PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan Praktikum
B. Diagram Alir
Berikut adalah diagram alir dari Survei 1D Metode Geolistrik: Desain Survei:
Mulai
Selesai
A. Data Pengamatan
Adapun data pengamatan konfigurasi elektroda metode geolistrik ini terdapat
pada yang laman lampiran.
B. Pembahasan
Praktikum perpetaan yang dilaksanakan pada 10 Oktober 2019 membahas
tentang Survei 1D Metode Geolistrik Desain Survei yang dilaksanakan di
Ruang Kelas Teknik Geofisika. Pada praktikum kali ini, asisten dosen
menjelaskan beberapa materi maupun aplikasi penggunan motede sounding
serta cara menggunakan dan mengambil data pengamatan dari Google Earth
agar bisa mempermudah dan memperlancar mahasiswa dalam mengetahui
tentang alat geolistrik. Pada praktikum kali ini, praktikan menggunakan
software Google Earth. Praktikan membuat lintasan di Universitas Lampung
pada Google Earth. Langkah pertama yang dilakukan adalah membuka
software Google Earth. Kemudian klik toolbar ruler dan pilih line. Tarik
garis lurus sesuai panjang lintasan yang akan dilakukan desain survei. Klik
toolbar add placemark, geser untuk menentukan titik pengukuran. Kemudian
praktikan mengulangi langkah-langkah tersebut dan sesuaikan jarak antara
placemark. Praktikan membuat laporan sesuai dengan subtema yang dibahas
pada praktikum ini.
Posisi suatu objek di permukaan bumi dapat dinyatakan dengan posisi (letak)
relatif dan posisi (letak) absolut. Posisi relatif adalah posisi atau kedudukan
suatu objek terhadap objek lainnya. Sementara itu, posisi absolut adalah
posisi objek di permukaan bumi berdasarkan sistem grid atau sistem
koordinatnya. Suatu objek akan memiliki posisi absolut yang berbeda dengan
objek lainnya. Koordinat dapat ditunjukkan oleh adanya garis vertikal dan
horizontal dalam peta. Sistem grid yang banyak digunakan dalam peta-peta di
Indonesia adalah grid petak, grid geografis, dan grid UTM (Universal
Transverse Mercator).Grid ini dibuat pada layout peta, dimana grid itu
sendiri adalah garis atau titik yang mengubungkan dua koordinat yang sama
pada kiri dan kanan atau Bujur Timur (BT) dan pada bagian atas dan bawah
peta atau Lintang Utara (LU) baik itu koordinat geografis ataupun koordinat
UTM (Universal Transverse Mercator). Namun, ada juga yang kadang tidak
menggunakan garis atau titik.
Gambar desain pengukuran yang juga dilaksanakan saat pelaksanaan
praktikum terdapat pada lampiran. Kedalaman benda 1 adalah 30 meter
sehingga diperlukan panjang line minimal 90 meter untuk mencapai posisi
sehingga, line yang melewati benda 1 harus lebih dari 90 meter yakni line 1,
line 2 dan line 3 dibuat 100 m. Benda 2 memiliki kedalaman 8 meter
sehingga dibutuhkan line pengukuran sepanjang minimal 24 meter sehingga
line yang melewati benda 2 haruslah lebih dari 24 meter yakni line 6 yang
dibuat 25 meter. Sedangkan line 2 sepanjang 100 meter telah melewati benda
2 dan tidak perlu ditambahh penambahan panjang line lagi. Benda terakhir
dengan kedalaman 7.3 meter haruslah memiliki panjang lintasan sepanjang
21.9 meter sehingga line 4 dan line 5 harus dibuat lebih panjang dari 21.9
meter yakni 25 meter. Sedangkan line 3 telah lebih panjang dari 25 meter
tidak diperlukan penambahan panjang.
V. KESIMPULAN