Anda di halaman 1dari 5

ADITYA MAULANA YUSUF

DEVANKA SETIAWAN W
XIIMM1

KISI KISI KEWIRAUSAHAAN

STRUKTUR KEKAYAAN DAN FINANSIAL.


Ratio pengambilan adalah suatu hubungan perimbangan antara suatu j
umlah tertentu
dengan jumlah yang lain.
Hal tersebut bertujuan untuk memberi gambaran baik buruknya posisi keuangan suatu
perusahaan .

1.Struktur kekayaan
Struktur kekayaan adalah perimbangan natara aktiva
lancer dengan aktiva tetap
baik secara
absolute maupun relatif.

2.Struktur Finansial adalah : yang menunjukan bagaimana


aktiva aktiva
perusahaan dibelanjai, yaitu menyangkut semua sumber pemebelanjaan, yang
tercermin dalam keseuruhan pasiva neraca ( Keseluruhan modal sendiri)
Struktur Finansial pada hakekatnya menunjkan pula perimbangan absolut dan
relatif natara keseluruhan modal asing ( jangka Pendek dan jangka panjang )
dengan jumlah modal sendiri.
Mengenai struktur kekayaan dan struktur finansial dapat di gambarkan
sebagaimana terlihat dalam neraca singkat sebagai berikut :
Aktiva lancar
Rp 300.000.000
Modal Asing
Rp 400.000.000,
-
Aktiva tetap
Rp 700.000.000,
-
Modal Sendiri
Rp 600.000.000
3.Struktur Modal menyangkut perimbangan absolut dan re
latif antara utang jangka
panjang dan modal sendiri.
LIQUIDITAS
Adalah
kemampuan perusahaan untukememnuhi kewajiban keuangan pada saat di
tagih
Adalah : Perbandingan antra aktiva lancar dan utang lancar:
Kemampuan mem
bayar kewajiban jangka pendek sangat tergantung dari alat
pembayaran liquid (cair) yang dimiliki perusahaan.
Contoh :Sebuah perusahaan memiliki aktiva lancar Rp
300.000.000,
-
dan aktiva tetapnya Rp 700.000.000,
-
Berda
sarkan data tersebut maka perimbangan secara absolutnya
adalah
30 : 70 dan secara relatif adalah 30 % : 70 %
Contoh.
Besarnya modal Asing berupa kewajiban jangka panjang Rp
400.000.000 sedangkan besarnya modal sendiri Rp 600.000.000,
berdasarkan data
tersebt maka perimbangan absolutnya adalah 4: 6
dan perimbangan relatifnya adalah 40 % : 60
%.
Contoh .
Besar modal asing yang berupa utang jangka panjang Rp 300.000.000,
-
sedangjan modal sendiri Rp 600.000.000,
-
Maka periamngan basolutnya 30 : 60
dan relatifnya 33,33 % : 66,67 %
Standar Kompetensi : 4.
Mengelola Usaha Kecil/ Mikro
Kompetensi Dasar
CARA PENGUKURAN LIQUIDITAS DAPAT DI LAKUKAN DENGAN RUMUS
BERIKUT :.
1.CURRENT RATIO
2.CASH RATIO
3.ACID TEST RATIO
4.WORKING CAPITAL TO ASSET RATIO

1.CURRENT RATIO
Current Ratio adalah Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan
akt iva lancar yang dimiliki
Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar (Miswanto
dan Eko Widodo, 1998, hal 83).
Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya
yang harus segera dipenuhi denga
n mengunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
Rumus :
Current Ratio =
Contoh :
PT Segara Makmur mempunyai Neraca per tahun 2009 adalah sebagai berikut :
Aktiva Lancar : Rp
675.000
-
yang terdiri dari Kas
Rp 250.000.,
-
Efek
Rp 100.000
-
Piutang Rp 100.000.,
Persediaan Rp 225.000.,
Utang Jangka pendek Rp 450.000.,
Current Ratio =
x 100% =
=
1
5
:
1 atau 150 %
2.CASH RATIO
(Ratio Immediate Solvency)
Aktiva perusahaan
yang paling likuid adalah kas dan surat berharga.
Cash ratio
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka
pendek dengan kas dan surat berharga yang dapat segera diuangkan.
Tidak terdapat standar likuiditas untuk
cash ratio sehingga penilaiannya tergantung
pada kebijakan manajemen.
Cash Ratio
adalah
Kemampuan perusahaan untuk membayar kewjiban utang yang
harus segera di penuhi dengan Kas yang tersedia dan efek yang dapat segera
diuangkan
Rumus :
Cash Ratio
x 100 % =
Dari keterangan diatas dapat dihitung Cash Ratio nya yaitu :
= 77,78 %
Hutang
Lancar
Aktiva Lancar
X 100%
3.ACID TEST RATIO
Acid Test Ratio di sebut Quick ratio
adalah
Perbandingan antara aktiva lancar dikurangi
persediaan dengan utang lancar.
Quick ratio
merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan
dengan hutang lancar.
Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat bisa digunakan
untuk melunasi hutang la
ncar.
Persediaan dianggap
aktiva lancar yang paling tidak lancar, sebab untuk menjadi
uang tunai (kas) memerlukan dua langkah yakni menjadi piutang terlebih dulu
sebelum menjadi kas.
Rumus :
Acid test ratio =
X100 %
4.
WORKING
CAPITAL TO
TOTAL
ASSET
RATIO
working capital to total asset ratio
di gunakan untuk mengukur likuiditas dari total
aktiva dan posisi modal kerja neto
Contoh:
Apabila besar aktiva lancar Rp 900.000.000
dan aktiva tetapnya Rp 975.000.000
Sedangkan utang jangka pendeknya 450.000,
maka ratio modal kerja neto
kepada
aktiva adalah :
C.RATIO SOLVABILITAS
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi segala kewajiban finansialnya apabi
la sekiranya perusahaan tersebut
pada saat itu dilikuidasikan (Bambang Riyanto, 1995, hal 32).
Suatu perusahaan yang solvabel belum tentu likuid dan sebaliknya sebuah
perusahaan yang insolvabel belum tentu ilikuid. Dalam hubungan antar
a likuiditas
dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang dapat dialami oleh perusahaan yaitu :
a. Perusahaan yang likuid tetapi insolvabel
b. Perusahaan yang likuid dan solvabel
c. Perusahaan yang ilikuid
d. Perusahaan yang ilik
Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu :
a. Total Assets to Total Debt Ratio
Total Assets to total Debt Ratio adalah ratio yang dihasilkan dengan
membandingkan jumlah aktiva (total assets) di s
atu pihak dengan jumlah utang
(total debt dilain pihak).
Rumus :
Total Assets to total Debt Ratio
x 100 % =
Contoh :
Jumlah aktiva perusahaan terdiri dari aktiva lancer Rp 75.000.000 aktiva tetap Rp
425.000.000.dengan kewaji
ban terdiri atsa utang lancer Rp 50.000.000 dan utang
jangka panjang Rp 200.000.000
Maka Solvabilitas perusahaan tersebut
= 2 : 1 atau 200 %
Rp 900.000.000,

Rp 450.000.000,
-
= 0.24 : 1 atau 24 %
RP 1.875.000.000,
-
75.000.000+ 425.000.000
50.000.000+ 200.000.000
500.000.000
25.000.000

Anda mungkin juga menyukai