KAK Kecacingan
KAK Kecacingan
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIKEUSIK
Jl. Alun-alun Selatan No 4 Cikeusik - Pandeglang Kode Pos 42286
A. Pendahuluan
Cacingan umumnya terdapat di daerah tropis dan sub tropis di Negara berkembang
termasuk Indonesia. Akibat yang ditimbulkan cacingan antara lain gangguan
perkembangan fisik, intelektual, perkembangan kognitif dan malnutrisi.
WHO memperkirakan 42 % sasaran beresiko cacingan di dunia berada di
regional Asia Tenggara (Data 2009). Gambaran Epidemiologi cacingan di Indonesia
menunjukan penularan masih terjadi di pedesaan maupun perkotaan. Untuk
mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam roadmapnya menetapkan target
cakupan pemberian obat cacing minimal 75% pada populasi beresiko.
Kementerian RI telah menetapkan tujuan program pengendalian kecacingan pada
anak usia sekolah dan anak balita saehingga menurunkan angka kecacingan dan tidak
menjadi masalah kesehatan di masyarakat.Sampai saat ini pemberian obat cacing di
Indonesia belum mencapai target yang ditetapkan WHO yaitu 75 % dari sasaran. Oleh
karena itu perlu adanya program kecacingan yang terintegrasi dengan kegiatan pemberian
vitamin A dan UKS melalui penjaringan anak SD/ MI.
Saat ini Kementerian RI menggunakan Albendazole 400mg sebagai obat program
pengendalian kecacingan, karena obat ini relatif aman, pemberian dosis tunggal, tidak
mahal, dan mudah dalam pendistribusian
B. Latar Belakang
Wilayah kerja Puskesmas cikeusik memiliki sanitasi yang masih kurang memenuhi
syarat kesehatan. Dari hasil monitoring dan evaluasi layanan pada tahun 2018, tidak
ditemukan kasus kecacingan, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya kasus
kecacingan dimasyarakat karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap
kecacingan, rendahnya pemberian obat cacing dan kurangnya PHBS. Berdasarkan Hal
tersebut diatas maka prioritas program kecacingan dipuskesmas cikeusik adalah sebagai
berikut:
1. Penyuluhan PHBS dan penyakit kecacingan
2. Pemberian obat cacing gratis (usia 12 bln– 12 tahun)