Anda di halaman 1dari 13

12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir

MENGERJAKAN MENCARI TENTANG


KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA)

MAS KUMITIR ♦ NOVEMBER 8, 2009 ♦ 1 COMMENT

i
1 Vote

Bab 8

MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN


(KASUNYATAN – JAWA)

Keterangan tentang pekerjaan (perbuatan amal) terhadap ilmu


Allah, itu tidak berbelit-belit karena ilmu Allah itu kenyataan yang
keluar dari dalam hati (Qalbu), itu harus diolah melalui batin
(Qalbu), harus bisa meneliti apa yanng keluar dari batin (Qalbu) itu
yang benar atau yang salah, yang cocok dengan tata lahir apa
belum. Orang tidak harus menerus olah batin saja, bisa
menyebabkan lemahnya jasmani karena tidak terpenuhi kebutuhan
jasmani, jasmani lemah pasti jiwanya lemah.

https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 1/13
12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir

Melaksakan terhadap kasunyatan (kenyataan) itu macam-macam


dan aslinyapun beda-beda. Oleh sebab itu menjalani
(melaksanakan) harus memilih yang cocok dan mudah.

Di dunia ke Islaman ada kata zakat, artinya sifat memberi,


pekerjaan itu melatih keikhlasan dangan memebri zakat tidak bisa
dikatakan Alim, belum cukup semuanya, harus melatih bahwa
orang tidak merasakan mencari harta dan memiliki karena semua
itu pemberian Allah.

Walaupun sedekah atau zakat itu perbuatan baik yang utama


walapun tidak dipaksa tidak ingin menanti mendapat balasan
ataupun tidak takut ketinggalan kepercayaan Islam. Dengan
pekerjaan tadi harus disesuaikan keadaan kita, kalau keadaan kita
memang tidak punya, pemberian tadi mengakibatkan tidak Ikhlas,
karena hanya mencari pujian, pekerjaan itu sama dengan bunuh
diri.

Kemudian pekerjaan untuk memberi (sedekah) yang benar harus


mengetahui keadaan diri sendiri, cukup atau belum, lebih baik lebih
kebutuhan baru zakat (infak), jadi Infak/zakat tadi baru bisa Ikhlas
sempurna benar atau halal dalam agama Islam. Jadi memberi
https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 2/13
12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir

pertolongan itu bukan harta saja tetapi tenaga, pikiran dan harta
benda dan harus dihitung kemana harus diberikan. Yang punya
ilmu batinnya harus jujur, tidak menipu diri sendiri (dusta), contoh;
kita bertamu, lalu ditanyai “sudah makan atau belum”, menjawab
“belum” kok malu, menjawab “sudah” perut merasa lapar, itu
namanya membohongi diri sendiri, hasilnya menyiksa diri sendiri,
pekerjaan seperti itu lahir dan batin pasti tidak bersatu, jadi watak
itu harus disingkirkan bagi penuntut ilmu Hakikat, jadi harus jujur,
bagitupun kalau lapar sekali tidak boleh minta, itu menandakan
kekurangan kekuatan kita (orang yang lemah), tidak tahu malu, jadi
kita bisa berusaha mencari nafkah untuk kebutuhan kita. Kita haris
bertindak jujur luar dalam (lahir batin) mengendalikan nafsu dan
menghargai orang lain (umat Allah) dan jangan meremahkan orang
lain, harus mengoreksi diri, pekerjaan tadi disebut Mudjahadah dan
Rijadlah (bahasa arab), para Syari’at Islam hakum agama yang
menganut tanpa pamrih. Penghalang hidup ada 2 yang dibutuhkan,
satu batin dan yang kedua modal lahir (jasmani), penghalang batin
ada 5 macam, yaitu :

1. Memuaskan hawa nafsu;


2. Mencari kesenangan menurut kemauan;
3. Mengerjakan kejahatan;
4. Mengerjakan watak dusta;
5. menuruti pekerjaan memfitnah dan menganiaya orang.

Penghalang lahir ada 5 macam, yaitu :

1. Pekerjaan cerobah (asal kerja);


2. menjalani yang tidak benar;
3. Watak kejam;

https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 3/13
12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir

4. Malas acuh tak acuh;


5. malas Berpuasa, Sembahyang.

Karena semua tadi membuktikan perbuatan setiap hari, para siswa


harus pandai berusaha supaya bisa berhasi tadi penghalang-
penghalang atau watak yang tidak baik sedikit demi sedikit, dan
yang lurus dari penghalang-penghalang tadi orang bisa bahagia
(tentram hidupnya) lebih baik lagi kalau bisa menjalani puasanya
hidup dan zakatnya.

Menurut buku Hidayat jati seperti;

1. Kuasanya badan mengendalikan diri (anoraga-jawa), tekun


dengan pekerjaannya, artinya segala perbuatan lemah lembut,
segala pekerjaan harus disesuaikan tempatnya, melatih diri dengan
baik (anoraga-jawa). Bicara besar yang tidak bisa membuktikan,
maka akibatnya dibenci orang lain.

2. Budi atau pikiran, tapa atau kuasanya menerima apa adanya


dan zakatnya sepi dari sangkaan yang menyelakakan orang lain itu
tidak baik. Kata pikiran atau Budi sumbernya pekerjaan lahir yang
tidak baik, jadi walaupun kita memngucapkan kata-kata harus kita
teliti terlebih dahulu, karena Budi dan pikiran adalah gurunya lahir
(jasmani). Jika Budi atau pikiran itu kita biarkan saja akibatnya tidak
baik. Para penempuh Ma’rifat (kasunyatan-jawa), budi yang baik
membuahkan yang baik dan menambah ilmu. Kalau kita mengingat
tentang sifat 20, batin kita lalu mendapat petunjuk batin, jadi sedikit
demi sedikit diteliti setiap saat sehingga menjadi kebisaaan dan
menjadi kebaikan lahir dan batin. Puasa apa adanya berarti bukan
https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 4/13
12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir

mencari sedekah atau pemeberian orang lain, artinya tidak


menyesal barang yang sudah hilang dan harus hidup sederhana,
dan jangan hidup tamak dan serekah. Mencari rezeki jangan lupa
diri sehingga merusak diri dan melatih diri mencari rezeki yang
halal dan yang berkah. Terhadap penuntut ilmu kebatinan harus
mengalahkan penghalangnya pikiran, itu dinamakan bisa
mengendalikan nafsu, bisa melatih sedikit demi sedikit lama-lama
terbisaa.

3. Nafsu puasa Ikhlas, zakatnya sabar terhadap cobaan dan


memaafkan kesalahan. Ke Ikhlasan itu satu-satunya jalan untuk
memerangi nafsu macam-macam, rela memberikan apa saja untuk
melatih pikiran kurang Ikhlas. Sabar cobaan Billahi (sial), Billahi
kecelakaan itu datangnya tidak kita ketahui, umpama terkena
benda tajam, terjatuh, dilanggar, itu semua datangnya tida-tiba,
bagaimana bisa sabar jika Billahi datangnya tidak tahu kapan,
karena cobaan atau kecelakaan itu tidak tahu datangnya, jadi
jangan jera, jangan takut, jangan membatasi karena semua itu
kecelakaan, sudah ditakdirkan yang Maha Pencipta. Orang kecil
(lemah) batinnya mengerjakan apa saja pasti pikir-pikir dulu untung
ruginya dan tidak mau mengerjakan apa-apa, sabar tadi bagi orang
yang kuat batinnya itu ridak takut kepada susah payah
melaksanakan pekerjaan apa saja karena percaya dengan
kekuatan diri sendiri mengakibatkan tercapainya tujuan. Karena
semua pekerjaan terdorong oleh nafsu menginginkan dipuja orang,
nafsu sering sekali unggul, rela kalau belum tercapai tujuannya
,umpama tidak rela, lalu marah. Untuk menghilangkan marah-
marah tadi kita harus melatih ke Ikhlasan, jadi harus
menghilangkan nafsu ingin dipuji, perbuatan itu bisa menguatkan
Budi (Qalbu), jadi tidak mudah dipengaruhi oleh apapun sebab
sudah mengetahui baik buruknya. Seumpama ada orang yang
memukul anak kita, lalu kita pukul anak orang itu berarti

https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 5/13
12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir

membangkitkan kemarahan orang lain, alhasil pukul-pukulan


menjadi ramai, labih baik kita melapor kepada yang berwajib,
sebab semua itu ada hukumnya,

4. Nyawa, puasanya jujur, tidak perduli dengan isu-isu, menghina


terhadap orang yang belajar ilmu batin (Ma’rifat), kata nyawa itu
sulit betul karena nyawa (roh) tandanya hidup, karena hamba Allah
semua memiliki nyawa. Kata jujur itu mengenai kejiwaan, artinya
lepas dari rasa tidak enak, kalau perbuatan batin jujur, tidqak mau
menipu diri sendiri, contoh; dibatin ingin melihat komedi, tiba-tiba
datang tamu, lalu kita menyambutnya, bagi orang jujur tidak mau
menipu diri sendiri tetapi berangkat menonton komedi. Untuk sopan
santun kita menghormati tamu dulu, lalu berangkat menonton
komedi, itu namanya tidak menipu diri sendiri. Pekerjaan jujur
disiplin itu berat sekali karena sesuatu pekerjaan itu harus sesuai
dengan batinnya, maka kita mengetahui bahwa batin kita kuat tidak
bisa terpengaruh, contoh; sewaktu kita berjalan berduaan dengan
sahabat, batin kita mengatakan orang ini mau meminta uang, tidak
salah lagi kawan itu minta ongkos pulang, itu namanya pekerjaan
batin seolah-olah kita bisa membaca pikiran orang.

Perjalanan-perjalanan itu tadi yang dimiliki para Hakikat, maka


Hakikat itu Semadhinya (tapa) Jiwa. Kalau selalu mengawasi batin
kita (pikiran) sampai hafal, lama-lama bisa mendapat ilham
(waskita-Jawa) kehendak batin (krentek-Jawa) pasti cocok jiwa dan
jasmani menjadi satu, hasilnya jiwa bisa mengendalikan jasmani,
jasmani itu adalah lengkap pikiran dan nafsu, contohnya begini :
https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 6/13
12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir

pada hari sore waktunya minum kopi, kebetulan kopi dan gula
habis, uangpun tidak punya, batinnya mengatakan yang perlu
minum kopikan perut dan mulut, kalau mau diperintah pasti datang
sendiri, lalu datanglah tamu yang tidak diundang membawa gula
dan kopi. Pekerjaan yang jujur dan disiplin lahir batin membuahkan
hasil jasmani dan rohani, sama merasakan kebutuhannya,
pokoknya apa yang dibutuhkan barangnya ada, itu sebabnya
karena apa?, tidak lain kehendak batin tumbuh suci, jujur dan patuh
menjalaninya, itupun kehendak Allah, lihat Qur’an surat At-Takwir :
29 ;

“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali


apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam”

Begitu jalannya zakat , amal, nyawa, amal perbuatan dan


pekerjaan, tidak ingin tahu, iri hati, itu jikasalah menerimanya
menjdai murka, membunuh, membuat kekerasan dan lain-lain.

Dasar ukuran umum; siapa yang mengerjakan kejahatan pasti


dihukum, hukumnya batin harus dipelajari dulu, apa sebabnya
membunuh, umpama pikiran yang tidak dikendalikan bisa
menyebabkan berbuat kekerasan seketika, pikiran yang jelek
perbuatan juga jelek. Kata sok ingin tahu, iri hati itu hanya
menyiksa diri sendiri (batin kita).

https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 7/13
12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir

Menjawab contoh diatas; “sebab memukul”, karena digertak


(dimarah) karena perbuatan salah, maka jika perbuatan yang
salah, pikiran akan menjadi jelek. Umumnya sebelum dikerjakan
pasti di batin sudah memerintahkan (mengajak).

Bagi para orang-orang yang menempuh kasunyatan (Ma’rifat),


yang memerintah tadi harus disingkirkan. Peraturan-peraturan dan
perbuatan adalah zakat (mengamalkan ilmunya), intisarinya tidak iri
hati dan tidak sok ingin tahu (pikiran jelek).

Karena itu tapanya orang Hakikat, lalu belajar menyepi atau tidak
ada apa-apa hanya Ikhlas, Insya Allah akan mendapat kekkuatan
dari Allah yang tidak pernah dimiliki.

Rahsa (rasa) tapanya baik hati, zakatnya berhenti mengeluh


(analansa-Jawa), itu sebenarnya tapanya ahli Ma’rifat dan tercapai
kalau sudah mengamalkan tingkatan 1 (Syari’at) sampai 4 (Ma’rifat)
seperti diatas, itu hanya sebutan (kata-kata saja), kenyataannya
yan merasakan mencapai (Ma’rifat).

Keterangan orang yang berbudi serta benar, dapat dipercaya dan


ditiru apa yang dikatakan (ucapannya), dan sering menasehati dan
memberi penerangan kapada masyarakat. Jadi Budi baik karena
orang yang sudah mencapai Ma’rifat; apa yang dikatakan adalah
kata-kata Allah, apa yang dikehendaki adalah kehendak Allah,
sebab yang paling utama sifatnya Allah yang tidak mengenal

https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 8/13
12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir

tempat, siapa saja diberi watak luhur, bijaksana, yang terpenting


mau menjalani tapa dan zakat seperti tercatat diatas, yaitu Syari’at
samapai Mari’fat tadi.

Apa sebab mendapat sifat luhur, agung, bimbingan, kasih sayang-


Nya dan lain-lain; karena sudah keluar dari Kijab, pemeberantas
nafsu keinginan yang terdapat pada tingkatan 1 sampai 4 diatas.

Sugi Ronggo Warsito (Almarhum) mau memberi petunjuk begini;


karena mudah sekali, asal mau menjalani seperti Almarhum (Ki
Ronggo) seperti yang disebutkan pada tingkatan 1 sampai 4; apa
yang kamu inginkan datang, apa yang diminta ada, lalu begini; Ki
Rongga Warsito tadi sudah diberi (memiliki) sifat yang tertera di Al-
Qur’an surat At-Takwir : 29 diatas; paranormal, kekebalan,
kekayaan dan lain-lain, itu semua tercapainya hanya puasa, artinya
berpuasa dan menjalankan No.1 sampai No.4 diatas. Oleh karena
kekuasaan Dat itu tidak didalam saja, maka untuk perantaraan
melatih harus bisa mengendalikan atau mengatur alat-alat Indra
yang diluar (panca indra).

Umpama ;

1. Mata puasanya mengurangi tidur, puasanya jangan melihat yang


menimbulkan membangunkan nafsu keinginan, namanya puasanya
tidur.

https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 9/13
12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir

2. Telinga puasanya menahan hawa nafsu, zakatnya menahan


suara yang jelek, berkelahi, adu mulut, ejek mengejek, namanya
puasa tuli.

3. Hidung puasanya menahan minum, zakatnya malas mencari


kesalahan orang lain, kata minum (mencium-cium) sama dengan
mencari-cari arah baunya, menyebabkan dibenci orang lain, hidung
itu alat untuk memilih, walaupun si mata tidak melihat barangnya,
kalau hidung bisa mencium apa barangnya. Di hidung jalannya
Bilahi (kecelakaan), artinya kalau kurang mengerti (kurang hati-
hati) bisa marah-marah, karena penghalang hidung bau, bau
bangkai. Kalau tidak bisa menahan si mulut, maka mulut berkata
“bau bangkai”, jadi dimana-mana tempat harus menjauhi barang
(bau) itu. Orang yang ceroboh umumnya memakan apa saja,
memegang apa saja pasti dicium, kalau racun dicium
mengakibatkan mati seketika. Begitupun terhadap penuntut ilmu,
jangan sampai mengakibatkan bocoran, mengakibatkan pecahnya
benteng (rahasia), jadi jangan ikut campur urusan orang lain.
Umpama dimintai pendapat, kerjakan saja, jangan menambahi
persoalan. Mencari kesalahan orang lain hasilnya merasa tahu,
pikirannya ingin dipuji, sebab pikiran dan ucapannya ingin
dipercaya. Bagi yang menjalani Ma’rifat memastikan orang lain, itu
larangan besar, menyebabkan tinggi diri (membanggakan diri)
karena belum pasti benar.

4. Mulut (ucapan) puasanya makan, zakatnya tidak boleh


memberitakan orang lain. Kalau ingin keterangan yang luas, baca
tentang keterangan puasa; tentang memfitnah, cerita yang tidak
https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 10/13
12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir

benar, itu jangan dikerjakan.

5. Parji (kemaluan) puasanya menahan Syahwat, zakatnya tidak


boleh berbuat zinah. Selingkuh menyebabkan kerusakan jasmani,
adalagi keterangan pada Bab Semadhi, Yogha dan lain-lain.

Itu semua jalannya untuk membuang pembatas (warono-jawa)


antara hamba dengan Allah. pekerjaan umum (salah tetapi banyak
kawan / salah kaprah – jawa), hanya ditujukan pada batin saja,
hasilnya buta ilmu tidak mengetahui, karena yang harus dikerjakan
bisaa saja, seperti sebelum puasa; makan dan minum, jalan-jalan,
jangan berlebihan. Keterangan itu semua sumbernya dari
keterangan No.1 samapi No.4 diatas tadi, sebab diluar bisa
menjalankan, tetapi batinnya belum bisa, sama dengan tanpa hasil
(karena batin gurunya lahir). Bersambung…………….

Sumber buku Wedaran Wirid I, Ki R.S. Yoedi Parto Yoewono.


Surabaja : Djojobojo, 1962-64.
—————————
Alang Alang Kumitir

https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 11/13
12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir
Advertisements

Report this ad

Report this ad
POSTED IN: WEDARAN WIRID I
TAGGED: AJARAN, ALANG, ALANG-ALANG, ALANG-ALANG KUMITIR,
ALANGALANGKUMITIR, ASMARADANA, BABAD, BALABAK, BUDAYA JAWA, BUDI,
DHANDHANGGULA, DURMA, FALSAFAH, FILOSOPI, GAIB, GAMBUH, GIRISA.,
HAHEKAT, JAVANESE CULTURE, JAVANESE MANUSCRIPTS, JURUDEMUNG, KAUTAMAN,
KAWRUH, KEJAWEN, KEKAWIN, KIDUNG, KINANTHI, KITAB, KUMITIR, LAYANG.,
LUHUR, MACAPAT, MAKRIFAT, MANTRA, MASKUMAMBANG, MEGATRUH, MIJIL,
MISTIK, MITOLOGI, NASKAH KUNO, NGELMU, PANGKUR, PEKERTI, PEMUT, PITUTUR,
PIWULANG, PRANATA, PRASASTI, PRIMBON, PUCONG, RAMALAN., RASA, RENUNGAN,
SASTRA, SASTRA JAWA, SEJARAH, SEJATI, SERAT, SINOM, SULUK, TAFSIR, WAHYU,
WEDARAN, WIRANGRONG, WIRID

1 Comment

1. John
AUGUST 27, 2015 – 7:09 AM
Makasih atas infonya , Adria

https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 12/13
12/26/2017 MENGERJAKAN MENCARI TENTANG KETUHANAN (KASUNYATAN – JAWA) | alangalangkumitir

















































https://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/11/08/mengerjakan-mencari-tentang-ketuhanan-kasunyatan-%e2%80%93-jawa/ 13/13

Anda mungkin juga menyukai