Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 5 (2): 85-92, Juli 2016
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mrs
DOI: 10.18196/jmmr.5111.
Metode Activity Based Costing dalam Penentuan Unit Cost Eksisi
Fibroadenoma Mammae
Article history: received 25 Jul 2016; revised 19 Okt 2016; accepted 25 Nov 2016
driver yang menyebabkan biaya tersebut terjadi. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. (b) Pedoman
Metode ABC lebih akurat melakukan pembebanan wawancara. Responden yang diwawancara terdiri dari
biaya lebih7. Perhitungan yang akurat mengenai biaya kepala bagian keuangan, kepala perawat ruang bedah
eksisi FAM ini dapat dijadikan sebagai dasar sentral, perawat bedah sentral, cleaning service,
pemanfaatan tindakan tersebut sebagai salah satu pegawai laundri, serta pegawai administrasi RS PKU
sumber pemasukan di RS PKU Muhammadiyah Unit 1 Muhammadiyah Yogyakarta.Wawancara mendalam
mengingat akan terjadinya kenaikan prevalensi. dilakukan dalam panduan wawancara yang sudah
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini ditentukan ataupun pertanyaan yang bersifat spontan
dilakukan untuk mengetahui: Berapakah biaya satuan muncul saat interview berlangsung. Data yang
layanan fibroadenoma mamae disertai tindakan eksisi diperoleh berupa gambaran umum mengenai RS PKU
tumor pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Muhammadiyah Yogyakarta, sistem yang digunakan
Yogyakarta?dan Bagaimana analisis selisih antara oleh rumah sakit dalam mnentukan biaya pelayanan
hasil perhitungan biaya satuan layanan fibroadenoma eksisi fibroadenoma mammae dan identifikasi aktivitas
mammae disertai tindakan eksisi dengan metode yang dilakukan pada layanan eksisi fibroadenoma
activity based costing dengan perhitungan rumah sakit mammae. (c) Panduan observasi menggunakan
dan tarif INA-CBG’sdi RS PKU Muhammadiyah checklist dalam clinical pathway. Pengamatan
Yogyakarta? langsung dilakukan pada objek penelitian, yaitu
aktivitas yang dilakukan selama pasien di rawat. (d)
Stopwatch adalah alat pengukur waktu yang digunakan
untuk mengukur lamanya waktu setiap aktivitas yang
METODE PENELITIAN dilakukan, mulai dari pasien mendaftar sampai pasien
keluar dari rumah sakit.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif Penelitian menggunakan data primer dan data
yaitu data yang diperoleh dari sampel populasi sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif langsung dari sumber yang berhubungan, seperti
yang kemudian diinterpretasikan (Sugiyono, 2013). wawancara dengan bagian keuangan untuk
Subjek penelitian adalah Kepala Bagian Keuangan, mendapatkan gambaran tentang penetapan biaya
Dokter Spesialis Bedah, Kepala Ruang Instalasi Bedah layanan eksisi fibroadenoma mammae RS PKU
Sentral, petugas administrasi seperti petugas Muhammadiyah Yogyakarta. Selain itu juga dilakukan
pendaftaran, rekam medis, bagian mutu, bagian wawancara untuk mendapatkan gambaran aktivitas
pemasaran dan kesekertariatan Rumah Sakit PKU yang dilakukan pada layanan eksisi fibroadenoma
Muhammadiyah Yogyakarta. Objek penelitian adalah mammae. Peneliti juga melakukan observasi langsung
aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk ke ruang instalasi bedah sentral untuk mendapatkan
layanan jasa di pelayanan eksisi fibro adenoma data mengenai luas ruangan serta fasilitas yang ada.
mammae di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun langkah-langkah sebagai berikut; (a)
Aktivitas yang dimaksud adalah semua aktivitas yang Aktifitas diidentifikasikan dan didefinisikan melalui
terjadi pada layanan eksisi fibroadenoma mammae data primer (wawancara dan observasi) dan data
baik langsung maupun penunjang yang mendukung Membuat daftar aktivitas dan penggerak aktivitas. (b)
aktivitas layanan eksisi fibroadenoma mammae. Klasifikasi aktivitas sebagai aktivitas primer dan
Variabel penelitian adalah biaya satuan aktivitas sekunder kemudian menggambarkan tugas
akomodasi yang terjadi pada pasien yang mendapatkan yang menyebabkan aktivitas. (c) Identifikasi cost
layanan eksisi fibroadenoma mammae dan aktivitas di driver untuk mrnghubungkan aktivitas utama ke
unit rawat jalan bedah, Rawat Inap, Instalasi Bedah produk.
Sentral, Gizi, Instalasi Laboratorium, Instalasi
Radiologi, Bagian Keuangan dan kasir. Instrumen
penelitian pada penelitian terdiri dari: (a) Pedoman
dokumentasi yaitu prosedur yang terkait dengan
pelayanan eksisi fibroadenoma mammae yang dimiliki
| 87 | Luthfita & Susanto - Activity Based Costing dalam Penentuan …
HASIL DAN PEMBAHASAN oleh rumah sakit dalam mnentukan biaya pelayanan
eksisi fibroadenoma mammae dan identifikasi aktivitas
Jenis Dan Rancangan Penelitian yang dilakukan pada layanan eksisi fibroadenoma
mammae. (c) Panduan observasi menggunakan
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif checklist dalam clinical pathway.Pengamatan langsung
yaitu data yang diperoleh dari sampel populasi dilakukan pada objek penelitian, yaitu aktivitas yang
dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif dilakukan selama pasien di rawat. (d) Stopwatch
yang kemudian diinterpretasikan (Sugiyono, 2013). adalah alat pengukur waktu yang digunakan untuk
mengukur lamanya waktu setiap aktivitas yang
Subjek dan Objek Penelitian dilakukan, mulai dari pasien mendaftar sampai pasien
keluar dari rumah sakit.
Subjek penelitian adalah Kepala Bagian
Keuangan, Dokter Spesialis Bedah, Kepala Ruang Analisis Data
Instalasi Bedah Sentral, petugas administrasi seperti
petugas pendaftaran, rekam medis, bagian mutu, Penelitian menggunakan data primer dan data
bagian pemasaran dan kesekertariatan Rumah Sakit sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Objek penelitian langsung dari sumber yang berhubungan, seperti
adalah aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan wawancara dengan bagian keuangan untuk
produk layanan jasa di pelayanan eksisi fibro adenoma mendapatkan gambaran tentang penetapan biaya
mammae di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. layanan eksisi fibroadenoma mammae RS PKU
Aktivitas yang dimaksud adalah semua aktivitas yang Muhammadiyah Yogyakarta. Selain itu juga dilakukan
terjadi pada layanan eksisi fibroadenoma mammae wawancara untuk mendapatkan gambaran aktivitas
baik langsung maupun penunjang yang mendukung yang dilakukan pada layanan eksisi fibroadenoma
aktivitas layanan eksisi fibroadenoma mammae. mammae. Peneliti juga melakukan observasi langsung
Variabel penelitian adalah biaya satuan ke ruang instalasi bedah sentral untuk mendapatkan
akomodasi yang terjadi pada pasien yang mendapatkan data mengenai luas ruangan serta fasilitas yang ada.
layanan eksisi fibroadenoma mammae dan aktivitas di Adapun langkah-langkah sebagai berikut: (a) Aktifitas
unit rawat jalan bedah, Rawat Inap, Instalasi Bedah diidentifikasikan dan didefinisikan melalui data primer
Sentral, Gizi, Instalasi Laboratorium, Instalasi (wawancara dan observasi) dan data Membuat daftar
Radiologi, Bagian Keuangan dan kasir. aktivitas dan penggerak aktivitas. (b) Klasifikasi
aktivitas sebagai aktivitas primer dan aktivitas
Instrumen Penelitian sekunder kemudian menggambarkan tugas yang
menyebabkan aktivitas.
Instrumen penelitian pada penelitian terdiri dari;
(a) Pedoman dokumentasi yaitu prosedur yang terkait
dengan pelayanan eksisi fibroadenoma mammae yang
dimiliki RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. (b)
Pedoman wawancara. Responden yang diwawancara
terdiri dari kepala bagian keuangan, kepala perawat
ruang bedah sentral, perawat bedah sentral, cleaning
service, pegawai laundri, serta pegawai administrasi
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Wawancara
mendalam dilakukan dalam panduan wawancara yang
sudah ditentukan ataupun pertanyaan yang bersifat
spontan muncul saat interview berlangsung. Data yang
diperoleh berupa gambaran umum mengenai RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta, sistem yang digunakan
Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 5 (2), 85-92 | 88 |
a. Menentukan biaya direct resource overhead Biaya langsung pada tindakan eksisi
dan indirect resource overheadpada unit klinik fibroadenoma mammae sebesar Rp 3,781,980 atau
bedah umum, kamar operasi, dan bangsal sebesar 80% dari total beban biaya unit cost tindakan
Marwah. Biaya overhead dikelompokkan tersebut. Tingginya beban biaya langsung dikarenakan
menjadi empat kategori yaitu labor related, banyaknya jasa medis dokter spesialis, bahan habis
equipment related, space related, dan service pakai yang digunakan, dan prosedur pemeriksaan yang
related. Hasil perhitungan biaya setiap unit harus dilakukan pasien sebelum melakukan operasi.
terkait dapat terlihat pada tabel 2. Berdasarkan laporan dari bagian penetapan biaya
b. Menentukan biaya indirect resourcedan direct RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta direct cost
resource overhead setiap aktivitas berdasarkan pasien eksisi fibroadenoma mammae berbeda-beda.
waktu dan activity centerpada unit yang terkait. Perbedaan direct cost terletak pada biaya obat-obat
c. Menjumlahkan seluruh biaya langsung dan anastesi serta bahan medis habis pakai. Hal ini
overhead pada tindakan eksisi fibroadenoma dikarenakan setiap pasien memiliki perbedaan ukuran
mammae yang sesuai dengan clinical pathway. tumor serta lama waktu pengerjaan tindakaan operasi
tersebut. Kepatuhan dokter terhadap clinical pathway
Pembahasan dan penggunaan obat sesuai formularium dalam
melakukan tindakan eksisi fibroadenoma mammae
Beban Biaya dalam Perhitungan Unit Cost pada pasien BPJS kelas III sangat berpengaruh
Tindakan Eksisi Fibro Adenoma Mammae terhadap mutu tindakan serta efisiensi biaya di rumah
sakit8.
Berdasarkan perhitungan dengan metode ABC Jasa medis dokter yang dibebankan pada pasien
didapatkan unit cost untuk tindakan eksisi juga mengkonsumsi biaya yang cukup besar. Jasa
fibroadenoma mammae adalah sebesar Rp 4,704,877. medis yang dibebankan ini meliputi biaya konsultasi
Beban biaya yang terlibat pada unit cost tindakan ketika di poliklinik bedah umum, visite pre operasi,
eksisi fibroadenoma mammae terdiri dari: (a) Beban visite post operasi, jasa tindakan operasi fibroadenoma
biaya langsung dalam perhitungan unit cost tindakan mammae, dan anestesi di kamar operasi. Rumah sakit
eksisi fibroadenoma mammae. hanya memberikan jasa dokter untuk tindakan BPJS
kelas III sebesar 50% dari jasa medis pasien umum
Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 5 (2), 85-92 | 90 |
lainnya, sehingga dalam hal ini sulit untuk dilakukan pendapatan tertinggi sehingga berdasarkan perhitungan
efisiensi biaya. (b) Beban Biaya overhead dalam pembebanan yang dilakukan oleh RS PKU
perhitungan unit cost Muhammadiyah Yogyakarta biaya yang dibebankan
Biaya overhead pada tindakan eksisi pada pasien cukup besar.
fibroadenoma mammae sebesar Rp 922,897 atau Biaya indirect resources overhead mencerminkan
19,6% dari beban keseluruhan biaya tindakan eksisi besarnya biaya pada unit-unit non fungsional. Unit-
fibroadenoma mammae. Biaya overhead ini terbagi unit non fungsional yang ada di RS PKU
dalam biaya overhead poliklinik bedah umum yaitu Muhammadiyah meliputi direksi, diklat, pengadaan,
sebesar Rp 27,208 (0,6%), bangsal Marwah Rp keamanan, kendaraan, dll. Jumlah tenaga kerja pada
565,957 (12%), dan kamar operasi Rp 329,731 (7%). unit non fungsional ini adalah 134 pegawai atau 30%
Berdasarkan perhitungan yang telah dari total pegawai yang ada di RS PKU
dilakukan didapatkan biaya indirect resource overhead Muhammadiyah Yogyakarta yaitu 570 pegawai.9
pada klinik bedah umum adalah sebesar Rp 20,877 Berdasarkan metode activity based cost unit
sedangkan biaya direct resource overhead klinik bedah rawat jalan dan kamar operasi menunjukan biaya
umum sebesar Rp 6,331. Biaya yang dibebankan pada indirect lebih besar, hal ini menunjukkan besarnya
unit ini hanya sebesar 0,6% dari keseluruhan biaya biaya yang dikeluarkan unit non fungsional. Biaya
tindakan eksisi fibroadenoma mammae. Kecilnya yang menghabiskan dana besar pada unit non
biaya yang dibebankan ini karena pasien hanya fungsional ini terletak pada biaya gaji pegawai,
menikmati layanan di poli bedah umum untuk pemakaian barang pengadaan dan biaya kantor serta
melakukan konsultasi serta pemeriksaan fisik yang langganan. Tingginya biaya pada unit non fungsional
menunjang diagnosis. menunjukkan adanya biaya yang tidak efisien pada
Pembebanan biaya overhead pada unit rawat unit-unit tersebut.
inap Marwah sebesar 12 % dari keseluruhan biaya Direct resource overhead sebagian besar
tindakan eksisi fibroadenoma mammae, dengan rincian mencerminkan biaya para pegawai yang turut serta
biaya indirect resource overhead sebesar Rp 180,061 secara langsung dalam proses perawatan pasien serta
dan biaya direct resource overhead Rp 385,896. Pada service related cost. Berdasarkan data yang diperoleh
unit rawat inap ini banyak fasilitas yang terlibat pada jumlah perawat adalah 241 dengan jumlah tempat tidur
tindakan eksisi fibroadenoma mammae meliputi 205, hal ini telah sesuai dengan peraturan pemerintah
persiapan pasien sebelum melakukan operasi dan yaitu perbandingan perawat dan tempat tidur adalah
perawatan yang dibutuhkan sesudah operasi, sehingga 1:1 10. Biaya-biaya yang berkaitan dengan service
bila dibandingkan dengan unit lain pembebanan biaya related menghabiskan biaya yang cukup besar
overhead pada unit ini lebih tinggi dibandingkan berkaitan dengan barang habis pakai yang digunakan.
dengan unit rawat jalan dan kamar operasi.
Biaya overhead unit kamar operasi dibebankan Unit Cost Tindakan Eksisi Fibro Adenoma
sebesar 7% dari keseluruhan biaya tindakan eksisi Mammae Melalui Perhitungan Activity Based
fibroadenoma mammae. Biaya overhead unit ini Costing dan Unit Coct RS PKU Muhammadiyah
meliputi biaya indirect sebesar Rp 220,948 dan direct Yogyakarta
sebesar Rp 108,783. Pada unit ini prosedur operasi
dilakukan pada pasien sehingga jumlah biaya indirect Unit cost pelayanan eksisi fibro adenoma
resource overhead paling besar dibandingkan 2 unit mammae dengan perhitungan metode ABC didapatkan
lainnya karena dihitung berdasarkan persentase sebesar Rp 4,704,877, sedangkan perhitungan rumah
pendapatan unit IBS, jumlah dan jenis operasi yang sakituntuk pelayanan tersebut di adalah sebesar Rp
dilakukan. Operasi eksisi fibroadenoma mammae 4,431,420. Unit cost dengan metode perhitungan yang
termasuk dalam operasi sedang serta unit ini berbeda ini masih lebih rendah dibandingkan dengan
merupakan unit ke-2 yang menyumbangkan persentase claim BPJS yaitu sebesar Rp 5,384,348.
| 91 | Luthfita & Susanto - Activity Based Costing dalam Penentuan …
Tabel 4 Selisih Antara Unit Cost ABC, Unit Cost RS, dan Tarif INA CBG’s Tindakan Eksisi Fibro
Adenoma Mammae Tahun 2014
Perbandingan Antara Unit Cost ABC Dan RS
Unit Cost ABC (Rp) Unit Cost RS (Rp) Selisih
4,704,877 4,431,420 273,457
Perbandingan Antara Unit Cost ABC Dan INA-CBG’s
Unit Cost ABC (Rp) Tarif INACBG (Rp) Selisih
4,704,877 5,384,348 679,471
Perbandingan Antara Unit Cost RS Dan INA-CBG’S
Unit Cost RS(Rp) Tarif INACBG (Rp) Selisih
4,431,420 5,384,348 952,928
Pada perhitungan didapatkan selisih antara unit cost biaya pelayanan medis yang standar, sehingga setiap
RS dan unit cost ABC sebesar Rp 273,457. Perbedaan rumah sakit memiliki cara yang berbeda-beda dalam
biaya ini berdasarkan data yang diperoleh terletak pada menetukan unit cost. Metode yang berbeda akan
jenis obat anastesi serta jenis tindakan yang dituliskan menghasilkan outcome yang berbeda pula. Masalah
oleh dokter bedah. Pada clinical pathway eksisi FAM akan muncul ketika membandingkan efisiensi setiap
tindakan yang dilakukan termasuk pada operasi sedang metode, khususnya impikasi pada kebijakan kesehatan,
akan tetapi pada beberapa data jenis tindakan yang metode penentuan unit cost yang standar diperlukan
tertulis adalah eksisi besar. Selain itu pada perhitungan untuk pelaksanaan dan perancanaan asuransi kesehatan
dengan activity based costing dibebankan biaya nasional. Hasil dari analisis biaya unit rumah sakit
depresiasi bangunan, sedangkan pada perhitungan dapat mempengaruhi estimasi anggaran. Anggaran
tradisional tidak bebankan biaya depresiasi. yang sesuai akan mempengaruhi manajemen keuangan
Pada perbandingan biaya pelayanan eksisi fibro rumah sakit dan juga keberlangsungan program
adenoma mammae dengan metode ABC masih lebih asuransi nasional14.
rendah dibandingkan dengan tarif yang ditetapkan oleh
pemerintah untuk tindakan tersebut yaitu sebesar Rp SIMPULAN
5,384,348. Keuntungan yang diperoleh rumah sakit
sebagai penyedia layanan ini adalah sebesar Rp Biaya satuan pelayanan eksisi fibro adenoma mammae
952,928 bila dibandingkan dengan perhitungan rumah di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang dihitung
sakit, sedangkan bila dibandingkan dengan perhitu- dengan metode activity based costing adalah sebesar
ngan ulang dengan metode ABC adalah sebesar Rp Rp 4,704,877
679,471. Pemanfaatan metode penetapan biaya pada Terdapat perbedaan biaya antara dengan metode ABC,
rumah sakit tidak sama dengan sektor organisasi bisnis perhitungan rumah sakit dan tarif INA CBG dengan
lainnya. Ekonomi rumah sakit sangat sering didasarkan rincian sebagai berikut: besar perhitungan RS adalah
pada pendanaan publik dan tujuan utama dari Rp 4,431,420 sedangkan perhitungan dengan metode
organisasi ini jauh lebih untuk memberikan pelayanan ABC didapatkan sebesar Rp 4,704,877 sehingga
kesehatan yang sesuai dengan tarif yang ditetapkan, didapatkan selisih biaya Rp 273,457; Tarif INA-
daripada menghasilkan keuntungan. Hal tersebut yang CBG’s Rp 5,384,348 bila dibandingkan dengan
menjadikan penentuan sebuah unit cost dengan tepat perhitungan RSmaka perbedaan biayanya adalah Rp
menjadi objek primer bagi para manajer di rumah 952,928, sedangkan apabila tarif INA-CBG
sakit12.Sedangkan di Indonesia berdasarkan PMK No. dibandingkan dengan unit cost metode ABC terdapat
59 tahun 2014 tarif pelayanan kesehatan di rumah sakit perbedaan sebesar Rp 679,471.
ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara BPJS
Kesehatan dengan Asosiasi Fasilitas Kesehatan dengan DAFTAR PUSTAKA
mengacu pada standar tarif INA-CBG’s.
Berdasarkan penelitian beberapa negara 1. Permenkes, RI, 2014, Undang-undang Nomor 27
berkembang dengan kondisi ekonomi menengah belum Tahun 2014, Menteri Kesehatan RI,Jakarta. program
memiliki biaya unit cost rujukan dan sistem penetepan JKN.
Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 5 (2), 85-92 | 92 |