Tanya Jawab Seputar
Pintu Dharma Tanah Suci
Buku 2
Disadur Dari :
Judul :
淨土法門疑難問題解答
www.smamituofo.blogspot.com
2
Daftar isi
Hal
3
Hal
Daftar Pustaka................................................................................................164
4
191. Pertanyaan :
Tak peduli karma lama atau baru, seluruhnya juga dilenyapkan. Salju
beku setebal tiga kaki, mustahil bisa terbentuk dalam sehari. Tetapi
begitu semilir musim semi berhembus, pasti juga akan mencair.
Apakah salju yang mencair itu adalah salju lama atau salju baru?
Hanya saja ketika mencair, adalah dari yang dangkal menuju ke
perdalaman dan memerlukan waktu.
192. Pertanyaan :
5
193. Pertanyaan :
Tetapi saya sebagai seorang tentara, tiada waktu luang untuk bisa
duduk tenang, sehingga sulit untuk mewujudkan tujuan ini. Tetapi
harapanku juga bukan untuk terlahir ke Alam Sukhavati, tetapi saya
berharap kelak bisa membantu Buddha Amitabha untuk
menyelamatkan semua makhluk, apakah cita-citaku ini dapat terkabul?
6
194. Pertanyaan :
7
Terkecuali kalau praktisi tersebut memiliki akar kebijaksanaan yang
sangat tinggi, begitu melafal langsung bisa tenang, maka dia tidak
perlu ikut-ikutan kegiatan formalitas seperti ini lagi.
195. Pertanyaan :
Sang Buddha memiliki kemampuan gaib yang tak terhingga dan tanpa
batas. Insan yang memiliki mata Dewa saja bisa melihat maha ribu
dunia, apalagi Sang Buddha yang memiliki kemampuan gaib yang tak
terhingga dan tanpa batas!
196. Pertanyaan :
8
Fenomena apakah ini?
197. Pertanyaan :
9
belajar Dharma malah rintangan karma lebih banyak daripada waktu
sebelumnya.
198. Pertanyaan :
10
199. Pertanyaan :
Pertanyaan yang anda ajukan ini lebih tepat sasaran kalau ditujukan
pada orang yang tidak punya keyakinan dan tekad. Orang-orang kayak
begini, meskipun tanpa pertanyaan anda ini, juga mustahil bisa
terlahir ke Alam Sukhavati.
200. Pertanyaan :
11
penderitaan. Jika niat pikiran buruknya ini tidak dilenyapkan, apakah
selamanya berputar dalam tiga alam penderitaan?
Praktisi pelafal Amituofo saat menjelang ajal jika muncul niat pikiran
buruk, tentu saja akan jatuh ke tiga alam penderitaan. Tetapi dalam
keseharian melafal Amituofo, benih yang ditanam ini takkan musnah,
tetapi sekarang oleh karena tidak adanya faktor pendukung sehingga
benih ini belum bisa berbuah, gagal terlahir ke Alam Sukhavati, tetapi
dengan mengandalkan kekuatan Buddha, dia juga bisa terlahir di alam
bajik.
201. Pertanyaan :
Setiap kata dilafal dengan jelas, ini merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi, jumlah lafalan yang banyak juga salah satu syaratnya.
12
Jadi kalau
k melaafal dengann jelas tapi jumlahnyya sedikit, atau menggejar
targeet jumlah laafalan tapii melafalnyya buru-buuru dan tiddak jelas, maka
m
manffaatnya sanngat kecil.
Kalau
u melafal dengan
d jelaas, ditambah rajin-raj
ajin, maka beginilah
b y
yang
indah
h sempurnaa.
2022. Pertaanyaan :
Jagatt raya adaalah tak teerbatas, deemikian pula alam-aalam jugaa tak
ngga, paraa makhlukk juga tak terhitung. Para makkhluk di enam
terhin e
alam tumimbal lahir berlaalu-lalang, jadi bukannlah hanyaa manusia yang
y
bertu
umimbal laahir di Plaanet Bumi, para maakhluk yanng berasal dari
alam lainnya, juuga bisa beertumimbaal lahir di Bumi,
B kita hidup di Bumi
B
yang mungil ini,i mana bisa menngetahui para p makhhluk yang tak
terhin
ngga di maaha ribu duunia!
13
203. Pertanyaan :
Di dunia ini apa yang merupakan yang paling cepat? Tak lain adalah
kekuatan pikiran. Roket, satelit, bahkan kecepatan cahaya juga tidak
mampu melampauinya, pikiran hendak menuju ke mana, hanya dalam
waktu sekejab saja.
204. Pertanyaan :
14
Tidak kelihatan ada catatannya, jadi tidak berani menjawab sesuka
hati. Cuma menurut dugaan, Buddha Amitabha sebelum mencapai
KeBuddhaan, maka belum ada Alam Sukhavati, jadi Buddha masa
lampau di alam saha tidak menasehati para makhluk untuk terlahir ke
Alam Sukhavati.
205. Pertanyaan :
Ajaran para Buddha adalah sama, takkan ada dua versi. Hanya saja
sebelum terlahir ke Alam Sukhavati masih merupakan praktisi awam,
setelah terlahir ke Alam Sukhavati, sudah memasuki kondisi batin
15
insan suci, maka itu pembabaran Dharma yang didengar dengan
sendirinya sudah beda.
206. Pertanyaan :
Pada jaman berakhirnya Dharma, satu persatu sutra akan mulai lenyap
dari peredaran, akhirnya yang tersisa cuma “Namo Amituofo” yang
akan muncul di angkasa, asalkan mau melafalnya maka juga bisa
terlahir ke Alam Sukhavati, jadi ini sungguh menguntungkan para
makhluk yang hidup pada era tersebut.
Apalagi sekarang masih ada ajaran sutra, masih banyak praktisi yang
bersedia belajar Buddha Dharma atas kemauan sendiri, apakah begini
bukan berarti Buddha memberi keuntungan berlebih pada makhluk
yang hidup pada era sekarang ini?
16
Bukaan hanya ini saja, bahkan masih
m bannyak kalyaanamitra yang
y
menyyebarluaskkan Saddhaarma (Dhaarma sejatii), menambbah keyakkinan
g banyak, bukankah hari ini leebih mengguntungkann daripada hari
orang
kelak
k?
2077. Pertaanyaan :
Keny
yataannya memang sedemikian
s n rupa. Asalkan terlahir ke Alam
A
Sukh
havati, tidaak ada yanng tidak suudi melatihh diri, bahhkan semuaanya
meru
upakan Boddhisattva Calon
C Budddha, menccapai KeBuuddhaan daalam
waktu
u yang palling singkaat.
Tidakk seperti di
d alam sahha ini, jalinnan jodoh buruk
b banyyak, jodoh suci
sedik
kit, menghaalangi usahha melatih diri, untukk mencapaai KeBuddhhaan
diperrlukan wakktu tiga asaamkheyakaalpa besar.
17
208. Pertanyaan :
Setelah memahami hal ini, maka dapat diketahui bahwa tak peduli
menggunakan bahasa apapun untuk melafal Amituofo, membaca sutra,
berdoa, asalkan dengan hati yang setulusnya, maka hasilnya juga
sama.
18
209. Pertanyaan :
210. Pertanyaan :
terukir banyak sosok pujaan, tentunya akan mempengaruhi pelatihan
diri.
211. Pertanyaan :
Apa makna dari Bunga Teratai dan apa hubungannya dengan Ajaran
Buddha?
Yang ketiga, walaupun bersih dan suci, namun Bunga Teratai tumbuh
keluar dari lumpur, menampilkan bahwa KeBodhian dicapai oleh
karena adanya klesa (kekotoran batin), melatih diri tidak bisa
terpisahkan dari kehidupan keseharian.
212. Pertanyaan :
Apabila telah sempurna akan tiga bekal yakni yakin, bertekad dan
mengamalkan, tetapi yang paling penting adalah sebersit niat pikiran
terakhir saat menjelang ajal, bagaimana kalau tiba-tiba bertemu
bencana air atau api, atau ditimpa kecelakaan lalu lintas, kalau begini
mana sempat lagi melafal Amituofo, apakah masih bisa terlahir ke
Alam Sukhavati?
21
213. Pertanyaan :
Tentu saja dapat dilihat dan diraba. Sutra menyebutkan kolam mustika
tempat membasuh tubuh, beragam jenis benda persembahan kepada
para Buddha di sepuluh penjuru, apabila tidak bisa diraba, bagaimana
kita bisa membasuh diri, serta memberi persembahan?
214. Pertanyaan :
Mereka itu asalnya adalah pelaku sepuluh kejahatan dan
Pancanantariya Karma, yang tiba-tiba bersua dengan kalyanamitra
yang datang memberi petunjuk, saat menjelang ajal melafal Amituofo
terlahir ke Alam Sukhavati.
215. Pertanyaan :
23
Meskipun praktisi yang melafal nama Bodhisattva Avalokitesvara
bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, maka sesuai dengan tekad si
praktisi, Bodhisattva Avalokitesvara juga bisa menjemputnya ke
Tanah Suci Sukhavati, tetapi di dalam tiga sutra Aliran Tanah Suci,
menasehati kita agar melafal Amituofo bertekad terlahir ke Alam
Sukhavati, jadi lebih baik kita menerima dan meyakini serta
mengamalkan ajaran sutra, mematuhi ajaran yang telah dibabarkan
oleh Buddha Sakyamuni.
216. Pertanyaan :
Kalau dikatakan alam saha ini penuh dengan kekeruhan dan kejahatan,
kenapa selain tiga alam rendah (Alam Neraka, Alam Setan Kelaparan,
Alam Binatang), maka alam para Buddha lainnya dan Alam Dewa
atau surga adalah suci dan bahagia, malah satu-satunya alam saha ini
yang penuh dengan kekeruhan dan kejahatan?
Yang kedua, para Buddha memiliki maitri karuna yang setara, namun
Tanah Suci para Buddha ada perbedaan suci dan keruh, tanah suci
bahagia, tanah keruh menderita, maka itu mesti menjauhi penderitaan
memperoleh kebahagiaan, sehingga harus terlahir ke Alam Sukhavati.
Yang kelima, para makhluk menempati tanah suci atau tanah keruh,
adalah berasal dari kekuatan karma masing-masing.
217. Pertanyaan :
“Gatha Pelimpahan Jasa” merupakan sejenis kekuatan tekad yang
dibangkitkan dalam waktu keseharian, saat menjelang ajal tidak perlu
membacanya sendiri, pada momen begini asalkan dengan pikiran suci
melafal Amituofo berkesinambungan tak terputus, maka sudah
memenuhi tiga bekal yakni yakin, bertekad dan mengamalkan.
218. Pertanyaan :
Ada orang yang berkata padaku : Segala sesuatu tercipta dari hati,
namun sayangnya sebagian orang cuma tahu membangkitkan tekad
terlahir ke penjuru barat, tidak mengenal hati sendiri, ini adalah
kesalahan besar.
Sesepuh Aliran Zen yang ke-6 berkata orang penjuru timur melafal
Amituofo bertekad terlahir di penjuru barat, lantas orang penjuru barat
melafal Amituofo bertekad lahir di mana.
Yang pertama, dia membaca “Sutra Altar”, sudah berapa kali, apakah
sudah memahami maksud guru sesepuh ke-6 Aliran Zen?
26
Yang kedua, dimanakah penjuru barat itu?
Yang ketiga, hati itu ada di mana, adakah yang besar dan kecil?
219. Pertanyaan :
27
Sukhavati; andaikata mereka sudah berhasil terlahir ke Alam
Sukhavati, juga bisa dengan mengandalkan kekuatanmu,
mempertinggi tingkatan Bunga Teratai masing-masing.
220. Pertanyaan :
Cara begini belum tentu tidak boleh, tetapi alangkah baiknya kalau
bisa menambah jumlah lafalan Amituofo. Kalau tidak punya waktu,
maka cobalah untuk mengurangi waktu untuk melafal nama
Bodhisattva, diubah jadi melafal Amituofo.
221. Pertanyaan :
Di dunia kita ini, terdapat jarak yang lebar antara miskin dan kaya,
sungguh tidak setara, apakah sampai di Alam Sukhavati nanti juga
serupa?
28
juga demikian. Meskipun ada sembilan tingkat Bunga Teratai, tetapi
pada akhirnya semuanya ada Calon Buddha, perbedaannya hanya ada
pada kurun waktu melatih diri, yang pasti perbedaan takkan terletak
pada miskin dan kaya duniawi, tumimbal lahir dan penderitaan tak
berujung.
222. Pertanyaan :
Empat butir yang anda sebutkan dapat disimpulkan jadi dua butir
yakni : yang pertama, karma tetap sulit dialihkan; yang kedua, tidak
disiplin menjalankan sila, harus anda ketahui bahwa dua butir ini
sudah cukup untuk menghalangi usaha terlahir ke Alam Sukhavati,
tetapi benih sebab dari terlahir ke Alam Sukhavati adalah melafal
Amituofo, asalkan mengamalkan latihan utama maka latihan
pendukung juga akan segera menyusul.
29
menfokuskan pikiran melafal Amituofo maka takkan melakukan
kejahatan, memperbanyak kebajikan, bagaimana bisa melanggar sila?
223. Pertanyaan :
30
224. Pertanyaan :
225. Pertanyaan :
31
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
226 Pertanyaan :
32
Diantara kedua tekad tersebut, yang mana yang lebih ideal?
227. Pertanyaan :
“Pandangan melekat pada tubuh”, adalah terikat pada tubuh kasar dan
tidak sudi melepaskannya, “pandangan melekat pada usia” adalah
terikat pada umur panjang, tidak sudi terlahir ke Alam Sukhavati.
228. Pertanyaan :
34
229. Pertanyaan :
35
Kedua kalimat tersebut tidak saling berseberangan, masing-masing
memiliki makna tersendiri. Orang awam yang belajar Ajaran Buddha
adalah menuju jalan pencerahan, Buddha dan Bodhisattva asal
usulnya juga adalah orang awam, belajar Ajaran Buddha bagaimana
tidak bisa mengeliminasi rintangan karma? Kalau tidak bisa
mengeliminasi rintangan karma, bagaimana bisa mencapai
KeBuddhaan?
230. Pertanyaan :
Setiap hari selain melafal Amituofo, maka sisa waktu luang lainnya
dipakai buat melafal nama Bodhisattva Avalokitesvara dan
Bodhisattva Ksitigarbha sebanyak ratusan kali, juga membaca “Sutra
Intan” dan “Pu Men Pin”, masing-masing satu kali, apakah dengan
demikian juga perlu melimpahkan jasa?
231. Pertanyaan :
36
Ini merupakan penyakit batin atau mukjizat dari melafal Amituofo?
232. Pertanyaan :
Setiap hari kita harus melafal Amituofo hingga ribuan bahkan puluhan
ribu kali, jadi bagaimana kalau tiba HUT Dewa dan Malaikat yang
diperingati setahun sekali, kalau tidak punya waktu luang dan tidak
sembahyang berarti tidak punya rasa hormat, hatipun jadi tidak
nyaman bukan?
HUT para Dewa dan Malaikat, sudah ada banyak pemeluk tradisi
kepercayaan yang akan menyembahyanginya, umat Buddha buat apa
ikut meramaikannya lagi.
37
Kalau hati merasa tidak nyaman, juga jangan sampai menyembelih
hewan buat sembahyang, gunakan menu vegetarian, melafal Amituofo,
berdoa agar Dewa dan Malaikat terlahir ke Alam Sukhavati, dengan
demikian sesuai dengan makna maitri karuna Buddha.
233. Pertanyaan :
Alam Sukhavati di penjuru barat jauh dan sulit ditempuh, lebih baik
memuja Kaisar Giok, Yesus dan seluruh Dewa Malaikat lainnya juga
dipuja, dengan demikian saat menjelang ajal lebih banyak jalan yang
bisa ditempuh nanti.
234. Pertanyaan :
38
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
235. Pertanyaan :
Permukaan angkasa di bumi ini ada yang serupa dan ada pula yang
berbeda, contohnya di wilayah A turun hujan, di wilayah B turun salju,
wilayah C cerah, wilayah D badai, sama-sama berada di satu bumi
dan satu permukaan angkasa, bisa terdapat banyak perbedaan, jadi apa
yang perlu diragukan tentang angkasa di Alam Sukhavati?
39
236. Pertanyaan :
Kalau tidak bisa mencapai pikiran terfokus maka saat menjelang ajal
membutuhkan para sahabat Dharma datang membantu melafal
Amituofo, apabila tidak ada seorangpun yang bersedia membantu
melafal Amituofo, maka cukup dengan mengerahkan segenap hati
melafal Amituofo, asalkan dapat memusatkan perhatian melafal
Amituofo, tidak melekat pada ikatan kasih duniawi, juga bisa terlahir
ke Alam Sukhavati.
237. Pertanyaan :
Alam semesta tanpa batas, maha ribu dunia tak terhitung, dimana saja
bisa mencapai KeBuddhaan, tak terbatas hanya di Alam Sukhavati.
40
238. Pertanyaan :
Tak peduli bertemu dengan suka maupun duka, hatinya selalu tergerak.
Meskipun sudah dinasehati agar melatih diri, tapi ketika diejek orang
lain atau bertemu dengan kesusahan, lagi-lagi mundur hatinya.
Sedangkan di Alam Sukhavati, takkan mengalami kemunduran lagi.
239. Pertanyaan :
41
240. Pertanyaan :
241. Pertanyaan :
Saya dengar orang lain bilang, melatih metode Tanah Suci cuma buat
menanam akar kebajikan saja, benarkah demikian?
42
Betul sekali, pohon yang tidak berakar tidak bisa tumbuh, bagaimana
mungkin bisa berbunga dan berbuah? Melafal Amituofo adalah akar
sebab, terlahir ke Alam Sukhavati adalah buah akibat.
Orang yang bilang pada anda itu, kesalahannya terletak pada kata
“cuma”, tidak usah menghiraukan niatnya baik atau buruk, hanya
melihat kalimat ini digunakan di mana, begini barulah betul.
242. Pertanyaan :
Ada yang bilang Pintu Dharma Tanah Suci diperuntukkan buat insan
yang memiliki akar kebijaksanaan yang rendah dan lansia, sedangkan
bagi insan yang berpendidikan seharusnya mempelajari ajaran sutra.
Omongan begini juga betul. Praktisi senior jaman dulu berkata : Pada
periode Saddharma (Dharma Sejati), melatih disiplin sila baru bisa
berhasil; pada periode Dharma Mirip, melatih metode Dhyana barulah
bisa berhasil; pada periode berakhirnya Dharma, melafal Amituofo
barulah bisa berhasil.
yang rendah? Maka itu sekarang justru merupakan saat yang tepat
untuk melatih metode Tanah Suci!
243. Pertanyaan :
secara tidak wajar misalnya kecelakaan lalu lintas atau penyakit kritis,
saat itu panik dan pikiran jadi kacau, bagaimana?
244. Pertanyaan :
45
245. Pertanyaan :
246. Pertanyaan :
Siddhartha, Mahapajapati Gotami, setelah meninggalkan duniawi
mencapai tingkatan kesucian tertinggi, Arahat.
Apalagi ketika Sang Buddha masih berada di dunia ini, para makhluk
masih memiliki akar kebijaksanaan yang tajam, juga
membabarkannya secara langsung, 84 ribu pintu Dharma, setiap
pintunya juga merupakan Pintu Pembebasan!
247. Pertanyaan :
“Namo Amituofo” juga merupakan ajaran rahasia, praktisi senior
jaman dulu mengatakan bahwa aksara “A” merupakan induk dari 84
ribu dharani, maka itu melafal Amituofo merupakan ajaran dasar juga
ajaran rahasia!
248. Pertanyaan :
cemerlang dan menerangi, inilah pencerahan sempurna, mencapai
KeBuddhaan.
Tercerahkan atau tidak adalah berasal dari hati, maka itu dikatakan
“Hati menjadi Buddha”. Kalau ingin beralih dari sesat ke tercerahkan,
apakah hal ini bisa terjadi secara kebetulan? Hanya dengan
mengandalkan metode pelafalan Amituofo, barulah bisa beralih dari
sesat ke pencerahan!
249. Pertanyaan :
Orang yang tamak akan harta dan ketenaran, apakah saat menjelang
ajal bisa terlahir ke Alam Sukhavati?
49
Saat menjelang ajal terlahir ke Alam Sukhavati, harus melepaskan
segala kemelekatan, mempertahankan pikiran benar (pikiran yang
mengingat Amituofo) dan kesadaran masih jelas (tidak pikun).
Orang yang tamak akan harta dan ketenaran, andaikata saat menjelang
ajal bertemu dengan kalyanamitra yang datang membantu melafal
Amituofo dan memberinya ceramah, sehingga pasien ikut melafal
Amituofo, berkesinambungan tak terputus, maka bisa terlahir ke Alam
Sukhavati.
Kalau bukan demikian, bisa saja gara-gara melekat pada harta dan
ketenaran sehingga jatuh ke alam penderitaan.
250. Pertanyaan :
50
Amittabha Sutrra juga mengatakan bahwa di Alam Suukhavati tiada t
menttari, rembuulan, planeet, bintangg dan sebagainya, juga tidak ada
perhiitungan kaalpa, makaa itu waktuu di Alamm Sukhavatti adalah tidak
t
berdaaya dikalkuulasi.
2511. Pertaanyaan :
51
252. Pertanyaan :
52
2533. Pertaanyaan :
Sump pah serapaah yang dilontarkann oleh alliran luar adalah untuk
u
meng gelabui daan menakuuti pengikuutnya, kalau memanng sudah tahu
bersaalah, makaa segeralaah keluar dari aliraan sesat dan
d bersaarana
(berliindung) paada aliran benar.
b
53
254. Pertanyaan :
Di dalam maha ribu dunia, selain Planet Bumi pasti ada bentuk
kehidupan lainnya, maka itu Alam Sukhavati diyakini pasti nyata
adanya. Tetapi para makhluk di alam saha ini, rintangan karmanya
begitu berat, kalau tidak mempunyai ketrampilan samadhi yang
lumayan, begitu sampai di Alam Sukhavati dan menikmati
kesenangan jadi lupa diri, dengan demikian apakah karma buruk
lampaunya akan berbuah?
255. Pertanyaan :
54
2566. Pertaanyaan :
2577. Pertaanyaan :
55
258. Pertanyaan :
259. Pertanyaan :
56
Upassaka Li Binng-nan mennjawab :
Benih
h suci munncul seketikka.
2600. Pertaanyaan :
Anak
k dan istrriku beradda di wilaayah lainnnya, setiapp hari melafal
Amittuofo minta dilindungi, apakahh begini beertentangann dengan teekad
meny
yelamatkann semua makhluk?
m
57
261. Pertanyaan :
Kalau tidak demikian, maka dia dungu, saya pun ikut dungu, bersama-
sama jatuh ke alam penderitaan.
262. Pertanyaan :
58
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
263. Pertanyaan :
264. Pertanyaan :
Alam Neraka merupakan salah satu dari enam alam tumimbal lahir,
andaikata Neraka sudah kosong, masih ada lima alam tumimbal lahir
lainnya, lagi pula belum tentu para makhluk yang keluar dari Neraka
pasti terlahir ke Alam Sukhavati.
265. Pertanyaan :
60
Orang Tiongkok sendiri cuma mampu membukukan sejarah
sepanjang lebih dari empat ribu tahun yang silam. Buddha Sakyamuni
lahir sekitar 2500 tahun yang silam, jadi Sejarah Tiongkok masih
sempat mencatatnya.
266. Pertanyaan :
61
Setelah pahala habis dinikmati, sulit terhindarkan dari jatuh ke alam
penderitaan.
267. Pertanyaan :
62
Melafal Amituofo adalah urusan diri sendiri, kalau ada yang
membentuk kelompok melafal Amituofo, maka dapat memotivasi diri
sendiri, saling memberi semangat untuk meraih kemajuan batin, tetapi
apakah tulus atau tidak dalam melafal Amituofo, adalah tergantung
pada ketekunan diri sendiri.
268. Pertanyaan :
269. Pertanyaan :
63
Tidak perlu begitu rumit, kunci terlahir ke Alam Sukhavati terletak
pada sepatah “Namo Amituofo”, jika ada waktu luang maka
tambahlah waktu buat melafal Amituofo, yang lainnya baca sekali
saja sudah cukup, kecuali “Sukhavati Vyuha Dharani” boleh tetap
seperti dulu diulang seratus kali.
270. Pertanyaan :
271. Pertanyaan :
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
272. Pertanyaan :
semesta ini kepada kita. Kalau memang anda tidak ragu pada ucapan
Buddha Sakyamuni, kenapa pula anda meragukan keberadaan Alam
Sukhavati?
273. Pertanyaan :
66
274. Pertanyaan :
275. Pertanyaan :
67
276. Pertanyaan :
277. Pertanyaan :
68
Terhadap Ajaran Buddha, mereka begitu sulit meyakininya, terhadap
Alam Sukhavati, tidak mampu melihatnya langsung dengan mata
kepala sendiri, maka itu terus menerus melekat pada kesesatan tidak
tercerahkan. Ibarat nyamuk yang suka pada bau, sama sekali tidak
berani mendekatkan diri mencium keharuman cendana.
278. Pertanyaan :
Aliran Dhyana mengajari orang agar jangan melekat pada rupa, tetapi
Aliran Sukhavati malah mengajari orang agar melekat pada rupa, jadi
mana yang benar?
Praktisi pemula manalah mengerti adanya rupa dan tidak adanya rupa,
sehingga selalu saja melekat pada kekosongan (sunya) atau melekat
pada wujud (rupa). Ketahuilah bahwa kemelekatan baik pada “sunya”
maupun “rupa” haruslah dilenyapkan.
69
279. Pertanyaan :
280. Pertanyaan :
70
Berhasil atau gagal terlahir ke Alam Sukhavati, masih tidak bisa
dipastikan, benih mana yang masak duluan, harus melihat jalinan
jodoh saat menjelang ajal, barulah bisa dipastikan.
281. Pertanyaan :
Kalau mantra itu adalah “Sukhavati Vyuha Dharani”, tentu saja harus
melafalnya. Mukjizat atau tidak, adalah tergantung pada ada tidaknya
ketulusan hati.
282. Pertanyaan :
Yang mana yang paling bagus?
283. Pertanyaan :
284 Pertanyaan :
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
Buddha Dharma terdiri dari sepuluh aliran atau sekte, dibagi atas dua
kelompok besar yakni teori dan pengamalan, Aliran Dhyana, Tantra
dan Sukhavati termasuk dalam kelompok pengamalan, peringatan dari
Master Shandao adalah supaya menfokuskan diri melatih Aliran
Sukhavati, bila melatih Aliran Sukhavati lalu ditambah dengan
Dhyana atau Tantra, inilah yang disebut sebagai melatih lebih dari
satu Pintu Dharma.
285. Pertanyaan :
Sukhavati, bagaimana tidak membawa serta karma? Kalau karmanya
tidak dibawa, lantas mau taruh di mana?
286. Pertanyaan :
Di sepuluh penjuru alam terdapat tiga ribu maha ribu dunia, apakah di
penjuru barat juga terdapat tiga ribu maha ribu dunia?
Dari sini kita bisa mengetahui bahwa di penjuru barat juga tak
terkecuali.
287. Pertanyaan :
74
Makanya saya pikir, lebih baik kalau ada guru, keluarga atau kerabat
yang pergi duluan ke Alam Sukhavati, dengan demikian saat
menjelang ajal mereka bisa memberiku bukti dan menjemputku ke
Alam Sukhavati.
288. Pertanyaan :
Di dalam Sutra Lotus Bab Pintu Universal (Pu Men Pin) disebutkan
bahwa Bodhisattva Avalokitesvara menerima persembahan kalung
mutiara mustika dari Bodhisattva Aksayamati, sehingga timbul
keraguan dihatiku, bukankah Bodhisattva sudah tidak melekat lagi
pada benda berharga, kenapa pula masih menerima persembahan
perhiasan?
75
Bodhisattva Avalokitesvara di sini, hanyalah menampilkan tata krama
saja.
Jaman dulu, para kaisar memiliki harta berlimpah, buat apa mereka
masih menerima persembahan dari negara tetangga, oleh karena
menuruti tata krama.
289. Pertanyaan :
290. Pertanyaan :
Siang malam melafal Amituofo, siang hari sibuk bekerja, tidak leluasa
bervegetarian, masih mengkonsumsi daging tiga kriteria (tidak
melihat dan mendengar langsung ketika hewan disembelih, hewan itu
76
bukan dibunuh untuk diriku), apakah hal ini akan membawa rintangan
bagi diriku dalam belajar Ajaran Sukhavati?
291. Pertanyaan :
77
Membangkitkan Bodhicitta adalah benih karma suci, melafal
Amituofo untuk mencapai KeBuddhaan, belajar Dharma adalah
mempelajari Pintu Dharma, menyelamatkan para makhluk, ketiga hal
ini merupakan Bodhicitta, mesti dijunjung.
292. Pertanyaan :
Di dalam Sutra Lotus Bab Pintu Universal (Pu Men Pin) tercantum :
“Andaikata ada wanita yang memohon dikaruniai anak laki-laki,
bernamaskara dan memberi persembahan kepada Bodhisattva
Avalokitesvara, maka akan melahirkan anak laki-laki yang memiliki
berkah kebajikan dan kebijaksanaan; kalau ingin memohon dikaruniai
anak perempuan, maka akan melahirkan anak perempuan yang
memiliki rupa yang bagus”.
78
tujuan akhirnya adalah menuntun para makhluk untuk membebaskan
diri dari enam alam tumimbal lahir.
293. Pertanyaan :
294. Pertanyaan :
Dengan hati yang paling tulus melafal sepatah Amituofo, dapat
mengeliminasi 8 miliar kalpa dosa berat samsara, maka itu sepatah
Amituofo merupakan salam yang paling sejahtera, mengandung
makna berkah doa, lagi pula begitu insan lain mendengar kata
“Amituofo”, di Alayavijnana(gudang kesadaran)nya segera tertanam
benih KeBuddhaan.
295. Pertanyaan :
Sutra pegangan Aliran Tanah Suci adalah “Sutra Usia Tanpa Batas”,
“Amitayurdhyana Sutra” dan “Amitabha Sutra”, oleh karena kami ini
kurang pintar dan juga sibuk, makanya kami hanya fokus membaca
“Amitabha Sutra” dan melafal Amituofo, apakah dengan demikian
bisa terlahir ke Alam Sukhavati?
Untuk urusan belajar, ketiga jenis sutra tersebut boleh dilihat, tetapi
untuk urusan melatih diri, harus menfokuskan pada satu sutra saja.
Kalau memang bisa menuruti “Amitabha Sutra” menfokuskan pikiran
melafal Amituofo, berkesinambungan tak terputus, maka pasti bisa
terlahir ke Alam Sukhavati.
80
296. Pertanyaan :
297. Pertanyaan :
Terlahir pada tanah suci yang mana, haruslah dilihat dari ketrampilan
melatih diri, sama sekali tiada kaitannya dengan era waktu.
298. Pertanyaan :
81
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
299. Pertanyaan :
Seperti hari ini Tiongkok menjadikan Bunga Plum (mei hua) sebagai
bunga khas negaranya, Jepang menjadikan Bunga Sakura sebagai
bunga khas negaranya.
300. Pertanyaan :
masing-masing, tetapi setelah membaca “Amitabha Sutra”, maka
harus melafal Amituofo sebanyak ratusan atau ribuan kali.
301. Pertanyaan :
Sedangkan aliran lainnya bila ingin keluar dari Triloka maka terlebih
dulu harus melenyapkan hingga tuntas kekotoran batin (klesa),
bertemu dengan jiwa sejati mencapai KeBuddhaan, kenapa harus
mengandalkan lagi?
302. Pertanyaan :
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
303. Pertanyaan :
Tidak ada bedanya. Tetapi bagi orang sibuk, melafal Amituofo lebih
praktis daripada melafal mantra. Saat menjelang ajal melafal
Amituofo lebih mudah daripada melafal mantra.
304. Pertanyaan :
84
Yang menjemput adalah Buddha Amitabha yang ada di Alam
Sukhavati di penjuru barat, sutra telah menjelaskannya kepada kita
semuanya, jadi buat apa merasa ragu lagi?
Menurut anda, apakah yang datang itu adalah ayahbunda yang ada di
dalam hati? Ayahbunda yang ada di hati bukankah juga adalah
ayahbunda yang berada di kejauhan?
305. Pertanyaan :
suci melafal Amituofo, mana pantas membicarakan lagi tentang
terlahir ke Alam Sukhavati? Anda bilang malangnya hutang belum
dilunasi hingga tuntas, tentunya ini temasuk tidak berdaya
melunasinya.
306. Pertanyaan :
Kebanyakan mimpi itu bersifat khayalan dan tidak nyata, oleh karena
memohon pada Bodhisattva lalu bermimpi melihat orang lain,
mungkin ini adalah jelmaan Bodhisattva, yang mengatakan pada anda
supaya memohon usia, maksudnya adalah memohon usia tanpa batas
di Alam Sukhavati, jadi bukan memohon usia yang tidak kekal di
dunia ini.
307. Pertanyaan :
86
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
308. Pertanyaan :
Aliran Tanah Suci yang dapat membawa serta karma terlahir ke Alam
Sukhavati, teori ini sungguh berseberangan dengan Hukum Karma,
orang yang melakukan kejahatan, asalkan melafal Amituofo maka
tidak menerima balasannya, malah terlahir ke Alam Sukhavati, kalau
memang begini, siapa lagi yang masih sudi berbuat baik?
Segala niat pikiran, tak peduli niat baik atau niat buruk, perbuatan
baik atau perbuatan jahat, disebut sebagai karma. Ketika muncul niat
pikiran menciptakan karma, maka sebutir benih karma telah tertanam
di Alayavijnana (ladang kesadaran atau kesadaran ke-8), menanti
kelak ketika bertemu dengan faktor pendukung, benih ini akan
bersemi dan menjadi buah akibat.
87
Pintu Dharma Pelafalan Amituofo menggunakan metode meredam
niat pikiran dan tindakan baik dan buruk, pikiran difokuskan pada
pelafalan Amituofo, sehingga benih-benih karma suci memenuhi
ladang kesadaran. Sedangkan benih-benih kamar baik dan buruk yang
telah ditanam sebelumnya, tidak memiliki kesempatan bertemu
dengan faktor pendukung, sehingga tidak dapat berbuah, yakni tidak
bisa menghasilkan balasan.
Oleh karena benih-benih karma baik dan buruk yang telah ditanam
tempo dulu itu masih ada, makanya disebut sebagai membawa serta
karma terlahir ke Alam Sukhavati. Setelah terlahir ke Alam Sukhavati
melatih diri menghapus karma lampau tersebut, barulah dapat
mencapai KeBuddhaan.
309. Pertanyaan :
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
Orang yang saat menjelang ajal melafal sepuluh kali saja sudah
berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, pada masa kehidupan lampaunya
menanam akar kebajikan yang besar, tetapi oleh karena sesat sesaat,
sehingga melakukan kejahatan.
Kalau bukan orang yang memiliki akar kebajikan yang besar, masa
kehidupan sekarang tidak mungkin suka mendengar lafalan Amituofo,
apalagi saat menjelang ajal di mana empat unsur berpisah, mengalami
siksaan hebat, mana mungkin masih sanggup melafal Amituofo?
tanpa rintangan, kalau tidak tekun bercocok tanam, mustahil ada hari
panennya bukan?
310. Pertanyaan :
311. Pertanyaan :
90
kedua metode tersebut, yakni melafal Amituofo dan tidak melakukan
visualisasi lagi.
312. Pertanyaan :
313. Pertanyaan :
91
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
314. Pertanyaan :
315. Pertanyaan :
Mungkin anda beranggapan bahwa wanita yang melahirkan itu
tubuhnya tidak bersih, jadi Buddha Amitabha takut jorok, sehingga
tidak datang menjemputnya. Betapa sesatnya pemikiran begini.
Manusia tidak melahirkan juga jorok, tubuh manusia hanyalah
selembar kulit yang membalut kotoran, yang mengalir keluar dari
sembilan lubang adalah kotoran.
Maka itu asalkan hati kita bersih barulah dapat terjalin dengan Buddha.
Asalkan sampah di batin kita dapat dibersihkan maka kotoran di luar
takkan menyentuh raga kita.
316. Pertanyaan :
dan berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, tingkatan Bunga Teratai yang
dicapainya juga tidak tinggi.
317. Pertanyaan :
318. Pertanyaan :
94
Melantunkan gatha hanyalah sebuah tata cara dalam kebaktian saja,
sedangkan melafal Amituofo barulah merupakan topik utama dalam
melatih diri.
319. Pertanyaan :
320. Pertanyaan :
95
berhasil mewujudkan Alam Sukhavati, bahkan mengikrarkan 48 tekad
untuk menjemput para praktisi pelafal Amituofo.
321. Pertanyaan :
96
3222. Pertaanyaan :
Kand
dungan bunga
b adaalah peruumpamaann dari ketidakbebaasan,
kenyataannya tetap menjeelma dari Bunga
B Teraatai.
3233. Pertaanyaan :
Pelak
ku karma baik dann karma buruk paasti menddapatkan buah b
akibaatnya. Meengapa settelah menninggal duunia, sanakk keluargaanya
melafal Amituuofo dan membacaa sutra lalu l mpahkan jasa
melim
kebajjikan, denggan demikiian dia bisaa terlahir ke
k alam bahhagia?
97
324. Pertanyaan :
Tidak sama, contohnya alam saha ini merupakan tanah suci Buddha
Sakyamuni, tetapi manusia di sini lahir dari kandungan.
325. Pertanyaan :
326. Pertanyaan :
98
ke Alam Sukhavati, contohnya Hui Chi, Hui Yong, Liu Yi-min dan
sebagainya, mengikuti dan berada di samping Buddha Amitabha.
327. Pertanyaan :
99
328. Pertanyaan :
kembali lagi ke alam saha menyelamatkan semua makhluk, jadi bukan
untuk mengejar kesenangan sendiri.
329. Pertanyaan :
330. Pertanyaan :
Menanam buah tidak bisa menghasilkan kacang
331. Pertanyaan :
Tiga racun adalah kekotoran batin (klesa), Pintu Dharma Tanah Suci
dapat membawa serta karma terlahir ke Alam Sukhavati, meskipun
tidak melenyapkan kekotoran batin, tetapi dengan mengandalkan
kekuatan pelafalan Amituofo, sehingga mampu meredamnya, tidak
ada jodoh baginya untuk berkembang.
Kalau tidak tekun melafal Amituofo, maka kekotoran batin tetap saja
bisa muncul, begitu sempat timbul dan tidak mampu meredamnya,
maka tidak berdaya terlahir ke Alam Sukhavati. Maka itu harus
senantiasa mengamati agar pikiran benar (pikiran yang melafal
Amituofo) senantiasa bersemi di dalam sanubari hati, sehingga tiada
kesempatan bagi kekotoran batin untuk muncul.
332. Pertanyaan :
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
333. Pertanyaan :
334. Pertanyaan :
103
Untuk mengemban tugas dari Buddha Sakyamuni. Bodhisattva
Maitreya kelak akan mencapai KeBuddhaan di alam saha,
menyelamatkan para makhluk di alam yang penuh dengan lima
kekeruhan ini.
335. Pertanyaan :
Jadi yang harus dilepaskan adalah jalinan kasih orang awam, namun
tekad terlahir ke Alam Sukhavati, tidak boleh dilepaskan. Tanpa tekad
tersebut, bagaimana bisa terlahir ke Tanah Suci Sukhavati?
Bagaimana bisa kembali lagi menyelamatkan para makhluk di alam
saha?
104
336. Pertanyaan :
Saat menjelang ajal pikiran harus benar dan kesadaran juga masih
jelas, barulah bisa terlahir ke Alam Sukhavati, Untuk menghindari
pikiran goyah maka diperlukan Zhu Nian (membantu orang lain
melafal Amituofo), inilah pentingnya peranan Keluarga Buddhis.
337. Pertanyaan :
105
338. Pertanyaan :
Para makhluk di maha ribu dunia yang tak terhingga, dituntun oleh
kekuatan karma, mati di sini lahir di sana, saling datang dan pergi,
bagaimana mungkin tidak ada orangnya?
339. Pertanyaan :
106
Upassaka Li Binng-nan mennjawab :
107
340. Pertanyaan :
341. Pertanyaan :
108
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
Setiap orang dibatasi oleh ruang dan waktu, usia seseorang ada
batasnya, kalau kita keras kepala tidak mau menerima pengalaman
dan pengetahuan dari Suciwan pendahulu kita, maka selamanya umat
manusia takkan mengalami kemajuan.
109
Orang awam yang belajar kesenian juga membutuhkan seorang guru,
apalagi insan yang mengejar kebenaran untuk membebaskan diri dari
tumimbal lahir.
Alam Sukhavati tercantum di dalam semua sutra dan sastra, jadi apa
lagi yang mesti diragukan? Contohnya satu kali rotasi bumi dianggap
sebagai siang dan malam, satu kali revolusi bumi dianggap sebagai
satu tahun, teori ini mendapat pengakuan dan pengesahan dari para
ilmuwan, tetapi ini tidak bisa kita buktikan dengan mata kepala
sendiri.
Bahkan ketika kita duduk di atas pesawat terbang, juga tidak melihat
langsung kalau bumi ini sedang berotasi dan berevolusi. Bumi
berotasi adalah disampaikan oleh ilmuwan kepada kita, jadi ini juga
termasuk ilmu pengetahuan dari para ilmuwan.
Kita begitu yakin pada para ilmuwan, kenapa malah tidak bisa
meyakini Buddha Sakyamuni? Tiga ribu maha ribu dunia yang
dikemukakan oleh Sang Buddha, kini telah dibuktikan dan diakui oleh
para ilmuwan, sehingga manusia percaya bahwa di luar angkasa masih
terdapat banyak planet lainnya, serta bentuk kehidupan lain selain
manusia.
Jagat raya begitu luas tanpa batas, bagaimana mungkin takkan ada
keberadaan sebuah Alam Sukhavati?
110
342. Pertanyaan :
343. Pertanyaan :
Saat berada dalam suasana suka dan serba lancar, saya bervegetarian
melafal Amituofo, tetapi ketika berada dalam suasana duka dan serba
susah, saya beralih makan daging dan berhenti melafal Amituofo.
345. Pertanyaan :
112
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
Bodhisattva tidak dapat dikatakan memiliki rupa pria atau wanita, pria
dan wanita adalah istilah duniawi, jadi kata pria di sini hanyalah
menuruti kebiasaan sebutan kita saja.
346. Pertanyaan :
Menurut saya poin yang kedua perlu dijelaskan agar setiap praktisi
dapat mencapai kondisi batin yang lebih tinggi.
113
Tiga jenis sebab akibat dalam Aliran Sukhavati juga telah
menjelaskan dengan terperinci : melafal Amituofo adalah benih sebab,
bertemu Buddha adalah buah akibat; bertemu Buddha adalah benih
sebab, mencapai KeBuddhaan adalah buah akibat; mencapai
KeBuddhaan adalah benih sebab, menyelamatkan para makhluk
adalah buah akibat.
347. Pertanyaan :
114
348. Pertanyaan :
Tujuan yang tidak sama, maka buah akibat yang diperoleh juga tidak
sama. Surga atau Alam Dewa merupakan salah satu dari enam alam
tumimbal lahir, sedangkan terlahir di Alam Sukhavati adalah
mencapai KeBuddhaan, memperoleh pembebasan sejati.
349. Pertanyaan :
115
tak terhingga, Buddha Amitabha pernah menjadi raja, Buddha
Sakyamuni menjadi perdana menteri.
350. Pertanyaan :
116
Dengan setulus hati melafal Dharani, dia pasti bisa memperoleh
manfaatnya. Meskipun hati sedang kacau karena melihat makhluk
hidup hendak disembelih, namun oleh karena membangkitkan hati
karuna, maka di ladang kesadaran (kesadaran ke-8) telah tertanam
bibit KeBodhian.
351. Pertanyaan :
Paling sedikit dua orang, paling banyak empat orang, kalau lebih
banyak lagi, suaranya akan campur aduk, malah jadi kacau.
352. Pertanyaan :
117
Sesungguhnya Burung Beo ini pada masa kelahiran lampaunya juga
memiliki akar kebajikan yang tebal, maka itu pada kelahiran sekarang
ini bertemu dengan jodoh yang baik, sehingga dapat terlahir ke Alam
Sukhavati.
353. Pertanyaan :
Kenapa harus berpikir seperti ini? Hewan yang tidur sepanjang musim
dingin adalah tidak sadar, sedangkan terlahir dalam kandungan
Teratai adalah serupa berdiam dalam samadhi.
118
Asalkan sudah berhasil terlahir di Alam Sukhavati maka ini sudah
berarti mencapai pembebasan, walaupun masuk ke dalam kandungan
Teratai, namun ibarat memasuki samadhi, 12 kalpa hanyalah
persoalan sekejab saja.
354. Pertanyaan :
119
Sedangkan topik ceramah adalah disesuaikan dengan keadaan para
peserta, yang penting adalah disesuaikan dengan kemampuan
pencerapan para peserta.
355. Pertanyaan :
356. Pertanyaan :
120
Ada pula praktisi senior yang menganggap suara Muyu berat, suara
Yinqing lebih jernih, maka itu hanya menggunakan Yinqing dan tidak
menggunakan Muyu.
Ada pula yang melihat kesukaan si pasien, apabila dia menyukai suara
Muyu, maka boleh menggunakan Yinqing dan Muyu.
357. Pertanyaan :
Dalam melakukan Zhu Nian boleh dibagi berapa shift? Setiap shift
boleh melafal berapa lama?
Dalam melakukan Zhu Nian harus bergiliran, setiap kali satu jam
lamanya. Oleh karena Zhu Nian tidak sama dengan melatih diri
sendiri, harus keluar suara sehingga pasien dapat mendengarnya,
kalau waktunya terlalu panjang, takutnya peserta malah jadi capek,
sehingga tidak bisa mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.
358. Pertanyaan :
Zhu Nian dilakukan saat menjelang ajal, tetapi setelah pasien
menghembuskan nafas terakhir, alayavijnana belum tentu langsung
meninggalkan tubuh kasarnya, maka itu Zhu Nian harus tetap
dilanjutkan sampai 24 jam kemudian, selama kurun waktu ini lafalan
Amituofo harus berkesinambungan tak terputus, barulah boleh
digerakkan.
359. Pertanyaan :
360. Pertanyaan :
122
Yang namanya Zhu Nian itu pastinya dilakukan pada praktisi Ajaran
Sukhavati. Kalau dia tidak percaya atau bahkan menghina, maka
meskipun membantunya melafal Amituofo juga tidak begitu efektif,
setelah meninggal dunia, dia juga akan berputar di enam alam
tumimbal lahir.
361. Pertanyaan :
123
batas, kembali ke jalan yang benar adalah pantai seberang,
melepaskan pisau jagal segera mencapai KeBuddhaan.
Kalau belajar Ajaran Buddha hanya untuk penampilan luar saja, maka
meskipun melafal Amituofo juga tidak bisa terlahir ke Alam
Sukhavati.
Melafal Amituofo adalah mensucikan hati, kalau hati ini tidak benar,
dari mana munculnya alam nan suci?
362. Pertanyaan :
124
Apabila di dalam mimpi tidak mampu mengendalikan diri, maka saat
menghadapi ajal lebih tidak bisa menjadi pengendali.
363. Pertanyaan :
364. Pertanyaan :
125
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
365. Pertanyaan :
Berat cinta jatuh ke alam saha, kalau masih melekat pada ikatan kasih
maka tidak bisa terlahir ke Alam Sukhavati. Tetapi kalau memutuskan
tali kasih, maka orang awam akan mengatakan anda sungguh tak
berperasaan, bagaimana bisa berinteraksi dalam masyarakat?
“Berat cinta jatuh ke alam saha”, cinta di sini adalah cinta individu,
cinta yang mengandung keakuan, kalau ada cinta begini maka juga
ada nafsu keinginan dan khayalan, sehingga selamanya tidak bisa
membebaskan diri dari lingkaran tumimbal lahir.
126
Buddha mengajari maitri karuna, maitri karuna mengalir dari jiwa
sejati, mengubah cinta individu menjadi cinta universal, yang
dipancarkan kepada semua makhluk tanpa perbedaan.
Tetapi belajar Ajaran Buddha juga bukan menjadi orang yang tak
berperasaan, praktisi Ajaran Buddha terhadap keluarga, ayahbunda,
putra putri, negara, juga harus memenuhi kewajibannya, menampilkan
keluar cinta kasih sendiri.
Inilah yang disebut dengan Dharma duniawi dan Dharma non duniawi
saling tak terpisahkan.
366. Pertanyaan :
“Namo Amituofo” berasal dari Bahasa Sanskrit dan tidak
diterjemahkan sama sekali. Satu aksara “A” saja sudah cukup ampuh
untuk mengeliminasi bencana, menambah manfaat dan menaklukkan,
kalau melafal lengkap “Namo Amituofo”, maka manfaat yang bisa
diperoleh tentunya akan berlimpah-limpah, ini merupakan mantra
yang paling praktis dan asli.
128
Maka itu dikatakan bahwa sepatah Amituofo sudah mencakup 84 ribu
pintu Dharma. Ini ditujukan untuk memuji keunggulan Aliran
Sukhavati, janganlah malah menjelek-jelekkan pintu Dharma lainnya.
367. Pertanyaan :
368. Pertanyaan :
129
mantra ya, kalau begitu kenapa tidak melatih sekaligus perpaduan
Aliran Sukhavati dan Tantra?
Kalau melatih diri dengan campur aduk begini, mustahil bisa terfokus.
Melafal Amituofo merupakan metode tunggal, yang telah mencakup
baik Dhyana maupun Tantra di dalamnya, maka itu melatih diri
hendaknya disesuaikan dengan ajaran sutra, jangan malah menuruti
penafsiran sendiri.
369. Pertanyaan :
Kalau memang sudah melafal Amituofo, berarti dari dalam hati telah
mengambil Visudhi Trisarana, tentu saja ada jasa kebajikannya, kalau
mempunyai kesempatan, alangkah bagusnya bisa mengikuti upacara
Visudhi secara formal.
130
Sebaliknya apabila diri sendiri tahu membatasi dan mengendalikan
diri, meskipun tidak mengambil Visudhi formal juga bukan masalah.
370. Pertanyaan :
371. Pertanyaan :
131
372. Pertanyaan :
132
373. Pertanyaan :
374. Pertanyaan :
133
375. Pertanyaan :
376. Pertanyaan :
Di vihara sudah banyak penceramah (Dharma Duta), sehingga takut
mengundang masalah, sedangkan di rumah juga ada sanak keluarga,
saudara dan kerabat, lantas bagaimana?
377. Pertanyaan :
Membawa serta karma terlahir ke Alam Sukhavati telah diakui oleh
semua guru sesepuh, lagi pula Aliran Sukhavati tidak mengharuskan
praktisi mesti menghapus hingga bersih seluruh kekotoran batin,
Aliran Sukhavati dapat membawa karma serta terlahir ke Alam
Sukhavati, mengakhiri samsara buat selama-lamanya.
378. Pertanyaan :
136
Tetapi bagi praktisi pemula yang masih suka sembahyang Dewa,
maka ini akan mudah meninggalkan kesan atau jejak di ladang
kesadaran(alayavijnana)nya. Benih KeBuddhaan masih belum sempat
berakar, tapi benih Dewa sudah keburu tertanam di ladang kesadaran,
tentunya akan merintangi karma suci.
379. Pertanyaan :
Ada orang bilang wanita memiliki rintangan karma yang berat, sulit
terlahir ke Alam Sukhavati?
Pola pikir wanita lebih lugu dan berhati maitri karuna, terhadap Tanah
Suci juga yakin tanpa ragu, maka itu pada jaman berakhirnya Dharma,
137
kaum hawa akan lebih mudah mencapai pembebasan dibandingkan
dengan kaum pria.
380. Pertanyaan :
138
3811. Pertaanyaan :
139
382. Pertanyaan :
140
Yang pasti tidak sanggup bervegetarian adalah dikarenakan faktor
lingkungan yang tidak mendukung, janganlah malah karena diri
sendiri adalah “meat lover”.
383. Pertanyaan :
384. Pertanyaan :
141
Melafal Amituofo mengingat Buddha Amitabha, tujuannya adalah
agar pikiran terfokus, jadi bukan mengkhayal. Melafal Amituofo
memang bertujuan untuk bertemu Buddha Amitabha, berharap agar
Buddha Amitabha datang menjemput, tentu saja adalah pikiran benar.
385. Pertanyaan :
386. Pertanyaan :
Setelah keluar dari kandungan Teratai, apakah juga bisa menikmati air
delapan jasa kebajikan?
142
Teratai (kelopak bunga masih belum bermekaran), tentu saja tidak
bisa menikmati air tersebut, tetapi air juga melembabkan dan
menyuburkan Bunga Teratai.
387. Pertanyaan :
388. Pertanyaan :
Upassaka Li Binng-nan mennjawab :
Untu
uk kebaktiaan peroranggan di rum
mah tidak peerlu melanntunkan gattha.
3899. Pertaanyaan :
Apak
kah setelahh terlahir kee Alam Suukhavati, kembali
k laggi ke alam saha
meny
yelamatkann makhluk lainnya?
Pintu
u Dharma Tanah Suuci termassuk Alirann Mahayanna, jadi harus h
memmbangkitkann Bodhicittta, setiap praktisi yang terlahir pada Buunga
Terattai tingkatan atas, sejak aw wal sudah membanngkitkan teekad
kembbali lagi menyelama
m atkan paraa makhlukk, jadi tidak ada allasan
takkaan kembalii.
144
390. Pertanyaan :
Baik berjalan, berdiri, duduk dan berbaring juga tak terpisahkan dari
lafalan Amituofo, inilah keyakinan, tekad dan pengamalan!
145
391. Pertanyaan :
392. Pertanyaan :
146
393. Pertanyaan :
394. Pertanyaan :
395. Pertanyaan :
147
anaknya melafal Amituofo, apakah pada masa kehidupan lampaunya
telah menimbun akar kebajikan?
Kalau memang ternyata dia sendiri mau melafal Amituofo, juga dapat
menyelamatkan orang lain melafal Amituofo, bahkan juga
membangun keluarga Buddhis, melihat beragam fenomena ini, pada
masa kehidupan lampaunya bukan hanya memiliki akar kebajikan,
mungkin beliau juga seorang praktisi yang tekun melatih diri, belum
berhasil sehingga bertumimbal lahir lagi.
396. Pertanyaan :
Saat menjelang ajal, pada pukul 2 pagi tiba-tiba dia berteriak : “Oh,
angkasa dipenuhi cahaya keemasan!” Lalu tangannya beranjali dan
meneriakkan “Namo Amituofo!”
148
Upasaka Zhong menganggukkan kepala, tetapi suaranya tetap saja
tidak berubah jadi kecil, oleh karena suara lafalan anggota
keluarganya kecil, tiba-tiba dia berkata : “Kenapa kalian bukannya
melafal Amituofo membantuku terlahir ke Alam Sukhavati!”
Kemudian berkata pada abang dan istrinya : “Saya pergi dulu ya!”.
Abangnya bertanya padanya mau pergi ke mana, dia menjawab :
“Pergi ke Alam Sukhavati, saya pergi duluan menunggu kalian di
sana!”
149
Upasaka Zhong menjawab : “Sesampainya saya di Alam Sukhavati,
tentu saja bisa melindungi kalian!”, lalu berkata lagi : “Mudah,
sembahyang saja pakai menu vegetarian”.
Sejak pukul 2 pagi sampai pukul 4 lewat 40 menit pagi, tidak berhenti
melafal Amituofo dengan suara nyaring, sampai pada kata “Fo” yang
terakhir, beliau menghembuskan nafas terakhir.
150
yang hampir saja menggagalkan usaha Upasaka Zhong untuk terlahir
ke Alam Sukhavati.
397. Pertanyaan :
398. Pertanyaan :
151
Taiwan, apakah masih perlu mengambil Visudhi Trisarana pada guru
lainnya?
399. Pertanyaan :
Saya hanya melafal Amituofo sepuluh kali setiap pagi dan sore,
apakah bisa terlahir ke Alam Sukhavati?
Metode sepuluh lafalan hanya diperuntukkan bagi orang super sibuk,
mempertahankan setiap pagi dan sore sepuluh lafalan, tetapi dalam
keseharian juga harus memelihara kebiasaan mengingat Buddha
Amitabha di dalam hati. Alangkah bagusnya kalau bisa meluangkan
lebih banyak waktu lagi buat melafal Amituofo, saat menjelang ajal
barulah memiliki kepastian..
400. Pertanyaan :
401. Pertanyaan :
153
Sebagai pemimpin kebaktian bukan saja mengandalkan suara, tetapi
juga mengandalkan kewibawaan, kalau peserta kebaktian mengetahui
bahwa suara tersebut berasal dari kaset dan bukan dari pimpinan
kebaktian, maka rasa hormat akan berkurang.
Yang jelas, suara mesin pelafal berbeda dengan suara burung jelmaan
dan pepohonan mustika di Alam Sukhavati yang dapat
mengumandangkan Dharma, para penduduk Alam Sukhavati sejak
awal sudah mengetahui bahwa semua ini adalah hasil ciptaan Buddha
Amitabha, maka itu senantiasa merasa berada di samping Buddha
Amitabha.
402. Pertanyaan :
pada Triratna, atau menulis surat memohon Trisarana pada anggota
Sangha, begini juga boleh.
403. Pertanyaan :
155
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
Bila takut saat menjelang ajal nanti muncul rintangan, maka harus
mengandalkan pelatihan diri dalam waktu keseharian. Asalkan dapat
mewujudkan dalam kesibukan tak terpisahkan dari lafalan Amituofo,
juga janganlah berbuat kejahatan, perbanyaklah kebajikan,
melepaskan segala kemelekatan, sehingga di hati cuma ada sepatah
Amituofo, saat menjelang ajal pasti takkan ada rintangan.
404. Pertanyaan :
156
Ksitigarbha mengemban tugas dari Buddha Sakyamuni untuk
menyelamatkan para makhluk di alam saha.
405. Pertanyaan :
406. Pertanyaan :
157
Bermimpi bertemu Buddha merupakan fenomena istimewa, tetapi
jangan membanggakan diri di hadapan orang lain, begitu ada
kemelekatan maka akan kerasukan Mara.
407. Pertanyaan :
408. Pertanyaan :
158
Bagaaimana bisa mencaapai pikiran terfokkus, terganntung konndisi
masinng-masingg individu. Cara sayya melafal Amituofoo adalah tidak
t
menggeluarkan suara,
s term
masuk metoode pelafallan gaya Vajra.
V
4099. Pertaanyaan :
159
410. Pertanyaan :
411. Pertanyaan :
160
412. Pertanyaan :
413. Pertanyaan :
414. Pertanyaan :
161
Upasaka Li Bing-nan menjawab :
415. Pertanyaan :
Tiga ratus ribu kali, pasti terlahir ke Alam Sukhavati, ini adalah
pengalaman praktisi senior jaman dulu, mana mungkin mengelabui
orang? Tetapi pada umumnya manusia itu ada yang tulus dan ada pula
munafik, ada yang pikirannya terfokus dan ada pula yang bercabang-
cabang, jadi meskipun sudah melafal tiga ratus ribu kali, hasilnya tentu
tidak sama.
162
416. Pertanyaan :
417. Pertanyaan :
Tidak boleh. Buddha Dharma luas tanpa batas, tapi tidak bisa
menyelamatkan orang yang tak berjodoh, dia tidak sudi
mendengarnya, anda bersikeras melafalnya, sehingga menambah
kerisauannya, hati anda memang baik tapi tindakan anda sudah salah.
~Selesai~
163
Daftar
Pustaka
淨土法門疑難問題解答
http://www.minlun.org.tw/1pt/1pt‐2‐1/books/0344.htm
Arsip
Tanya Jawab Seputar Pintu Dharma Tanah Suci
www.menfokuskanpikiran.blogspot.com
164
165