Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obesitas merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyatakan


adanya kelebihan berat badan. Obesitas sendiri didefinisikan sebagai suatu
kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh
secara berlebihan. Obesitas atau kegemukan dari segi kesehatan merupakan salah
satu penyakit salah gizi sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi
kebutuhannya (Soetjiningsih, 2012).
Kegemukan dan obesitas didefinisikan dengan indeks massa tubuh
(BMI)> 25,0-27,0, sementara obesitas sendiri didefinisikan dengan BMI>27.0.
Prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas meningkat di Indonesia dalam
beberapa tahun terakhir. Kegemukan dan obesitas telah terbukti meningkatkan
risiko beberapa Penyakit yang bersifat degeneratif .
Berdasarkan data dari survei kesehatan rumah tangga (SKRT), sejumlah
20,137 orang dewasa yang terdiri dari 9,390 pria dan 10,747 wanita dari daerah
perkotaan dan pedesaan setuju untuk menjadi bahan penelitian mengenai
Obesitas. Studi ini menemukan bahwa prevalensi kelebihan berat badan adalah
7,2% pada laki-laki dan 10,4% pada perempuan. Prevalensi kegemukan lebih
tinggi di perkotaan (10,8%) dibandingkan di daerah pedesaan (7,5%). Prevalensi
obesitas di kalangan perempuan lebih dua kali lipat (13,3%) dibandingkan laki-
laki (5.3%), daerah perkotaan memiliki presentase yang lebih tinggi (12,8%)
dibandingkan dengan daerah pedesaan (7,1%). Puncak kelebihan berat badan dan
obesitas ditemukan pada rentang usia 45 - 49 tahun. Kesimpulannya, prevalensi
overweight dan obesitas lebih tinggi pada kedua aspek, antara perempuan
dibandingkan laki-laki dan di daerah perkotaan daripada di pedesaan daerah.
Prevalensi tinggi ditemukan pada usia tua 45-49 tahun.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa obesitas merupakan faktor
predisposisi untuk terjadinya penyakit lain seperti sesak nafas/sistem pernafasan

1

dan pada penderita usia lanjut sering terjadi osteoartrosis, hipertensi, penyakit
jantung iskemik, dan diabetes melitus.
Berbagai keanekaragaman hayati di Indonesia dapat berpotensi seagai
bahan anti obesitas. Salah satunya yang masih belum digunakan adalah pohon
pepaya. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya didapatkan bahwa dalam 100 gr
buah papaya mengandung Energi 46 kal, air 86,7 gr, protein 0,5 g, karbohidrat
12,2 g, B-karoten 365 IU, vitamin B 0,04 mg, vitamin C 78 mg, kalsium 23 mg,
besi 1,7 mg, fosfor 12 mg. Pepaya juga memiliki kandungan lainya
seperti karoten,flavonoid, folat dan asam pantotenat.
Kandungan nutrisi lain yang terdapat dalam buah pepaya adalah
enzim papain.. Enzim ini sebenarnya ada dalam daun pepaya. Jadi tidak hanya
pada buah, melainkan juga ada pada bunga dan batang.
Beberapa bahan - bahan anti obesitas di pasaran dapat dikemas dalam
berbagai bentuk salah satunnya dalam bentuk jus. Papaya sendiri juga dapat
dibuat dalam bentuk jus

Berdasarkan hal diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Penentuan Aktivitas Penghambat Enzim Lipase Dari Jus Buah, Bunga, dan Daun
Pepaya (Carica papaya L.) Varietas California dan
Cibinong Ditinjau dari Ilmu Kedokteran Dan Islam”

2

1.2 Perumusan Masalah

Obesitas dapat disebabkan berbagai faktor seperti faktor genetik,


lingkungan, kultur, social ekonomi dan kondisi psikologi seseorang, sehingga
diperlukannya usaha untuk mencari bahan-bahan yang dapat mencegah obesitas,
salah satu bahan yang berpotensi mencegah obesitas adalah bahan yang memiliki
kandungan yang dapat menghambat enzim lipase.
Penghambatan aktivitas enzim lipase pankreas akan menghambat
katalisasi hidrolisa trigliserid makanan dalam usus menjadi 2 monogliserid dan 2
asam lemak rantai panjang, sehingga dapat menghambat absorbsi lemak dalam
usus yang dapat merangsang penurunan berat badan dan berakibat meningkatkan
ekskresi lemak lewat feses (Atkinson, 1998). Enzim tersebut banyak terkandung
didalam buah-buahan dan sayur-sayuran Di Indonesia jumlah sayur-sayuran dan
buah-buahan sangat melimpah dari Sabang sampe Merauke, salah satu buah-
buahan yang sangat memungkinkan berpotensi sebagai bahan anti obesitas yang
dalam kandungannya terdapat berbagai enzim adalah tumbuhan papaya.
Diharapkan tumbuhan ini dapat menghambat aktivitas enzim lipase .

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah cara pengolahan buah,bunga, dan daun pepaya (Carica papaya


L.) varietas California dan Cibinong menjadi sebuah jus?
2. Apakah jus buah,bunga, dan daun pepaya (Carica papaya L.) varietas
California dan Cibinong dapat menghambat aktivitas enzim lipase?
3. Apakah terdapat perbedaan aktfitas penghambatan enzim lipase dalam jus dari
buah, bunga, dan daun pepaya (Carica papaya L.) varietas California
dan Cibinong.

3

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui aktivitas penghambat enzim lipase dari jus buah, bunga, dan daun
pepaya (Carica papaya L.) Varietas California dan Cibinong ,dan pemanfaatanya
dari sudut pandang islam.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui cara pembuatan jus buah, bunga, dan daun pepaya (Carica
papaya L.) varietas California dan Cibinong.
2. Mengetahui aktivitas penghambat enzim lipase dari jus buah, bunga dan
daun pepaya (Carica papaya L.) varietas California dan Cibinong.
3. Mengetahui perbedaan aktfitas penghambatan enzim lipase dalam jus
buah, bunga dan daun pepaya (Carica papaya L.) varietas California
dan Cibinong.
4. Mengetahui aktivitas penghambat enzim lipase dari jus buah, bunga dan
daun pepaya (Carica papaya L.) varietas California dan Cibinong dalam
pemanfaatanya dari sudut pandang Islam.

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Manfaat peneliti

1. Memenuhi salah satu persyaratan kelulusan sebagai dokter muslim


Fakultas Kedokteran Unversitas YARSI.
2. Manfaat dilakukannya penelitian ini bagi peneliti adalah untuk
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan
penelitian.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dan
pembanding untuk penelitian selanjutnya.

4

4. Hasil penelitian dapat menambah rujukan dalam bidang Biokomia dan
ilmu Herbal.
5. Menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya di Universitas Yarsi.

1.5.2 Manfaat bagi Masyarakat

1. Didapatkan salah satu buah tumbuhan Indonesia yang mengandung


aktivitas penghambat enzim lipase.

2. Didapatkan cara pengolahan buah,bunga, dan daun pepaya (Carica


papaya L) varietas California dan Cibinong yang dapat menghambat
aktivitas enzim lipase.

3. Diketahui perbedaan penghambatan aktivitas enzim lipase dari jus


buah,bunga, dan daun pepaya (Carica papaya L) varietas California
dan jus buah, bunga dan daun pepaya (Carica papaya L) varietas
Cibinong.

5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka yang Telah Dilakukan

2.1.1. Pepaya

1. Karakteristik Tanaman Pepaya


Pepaya merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pepaya
menyerupai palma. Bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna
kuning kemerahan, rasanya seperti buah melon. Tinggi pohon pepaya dapat
mencapai 8-10 meter dengan akar yang kuat. Bentuk daun menyerupai telapak
tangan manusia. Rongga dalam buah pepaya berbentuk bintang apabila
penampang buahnya dipotong melintang. Tanaman ini dibudidayakan di kebun-
kebun luas karena buahnya yang segar dan bergizi (Sudarmo dan Mulyaningsih,
2014).
Menurut data BPS (2010) pada tahun 2009 Produksi buah pepaya di
Indonesia mencapai 772 844 ton, meningkat sebesar 18.3% dari tahun sebelumnya
dengan sentra produksi di: Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa
Tengah dan Lampung. Permintaan buah-buahan terus meningkat dari tahun ke
tahun, berdasarkan data FAO (2010) pola konsumsi buah di Indonesia pada tahun
2007 mencapai 66.28 kg/kapita/tahun dengan rata-rata peningkatan sebesar 5.9%.
Peningkatan konsumsi buah-buahan tidak hanya disebabkan oleh peningkatan
penduduk serta jumlah pendapatan perkapita, melainkan karena bertambahnya
pengetahuan masyarakat tentang nilai gizi asupan buah-buahan untuk menjaga
kesehatan tubuh dan kesegaran jasmani serta meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit.

Berdasarkan data Pusat Kajian Buah-buahan Tropika (2004) sifat-sifat


buah pepaya yang diinginkan untuk konsumsi segar adalah: berukuran kecil-
medium (0.5-1.0 kg/buah) atau besar (<3 kg), warna daging buah jingga sampai
merah, mempunyai warna kulit hijau dengan warna merah-jingga di selanya,

6

rongga buah kecil (bagian dapat dimakan), kulit buah halus, buahnya berasal dari
bunga hermafrodit, berbentuk lonjong, bertekstur padat (firm), rasanya manis dan
tidak ada pahitnya atau rasa getah, shelf-life lama dan beraroma khas.

Stadium kematangan buah pepaya ditentukan oleh perubahan warna kulit


buahnya. Hasil penelitian Suketi et al. (2010) menunjukkan bahwa stadia
kematangan saat buah dipanen tidak mempengaruhi karakter fisik buah,
sedangkan karakter kimia buah yang dipengaruhi stadia kematangan buah saat
dipanen ialah: kandungan padatan terlarut total dan vitamin C buah. Pada saat
proses pemasakan, buah mengalami banyak perubahan fisik dan kimia setelah
panen yang menentukan mutu buah untuk dikonsumsi. Penelitian Bari et al.
(2006) mengemukakan bahwa pada buah pepaya yang dipanen saat buah masih
hijau, matang, masak dan mendekati busuk, ternyata memiliki komposisi nutrisi
yang sangat bervariasi.

2. Klasifikasi Tanaman Pepaya


Klasifikasi tanaman pepaya adalah sebagai berikut (Yuniarti, 2008):
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Cistales
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica Papaya L.

3. Kandungan kimia

Pepaya mengandung enzim papain, enzim ini dapat mencegah protein


arginin. L-arginin merupakan substrat untuk produksi oksida nitrit endothelial,
regulator utama untuk tekanan darah arterial melalui efek vasodilatasi potensial.
L-arginin dapat disintesis dari L-citrulline melalui siklus citrulline-NO yang
menyebabkan peningkatan produksi oksida nitrit endothelial. Nitric oxide

7

disintesis dari bagian dalam pembuluh darah menyebabkan relaksasi pembuluh
darah sehingga menurunkan tekanan darah (Figueroa et al, 2010).

Pepaya mengandung enzim papain, alkaloid karpaina, psudo karpaina,


glikosida, karposid, saponin, beta karoten, pektin, d-galaktosa, vitokinose,
glukosida kakirin, karpain, glutamin, lisosim, lipase, siklotrasferase dan
kemopapain (Setiawati, dkk., 2008).

2.1.2. Obesitas

Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang umumnya ditimbun


dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan kadang terjadi
perluasan ke dalam jaringan organnya (Misnadierly, 2007).
Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan ketidakseimbangan antara tinggi
dan berat badan akibat jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi kelebihan
berat badan yang melampaui ukuran ideal (Sumanto, 2009).
Terjadinya obesitas lebih ditentukan oleh terlalu banyaknya makan, terlalu
sedikitnya aktivitas atau latihan fisik, maupun keduanya (Misnadierly, 2007).
Dengan demikian tiap orang perlu memperhatikan banyaknya masukan makanan
(disesuaikan dengan kebutuhan tenaga sehari-hari) dan aktivitas fisik yang
dilakukan.
Perhatian lebih besar mengenai kedua hal ini terutama diperlukan bagi
mereka yang kebetulan berasal dari keluarga obesitas, berjenis kelamin wanita,
pekerjaan banyak duduk, tidak senang melakukan olahraga, serta emosionalnya
labil.

2.1.3. Enzim Lipase

Enzim lipase mampu menghidrolisis lemak atau minyak menghasilkan


asam lemak bebas (Sana dkk., 2004). Lemak dalam biji atau buah akan
dihidrolisis secara enzimatis dengan bantuan enzim lipase untuk memecahkannya
menjadi asam lemak. Asam lemak ini kemudian memasuki siklus katabolisme
trigliserida dan glukoneogenesis untuk membentuk suatu heksosa yang akan

8

digunakan dalam pembentukan selulosa sebagai penyusun tunas kelapa (Bewley
dan Black, 1985). Enzim lipase merupakan enzim yang menghidrolisis ikatan
ester terutama lemak netral seperti trigliserida (Sana dkk., 2004). Menurut Pahoja
dkk. (2001), enzim lipase menghidrolisis minyak (trigliserida), digliserida dan
mono gliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Enzim lipase dari kelapa
sawit mampu menghidrolisis minyak dalam biji sawit (endogeneus). Dalam waktu
hidrolisis 1 jam, hanya 0,8% total minyak yang dihidrolisis menjadi asam lemak
bebas. (Oo dan Stumpf, 1983 )

2.1.4. Jus

Jus buah berasal dari buah asli yang terdiri dari berbagai kandungan
kompleks yang penuh nutrisi. Berdasarkan US Code of Federal Regulation, jus
asli harus langsung berasal darinbuah ataupun sayuran (tidak tekonsentrasi
maupun terekonstruksi).
Pengaruh jus pepaya terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi menurut Insan Agung Nugroho I (2011) disebabkan karena terdapat
kandungan enzim papain, mineral (kalium dan magnesium), dan flavonoid yang
terdapat dalam buah pepaya. Enzim papain ini berfungi unutk mencegah protein
menjadi arginine. L-arginine merupakan substrat untuk produksi endothelial
nitric oxise, reegulator utama untuk tekanan darah melalui efek vasodilatasi
potensial. Kalium atau potassium berfungsi untuk merilekskan pembuluh darah,
otot dan mengatur keseimbangan natrium dalam sel yang berperan penting dalam
memicu terjadinya hipertensi, kalium juga dimanfaatkan oleh system saraf
otonom (SSO) yang merupakan pengendali detak jantung, fungsi otak, dan proses
fisiologi penting lainnya. Kalium dalam pepaya cukup tinggi dan berperan sebagai
diuretik alami yang dapat membantu kerja jantung dan menurunkan tekanan
darah. Menurut Bangun (2002) Kalium juga dapat menyebabkan vasodilatasi
karena kemampuan ion kalium untuk menghambat kontraksi otot polos.
Kandungan kalium dalam pepaya juga dapat menghambat Renin-Angiotensin
System (RAS) sehingga terjadi penurunan sekresi aldosteron yang menyebabkan
penurunan reabsorbsi natrium dan air secara langsung pada ginjal. Menurut Jensen

9

(2004) Magnesium yang terkandung dalam jus pepaya dapat menghambat
kontraksi otot polos sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah. Flovanoid
bekerja sebagai penghambat ACE sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah
yang mengakibatkan penurunan TPR dan penurunan tekanan darah.

2.2 Kerangka Teori

10

2.3 Kerangka Konsep

2.4 Perumusan Hipotesis

1. H0: Pengolahan buah, bunga, dan daun pepaya ( Carica papaya L.)
varietas California & Pepaya Cibinong (Carica papaya L.) menjadi jus
tidak mempengaruhi kandungan antiobesitas di dalamnya.
2. H1: Pengolahan buah, bunga, dan daun pepaya ( Carica papaya L.)
varietas California & Pepaya Cibinong (Carica papaya L.) menjadi jus
mempengaruhi kandungan antiobesitas di dalamnya.

2.5 Definisi Operasional

1. Obesitas
Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan ataupun abnormal yang
dapat mengganggu kesehatan (WHO, 2011). Menurut Myers (2004), seseorang
yang dikatakan obesitas apabila terjadi pertambahan atau pembesaran sel lemak
tubuh mereka.

2. Pepaya
Pepaya merupakan buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dan bunga
dengan satu calon buah saja Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih.dan dapat
pula tersusun dan satu atau banyak daun buah.

11

Bunga pepaya termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah tangkai
(pedunculus). Kelopak bunga mejmuk duduk pada tangkai daun.
Daun pepaya adalah daun tunggal. berukuran besar. Bercanggap menjari
(palmatifidus). bergerigi dan mempunyai bagian-bagian tangkai daun (petioles)
dan helaian daun (lamina). Ujung daun pepaya meruncing. tangkai daunnya
panjang dan berongga Permukaan daun pepaya licin (laevis). sedikit mengkilat
(nitidus). daging seperti perkamen (perkamenteus) .

3. Enzim lipase
Lipase adalah enzim yang dapat larut dalam air dan bekerja dengan mengkatalisis
hidrolisis ikatan ester dalam substrat lipid yang tidak larut air seperti trigliserida
berantai panjang. Dengan demikian, lipase tergolong dalam enzim esterase.

4.Jus
Jus Buah berasal dari buah asli yang terdiri dari berbagai kandungan kompleks
yang oenuh nutrisi. Berdasarkan US Code of Federal Regulation, jus asli harus
langsung berasal dari buah ataupun sayuran (tidak tekonsentrasi maupun
terekonstruksi).

12

BAB III

BAHAN DAN CARA KERJA

3.1 Pengambilan sample


Buah pepaya (Carica papaya L.) yang digunakan dalam penelitian
ini diperoleh dari daerah Bekasi pada bulan Oktober - November. Sebagian
sample ini diolah menjadi jus buah,bunga dan daun Papaya (Carica papaya
L) varietas California dan Cibinong dan akan diteliti di laboratorium herbal
lantai 11 Universitas Yarsi.

3.2 Rancangan Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian eksperimental.

3.3 Populasi

Pada penelitian ini tidak dilakukan penetapan populasi.


3.4 Sampel

Buah Pepaya (Carica papaya L.)

3.5 Cara Penetapan Sampel

Buah Carica papaya L. yang digunakan dalam penelitian ini


diperoleh dari daerah Bekasi pada bulan Oktober - November .Sample ini
kemudian diolah menjadi jus buah pepaya (Carica papaya L.).

3.6 Penetapan Besar Sampel

Pada penelitian ini tidak dilakukan penetapan besar sample.

3.7 Jenis Data

Data primer yang bersifat kuantitatif.

13

3.8 Cara Pengumpulan dan Pengukuran Data

3.8.1 Pembuatan Jus Buah, Bunga, dan Daun Pepaya

Resep Jus Buah Pepaya


Cara Pembuatan :
Buah pepaya disiapkan dan dicuci terlebih dahulu. Kulit pepaya dikupas dan Buah
pepaya dipotong sebanyak 150 gram, dan dimasukan kedalam gelas beaker . Lalu
ditambahkan 750 ml aquades. Buah Pepaya dimasukan kedaam juicer. Kemudian
disaring dengan kertas saring Whatman No. 1 dan masukan kedalam gelas. Filtrat
diambil untuk kemudian diuji aktivitasnya menggunakan ELISA.

Resep Jus Bunga Pepaya


Cara Pembuatan :
Bunga pepaya disiapkan dan dicuci terlebih dahulu sebanyak 150 gram, dan
dimasukan kedalam gelas beaker dan ditambahkan 300 ml aquades. Bunga
Pepaya dimasukan kedaam juicer. Kemudian disaring dengan kertas saring
Whatman No. 1 . Filtrat diambil untuk kemudian diuji aktivitasnya menggunakan
ELISA.

Cara Pembuatan Jus Daun Pepaya


Cara Pembuatan :
Sebanyak 150 g Daun pepaya disiapkan dan dicuci terlebih dahulu. Daun
dipotong lalu dibagi dan dimasukan kedalam gelas ukur. Ditambahkan 300 ml
aquades. Daun Pepaya yang telah dipotong dimasukan kedalam juicer. Setelah
dihancurkan selama satu menit kemudian disaring dengan kertas saring Whatman
No. 1. Filtrat diambil untuk kemudian diuji aktivitasnya menggunakan ELISA.

14

3.8.2 Uji Aktivitas Penghambatan Lipase

Sebanyak 20 µl sampel dimasukan ke dalam 96 well plate, diambah 20 µL enzim


PPL (Porcine Pancreatic Lipase), 100 µL Potasium Phosphate Buffer, inkubasi
selama 1 jam pada suhu 37o C., ditambahkan 10 µL substrat NPB, inkubasi
kembali selama 5 menit pada suhu 37o C. Pengukuran absorbansi pada panjang
gelombang 405 nm.

% Inhibisi Lipase =

3.9 Alur Penelitian

3.10 Instrumen
Instrumen yang digunakan adalah alat-alat laboratorium seperti juicer, gelas
beaker, kertas saring Whatmann No 1 dan ELISA.

3.11 Analisis Data

Pada penelitian kali ini, jus buah, bunga dan daun pepaya (Carica papaya
L) varietas California dan Cibinong akan diuji metode penghambatan aktivitas
enzim lipase. Analisis data dilakukan menggunakan perhitungan % Inhibisi

15

Lipase yang menunjukan konsentrasi ekstrak yang bisa menghambat aktivitas
enzim lipase.

3.12 Jadwal Penelitian

Tahun 2016-2017

Kegiatan Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar April Mei Juni

Penyusunan √ √
Proposal

Ujian Proposal √

Revisi Proposal √ √

Pengumpulan Data √ √

Pengolahan dan √ √ √
Analisis Data

Penyusunan √ √ √
Laporan Skripsi

Ujian Skripsi √

16

3.13 Rancangan Dan Realisasi Biaya

NO Jenis Pengeluaran Jumlah Pengeluaran

1 Bahan pengumpulan data

- Buah Pepaya Rp. 60.000

- Bunga pepaya Rp. 10.000

- Daun Pepaya Rp. 10.000

- Aquades Rp. 50.000

- Kertas Saring Whatmanns No 1 Rp. 50.000

- 96 Well Plate Rp. 100.000

- Enzim PPL 500gram Rp. 2.400.000

- Buffer Phospat 500ml Rp. 400.000

- Substrat NPB Rp. 500.000

Sub Total Rp. 3.220.000

2 Biaya Lain

1. Biaya Perjalanan

- Pengambilan sampel Rp. 200.000

2. Biaya Administrasi dan Alat Tulis Rp. 200.000

Sub Total Rp. 3.620.000

17

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pepaya Cibinong

Hasil yang diperoleh ditunjukkan oleh Grafik 4.1.1 - Grafik Persentase Daya
Inhibisi Jus Buah, Bunga, dan Daun serta Kombinasinya dari Pepaya Cibinong
terhadap aktivitas lipase pancreas.

200,00
106,57
100,00 60,53 60,53 53,95
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
0,00 buah cibi
10 ppm 15 ppm 20 ppm
-35,53 bunga cibi
-100,00
-122,37 daun cibi
-200,00
buah bunga cibi
-300,00 -232,89 -250,00 -248,68
buah daun cibi
-400,00 bunga daun cibi

-500,00
-510,52 -523,68 -519,74
-600,00

Grafik 4.1.1 Persentase Daya Inhibisi Jus Buah, Bunga, dan Daun serta
Kombinasinya dari Pepaya Cibinong terhadap aktivitas lipase pancreas.

Grafik ini menggambarkan % inhibisi paling tinggi dimiliki oleh kombinasi buah
dan bunga Cibinong dengan jumlah sampel 10 ppm sebesar 64,7% , sementara %
inhibisi terkecil dimiliki daun cibinong sebesar -523,68 pada jumlah sampel
sebanyak 15 ppm

4.2 Pepaya California

Hasil yang diperoleh ditunjukkan oleh Grafik 4.1.2 - Grafik Persentase Daya
Inhibisi Jus Buah dari Pepaya California terhadap aktivitas lipase pancreas.

18

Pepaya California
97 96
96
95
94
93 92
92 buah cali
91
91
90
89
88
10 ppm 15 ppm 20 ppm

Grafik 4.2.1 Persentase Daya Inhibisi Jus Buah dari Pepaya Cibinong
terhadap aktivitas lipase pancreas.

Grafik ini menggambarkan % inhibisi paling tinggi dimiliki oleh buah papaya
California 96,05% dengan jumlah konsentrasi 10 ppm , sementara % inhibisi
terkecil dimiliki buah papaya (Carica papaya L.) Cibinong sebesar 90,79 dengan
konsentrasi 20 ppm

4.3 Pepaya Betik Sekaki

Hasil yang diperoleh ditunjukkan oleh Grafik 4.3.1 - Grafik Persentase Daya
Inhibisi Jus Buah, dan Daun serta Kombinasinya dengan Buah dari Pepaya
Cibinong terhadap aktivitas lipase pancreas

19

Pepaya Betik Sekaki
300
184
200
97 97
100
0 10 ppm
-100 15 ppm
-200 20 ppm
-300
-275
Buah Betik
-400
Sekaki Buah dan Daun
-500 Betik Sekaki

Grafik 4.3.1 Persentase Daya Inhibisi Jus Buah, dan Daun serta
Kombinasinya dengan Buah dari Pepaya Betik Sekaki terhadap aktivitas
lipase pancreas.

Pada buah dan kombinasi buah dan daun papaya (Carica papaya L)
varietas Betik Sekaki persentase inhibisi paling tinggi dimiliki oleh buah Betik
Sekaki 97,36 % dengan konsentrasi 10 ppm , sementara % inhibisi terkecil
dimiliki oleh kombinasi buah dan daun pepaya (Carica papaya L.) Betik Sekaki
sebesar 90,79 pada konsentrasi 15 ppm.

Uji penghambataan lipase dari jus buah, bunga dan daun papaya (Carica papaya
L) dilakukan dengan metode in vitro (Endrini, 2016)

Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu


persiapan bahan dan pembuatan jus, penelitian pendahuluan (penetapan
konsentrasi), dan penelitian utama (penentuan % inhibisi, uji in vitro inhibisi
sampel terhadap aktivitas lipase pancreas).

Persiapan contoh yang dilakukan meliputi pengumpulan bahan baku,


pencucian, perajangan, dan proses pembuatan jus. Sebelumnya pada persiapan ini
terjadi kelangkaan sampel yaitu pada daun dan bunga papaya California sehingga
digantikan dnegan buah serta kombinasi buah dan daun papaya varietas Betik

20

Sekaki. Buah, bunga dan daun dicuci dan ditimbang sebanyak 30 gram. Kemudian
dimasukan kedalam juicer dan di blender selama kurang lebih 3 menit. Metode uji
inhibisi yang digunakan berdasarkan pada metode yang digunakan oleh Han et al.
(2005) dengan beberapa modifikasi. Sebanyak 1 mL campuran dari ekstrak
dengan berbagai konsentrasi berdasarkan jumlah sampel (10 ppm, 15 ppm, dan 20
ppm), lipase pankreas murni dengan konsentrasi 1,4 × 10-4 µg/µL, dan bufer
fosfat pH 7 dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan diinkubasi pada suhu 37○C
selama 60 menit. Setelah itu ditambahkan larutan buffer dengan PH 6. Larutan
kemudian dipisahkan dengan sentrifus selama 5 menit. Selanjutnya, absorbans
larutan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 435 nm.
Absorbans yang diperoleh dikonversi hingga diperoleh nilai aktivitas enzim dan
daya inhibisi ekstrak. Disiapkan pula kontrol negatif hanya air aqua destilata yang
diberi enzim ppl (Lipase form Porcine Pancreas) 20 mikroliter dan di diberi
substrat NPB (2,4-dinitrophenyl butyrate) sebesar 10 mikroliter tanpa
penambahan ekstrak yang telah di uji kontrol negatifnya sebabar 0,076.

Kemudian dilakukan uji penghambat aktivitas enzim lipase terhadap ekstrak


dari masing-masing pelarut. Uji aktivitas ini mereaksikan sampel dengan enzim
PPL (Lipase from Porcine Pancreas) dan substrat NPB (2,4-dinitrophenyl
butyrate) secara spektrofotometri. Sebanyak 20 µl sampel dimasukan ke dalam 96
well plate, diambah 20 µL enzim PPL (Lipase form porcine pancreas), 100 µL
Potasium Phosphate Buffer, inkubasi selama 1 jam pada suhu 37 o C,
ditambahkan 10 µL substrat NPB (2,4-dinitrophenyl butyrate), inkubasi kembali
selama 5 menit pada suhu 37o C. Pengukuran absorbansi pada panjang gelombang
405 nm. (Endrini, 2016)

% Inhibisi Lipase =

Hasil yang diperolah dari data-data penelitian menunjukan ada 6 sampel yang
masing-masing memilik nilai persentasi inhibisi paling tinggi yaitu diatas 90%

21

dengan nilai paling tinggi yaitu 97,36% pada papaya Betik Sekaki dengan
konsenrasi 10 ppm

Tabel 4.2.1 Sampel dengan persentasi daya inhibisi paling tinggi terhadap
aktivitas lipase pancreas.

No Sampel % Inhibisi

1 Buah Cali dengan konsentrasi 20 ppm 90,79%

2 Buah Cali dengan konsentrasi 15 ppm 92,1%

3 Buah Cali dengan konsentrasi 10 ppm 96,05%

4 Buah Betik Sekaki dengan konsentrasi 20 ppm 90,79%

5 Buah Betik Sekaki dengan konsentrasi 15 ppm 90,79%

6 Buah Betik Sekaki dengan konsentrasi 10 ppm 97,36%

Hasil yang diperolah dari data-data penelitian menunjukan ada 2 sampel yang
masing-masing memilik nilai persentasi inhibisi paling rendah dibawah 60% yaitu
Kombinasi Buah dan Daun Betik Sekaki dengan konsentrasi 10 ppm

22

Tabel 4.2.2 Sampel dengan persentasi daya inhibisi paling rendah terhadap
aktivitas lipase pancreas.

No
Sam Sampel % Inhibisi

1 Kombinasi Buah dan Daun Betik Sekaki dengan 18,42%


konsentrasi 10 ppm

2 Kombinasi Buah dan Bunga Betik Sekaki 53,94%


dengan konsentrasi 20 ppm

Tabel 4.2.3 Hasil yang diperolah dari data-data penelitian menunjukan ada
13 sampel yang memilik nilai persentase activator enzim lipase.

No Sampel % Inhibisi

1 Daun Cibinong dengan konsentrasi 10 ppm -519,73%

2 Daun Cibinong dengan konsentrasi 15 ppm 523,68%

3 Daun Cibinong dengan konsentrasi 20 ppm -232,8%

4 Bunga Cibi dengan konsentrasi 20 ppm -35,52%

5 Kombinasi Buah dan Daun Cibinong dengan konsentrasi 20 ppm -681,57%

6 Kombinasi Buah dan Daun Cibinong dengan konsentrasi 15 ppm -494,73%

7 Kombinasi Buah dan Daun Cibinong dengan konsentrasi 10 ppm -510,52 %

8 Kombinasi Buah dan Daun Malaysia dengan konsentrasi 20 ppm -275%

9 Kombinasi Buah dan Daun Malaysia dengan konsentrasi 15 ppm -3,94

11 Kombinasi Daun dan Bunga Cibinong dengan konsentrasi 20 ppm -248,68

12 Kombinasi Daun dan Bunga Cibinong dengan konsentrasi 15 ppm -250

13 Kombinasi Daun dan Bunga Cibinong dengan konsentrasi 10 ppm -122,36

23

Pengukuran kapasitas total inhibisi lipase dapat membantu memahami
sifat fungsional suatu makanan. Metode in vitro aktifitas penghambat enzim lipase
dipilih karena sederhana, mudah, cepat dan peka serta hanya memerlukan sedikit
sampel (Endrini).

Uji inhibisi ini menggunakan tiga ragam perbandingan konsentrasi yang


berbeda untuk semua sampel yaitu dari 10 ppm sampel + 110 Potassium Phospate
Buffer,15 ppm sampel + 105 µl Potassium Phospate Buffer, dan 20 ppm + 100 µl
Potassium Phospate Buffer dengan interval 5ppm. Ragam konsentrasi ini
dimaksudkan untuk melihat hubungan penambahan konsentrasi terhadap daya
inhibisi yang dicapai.

Daya inhibisi sampel dalam bentuk jus pada ketiga ragam konsentrasi
memperlihatkan bahwa sampel jus ketiga jenis cenderung berpotensi sebagai
inhibitor aktivitas lipase pankreas karena telah dapat menginhibisi aktivitas lipase
pancreas mulai dari konsentrasi 10-20 ppm.

Berdasarkan grafik tersebut diketahui bahwa hubungan antara konsentrasi


ekstrak dengan daya inhibisinya terhadap aktivitas lipase pankreas tidak linier.
Kenaikan konsentrasi ekstrak tidak selalu diiringi dengan kenaikan daya
inhibisinya. Hal ini disebabkan sampel yang digunakan masih kasar yang terdiri
atas beberapa golongan senyawa yang diduga memiliki respon berbeda yang
saling mempengaruhi satu sama lain, baik berupa pengaruh sinergis maupun
antagonis dalam menghambat aktivitas lipase pancreas pada konsentrasi tertentu.
Berdasarkan data pada Tabel 1 juga diketahui bahwa ekstrak dari buah varietas
Betik Sekaki memiliki rata-rata daya inhibisi yang lebih tinggi daripada sampel
dan varietas lain. Hal ini dapat disebabkan jumlah senyawa metabolit sekunder
yang diduga berperan dalam proses inhibisi aktivitas lipase pankreas lebih banyak
terekstrak.

Kemampuan ini lebih baik dibandingkan dengan ekstrak saponin dari


beberapa tanaman yang telah diketahui, misalnya fraksi saponin dari ekstrak air
daun oolong tea (Han et al. 1999) yang mulai aktif menginhibisi lipase pankreas

24

pada konsentrasi 500-2000 µg/mL dan saponin dari daun Accantopanax
sessiliflorus, yaitu sessilosida dan chiisanosida yang masing-masing memiliki
nilai IC50 sebesar 0,36 dan 0,75 mg/mL (Yoshizumi et al. 2006). Akan tetapi
kemampuan ekstrak air buah asam gelugur tersebut hampir sama dengan yang
dimiliki oleh chikusetsusapinin III, 28-deglukosilcikusetsusaponin IV, dan 28
deglukosilcikusetsusaponin V yang diisolasi dari fraksi total saponin rimpan
Panax japonicus yang aktif menginhibisi lipase pada konsentrasi 125-500 µg/mL
(Han et al. 2005b). Ekstrak saponin dari bangle dan daun jati belanda juga
memiliki kemampuan yang lebih rendah daripada ekstrak air ketiga contoh karena
daya inhibisi tertingginya masing-masing sebesar 10,22% pada konsentrasi 30

ppm dan 12,61% pada konsentrasi 60 ppm (Silitonga 2008) dengan metode
ekstraksi dan uji inhibisi yang sama.

Jus papaya California dan papaya Cibinong serta Betik Sekaki secara
kualitatif mengandung flavonoid sehingga senyawa tersebut diduga berpera dalam
menginhibisi aktivitas lipase pankreas pada konsentrasi tertentu dar ekstrak.
Potensi flavonoid dalam menginhibisi lipase dari Rhizopus Arrhizus sebelumya
telah diteliti oleh Febriany (2004) dari ekstrak rimpang bangle pada konsentrasi
200 ppm akan tetapi mekanisme inhibisi kedua golongan senyaw tersebut belum
diketahui. Inhibitor lipase pankreas lain dari golongan flavonoid adalah 3-
metiletergalangin yang diisolasi dari ekstrak etanol rimpang Alpinia officinarum
yang memiliki nilai IC50 sebesar 1,3 mg/mL dengan substrat berupa triolein (Shin
et al. 2003), akan tetapi mekanisme hambatannya belum diketahui. Alpinia
officinarum masih satu ordo dengan kencur dan satu marga dengan lengkuas.
Tanaman dengan marga dapat mengandung senyawa yang sama dan mekanisme
inhibisi suatu senyawa dapat diduga dari struktur senyawa tersebut.

25

BAB V
PENENTUAN AKTIVITAS PENGHAMBAT ENZIM LIPASE DARI JUS
BUAH, BUNGA, DAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L)
VARIETAS CALIFORNIA DAN CIBINONG DITINJAU
DARI ILMU KEDOKTERAN DAN ISLAM

5.1 Tanaman Pepaya Menurut Pandangan Islam


Obesitas merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyatakan
adanya kelebihan berat badan. Obesitas sendiri didefinisikan sebagai suatu
kelainan ataupenyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh
secaraberlebihan. Obesitas atau kegemukan dari segi kesehatan merupakan salah
satupenyakit salah gizi sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh
melebihikebutuhannya (Soetjiningsih, 2012).
Berbagai keanekaragaman hayati di Indonesia dapat berpotensi seagai
bahan anti obesitas. Salah satunya yang masih belum digunakan adalah pohon
pepaya.Pepaya adalah salah satu jenis tanaman berbentuk buah-buahan yang ada
di muka bumi yang dapat diolah oleh manusia. Allah SWT menciptakan alam
semesta termasuk langit dan bumi beserta isinya, penuh dengan kesempurnaan.
Allah SWT menciptakan tumbuh-tumbuhan dengan berbagai macam jenis.
Kekayaan alam yang dianugerahkan Allah SWT banyak sekali memberikan
manfaat bagi manusia. Di antaranya buah-buatan dan sayur-sayuran yang dapat
diolah menjadi berbagai jenis makanan dan juga obat-obatan.
Allah SWT menurunkan hujan dari langit untuk memelihara tumbuh dan
suburnya tanaman yang menghijau mengeluarkan beraneka ragam, sebagai tanda
kekuasaan Allah SWT bagi orang yang beriman, sebagaimana firman Allah SWT
dalam Al-Quran:

26

“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan
mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di
daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-
buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati,
mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran”.(QS.Al A’raaf (7):57)

Air hujan yang sama yang diturunkan Allah SWT ke bumi menyirami
kebun buah-buatan yang bercabang dan tidak bercabang, yang berlainan rasanya.
Allah SWT menyediakan beraneka ragam buah-buatan untuk dimakan oleh
manusia, semua ini merupakan tanda bagi orang yang beriman sebagaimana
diterangkan dalam firman Allah SWT:

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan


yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu kami tumbuhkan dengan air
hujan itu tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka dan mereka
sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan” (As-Sajdah (32):27)

Manusia diturunkan Allah SWT ke bumi sebagai khalifah pengelola alam


dan pemakmurannya, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT

“Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah
kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi
memperkenankan (doa hamba-Nya)." (QS. Hud (11): 61).

27

Allah SWT ciptakan berbagai sumber kehidupan bagi manusia di bumi ini
berupa udara, air, tanah, dan tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan buah-buahan,
yang merupakan rezeki yang disiapkan Allah SWT untuk manusia sebagaimana
yang terkandung dalam ayat berikut:

“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami
adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu
bersyukur.” (QS Al-Araf (7):10).

Dari ayat-ayat Al-Quran tersebut di atas menyatakan Allah SWT telah


menciptakan banyak tanaman-tanaman yang tumbuh di muka bumi, di darat
maupun di laut. Buah-buahan dan sayur-sayuran yang dapat dimanfaatkan bagi
berbagai keperluan manusia di antaranya sebagai makanan pokok dan juga
sebagai makanan ternak. Di antara tanaman-tanaman yang banyak dengan
berbagai jenis bentuk tersebut terdapat tanaman pepaya.

5.2 Penghambat Enzim Lipase Menurut Islam


Lipase adalah enzim yang mampu memecah ikatan ester dari triglesida
menjadi asam lemak bebas, digliserida, monogliserida, dan gliserol. Lipase juga
dapat mengkatalisis reaksi pembentukan ester pada kondisi dengan kadar air
rendah. Meskipun pembentukan ester dapat dilakukan secara kimiawi dengan
katalis asam atau basa, penggunaan teknologi enzim lebih menguntungkan pada
kondisi normal (tidak asam dan tidak basa) dan dapat mengurangi terbentuknya
reaksi samping (Hilal et al, 2005) berdasarkan hal tersebut lipase memiliki peran
penting untuk metabolisme lemak dalam tubuh kita, kaitannya dengan Islam
adalah pola hidup makan kita sebagai manusia yang tidak boleh makan
berlebihan seperti tercantum dalam firman Allah SWT.

28

”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-Arafl [7]:
31).
Inti ayat diatas adalah kita sebagai hamba Allah tidak boleh berlebihan
dalam makan dan minuman karena hal tersebut adalah sifat dari syetan yang
berdampak buruk juga bagi kesehatan.

5.3 Pengolahan Buah, Bunga, dan Daun Pepaya Menjadi Jus Menurut
Pandangan Islam
Daun pepaya dapat diolah dan dijadikan sebagai minuman jus. Menurut
pandangan Islam, minuman dan makanan yang sehat adalah yang halal dan tayyib
(baik). Adapun kata thayyiban atau thayyib menunjukkan sesuatu yang benar-
benar baik.
Jus buah, bunga, dan daunpepaya termasuk jenis minuman yang berasal
dari nabati dan hasil olahan. Dalam Islam menjelaskan jenis makanan dan
minuman yang berasal dari nabati dan olahan (Shihab, 2007), yaitu:
a. Nabati
Berbagai jenis tanaman yang tumbuh di permukaan bumi banyak memberi
manfaat bagi manusia dalam bentuk buah-buahan, pepohonan dan rerumputan
yang telah disediakan Allah untuk kepentingan manusia, seperti buah - buahan
Telah diciptakan Allah berbagai jenis buah-buahan di muka bumi dengan
beraneka jenis dan citarasa, dan dianjurkan manusia agar mengonsumsi buah-
buahan. Sebagaimana dalam firman Allah SWT:

29

“Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya).
Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah.....” (QS.
Al-An’aam (6): 141).

Ayat tersebut menjelaskan buah-buahan yang dapat dimakan sekaligus


menghasilkan minuman. Hanya saja, minuman itu dapat beralih menjadi sesuatu
yang buruk, karena misalnya memabukkan. Dari sisi lain, karena untuk wujudnya
minuman itu diperlukan upaya manusia, maka ayat ini menegaskan upaya
manusia membuatnya dengan menyatakan bahwa di samping susu yang
merupakan minuman lezat, dari buah kurma dan anggur manusia juga dapat
membuat sesuatu darinya, yakni dari hasil perasannya sejenis minuman yang
memabukkan dan rezeki yang baik yang tidak memabukkan, seperti perasan
anggur atau kurma yang segar atau cuka dan selai.
b. Olahan
Makanan olahan adalah makanan dan minuman yang diolah berasal dari
bahan baku dengan proses teknologi yang sesuai dan ditambah dengan bahan
pengawet dan atau bahan penolong agar tahan untuk disimpan. Minuman
merupakan salah satu jenis makanan olahan (Shihab, 2007). Juspepaya merupakan
salah satu jenis makanan olahan. Sebagaimana dalam firman Allah:

30

“Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan
dan rezeki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.”(QS. Al-Nahl
(16): 67).

Dari ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dijelaskan, terlihat bahwa yang


dimaksud dengan ”makanan” bukan hanya sesuatu yang dimakan, tetapi juga
mencakup apa yang diminum atau minuman. Karena itu, pada minuman juga
berlaku kriteria yang sama dengan makanan yang boleh dikonsumsi, seperti halal
dan baik (thayyib) (Tebba, 2004). Juspepaya saat dikonsumsi dapat mendatangkan
kebaikan/manfaat dan juga dapat menimbulkan mudharat terhadap kesehatan bagi
orang sehat, bila dikonsumsi sesuai dengan dosis yang ditentukan, artinya tidak
boleh berlebihan. Dalam ajaran Islam ditekankan agar makan dan minum yang
tidak berlebihan atau harus proporsional, artinya sesuai dengan kebutuhan
pemakan, tidak berlebihan dan tidak kurang. Di samping memilih makanan yang
halal dan baik, Allah SWT juga menegaskan agar makan dan minum secukupnya.
Sebagaimana firman Allah SWT:

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf (7): 31).

31

Dalam firman Allah SWT yang lainnya:

“Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan
janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku
menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya
binasalah ia.” (QS. Thaha (20): 81).

Maksud dari ayat tersebut, pepaya merupakan suatu rezeki yang


diberikan oleh Allah SWT yang dapat dinikmati oleh manusia dengan
mengonsumsinya. Namun, jika pepaya dikonsumsi secara berlebihan, sedangkan
Allah tidak suka sesuatu yang berlebih, maka terjadilah kemurkaan-Nya yaitu
timbul efek samping dari mengonsumsi pepaya secara berlebihan.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al Imran
(3): 190-191)
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan akal dan pikiran untuk
berfikir. Berfikir merupakan salah satu nikmat di antara nikmat-nikmat Allah yang
dianugerahkan kepada umat manusia dan berulang kali al-Qur’an
memperingatkan kepada manusia untuk menggunakan akal dan pikirannya.
Apabila manusia menggunakan akal dan pikirannya untuk memikirkan tentang

32

penciptaan semesta, maka manusia akan senantiasa terbimbing dalam memahami
keesaan Allah SWT sang Maha Pencipta alam semesta ini dan senantiasa
mengakui tentang kebijaksanaan dan keagungan ciptaan-Nya.
Berdasarkan hasil penelitian dan ditinjau dari sudut pandang Islam,
penelitian tentang penentuan aktivitas penghambat enzim lipase dari jus buah,
bunga, dan daun papaya (Carica papaya L) varietas California dan Cibinong
sejalan dengan prinsip dan nilai-nilai Islam karena Islam memerintahkan umatnya
untuk mengembangkan sains dan teknologi, dan juga sejalan dengan tujuan utama
dari ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan, yakni untuk mempertahankan
kehidupan dan menunaikan kewajiban keagamaannya.

5.4 Analisis Kandungan Aktivitas Penghambat Enzim Lipase dari Jus Buah,
Bunga, dan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Varietas California Dan
Cibinong) Ditinjau dari Ilmu Kedokteran dan Islam
Kandungan penghambat enzim lipase dalam ekstrak buah, bunga, dan
daun pepaya (carica papaya L.), telah dibuktikan dalam penelitian ini efektif
dapat menghambat enzim lipase yang dapat berfungsi sebagai antiobesitas.
Konsumsi ekstrak buah, bunga, dan daun pepaya (carica papaya l.) sebagai obat
merupakan salah satu bentuk usaha untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah
SWT

“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS Al-Isra (17): 82).

Di samping Al-Qur’an mengisyaratkan tentang pengobatan juga


menceritakan tentang keindahan alam semesta yang dapat dijadikan sumber dari
pembuat obat-obatan.

33

“Kemudian makanlah dari segala(macam)buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhan-muyang telah (dimudahkan bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir”.(QS An-Nahl (16):69)

Berdasarkan penelitian ekstrak buah, bunga, dan daun papaya varietas


California dan Cibinong ini terbukti positif dapat menghambat aktivitas enzim
lipase sehingga dapat membantu mengurangi obesitas yang banyak dialami
masyarakat sekarang ini. Hal ini sesuai dengan manfaat dalam menerapkan Islam
yaitu rahmatan lil ‘alamin. Penelitian terhadap kandungan ekstrak buah, bunga,
dan daun pepaya (carica papaya L.) dalam pepaya tersebut mengajarkan kepada
manusia yang diberikan amanah oleh Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi
ini, agar jangan berdiam diri namun harus terus mencari tanda-tanda kekuasaan
Allah SWT termasuk dalam bidang penelitian.

34

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan

1. Jus buah, bunga dan daun papaya (Carica papaya L) mempunyai aktifitas
penghambat lipase dengan % inhibisi yang berkisar antara 18,42% - 97,36%.

2. Buah Betik Sekaki dengan konsentrasi 10ppm lebih memiliki % inhibisi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan sampel jus yang lain.

3. Ditinjau dari sudut pandang Islam, penelitian tentang aktivitas penghambat


enzim lipase dari jus buah, bunga, dan daun papaya (Carica papaya L) sejalan
dengan prinsip dan nilai-nilai Islam karena Islam memerintahkan umatnya
untuk mengembangkan sains dan teknologi. Dan juga sejalan dengan tujuan
utama dari ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan, yakni untuk mempertahankan
kehidupan dan menunaikan kewajiban keagamaannya.

6.2 Saran

Kepada Peneliti Selanjutnya, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas


penghambatan lipase pada buah, bunga, dan daun papaya (Carica papaya L)
menggunakan metode dan instrumen lain untuk mengetahui berbagai
kandunganya.

35

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya. (2002). Depatemen Agama RI. Jakarta: Al-Huda


Anief, Moh. 2007.Farmasetika, Vol 1,1 st ed, hal 110. Gadjah Mada
University Press,Yogyakarta.

Agrestika, A. (2015). Komplikasi Obesitas Pada Anak dan Upaya


Penanganannya.Volume 4. Lampung:Majority

A Ajayi, (2014). Clarification Of Apple Juice With Laboratory Produced-


Pectinase Obtained From The Deterioration Of Apple (Malus domestica)
FRUITS BY Aspergillus niger, International Journal of Advanced
Biotechnology and Research Vol 5, Issue2, Nigeria

Angraini, A dan Yunianta (2015). ‘Pengaruh Suhu dan Lama Hidrolisis


Enzim Papain Terhadap Sifat Kimia, Fisik, dan organoleptic Sari Edamame’
Malang. Jurnal Pangan dan Agro Industri 3, 1015-1025

Birari. RB dan Bhutani KK. (2007). Pancreatic Lipase Inhibitors from


Natural Sources: Unexplored Potential, Drug Discovery

Ana, F (2009). Uji In Vitro Ekstrak Air Dan Etanol Dari Buah Asam Gelugur,
Rimpang Lengkuas, Dan Kencur Sebagai Inhibitor Aktivitas Lipase
Pankreas, Bogor.

Kusumadjadja,dkk. (2005). Penentuan Kondisi Optimum Enzim Papain Dari


Pepaya Burung Varietas Jawa (Carica papaya). Surabaya.J.Chem 147-151.

Jasaputa, K. (2011). Herbal Medice For Obesity. Volume 1. Bandung.Jurnal


Medika Planta.

Mansjoer, A, (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem


Muskuluskeletal, Jakarta: EGC

Rahmat, R. (1995). Pepaya, Budidaya dan Paska Panen. 18-26,


Kanisius,Yogyakarta

36

Sanjaja, S . (2005). Prevalensi Gizi Lebih dan Penduduk Dewasa di
Indonesia. Gizi Indonesia ,Vol 31

Sartika,Dewi R.A .(2011). Faktor Resiko Obesitas Pada Anak 5-15 Tahun di
Indonesia.Volume 15.Depok.Makara,Kesehatan

Dorota,S .(2016). Compariton of in vitro anti-lipase And anti oxsidant


activities, and composition of commericial chokeberry juices. Eur Food Rest
Technol 242:205-515.Poland.

Kety,S .(2010). Study Karakter Mutu Buah Pepaya IPB. J Hort Indonesia 17-
26

37

ANGGARAN PENELITIAN

a. Persiapan, yang di dalamnya dapat terdiri dari penyusunan usulan


penelitian, ujicoba dan penggandaan instrument/alat ukur penelitian.
b. Pelaksanaan, terdiri dari biaya transportasi dan bahan habis pakai.
c. Pelaporan, meliputi penyusunan dan penggandaan laporan akhir penelitian.
NO Jenis Pengeluaran Jumlah
Pengeluaran

1 Bahan pengumpulan data

- Buah Pepaya Rp. 60.000

- Bunga pepaya Rp. 10.000

- Daun Pepaya Rp. 10.000

- Aquades Rp. 50.000

- Kertas Saring Whatmanns No 1 Rp. 50.000

- 96 Well Plate Rp. 100.000

- Enzim PPL 500gram Rp. 2.400.000

- Buffer Phospat 500ml Rp. 400.000

- Substrat NPB Rp. 500.000

Sub Total Rp. 3.220.000

2 Biaya Lain

3. Biaya Perjalanan

- Pengambilan sampel Rp. 200.000

4. Biaya Administrasi dan Alat Tulis Rp. 200.000

38

Sub Total Rp. 3.620.000

39

Biodata peneliti

a. Nama lengkap : Rayyan Fitriasa

b. Nomor Induk Mahasiswa : 110.2014.223

c. Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 8 Mei 1996

d. Jenis kelamin : Laki-Laki

e. Fakultas/program studi : Kedokteran/Kedokteran umum

f. Alamat rumah : Jl. Palapa 2 no 9a Ps Minggu Jakarta Selatan


12520

g. Riwayat pendidikan : TK Sari Pembangunan

TK Teratai

SD Yasporbi 3

SMPI Al Azhar 2

SMA Negeri 38 Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Jakarta

40

41

42

Anda mungkin juga menyukai