Anda di halaman 1dari 4

8 Penyebab yang Membuat Bayi

Lahir Dengan Cacat Jantung


Oleh Kemal Al Fajar
 Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka
Twitter(Membuka di jendela
dijendela
jendela yang yang
baru)baru)
baru)
 Klik
Klik untuk
untuk berbagi
berbagi pada Tumblr(Membuka
Linkedln(Membuka
di Line didi
new(Membukadi jendela
jendela yang
yang
yangbaru)
baru)

Jantung merupakan organ vital yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Sangat banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan dan fungsi jantung mulai dari gaya
hidup, hingga faktor genetik seseorang. Namun, cacat jantung pada bayi
seringnya terjadi sejak bayi masih dalam kandungan, sehingga ia dilahirkan dengan kondisi
memiliki kelainan jantung kongenital.

Apa itu kelainan jantung kongenital?


Kelainan jantung kongenital atau cacat jantung bawaan adalah kondisi struktur jantung yang
tidak sempurna. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap kinerja jantung dalam
menjaga aliran darah. Namun, tidak semua orang mengalami gejala atau gangguan fungsi
jantung jika ia dilahirkan dengan kelainan jantung kongenital.

Cacat jantung pada bayi ditandai dengan warna kebiruan pada kuku, kulit dan bibir.
Sedangkan masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan karena kelainan jantung kongenital
ini dapat berupa gangguan pertumbuhan dan asupan nutrisi, serta beberapa gejala seperti
sering sesak napas, pusing, dan mudah merasa lelah. Masalah kesehatan tersebut pada
umumnya akan menghambat aktivitas penderita jantung bawaan, dan dapat muncul pada
umur yang bervariasi bahkan menetap hingga dewasa.

Apa yang terjadi pada bayi penderita cacat


jantung bawaan?
Pada dasarnya, cacat jantung pada bayi yang merupakan penyakit bawaaan disebabkan
olehketidaksempurnaan struktur jantung, seperti adanya lubang dan katup yang tidak dapat
menutup dengan sempurna. Beberapa jenis kelainan struktur jantung dapat dibedakan
sebagai berikut:

 Kelainan katup jantung – menyebabkan gangguan aliran darah; jika katup terlalu sempit
maka darah tidak dapat mengalir dengan lancar, dan jika katup tidak dapat menutup dengan
sempurna maka terjadi kebocoran aliran darah dan darah kembali mengalir ke belakang.
 Kelainan dinding jantung – terjadinya kebocoran dinding pemisah jantung sebelah kiri dan
kanan sehingga darah yang masuk bercampur dengan darah yang akan keluar dari jantung.
 Kelainan otot jantung – menyebabkan jantung tidak memompa darah dengan seharusnya,
hal ini berisiko menyebabkan gagal jantung.
 Kelainan pembuluh darah – menyebabkan aliran darah abnormal dari jantung menuju
organ vital lainnya atau sebaliknya. Hal ini juga dapat menyebabkan gagal jantung.

Faktor pada ibu hamil yang meningkatkan


risiko cacat lahir pada bayi
Tidak diketahui secara pasti mengapa bayi dapat dilahirkan dengan kondisi jantung yang
tidak sempurna. Namun, beberapa kondisi ibu saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi
terlahir dengan cacat jantung, di antaranya sebagai berikut:

1. Faktor genetik

Cacat jantung pada bayi lebih mungkin terjadi pada keluarga dengan riwayat kelainan
jantung yang sama. Baik faktor genetik suami maupun istri dapat meningkatkan risiko
perkembangan bayi jantung abnormal pada bayi. Meskipun demikian, interaksi faktor lainnya
saat kehamilan juga dapat berpengaruh.

2. Hubungan darah antara ibu dan ayah (kosanguinitas)

Perkawinan dengan hubungan kekerabatan yang terlalu dekat dapat meningkatkan risiko
berbagai kelainan bawaan, salah satunya kelainan jantung kongenital. Dalam suatu
penelitian di Pakistan, bayi yang dilahirkan dari pasangan konsanguinitas secara signifikan
memiliki risiko 2,59 kali untuk mengalami cacat pada jantung.

3. Riwayat sindrom metabolik pada ibu hamil

Kondisi gula darah tidak terkontrol, atau diabetes dan obesitas saat sebelum dan sesaat
menjalani kehamilan, dapat mengganggu perkembangan janin sehingga dapat
meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan kelainan jantung kongenital.
4. Infeksi campak jerman (rubella)

Infeksi rubella dapat menghambat perkembangan jantung pada janin. Vaksinasi rubella
sebelum hamil adalah cara yang paling tepat mencegah hal tersebut.

5. Minum obat tertentu saat hamil

Beberapa obat saat hamil dapat meningkatkan risiko perkembangan janin yang tidak
sempurna, seperti obat untuk meredakan kejang, obat ibuprofen, obat jerawat
dengan isotretinoin, obat topikal dengan retinoid, serta obat anti-depresi yang
mengandung lithium. Selain itu, beberapa jenis antibiotik dan obat antiviral yang dikonsumsi
saat ibu hamil pada trimester pertama juga meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan
cacat jantung bawaan.

6. Kondisi Phenylketonuria (PKU)

Ibu hamil dengan riwayat kondisi PKU yang tidak terkontrol dapat menyebabkan bayi yang
dikandungnya mengalami kelainan jantung kongenital. Namun hal ini dapat diatasi dengan
menerapkan pola makan yang sesuai dengan membatasi konsumsi protein.

7. Penggunaan rokok dan narkoba

Beberapa penelitian yang dilansir pada halaman American Heart Association menunjukkan
penggunaan narkoba dengan jenis kokain dan ganja oleh ibu hamil dapat meningkatkan
risiko dua kali lipat untuk memicu cacat jantung pada bayi. Hal yang sama juga ditemukan
pada ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok.

8. Paparan bahan kimia

Hal ini dapat terjadi dengan sangat mudah melalui saluran pernapasan dan kulit. Terdapat
beberapa jenis bahan kimia yang dapat mengganggu perkembangan janin dalam
kandungan, di antaranya:

 Pelarut organik – seperti cat, pewarna, dan cairan thinner


 Zat kimia agrikultur – seperti pestisida, herbisida, dan rodentisida
 Polutan udara – paparan asap sepeti zat monoksida yang terjadi terus menerus selama 3-8
minggu masa kehamilan
 Polutan air – seperti trichloroethylene (TCE), jenis pelarut yang sering digunakan dalam
industri tekstil

Kelainan genetik pada bayi juga dapat


memicu cacat jantung
Selain kondisi orangtua bayi, cacat jantung bawaan juga dapat terjadi jika bayi mengalami
kondisi tertentu, di antaranya:

1. Kelainan genetik tunggal (mutasi gen)

Hal ini dapat mempengaruhi pembentukan organ dan kesehatan seorang inidividu.
Beberapa kelainan genetik tunggal dapat meningkatkan risiko jantung bawaan, di antaranya:
 Marfan syndrome
 Smith-Lemli-Opitz syndrome
 Ellis-van Creveld syndrome
 Holt-Oram syndrome
 Noonan syndrome
 Mucopolysaccharidoses
 Alagille syndrome

2. Kelainan kromosom

Kromosom merupakan struktur pembawa materi genetik yang akan menentukan


pembentukan organ. Sekitar 30% cacat jantung pada bayi disertai dengan kelainan
kromosom bayi. Berikut beberapa jenis kelainan kromosom yang dapat berdampak pada
perkembangan jantung bayi:

 Down syndrome (trisomy 21)


 Trisomy 18 and trisomy 13
 Williams syndrome
 Turner’s syndrome
 Cri-du-chat syndrome
 Wolf-Hirshhorn syndrome
 DiGeorge syndrome (22q11)

Baca Juga:

 Berbagai Penyebab Bayi Lahir Cacat


 Apa Akibatnya Pada Janin Jika Ibu Merokok Saat Hamil?
 5 Gangguan Kesehatan yang Sering Terjadi Pada Bayi yang Baru Lahir

Bagikan artikel ini:

 Klik untuk membagikan di

Anda mungkin juga menyukai