Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Pengaruh konsentrasi katalis terhadap konversi hidrolisa pati
Pada percobaan yang dilakukan, diberikan variabel yang berbeda yaitu,
HCl dengan konsentrasi 0,05N dan 0,1N. Hal ini dilakukan agar dapat
mengetahui pengaruh katalis yaitu konsentrasi HCl terhadap konversi hidrolisa
pati.
0.7
0.6
0.5
0.4
Xa

0.3 HCl 0,05


0.2 HCl 0,1
0.1
0
0 5 10 15 20 25 30
t (menit)

4.1 Hubungan antara konsentasi katalis dengan konversi hidrolisa pati


Berdasarkan hasil percobaan yang didapat kedua variabel mengalami Commented [G1]: Jelasin per variable dan per waktu

kenaikan tiap menitnya sampai pada 25 menit.Pada varabel 0,05N HCl pada
waktu 0, 5, 10, 15, 20, 25 menit dihasilkan kadar pati sebesar 0,1596 ; 0,288;
0,4581; 0,5745; 0,6218 sedangkan pada variabel 0,1N HCl dihasilkan 0,2304;
0,3566; 0,4965; 0,5944; 0,6538. Konsentrasi HCl 0,1N mengalami kenaikan
yang lebih tinggi terhadap konsetrasi HCl dengan konsentrasi 0,05N. Konsentrasi
yang semakin tinggi maka akan membuat glukosa yang diperoleh semakin
banyak. Hal ini disebabkan karena penambahan katalisator akan memperbesar
kecepatan reaksi sehingga glukosa yang dihasilkan akan semakin tinggi.(Mastuti
dkk, 2010)
Berdasarkan teori, maka percobaan kita sesuai. Penambahan katalisator Commented [G2]: Konsentrasi katalis semakin tinggi
emang kenapa? Gunanya katalis asam di hidrolisa pati
membuat energi aktivasi menjadi turun membuat laju reaksi menjadi bekerja jelaskan

secara optimal. Penambahan konsentrasi yang lebih besar membuat energi


aktivasi yang dibutuhkan sedikti sehingga reaksi berjalan lebih cepat dan pati
yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Asam berfungsi sebagai katalisator yang
membantu kerja air dalam proses hidrolisis mempunyai pengaruh yang besar
terhadap hasil furfural. Dengan naiknya konsentrasi asam yang ditambahkan
sampai pada konsentrasi yang optimum maka hasil pati akan bertambah besar.
Banyaknya hasil pati juga dipengaruhi oleh lamanya waktu reaksi. Hasil pati
akan semakin meningkat dengan semakin lamanya waktu reaksi sampai pada
waktu optimum. (Mardina, 2014)

4.2 Pengaruh Konsentrasi katalis terhadap konstanta kecepatan reaksi


Pada percobaan yang diberikan variabel yang berbeda yaitu HCl degan
konsetrasi 0,05N dan 0,1N. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui pengaruh
katalis yaitu HCl terhadap konstanta kecepatan reaksi pada hidrolsia pati yang
dilakukan.

1.2 Commented [G3]: Tidak usah ada nilai intercept di


persamaan garis
1
y = 0.0427x
0.8 y = 0.041x
HCl 0,05
ln1/(1-Xa)

0.6
HCl 0,1
0.4 Linear (HCl 0,05)
0.2 Linear (HCl 0,1)

0
0 10 20 30
-0.2
t (detik)

4.2 Hubungan konsentrasi katalis dengan konstanta kecepatan reaksi


Berdasarkan hasil percobaan, k pada HCl dengan konsentrasi 0,05N adalah
0,041 sedangkan pada HCl dengan konsentrasi 0,1N adalah 0,0427. Sehingga
berdasarkan pada percobaan kami HCl atau katalis dengan konsentrasi yang lebih
besar maka konstanta kecepatan juga menjadi besar. Konstanta kecepatan reaksi
akan semakin besar dengan semakin berkurangnya energi aktivasi. Energi aktivasi
merupakan energi minimum yang diperlukan untuk bereaksi pada saat partikel
bertumbukan . Pada reaksi hidrolisis, asam berfungsi sebagai katalis yang bertujuan
untuk mempercepat jalannya reaksi. Katalis membentuk senyawa intermediet
berupa radikal bebas. Terbentuknya radikal bebas akan mengubah jalannya reaksi
dan mempercepat jalannya reaksi karena meningkatnya kereaktifan sehingga
energi yang diperlukan untuk berlangsungnya reaksi semakin kecil.
Semakin tinggi reaksi maka katalis memiliki tingkat keasaman yang tinggi.
Semakin reakif maka energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi semakin
kecil dan konstanta laju reaksi semakin besar. Sehingga reaksi dengan konsentrasi
katalis yang lebih besar mempunyai nilai konstanta laju reaksi yang lebih tinggi.

4.3 Aplikasi Hidrolisa pati pada Industri kertas

4.3 Gambar Pembuatan kertas

Menurut Erythrina (2010) pada proses pembuatan lembaran kertas, sifat


kertas dapat diperbaiki dengan penambahan zat-zat lain seperti pigmen, pengisi
dan pewarna. Pigmen ini berfungsi untuk mengisi pori-pori permukaan kertas
sehingga permukaan menjadi rata. Secara umum tapioka digunakan untuk
meningkatkan kehalusan permukaan kertas dan opasitas (suatu kondisi lembar Commented [G4]: Opastias apa

kertas yang menjelaskan bahwa hasil cetakan pada sisi lembaran yang satu tidak
memberi bayangan pada sisi lainnya), sehingga kertas tidak tembus pandang.
Kondisi demikian menyangkut sifat opasitas atau daya tidak tembus
cahaya/pandang atau transparansi dari suatu kertas. Semakin tinggi nilai opasitas,
maka cetakan akan semakin baik, sebaliknya jika nilai opasitas rendah maka
mutu cetakan semakin rendah (cetakan membayang dan terlihat dari sisi
belakangnya). Penambahan tapioka dapat pula meningkatkan kecerahan
(brighteness), kemampuan daya cetak lembaran dan ketahanan lipat.
Penambahan tapioka dilakukan pada saat pembentukan kertas baik dalam
keadaaan basah maupun dalam keadaan kering untuk memperbaiki sifat fisik dan
sifat optik kertas (Casey, 1981).
Tapioka berfungsi untuk menutup pori-pori kertas yang tidak terisi serat
sehingga tidak mudah dipenetrasi oleh air. Selain untuk sizing, tapioka juga
digunakan untuk menggabungkan lapisan-lapisan kertas dan menjamin ikatan
antar lapisan kertas. Pemakaian tapioka pada pembuatan kertas berkisar antara 2-
3% dari berat pulp kering oven, serta tergantung pada jenis dan prosentase bahan
penolong lainnya. (Casey, 1981).

Anda mungkin juga menyukai