Anda di halaman 1dari 17

ASUAHAN KEPERAWATAN PADA NY.

R
DENGAN DIAGNOSA CKD DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT BELLA
BEKASI

Pengkajian dilakukan pada tanggal 24 juli 2018 jam 08.00 WIB

BIODATA
Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 64 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : Bekasi, 24 Januari 1954
Status : Menikah
Pendidikan :-
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Indonesia
Alamat : Duren Jaya 2 no.24, RT/RW 2/12, Bekasi, Jawa Barat
Tanggal Masuk : 24 Juli 2018
Ruang : Hemodialisa
Nomor Register :-
Diagnosa Medis : CKD (Cronik Kidney Disease)

Penaggung jawab
Nama : Tn. F
Umur : 42 Th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Anak
Alamat : Duren Jaya 2 no.24, RT/RW 2/12, Bekasi, Jawa

RIWAYAT KESEHATAN :
1. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan lemes,mual dan muntah oedem di extremitas atas dan
bawah di tangan dan kaki, sesak nafas, asidosis metabolic dan ps masih dirawat di ICU
RS Bella.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Klien masuk ke RS sejak tanggal 20 juli 2018, klien sekarang di rawat di ruang ICU atas
instruksi dokter klien mendapat terapi untuk cuci darah.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit seperti ini. Riwayat
penyakit dahulu klien terdapat DM kurang lebih 14 tahun, asma sudah dari muda,
riwayat hipertensi 7 tahun, pernah menderita stroke tetapi sudah sembuh. Klien sudah 6x
masuk rumah sakit

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga ps mengatakan tidak tahu menahu penyakit yang di derita ibu ps, tetapi
saudara klien juga mempunyai penyakit yang sama yaitu DM dan hipertensi tetapi tidak
ada yang menderita gagal ginjal (CKD).

POLA FUNGSIONAL
1. Persepsi tentang kesehatan dan managemen kesehatan
a. Preventif kesehatan lingkungan (aman, mekanik, elektrik, dll)
Pasien mengatakan hidup sederhana di pedesaan sebagai Ibu rumah tangga. Apabila
pasien sakit, pasien mengatakan hanya beli obat di warung atau periksa ke
puskesmas bila tidak segera sembuh, ps mengatakan untuk penyakit DM nya tidak
terlalu perduli dengan obat-obatanya.
b. Preventif kesehatan – gaya hidup :
Kebiasaan : merokok, alkohol
Pasien mengatakan tidak pernah merokok atau mengkonsumsi alcohol.

2. Nutrisi dan metabolisme


a. Nutrisi
Sebelum sakit ps mengatakan, nafsu makan baik-baik saja, makan 3x1 sehari, jarang
makan daging, makan sayur-sayuran lebih sering.
Saat sakit pasien Mengatakan nafsu makannya berkurang karena terkadang mual
jika makan. Pasien juga kadang-kadang muntah setelah maupun sebelum diberi
makan, sehingga pasien hanya makan setengah porsi dengan bubur nasi atau bubur
sum-sum. Selama sakit pasien dianjurkan diet rendah protein dan rendah garam.
b. Cairan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan minumnya lebih banyak karena kondisi cuaca yang panas
Saat Sakit
o Pemasukan : Berkurang
o Minuman : Air Putih dengan Frekuensi 2 – 3 Gelas / hari atau ± 300 - 450 cc
dan terpasang venflon di tangan kirinya
3. Eliminasi
Sebelum sakit
BAB 1X sehari dengan konsentrasi lembek tidak ada campuran darah
Saat Sakit
Ps terpasang pampers terkadang dalam sehari 1 – 2 hari BAB, untuk BAK nya terpasang
pampers kurang lebih 350 cairan yang di tampung di pampers

4. Aktifitas dan latihan


a. Mobilisasi
Sebelum sakit aktifitas klien masih di bantu keluarga karena jalannya yang tidak
lancer dan harus di papah.
Saat Sakit klien Bedrest, semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat,
riwayat stroke tangan kanan.
b. Posisi tubuh
Selama sakit pasien hanya duduk dan berbaring di tempat tidur.
c. Ambulasi
Pasien tidak bisa berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi kecuali di bantu keluarga
atau perawat.
d. Kebersihan diri
Saat dikaji Klien mandi lap di tempat tidur dilakukan oleh keluarga dan perawat, dna
ketika dirumah juga semua aktifitas kebersihan dirinya di bantu oleh keluarga

5. Pengkajian Skala nyeri


Ps tidak mengeluh nyeri, skala nyeri : 0

6. Pengkajian pasien resiko jatuh / time up and go


Ps sudah terpasang gelang kuning dari ruangan ICU dengan score : 2 (resiko tinggi
jatuh)

7. Istirahat dan tidur


Sebelum sakit klien biasa tidur dengan lama kurang lebih 9 jam, setelah sakit klien tidak
bisa tidur nyenyak kadang terbangun pada malam hari, klien kadang merasa sesak nafas,
jadi aktifitas tidurnya sangat terganggu.

8. Persepsi diri dan konsep diri


a. Gambaran Diri/Body Image : pasien mengatakan bahwa dia hanya bisa berdo’a dan
pasrah berusaha dalam menjalani sakit yang di deritanya.
b. Identitas Diri : pasien mengetahui jenis penyakitnya dan merasa sedih ketika tahu
penyakitnya akan lama sembuhnya.
c. Harga Diri : pasien tidak merasa rendah diri terhadap penyakit yang dideritanya,
karena memang sudah ujian dari Tuhan.
d. Peran Diri :Pasien mengatakan dirinya sudah tua dahulu ketika masih muda
segala urusan rumah tangganya dia yang pegang naum sekarang ketika sakit urusan
rumah tangganya di serahkan semuanya kepada anak-anak dan menantunya. Suami
klien sudah lama meninggal jadi ps tinggal bersama anaknya.
e. Ideal Diri : Pasien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya.

9. Pola hubungan dan peran


Saat Sakit
Seluruh kegiatan aktifitas klien terganggu semuanya, pendengaran yang sudah mulai
berkurang menjadikan komunikasinya menjadi tidak lancar, perannya pun sebagai ibu
rumah tangga sudah di gantikan oleh anak dan menantunya. Ps juga bersyukur karena
anak-anaknya sudah menikah semuanya.

10. Pola seksual dan reproduksi


Ps sudah memasuki masa menopause jadi tidak pernah lagi memikirkan masalah seksual
dan reproduksinya mengingat usianya kini sudah menginjak lanjut usia.

11. Pola koping dan toleransi stres


Ketika menggambil suatu keputusan maka ps bermusyawarah dulu dengan anak-
anaknya termasuk dalam pengambilan tindakan medis

12. Pola nilai dan kepercayaan


Saat sakit pasien mengatakan aktifitas ibadahnya terganggu mengingat kondisinya yang
masih lemah dan hanya bisa terbaring, pasien hanya bisa pasrah saja dengan keadaanya.

PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Pasien tampak pucat, lemah, mual, muntah dan anoreksia. Kesadaran compos mentis
dengan GCS 14. Kulit tampak keriput.
2. Kepala : Muka simetris, Warna Rambut mulai beruban, Kulit kepala bersih tidak ada
lesi, tidak ada deformasi.
3. Mata : Bentuk bola mata bulat (sferik), konjungtiva anemis, sclera putih, pupil isokor,
gerakan mata tidak kaku dan dapat bergerak bebas, lapang pandang luas, tekanan bola
mata tidak ada nyeri tekan. Kulit pada sekitar daerah mata tampak keriput.
4. Telinga : daun telinga bersih dan simetris, liang telinga ada serumen bewarna coklat
dan kotor, tidak ada nyeri tekan, pendengaran sedikit terganggu karena bisa mendengar
ketika suara di keraskan sedikit.
5. Hidung : bagian luar terlihat simetris, tidak ada ingus, tidak ada pendarahan,tidak ada
penyumbatan, tidak ada nyeri tekan pada sinus, terdengar suara mengi, terpasamg O2
3/lpm.
6. Mulut : mukosa bibir kering, susunan gigi sudah tidak lengkap lagi, faring tidak ada
pembengkakan, ovula tidak ada pembengkakan, tonsil tidak ada pembengkakan, tidak
ada nyeri tekan pada lidah dan pipi dan terdapat bau mulut.
7. Leher : bentuknya simetris, warna kulit normal, tidak ada pembengkakan, tidak ada
tumor, dan dapat bergerak bebas serta tidak kaku, kelenjar limfe tidak ada
pembengkakan , kelenjar tiroid tidak ada pembengkakan.
8. Dada
Paru-Paru :
Inspeksi Bentuk : bentuk normal, bentuk simetris antara kanan dan kiri
Kulit : normal, tidak ada lesi
Palpasi : Pengembangan : dapat mengembang maksimal
Taktil/Vokal Fremilus : antara kanan dan kiri sama
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Frekuensi dan Irama : 28x/menit dan ireguller, Suara mengi
Jantung :
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : Iktus kordis teraba di interkostal ke 5
Perkusi : Pekak / Datar / Redup
Auskultasi : Bunyi jantung normal
- BJ I (S1) : penutupan katub mitral dan trikuspidalis = LUB
- BJ II (S2) : penutupan katub Aorta dan Pulmonal = DUB
9. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen pasien tampak buncit
Auskultrasi : Peristaltik usus 22x/menit
Palpasi : Pasien mengatakan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Tympani
10. Extremitas : tangan kanan dan kedua punggung kaki tampak bengkak seperti ada
cairan atau oedem.
11. Anus dan Rectum : Tidak ada hemoroid
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab Darah Rutin Dan Fungsi Ginjal
No Nama Pemeriksaan Nilai Nilai Normal
1 HEMOGLOBIN 7,7 12 – 16
2 LEUKOSIT 9700 5000 – 10000
3 HEMATOKRIT 22 36 – 48
4 TROMBOSIT 237 150 – 390
5 UREUM 237 15 – 40
6 KREATININ 6,6 0,5 – 0,9
7 NATRIUM 136 135 – 145
8 KALIUM 4,6 3,5 – 5,0
9 KLORIDA 116 98 – 106
10 GDS 117 74 – 139
11 HbSag negative negative
12 HIV negative negative
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

No Nama Pemeriksaan Hasil


1 Thorax AP/PA COR tampak membesar ( CTR>50) diafragma
normal
Sinuses normal
Pulmo : tak tampak infiltrate

Kesan kardiomegali tanpa bendungan


2 USG Abdomen Hepar : tidak membesar, permukaan
rata,vasculature normal, tidak tampak sol di
dalamnya
Gall Blader : dindingtidak menebal, tampak
bayangan hiperechoik kecil-kecil dengan akustik
shadow
Pancreas : bentuk dan ukuran normal, ductus
pancreaticus tidak dilatasi, sol ngatif
Lien : bentuk dan ukuran normal
Renal dextra : ukuan 7,1 mm x 25,8 mm, cortico
medular kabur, tampak bayangan bulat anechoic,
ukuran 24,8 mm x 30,3 mm
Renal sinistra : ukuran 79,6mm x 38,7 mm, cortico
medular kabur, tampak bayangan bulat anechoic,
ukuran 17,9 mm x 17,5 mm
Vesical urinaria : tidak terisi penu
Uterus : mengecil, homgen

Kesan : kista multiple ginjal bilateral,


Kedua ginjal mengecil (proses cronis) dengan
sludge gallbladder
DATA FOKUS
SUBJEKTIF
- Keluarga ps mengatakan ibunya mengeluh lemas, mual muntah 3x sebelum masuk RS
serta begah kalau buat nafas, saat masuk rumah sakit,, sesak nafasnya masih dan mual-
mualnya masih.
- Keluarga pasien mengatakan tangan dan kakinya bengkak
- Keluarga pasien mengatakan nafsu makan berkurang
- Keluarg ps mengatakan nafas ibunya susah, karena ada riwayat asma
- Keluarga pasien mengatakan ibunya mempunyai penyakit DM sejak 14 tahun yang lalu,
riwayat darah tinggi dan riwayat terkena stroke 7 tahun yang lalu
- Keluarga pasien mengatakan aktifitas ibunya di bantu seluruhnya oleh keluarga
- Keluarga pasien mengatakan untuk makannya habis 5 sendok dan untuk minumnya banyak
± 2 gelas/ hari atau sekitar 500 cc
- Keluarga ps mengatakan BAK ibunya tidak banyak ± 400 cc/hari

OBJEKTIF
- KU compos mentis dengan nilai GCS 14
- Ps tampak pucat dengan hasil lab HB : 7,7
- UR : 237, CR : 6,6
- Oedem pada extremitas atas dan bawah
- Terpasang oksigen 3 lpm
- TD: 140/80, N: 86/menit, RR: 28/menit, S: 36.1C BB pre HD : Kg
- Ps tampak berbaring di tempat tidur saja
- Ps tampak lemas dan hanya tiduran saja
- Hasil USG abdomen : Ginjal tampak mengecil
- Turgor kulit jelek
- Pasien tampak di bantu keluarga ketika mau bergerak
- Ps terpasang gelang kuning atau risk fall disk
- Ps tampak terpasang gelang kuning
ANALISA DATA
NO DATA PROLEM ETIOLOGI
1 S: Kelebihan volume cairan Penurunan haluaran urin
- Keluarga ps mengatakan ibunya dan fungsi ginjal
mengeluh lemas, mual muntah
serta begah kalau buat nafas.
- Keluarga pasien mengatakan
tangan dan kakinya bengkak
- Keluarga pasien mengatakan
ibunya mempunyai penyakit DM
sejak 14 tahun yang lalu, riwayat
darah tinggi dan riwayat terkena
stroke 7 tahun yang lalu
- Keluarga pasien mengatakan
aktifitas ibunya di bantu
seluruhnya oleh keluarga
- Keluarga pasien mengatakan
untuk makannya habis 5 sendok
dan untuk minumnya banyak ± 2
gelas/ hari atau sekitar 500 cc
- Keluarga ps mengatakan BAK
ibunya tidak banyak hanya ± 400
cc/hari

O:
- Ps tampak pucat dengan hasil lab
HB : 7,7
- UR : 237, CR : 6,6, GDS : 119
- Oedem pada extremitas atas dan
bawah
- TD: 140/80, N: 86/menit, RR:
28/menit, S: 36.1C, BB pre HD:
Kg
- Ps tampak berbaring di tempat
tidur saja
- Hasil USG abdomen : Ginjal
tampak mengecil
- Tangan kanan dan kedua kaki
tampak oedem
- Turgor kulit jelek

2 S: Gangguan pola nafas Penurunn ekspansi paru-


- Ps mengatakan nafasnya masih paru
sesak
- Ps mengatakan ada riwayat asma
sejak dari muda
- Ps mengatakan pusing dan lemas
-
O:
- Terpasang Oksigen 3 lpm
- TD : 140/80, RR : 28/menit
- Terdengar suara mengi
- HB : 7,7
- Hasil lab thorak :
kardiomegali tanpa bendungan
- Ps hanya terbaring saja
- Posisi pasien semifowler

3 S: Kurang pengetahuan Kurang terpaparnya


- Keluarga ps mengatakan tidak informasi kesehatan
mengetahui jenis penyakit yang
diderita ps
- Ps hanya mengikuti perintah
dokter saja
- Ps tidak mengetahui jenis
tindakan cuci darah
- Keluarga ps tidak mengetahui
hal apa saja yang harus di ikuti
dan tidak dilakukan pada
penyakit gagal ginjal
O:
- Ps belum pernah cuci darah
sebelumnya
- Keluarga ps tidak mengetahui
prosedur hemodialisa

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urin dan fungsi ginjal
2. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan & KH Kode Intervensi Keperawatan
NIC
1. Kelebihan volume cairan Tujuan: 4130 Fluid Management :
b.d penurunan haluran urin Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji status cairan ; timbang berat
dan penurunan fungsi ginjal keperawatan selama 1 x 5 jam badan,keseimbangan masukan dan haluaran,
volume cairan seimbang. turgor kulit dan adanya edema
2. Batasi masukan cairan
Kriteria Hasil:
3. Identifikasi sumber potensial cairan
NOC : Fluid Balance 4. Jelaskan pada pasien dan keluarga rasional
 Terbebas dari edema, efusi, pembatasan cairan
anasarka 5. Kolaborasi pemberian cairan sesuai terapi.
 Bunyi nafas bersih,tidak adanya Hemodialysis therapy
dipsnea 1. Ambil sampel darah dan meninjau kimia darah
 Memilihara tekanan vena sentral, 2100 (misalnya BUN, kreatinin, natrium, pottasium,
tekanan kapiler paru, output tingkat phospor) sebelum perawatan untuk
jantung mengevaluasi respon thdp terapi.
 Vital sign normal. 2. Rekam tanda vital: berat badan, denyut nadi,
pernapasan, dan tekanan darah untuk
mengevaluasi respon terhadap terapi.
3. Sesuaikan tekanan filtrasi untuk menghilangkan
jumlah yang tepat dari cairan berlebih di tubuh
klien.
4. Bekerja secara kolaboratif dengan pasien untuk
menyesuaikan panjang dialisis, peraturan diet,
keterbatasan cairan dan obat-obatan untuk
mengatur cairan dan elektrolit pergeseran antara
pengobatan
2 Perubahan pola napas Setelah dilakukan asuhan 3350 Respiratory Monitoring
berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 4 jam pola 1. Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha
hiperventilasi paru nafas adekuat. respirasi
Kriteria Hasil: 2. Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi otot
NOC : Respiratory Status
supraclavicular dan intercostal
 Peningkatan ventilasi dan 3. Monitor pola nafas : bradipena, takipenia,
oksigenasi yang adekuat kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes
 Bebas dari tanda tanda distress 4. Auskultasi suara nafas, catat area penurunan /
pernafasan tidak adanya ventilasi dan suara tambahan
 Suara nafas yang bersih, tidak ada
Oxygen Therapy
sianosis dan dyspneu (mampu
3320 1. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya crakles
mengeluarkan sputum, mampu
2. Ajarkan pasien nafas dalam
bernafas dengan mudah, tidak ada
3. Atur posisi senyaman mungkin
pursed lips) 4. Batasi untuk beraktivitas
 Tanda tanda vital dalam rentang 5. Kolaborasi pemberian oksigen
normal
3 Kurang pengatahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Mengkaji pengetahuan pasien dan keluarga
berhubungan dengan keperawatan selama 1x4 jam 2. Memberikan penjelasan tentang penyakit klien
kurang terpaparnya diharapkan ps dan keluarga
3. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan
informasi mengetahui informasi kesehatan
dilakukan
pasien dengan kriteria hasil :
4. Menyediakan waktu untuk berdiskusi kepada
- Ps mengetahui jenis
keluarga pasien
penyakitnya
5. Menyediakan leaflet pasien gagal ginjal
- Ps mengetahui hal apa saja
yang harus dilakukan untuk 6. Menjelasakan diit pasien gagal ginjal
mengobati penyakitnya
- Ps tahu prosedur tindakan cuci
darah
IMPLEMANTASI KEPERAWATN

Hari Diagnosa Implementasi Respon Pasien TTD


Tanggal
Selasa 24 Dx1 1. Mengkaji status S : Arip
Juli 2018 cairan ps - Ps mengatakan lemes
Jam 08.00 - Keluarga ps mengatakan ps
2. Melakukan minum sehari ±500 cc
pengukuran tanda- - Ps mengatakan tidak mampu
tanda vital sebelum berdiri untuk menimbang BB
di lakukan tindakan - Kelurga ps mengatakan akan
hemodialisa membatasi masukan cairan
pasien
- Ps mengatakan siap untuk
3. Mengajurkan
dilakukan tindakan hemodialisa
menimbang BB ps
sebelum tindakan
O:
hemodialisa
- Tangan dan kaki ps tampak
oedem
- Ps tidak melakukan timbang
4. Melakukan terapi berat badan sebelum HD
hemodialisa dengan - TD: 140/80, S: 36C, N:88/menit
daerah penusukan di RR : 28/menit
femoral - Ps mengatakan merasa sakit
ketika di tusuk di daerah
femoral
5. Melakukan - Ps mengatakan akan mematuhi
penarikan UFG anjuran perawat untuk
sesuai intruksi, ps di membatasi cairan tubuh
Tarik dengan UFG :
3 kg dengan durasi 4
jam, QB: 220
ml/mnt. Heparin
sirkulasi 5000 ul,
heparin intermitten
2500 ul,

Selasa 24 Dx2 1. Melakukan pengkaji S: Arip


Juli 2018 pola nafas pasien, - Ps mengatakan masih terasa
Jam 08.15 kedalaman nafas, sesak ketika buat nafas
serta irama nafas - Ps merasa enakan ketika di beri
terapi oksigen canal nasal
2. Memonitor tanda- - Sasa
tanda vital ps O:
- Ps terpasang O2 nasal canul 3
lpm
3. Memberikan terapi - Posisi pasien semifowler
oksigen sesuai
intruksi dokter - Terdengar suara mengi
- RR : 27/menit, TD : 140/80,
4. Memposisikan ps S:36C, N:80/mnt
semifowler
Selasa 24 Dx3 1. Memberikan S:
Juli 2018 penjelasan - Keluarga ps tampak mengerti
Jam 08.15 informasi penyakit jenis penyakit yang di derita ps
gagal ginjal - Keluarga ps tahu tentang
2. Memberikan tindakan hemodialisa
informasi jenis - Keluarga pasien tahu tentang
tindakan dan diit pasien gagal ginjal
prosedur
hemodialisa O:
3. Memberrikan - Keluarga pasien tampak
informasi hal-hal menjaga masukan cairan ps
yang boleh
- Keluarga pasien tampak
dilakukan dan
mendafarkan alur proses cuci
dihindari kepasa
darah
pasien gagal ginjal
- Keluarga pasien tampak
bertanya-tanya tenang diit
pasien gagal ginjal
EVALUASI KEPERAWATAN

Hari Diagnosa Evaluasi TTD


Tanggal
Selasa 24 Dx1 S: Arip
Juli 2018 - Ps mengatakan merasa sakit ketika di tusuk di
Jam 12.00 daerah femoral
- Ps mengatakan tidak nyaman di tusuk di daerah
femoral
O:
- HD berjalan lancar 4 jam
- Akses daerah penusukan femoral
- Tanda perdarahan tidak ada
- Akses tampak lancar sampai HD selesai, sesekali
akses mengalami gangguan seperti tersendat-
sendat
- Klien tampak tidak nyaman ketika H, ps tampak
geser-geser ketika HD berjalan
- Td : 130/80 mmHg
- N : 82x/m
- S : 36,2ºC
- RR : 26x/m
- Oedem di tangan dan kaki tampak berkurang
- Turgor kulit pasien jelen
- Heparin sirkulasi 5000 ul, heparin intermitten
2500 ul
- Ps belum mampu melakukan timbang badan
A : Kelebihan volume cairan teratasi sebagian
P:
- Ps ditarik dengan UFG : 3kg/4 jam
- QB : 200ml/menit
- UFR : 0,6 l/menit
- QD : 500 meq
- Kolaborasi dengan dokter penentuan jadwal HD
selanjutnya.
- Ps sudah bisa pindah ke ruang asal.

Selasa 24 Dx2 S: Arip


Juli 2018 - Ps mengatakan sesak nafasnya berkurang
Jam 12.00 - Ps mengatakan merasa nyaman ketika di beri
terapi O2
O:
- Posisi duduk semifowler
- Suara mengi masih terdengar
- Tidak ada tanda sianosis
- Td : 130/80 mmHg
- N : 82x/m
- S : 36,2ºC
- RR : 26x/m
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan ps duah bisa kembali ke ruang
perawatan biasa
Selasa 24 Dx3 S: Arip
Juli 2018 - Keluarga ps tampak mengerti jenis penyakit yang di
Jam 12.00 derita ps
- Keluarga ps tahu tentang tindakan hemodialisa
- Keluarga pasien tahu tentang diit pasien gagal ginjal
O:
- Keluarga pasien tampak menjaga masukan cairan ps
- Keluarga pasien tampak mendaftarkan alur proses
cuci darah
- Keluarga pasien tampak bertanya-tanya tentang diit
pasien gagal ginjal
A : Masalah teratasi
P: -

Anda mungkin juga menyukai