Anda di halaman 1dari 6

12/26/2017 MERASAKAN HIDAYAH IMAN (Bagian 02) | alangalangkumitir

MERASAKAN HIDAYAH IMAN (Bagian 02)

MAS KUMITIR ♦ JUNE 26, 2009 ♦ 8 COMMENTS

i
2 Votes

Syekh Malaya berkata lemah lembut kepada


Kanjeng Sunan Bonang, “sugguh hamba sangat
bermatur nuwun, semua nasihat akan kami junjung
tinggi, tapi hamba memohon pada guru, mohon agar
sekalian dijelaskan, tentang maksud sebenarnya
dari sukma luhur atau ruh yang berderajat tinggi,
yang sering disebut iman hidayah. Hamba harus
mantap berserah diri kepada Gusti Allah,
bagaimanakah cara melaksanakan dengan sebenar-
benarnya? Hamba mohon penjelasan yang sejelas-
jelasnya. Kalau hanya sekedar ucapan semata
hamba pun mampu mengucapkannya. Hamba takut kalau menemui
kesalahan dalam berserah diri, karena menjadikan hamba ibarat asap
belaka, tanpa guna menjalankan semua yang kukerjakan.

Kanjeng Sunan Bonang menjawab lembut, “Syekh Malaya benar


ucapanmu, pada saat bertapa kau bertemu denganku, yang dimaksud
berserah diri ialah selalu ingat perilaku atau pekerjaan, seperti ketika awal
mula diciptakan, bukankah itu sama halnya seperti asap? Itu tadi seperti
hidayah wening atau petunjuk yang jernih, serupa dengan iman hidayah,
apakah itu nampak dengan sebenarnya? Namun ketahuilah semua tidak
dapat diduga sebelum mempunyai kepandaian untuk meraihnya, kejelasan
tentang hidayah, hanya keterangan yang saya percayai, karena keterangan
itu berasal dari sabda Gusti Allah”.
https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/06/26/merasakan-hidayah-iman-bagian-02/ 1/6
12/26/2017 MERASAKAN HIDAYAH IMAN (Bagian 02) | alangalangkumitir

Berkata Kanjeng Sunan Kalijaga, “ Kanjeng Rama Guru yang bijaksana,


hamba mohon dijelaskan, apakah maksudnya, ada nama tanpa sifat, ada
sifat tanpa nama? Saya mohon petunjuk, tinggal itu yang saya tanyakan
yang terakhir kali ini saja”. Kanjeng Sunan Bonang bersabda lemah lembut,
“Kalai kamu ingin keterangan yang jelas tuntas, matikanlah dirimu sendiri,
belajarlah kamu tentang mati, selagi kau masih hidup. Caranya bersepi
dirilah kamu ke hutan rimba, dan jangan sampai ketahuan manusia”.

Sudah habis segala penjelasan yang disampaikan Kanjeng Sunan Bonang


segera meninggalkan tempat, dari hadapan Sunan Kalijaga, timur laut arah
langkah yang dituju. Kira-kira baru beberapa langkah berlalu, Syekh Malaya
ikut meninggalkan tempat itu, masuk kehutan belantara.

Raden Mas Sahid menjalankan laku kidang, berbaur dengan kidang


menjangan, segala gerak laku kidang ditirunya, kecuali bila ingin tidur, ia
mengikuti cara tidur berbalik, tidak seperti tidurnya kidang. Kalau pergi
mencari makan mengikuti seperti caranya anak kidang. Bila ada manusia
yang mengetahui, para kidang berlari tunggal langgang, Sunan Kalijaga
juga ikut berlari kencang jangan sampai ketahuan manusia. Larinya dengan
merangkak, seperti larinya kidang, pontang panting jangan sampai
ketinggalan, mengikuti sepak terjang kidang.

Nyata sudah cukup setahun, Syekh Malaya menjalani laku kidang, bahkan
melebihi yang telah ditetapkan, ketika itu Kanjeng Sunan Bonang,
bermaksud sholat ke Mekah, dlam sekejap mata sudah sampai, setelah
sholat segera datang kembali. Kanjeng Sunan Bonang menuju hutan untuk
memberi tahu Syekh Malaya bahwa laku kidangnya telah selesai. Sesampai
di dalam hutan ia melihat kidang sama berlari, sedang anaknya
sempoyongan mengikuti. Sunan Bonang ingat dalam hati, kalau Wali Syekh
Malaya berlaku seperti anak kidang, segera ia mendekati gerombolan
kidang, barangkali di sana ditemukan Syekh Malaya.

Syekh Malaya yang kebutulan sedang berlaku meniru kidang tahu akan
didekati gurunya. Beliu ingat pesan gurunya, bahwa dirinya tidak boleh
https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/06/26/merasakan-hidayah-iman-bagian-02/ 2/6
12/26/2017 MERASAKAN HIDAYAH IMAN (Bagian 02) | alangalangkumitir

diketahui manusia, gurunya juga manusia maka ia harus menghidari jangan


sampai didekati manusia biarpun oleh gurunya, larinya tunggang langgang,
tanpa memperhitungkan jurang tebing, ditubruk tidak tertangkap, dijaring
dan diberi jerat, kalau kena jerat dapat lolos, kalau kena jaring dapat
melompat.

Marahlah sang guru Kanjeng Sunan Bonang, bersumpah dalam hatinya,


“Wali wadat pun aku tak peduli, memanaskan hati kau kidang, bagiku
memegang angin yang lebih lembut saja tidak penar lolos, yang kasar akan
lebih mudah ditangkap mustahil akan gagal! Kalau tidak berhasil sekali ini,
lebih baik aku tidak usah menjadi manusia, lebih pantas kalau jadi binatang
saja!”.

Kanjeng Sunan Bonang bergerak dengan penuh amarah. Beliu berusaha


menciptakan nasi tiga kepal atau genggam. Dalam sekejap tangannya telah
siap nasi 3 genggam, sgera ia mundur ancang-ancang siap mengejar
Kidang Syekh Malaya untuk melemparkanya. Kanjeng Sunan Bonang
segera menerobos ke dalam hutan yang lebih lebat dan sulit dilewati,
setelah benar-benar menemukan yang sedang laku kidang, tengah berlari.
Segera dilemparnya dengan nasi satu kepal, tepat mengenai punggungnya.

Syekh Malaya agak lambat larinya terkena lemparan nasi sekepal. Lalu
lemparan yang kedua, mengenai lambungnya, jatuh terduduk Syekh Malaya
kemudian dilempar lagi, nasi satu kepal, Syekh Malaya ingat dan sadar
kemudia berbakti pada Kanjeng Sunan Bonang.

Syekh Malaya berlutut hormat mencium kaki Kanjeng Sunan Bonang.


Berkata sang guru Kangjeng Sunan Bonang “Anakku ketahuilah olehmu,
bila kau ingin mendapat kepandaian, yang bersifat hidayatullah, naiklah haji,
menuju Mekah dengan hati tulus suci dan ikhlas. Ambillah air zam-zam ke
Mekah, itu adalah air yang suci, serta sekaligus mengaharapkan berkah
syafaat, Kanjeng Nabi Muhammad yang menjadi suri tauladan manusia”.
Syekh Malaya berbakti, mencium kaki gurunya dan mohon diri untuk
melaksanakan tugas yaitu segera menuju Mekah. Kanjeng Sunan Bonang
lebih dahulu melangkahkan kaki menuju desa Bonang Tuban yang sepi.

https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/06/26/merasakan-hidayah-iman-bagian-02/ 3/6
12/26/2017 MERASAKAN HIDAYAH IMAN (Bagian 02) | alangalangkumitir

Bersambung……………..

………………………….
Alang Alang Kumitir

Advertisements

Report this ad

Ihr neues Zuhause auf Mallorca. JETZT ANFRAGEN


Schlüsselfertig. Direktverkauf.

Report this ad
POSTED IN: SULUK LING LUNG
TAGGED: AJARAN, ALANG, ALANG-ALANG, ALANG-ALANG KUMITIR,
ALANGALANGKUMITIR, ASMARADANA, BABAD, BALABAK, BUDAYA JAWA, BUDI,
DHANDHANGGULA, DURMA, FALSAFAH, FILOSOPI, GAIB, GAMBUH, GIRISA.,
HAHEKAT, JAVANESE CULTURE, JAVANESE MANUSCRIPTS, JURUDEMUNG, KAUTAMAN,
KAWRUH, KEJAWEN, KEKAWIN, KIDUNG, KINANTHI, KITAB, KUMITIR, LAYANG.,
LUHUR, MACAPAT, MAKRIFAT, MANTRA, MASKUMAMBANG, MEGATRUH, MIJIL,
MISTIK, MITOLOGI, NASKAH KUNO, NGELMU, PANGKUR, PEKERTI, PEMUT, PITUTUR,
PIWULANG, PRANATA, PRASASTI, PRIMBON, PUCONG, RAMALAN., RASA, RENUNGAN,
SASTRA, SASTRA JAWA, SEJARAH, SEJATI, SERAT, SINOM, SULUK, TAFSIR, WAHYU,
WEDARAN, WIRANGRONG, WIRID

8 Comments
https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/06/26/merasakan-hidayah-iman-bagian-02/ 4/6
12/26/2017 MERASAKAN HIDAYAH IMAN (Bagian 02) | alangalangkumitir

1. Marum
OCTOBER 3, 2010 – 1:27 PM
Sebelum nya sy mohon maaf,sy pendatang baru,sy tinggal di sumatra,di pematang siantar.jika
dikatakan Allah itu nama tuhan.tuhan itu nama nya Allah.sejatinya tuhan/diri nya-Dia tiada
didalam Alam semesta dan diluar Alam semesta.Ruh sejatinya manusia dari sisi nya/sisi disini
bukan menunjukan tempat.dekat nya bukan sejengkal dsb.tidak lah dapat dia diterangkan atau di
terangi dngn apapun.sedang Ia maha terang dan menerangi,bukan di terangi.takut dan kehati
hatian untuk mengabarkan tetang Dia.

2. Marum
OCTOBER 3, 2010 – 1:03 PM
Sebagian bisa menjelaskan nya/menuju keterangan ke asah yg di maksud.sebagian sudah
merasakan nya,dan ada yg sudah termaksud ke dua nya.jika di katakan pernah merasa tiada-dng
orang yg belum pernah di rasakannya.makan jawabnya belum.atau kuberi saja padamu rasa
itu,tapi itu tidak mukin karna rasa itu di ruh yg telah berbaur dengan nya.lagian itu hak Allah
SWT semata.

3. Bayadul Hidayah
SEPTEMBER 21, 2010 – 6:53 AM
Assalamualaikum…
Saya ahli baru dalam web ini..
saya juga tergolong dalam manusia yg cuba mencari dan mengenal siapa diri saya dan siapa
AKU…
cuma yang aku bingung apa maksud “mati dalam hidup”…??

4. Darno
AUGUST 22, 2010 – 7:20 AM
KALAU KETEMU ORANG BERILMU KASIH APA YYYYYAAAAAAAAAA?

5. Abdul
MAY 8, 2010 – 12:36 PM
orang baru…apa erti AKU

6. Ahmad Yani
JULY 6, 2009 – 7:00 AM
Alhamdulilah sejjuk…amin,serasa pelajaran malakut..

7. Alex
JULY 3, 2009 – 7:07 AM
Selalu Kan kutunggu sambungannya merasakan hidayah iman.

8. EYANG TUNGGUL SETO


JUNE 27, 2009 – 3:47 PM
BENER. URIP URI URI, YEN KETEMU WONG KANG WUDHO WENEHONO
SANDHANGAN, YEN TO KETEMU WONG KALIREN WENEHONO MANGAN, YEN TO
KETEMU WONG KANG NGELAK WENEHONO NGOMBE, PUNGKASAN, YEN TO KETEMU
WONG KANG KODHANAN WENEHONO EYUPAN. MANGKONO DHI UJARING SUNAN
NGAMPEL.


https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/06/26/merasakan-hidayah-iman-bagian-02/ 5/6
12/26/2017 MERASAKAN HIDAYAH IMAN (Bagian 02) | alangalangkumitir

















































https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/06/26/merasakan-hidayah-iman-bagian-02/ 6/6

Anda mungkin juga menyukai