluaran lochea, mempercepat involusi dan mengurangi


nyeri secara bertahap.

d. Berikan kompres hangat

Rasional : meningkatkan sirkulasi pada perinium

e. Delegasi pemberian analgetik

Rasional : melonggarkan system saraf perifer sehingga rasa nyeri berkurang

2. Resiko tinggi infeksi b/d gangguan integritas kulit

Tujuan : setelah diberikan askep diharapkan infeksi pada ibu tidak terjadi dengan KE :
dapat mendemonstrasikan teknik untuk menurunkan resiko infeksi, tidak terdapat
tanda-tanda infeksi.

Intervensi :

a. Kaji lochea (warna, bau, jumlah) kontraksi uterus dan kondisi jahitan episiotomi.

Rasional : untuk dapat mendeteksi tanda infeksi lebih dini dan mengintervensi dengan
tepat.

b. Sarankan pada ibu agar mengganti pembalut tiap 4 jam.

Rasional : pembalut yang lembab dan banyak darah merupakan media yang menjadi
tempat berkembangbiaknya kuman.

c. Pantau tanda-tanda vital.


Rasional : peningkatan suhu > 38C menandakan infeksi.

d. Lakukan rendam bokong.

Rasional : untuk memperlancar sirkulasi ke perinium dan mengurangi udema.

e. Sarankan ibu membersihkan perineal dari depan ke belakang.

Rasional : membantu mencegah kontaminasi rektal melalui vaginal.

3. Hambatan mobilitas fisik b/d gangguan neuromuscular nyeri

Tujuan : setelah diberikan askep diharapkan gerak dan aktivitas terkoordinasi dengan KE
: sudah tidak nyeri pada luka jahitan saat duduk, luka jahitan perinium sudah tidak
sakit (nyeri berkurang).

Intervensi :

a. Anjurkan mobilisasi dan latihan dini secara bertahap.

Rasional : meningkatkan sirkulasi dan aliran darah ke ekstremitas bawah.


b. KIE perawatan luka jahitan periniom.

Rasional : mempercepat kesembuhan luka sehingga memudahkan gerak dan aktivitas.


c. Kolaborasi pemberian analgetik.

Rasional : melonggarkan sistem saraf parifer sehingga rasa nyeri berkurang

Anda mungkin juga menyukai