KI.3 KI.4
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ranah konkret dan ranah
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu abstrak terkait dengan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan pengembangan dari yang
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, dipelajarinya di sekolah secara
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban mandiri dan mampu menggunakan
terkait penyebab fenomena dan kejadian, metoda sesuai kaidah keilmuan
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
B. Kompetensi Dasar
No No
Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Dasar (KD)
. .
3.6 Menganalisis hubungan antara 4.6 Menyajikan hasil analisis tentang
struktur jaringan penyusun organ kelainan pada struktur dan fungsi
pada sistem sirkulasi dan darah, jantung dan pembuluh darah
mengaitkannya dengan bioprosesnya yang menyebabkan gangguan
sehingga dapat menjelaskan sistem peredaran darah manusia
mekanisme peredaran darah serta melalui berbagi bentuk media
gangguan fungsi yang mungkin presentasi.
terjadi pada sistem sirkulasi manusia
melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan diskusi menggunakan literasi digital berupa
power point dan literasi visual berupa gambar, serta model pembelajaran discovery
learning yang membentuk sikap kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi dalam
mempelajari materi pokok klasifikasi makhluk hidup, maka diharapkan peserta didik
dapat mensyukuri nikmat Alloh SWT, mampu bekerjasama, bersikap jujur, disiplin dan
objektif melalui kegiatan pembelajaran tentang Sistem Sirkulasi pada Manusia.
E. Materi Pembelajaran
Sistem Sirkulasi
1. Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
a. Darah
b. Mekanisme Pembekuan Darah
c. Golongan Darah
d. Uji Golongan Darah
e. Tranfusi Darah
f. Organ Peredaran Darah
g. Mekanisme Peredaran Darah Manusia
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode dan Model Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, Discovery Learning
Pertemua No IPK Metode / Model Pembelajaran
n
I 3.6.1 Discovery Learning
3.6.2 Discovery Learning
3.6.3 Discovery Learning
3.6.4 Discovery Learning
4.6.1
II 3.6.5 Discovery Learning
3.6.6 Discovery Learning
3.6.7 Discovery Learning
4.6.2 Discovery Learning
4.6.3
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan I (4 x 40 menit/2x TM)
No. IPK IPK
3.6.1 Menjelasklan fungsi sistem peredaran darah.
3.6.2 Menganalisis komponen penyusun darah.
3.6.3 Menjelaskan mekanisme proses pembekuan darah dengan
menggunakan skema.
3.6.4 Mengaitkan golongan darah dengan transfusi darah.
4.6.1 Melakukan praktik uji golongan darah.
2. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan ke I
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1.Pendahulua Berdo’a sebelum kegiatan pembelajaran dimulai 15 menit
n Pengkondisian dan mengecek kehadiran peserta didik
Peserta didik dipandu untuk membangun apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yaitu “apa itu sistem
sirkulasi? Dan apa fungsinya?” Literasi
Peserta didik diajak untuk memasuki kegiatan visual
pembelajaran dengan ditunjukkan gambar melalui
media visual tentang Sistem Sirkulasi.
Menanya
Siswa dimotivasi untuk membuat pertanyaan tentang:
Jenis sel darah apa saja yang terlihat pada
gambar?
Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi)
Menjelaskan fungsi sistem sirkulasi.
Menganalisis komponen-komponen penyusun
darah.
Menjelaskan proses pembekuan darah.
Menghubungkan/mengaitkan antara golongan
darah dan transfusi darah.
Mengasosiasikan
Menjelaskan fungsi tiap-tiap komponen
penyusun darah.
Mengomunikasikan
Menjelaskan kembali proses pembekuan darah.
Menjelaskan proses transfusi darah.
3.Penutup Peserta didik dibantu guru membuat simpulan hasil
pembelajaran (kreatif, percaya diri) tentang sistem
sirkulasi.
Guru melakukan refleksi dan umpan balik terhadap
KBM yamg telah berlangsung. 15 meni
Guru memberikan evaluasi terhadap pembelajaran t
Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.
Peserta didik dipandu guru untuk berdoa akhir
pertemuan
3. Pertemuan II (2 x 40 menit)
No. IPK IPK
3.6.5 Membedakan pembuluh darah vena dan arteri.
3.6.6 Membedakan sistem peredaran sistemik dan pulmonalis.
3.6.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi
denyut nadi.
4.6.2 Menggambarkan diagram sistem sirkulasi.
4.6.3 Menghitung frekuensi denyut nadi.
4. Langkah-langkah kegiatan
Pertemuan ke II (4 X 40 menit/2x TM)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1.Pendahulua Berdo’a sebelum kegiatan pembelajaran dimulai 15 menit
Literasi
n Pengkondisian dan mengecek kehadiran peserta didik
Peserta didik dipandu untuk membangun apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yaitu “organ apakah
yang termasuk kedalam sistem sirkulasi? Letaknya
dimana?”
Peserta didik diajak untuk memasuki kegiatan
pembelajaran dengan ditunjukkan gambar melalui
media visual tentang Organ pada Sistem Sirkulasi.
No Tehnik Bentuk No
IPK Materi Pembelajaran Indikator Soal
IPK Penilaian Instrumen soal
3.6.1 Menjelasklan fungsi Sistem Peredaran Darah Melalui studi literatur, siswa dapat Tes Uraian
sistem peredaran darah. pada Manusia menjelasklan fungsi sistem Tertulis
peredaran darah.dengan tepat
3.6.2 Menganalisis komponen Sistem Peredaran Darah Melalui studi literatur, siswa dapat Tes Uraian
penyusun darah. pada Manusia bagian : menganalisis komponen penyusun Tertulis
A. Darah darah dengan tepat.
3.6.3 Menjelaskan mekanisme Sistem Peredaran Darah Melalui studi literatur, siswa dapat Tes lisan Uraian
proses pembekuan darah pada Manusia bagian : menjelaskan mekanisme proses
B. Mekanisme pembekuan darah dengan
dengan menggunakan
Pembekuan Darah menggunakan skema.
skema.
3.6.4 Mengaitkan golongan Sistem Peredaran Darah Melalui studi literatur, siswa dapat Tes lisan
darah dengan transfusi pada Manusia bagian : Mengaitkan golongan darah dengan
C. Golongan Darah dan transfusi darah.
darah.
E. Transfusi Darah
3.6.5 Membedakan pembuluh Sistem Peredaran Darah Melalui studi literatur, siswa dapat Tes lisan
darah vena dan arteri. pada Manusia bagian : F. Membedakan pembuluh darah vena
Organ Peredaran Darah dan arteri.
3.6.6 Membedakan sistem Sistem Peredaran Darah Melalui studi literatur, siswa dapat
peredaran sistemik dan pada Manusia bagian : F. Membedakan sistem peredaran
Mekanisme Peredaran sistemik dan pulmonalis.
pulmonalis.
Darah
3.6.7 Menganalisis faktor-faktor Sistem Peredaran Darah Melalui studi literatur, siswa dapat Tes
yang mempengaruhi pada Manusia bagian : F. Menganalisis faktor-faktor yang tertulis
Mekanisme Peredaran mempengaruhi frekuensi denyut
frekuensi denyut nadi.
Darah nadi.
2. Keterampilan
No
IPK Indikator Tehnik Penilaian Bentuk Instrumen
IPK
4.6.1 Melakukan praktik uji golongan darah. Fortopolio
4.6.2 Menggambarkan diagram sistem sirkulasi.
4.6.3 Menghitung frekuensi denyut nadi.
3. Sikap
Tehnik penialain Bentuk Instrumen
Obsevasi Lembar Obsevasi
Lampiran 1
1. Penilaian Psikomotor / keterampilan
Lembar Observasi Diskusi
b. KRITERIA PENSKORAN :
Sistem Sirkulasi darah pada manusia merupakan aliran sistem sirkulasi yang
tertutup. Disebut sebagai sistem yang tertutup karena aliran darah pada manusia
mengalir melalui tempat aliran darah (pembuluh nadi, pembuluh balik, kapiler, atau
rongga ) sehingga tidak ada darah yang mengalir di luar tempat aliran darah jika
dalam keadaan normal.
Sebaliknya, suatu sistem dikatakan sebagai sirkulasi terbuka apa bila
berlangsung di luar pembuluh. Contohnya dalam tubuh manusia merupakan sistem
aliran getah bening. Sistem aliran getah bening yang sebagian besar terisi oleh sel
darah putih limfosit dan monosit yang berguna untuk melawan bakteri asing yang
masuk ke dalam tubuh memiliki cara kerja sistem terbuka. Getah bening yang
terdapat pada sela-sela sel di seluruh tubuh mengalir masuk ke dalam pembuluh getah
bening. Kemudian getah bening yang terdapat dalam pembuluh getah bening akan
bermuara di bagian tubuh tertentu ke dalam kelenjar getah bening. Setelah itu akan
bermuara sesuai tujuan masing-masing. Berikut adalah penjelasan mengenai sistem
sirkulasi pada manusia :
Jika anda terluka, anda akan menemui darah dari luka anda. Darah yang berwarna
merah gelap tersebut tersusun atas beberapa komponen utama. Komponen-komponen
utama penyusun darah, yaitu:
Penelitian menunjukkan bahwa 8% dari berat badan tubuh kita terdiri atas
darah. Jadi, apabila berat badan kita 50 kg maka 8%-nya, atau sekitar 4
liter merupakan darah yang ada di tubuh kita.
Pada orang dewasa, tekanan darah normal adalah 120/80 mm Hg. Yang
berarti, tekanan darah pada saat sistole adalah 120 mm Hg dan pada saat diastole 80
mm Hg. Untuk mengukur tekanan darah digunakan stetoskop dan tensimeter atau
sphygmomanometer.
Sistem peredaran darah pada tubuh manusia terbagi menjadi 2 alur, yaitu:
Setelah mengenal komponen penyusun darah dan alur peredaran darah manusia,
telah tersinggung mengenai pembuluh darah. Pembuluh darah memiliki banyak
macam dan ciri tersendiri. Pembuluh darah yang wajib diketahui adalah sebagai
berikut:
Arteri-Dindingnya kuat, tebal dan elastis. Letaknya agak jauh ke dalam kulit
sehingga jika terjadi luka pada kulit, tidak akan langsung mengenai pembuluh
arteri. Umumnya membawa darah oksi kecuali arteri pulmonalis. Membawa
darah meninggalkan Cor.
Kapiler-Dindingnya tipis. Strukturnya halus. Menghubungkan cabang-cabang
arteri & vena ke sel tubuh.
Arteriole-Terhubung dengan pembuluh kapiler. Arteriole merupakan Arteri
terkecil.
Aorta-Teksturnya elastis dan kenyal. Merupakan arteri terbesar. Membawa
darah oksi
Vena-Dindingnya tipis serta tidak elastis. Letaknya dekat dengan permukaan
kulit sehingga jika terjadi luka dipermukaan kulit, akan mengenai pembuluh
vena terlebih dahulu. Umumnya membawa darah anoksi kecuali vena
pulmonalis. Membawa darah menuju Cor.
Venula-Merupakan percabangan Vena. Terhubung dengan pembuluh kapiler.
Jadi pada golongan darah A, terdapat antigen A dan pada plasma darah
terdapat antibodi β. Pada golongan darah B, terdapat antigen B di sel darah merah dan
pada plasma darah terdapat antibodi α. Golongan darah O, tidak terdapat antigen
namun pada plasma darah terdapat antibodi α + β. Golongan darah AB, terdapat
antigen A dan B. Namun tidak terdapat antibodi pada plasma darahnya.
Oleh sebab itu golongan darah O disebut dengan donor universal karena
dapat mendonorkan darahnya pada golongan darah lain. Sedangkan AB disebut
dengan resepien universal karena dapat menerima transfusi darah dari golongan
darah lain. Namun pada praktek dunia medis modern, pendonoran darah dilakukan
antar sesama golongan darah demi mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan.
a) Siapkan object glass, jarum lancet, alkohol, larutan anti A, anti B dan larutan kontrol.
b) Bersihkan ujung jari dengan alkohol, tusuk dengan jarum lancet, teteskan darah yang
keluar pada tiga titik di object glass.
c) Tetesi satu titik darah dengan anti A, satu titik dengan anti B dan satu titik dengan
larutan kontrol.
e. Kesimpulan:
Jika terjadi penggumpalan darah pada titik yang ditetesi anti A, namun tidak
dengan titik yang ditetesi anti B. Maka subjek tersebut bergolongan darah A.
Jika terjadi penggumpalan darah pada titik yang ditetesi anti B, namun tidak
dengan titik yang ditetesi anti A. Maka subjek tersebut bergolongan darah B.
Jika terjadi penggumpalan darah pada titik yang ditetesi anti A, dan terjadi
penggumpalan pula dengan titik yang ditetesi anti B. Maka subjek tersebut
bergolongan darah AB.
Jika tidak terjadi penggumpalan darah pada titik yang ditetesi anti A, dan tidak
terjadi penggumpalan pula dengan titik yang ditetesi anti B. Maka subjek tersebut
bergolongan darah O.
Lampiran 2
A. KARTU SOAL
No
IPK IPK Soal
Tidak berinti.
Trombosit
akan pecah apabila menyentuh area yang mengalami cedera. Saat proses
perpecahan tersebut, trombosit akan mengeluarkan enzim yang bernama
trombokinase. Enzim trombokinase ini nantinya akan memicu peruahan
pada protrombin agar menjadi trombin. Perubahan tersebut diabntu oleh
ion kalsium. tahap Selanjutnya, thrombin akan mengubah fibrinogen
menjadi fibrin yang akan menutupi luka
seseorang dengan darah Rh- jika diberikan darah Rh+ maka akan 14
segera memproduksi aglutini anti RhD
4. Bagaimana pengaruh perbedaan transfusi Rh+ pertama tidak terlalu berbahaya , namun transfusi
Rh+ selanjutnya akan menghasilkan hemolisis sel darah merah
rhesus terhadap transfusi darah?
donor, karena anti RhD yang terbentuk sudah banyak
hemolisi adalah pecahnya membran sel darah merah sehingga
hemoglobin terlepas ke plasma darah
14
Usia
Berat badan