SKRIPSI
FITRIA
1006703351
PEMINATAN GEOFISIKA
DEPARTEMEN FISIKA
DEPOK
2014
Ringkasan Tugas Akhir / Skripsi
ABSTRAK
1
ABSTRACT
2
1. PENDAHULUAN gelombang S, sehingga menjadi tiga
komponen (3C) atau disebut dengan
Metode seismik yang sering
Multikomponen Seismik. Pada saat energi
digunakan adalah Metode seismik refleksi
seismik gelombang P menjalar ke dalam
yang banyak diaplikasikan dalam
permukaan bumi, maka terjadi konversi
melakukan eksplorasi minyak dan gas
gelombang akibat energi seismik tersebut
bumi, karena dalam menggambarkan
mengenai interface seismik. Sebagian
struktur perlapisan dibawah permukaan
energi dikonversi ke dalam gelombang S
bumi, Metode ini mempunyai ketepatan
dan dipantulkan kembali serta ditangkap
dan resolusi yang tinggi dibanding dengan
oleh geophone di permukaan. Jika source
metode-metode yang lain.
yang digunakan berupa gelombang P dan
Metode seismik multikomponen mode gelombang yang ditangkap oleh
meliputi analisis gelombang P dan juga receiver berupa gelombang P maka
menganalisis gelombang yang terkonversi dinamai P-P, sedangkan jika yang
(Converted Wave) yaitu gelombang P ditangkap oleh receiver berupa konversi
menjadi S dalam refleksi. Converted Wave gelombangnya yaitu gelombang S, maka
telah berhasil digunakan untuk eksplorasi dinamai P-S (Dang and Leendert, 2010).
hidrokarbon, penyerapan CO2, pemetaan
Converted wave menunjukkan
kesalahan, dan studi hidrotermal.
bahwa gelombang terkonversi dengan
Sebagaimana gelombang P, refleksi
kondisi tertentu di Bumi. Gelombang P
gelombang S akan berbeda pada interface
merambat ke bawah permukaan bumi dan
yang berbeda, Converted Wave dapat
merefleksikan kembali ke atas sebagai
memberikan penentuan yang lebih baik
gelombang S, yang umumnya
untuk sifat jenis batuan, dan saturasi fluida
dilambangkan sebagai gelombang PS atau
dalam reservoir hidrokarbon (MacLeod et
C-wave. Dalam disertasi ini, PS-
al, 1999;.. Stewart et al, 2003; Wei dan Li,
gelombang yang digunakan untuk
2003).
mewakili P-S Converted Wave. Modeling
Pada awalnya eksplorasi seismik
dan bidang pengukuran menunjukkan
yang dilakukan hanya satu komponen saja
bahwa refleksi P-to-S primer umumnya
(1C) yaitu gelombang P baik di darat
memiliki amplitudo yang jauh lebih tinggi
(onshore) maupun di laut (offshore).
daripada konversi ditransmisikan atau
Dengan perkembangan teknologi,
beberapa lainnya (Rodriguez, 2000).
geophone (receiver) dirancang untuk bisa
merekam gelombang P dan kedua tipe
2. TINJAUAN TEORITIS
61 Universitas Indonesia
Akuisisi multikomponen pada laut
Survei seismik pada permukaan biasanya terdiri dari dua kapal, satu
konvensional hanya merekam gelombang bertindak sebagai source dan yang lain
yang terkompresi, atau P-Wave. Namun sebagai penyebaran kabel dan perekam.
pada survei multicomponent seismic akan Sebuah kabel perekaman dasar laut
merekam keduanya yaitu gelombang P dan diperlukan karena S-wave tidak dapat
gelombang geser, atau Fracture S-Wave. melakukan perjalanan melalui air.
Hal ini didapatkan dengan merekam Pengolahan data Multicomponent Seismic
kembali semua komponen Wavefield. ini hampir sama dengan pengolahan data
masing-masing sensor dalam kabel darat (land). Perbedaan utama adalah
rekaman multikomponen terdiri dari tiga posisi source yang harus dipindahkan ke
ortogonal geophone yang berorientasi bawah dasar permukaan laut.
untuk akuisisi darat, ditambah hydrophone
Komponen X (crossline), Y (inline) dan
untuk akuisisi laut. Gelombang P yang
Z (vertical) adalah tiga komponen dari
terdeteksi terutama oleh Z-komponen
Geophone (gambar 2.2) untuk mengukur
geophone dan hydrophone, sedangkan S-
pergerakan partikel secara vertikal (atas-
wave yang terdeteksi terutama oleh
bawah) dan dua arah horizontal (timur-
komponen X dan Y pada Geophone
barat dan utara-selatan) seperti pada
(WesternGeco).
gambar 2.3.
4
Gambar 2. 3 Gambaran arah pergerakan
partikel komponen Geophone (Smit et al,
2006)
Gambar 2.4 (kanan) Output seismik
multikomponen pada P-wave dan (kiri) S-wave
Komponen geophone vertikal (Jianhua, 2004)
(warna hijau) memiliki kemampuan
Pada Gambar 2.4 terlihat
mencatat gelombang P lebih baik
penampang seismik P-P mengalami data
dibanding gelombang S, sedangkan
yang nampak kabur akibat kehadiran gas
komponen horizontal (warna merah dan
chimney, sedangkan pada penampang
biru) akan merekam gelombang S lebih
seismik P-S menunjukkan reflektor yang
baik dibanding merekam gelombang P.
lebih jelas karena gelombang S tidak
Dimana gelombang S itu sendiri
terpengaruh dengan fluida dalam kasus ini.
merupakan gelombang yang terkonversi
Oleh karena itu, dengan adanya
dari gelombang P akibat menghantam
penampang seismik P-S akan membantu
reflektor, selanjutnya disebut dengan (P-S),
dalam interpretasi struktur yang lebih
sementara gelombang P yang terefleksikan
akurat. Kedua data seismik P-P dan P-S ini
disebut dengan (P-P).
jika di inversi (joint inversion) dapat
P-S sekitar dua kali lebih besar
digunakan dalam karakterisasi reservoir
dibandingkan TWT pada P-P karena
yang lebih baik.
kecepatan gelombang S lebih lambat
daripada kecepatan gelombang P. Seismik Sebelum dilakukan pengolahan data
P-S mempunyai tingkat resolusi vertikal selanjutnya, hal lain yang penting yang
sedikit lebih baik daripada seismik P-P harus dilakukan adalah pembalikan
yang diakibatkan faktor kecepatan yang polaritas untuk komponen horizontal, baik
lebih rendah serta bandwidth yang lebih bernilai positif ataupun negatif. Hal
lebar (Chopra and Stewart, 2010). tersebut dilakukan untuk membenarkan
penyebaran yang terbalik. Untuk survei 3-
5
D koreksi pembalikan polaritas mungkin Dengan X adalah total offset (jarak
rumit, dan harus dilakukan selama source - receiver), XACP adalah jarak dari
reorientasi komponen horisontal, dengan sumber ke titik konversi dan adalah
menganalisis Direct Wave (Rodriguez, nilai rata-rata ke reflektor dimana yang
2000). awalnya hiperbola menjadi hampir
asimtotik. Untuk interface yang dangkal
Asymptotic Conversion Point
pendekatan ini tidak cocok.
Untuk converted wave mempunyai Jarak dari sumber ke ACP tergantung pada
penjalaran gelombang yang asimetris , beberapa nilai telah diuji untuk
sebagaimana di dalam hukum Snellius melakukan Asymptotic Binning. Dan nilai
dijelaskan : yang cocok untuk process ini.
Sin Sin
(2.1)
Vp Vs
6
Analisis sinyal multicomponent seismic
Penelitian mengenai pengolahan
Analisis data dilakukan untuk
data Multicomponent seismic ini dilakukan
mengetahui kondisi dan kualitas data,
pada komponen radial yaitu komponen Y
sehingga kita tahu langkah dan solusi yang
pada geophone. Tujuan penelitian ini
harus dikerjakan pada saat pengolahan.
adalah untuk mengolah data pada S-Wave
Berikut adalah data SEG-y yang dilakukan
sehingga dihasilkan penampang seismik
pengolahan agar rasio sinyal terhadap
yang lebih bersih dari noise dan dapat
noise lebih tinggi. Data ini berupa file seg
diinterpretasikan. Pengolahan data
y yang disimpan dengan nama
dilakukan dari tahapan reformat sampai
“File01.segy”.
dengan geometri. Namun dalam
Setelah geometri diterapkan,
melakukan penelitian untuk mengolah data
komponen vertikal dan horizontal dalam
S-Wave ini ada beberapa metode yang
satu rawdata dipisah. Komponen radial
digunakan, dimana metode ini tidak
diproses untuk menafsirkan converted
digunakan pada pengolahan data P-wave,
wave. Komponen radial adalah ketika
diantaranya adalah ACP (Asymptotic
sumber gelombang P namun yang
Conversion Point).
tertangkap oleh geophone adalah
ACP (Asymptotic Conversion
geolmbang S. Untuk pengolahan PS-Wave,
Point) adalah titik konversi di beberapa
hanya komponen radial yang digunakan.
kedalaman yang disesuaikan dengan
Komponen radial pada data ini adalah
hiperbola, dalam hal binning didefinisikan
komponen Y (R-Type 13) pada Geophone.
oleh asimptotnya. ACP akan mengekstrak
nilai γ yaitu nilai rata-rata Vp/Vs yang
turun terhadap reflector. Nilai ini akan
digunakan untuk melakukan CCP
(Common Conversion Point) Binning.
Data seismik yang digunakan adalah data
Ocean Bottom Cable, namun untuk
pengolahan data P-S Wave data yang
digunakan hanya data Komponen Y pada
Geophone saja.
Gambar 4.1 Komponan Y pada geophone
7
Trace Editing dan Noise Attenuation
(mute). Proses ini digunakan untuk diharapkan adalah kecocokan antara data
8
4.4 Hasil Trace Header Math 4.5 Hasil Asymptotic
Coversion Point
9
Sehingga spektrum frekuensi ACP 4.7 Hasil Velocity analysis 1
akan sama dengan data geometri. Yaitu Pada saat melakukan Velocity
berkisar dari frekuensi sangat rendah 5 Hz analysis maka pertama kali perlu dibuat
sampai frekuensi sangat tinggi yaitu 200 Super gather, dengan velocity awal berupa
Hz. Velocity precompute yang telah disedia kan
oleh perangkat lunak Promax.
4.6 Hasil Preprocessing
Tahapan ini mengolah data tetapi Dalam melakukan analisa
masih tahap preprocessing, yaitu persiapan kecepatan pertama perlu juga dilakukan
Preprocessing dominan pada 8- 90 Hz. Ini biru menuju merah menandakan kecepatan
setelah dilakukan bandpass filter, true semakin tinggi. Pada waktu sekitar 3000
1600 m/s
2300 m/s
10
4.8 Hasil preconditioning 4.9 Hasil Velocity Analysis 2
± 1600 ± 1600
± 2300 ± 2300
11
kecepatan harus di smooth terlebih, Frekuensi setelah dilakukan
tujuannya adalah agar migrasi yang stacking dan migrasi menunjukkan
dilakukan tidak terlalu sembrawut. Karena frekuensi dominan data yang telah lebih
migrasi ini adalah post stack sehingga bersih dari noise. Yaitu 10- 90 Hz.
velocity yang ada dismooth sampai sehalus
4.11 Final Converted wave Stack
mungkin, sedangkan jika migrasinya
adalah prestack kita tidak dapat melakukan Meskipun input dataset sudah
banyak smooth karena velocity ini dalam bentuk CDP gather secara vertical
12
Terlihat juga masih ada zona-zona
yang terlihat kabur, hal ini disebabkan oleh
adanya pengaruh dari gas Chimney.
4.12 Pembahasan
Untuk menginterpretasi penampang
seismik pada PS ini tidak terlepas dari
penampang seismik pada PP, sehingga
dapat dibandingkan. PS
Pada gambar diatas terlihat bahwa
untuk penampang seismik gelombang P-P
reflector terlihat jelas pada TWT 1000-
1500 terlihat jelas yang memungkinkan
bahwa pada kedalaman tersebut
merupakan lapisan penutup dari reservoar.
PP
13
fitur yang sama dan berdekatan. Hal ini dilakukan sebelum pengurutan nomer
diungkapkan secara matematis oleh Lord CDP.
Rayleigh yang mendefinisikan batas
3. Pengolahan data multicomponent
resolusi sama dengan 1/4 dari panjang
seismicpada FractureS-Wave perlu
gelombang, dengan kata lain ketebalan
dilakukan Rotasi, karena pada saat
minimum dari bed di mana refleksi dari
penembakan gelombang P dari sumber
atas dan dasar dapat dibedakan dapat
mengalami polarisasi, untuk
ditentukan dengan V/4f, dengan V menjadi
mencocokkansetiap trace dari
kecepatan interval dan f frekuensi.
komponen horizontal pada shot gather.
Pengolahan data pada komponen
4. Hasil stack dari penampang multi
radial ini telah dilakukan beberapa
komponen seismik setelah dilakukan
modifikasi untuk menghasilkan gambaran
preprosesing, velocity analisis,
PS-Wave yang paling memungkinkan dan
preconditioning dan migrasi, terlihat
dapat diinterpretasikan.
kualitas data lebih bersih dari noise dan
5. KESIMPULAN tingkat Signal to Noise Ratio lebih
tinggi.
1. Gelombang S dapat diidentifikasi dari
6. SARAN
pengolahan data multi komponen
seismik, yaitu pada komponen X dan Y 1. Melakukan remapping pada awal
pada Geophone. Sedangkan untuk pengolahan data multi komponen,
gelombang P dapat diidentifikasi dari dianjurkan dilakukan dengan benar dan
komponen Hidrophone dan Z pada teliti, karena sedikit kesalahan pada
Geophone. remap ini akan menghambat untuk
mengerjakan tahapan berikutnya.
2. Dalam melakukan pengolahan
gelombang PS, tidak dapat dilakukan 2. Pendefensian data pada saat tahapan
pengolahan data secara konvensional geometry disarankan juga harus teliti
seperti yang dilkuakan pada pengolahan dan benar, karena hal ini akan
data gelombang PP. dilakukan sedikit berpengaruh pada ualitas data bila
modifikasi pada pengolahan data terjadi kesalahan. Serta ketepatan dalam
gelombang PS yakni proses ACP. Proses melakukan analisis kecepatan.
ACP ini digunakan hanya pada
3. Pengolahan data pada gelombang S ini
gelombang yang terkonversi yang
sudah dapat menggambarkan struktur
14
bawah permukaan, namu akan lebih 4. Interpretasi penampang P-S tidak
baik jika dilanjutkan ke tahap terlepas dari penampang P-P, sehingga
interpretasi, seperti inverse atau Joint perlu dilakukan event registration,
Processing PP dan PS data. karena pada even yang sama terlihat
pada waktu yang berbeda
15