Anda di halaman 1dari 22

UNIT OPERATIONS 1

(transport bahan padat)


Pustaka
• Brown, G.G., Foust, A.S., Brown, G.M. and
Schneidewind, R., 1951. Unit operations.
• Badger, W.L. and Banchero, J.L., 2010.
Introduction to chemical engineering.
• Perry, J.H., 1950. Chemical engineers'
handbook.
PABRIK SEMEN
• Ada berbagai macam jenis transportasi di
dunia industry, salah satunya adalah
transportasi padat yaitu system transportasi
yang digunakan untuk mengangkut bahan-
bahan yang berupa padatan, baik bahan baku
maupun produk.
• Alat yang paling sering digunakan dalam
system transportasi padat adalah conveyor.
Pertimbangan pemilihan jenis alat
• Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani.
• Kapasitas perjam yang dibutuhkan.
• Arah dan jarak perpindahan.
• Cara menyusun muatan (pada tempat asal,
akhir,dan antara).
• Karakteristik proses produksi yang terlibat dalam
pemindahan muatan.
• Kondisi lokal yang spesifik.
• Jangka waktu penggunaan alat.
Berdasarkan prinsip pengangkutannya, alat transportasi
bahan padat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Prinsip pengangkutan horizontal, disebut conveyor.
- Prinsip pengangkutan vertical , disebut elevator.

Berdasarkan system atau cara pengangkutan digolongkan


menjadi :
a) Mekanis
 Sistem scraper ( mendorong)
 Sistem carrier (mengangkut atau membawa)
b) Pneumatic
Yaitu pengangkutan menggunakan udara.
Pneumatic dibagi menjadi
 Pressure system
 Vacum system
• Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang
berfungsi untuk memobilisasi/memindahkan
barang (material curah maupun material satuan)
dari suatu tempat ke tempat lainnya
• Conveyor banyak dipakai di industri untuk
transportasi barang yang jumlahnya sangat
banyak dan berkelanjutan.
• Perpindahan tempat tersebut harus mempunyai
lokasi yang tetap agar sistem conveyor
mempunyai nilai ekonomis.
• Dalam kondisi tertentu conveyor banyak dipakai
karena memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi
dibanding transportasi berat seperti truk dan
mobil pengangkut.
• Secara umum jenis/ tipe conveyor yang sering
digunakan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
– Screw conveyor
– Roller conveyor
– Belt conveyor
– Pneumatic conveyor
– Apron conveyor
Screw conveyor
• Jenis conveyor yang paling tepat untuk
mengangkut bahan padat berbentuk halus
atau bubur adalah konveyor sekrup (screw
conveyor).
• Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang
berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga
bentuknya mirip sekrup, yang terpasang
dalam suatu saluran berebentuk U (through) .
Pisau berpilin ini disebut flight.
Jenis flight
• Sectional flight

Konveyor berflight dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan -tiap


pisau berpilin satu putaran penuh dengan cara disimpul tepat pada tiap
ujung sebuah pisau sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan
yang panjang.
Jenis flight
• Helicoid flight

Helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi


suatu poros

Untuk membentuk suatu conveyor, flight-flight itu disatukan dengan cara


dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
Jenis flight
• Ribbon fligt

Flight khusus untuk bahan yang lengket

• Cut flight

Flight khusus untuk mengaduk


Komponen Screw Conveyor

1. Screw conveyor drive, motor mount, V – belt 7. Screw


drive dan guard. 8. Screw dengan bare pipe at
2. End plate untuk screw conveyor drive. discharge end.
3. Palung dengan fitted discharge spout. 9. Hanger dengan bearing dan
4. Trough / Palung coupling shaft.
5. End plate untuk ball bearing. 10. Flanged cover with inlet.
6. Seal plate, flanged ball bearing unit dan tail shaft. 11. Flanged covers with buttstrap.
Fungsi Dari Komponen
1. Trough
• Troughs (U) atau palung berfungsi sepenuhnya
sebagai wadah/rumah yang menyertakan
bahan dan disampaikan dengan bagian-
bagian yang berputar (screw conveyor).
2. Hanger
• Hanger berfungsi memberikan dukungan,
mempertahankan allignment dan bertindak
sebagai permukaan bantalan.
3. Screw Conveyor
• Screw Conveyor ini berputar dengan halus
memutar materi kesamping didalam palung
atau troughs (U ).
4. Kopling
• Kopling dan Poros menghubungkan dan
mengirimkan motion untuk screw conveyors
berikutnya.
Prinsip kerja screw conveyor
• Screw conveyor ini terdiri dari baja yang memiliki bentuk spiral
(pilinan seperti ulir) yang tertancap pada shaft/poros dan berputar
dalam suatu saluran berbentuk U (through) tanpa menyentuhnya
sehingga flight (daun screw) mendorong material ke dalam trough.
Shaft/poros digerakkan oleh motor gear.
• Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh
kayu atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk
penempatan as dan drive end yang kemudian dihubungkan dengan
alat penggerak.
• Elemen screw conveyor disebut flight (daun screw) . Bentuknya
spiral (lilitan seperti ulir) atau dengan modifikasi tertentu yang
menempel pada poros.
Wadah Screw
SCREW CONVEYOR
Kelebihan Screw Conveyor
• Screw conveyor mudah dalam hal perencanaan,
maintenance, dimensi kecil, dapat mengeluarkan
material pada titik yang dikendaki.
Kelemahan Screw Conveyor
• Penerapan Screw conveyor terbatas karena
kapasitas material yang dapat dipindahkan tidaklah
banyak.
• Screw conveyor tidak dapat digunakan untuk
bongkahan besar (large-lumped), mudah hancur
(easily-crushed), abrasive, dan material mudah
menempel (sticking materials).
• Beban berlebih akan mengakibatkan kemacetan
(bottleneck) dekat intermediate bearing, merusak poros,
dan screw berhenti.

Anda mungkin juga menyukai