Anda di halaman 1dari 19

Conveyor

KELOMPOK 3
Pengertian Conveyor

Conveyor adalah alat transportasi fluida untuk material padat, dengan berdasarkan pertimbangan
jenis/sifat dan kapasitas bahan yang akan diangkut serta keselamatan, disamping efisiensi dan
efektivitas.

Pemilihan alat transportasi(conveying equipment)material padatan antara lain bergantung pada :


1. Kapasitas material yang ditangani
2. Jarak perindahan material
3. Kondisi pengangkutan(horizontal, vertical, dan inklasi)
4. Ukuran(size), bentuk(shape), dan material(properties)
5. Harga peralatan
Klasifikasi Conveyor

Klasifikasi conveyor berdasakan jenis/typenya :


1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor, dibagi berdasarkan jenisnya yaitu,
- Scrapper conveyor
- Appron conveyor
- Bucket conveyor
- Bucket elevator
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
1. Belt Conveyor

Belt Conveyor berbentuk seperti sabuk


panjang yang berputar. Sabuk yang
digunakan pada belt conveyor ini dapat
dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya
dari karet, plastik, kulit ataupun logam
yang tergantung dari jenis dan sifat bahan
yang akan diangkut. Belt conveyor dapat
digunakan untuk mengangkut material baik
yang berupa “unit load” atau “bulk
material” secara mendatar ataupun miring.
1. Belt Conveyor

Kelebihan Belt Conveyor


• Dapat beroperasi secara kontinu
• Kapasitas dapat diatur
• Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m
• Dapat naik turun
• Perawatan mudah
Kelemahan Belt Conveyor
• Jaraknya telah tertentu
• Harga relative mahal
• Sudut inklinasi terbatas
2. Chain Conveyor

Konveyor chain menggunakan rantai


sebagai penggeraknya untuk memindahkan
barang dari satu titik ke titik lainnya.
Rantai ini dihubungkan ke roda gigi yang
berputar untuk mendorong barang.
Konveyor rantai biasanya di dalam industri
digunakan untuk memindahkan barang yang
berat dan berukuran besar.
a. Scrapper Conveyor

Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan


kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini
digunakan untuk mengangkut material -
material ringan yang tidak mudah rusak,
seperti : abu, kayu dan kepingan.
a. Scrapper Conveyor

Karakteristik dan performance:


• Dapat beroperasi dengan kemiringan sampai 45°.
• Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m
• Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
• Harganya murah.
Kelemahan pada scraper conveyor:
• Mempunyai jarak yang pendek.
• Tenaganya tidak konstan.
• Biaya perawatan yang besar seperti service secara
teratur.
• Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.
b. Appron Conveyor

Apron Conveyor digunakan untuk variasi


yang lebih luas dan untuk beban yang lebih
berat dengan jarak yang pendek. Appron
conveyor lebih di tujukan untuk
memindahkan material berat, bongkah
besar, abrasive, dan material panas. Appron
conveyor memiliki kapasitas pemindahan
besar karena dilengkapi dengan papan
peluncur dan rantai penarik yang kuat.
b. Appron Conveyor

Karakteristik dan performance dan apron conveyor:


• Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
• Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
• Kecepatan maksimum 100 ft/m.
• Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak
maupun yang besar.
• Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
• Kecepatan yang relatif rendah.
• Kapasitas pengangkutan yang kecil
• Hanya satu arah gerakan
c. Bucket Conveyor

Bucket conveyor adalah suatu conveyor


yang sistem kerjanya sebagai alat angkut
dari bawah ke atas. Bucket conveyor di
buat dalam posisi vertical karena
memanfaatkan gerakan gravitasi pada saat
penuangan product yang di bawanya ke
atas
c. Bucket Conveyor

Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:


• Bucket terbuat dari baja
• Bucket digerakkan dengan rantai
• Biaya relatif murah.
• Rangkaian sederhana
• Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk
bongkahan.
• Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
• Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:
• Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
• Investasi mahal.
• Kecepatan rendah.
d. Bucket Elevator

Bucket Elevator adalah alat pengangkut


material curah yang ditarik oleh sabuk atau
rantai tanpa ujung dengan arah lintasan yang
biasanya vertikal. Alat pengangkut jenis ini
memanfaatkan timba-timba(bucket) yang
tersusun dengan jarak yang seragam dan
beraturan. Timba -timba (bucket) yang
digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai
dengan fungsinya masing –masing.
d. Bucket Elevator

Bentuk-bentuk dari timba-timba (bucket) dapat dibagi atas:


a) Minneapolis Type b) Buckets for Wet or Sticky c) Stamped Steel Bucket for
Materials Crushed Rock
Biasanya digunakan untuk Bucket yang lebih datar dan Biasanya digunakan untuk mengangkut
mengangkut butiran dan material digunakan untuk mengangkut bongkahan-bongkahan besar dan material
kering yang sudah lumat. material yang cenderung lengket. yang berat.
3. Screw Conveyor

Screw conveyor berbentuk seperti sekrup


bisa tunggal/ganda yg berputar pada poros,
sehingga material akan terangkut melewati
celah sekrup dan dibawa ke ujung. Jenis
konveyor ini paling tepat untuk
mengangkut bahan padat berbentuk halus
atau bubur(slury). Alat ini pada dasarnya
terbuat dari pisau yang berpilin
mengelilingi suatu sumbu sehingga
bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini
disebut flight.
3. Screw Conveyor

Karakteristik dan performance screw conveyor :


• Biaya sedikit
• Efisien tempat
• Fleksibel untuk horizontal atau kemiringan (namun tidak
tajam)
• Bisa digunakan untuk material panas, berdebu dan lengket
• Perawatan mudah
Kelemahan-kelemahan screw conveyor :
• Timbul gesekan antara bahan dengan sekrup

• Kapasitas rendah
• Terbatas untuk material curah
4. Pneumatic Conveyor

Prinsip kerja mengalirkan material dalam pipa


dengan bantuan udara bertekanan. Pada
pneumatic conveyor, bahan dalam bentuk
suspensi diangkut oleh aliran udara.
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara
lain:
a) Sebuah pompa atau kipas angin untuk
menghasilkan aliran udara.
b) Sebuah cyclone untuk memisahkan
partikel-partikel besar.
c) Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk
menyaring debu.
4. Pneumatic Conveyor

Karakteristik dan performance conveyor pneumatic :


• Dapat dipakai mengangkut bahan-bahan yang berbentuk
bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan
bahan lainnya yang sejenis.
• Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah
3000-7500 fpm dan pada kecepatan tinggi adalah 10000-
20000 fpm.
• Kontruksi yang kokoh
• Udara sebagai sumber tenaga penggerak mudah didapat
Kelemahan conveyor pneumatic :
• Energi yang dibutuhkan sangat tinggi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai