Anda di halaman 1dari 75

 
Tanya Jawab
Seputar Permasalahan
Melatih Diri

Dikutip Dari :

Tanya Jawab Terkategori

Oleh Master Chin Kung

Judul : 答疑解惑

Dipersembahkan Dengan Setulusnya Oleh :

Sukacita Melafal Amituofo

www.smamituofo.blogspot.com

Untuk kalangan sendiri, disebarluaskan secara gratis,


dilarang memperjualbelikan.

 
Daftar Isi
Hal
 

TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 01……………. 5


TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 02……………. 7
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 03…………….11
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 04…………….16
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 05…………….20
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 06…………….22
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 07…………….25
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 08…………….27
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 09…………….30
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 10…………….32

 
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 11…………….37
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 12…………….39
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 13…………….41
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 14…………….44
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 15…………….47
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 16…………….49
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 17…………….51
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 18…………….53
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 19…………….57
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 20…………….59
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 21…………….64
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 22…………….67
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 23…………….69
TJ Seputar Permasalahan Melatih Diri 24…………….72

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 01

Pertanyaan :

Khayalan begitu banyak, tabiat juga begitu berat,


bagaimana cara melenyapkannya?
 

 
 

Master Chin Kung Menjawab :

Bentuk-bentuk pikiran yang begitu banyak dan tabiat yang


berat, di dalam kondisi sedemikian, para guru sesepuh
mengajarkan kita, harus melihat dengan perasaan hambar

 
terhadap segala jodoh duniawi. Jika tidak sanggup
mengikhlaskannya, maka masalah ini sulit teratasi, maka
itu diri sendiri harus tahu melepaskan kemelekatan.

Saya selalu menasehati para praktisi, harus melepaskan


kepentingan sendiri, melepaskan perbedaan dan
kemelekatan, menfokuskan pikiran melafal Amituofo.
Dengan menfokuskan pikiran melafal Amituofo maka
akan memperoleh pemberkatan dari Buddha dan
Bodhisattva, dengan kesungguhan hati mengamalkannya,
pasti akan membawa hasil.
 

 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 02

Pertanyaan :

Bagaimana keadaan yang disebut telah meredam kotoran


batin? Jika tidak diwujudkan dalam tindakan nyata, tetapi
pikiran sempat memikirkannya, tetapi tidak lama
kemudian baru menyadarinya, apakah ini termasuk telah
berhasil menekan noda pikiran?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

 
Termasuk juga meredam, tetapi masih belum meredam
keseluruhannya. Andaikata telah berhasil meredam
kotoran batin, maka dalam keseharian walaupun noda
pikiran itu muncul tapi tidak bisa bereaksi lagi. Jika hanya
meredam untuk sesaat saja, kemudian muncul lagi, ini
tidak bisa disebut meredam kotoran batin.

Maka itu, untuk meredam kotoran batin diperlukan


ketrampilan melatih diri, dalam keseharian melatih diri,
orang lain memarahi atau memukulimu, tiada kebencian
sama sekali dalam dirimu, seolah-olah tidak ada yang
terjadi, ini namanya sudah meredam. Saat sadar bisa
meredam, saat mimpi juga harus bisa meredam, jika di
dalam mimpi ada yang membuatmu emosi, lalu anda jadi
marah, maka ini belum bisa disebut meredam.

Meredam lebih mudah daripada melenyapkan, dan


meredam berbeda dengan melenyapkan. Jika anda bisa
memutuskan kekotoran batin, maka anda akan kembali ke
asal muasal anda, kemampuan gaib akan muncul.

Kekuatan gaib akan muncul, noda pikiran pandangan dan


pemikiran telah lenyap. Orang-orang di balik dinding itu
sedang melakukan apa, anda juga bisa melihatnya tembus
pandang; apa yang dipikirkan orang lain, anda juga dapat
mengetahuinya. Mata Dewa, Telinga Dewa, membaca isi

 
pikiran orang lain, tiga jenis kekuatan gaib ini mudah
diperoleh, ini adalah ketrampilan memutuskan noda
pikiran.

Tetapi jika ketrampilan meredam noda pikiran sudah


mendalam, juga akan memperoleh kekuatan gaib, hanya
saja tidak sebesar kekuatan seperti yang telah
melenyapkan kekotoran batin. Maka itu keadaan dari
meredam kekotoran batin, diri sendiri harus
mengetahuinya dengan jelas, andaikata dalam keseharian
masih muncul bentuk-bentuk pikiran, ini disebut belum
meredam/menekan, harus lebih giat lagi melatih diri.

Andaikata benar sudah dapat meredam noda pikiran,


bukan hanya memiliki keyakinan bisa terlahir ke Alam
Sukhavati, kapan saja ingin pergi maka segera terlahir ke
Alam Sukhavati, begitu leluasa dalam menghadapi
kematian. Jika sebaliknya dalam menghadapi masalah
kematian, anda begitu tidak merasa leluasa, ini karena
tidak meredam/menekan kekotoran batin, jika sudah
meredam maka merasa bebas.

Jika memang noda pikiran sudah diputusin, ingin tinggal


di dunia ini selama dua ratus tahun, dua ribu tahun,
bukanlah masalah. Sekarang Yang Ariya Kasyapa sedang
berada di Gunung Kukkutapada-giri, sekarang adalah

 
Gurpa, karena Buddha Sakyamuni ada berpesan padanya,
harus menanti kelahiran Buddha Maitreya, kemudian
menyerahkan jubahNya untuk diwariskan kepada Buddha
Maitreya.

Berapa lama Yang Ariya Kasyapa harus tinggal di dunia


ini? Di dalam “Maitreyavyakaraṇa Sutra” tercantum
bahwa Yang Ariya harus tinggal di dunia ini selama 5,67
miliar tahun. Ini baru benar-benar mengakhiri tumimbal
lahir! Beliau tinggal begitu lama di dunia ini karena
mengemban tugas, bertanggungjawab menyelesaikan
tugasNya, jika tanpa tugas ini, maka datang sesuka hati
dan pergi dengan suka hati, mendapatkan kebebasan besar!

Maka itu, harus membedakan dengan jelas, diri sendiri


belum mencapai tahapan ini, jangan merasa bahwa diri
sendiri sudah mencapai tingkatan ini, salah penafsiran ini
dapat menjadi penghalang besar bagi pelatihan diri sendiri. 
 
 

 
10 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 03

Pertanyaan :

Dalam tahapan melatih diri muncul rintangan, contohnya


gangguan dari lingkungan sekitar, didera penyakit yang
diderita dan sebagainya, bagaimana cara bertobat atas
karma buruk masa lampau ini?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

11 

 
Cara untuk mengeliminasi rintangan karma adalah dengan
bertobat. Bodhisattva Samantabhadra mengajari kita
sepuluh tekad, tekad yang ke-4 adalah “bertobat atas
rintangan karma (karmavarana)”, sesungguhnya sepuluh
tekad Bodhisattva Samantabhadra, sembilan diantaranya
adalah cara untuk bertobat dan mengeliminasi rintangan
karma. Sepuluh tekad adalah sungguh menakjubkan,
setiap butir berkaitan dengan 9 butir lainnya, ini seperti
yang dikupas di dalam Avatamsaka Sutra yakni “satu
adalah semua, semua adalah satu”. Kami sangat
menitikberatkan pada bertobat dan mengeliminasi
rintangan karma sendiri, darimana harus memulainya?
Dari menghormati, memuji dan memberi persembahan.

Rintangan karma sendiri tetap harus dieliminasi, jika tidak


tahu rintangan karma (karmavarana) itu adalah apa, maka
pertobatan takkan ada efeknya. Akar dari rintangan karma
adalah kemelekatan pada keakuan, pandangan yang
menganggap bahwa tubuh adalah aku, sutra dan sastra
aliran  Vijñānavāda yang menyebutnya sebagai Manas
Vijnana (kesadaran ketujuh), empat kategori besar noda
pikiran selalu mengikuti, ini adalah akar dari karma buruk.

Kesadaran ketujuh disebut pikiran yang tercemar, ini


adalah sumber dari rintangan karma. Sutra Intan
mengajari para Bodhisattva harus melenyapkan
“anggapan adanya aku, manusia, makhluk hidup dan
12 

 
kehidupan”, maka ini adalah menghapus rintangan karma.
Jika kesadaran ketujuh mulai beraksi maka akan timbul
keangkuhan, pandangan saya, kesukaan saya,
kesombongan juga segera ikut bermunculan. Maka itu,
ketamakan, kebencian, kebodohan, keangkuhan,
kecurigaan, pandangan salah, enam akar kekotoran batin
dasar (mula klesa) ini adalah rintangan karma kita.

“Menghormati para Buddha” adalah melatih


menghormati semua makhluk, menghapus keangkuhan
kita; “memuji para Tathagata” adalah untuk mengatasi
rasa iri hati kita; “memberi persembahan” adalah untuk
mengatasi keserakahan kita.

Maka itu Catvari-samgraha-vastuni (Dharma Empat


Penuntun), Enam Paramita, Sepuluh Tekad Bodhisattva
Samantabhadra adalah cara untuk mengeliminasi
rintangan karma. Bertobat adalah pelajaran wajib dalam
melatih diri, harus serius mengamalkannya, barulah
rintangan karma buruk dapat tereliminasi sampai tuntas.

Maka itu, harus memahami bahwa Ajaran Buddha


memberikan cara tertentu untuk mengatasi masing-masing
rintangan karma yang berbeda, ada yang mengatasinya
dari akarnya juga ada yang dari rantingnya, jika dapat

13 

 
mengatasi masalah dari akarnya, tentunya hasilnya lebih
sempurna.

Contohnya lingkungan sekitar yang tidak mendukung,


orang jahat datang mengganggu, sesaat kita tidak
memiliki kebijaksanaan dan kebajikan sehingga tidak
sanggup mempengaruhinya, bagaimana? Menjauh darinya.
Ini adalah melakukannya dari rantingnya, saya
memisahkan diri dari lingkungan ini, dan pergi mencari
lingkungan melatih diri yang lebih sesuai.

Memilih sebuah lingkungan baru, hanyalah untuk


mengurangi sedikit kerisauan, sehingga bisa lebih tekun,
atau melatih diri dari akarnya, tidak bisa setiap hal harus
melarikan diri dari kenyataan, ini barulah benar-benar
melatih diri.

Jika selalu menjauh dari kenyataan, maka ini tidak bisa


benar-benar melatih diri, rintangan karma tidak bisa
tereliminasi. Karena rintangan karma senantiasa
mengikutimu dalam roda samsara, kelahiran ini bisa
mengelak, tetapi kehidupan mendatang tidak bisa lagi
mengelak, tetap akan ketemu lagi.
 

14 

 
Maka itu, harus membina moralitas diri,
menyempurnakan kebijaksanaan yang sesungguhnya,
barulah dapat menyelesaikan masalah.

15 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 04

Pertanyaan :

Di dalam Sutra Usia Tanpa Batas tercantum : “Tidak


boleh timbul kebencian, amarah dan iri hati”, di dalam
Syair Kebajikan Tersembunyi tertera : “Jangan iri hati
pada bakat yang dimiliki orang lain”, di dalam Kitab Tai
Shang juga dikupas tentang dosa dari tindakan iri hati,
dapat dilihat bahwa insan bijak jaman dulu menasehati
manusia agar melepaskan iri hati, bagaimana caranya agar
bisa menjauhi iri hati?
 
Master Chin Kung Menjawab :

Masalah ini memang sangat serius, karena klesa


(kekotoran batin) ini bila tidak diubah, di dalam Jalan
KeBodhian pasti akan menjadi penghalang, bukan saja
karir melatih diri tidak bisa meraih keberhasilan,
kesempatan jatuh ke tiga alam penderitaan juga sangat
besar. Bagaimana cara untuk memperbaikinya? Menurut
Empat Ajaran Liao Fan, cara memperbaikinya ada tiga
yakni berubah melalui tindakan, berubah melalui
pemahaman dan berubah dari hati.
16 

 
Berubah melalui tindakan, ketrampilannya dangkal,
dengan memaksakan diri dan menekan iri hati agar tidak
timbul, ibarat batu menekan rumput, akarnya tidak putus,
hanya terpikir betapa mengerikan buah akibat dari iri hati,
barulah menekan sementara pikiran iri hati itu.

Berubah melalui pemahaman, ini karena memahami


bahwa saya dan insan lain sesungguhnya adalah satu,
kelebihan insan lain adalah juga merupakan kelebihanku,
kebajikan orang lain juga merupakan kebajikanku, bukan
hanya tidak boleh cemburu padanya, bahkan harus
berusaha mendukungnya agar dia meraih keberhasilan.
Mengapa demikian? Karena bila karirnya berhasil,

17 

 
masyarakat akan memperoleh berkah, diri sendiri juga
turut menikmati berkah.

Maka itu, bila saya menghambat orang lain, kenyataannya


adalah saya sedang menghalangi diri sendiri, juga telah
menghambat kesejahteraan orang banyak. Andaikata per-
buatan orang ini, jasa kebajikan dan manfaatnya besar bagi
orang banyak, dapat mempengaruhi masyarakat dan sejarah,
bila kita menggunakan iri hati untuk mengacaukannya,
merintanginya, maka betapa beratnya dosa ini! Dengan
memahami kebenaran ini, maka iri hati dengan sendirinya
jadi lenyap.

Berubah dari hati, Buddha mengajari para Bodhisattva


harus “siang malam senantiasa mengingat Kusala Dharma,
merenungkan Kusala Dharma, mengamati Kusala Dharma,
jangan biarkan sedikitpun hal buruk tercampur
di dalamnya”, ini adalah yang paling tinggi.

Iri hati adalah hal yang buruk, mana boleh taruh di hati? Ini
akan merusak pikiran dan tindakan bajikmu. Pada kelahiran
ini mungkin saja anda sudah dapat menjadi Buddha, atau
menjadi Bodhisattva, namun karena satu niat iri hati akhirnya
jatuh ke neraka, maka itu surga dan neraka terletak pada
satu niat pikiran.

18
“Kitab Tai Shang”, “Syair Kebajikan Tersembunyi”,
adalah berasal dari pembahasan tentang Hukum Sebab
Akibat, ini adalah yang sangat jelas. Jika ditinjau dari
untung rugi, andaikata seseorang itu tidak memiliki iri hati,
maka akan dilindungi oleh para Buddha, dihormati Dewa
Naga Pelindung Dharma; sebaliknya jika dirintangi iri hati,
para Buddha dan Bodhisattva, seluruh Dewa dan makhluk
halus yang baik akan menjauhimu.

Harus senantiasa terpikir kebajikan insan lain, ini juga


merupakan kebajikan yang ada di dalam jiwa sejati kita,
juga harus merestui keberhasilan orang lain, jangan
merusak kebajikan orang lain, meskipun itu adalah musuh
berbuyutan kita, juga harus melepaskan permusuhan dan
mendukungnya. Mengapa demikian? Karena dengan
membantunya berarti telah membantu masyarakat,
membantu semua makhluk.
  

 
 

19 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 05

Pertanyaan :

Kegemaran akan harta benda, rupa, ketenaran, makanan


dan tidur, tidak terputus sampai tuntas, apakah dengan
demikian juga bisa terlahir ke Alam Sukhavati?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Tentu saja bisa terlahir ke Alam Sukhavati, ini disebut


membawa serta karma terlahir ke Alam Sukhavati, jika
20 

 
sudah dilenyapkan hingga tuntas, maka tidak membawa
serta karma lagi ke sana. Meskipun tidak memutuskannya
hingga tuntas, anda harus bisa mengendalikannya, jangan
biarkan dia muncul, jika dia muncul maka akan
menciptakan rintangan. Saat menjelang ajal, Buddha
Amitabha datang menjemputmu, anda masih teringat si A
meminjam uangmu dan belum melunasinya, jika begini
bagaimana bisa terlahir ke Alam Sukhavati?

Maka itu, harus memiliki kesanggupan untuk mengendalikan


kekotoran batin. Seorang praktisi dalam menghadapi mas-
alah demikian seharusnya makin merasa hambar semakin
baik, bagi diri sendiri pasti ada manfaatnya, jika terlampau
melekat, pasti akan menjadi rintangan bagi diri sendiri.

21
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 06

Pertanyaan :

Saat kini saya sedang belajar Ajaran Buddha dan melatih


kesucian hati, tetapi saat berhadapan dengan orang yang
pernah menyakitiku, tidak sanggup bertatapan muka
menyelesaikan masalah, bagaimana caranya agar saya
dapat memperoleh kebijaksanaan, untuk menghapus
rintangan permasalahan batin ini?

 
Master Chin Kung Menjawab :

22 

 
Sikap melatih diri anda sungguh bagus. Anda harus
membaca sutra, dengan membaca sutra barulah dapat
memahami kebenaran, memutuskan keraguan
menimbulkan keyakinan. Melatih diri harus dimulai dari
kehidupan keseharian, standarnya adalah “Sutra
Pertanyaan Ananda Kepada Buddha Tentang Berkah Dan
Malapetaka”  dan “Buddhabhasita dasabhadra
karmamarga Sutra”, jika juga dapat mengamalkan Ajaran
Kong Hu Cu yakni “Di Zi Gui” dan “Empat Ajaran Liao-
Fan” sebagai tambahannya, maka ini lebih bagus. Jika
ingin bersungguh-sungguh memperbaiki diri, memutuskan
kejahatan memupuk kebajikan, maka bila bukan dari
kehidupan keseharian memperbaikinya, maka takkan
berdaya meraih keberhasilan. 

Standar kebajikan dan kejahatan, adalah “sepuluh


kebajikan”, yakni tiga butir yang dilakukan lewat tubuh
jasmani, empat butir yang dilakukan melalui ucapan dan
tiga butir yang dilakukan lewat pikiran. Kita harus
memutuskan niat pikiran yang buruk, karena walaupun
tindakan kita sudah berhenti, tetapi di dalam pikiran masih
belum padam.

Bagaimana cara melenyapkan niat pikiran? Bagi praktisi


yang melatih pintu Dharma Sukhavati, cara yang
diajarkan Bodhisattva Mahasthamaprapta sungguh bagus,
23 

 
yakni “mengendalikan enam landasan indria, dengan
pikiran suci melafal Amituofo berkesinambungan”.

Benar-benar dapat mengamalkan “siang malam senantiasa


mengingat Kusala Dharma”, pikiran kita bajik;
“merenungkan Kusala Dharma” kita memikirkan
kebajikan, takkan lagi memikirkan keburukan;
“mengamati Kusala Dharma”, tindakan kita bajik; “takkan
membiarkan sedikitpun hal yang tidak baik tercampur di
dalamnya”, harus giat, mempergunakan waktu dengan
disiplin, barulah bisa berhasil.
 
 

 
 

 
 

 
 

 
24 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 07

Pertanyaan :

Begitu membaca buku sutra atau mendengar kaset


ceramah langsung mengantuk, bagaimana cara
mengatasinya?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Ketika membaca buku sutra, tidak mampu berkonsentrasi,


maka jangan membacanya kelamaan, misalnya setengah
25 

 
jam saja, atau 20 menit saja, atau bahkan 15 menit saja,
begini sudah cukup. Anda boleh membacanya satu bagian
buku pada waktu pagi hari, satu bagian lagi pada sore hari,
dan satu bagian lagi pada waktu malam hari, perlahan-
lahan mulai memperpanjang waktu untuk membaca sutra.

Cara untuk menyaksikan video ceramah juga sama, maka


dengan perlahan pikiranmu akan mampu berkonsentrasi,
rintangan karma perlahan juga akan tereliminasi,
kebijaksanaan pun jadi berkembang.

Jika sedang luang maka perbanyaklah melafal Amituofo,


melakukan pradaksina. Ber-pradaksina adalah berjalan,
tak peduli di mana saja, melafal Amituofo di dalam hati.
Bodhisattva Mahasthamaprapta mengajari kita
“mengendalikan enam landasan indria, dengan pikiran
suci melafal Amituofo berkesinambungan”, terhadap
kondisi luar, belajar untuk tidak mempedulikannya.

Sewaktu melakukan pradaksina, kita hanya


memperhatikan jalan yang di depan kita, jangan pedulikan
orang lain yang juga sedang berjalan dan keadaan di jalur
kiri maupun jalur kanan anda, dengan demikian baru
dapat memperoleh hasil dari upaya “mengendalikan enam
landasan indria”, melafal Amituofo adalah cara yang
paling unggul untuk mengeliminasi rintangan karma.
26 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 08

Pertanyaan :

Mengapa semakin melatih diri semakin banyak rintangan


karma (karmavarana)?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Karena musuh kerabat penagih hutang masa kelahiran


lampaumu sudah terlalu banyak. Anda berhutang nyawa
pada orang lain dan belum melunasinya dengan bayar
27 

 
nyawa, anda berhutang uang pada orang lain dan belum
melunasinya, selama berputar di roda samsara sudah
berapa banyak permusuhan yang anda jalin dengan
makhluk lain, maka itu ketika anda melatih diri, musuh
kerabat penagih hutang masa kehidupan lampau
berdatangan cari masalah.

Bagaimana cara mengatasi rintangan karma? Dengan


melimpahkan seluruh jasa kebajikan dari melatih diri
kepada mereka. “Saya melatih diri bukan untuk diriku
sendiri, saya melatih diri untuk kalian”, setelah mereka
mengetahuinya tentu merasa bersukacita.

Andaikata anda sendiri melatih diri dan ingin memperoleh


keseluruhannya, ingin melarikan diri dari pelunasan
hutang, maka mereka takkan melepaskan dirimu,
rintangan Mara juga begini munculnya.

Maka itu, hidup di dunia ini, orang lain menipu kita,


mengelabui kita, kita terima dengan senang hati. Mengapa
demikian? Hutang sudah dilunasi.

Andaikata kita tidak pernah berhutang padanya, tetapi kita


ditipunya, kita juga menerimanya dengan ikhlas, kita tidak
28 

 
mau menuntutnya lagi, begini baru bisa keluar dari
Trailokya (Kamaloka, Rupaloka dan Arupaloka).

“Orang lain berhutang padaku, semuanya saya tidak mau


lagi; hutang saya pada orang lain, saya akan berusaha
melunasinya”. Andaikata anda masih memiliki sedikit
kemelekatan, maka tidak bisa meninggalkan enam alam
tumimbal lahir, maka ini adalah masalah besar!

Maka itu, segala kemelekatan harus dilepaskan, benar-


benar dapat memahami bahwa “lahir tidak membawanya
datang, matipun tidak membawanya pergi”, bahkan tubuh
sendiri juga tidak bisa dilindungi, apalagi barang-barang
di luar tubuh!

Ada, sangat bagus; tidak ada juga tidak masalah, juga


sangat gembira. Takkan gara-gara hal ini jadi risau,
sungguh memperoleh kebebasan dan keleluasaan!
 
  
 

 
 
29 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 09

Pertanyaan :

Kehidupan sekarang serba tergesa-gesa, bagaimana cara


untuk memperlambatnya? Bagaimana pula cara untuk
mengurangi kerisauan?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Membangkitkan Bodhicitta, melatih Jalan Bodhisattva


maka masalah pun jadi berkurang. Cara yang paling ideal
30 

 
adalah tidak nonton televisi, tidak baca koran, majalah,
anda di rumah melatih enam paramita. Hal-hal yang
berhubungan dengan pekerjaan sendiri boleh
mengetahuinya, boleh menerimanya; yang tidak berkaitan,
tak perlu dirisaukan.

Dengan demikian maka setiap hari adalah hari yang


tenang, bebas dan leluasa! Maka itu, harus melepaskan
hal-hal dan benda yang tidak berkaitan dengan kehidupan
kita. Pepatah Tiongkok mengatakan : “Banyak yang
diketahui banyak kerisauan, makin banyak kenalan makin
banyak gosipnya”.

Jiwa raga harus suci, pikiran suci memunculkan


kebijaksanaan. Ketika orang lain bertanya pada dirimu,
setelah adanya kebijaksanaan maka bisa menjawab
persoalan yang diajukan insan lain.

  

 
31 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 10

Pertanyaan :

Sudah beberapa tahun ini saya melafal Amituofo dan


membaca sutra, tetapi kekotoran pikiran (klesa) masih ada,
terhadap kelahiran ke Alam Sukhavati masih belum yakin
sepenuhnya, bagaimana seharusnya?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

32 

 
Mengapa melatih diri tidak kelihatan hasilnya? Ini karena
apa yang diajari Buddha tidak kita lakukan, namun apa
yang dilarang Budddha, malah kita lakukan, alasannya
ada di sini.

Maka itu, Aliran Kong Hu Cu mengajarkan bahwa


“dengan menaklukkan khayalan menjadi orang suci”,
khayalan adalah bentuk-bentuk pikiran, jika anda dapat
menaklukkan khayalan, bentuk-bentuk pikiran, maka anda
adalah orang suci. Mengapa orang awam tidak bisa
menjadi orang suci? Karena tidak bisa menaklukkan
khayalan, bentuk-bentuk pikiran.

Melafal Amituofo harus melepaskan kemelekatan, dan


anda tidak mengamalkannya. Di dalam kemelekatan yang
paling parah adalah kemelekatan pada keakuan, secara
kasar dapat disebut pikiran egois yang mengutamakan
kepentingan sendiri. Niat pikiran yang muncul selalu demi
diri sendiri, jika niat pikiran ini tidak ditaklukkan, maka
ini merupakan halangan terbesar untuk menjadi orang suci.

Buddha Dharma menetapkan standar untuk “baik dan


jahat”, demi diri sendiri adalah kejahatan, demi orang lain
adalah kebaikan, ini ada alasannya.

33 

 
“Demi diriku” adalah menambah kemelekatan pada
keakuan, yakni yang menambah niat pikiran yang
mementingkan diri sendiri. Niat pikiran ini adalah asal
muasal enam alam tumimbal lahir, asalkan ada satu niat
ini, maka alam tumimbal lahir akan muncul ke hadapan,
maka tidak bisa melampauinya lagi, maka itu demi
kepentingan diri sendiri adalah kejahatan.

Sampai kapan anda dapat memutuskan niat pikiran yang


mementingkan diri sendiri dan berhasil mengamalkan
“tanpa aku (anatta)”, maka enam alam tumimbal lahir
tidak ada lagi.

Jika dapat memutuskan perbedaan lagi, tidak lagi


membedakan seluruh Dharma duniawi maupun Dharma
non duniawi, maka Dasa Dharmadhatu tidak ada lagi,
berdiam di Alam Dharma Tunggal Sejati.

Hari ini ketrampilan melatih diri kita belum menunjukkan


hasilnya, kunci yang terutama adalah karena adanya aku,
egois, tidak mengetahui bahwa seluruh alam semesta dan
seluruh Dharmadhatu adalah satu kesatuan dengan diri
sendiri. Andaikata anda tahu bahwa seluruh jagat raya
dan Dharmadhatu adalah diri sendiri, maka anda akan
menyayangi orang lain seperti diri sendiri, anda akan
berlaku tulus dan bermaitri karuna dalam memperlakukan
34 

 
orang lain dan makhluk hidup, serta menyelesaikan
permasalahan, anda takkan menyakiti orang lain, juga
takkan menindasnya, karena dengan menindas dan
menyakiti orang lain adalah sama dengan menindas dan
menyakiti diri sendiri.

Setelah mengerti kebenaran ini, ketrampilan melatih diri


harus dimulai darimana? Sepatah Amituofo menghapus
perbedaan dan kemelekatan, perbedaan adalah
jñeyāvaraṇa, kemelekatan adalah kleśāvarana, sepatah
Amituofo dapat melenyapkan dua rintangan (varana) ini.
Meskipun setiap hari kita melafal Amituofo, setelah
melafalnya selama beberapa tahun, dan ketrampilan ini
tidak digunakan untuk memecahkan kedua rintangan
(varana) ini, maka itu tidak tampak hasilnya, kehidupan
jadi tidak bebas.

Dengan melenyapkan satu bagian kemelekatan pada


keakuan, maka akan mendapatkan satu bagian ketenangan,
maka akan membuka satu bagian kebijaksanaan; dapat
memecahkan dua bagian, maka memperoleh dua bagian
kebebasan, sehingga membuka dua bagian kebijaksanaan.
Maka itu, melatih diri menitikberatkan pada hasilnya, dan
hasil ini ada pada memecahkan rintangan (varana),
hasilnya ada pada terbukanya kebijaksanaan.

35 

 
Yang paling penting adalah memutuskan niat pikiran
mementingkan diri sendiri, bukan mudah untuk
memutuskannya, terlebih dulu dapat memandangnya
dengan hambar, dapat melepaskan kemelekatan.

Apa yang disukai orang lain, kita dapat mengikhlaskannya;


apa yang ingin dikuasai orang lain, kita dapat mengalah,
penuh sukacita dan tidak mempedulikannya.

Jika masih ada ganjalan di hati maka ini sudah salah, anda
masih ada “rasa memiliki”. Sesungguhnya ini adalah
kekosongan, siapa yang menghendaki, kita berikan saja,
maka anda akan memperoleh kebebasan, barulah anda
dapat terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa
rintangan.

36 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 11

Pertanyaan :

Sejak belajar Ajaran Buddha hingga kini, dikarenakan


rintangan karma yang berat, sehingga timbul banyak
pertanyaan dan keraguan; dalam keseharian, bisa muncul
niat pikiran yang tidak benar, tetapi tidak berdaya
mengendalikannya. Bagaimana caranya agar dapat
mengendalikan niat pikiran buruk?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

37 

 
Cara yang paling baik adalah berceramah. Saya sendiri
suka naik ke podium dan berceramah, menasehati orang
lain adalah sama dengan menasehati diri sendiri, orang
lain sudi mendengarnya atau tidak, bukanlah masalah,
setelah berkali-kali menasehati diri sendiri, maka akan
berubah dengan sendirinya. Lagipula, dengan
memusatkan perhatian pada berceramah, membaca sutra,
mengkaji ajaran sutra, maka takkan ada niat buruk.

38 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 12

Pertanyaan :

Terkadang saya merasa bahwa telah mengubah kebiasaan


jelekku, tetapi masih ada sedikit gejala, apakah dengan
demikian berarti saya masih harus memperbaikinya lagi?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Gejala ini adalah tabiat, masih harus diperbaiki terus.


Misalnya untuk mengatasi kebencian, menghadapi
39 

 
keadaan buruk dari luar, maka harus memahami bahwa
saat kondisi buruk datang terimalah dengan ikhlas, takkan
menjalin permusuhan dengan orang lain. Saling
memusuhi di dalam perputaran roda samsara,
bertumimbal lahir tiada habis-habisnya, paling
mengerikan!

Anak muda rugi sedikit bukan masalah, harus


mengerahkan segenap perhatian dan tenaga untuk
menjaga orang tua dan orang sakit, senantiasa berpikir
bahwa diri sendiri juga akan tua, menanam benih baik
pasti akan berbuah baik, saat diri sendiri berusia lanjut
juga akan ada yang menjaga.
 

  

40 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 13

Pertanyaan :

Sewaktu melafal Amituofo terasa mengantuk, tidak


sanggup berkonsentrasi, tubuh juga tidak sanggup
ditegakkan, bagaimana cara mengatasinya?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Ini adalah gejala yang dialami praktisi pemula pada


umumnya, ini karena ketrampilan melatih diri masih
41 

 
belum maju. Ketika Buddha Sakyamuni masih
membabarkan Dharma di dunia ini, di dalam pesamuan
juga tidak sedikit yang mengantuk, jadi ini adalah gejala
yang umum, juga boleh dikatakan gejala yang biasa, anda
tidak perlu terlalu merisaukannya, tetapi juga harus
memikirkan cara untuk mengatasinya.

Sebagian besar praktisi pelafal Amituofo mengantuk pada


saat duduk melafal Amituofo, saat meditasi, memejamkan
mata melafal Amituofo, tidak berapa lama kemudian lalu
tertidur.

Gejala yang lain adalah saat duduk maupun berdiri tidak


bisa menenangkan diri, ini karena khayalannya terlampau
banyak, pikirannya melayang tak menentu. Semua ini
karena ketrampilan melatih diri yang belum maju, tetapi
harus diatasi.

Jika terasa mengantuk, maka bangun dan lakukan


cavkramana, jangan duduk lagi. Cavkramana adalah
berjalan perlahan sambil melafal Amituofo. Atau dengan
cara melakukan namaskara dengan penuh hormat, setelah
bernamaskara puluhan hingga ratusan kali, rasa ngantuk
jadi hilang, anda harus tahu cara menyeimbangkan tubuh.

42 

 
Jika khayalan terlalu banyak, pikiran melayang entah ke
mana, maka duduklah dengan tenang dan memakai cara
meditasi, pusatkan perhatian ke dalam lafalan Amituofo,
atau boleh merenungkan rupang Buddha yang sedang
dipuja, atau merenungkan kebenaran yang tercantum di
dalam sutra, sehingga perhatian anda jadi terpusat, maka
khayalan akan semakin sedikit.

Kesimpulannya, harus menarik kembali niat pikiran,


jangan biarkan bentuk-bentuk pikiran, khayalan terus
berkembang.
  
 

 
 

 
 

 
 

 
 
43 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 14

Pertanyaan :

Kabarnya para sesepuh terdahulu misalnya Master Yin


Guang, Master Guang Qin dan sebagainya menganjurkan
para praktisi untuk melafal “Namo Amituofo”,
membulatkan tekad dan jangan berganti subyek. Tetapi
belakangan ini saya mendengar ada anggota Sangha
menjelaskan bermacam-macam jasa kebajikan dan
manfaat dari melafal Namo Avalokitesvara Bodhisattvaya
Mahasattvaya dan Namo Ksitigarbha Bodhisattvaya
Mahasattvaya, saya jadi bingung, mohon guru
memberikan bimbingan ceramah.
 
Master Chin Kung Menjawab :

Rintangan karma anda sangat berat, beratnya ada pada


ketika melihat yang lain hati jadi berubah. Setiap hari
terus menerus berganti subyek, dikhawatirkan sampai tua,
anda juga belum berhasil. Jika ingin mencari sebuah
metode yang cepat, maka sepatah “Namo Amituofo”
adalah cara yang paling efektif, tetapi sayangnya anda
tidak percaya.
44 

 
Seluruh Buddha memuji jasa kebajikan dari melafal
Amituofo adalah yang terunggul. Master Ci Yun berkata,
ketika rintangan karma tidak sanggup dieliminasi oleh
seluruh sutra dan syair pertobatan, terakhir masih ada
sepatah Amituofo, kekuatan sepatah Amituofo ini
melampaui seluruh sutra dan syair pertobatan.

Dulu di Taichung ada Upasaka Li Bing-nan, untuk


menjadi muridnya harus memenuhi tiga syarat, yakni
yang pertama adalah hanya boleh mendengar ceramah
dari beliau saja, ceramah dari anggota Sangha dan praktisi
senior lainnya, sama sekali tidak boleh didengar.

45 

 
Yang kedua adalah mulai sekarang, membaca buku apa
saja, baik buku Dharma maupun buku duniawi, juga harus
terlebih dulu mendapat persetujuan dari beliau.

Hubungan antara guru dan murid ini, ketika anda telah


dapat menerima bimbingan guru, maka guru akan
bertanggungjawab sepenuhnya pada dirimu. Maka itu
permasalahan kembali pada diri anda sendiri.
  

 
 
 

 
 

 
 

46 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 15

Pertanyaan :

Saya belajar Ajaran Buddha sudah lebih dari setahun, dan


telah melihat banyak kondisi batin, tetapi masih saja
menuruti tabiat dalam bertindak, setelah berlalu timbul
lagi penyesalan, maka itu hal ini telah membuatku risau
dan sedih, apakah orang seperti diriku juga bisa terlahir ke
Alam Sukhavati?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

47 

 
Mengamalkan sesuai ajaran adalah sangat penting, dengan
demikian baru bisa yakin dapat terlahir ke Alam
Sukhavati, pertanyaan dan keraguanmu saat kini adalah
karena anda tidak memahami ajaran sutra dengan jelas,
harus banyak mendengar ceramah.

Banyak mendengar ceramah dan belajar ajaran sutra dapat


membantumu untuk memahami Alam Sukhavati, juga
memahami alam saha yang sedang kita tempati sekarang.
Ketika kita memiliki pengenalan dengan benar, maka
dapat membulatkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati,
juga dapat membulatkan tekad untuk kembali lagi
menyelamatkan para makhluk.

Maka itu, melihat segala kejahatan di dunia ini jangan


taruh di hati, karena dia belum pernah menerima ajaran
para insan bijak, juga belum pernah belajar Ajaran
Buddha, maka itu mudah terpengaruh, jangan salahkan
orang-orang ini.

 
 
 
48 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 16

Pertanyaan :

Bagaimana caranya untuk melenyapkan kekotoran batin


(klesa) dan nafsu keinginan?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Harus mengamalkan ajaran sutra Buddha, barulah dapat


melenyapkannya. Pertama-tama, anda harus bisa

49 

 
membedakan dan mengenal dengan jelas, barulah tahu
harus menjauhinya.

Jika tidak memahami dengan jelas kebenaran itu, maka


tidak berdaya menjauhinya. Mengetahui akan sesat dan
benar, betul dan salah, manfaat dan bahaya, memperoleh
dan takut kehilangan, maka dengan sendirinya akan
mengundang berkah dan menjauhi petaka, mengubah
permusuhan jadi persahabatan, mengubah kebencian
menjadi kasih sayang, tidak bertentangan dengan seluruh
makhluk, begini sudah benar.
 

 
 

 
 
 

 
 

 
 
50 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 17

Pertanyaan :

Murid sering tidak bisa tidur, meskipun kurang


bersemangat namun masih sanggup melakukan namaskara
pada Buddha, apakah ini karena rintangan karmaku berat?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Benar, ini adalah rintangan karma berat. Meskipun


rintangan karma berat, namun tak perlu dicemaskan, harus
51 

 
memiliki tekad untuk menaklukan halangan ini.
Bernamaskara pada Buddha ada banyak caranya, jika
untuk mengatasi rasa ngantuk, boleh mempercepat
gerakan namaskara.

Jika melakukan namaskara pada Buddha dengan gerakan


cepat, satu jam bisa bernamaskara 200 hingga 300 kali,
dengan demikian anda takkan mudah mengantuk lagi.
Perhatian jadi terpusat, tubuh bernamaskara pada Buddha,
mulut melafal Amituofo, hati memikirkan Buddha
Amitabha, maka dapat mengeliminasi rintangan karma.
  
 

 
 

 
 

 
 

 
52 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 18

Pertanyaan :

Masa kini bencana semakin sering terjadi, bagaimana cara


praktisi pelafal Amituofo menghadapinya?

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Dari berita-berita di suratkabar dapat terlihat, masalah


terorisme, jika tidak ditangani dengan tepat maka akan
mengundang pecahnya perang dunia ketiga, kali ini
53 

 
mungkin akan pecah perang dengan menggunakan senjata
biokimia dan nuklir.

Praktisi Ajaran Buddha harus memiliki pikiran yang


tenang, takkan takut mati, takkan panik dan tidak cemas,
melafal Amituofo dengan setulusnya, bertekad lahir ke
Alam Sukhavati, sedikit ketakutan pun tidak ada. Kala
perang pecah, ini adalah hari bagi kita untuk terlahir ke
Alam Sukhavati, menerima dengan penuh sukacita!

Mulai sekarang harus memutuskan kejahatan dan


memupuk kebajikan, memutuskannya dari pikiran.
Terhadap semua orang, urusan dan benda, takkan ada
sebersit pun niat jahat, barulah yakin dapat terlahir ke
Alam Sukhavati. Alam Sukhavati merupakan “tempat
berkumpulnya para insan berkebajikan tinggi”, andaikata
kita bukan insan dengan kebajikan tinggi, meskipun
melafal Amituofo, juga tidak bisa terlahir ke Alam
Sukhavati, kebenaran ini harus dipahami.

Ukuran kebajikan adalah “Tiga berkah karma suci”,


paling tidak, harus bisa mengamalkan “berbakti pada
ayahbunda, menghormati guru dan senior,
membangkitkan maitri tidak membunuh, melatih sepuluh
kebajikan”.

54 

 
Jika dapat mengamalkan keempat kalimat ini maka
melafal Amituofo terlahir ke Alam Sukhavati pada
tingkatan tanah suci pertama. Di Alam Sukhavati terdapat
empat tingkatan tanah suci, namun baik tingkatan pertama,
kedua dan ketiga adalah setara, ini tidak ditemukan di
seluruh alam para Buddha di sepuluh penjuru. Ini adalah
apa yang tidak dimiliki oleh seluruh alam para Buddha di
sepuluh penjuru.

Inilah keunggulan Alam Sukhavati, apa yang disebut


“Sekali terlahir maka terlahir di semua tingkatan”, jangan
sampai melewatkan kesempatan baik ini. Dunia ini tidak
patut didambakan, harus mengerahkan segenap
kemampuan untuk terlahir ke Alam Sukhavati.

Niat pikiran yang muncul adalah aku, demi keluargaku,


demi organisasiku, pikiran ini amat sempit, terlahir ke
Alam Sukhavati pada tingkatan yang sangat rendah.

Semua makhluk di dunia ini sungguh kasihan, tidak


mengenal Buddha Dharma, tidak tahu melafal Amituofo,
maka setiap lafalan Amituofo yang kita limpahkan
jasanya, hati ini sangat lapang, hati lapang pahala besar.

55 

 
Jangan tanyakan apakah ada hasilnya atau tidak, asalkan
melafal dengan segenap hati, dengan sendirinya akan
memperoleh mujizat. Melafal Amituofo demi seluruh
makhluk yang menderita di seluruh dunia, siang malam
tidak berhenti, sangat sesuai dengan Dharma.
 

 
 
 

 
 

 
 
 
 
 
 

56 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 19

Pertanyaan :

Bagaimana cara untuk melenyapkan lobha, dosa dan


moha?

 
Master Chin Kung Menjawab :

Buddha mengajarkan kita bahwa ketamakan, kebencian


dan kebodohan adalah virus penyakit yang paling parah.
Saat kini bila kita membicarakan tentang virus penyakit
57 

 
maka terasa sangat menyeramkan, kenyataannya sumber
dari semua virus penyakit adalah lobha, dosa dan moha.
Bagaimana cara untuk mengatasinya?

Buddha mengajari kita untuk menggunakan sila, samadhi


dan prajna; sila untuk mengatasi nafsu keserakahan,
samadhi untuk mengatasi kebencian, dan prajna untuk
mengatasi kebodohan.

Maka itu, giat mengamalkan sila, samadhi dan prajna,


dapat menghapus lobha, dosa dan moha.
 

 
 

 
 

 
 

 
 

58 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 20

Pertanyaan :

Murid tidak mendambakan harta, rupa, nama dan


makanan, tetapi setiap harinya masih menghabiskan
banyak waktu untuk tidur, juga sulit berkonsentrasi.
Setiap hari bekerja paruh waktu selama 4 jam,
mengerjakan pekerjaan rumah juga tidak konsentrasi,
menghabiskan banyak tenaga, selalu timbul kerisauan,
panik, cemas, kondisi tubuh semakin menurun, apakah ini
berhubungan dengan usiaku yang sudah mencapai 51
tahun?

Anda selalu mengatakan bahwa “segala sesuatu muncul


dari pikiran”, meskipun saya tidak memikirkan usiaku
yang semakin lanjut, membangkitkan niat untuk lebih
meluangkan waktu mendengar ceramah anda, tetapi
sungguh tak berdaya. Mohon bimbingannya bagaimana
cara untuk mengatasinya dalam kehidupan keseharian ?
 
Master Chin Kung Menjawab :

59 

 
Usia 51 tahun masih terhitung muda, tetapi anda semakin
tidur semakin kebingungan! Tidur adalah ketidaksadaran,
mana ada teori tidur kebanyakan semangat jadi bertambah?
Tidak ada aturan begini.

Jika memang lelah maka boleh beristirahat, maka itu di


dalam ruang kebaktian pelafalan Amituofo, baik di sini
maupun di Pure Land Learning Society Australia, juga
menggunakan cara ini, di kedua sisi ruang kebaktian
pelafalan Amituofo terdapat dua kamar besar, di
dalamnya terhampar alas tidur tanpa sekat pemisah, satu
kamar tidur di satu sisi adalah untuk umat pria dan satu
kamar tidur di sisi lainnya adalah untuk umat wanita.

60 

 
Setelah lelah melafal Amituofo, anda boleh beristirahat,
tetapi jubahnya tidak dilepas, begitu bangun langsung
kembali ke ruang kebaktian melafal Amituofo, cara ini
bagus. Kami mengadaptasi cara ini dari ajaran para guru
sesepuh dan para praktisi senior, kebaktian pelafalan
Amituofo tidak perlu dipimpin anggota Sangha, dengan
pradaksina sebagai aktivitas utama; setelah lelah boleh
duduk bersila sambil melafal Amituofo, dengan harapan
waktu duduk lebih sedikit, waktu untuk berpradaksina
lebih panjang; jika memang sudah lelah, boleh ke kamar
yang ada di sisi ruang kebaktian untuk beristirahat, selesai
beristirahat segera kembali ke ruang kebaktian melafal
Amituofo, 24 jam tidak terputus.

“Kegiatan melafal Amituofo selama 7 hari” yang kami


adakan, adalah sepanjang 70 hari, 10 putaran “kegiatan
melafal Amituofo selama 7 hari”, kami lakukan secara
berkesinambungan, setahun empat kali, yakni pada musim
semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin,
setiap musim diadakan sekali, juga untuk memberi
keleluasaan pada praktisi sekalian.

Praktisi yang ingin mengikuti kegiatan ini terlebih dulu


harus mendaftarkan diri, karena tempat yang terbatas.
Sebagian praktisi yang memohon visa untuk jalan-jalan ke
Australia, biasanya Negara Australia akan memberikan
waktu tiga bulan lamanya, makanya cocok sekali bila
61 

 
anda mengikuti 10 putaran “kegiatan melafal Amituofo
selama 7 hari”, jadi 70 hari. Ini benar-benar melatih
ketekunan di sana, 70 hari tidak bicara, bahkan telepon
juga tidak dijawab, ini serupa dengan telah memutuskan
hubungan dengan dunia luar. Keperluan hidup harian ada
yang akan mengurusnya untukmu, sehingga anda dapat
menenangkan diri, dengan menenangkan diri barulah akan
muncul kebijaksanaan, dengan adanya kebijaksanaan maka
akan ada pencerahan.

Panik, cemas, kondisi tubuh semakin menurun, ini adalah


akibat kebanyakan tidur, jika ingin mengatasinya maka
kurangilah tidur, cara yang paling efektif untuk mengatasi
ngantuk adalah melakukan namaskara pada Buddha. Mulai
dengan sehari 100 kali, pagi hari bangun lebih awal dan
melakukan namaskara 50 kali, malamnya tidur agak larut
dan melakukan namaskara 50 kali, perlahan menambah lagi
jumlahnya.

Jika rasa ngantuknya sudah terlampau berat, anda harus


memiliki semangat dan keteguhan hati, setiap hari
melakukan namaskara 300 kali sampai 500 kali, saat saya
masih menjadi praktisi pemula, sehari melakukan
namaskara 800 kali, bisa mengeliminasi rintangan karma,
pagi hari melakukan namaskara 300 kali, malam hari juga
melakukan namaskara 300 kali, siang hari usai makan siang
bernamaskara lagi 200 kali, sehari bernamaskara 800 kali.
62
Setelah melakukan namaskara ini sungguh terasa
manfaatnya, namaskara adalah olahraga yang paling
bagus, hati jadi suci, setiap bagian tubuh juga mendapat
gerakan.
  
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 
 
63 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 21

Pertanyaan :

Ada orang yang kebenciannya sangat berat, suka


mengumbar amarah tanpa alasan yang jelas, yakni api
kegelapan batin, apa sebabnya? Bagaimana cara untuk
mengurainya?

 
Master Chin Kung Menjawab :

64 

 
Kebenciannya berat berarti orang ini rintangan karma dan
tabiatnya sangat berat, mudah timbul amarah, selalu
melihat kekurangan orang lain, melihat masalah juga
melihat kelemahannya, ini adalah rintangan karmanya.
Tetapi bagi seorang praktisi sejati, orang ini adalah
kalyanamitra-nya, mengapa demikian? Jika tidak ada
orang sedemikian yang tiap hari datang cari masalah, tiap
hari datang memarahimu, menghinamu, menindasmu,
maka anda harus ke mana untuk melatih ksanti paramita
(paramita kesabaran)?

Maka itu, bertemu dengan orang-orang seperti ini, kita


menerimanya dengan ikhlas, beranjali dan memberi
hormat pada mereka, menerima pelajaran ini, sepatah
katapun takkan keluar memberi bantahan. Jika dia sudah
selesai marah-marah, kita mengucapkan terimakasih
padanya, Amituofo!

Setiap kali dia marah-marah, anda tetap bersikap


sedemikian, lama kelamaan dia juga akan tercerahkan, dia
akan tergugah. Tidak boleh saling memarahi, jika saling
memarahi maka takkan ada habis-habisnya. Dia satu
orang saja yang mengumbar kemarahan, setelah capek dia
juga akan berhenti.

65 

 
Dia marah-marah di sana, saya melafal Amituofo di sini,
membiarkan dia marah sepuasnya, ini mengeliminasi
rintangan karma diri sendiri. Dia membantuku
mengeliminasi rintangan karma, seharusnya saya
berterimakasih padanya, saya melafal Amituofo
melimpahkan jasa kepadanya.

Jika sebaliknya orang lain memujimu, juga jangan merasa


bersukacita, ini belum tentu benar adanya. Orang lain
menjunjung tinggi dirimu, harus berpikir saya tidak
memiliki kebajikan yang bisa dipuji orang lain, harus
membangkitkan rasa malu.
 

  
 
 
 
 
 
 
 
66 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 22

Pertanyaan :

Insan yang telah menikah dan berkeluarga, bagaimana


cara untuk memutuskan kemelekatan pada kasih sayang?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Yang paling merepotkan dari kasih sayang adalah


“melekat”, asalkan tidak melekat maka ini sudah bagus.
Praktisi yang sudah berkeluarga juga adalah Bodhisattva,
67 

 
dalam kisah Sudhana yang mengunjungi 53 kalyanamitra,
di antara 53 orang itu, yang paling banyak adalah umat
berkeluarga, sedangkan yang merupakan anggota Sangha
hanya lima orang. Mereka tidak ada perbedaan,
kemelekatan, maka itu “dalam segala hal bebas tanpa
rintangan” ; dan rintangan kita adalah perbedaan dan
kemelekatan.

Manusia harus benar-benar memperoleh samadhi dan


kebijaksanaan terbuka, hati dan alam semesta menyatu,
seluruh alam semesta dan Dharmadhatu adalah diri sendiri,
tidak ada lagi kemelekatan, maka kasih sayang berubah
jadi kebijaksanaan, mengubah cinta menjadi
kebijaksanaan, mengubah kerisauan menjadi KeBodhian,
mengubah roda samsara menjadi nirvana, ini adalah
ketrampilan.

Insan lain sanggup mengubahnya, kenapa kita tidak


mampu melakukannya? Kita tersesat maka itu tidak
sanggup mengubahnya, tercerahkan maka sanggup
mengubahnya. Maka itu, Buddha Dharma
menitikberatkan pada “memecahkan kesesatan membuka
pencerahan”.
 

68 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 23

Pertanyaan :

Saya belajar Ajaran Buddha sudah 21 tahun lamanya,


ketika mendengar ceramah dan melafal Amituofo, selalu
dirintangi makhluk halus, hantu-hantu ini dapat
mengendalikan televisi, komputer, telepon. Ketika saya
membaca sutra, mataku tertutup kapas putih, sungguh
penderitaan yang tak terkatakan dengan kata-kata, maka
itu saya selalu berpikir untuk mengakhiri hidup. Dalam
kondisi tanpa bantuan, saya memohon ceramah dari guru,
memberitahuku cara untuk mengurai permasalahan ini.
 
Master Chin Kung Menjawab :

Ini adalah jalinan permusuhan. Harus mengurainya


dengan para musuh kerabat penagih hutang masa
kelahiran lampau, mengajukan syarat pada mereka,
setelah menerimanya, mereka akan pergi. Kita boleh
melimpahkan jasa kebajikan dari hasil pelatihan diri kita
kepadanya, ini bukan berarti jasa kebajikanmu jadi hilang,
diri sendiri tetap masih ada.

69 

 
Misalnya kita sendiri adalah sebatang lilin yang menyala,
menyinari setiap sudut, makhluk yang tersesat juga adalah
sebatang lilin, tetapi masih belum dinyalakan. Maka itu,
kita meminjamkan api kepadanya, untuk menyalakannya,
setelah bersinar maka dia memperoleh manfaat, juga
membuka kebijaksanaannya. Sedangkan cahayaku sama
sekali tidak berkurang, inilah makna dari pelimpahan jasa.

Bukan berarti saya melimpahkan jasa kepadanya, setelah


meminjamkan api lilin untuk menyalakan lilinnya, maka
api lilinku akan padam, tidak ada aturan begini; malah
semakin melakukan pelimpahan jasa semakin sempurna.
Maka itu, andaikata jasa kebajikan tidak sudi diberikan
kepada orang lain adalah pelit Dharma, buah akibat dari
pelit Dharma adalah kebodohan(moha).

70 

 
Harta kekayaan, kepintaran dan kebijaksanaan dapat
digunakan untuk membantu orang lain, usia panjang dan
kesehatan jangan dinikmati untuk diri sendiri, tetapi
digunakan untuk bersumbangsih kepada orang banyak, ini
adalah pelimpahan jasa.

Maka itu, membaca sutra, melafal Amituofo,


bervegetarian, semua jasa kebajikan ini dapat dilimpahkan
kepada musuh kerabat penagih hutang masa kehidupan
lampau, setelah dia menerimanya, maka untuk waktu
selanjutnya karir anda dalam melatih diri akan berjalan
lancar.

Jangan ada pikiran untuk mengakhiri hidup, harus


diketahui bahwa bunuh diri akan jatuh ke neraka, bunuh
diri tidak bisa menyelesaikan masalah, sampai pada masa
kehidupan yang akan datang juga masih belum
terselesaikan, hanya akan menambah penderitaan pada
diri sendiri, maka itu semua ajaran melarang bunuh diri,
kebenaran ini harus dipahami.
  

  

 
71 

 
Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri 24

Pertanyaan :

Sudah beberapa tahun saya bervegetarian dan mengambil


Trisarana, tetapi kadang kala saya masih bermimpi
mengkonsumsi makanan yang tidak patut dikonsumsi,
merasa sungguh mengerikan, takut saat menjelang ajal
nanti Buddha tidak datang menjemput, apa yang harus
saya lakukan?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

72 

 
Gejala ini muncul petanda tabiatmu masih begitu parah,
ketrampilan melatih diri tidak sanggup melampaui
tabiatmu. Tetapi tidak perlu takut, harus serius berusaha
melatih diri, mempertahankan keteguhan hati, selama 20
atau 30 tahun melatih berkesinambungan, dengan
sendirinya akan dapat mengubahnya, maka itu butuh
waktu dan ketrampilan melatih diri.
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
73 

 
Gatha Pelimpahan Jasa

74 

 
Daftar Pustaka
 
對治篇 
http://www.amtb.tw/ans/ans.asp?web_choice=3 

 
 
 

75 

Anda mungkin juga menyukai