Anda di halaman 1dari 8

7.

Setalah itu timah dipanaskan menggunakan solder untuk menutupi lilitan


kabel agar lilitan kabel kuat dan tidak terjadi bunga api
Adapun tiga hal yang perlu diingat penyambungan dengan cara ekor babi
tersebut antara lain:
1. Arah putiran harus kekanan(searah Jarum jam ) agar saat pemasangan
lasda, putiran tidakmeranggang atau kendor
2. Tidak membuat puntiran terlalu banyak untuk tiap lasdapnya
3. Jumlah sambungan pada kotaksambung harus dibatasi agar kotak
sambung dapat ditutup dengan baik.

VI. KESELAMATAN KERJA


1. Menggunakan pakain praktikum ketika sedang bekerja
2. Mentaati semua aturan laboratorium instalasi listrik agar tidak terjadi hal
yang yang tidak diinginkan
3. Memperhatikan penjelasan dan petunjuk serta memulai stelah ada
instruksi dari pembibim
4. Menggunakan alat sesuai fungsinya
5. Tidak bercanda atau mengganggu aktifitas yang lain

VII. KESIMPULAN
Kita harus teliti serta menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya.
Walaupun sambungan ini sederhana namun dalam pengerjaannya
sambungan ini harus rapi serta benar-benar rapat atau tidak longgar. Setelah
itu llitan di solder dengan rapi untuk mencegah terjadinya bunga api. Dalam
pengerjaan sambungan in kita harus memperhatikan yang namanya K3
(keselamatan, dan kesehatan kerja).
3 Penyambungan dilakukan dengan cara, dua kabel disejajarkan dengan
catatan isolasinya berada pada letak yang berbeda.
4 Jepit dengan menggunakan tang kombinasi pada pertengahan kabel agar
seimbang, kemudian lilitkan hingga 5 - 7 lilitan.
5 Usahakan hasil penyambungan rapi, kuat, baik atau tidak ada celah.
6 Setelah itu, penghantar tembaganya diamplas agar lapisan email hilang
untuk mempermudah penyolderan.
7 Solder kawat tembaganya agar sambungan menjadi keras dan kuat.
8 Setelah pekerjaan selesai laporkan kepada instruktur atau dosen yang
bersangkutan, dan simpan alat kerja tangan ke tempat semula.
9 Bersihkan meja kerja dari semua bekas bahan yang telah dipergunakan.

VI. KESELAMATAN KERJA


1. Gunakanlah alat kerja tangan yang sesuai dengan fungsinya.
2. Gunakan pakaian praktek
3. Tempatkanlah alat dan bahan pada tempat yang aman.
4. Harus memakai alat pelindung tubuh.
5. Mematuhi tata tertib yang berlaku dalam laboratorium bengkel listrik.
6. Bekerja sesuai langkah-langkah atau petunjuk yang ada.
7. Perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam bekerja.

VII. KESIMPULAN
Kita harus benar-benar memahami teori dan langkah kerja sebelum
melakukan praktikum. Serta memperhatikan K3 dalam pengerjaan
sambungan ini.
Sebelum kita memulai pada kabel NYA 4 mm2 sebaiknya kita terlebih
dahulu melakukan pada kabel yang lebih kecil hingga lancar. Dalam
melakukan penyambungan kita harus berhati-hati karena jangan sampai
kabel yang kita punter tersebut patah. Namun puntiran tersebut harus benar-
benar rapat. Kabel (tembaga) harus di amplas sampai email kabelnya hilang
agar saat menyolder timah dapat melekat dengan baik dan kuat.
5. Bagi dua kabel dengan sama panjang, dimana tiap kabel panjangnya 20
cm.
6. Kupas isolasi kabel kira-kira 15 cm dengan tang pemotong atau tang
pengupas kabel.
7. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian
dipuntir pakai tang kombinasi dengan arah yang berlawanan ke kiri dan
ke kanan dengan kuat.
8. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kelebihan kabel sesuai
dengan kebutuhan.
9. Buatlah lilitan sebanyak 5-7 kali dan kuatkan semua permukaan dengan
tang kombinasi.
10. Usahakan hasil penyambungan rapi, kuat, baik atau tidak ada celah.
11. Setelah itu, penghantar tembaganya diamplas agar lapisan email hilang
untuk mempermudah penyolderan.
12. Solder kawat tembaganya agar sambungan menjadi keras dan kuat.
13. Setelah pekerjaan selesai laporkan kepada instruktur atau dosen yang
bersangkutan, dan simpan alat ketempat semula.
14. Bersihkan meja kerja dari semua bekas bahan yang telah dipergunakan.

VI. KESELAMATAN KERJA


1. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
2. Menempatkan alat dan bahan ditempat yang semestinya.
3. Tidak tergesa-gesa dan bermain saat melakukan praktikum.
4. Memakai pakaian yang ditentukan dan masker.
5. Hindarkan mata dari asap penyolderan.

VII. KESIMPULAN
Dalam penyambungan bolak balik (turn back) diperlukan adanya
keuletan, ketekunan, kreatifitas, dan usaha, karna tanpa adanya hal tersebut
penyambungan akan gagal dan tidak sesuai dengan harapan. Sebelum
melakukan penyambungan ini banyak aspek-aspek yang harus diperhatikan :
1. Keselamatan kerja
2. Alat dan bahan
3. Cara penggunaan alat
Sambungan ini memang sederhana dan terlihat mudah, namun ketika kita
melakukannya akan muncul kesulitan seperti, cara memuntir kawat, dan cara
menjepit menggunakan alat.
2. Janganlah bermain-main pada saat melakukan aktivitas di dalam
laboratorium.
3. Gunakanlah APD (alat pelindung diri), misalnya masker, pakaian
khusus, dan lain sebagainya.
4. Tempatkanlah alat dan bahan ditempat yang aman serta mudah
dijangkau.
5. Bekerjalah dengan hati-hati dan teliti.

VII. KESIMPULAN
Diperlukan kesabaran, ketelitian, dan kekuatan dalam melilitkan kabel,
dan apabila kita ceroboh, atau tidak berhati-hati maka kabel yang dililitkan
dapat patah atau tidak berbentuk sesuai dengan yang diinginkan sehingga
dalam proses pelilitan kabel harus berhati-hati dan usahakan agar hasil
penyambungan ini terbentuk dengan rapi, kuat, baik, dan tidak ada celah.
4. Lalu diamplas terus salah satu kabel tegak lurus terhadap kabel lain lalu
bengkkokkan kebawah.
5. Puntirlah bagian yang sudah dibengkkokkan sebanyak 5-7 lilitan.
6. Ulangilah langkah ke 4 dan ke 5 untuk membuat percabangan kedua
tetapi arah percabangan berkebalikan dari percabangan sebelumnya.
7. Kemudian solderlah sambungan tersebut.
8. Setelah semuanya selesai, laporkan kepada instruktur hasil dari
pekerjaan dan kembalikan semua peralatan ketempat semula serta
bersihkan laboratorium.

VI. KESELAMATAN KERJA


Yang harus diperhatikan selama praktik berlangsung agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan :
1. Gunakanlah alat kerja tangan yang sesuai dengan fungsinya.
2. Gunakan pakaian praktek
3. Tempatkanlah alat dan bahan pada tempat yang aman.
4. Harus memakai alat pelindung tubuh.
5. Mematuhi tata tertib yang berlaku dalam laboratorium bengkel listrik.
6. Bekerja sesuai langkah-langkah atau petunjuk yang ada.
7. Perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam bekerja.

VII. KESIMPULAN
Dalam melakukan sambungan cabang ganda tidak ada bedanya dengan
sambungan-sambungan sebelumnya yang telah dilakukan, bahwa dalam
penyambungan dibutuhkan kesabaran, ketelitian, dan keterampilan. Bedanya
dalam penyambungan ini yaitu pada cabang ganda posisinya berada dalam
satu bidang datar.
Dalam membuat sambungan cabang ganda saat kita memuntir kabel
kita harus berhati-hati agar kabel tidak patah dan harus dijepit dengan tank
kombinasi agar puntiran kuat dan rapat. Setelah kita selesai memuntir
kemudian kita solder puntiran tersebut dengan rapi.
1. Kabel dipotong menjadi dua bagian dengan menggunakan tang potong
masing-masing 15 cm.
2. Kabel dikupas (isolasinya dibuang) sekiar 10 cm dengan menggunakan
tang pengupas.
3. Penyambungan dilakukan dengan cara dianyam mengikuti arah alurnya.
4. Uraikan dan beri tanda untuk memudahkan penyambungan.
5. Tempelkan jadi satu bagian-bagian kabel yang terkupas kemudian
dipuntir/dililit pakai tang kombinasi dengan arah yang berlawanan ke
kiri dan ke kanan dengan kuat.
6. Rapikan hasil sambungan dengan memotong kabel sesuai dengan
kebutuhan.
7. Usahakan hasil penyambungan rapi, kuat, baik atau tidak ada celah.
8. Setelah itu, penghantar tembaganya diamplas agar lapisan email hilang
untuk mempermudah penyolderan.
9. Solder kawat tembaganya agar sambungan menjadi keras dan kuat.
10. Setelah pekerjaan selesai laporkan kepada instruktur atau dosen yang
bersangkutan, dan simpan alat kerja tangan ke tempat semula.
11. Bersihkan meja kerja dari semua bekas bahan yang telah dipergunakan.

VI. KESELAMATAN KERJA


Yang harus diperhatikan selama praktik berlangsung agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan :
1. Gunakanlah alat kerja tangan yang sesuai dengan fungsinya.
2. Gunakan pakaian praktek
3. Tempatkanlah alat dan bahan pada tempat yang aman.
4. Harus memakai alat pelindung tubuh.
5. Mematuhi tata tertib yang berlaku dalam laboratorium bengkel listrik.
6. Bekerja sesuai langkah-langkah atau petunjuk yang ada.
7. Perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam bekerja.

VII. KESIMPULAN
Dalam penyambungan bernadi banyak (aingle wrapped cable) di
perlukan adanya keuletan, ketekunan, kreaktivitas, dan usaha, karna tanpa
adanya hal tersebut penyambungan akan gagal dan tidak sesuai dengan
harapan.
Sambungan ini memang sederhana dan terlihat muda, namun ketika
kita melakukannya akan muncul kesulitan seperti, cara memuntir kawat, dan
cara menjepit dan menggunakan alat.
III. GAMBAR KERJA

1,8 cm

10 cm

1,8 cm

10 cm

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam praktik ini :
1. Mistar baja
2. Gergaji besi
3. Kikir
4. Bor listrik
5. Ragum
Bahan yang digunakan dalam praktik ini :
1. Besi dengan diameter 2,0 cm sepanjang 10 cm
2. Besi dengan diameter 1,4 cm sepanjang 25 cm

V. LANGKAH KERJA
Urutan langkah kerja yang harus selalu diperhatikan / dilakukan selama
praktik yaitu :
1. Potong besi sepanjang 10 cm dengan menggunakan gergaji besi
2. Membuat ukuran palu pada besi tersebut sesuai dengan yang ditentukan
3. Menjepit besi yang akan dikikir menggunakan ragum
4. Mengikir besi hingga berbentuk persegi (berbentuk balok) dengan
ukuran 1,8 x 1,8 cm
5. Membuat atau mengikir sisi kepala dari palu tersebut dengan ukuran 1,8
x 1,8 cm sepanjang 6 cm. sedangkan untuk sisi lainnya di buat dengan
ukuran 1,8 x 0,5 cm sepanjang 4 cm
6. Mengebor titik tengah dari palu tersebut sebagai tempat pegangan palu
7. Membuat pegangan untuk palu tersebut dengan besi sepanjang 25 cm
8. Memasang pegangan palu tersebut di tempat yang telah dibor
9. Jika masih longgar sebaiknya di las agar tidak goyang kemudian
dihaluskan bekas las tersebut
10. Membungkus pegangan palu tersebut menggunakan isolasi kabel
(dengan menggunakan selang) sesuai dengan besarnya pegangan
tersebut
11. Palu siap di pakai

VI. KESELAMATAN KERJA


Yang harus diperhatikan selama praktik berlangsung agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan :
1. Menggunakan pakaian praktik selama praktik berlangsung
2. Memulai praktik setelah ada instruksi dari pembimbing
3. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
4. Tidak mengganggu atau bercanda selama praktik berlangsung
5. Memperhatikan penjelasan dan petunjuk pembimbing praktik

VII. KESIMPULAN
Dalam proses pengerjaannya kita harus benar-benar teliti terutama
pada saat kita melakukan yang namanya pengikiran karena bentuk dari
bahan yang kita buat adalah benar-benar persegi panjang, dan hasil
pengikiran haruslah rata supaya bentuk palu yang kita buat akan kelihatan
bagus, setelah proses pembentukan kepala palu selanjutnya dilakukan
pengeboran pada bagian tengah dari kepala palu baru kemudian beri gagan
berupa besi setelah itu di las.
Dalam pembuatan palu ini kita memerlukan kesabaran yang cukup
karena dalam proses pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama.

Anda mungkin juga menyukai