PENDAHULUAN
Suppositoria dapat dibuat dalam bentuk rectal, ovula, dan uretra. Bentuk
suppositoria dapat ditentukan berdasarkan basis yang digunakan. Basis suppositoria
mempunyai peranan penting dalam pelepasan obat yang dikandung
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak, atau
melarut dalam suhu tubuh. Suppositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan
setempat atau sebagai pembawa zat terapeutik yang bersifat lokal atau sistemik.
Bahan dasar suppositoria yang umum digunakan adalah lemak coklat, gelatin
tergliserinasi, minyak nabati terhidrogenasi, campuran polietilen glikol, dan
esterasam lemak polietilen glikol. (Depkes RI, 1995)
Menurut FI.ed.IV, Suppositoria vaginal dengan bahan dasar yang dapat larut /
bercampur dalam air seperti PEG atau gelatin tergliserinasi berbobot 5 g.
Supositoria dengan bahan dasar gelatin tergliserinasi (70 bag. gliserin, 20 bag.
gelatin dan 10 bag. air) harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya pada
suhu dibawah 350 C
1. Cuci tangan anda dengan air mengalir yang bersih disertai sabun. Saran :
gunakan air bersuhu normal (25 – 27 C) agar tangan anda tidak menjadi
hangat saat membuka obat. Peningkatan suhu dapat melelehkan sediaan
suppositoria.
7. Posisikan tubuh anda seperti pada gambar, posisi sedikit miring ke kiri, kaki
kanan dibagian atas lalu posisikan seperti pada gambar dibawah ini.
10. Diamkan selama beberapa menit (5-10 menit) pada posisi tetap tiduran, agar
obat dapat meleleh dan diserap sempurna oleh pembuluh darah dan mencegah
suppositoria keluar dari dubur.
11. Setelah selesai cuci kembali tangan anda dan keringkan.
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA