Anda di halaman 1dari 51

Tanya Jawab

Seputar :

Bakti
Kemampuan Gaib
Pendidikan
Dikutip Dari :

Tanya Jawab Terkategori

Oleh Master Chin Kung

Judul : 答疑解惑

Dipersembahkan Dengan Setulusnya Oleh :

Sukacita Melafal Amituofo

www.smamituofo.blogspot.com

Untuk kalangan sendiri, disebarluaskan secara gratis,


dilarang memperjualbelikan.
Daftar Isi
Hal

TJ Seputar Bakti……………………….…………….… 5

TJ Seputar Kemampuan Gaib…………………….…… 19

TJ Seputar Pendidikan………………………………… 34
Tanya Jawab Seputar Bakti 01

Pertanyaan :

Keluargaku kebanyakan praktisi Ajaran Buddha, ayahbunda


juga sejak beberapa tahun yang lalu mulai mengenal Ajaran
Buddha, namun sayangnya saat pengenalan mereka pada
Ajaran Buddha masih dangkal, penyakit menyerang ibunda
dan beliau wafat. Kemudian ayah juga menderita penyakit
pikun, maka itu ayahbunda tidak sempat menerima Trisarana.

Kini selain memberi obat pada ayah, saya mendengar suara


mesin pelafal Amituofo, mewakili ayah bertobat di hadapan
rupang Buddha dan juga berdana. Saya ingin bertanya
apakah harus menerima Trisarana, barulah dapat bermanfaat
bagi ayahanda?
Master Chin Kung Menjawab :

Ada gunanya. Bantulah ayahmu menerima Trisarana, ini juga


merupakan satu bagian baktimu. Anda boleh memutar kaset
ceramah tentang Trisarana agar didengarnya, setelah dia
memahaminya maka inilah yang disebut ber-Trisarana
dengan benar, akan membawa manfaat besar untuk dirinya.
  

 
Tanya Jawab Seputar Bakti 02

Pertanyaan :

Tidak tinggal dengan ayahbunda, bagaimana caranya


menerapkan ajaran bakti dalam kehidupan keseharian?

Master Chin Kung Menjawab :

Jika anda dapat melatih diri sesuai dengan Ajaran Buddha,


hingga memperoleh keberhasilan, inilah yang disebut dengan
berbakti pada ayahbunda. Dengan perkataan lain, anda harus
mencabut keserakahan, kebencian, kebodohan dan
keangkuhan, seharusnya membangkitkan hati maitri tidak
membunuh, melatih sepuluh kebajikan.

Baik membaca sutra atau melafal Amituofo, semua ini


adalah untuk memperbaiki pikiran, tindakan dan ucapan kita
ke arah yang benar, jika melatih diri adalah demi seluruh
makhluk, maka jasa kebajikan ini sungguh besar. Seluruh
makhluk termasuk didalamnya adalah ayahbunda sendiri,
kita mewakili mereka melatih diri, inilah yang dimaksud
dengan berbakti pada ayahbunda. Sebaliknya jika saya tidak
melatih diri dengan benar, maka ini yang disebut tidak
berbakti.
 

 
Tanya Jawab Seputar Bakti 03

Pertanyaan :

Berbakti pada ayahbunda adalah kewajiban sebagai seorang


anak, tetapi jika ayahbunda dan sepasang mertua melarang
Ajaran Buddha, dan tidak mendidik cucu dengan benar.
Demi anak-anakku agar mendapatkan pendidikan yang benar,
apakah lebih baik saya pisah rumah saja dengan
ayahbundaku?

Master Chin Kung Menjawab :


Pisah rumah belum tentu berdampak baik. Tetapi masalah
apa yang kurang dipahami ayahbunda, anda boleh sering
memberi mereka pengertian, bicaralah baik-baik dengan
mereka, ini namanya menasehati dengan rasa hormat.
Andaikata anda melakukannya dengan ketulusan hati,
menjelaskan secara terperinci, mereka pasti akan
memahaminya.
  

 
Tanya Jawab Seputar Bakti 04
 
Pertanyaan :

Masyarakat masa kini, banyak orang yang tidak berbakti


pada ayahbunda, melihat ini saya merasa prihatin. Mohon
ceramah dari Master mengenai “Sabda Buddha Tentang
Sutra Bakti Seorang Anak”, murid akan membantu
menyebarluaskan rekaman ceramah ini.

Master Chin Kung Menjawab :


“Sabda Buddha Tentang Sutra Bakti Seorang Anak”
mengandung makna yang sangat mendalam, saya tidak
menceramahkan sutra ini, dan malah menceramahkan Di Zi
Gui, mengapa demikian? Ibarat sebatang pohon, Di Zi Gui
adalah akarnya, “Sutra Bakti Seorang Anak” adalah
batangnya. Bila akarnya tidak ada, maka batang pohon itu
bagaikan bunga yang hanya ditancapkan saja, dua hari
kemudian akan layu.

“Sutra Bakti Seorang Anak” adalah ditujukan kepada praktisi


yang telah memiliki rasa bakti, sehingga bermanfaat untuk
mengembangkannya, karena dia telah memiliki akar ; tetapi
jika belum berakar, menceramahkan sutra ini kepadanya juga
tak berguna. Maka itu Buddha mengatakan “menceramahkan
Dharma sesuai dengan daya penyerapannya”, yang juga
insan yang memiliki jalinan jodoh akar kebajikan yang
mendalam dan tebal, barulah dapat memperoleh manfaat.

Jika ingin membantu menyelamatkan kondisi masyarakat


sekarang, maka Di Zi Gui adalah cara menakjubkan yang
paling unggul, memulainya dari akar ; jika sudah mampu
mengamalkannya, maka dengan sendirinya juga sanggup
mengamalkan Ajaran Mahayana.

Masa kini akar pendidikan sudah rusak, tidak ada orang yang
sudi mendidik lagi, jika kita menginginkan batang pohon
maka harus memulainya dari akar terlebih dulu.
Maka itu jika benar-benar ingin mempelopori bangkitnya
ajaran bakti, maka harus memulainya dari diri sendiri, anda
harus mampu mengamalkan setiap bait dalam Di Zi Gui,
barulah rasa baktimu dapat tampil keluar. Keluarga, tetangga
dan teman-temanmu juga dapat melihatnya, dan juga ingin
belajar darimu, diwujudkan dalam tindakan nyata sehingga
dapat menjadi teladan. Tindakan nyata lebih baik daripada
hanya ucapan belaka, aturan ini harus dipahami. 
 

 
Tanya Jawab Seputar Bakti 05

Pertanyaan :

Saya suka mengubah namaku, juga suka ber-Trisarana dua


kali, jadi punya dua nama. Andaikata saya menfokuskan diri
melafal Amituofo dan bertekad lahir ke Alam Sukhavati,
pada saat itu ketika Buddha Amitabha datang menjemputku,
nama yang mana yang akan tercantum di bunga terataiku?

Master Chin Kung Menjawab :


Jika nama di bunga teratai terlalu banyak, bukankah jadi
kacau. Nama tidak boleh diubah, karena nama adalah
pemberian ayahbunda, makna yang terkandung di dalamnya
adalah harapan mereka pada dirimu, dan anda malah
mengabaikan harapan mereka padamu, ini tidak boleh. Sama
halnya pula, ketika ditabhiskan guru anda memberi nama
Dharma untuk anda, juga tidak boleh di ubah, jika sengaja
mengubah nama ini berarti telah mengkhianati guru.

Mengambil Trisarana cukup hanya sekali saja, selebihnya


disebut Trisarana menjalin jodoh saja, boleh! Tetapi nama
Dharma tidak berubah, ini barulah memiliki rasa hormat
pada guru yang memberimu Trisarana, sekaligus terhadap
guru yang memberimu Trisarana menjalin jodoh, ini baru
benar. Mengubah nama Dharma berarti kurang ketulusan dan
rasa hormat, justru dengan memiliki ketulusan dan rasa
hormat barulah bisa mendatangkan mujizat.

Terhadap nama yang diberikan ayahbunda, sebaiknya jangan


diubah, meskipun namamu tidak bagus, memaksakan diri
mengubahnya, ini juga bersalah pada ayahbunda.

 
Tanya Jawab Seputar Bakti 06

Pertanyaan :

Guru penabhis saya suka membangun vihara, setelah selesai


mendirikannya namun aktivitas di dalamnya tidak sesuai
Buddha Dharma, sekarang dia ingin saya membantunya.
Sementara saya menggunakan waktuku setiap hari 8 jam
untuk melafal Amituofo dan 4 jam mendengar rekaman
ceramah. Tetapi guruku selalu mengajakku atau mengutus
umat datang mengajakku, saya sudah menolak semua ajakan
mereka. Apakah tindakan saya ini disebut melawan guru dan
tidak berbakti? Mohon guru bermaitri karuna memberi
ceramah.

Master Chin Kung Menjawab :


Jika tindakan guru anda tidak sesuai dengan Dharma, boleh
dengan cara-cara trampil menasehatinya. Sementara anda
sendiri melatih diri, limpahkan saja jasa kebajikan ini kepada
gurumu, memohon Buddha dan Bodhisattva memberkatinya,
agar segera kembali ke jalan yang benar, bertindak sesuai
Dharma.

Menurutku, membangun vihara itu sangat disayangkan,


menanam seluruh dana persembahan umat ke dalam tanah,
tidak berguna. Saya pribadi takkan sudi membangun vihara,
saat kini di tempat ini telah dibangun sebuah ruang ceramah,
dengan ruang rekaman, jaringan internet dan stasiun televisi
sebagai fasilitas utama, mengadakan pengajaran jarak jauh.

Pada saat yang sama, praktisi di seluruh belahan dunia dapat


belajar bersama diriku, mengadakan kelas bimbingan untuk
menghasilkan penceramah-penceramah berbakat, ini sangat
penting, jangan lagi mendirikan vihara.

Jika ingin membangun vihara, bangunlah dengan gaya serupa


sekolah, jangan gaya istana, gaya istana telah
menghamburkan banyak uang, tiada artinya.
 

 
Tanya Jawab Seputar Kemampuan Gaib 01

Pertanyaan :

Apakah betul bila memanfaatkan kemampuan gaib untuk


melatih diri?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Tidak betul, Buddha Sakyamuni melarang penggunaan


kemampuan gaib untuk melakukan penyebaran Buddha
Dharma. Meskipun dikatakan Buddha dan Bodhisattva
memiliki kemampuan gaib, tetapi Mara dan makhluk halus
jahat lainnya juga memiliki kemampuan gaib, jika
menggunakan kemampuan gaib untuk menyebarkan Buddha
Dharma, maka orang awam tidak dapat membedakan yang
mana Buddha dan yang mana Mara.

Oleh karena kemampuan gaib akan mengakibatkan para


makhluk jadi tidak bisa membedakan antara Buddha dan
Mara, maka itu Buddha dan Bodhisattva menggunakan cara
memberi ajaran, sedangkan Mara tidak bisa memberi ajaran,
dengan sendirinya Buddha dan Mara akan mudah dikenali.

Terhadap alasan mengapa Buddha dan Bodhisattva tidak


menggunakan kemampuan gaib, ini harus kita ketahui.
 

 
Tanya Jawab Seputar Kemampuan Gaib 02

Pertanyaan :

Apakah Buddha dan Bodhisattva dapat merasuki tubuh


manusia dan berbicara?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Tidak terlalu mungkin, ini harus sangat kita waspadai, saat


sekarang kejadian-kejadian serupa ini banyak dijumpai baik
di dalam maupun luar negeri Tiongkok. Harus diketahui di
dalam seratus kalimat ucapannya, jika hanya 99 kalimat yang
diucapkannya benar, sedangkan ada satu kalimat yang
menyesatkan, maka ini adalah Mara, ini harus sangat berhati-
hati, mengenalinya dengan seksama.

Banyak arwah yang merasuki tubuh manusia, menyamar dan


meminjam nama Buddha dan Bodhisattva untuk melakukan
sedikit kebajikan, dengan menggunakan kemampuan gaibnya
yang tidak seberapa, untuk melakukan sedikit urusan kecil,
sangat sakti; tetapi urusan besar maka dia akan berkata
sembarangan, keruntuhan Dinasti Qing merupakan contoh
yang sangat nyata.

Pada masa tersebut, setiap hari kaisar ada mendengar


ceramah Dharma, maka itu beliau mendidik para pejabat dan
penduduk negeri agar juga ikut mendengar ceramah Dharma,
penduduk menuruti Ajaran Buddha, Ajaran Konfucius,
karena itu tanpa perlu diberi titah, semua orang akan
mematuhi ucapan kaisar seorang, seluruh negeri diliputi
perdamaian, penduduk hidup dalam ketenangan!

Hingga pada masa Ratu Ci-xi memegang tampuk kekuasaan,


dia menghapus tradisi ini, tidak sudi lagi mendengar para
cendekiawan menceramahkan Buddha Dharma. Dia suka
mencari dukun yang kerasukan, semua persoalan negara
diputuskan oleh dukun, maka itu akhirnya Dinasti ini runtuh.
Di dalam “Zuo Zhuan” (Uraian yang dibuat oleh Tuan Zuo
pada tahun 400 SM) tertera bahwa “sebuah negara akan jaya
jika mendengarkan ucapan rakyatnya; negara akan runtuh
karena mendengarkan perkataan makhluk halus”, kita tidak
boleh tidak memahami kebenaran ini.

Semasa kecil saya pernah tinggal di Fujian selama enam


tahun, sangat percaya pada dukun kerasukan di Fujian,
karena si dukun buta aksara, namun bisa menulis di atas
piring pasir meskipun kecepatannya sangat lamban, kira-kira
sekitar setengah jam baru menulis dua atau tiga aksara saja.

Kemudian setelah tiba di Taiwan, saya juga pergi mencari


dukun kerasukan, di sana saya memperhatikannya selama
satu jam lebih, namun satu aksara pun tidak saya kenali,
kecepatan menulisnya juga terlalu cepat. Si dukun kerasukan
mengaku si makhluk halus lagi menyampaikan pesan di
mulut, tetapi asisten yang berada di sampingnya bisa menulis
catatan, saya merasa sangat curiga.

Maka itu, saya menanyakan hal ini pada Master Zhang Jia,
Master Zhang Jia memberitahuku bahwa ini adalah
kerasukan makhluk halus dan bukan Buddha atau
Bodhisattva. Master Yin Guang memberitahukan kita, jika
benar-benar adalah Buddha atau Bodhisattva, hanya boleh
dipercaya satu kali saja, yakni Bodhisattva Jueming
Miaoxing dalam kondisi kerasukan menulis keluar sebuah
buku yang berjudul “Xi Fang Que Zhi (Petunjuk Nyata ke
Alam Sukhavati)”, keseluruhan isinya adalah Buddha
Dharma, satu kalimat pun tidak ada yang menyesatkan,
selain ini maka yang lainnya tidak boleh dipercaya. Maka itu
Master Yin Guang mempromosikan buku “Xi Fang Que Zhi”,
yang melatih diri menuruti panduan buku ini ada 12 orang
dan semuanya meraih keberhasilan.
 

 
Tanya Jawab Seputar Kemampuan Gaib 03

Pertanyaan :

Saya pernah bertemu dengan seorang umat yang mengaku


memiliki mata Dewa, dapat melihat masa kehidupan lampau
seseorang, bahkan juga mengetahui tentang masa kehidupan
lampau Master Chin Kung.
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :
Dia mengetahuinya dan saya sendiri tidak mengetahuinya,
anda percaya sedangkan saya tidak percaya. Saat sekarang di
masyarakat banyak penipu, hati-hati jangan sampai
dibohongi.
 

 
Tanya Jawab Seputar Kemampuan Gaib 04

Pertanyaan :

Saat kini dia menghuni sebuah vihara, menerima beberapa


ratus orang murid, bahkan katanya dia tidak pernah ber-
Trisarana pada guru manapun, dia ber-Trisarana pada jiwa
sejatinya. Apakah benar “Trisarana pada jiwa sejati” itu
memang ada?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :
“Trisarana pada jiwa sejati” itu memang ada, namun
sebaiknya biarkanlah anggota Sangha yang menjadi saksinya.
Andaikata tidak ada anggota Sangha yang menjadi saksinya,
diri sendiri yang melakukan Trisarana, diri sendiri yang
memberikan dan menerima sila, diri sendiri mengaku sudah
mencapai KeBuddhaan, telah menjadi Bodhisattva, maka ini
semua adalah palsu!

Di dalam Sutra Surangama, Buddha Sakyamuni


membabarkan bahwa seorang siswa Buddha sejati pasti akan
melatih diri sesuai dengan apa yang tercantum di dalam sutra.
Meskipun itu adalah jelmaan Buddha atau Bodhisattva yang
datang lagi ke dunia, dia juga akan muncul dengan cara
sedemikian, akan datang dengan penampilan seorang guru
sesepuh atau praktisi senior, namun Beliau takkan muncul
dalam penampilan yang aneh-aneh sehingga merusak citra
Ajaran Buddha dan tidak beretika moral, hal buruk serupa ini
takkan dilakukan oleh Buddha dan Bodhisattva.
 

 
Tanya Jawab Seputar Kemampuan Gaib 05

Pertanyaan :

Dia bilang bahwa Buddha Sakyamuni muncul dan


berkomunikasi dengannya, menyuruhnya tak perlu
ditabhiskan menjadi anggota Sangha, dengan penampilan
seorang umat berkeluarga untuk menyelamatkan semua
makhluk, semua murid-muridnya memiliki kemampuan gaib.
Dia pernah berkata pada diriku dan umat lainnya bahwa
kalian semuanya pada masa kelahiran lampau adalah Arahat,
atau kumara bunga, dan juga diantaranya adalah jelmaan
Bodhisattva Maitreya, apakah ini boleh dipercaya?
Master Chin Kung Menjawab :

Anda percaya namun saya tak percaya. Jangan sampai


terpedaya! “Guru sesat yang menceramahkan ajaran sesat,
banyaknya bagaikan pasir di Sungai Gangga”. Kesempatan
untuk bertemu dengan seorang kalyanamitra sejati sungguh
tidak mudah, sedangkan untuk bertemu dengan orang
semacam ini sungguh banyak sekali, dimana-mana bisa
dijumpai.

Kekuatan gaib kecil yang dimilikinya, bukanlah


kemampuannya sendiri, di dalam Sutra Surangama tercantum
ada 50 jenis skandha-mara, para skandha-mara ini merasuki
tubuh manusia untuk melakukan penipuan pada para
makhluk. Anda sendiri jadi terpedaya dan menderita
kerugian, pada akhirnya menciptakan karma buruk yang tak
terhingga dan tanpa batas, ini sudah salah. 
 

 
Tanya Jawab Seputar Kemampuan Gaib 06

Pertanyaan :

Ketika muridnya jatuh sakit, si guru menggunakan buka sutra


“Bhaisajyaguru sutra” untuk menepuk-nepuk bahu si murid,
tidak berapa lama kemudian muridnya perlahan jadi sembuh,
sungguh tak terbayangkan, apakah ini boleh dilakukan?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :
Guru dan murid sedang melakonkan sebuah adegan, adalah
untuk menipu orang, demi untuk memperoleh ketenaran dan
keuntungan maka melakukan penipuan, jangan sampai
terpedaya, dosa ini sangat berat, ini karena mereka tidak
percaya pada Hukum Karma.

 
 

 
Tanya Jawab Seputar Pendidikan 01

Pertanyaan :

Pureland Learning Association melatih para bakat


penceramah, apakah setiap insan yang ingin belajar maka
akan dibantu dengan segenap kemampuan?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Masalah ini harus ditanyakan langsung kepada ketua yayasan


dan ketua panitia penyelenggara. Saya hanya mengemban
tugas memberi pelajaran, tidak turut campur dalam urusan
pendaftaran murid, hanya hadir untuk mengajar dan selesai
itu membubarkan diri. Maka itu, pertanyaan anda saya tidak
bisa mencampurinya, jika saya menyetujuinya berarti saya
telah ikut campur, ini merupakan kesalahan.

Manusia hendaknya mengetahui kewajiban dasarnya, barulah


dapat hidup berdampingan secara harmonis dengan semua
orang. Mengetahui kewajiban diri sendiri, dalam pekerjaan,
maka dapat mengerahkan segenap kemampuan untuk
menyelesaikannya, saling bekerjasama dengan yang lainnya,
sehingga organisasi dapat berkembang dengan sehat.

Seperti sebuah sekolah, kepala sekolah memiliki


tanggungjawabnya sendiri, koordinator pengajar memiliki
kewajibannya masing-masing, bagian kedisiplinan memiliki
tugasnya tersendiri, bagian administrasi juga memiliki
tugasnya, demikian juga dengan tenaga pengajar memiliki
bidang tugasnya masing-masing. Saya hanya berusaha
melaksanakan pekerjaanku dengan sempurna, dengan semua
orang dapat bekerjasama dengan baik.
 

 
Tanya Jawab Seputar Pendidikan 02

Pertanyaan :

Bagaimana caranya mengajari anak kecil belajar Ajaran


Buddha?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Anak kecil belajar Buddha Dharma dimulai dari membaca


sutra, waktu dulu di Amerika saya pernah menganjurkan agar
anak-anak diajak untuk menghafal “Sutra Usia Tanpa Batas”.
Anak-anak membaca “Sutra Usia Tanpa Batas” ada empat
manfaat yakni : yang pertama, takkan melupakan Bahasa
Mandarin; yang kedua adalah mengenal aksara mandarin,
sejak kecil membantunya menguatkan landasan, yang ketiga
adalah dia dapat mempelajari tulisan Tiongkok Klasik; yang
keempat adalah dia telah belajar Ajaran Buddha.

Maka itu mengajari anak-anak membaca “Sutra Usia Tanpa


Batas”, memperoleh empat manfaat sekaligus, tidak boleh
meremehkannya. Setiap hari memotivasinya menghapal sutra,
harus menghapal hingga lancar, maka dia takkan
melupakannya, manfaat yang akan diperoleh tiada habisnya.
Setelah dewasa kelak dia akan berterimakasih atas budi
kebajikan dan didikan dari ayahbunda.

Satu keluarga mencari waktu luang untuk membaca sutra


bersama-sama, mendengar ceramah, orang dewasa
menemani anak-anaknya, setiap hari tak terputus. Selesai
mendengar ceramah lalu berdiskusi, menjelaskan, ini barulah
benar-benar mendidik putra putri, benar-benar menyayangi
dan melindungi anak-anaknya.
 

 
Tanya Jawab Seputar Pendidikan 03

Pertanyaan :

Anak usia empat atau lima tahun dalam membaca sutra dan
belajar tulisan Tiongkok Klasik, bagaimana urutan
pelajarannya?

 
Master Chin Kung Menjawab :

Anak usia empat atau lima tahun, seharusnya mulai dari


belajar Di Zi Gui. Di Zi Gui adalah landasan ajaran para
insan suci dan bijak, sangat penting! Jika ingin agar anak-
anak dapat bersukacita menerima pelajaran ini adalah sesuatu
hal yang tidak mudah. Yang paling penting adalah orang
dewasa juga harus ikut mempelajarinya, bahkan harus
menjadi teladan yang baik bagi anak-anak.

Ayahbunda merupakan teladan bagi anak-anak, di hadapan


anak-anaknya, ayahbunda harus bersikap sopan, baik saat
berjalan, berdiri, duduk dan berbaring juga penuh tata krama,
kemudian barulah boleh mendidiknya, sang anak akan jadi
salut sepenuhnya. Andaikata prilaku anda sendiri saja tidak
benar, dan menghendaki anak anda untuk mematuhi
peraturan, dia takkan takluk padamu.

Jaman dahulu ayahbunda merupakan teladan yang baik bagi


anak-anak, guru juga merupakan teladan yang baik bagi
murid-murid. Menjadi seorang guru bukanlah hal yang
mudah, harus memberi contoh teladan kepada murid-murid.

Dan terhadap anak-anak, yang terpenting adalah memberikan


teladan dalam bentuk tindakan nyata, barulah kemudian
memberikan teorinya. Sampai dia berusia 12 hingga 13
tahun kemudian, akarnya sudah tertanam dengan kuat, saat
itu barulah teori boleh diberikan lebih banyak daripada
praktek. Untuk mendidik anak-anak dimulai dari Di Zi Gui
sebagai landasan, kemudian dilanjutkan dengan “Kitab Tiga
Aksara”, dari sinilah akar dari “Empat Buku (yakni Da Xue,
Zhong Yong, Lun Yu dan Mencius)” tertanam dengan
kokoh dan kuat.

Jika ingin mempelajari aksara Mandarin Klasik, “Buku


Pelajaran Pendidikan Budi Pekerti (de yu ke ben)” sangat
bagus, juga mudah dipahami. Setiap bagiannya tidak
melampaui seratus aksara, setiap hari belajar satu bagian,
terhadap pendidikan budi pekerti dan bahasa juga sangat
bagus, dapat membangun landasan bagi dirinya.

Di dalam sutra Buddha, “Empat Ajaran Liao-Fan” yang


diusulkan oleh Master Yin Guang, “Sutra Pertanyaan Ananda
Kepada Buddha Tentang Baik Dan Buruk”, “Buddhabhasita
Dasabhadra Karmamarga Sutra”, dan “Sutra Usia Tanpa
Batas”, sungguh bagus. Daya ingat anak kecil sangat bagus,
dimulai dengan membaca sutra, tidak perlu mengetahui
artinya, membaca hingga sanggup menghafalnya, setelah
berhasil menghafal dengan lancar maka harus senantiasa
mengulanginya, sepanjang hidup takkan melupakannya.

Kelak setelah dia dewasa, dalam menangani urusan,


memperlakukan orang lain dan makhluk hidup lainnya,
setiap niat pikiran yang timbul akan teringat pada ajaran
yang tertera dalam sutra, dengan sendirinya ajaran ini akan
menjadi efektif.
  
Tanya Jawab Seputar Pendidikan 04

Pertanyaan :

Anakku memuja kebebasan, kesenangan materi, bagaimana


cara mendidik dan membentuk pribadi dan etika moral anak,
agar terjalin dengan Hati Bodhisattva yang memberi manfaat
kepada semua makhluk?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :
Di rumah, kita harus menjadi teladan yang baik bagi keluarga,
di masyarakat harus memberi teladan yang baik bagi orang
banyak. Dalam kehidupan keseharian melakukannya secara
diam-diam, jangan tergesa-gesa berharap agar cepat-cepat
memperoleh hasilnya. Jika hasilnya tidak juga kelihatan,
maka harus melakukan introspeksi diri “saya masih belum
cukup melakukannya, harus lebih serius lagi dan lebih giat
melakukannya”, asalkan memiliki ketulusan pasti akan ada
mujizatnya. Orang lain belum tergugah, ini karena ketulusan
kita belum cukup; andaikata ketulusan kita telah mencapai
batas maksimal, takkan ada orang yang tak tergugah.

Di rumah harus menjadi teladan bagi keluarga, benar-benar


telah mengamalkan “berbakti pada ayahbunda, menghormati
guru dan para senior, berhati maitri tidak membunuh,
menjalankan sepuluh kebajikan”, maka ini akan membuat
anggota keluarga jadi tersentuh, kerabat, sahabat, dan rekan
lainnya. Harus serius melakukannya!

Ikhlas bila diperlakukan tidak adil dan rela menerima


kerugian, takkan bersaing dengan orang lain, takkan
memaksakan kehendak terhadap sebuah masalah. Jika tidak
sudi menerima kerugian dan dibohongi, maka ketulusan anda
adalah palsu. Segala sesuatu yang bagus bisa direlakan
kepada orang lain; apa yang tidak dikehendaki orang lain,
kita rela menerimanya, selamanya berlaku sedemikian. Ini
seperti yang ditunjukkan oleh Buddha Sakyamuni, sepanjang
hidupNya Beliau hanya memiliki tiga jubah dan satu patra,
sehari makan sekali, bermalam di bawah pohon. Hingga
usiaNya lanjut, Beliau juga tidak mengubah pola hidupnya,
ini nyata adanya.

 
 

 
Tanya Jawab Seputar Pendidikan 05

Pertanyaan :

Saya mengajari anak membaca sutra, bernamaskara pada


Buddha, tetapi tabiatnya tak berubah, selalu membuat
pelanggaran, ayahbunda yang mencemaskan anaknya malah
akan menambah beban dosa si anak. Bagaimana cara
mengatasi permasalahan dalam mendidik anak?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :
Ini adalah problema besar. Kondisi kini dalam masyarakat
adalah putra putri tidak sudi mendengar perkataan ayahbunda,
putra putri sulit dididik; murid-murid tidak mendengar
didikan guru; karyawan tidak patuh pada pimpinannya. Pada
waktu dulu tidak ada persoalan serupa ini, mengapa
demikian? Alasannya cukup rumit, kita harus mencari
penyebab utamanya.

Insan suci Tiongkok mengajarkan pada kita, harus


mempersiapkan tiga syarat yakni : “menjadi pimpinan,
menjadi ayahbunda dan menjadi guru”. Mengapa ayahbunda
tidak mampu mendidik anak dengan baik? Anda adalah
ayahbundanya, syarat “menjadi ayahbunda” telah terpenuhi,
tetapi anda bukan gurunya, bukan pimpinannya.

Dengan kata lain, dari tiga peranan diatas, anda hanya


sanggup melakukan satu saja, masih kurang dua lagi, dengan
demikian akan menimbulkan problema. Sebagai seorang
guru, juga serupa hanya memerankan satu peranan saja,
belum sanggup memerankan ayahbunda murid dan pimpinan
murid.

Sama halnya juga di perusahaan, pimpinan dalam


memperlakukan karyawannya, hanya berperan sebagai
pimpinan, seharusnya dapat memperlakukan karyawan
bagaikan anak kandung sendiri, menjadi guru bijak bagi
karyawannya, namun sayangnya setiap profesi hanya mampu
memerankan satu peranan saja dan kekurangan dua peranan
lainnya.

Kita harus menjunjung tinggi gagasan “pimpinan, ayahbunda


dan guru”. Tak peduli dengan peranan yang mana saja kita
berinteraksi dengan orang lain, andaikata dapat memahami
gagasan untuk memerankan sekaligus sebagai pimpinan,
ayahbunda dan guru, maka dengan pemikiran ini, dalam
menangani masalah, memperlakukan orang lain dan makhluk
lainnya, dapat menghindari penyakit yang berlaku dalam
masyarakat.

Kesimpulannya, jika putra-putri tidak dididik dengan baik,


maka sebagai ayahbunda harus melakukan introspeksi diri;
prilaku murid-murid tidak baik, sebagai guru harus
melakukan introspeksi diri; prilaku karyawan tidak baik,
maka sebagai pimpinan harus melakukan introspeksi diri.
Diri sendiri harus melakukan introspeksi diri secara
mendalam, mencari keluar pokok persoalannya, dengan
memperbaiki kekurangannya, maka baik karir maupun
pendidikan akan berjalan dengan lancar.
  

 
Tanya Jawab Seputar Pendidikan 06

Pertanyaan :

Bagaimana caranya agar dapat meraih keberhasilan dalam


menyebarkan Hukum Karma dan ajaran budi pekerti
Tiongkok?
 

 
 
Master Chin Kung Menjawab :

Ini adalah kebijaksanaan, kalangan Buddhisme menyebutnya


sebagai upaya kausalya, orang Tiongkok menyebutnya
sebagai dapat beradaptasi dalam segala keadaan, anda harus
dapat memahaminya. Pendidikan budi pekerti Tiongkok harus
disebarluaskan, masih harus dilengkapi dengan ajaran Hukum
Sebab Akibat di dalamnya.

Masa kini orang percaya pada ilmu pengetahuan dan tidak


percaya pada Hukum Karma, tetapi kenyataaan ini dapat kita
baca di suratkabar, majalah, bahkan media sering
memberitakannya, contohnya banyak sekali, tetapi sebagian
orang menanggapinya dengan dingin, tidak memperhatikannya
dengan serius, ini adalah kesalahan.

Masalah ini harus kita tanggapi dengan serius, mengapa


demikian? Karena hal ini ada kaitannya dengan kita. Pelanpelan
menggalakkannya, mulailah dari diri kita sendiri. Kita percaya
akan Hukum Karma, maka itu setiap niat pikiran yang timbul,
ucapan dan tindakan harus dapat membatasi diri sendiri,
sehingga mengurangi melakukan kesalahan, mengurangi
kesempatan menjalin permusuhan dengan orang lain, dengan
demikian baru bermanfaat bagi diri sendiri.

Manfaat utama, kita tidur dengan hati yang tenang, tiada rasa
takut. Kita tidak mencelakai orang lain, orang lain juga takkan
mencelakai kita, kita tidak mencelakai makhluk lain, maka
makhluk lain juga takkan mencelakai kita, ini hal yang bagus!
 

Gatha Pelimpahan Jasa

 
Daftar Pustaka  

孝道篇 
http://www.amtb.tw/ans/ans.asp?web_choice=30 

 
神通篇 
http://www.amtb.tw/ans/ans.asp?web_choice=35 

 
教育篇 
http://www.amtb.tw/ans/ans.asp?web_choice=9 

 
 

Anda mungkin juga menyukai