Kutipan Ceramah
Master Chin Kung
September 2010
淨土大經解演義
2
Daftar isi
Hal
01 September 2010...................................................................................05
02 September 2010...................................................................................18
03 September 2010...................................................................................25
04 September 2010...................................................................................28
05 September 2010...................................................................................31
06 September 2010...................................................................................34
07 September 2010...................................................................................41
09 September 2010...................................................................................57
10 September 2010...................................................................................67
3
11 September 2010...................................................................................76
12 September 2010...................................................................................84
13 September 2010...................................................................................91
14 September 2010...................................................................................95
15 September 2010.................................................................................104
16 September 2010.................................................................................117
23 September 2010.................................................................................133
24 September 2010.................................................................................137
25 September 2010.................................................................................139
26 September 2010.................................................................................143
29 September 2010.................................................................................147
30 September 2010.................................................................................156
Daftar Pustaka...........................................................................................173
4
I nsan zaman dulu berkata kemampuan murid berasal dari didikan
guru, tetapi akhirnya prestasi murid mengungguli prestasi guru, guru
merasa amat bersukacita. Mengapa demikian? Generasi demi
generasi semakin membaik.
Insan zaman dulu beda dengan orang masa kini, insan zaman dulu
selalu berharap agar generasi penerusnya bisa mengungguli
5
pencapaiannya, Ayahbunda berharap putra-putrinya bisa lebih sukses
daripada dirinya.
Baik dari sisi etika moral, kebijaksanaan, pahala, para senior juga
berharap agar juniornya dapat melampaui pencapaian diri sendiri,
dengan demikian barulah takkan bersalah pada Leluhur,
menghasilkan generasi yang berbakat buat keluarga, bangsa dan
negara.
6
Masyarakat tempo dulu ketika melihat insan berbakat langsung
direkomendasikan kepada negara, senior yang merekomendasikan
juga menyadari bahwa insan berbakat ini kelak akan mengungguli
pretasinya, negara akan memberi anugerah penghargaan atas
jasanya merekomendasikan insan berbakat.
Maka itu insan zaman dulu, setiap niat pikiran yang timbul adalah
demi kepentingan orang banyak, sama sekali tidak mengutamakan
kepentingan diri sendiri.
7
Para Buddha dan Bodhisattva muncul ke dunia ini adalah demi
membimbing para makhluk supaya kembali ke jalan yang benar,
membantu kita menghancurkan kesesatan mengembangkan
pencerahan, dengan sendirinya musibah menjauh berkah pun datang.
8
Hal ini menunjukkan betapa Sang Buddha menekankan pada kita
akan pentingnya Dharma Dana! Apa alasannya? Dengan
mempersembahkan permata yang tak terhingga kepada orang lain,
anda bisa membuatnya jadi kaya raya, dia terbebas dari kemiskinan,
tetapi dia tidak punya kebijaksanaan, tanpa kebijaksanaan dan
memiliki harta berlimpah merupakan hal yang buruk, tiap hari dia
menciptakan karma buruk, bukankah anda yang mendorongnya
supaya dia mengalami kemerosotan batin, jadi anda bukan
membantunya tapi mencelakainya.
http://kebahagiaandharma.blogspot.com/search/label/Bodhisattva%2
0Samantabhadra
10
Apabila mendengki pada insan mulia, menghalanginya, merusak
reputasinya, dosa ini sangatlah berat. Insan bajik ini dapat mengabdi
dan memberi manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara, tetapi
begitu anda merintanginya, bagi dirinya sendiri ini merupakan
persoalan kecil, dia takkan membencimu, lantas dengan siapa
permusuhan dijalin?
11
Maka itu Buddha Sakyamuni mengajarkan kita supaya bersukacita
pada jasa kebajikan yang dilakukan orang lain, melihat orang lain
berbuat baik, hendaknya membantunya, janganlah malah
merintanginya.
12
D apat ikut bersukacita atas jasa kebajikan yang dilakukan orang
lain, barulah kemudian dapat “Memohon pemutaran roda Dharma”.
Hal apa yang merupakan jasa kebajikan terunggul? Yakni
mengundang kalyanamitra datang memberi ceramah.
kian lama kian sulit, oleh karena praktisi yang belajar ajaran sutra kian
langka. Lantas mengapa praktisi yang menyelenggarakan upacara
ritual, jumlahnya malah makin meningkat? Oleh karena praktisi yang
menekuni karir berceramah tidak ada yang mengundangnya.
Insan yang kian berjaya akan kian tulus hatinya, sikapnya makin
rendah hati, tahu menghormati dan menghargai orang lain, serupa
dengan kata pepatah, “Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk”,
takkan ada suasana hati yang labil dan mudah tersinggung, orang
yang labil dan mudah tersinggung menunjukkan dirinya tidak punya
keterampilan melatih diri sama sekali.
16
Yang dimaksud dengan empat akar adalah :
http://cahayatanpabatas.blogspot.com/2013/03/di-zi-gui-01.html
http://pelitakebajikan.blogspot.com/
Sepuluh Kebajikan :
http://daunbodhi.blogspot.com/2015/11/sepuluh-kebajikan_20.html
Peraturan Sramanera :
https://daunbodhi.blogspot.com/2019/04/peraturan-sramanera.html
17
F enomena paling umum di dalam masyarakat adalah upacara
ritual pelimpahan jasa, kita berharap sanak keluarga kita yang telah
meninggal dunia dapat terlahir ke alam yang lebih baik, hati kita pun
jadi damai.
18
Di dalam “Biografi Master Tanxu”, tercantum kisah perjalanan hidup
Master Tanxu, murid-muridnya mencatatnya, lalu menghimpunnya
menjadi sebuah buku.
Tempo dulu setiap kali saya berkunjung ke Hong Kong, kami pasti
bertatap muka, Master Da-guang merupakan penulis buku “Biografi
Master Tanxu”, di dalam buku ini terdapat banyak kisah
perumpamaan, salah satunya berjudul “Delapan Tahun Membaca
Surangama Sutra”.
Waktu itu Upasaka Liu telah belajar Ajaran Buddha, setiap hari
membaca “Surangama Sutra”. Isi Surangama Sutra lumayan panjang,
butuh waktu 5-6 jam untuk membacanya dari awal sampai akhir.
Upasaka Liu membaca Surangama Sutra sudah delapan tahun
19
lamanya, menfokuskan diri pada satu sutra dan mendalaminya,
melatihnya berkesinambungan selama jangka panjang.
Lihatlah, cara pelimpahan jasa ini tidaklah semu, tanpa perlu segala
tata upacara, cuma memberikan persetujuan saja. Jasa kebajikan apa
yang diandalkan Upasaka Liu untuk melakukan pelimpahan jasa?
Yakni delapan tahun membaca Surangama Sutra.
Jadi anda harus memiliki timbunan jasa yang nyata barulah dapat
melimpahkan jasa kepada orang lain, kalau tidak punya jasa kebajikan
apa-apa, mana bisa?
21
Apa yang dimaksud dengan ketulusan hati? Yakni dari awal sampai
akhir tidak timbul sebutir bentuk pikiran apapun. Kalau sempat
berkhayal, maka ini merusak keterampilan melatih dirimu. Terkecuali
sebutir bentuk pikiran pun tidak ada, barulah efektif!
22
D i dalam “Empat Ajaran Liao-fan” terdapat sebuah
perumpamaan, pendeta Tao yang melukis jimat. Apakah jimat ini
sakti atau tidak, adalah tergantung pada penulisnya, begitu dia mulai
menorehkan pena kuasnya sampai selesai, tidak boleh timbul sebutir
bentuk pikiran apapun, barulah jimat ini bisa sakti. Sebaliknya bila
sempat timbul sebersit bentuk pikiran, maka jimat tersebut tidak
sakti.
Maka itu orang yang melukis jimat itu juga harus melatih
keterampilan sampai mahir, gerakan tangan harus begitu cepat
sehingga dalam waktu yang singkat tersebut tidak sempat timbul
bentuk pikiran apapun. Kalau waktunya kelamaan, pasti muncul
bentuk pikiran, sehingga jimat pun jadi tidak sakti lagi.
24
S etelah memahami fakta bahwa kejayaan dan kekayaan satu
masa kehidupan sekarang hanyalah khayalan semu, janganlah
melekat padanya. Hendaknya melatih diri dengan bersungguh-
sungguh, semoga kelahiran mendatang akan lebih baik daripada
sekarang. Ini sangat penting.
25
Tidak perlu bertanya pada orang lain, tepuk dada tanya hati
sendiri. Lihatlah dari pagi hingga malam, niat pikiran yang
bermunculan, lebih banyak niat baiknya atau niat buruknya?
Apabila niat pikiran buruk lebih banyak maka tempat yang dituju
pasti adalah tiga alam rendah, sebaliknya bila niat pikiran baik lebih
banyak, maka tempat yang dituju pasti adalah tiga alam bajik. Hal ini
tidak perlu ditanyakan pada orang lain, diri sendiri yang paling
memahaminya.
Tubuh fisik ini bukanlah diri sendiri, tetapi merupakan sebuah alat
untuk melatih diri. Dengan menggunakan tubuh yang semu ini untuk
melatih diri menuju ke Alam Sukhavati.
Setiap niat pikiran yang timbul tak terpisahkan dari ajaran sutra,
tak terpisahkan dari lafalan Amituofo, segala sesuatu di dunia ini
merupakan khayalan semu, buat apa memikirkannya? Hendaknya
melepaskannya.
http://sutrausiatanpabatas.blogspot.com/
http://smamituofo.blogspot.co.id/2013/07/poster-dasa-
dharmadhatu.html
27
B hiksu Kantong Kain saat menjelang ajal mengungkapkan
Kalau jati dirinya sudah terungkap keluar, tapi masih tidak pergi-pergi,
maka ini pasti adalah tiruan, menipu umat Buddha, ini adalah yang
palsu. Maka itu di dalam masyarakat masa kini, banyak orang yang
bilang si A atau si B adalah jelmaan Buddha atau Bodhisattva yang
turun ke dunia ini, setelah jati dirinya terungkap, masih tidak pergi-
pergi juga, ini adalah rumor untuk membohongi publik.
28
Sedangkan Bhiksu Kantong Kain mengatakannya sendiri, ada juga
yang jati dirinya dibocorkan orang lain, di dalam buku berjudul “Tian
Tai Shan Zhi” tercantum Han-shan, Shi-de dan Bhiksu Feng-gan,
ketiga sosok ini adalah jelmaan dari Bodhisattva Manjusri,
Bodhisattva Samantabhadra dan Buddha Amitabha. Ketika jati diri
mereka terbongkar, mereka segera memasuki ketidakkekalan.
Dalam perjalanan sejarah Negeri Tirai Bambu, kasus begini ada begitu
banyak! Makanya apabila kita bersua dengan kasus begini, tetapi
setelah jati dirinya terbongkar, yang bersangkutan masih tidak pergi-
pergi juga, maka kita boleh memastikan itu adalah barang tiruan!
29
Usai menjalani siksaan di Neraka, lalu keluar dan dialihkan ke Alam
Binatang untuk melunasi utang-utangmu, orang-orang yang berhasil
anda tipu itu, satu persatu mesti anda lunasi.
Maka itu insan yang memahami Hukum Sebab Akibat, tidak berani
melakukan hal yang melanggar hukum, bukan saja tidak berani
melakukannya, bahkan memikirkannya saja, juga takkan berani.
http://tekadagung.blogspot.com/2018/08/kutipan-ceramah-master-
chin-kung-19.html
30
D alam masyarakat sekarang ini, apabila setiap orang dapat
meyakini Hukum Sebab Akibat, maka dunia ini dapat terselamatkan.
Hukum Sebab Akibat nyata adanya, kita dapat menyaksikannya di
sekeliling kita, cobalah amati dengan seksama, pelaku kejahatan
dengan cepat menerima balasannya.
31
Tempo dulu saya memiliki seorang sahabat yang menjabat sebagai
kepala divisi rawat inap di “Taipei Veterans General Hospital”, dia
bilang padaku, mereka sangat percaya pada keberadaan makhluk
halus, oleh karena mereka telah melihat dengan mata dan kepala
sendiri.
32
Maka itu ketika polisi di Taiwan menemukan jalan buntu sebuah
kasus, mereka akan membakar dupa, memohon pada arwah korban
supaya membantu menemukan si pelaku.
Maka itu apabila anda bertanya pada mereka, tidak ada satupun yang
tidak percaya. Sungguh merupakan penuntasan kasus harus cari
penanggung jawabnya.
33
V asubandhu merupakan putra bungsu, dia mempunyai dua
Tetapi Shi Zi-jue setelah meninggal dunia, tidak ada kabarnya lagi,
kedua saudaranya telah menanti hingga bertahun-tahun juga tidak
mendapat kabar apapun darinya.
34
Akhirnya Asanga juga menyusul kepergiannya, tiga tahun setelah
meninggal dunia, Asanga barulah kembali ke dunia untuk
menyampaikan kabar kepada Vasubandhu.
35
Kisah ini membuat orang jadi bermawas diri, makanya mengapa
Ajaran Buddha menasehati kita supaya “Dengan derita sebagai guru”,
kita jadi menyadarinya. Hidup di dunia ini, susah sedikit ada baiknya,
takkan melekat dan mendambakan dunia ini.
36
S etelah mendengar nama Buddha Amitabha, kita telah
memperoleh benih terlahir ke Alam Sukhavati. Sebaliknya kalau
sudah mendengar namaNya, malah timbul keraguan, tidak berminat
terlahir ke Alam Sukhavati, maka ibarat benih yang layu, meskipun
memiliki benih namun dia tidak dapat berhasil.
37
Tak peduli bagaimanapun sibuknya aktivitas keseharian,
janganlah lupa melafal Amituofo, jangan biarkan lafalan Amituofo
terputus. Terkecuali apabila pekerjaan yang membutuhkan daya pikir,
maka selesaikan dulu pekerjaan tersebut barulah melanjutkan
melafal Amituofo, demikianlah pikiran suci berkesinambungan tak
terputus.
Maka itu Pintu Dharma ini sangat unggul, tak peduli anda
bergerak di bidang pekerjaan manapun, juga bukan merupakan
halangan untuk melafal Amituofo, membantumu meraih
keberhasilan.
38
P rinsip pokok pelatihan diri adalah mesti membangkitkan
Bodhicitta. Ditinjau dari Sutra Usia Tanpa Batas, Bodhicitta dapat
diartikan sebagai hati yang tulus, hati yang suci, hati yang setara, hati
yang tercerahkan, hati Maitri Karuna.
39
Mengutamakan kepentingan dan keuntungan sendiri adalah
pencemaran batin, mengejar ketenaran dan keuntungan adalah
pencemaran batin, lima nafsu keinginan (harta, rupa, popularitas,
makanan dan tidur) dan enam objek (rupa, suara, bau-bauan, rasa,
sentuhan dan bentuk-bentuk pikiran) adalah pencemaran batin,
ketamakan, kebencian dan kebodohan adalah pencemaran batin.
40
L ahir, tua, sakit dan mati adalah penderitaan, hanya Buddha dan
Bodhisattva yang mampu menyelamatkan diri kita. Penderitaan
karena keinginan tidak tercapai, penderitaan karena berpisah dengan
yang dicintai, penderitaan karena berkumpul dengan yang dibenci,
ajaran sutra mengajarkan pada kita cara untuk menjauhi penderitaan
memperoleh kebahagiaan, semua ini ada di dalam pintu Buddha.
41
Banyak penyakit yang bersumber dari ulah musuh kerabat penagih
utang, dia datang balas dendam, pada masa kehidupan lampau anda
berutang nyawa padanya, sekarang dia datang menagihnya, bila
anda berutang uang padanya maka juga harus melunasinya.
42
Lihatlah kisah yang tercantum di dalam “Maitri Karuna Pertobatan Air
Samadhi”, bukankah sudah cukup jelas? Guru Negara Wuda selama
sepuluh masa kehidupan menjadi Bhiksu senior, lihatlah musuh
kerabat penagih utangnya, betapa besar dendamnya, setiap
kelahiran demi kelahiran setia menanti kesempatan untuk balas
dendam, sampai pada masa kelahiran yang ke-10, ketika Bhiksu senior
ini diangkat oleh Kaisar menjadi Guru Negara.
43
Bagaimana cara berdamai dengan musuh kerabat penagih utang?
Sesungguhnya setiap orang di dunia ini memiliki setumpuk musuh
kerabat penagih utang, baik yang dijalin dari masa kehidupan lampau
maupun masa kehidupan sekarang, yang sengaja atau tanpa sengaja
anda bunuh, dia takkan mengampunimu.
44
Kisah Guru Negara Wuda Bgn 1 :
https://avaivartika48.blogspot.com/2019/02/32akibat-karma-
bagaikan-bayangan.html
https://avaivartika48.blogspot.com/2019/02/33akibat-karma-
bagaikan-bayangan.html
45
dengan perubahan lingkungan, sehingga banyak tentara yang jatuh
sakit dan meninggal dunia.
46
Orang yang menulis buku ini adalah kepala divisi “United Front
Work Department” pemerintah daerah setempat. Setelah
mendengar kisah ini, dia merasa sangat penasaran, tidak percaya,
setelah berulang kali melakukan penelitian, barulah dia
memercayainya.
Apa yang ada di dalam garis hidup, tidak perlu menggunakan cara
yang tidak halal, juga bisa diperoleh. Orang Tiongkok memahami
kebenaran ini, zaman dulu Pendidikan Hukum Sebab Akibat dan
Pendidikan Kesusilaan merupakan fenomena yang umum dalam
masyarakat. Boleh dikatakan dari yang paling tinggi yakni kaisar dan
para bangsawan, sampai yang paling rendah yakni rakyat jelata, tidak
ada yang tidak memahaminya.
48
Hal ini menunjukkan bahwa apa yang ada di dalam garis hidupmu,
tetap akan jadi milikmu, tidak perlu menginvasi wilayah orang lain.
Lihat saja Jepang yang berupaya menginvasi Tiongkok, bersusah
payah selama bertahun-tahun hasilnya nihil, seperti perkataan yang
diucapkan Bodhisattva Libin, Tiongkok bukanlah milikmu.
51
A jaran Buddha menyebut Maitri Karuna, orang awam
menyebutnya sebagai cinta kasih, cinta kasih itu satu makna dengan
Maitri Karuna, tetapi di dalamnya ada sedikit perbedaan.
Di dalam Maitri Karuna terdapat cinta kasih sejati atau cinta kasih
universal, sedangkan orang duniawi membahas cinta kasih adalah
cinta munafik, bukan nyata adanya, penuh kepura-puraan.
52
Makanya orang duniawi bilang I love U, jangan sampai dikelabui,
itu cuma khayalan semu, bukan nyata adanya, usai itu muka berpaling
tidak kenal lagi.
53
Insan yang bersedia meneladaniNya, memiliki akar kebajikan yang
mendalam dan tebal, umumnya kita bilang orangnya jujur, patuh dan
tekun. Orang begini setelah menerima dan meyakini Buddha Dharma,
dia langsung mengamalkannya, makanya pencapaiannya lebih cepat
dibandingkan dengan yang lainnya.
Kita selalu berpikir, kita hidup pada era tehnologi ini, harusnya
kita lebih cerdas dibandingkan orang zaman dulu, makanya walaupun
telah menerima Ajaran Buddha sebagai keyakinan diri, namun nilai
rapor kita merah semuanya.
Sampai pada suatu hari ketika diri kita tercerahkan, barulah sadar
bahwa kita telah menempuh banyak jalan berliku-liku, melangkah di
jalan yang sesat, ini namanya “Tidak mendengar nasehat orang tua,
makanya menderita kerugian besar”, masih lumayan, anda masih
cepat sadar dan sempat kembali ke jalan yang benar.
54
Banyak orang yang tersesat di jalan yang salah dan tidak berhasil
menemukan jalan keluar. Hanya sedikit orang yang lumayan
beruntung, sempat menemukan jalan keluar dari kesesatan, terhadap
Ajaran Buddha Sakyamuni, membangkitkan keyakinan sepenuhnya.
http://tujuhmustika.blogspot.co.id/2017/05/kaisar-zhou-zhao-
wang.html
55
Melatih sila adalah menaati peraturan, jadi bagaimana Buddha
mengajari kita maka bagaimana pula kita mengamalkannya, jangan
mengubahnya sesuka hati. Sang Buddha merupakan sosok yang telah
berpengalaman, dari status orang awam melatih diri hingga berhasil
mencapai KeBuddhaan, Beliau sangat memahaminya dengan jelas;
sedangkan kita, apapun tidak tahu, belum pernah menempuh jalan ini,
cuma bisa menduga-duga dan coba-coba saja.
Jadi kalau anda tidak sudi menuruti bimbingan Sang Buddha, anda
masih suka mengandalkan peruntungan dan faktor kebetulan, siapa
tahu masih ada metode instan, mari kita coba-coba mencarinya,
mungkin Buddha Sakyamuni masih belum menemukan metode baru
tersebut, beginilah pemikiran calon ilmuwan zaman muktahir.
56
K ita tahu bahwa Buddha Sakyamuni menyampaikan ajaran sesuai
dengan kemampuan pencerapan masing-masing individu. Dengan
perkataan lain, setiap orang tidak mungkin belajar sekaligus beragam
judul sutra dan pintu Dharma.
Seluruh pintu Dharma adalah setara, tidak ada yang lebih tinggi
maupun lebih rendah, asalkan berhasil menguasai satu judul sutra
maka seluruh sutra lainnya bisa dipahami dengan sendirinya.
57
Tetapi apabila anda mengatakan masih ada satu atau dua judul sutra
yang belum bisa dipahami, maka pencapaianmu adalah palsu.
Di dalam buku berjudul “Wen Chao” atau catatan Master Yin Guang,
terdapat banyak perumpamaan sedemikian rupa. Salah satunya
mengisahkan tentang pengalaman seorang praktisi Zen yang telah
melatih diri selama bertahun-tahun.
Dia mempelajari buku aliran Zen yang berjudul “Wu Deng Hui Yuan”
yang berisi kisah perumpamaan lebih dari 1700 orang praktisi yang
berhasil mencapai pencerahan, metode yang digunakan masing-
masing praktisi tidaklah sama.
Praktisi ini akhirnya tidak belajar ajaran Zen lagi, melepaskan metode
Zen, lalu mengikuti Master Yin Guang melafal Amituofo.
K etika kita menemukan kembali jiwa sejati, maka tidak ada lagi
yang tidak dapat dipahami. Oleh karena segala Dharma (kebenaran)
mengalir dari dalam jiwa sejati (Jiwa KeBuddhaan).
59
Selama ini jiwa sejati kita telah tersesat sehingga kita tidak dapat
menemukannya kembali. Banyak orang yang tidak memahami hal ini
sehingga melakukan tindakan berdusta, walaupun bukan sengaja,
tetapi demi gengsi atau keangkuhannya, jadi bukan sengaja
mengelabui orang lain. Dia belum mencapai kesucian tetapi mengaku
diri sendiri telah mencapainya, belum menguasai ajaran sutra tetapi
menganggap diri sendiri telah berhasil menguasainya.
Akhirnya saya jadi tak berdaya, lalu bilang padanya, ada empat
tingkatan kesucian yang dicapai oleh praktisi Aliran Theravada, yakni
Sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Arahat.
60
kemampuan gaib tersebut. Sedangkan Arahat telah berhasil
memulihkan enam jenis kemampuan gaib.
Sejak dulu hingga sekarang, kasus begini ada banyak sekali, tak
peduli yang dialami oleh praktisi awam maupun praktisi non awam.
61
Penjelasan Enam jenis kemampuan gaib :
http://daunbodhi.blogspot.com/2016/10/abhinna.html
62
Oleh karena memberi jawaban yang menyesatkan orang lain,
persoalan ini sangat berat! Rubah ini pada masa kelahiran lampaunya
masih ada melatih diri, juga merupakan seorang Bhiksu, selama 500
kali kelahiran, akhirnya berhasil menjelma jadi manusia, tidak
gampang.
Esok harinya lansia ini datang dan Master Baizhang duduk di atas
tempat ceramahnya, lansia itu berlutut memohon bimbingan, lalu
bertanya, apakah praktisi agung masih mengalami Hukum Sebab
Akibat? Master Baizhang menjawab, masih mengalami Hukum Karma,
hanya saja terhadap Hukum Karma, mereka memahaminya dengan
jelas dan dimengerti.
63
Seketika itu juga lansia ini segera tercerahkan, hari berikutnya dia
meninggal dunia dan telah bebas dari bertumimbal lahir jadi rubah.
64
Zaman dulu para praktisi senior yang memberi ceramah sangat
bertanggung jawab, apalagi menulis dan menerbitkannya jadi buku,
lebih harus dipertanggungjawabkan lagi. Mereka masih memiliki rasa
takut pada Hukum Sebab Akibat.
Orang masa kini sudah tidak percaya lagi pada Hukum Karma.
Hukum Karma tetap berlaku meskipun anda tidak percaya. Kita masih
belum mencapai pencerahan, apakah boleh memberi ceramah?
Upasaka Huang Nian-zu masih belum mencapai pencerahan, apakah
boleh menulis penjelasan sutra?
Jadi kalau ada yang salah, maka itu bukanlah kesalahanku, saya
cuma memetik saja, kesalahan ada pada sumbernya. Beliau telah
memperagakan teladan yang baik untuk diperlihatkan kepada orang
masa kini.
Jadi kita cuma menuruti sesuai dengan apa yang dia tulis, kalau
ternyata ada kesalahan, maka dialah yang harus bertanggungjawab.
66
A salkan berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, maka anda pasti
berhasil menyempurnakan KeBuddhaan. Pintu Dharma ini cocok buat
semua kalangan, tak peduli akar kebijaksanaan bagaimana yang
dimiliki, asalkan bersedia melatihnya, bersedia meyakini dan
mengamalkan, maka praktisi ini bukanlah orang awam.
67
orang yang meskipun sudah membaca “Sutra Usia Tanpa Batas” tapi
masih setengah percaya setengah tidak.
Sedangkan lansia yang buta aksara, tidak pernah baca sutra, anda
cuma mengajarinya melafal Amituofo, dia langsung percaya, sungguh
mengherankan! Apabila anda menyelami Sutra Pitaka, maka anda
takkan merasa heran lagi, ini dikarenakan pada masa kelahiran
lampau, akar ini telah tertanam di Alayavijnana (gudang kesadaran)-
nya, memiliki benih Buddha Dharma yang mendalam dan tebal,
terjalin dengan Aliran Sukhavati, barulah ada fenomena sedemikian
rupa, dalam satu kelahiran pasti mencapai kesempurnaan.
68
A pa yang merupakan hal yang paling memprihatinkan?
Yakni setiap kelahiran demi kelahiran tidak dapat bersua dengan
Buddha Dharma, tidak berkesempatan mendengar Buddha Dharma,
di dalam Alaya-vijnana (gudang kesadaran) tidak terdapat benih
Buddha Dharma, inilah kondisi yang paling memprihatinkan, dia tidak
memiliki akar kebajikan.
Maka itu, kita harus memahami kebenaran dan fakta ini, setiap
saat jangan lupa untuk membantu semua makhluk yang menderita,
dengan cara apa kita membantunya? Melafal Amituofo.
69
Praktisi Buddhis takkan melewati hari demi hari dengan sia-sia,
inilah yang disebut sebagai bertekad menyelamatkan para makhluk
yang tak terhingga. Terhadap para makhluk yang tidak kasat mata,
yang berada di sekeliling kita, kita melafal Amituofo dan
melimpahkan jasa kebajikan kepada mereka, mereka akan sangat
berterima kasih.
70
Bodhicitta kita adalah dipupuk dengan cara sedemikian rupa
dalam kehidupan keseharian.
71
Kekotoran batin ini menghalangi dirimu mencapai pencerahan,
mencapai tingkatan kesucian, bukan hanya ini, bahkan juga
menghalangi Kusala Dharma-mu, ini merupakan masalah besar.
72
Andaikata ada orang yang bertanya padamu, anda pasti
menjawab, “Saya tidak memiliki keangkuhan, saya ini sangat rendah
hati”. Anda sendiri memang tidak dapat menyadarinya.
https://tekadagung2.blogspot.com/2019/06/kutipan-ceramah-master-
chin-kung-8.html
73
P ara makhluk di enam alam tumimbal lahir menderita
beragam penyakit, dari mana asal usul penyakit? Ketamakan,
kebencian, kedunguan, kesombongan dan kecurigaan merupakan
akar (benih) penyakit.
74
Terkecuali kalau dapat menghapus faktor pendukung (jodoh dari
luar dan dalam), bagaimana caranya? Buddha Sakyamuni
mengajarkan pada kita supaya menjadikan sila sebagai guru,
menjadikan derita sebagai guru, tabah menjalani hidup susah,
meskipun hidup susah namun juga takkan mengabaikan sila, menjaga
kesucian jiwa dan raga, anda memperoleh pembebasan.
75
T ak peduli berada dalam kondisi yang bagaimanapun juga, kita
takkan menyalahkan orang lain, oleh karena apa yang ditabur itulah
yang dituai, diperbuat sendiri akibatnya diterima sendiri, tidak ada
kaitannya dengan orang lain, maka itu setiap orang mesti memikul
beban karma masing-masing.
76
Dengan menghapus Sepuluh Kejahatan, giat melatih Sepuluh
Kebajikan, maka nasib pun berubah, balasan karma pun berubah.
77
Harusnya musim semi dan musim gugur masing-masing berlangsung
tiga bulan lamanya, tetapi sekarang musim semi mungkin cuma
berlangsung 1,5 bulan saja, demikian juga musim gugur cuma
berlangsung 1,5 bulan saja.
Mengapa bisa muncul fenomena begini? Yakni niat pikiran kita yang
tidak baik, makanya kenyang menikmati kesengsaraan. Jadi gejala
alam yang tidak normal ini, tak lain adalah akibat ulah manusia.
Sepuluh Kejahatan :
http://daunbodhi.blogspot.com/2017/09/pancanantariya-karma-dan-
sepuluh.html
Sepuluh Kebajikan :
http://daunbodhi.blogspot.com/2015/11/sepuluh-kebajikan_20.html
78
A da delapan tahapan kehidupan yang dilalui oleh seorang
Buddha, yang terakhir adalah memasuki Parinirvana. Mengapa
Buddha Sakyamuni memperagakan tahapan ini kepada kita?
79
tidak giat belajarnya, bagaimana nantinya? Memotivasi semangat
belajar diri sendiri.
http://daunbodhi.blogspot.com/2017/11/delapan-tahapan-kehidupan-
buddha.html
80
Saat sekarang ini Ajaran Buddha sedang mengalami periode
kemunduran, lantas apakah di kemudian hari akan menikmati periode
kejayaan? Pasti ada. Tetapi kita harus mengetahui bahwa Ajaran
Buddha adalah pendidikan.
http://smamituofo.blogspot.co.id/2013/07/poster-dasa-
dharmadhatu.html
82
K ita memilih metode melafal Amituofo, metode ini
merupakan salah satu dari 16 perenungan yang tercantum di dalam
“Amitayurdhyana Sutra”. Metode melafal Amituofo berada pada
urutan terakhir dari 16 perenungan.
83
I nsan yang yakin pada Hukum Karma, hatinya akan seimbang
dan suci, dia sangat jelas bahwa manusia hidup di dunia ini, adakah
yang dirugikan? Tidak ada. Adakah yang berhasil mengambil
keuntungan dari orang lain? Juga tidak ada.
Hari ini anda memiliki kedudukan yang tinggi dan harta berlimpah,
semua ini telah ada di dalam garis hidupmu. Cobalah pikirkan,
84
mengapa yang kaya itu bukan orang lain tetapi dirimu? Oleh karena
pada masa kelahiran lampau, anda menanam benih sebab ini,
sehingga masa kehidupan sekarang menikmati buah akibatnya, jadi
bukan karena faktor lainnya.
Kalau pahala sudah tak bersisa lagi, apa yang terjadi selanjutnya?
Ajal pun menjelang. Bayangkan, mulanya usiamu bisa mencapai
85
seabad, tetapi gara-gara kerakusanmu, alhasil 30-40 tahun sudah
tamat riwayatmu.
Orang Tiongkok zaman dulu bilang “Berkah kandas ajal pun tiba”,
padahal masa hidupmu belum habis lho, tapi berkahmu keburu
kandas oleh karena harta kekayaan yang ada di dalam garis hidupmu
sudah keburu kamu hambur-hamburkan, beginilah aturannya.
https://www.youtube.com/tinyleesong2
86
O leh karena telah mengetahui bahwa segala sesuatu di dunia
ini hanyalah khayalan semu, bukan nyata adanya, lantas masih
adakah yang tidak sanggup anda ikhlaskan?
87
Maka itu apabila anda mengamalkan Buddha Dharma dengan
bersungguh-sungguh, anda pasti memperoleh pembebasan agung!
Serupa dengan yang dikatakan Profesor Fang Dong-mei sebagai
“Belajar Ajaran Buddha merupakan kenikmatan hidup tertinggi”.
88
Upasaka Zhu mengatakan hewan-hewan kecil itu sangat bekerja
sama, jatah yang tidak diperuntukkan bagi mereka, mereka takkan
memakannya. Mereka hanya memakan jatah yang tersedia di lahan
kecil tersebut.
Maka itu burung dan serangga saja bisa patuh dan mau bekerja
sama dengan manusia, sebaliknya manusia malah rakusnya bukan
main, melihat ada buah-buahan pasti langsung dipetiknya, karena
gratis maka ambil sebanyak-banyaknya untuk dibawa pulang, ini
adalah hati loba.
89
sebatas jatahnya saja, boleh dikatakan manusia itu sungguh
memprihatinkan!
90
K ita sekarang jadi mengerti bahwa berhasil atau tidaknya
seseorang terlahir ke Alam Sukhavati adalah tergantung pada sebutir
niat pikiran terakhirnya. Buat apa tiap hari kita melafal Amituofo?
Ibarat melatih prajurit, sebutir niat pikiran terakhir menjelang ajal
merupakan pertempuran yang paling menentukan, maka itu kita
berharap melafal Amituofo sampai mahir, takkan melupakan lafalan
Amituofo lagi, sampai saat menjelang ajal, yang ada di pikiran kita
cuma lafalan Amituofo, dengan demikian barulah berhasil.
91
Melafal Amituofo juga adalah karma (karma suci), jadi praktisi pelafal
Amituofo mengikuti kekuatan karma sucinya terlahir di Tanah Suci
Sukhavati. Saat menjelang ajal, sebutir niat pikiran terakhir adalah
Amituofo, maka anda berhasil terlahir ke Negeri Buddha Amitabha.
Apabila sebutir niat pikiran terakhir adalah loba, tak peduli anda
serakah akan ketenaran, keuntungan, atau apa saja, begitu niat loba
muncul, maka jatuh ke Alam Setan Kelaparan; jika sebutir niat pikiran
terakhir adalah kebencian, maka jatuh ke Neraka; sebutir niat pikiran
terakhir adalah kedunguan, kebingungan, maka jatuh ke Alam
Binatang.
Lihatlah semua ini mengandalkan sebutir niat pikiran terakhir, hal ini
mengharuskan kita melatih niat pikiran dalam waktu keseharian.
Dalam kehidupan keseharian, tak peduli berada dalam kondisi yang
bagaimana pun juga, baik suka maupun duka, tak peduli bersua
dengan jodoh yang bagaimana pun juga, orang baik atau orang jahat,
kita juga mampu mempertahankan sebutir pikiran benar, takkan
terpengaruh oleh gangguan dari lingkungan luar. Dengan demikian
anda pasti terlahir ke Negeri Buddha Amitabha.
Bertemu orang baik, kita melafal Amituofo, bertemu orang jahat, kita
juga melafal Amituofo, saat suka kita melafal Amituofo, saat duka
kita juga melafal Amituofo, anda akan menikmati kebahagiaan yang
tiada bandingnya. Inilah yang disebut sebagai ketrampilan melafal
Amituofo.
Sebagai seorang praktisi, kalau masih saja diputar oleh kondisi, maka
ini merupakan masalah besar, saat berada dalam kondisi yang lancar
dan menyenangkan, hatimu begitu bersukacita, sebaliknya saat
berada dalam kondisi yang tidak menyenangkan, anda jadi murka dan
marah, kalau melafal Amituofo dengan cara begini, mustahil bisa
sampai ke Alam Sukhavati, walaupun bersusah payah melafal
Amituofo seumur hidup, kelak masih saja berputar di dalam lingkaran
enam alam tumimbal lahir, hal ini tidak boleh tidak dipahami.
93
A mitayurdhyana Sutra menyebutkan, “Hati adalah Buddha, hati
pula yang menjadi Buddha”, melafal nama Buddha menjadi Buddha,
melafal nama Bodhisattva menjadi Bodhisattva.
94
M aster Tanxu menetap di Hong Kong, beliau selalu
mengisahkan tentang sebuah peristiwa nyata yang disaksikannya
secara langsung, yakni Venerable Xiuwu dari Vihara Jile yang berada
di Kota Harbin, terlahir ke Alam Sukhavati.
95
vihara tersebut. Upacara ini berlangsung selama sebulan lebih.
Master Dixian memimpin langsung upacara tersebut.
96
Venerable Xiuwu menjawab, saya bukan demi urusan lain, tetapi
saya mohon pamit karena hendak berpulang ke Alam Sukhavati.
Master Tanxu jadi tercengang, memangnya anda bisa terlebih dulu
mengetahui waktu terlahir ke Alam Sukhavati? Venerable Xiuwu
menganggukkan kepala. Kapan? Tidak melewati 10 hari.
97
Tugas-tugas yang tidak sudi dikerjakan penghuni vihara lainnya,
Venerable Xiuwu akan menyelesaikannya tanpa keluhan. Siang
malam bekerja sambil melafal Amituofo, tiga tahun kemudian terlahir
ke Alam Sukhavati. Perumpamaan serupa ini ada banyak sekali.
Para lansia ini tidak tahu berceramah, juga tidak tahu apa yang
dimaksud dengan misi menyelamatkan para makhluk, tetapi dia
memberi bukti nyata kepada kita semuanya.
99
tanpa rintangan, akan meninggalkan puisi atau gatha untuk dijadikan
kenangan, semoga anda juga dapat berlaku sedemikian rupa.
100
D ari seluruh pintu Dharma, metode melafal Amituofo
merupakan yang terunggul. Tidak butuh banyak syarat, mudah dan
praktis, asalkan anda mampu membangkitkan keyakinan tanpa
keraguan sama sekali.
102
Apakah kita boleh tidak percaya? Kalau percaya maka harus serius
mengamalkannya.
103
S ikap mental dalam melafal Amituofo sangatlah penting, hari ini
praktisi yang memahami cara melafal Amituofo, jumlahnya terlampau
sedikit, sedangkan praktisi yang tidak memahami cara melafal
Amituofo, jumlahnya justru terlampau banyak.
104
Dengan hati kebencian melafal Amituofo, melafal Amituofo masih
suka mengumbar amarah, masih mudah tersinggung, akibatnya
adalah jatuh ke Neraka.
105
yang tulus, tetapi saat berinteraksi dengan orang lain, saya memakai
hati yang munafik, mana boleh?
http://daunbodhi.blogspot.com/2015/11/sepuluh-kebajikan_20.html
Walaupun diri sendiri sudah punya niat dan Buddha Amitabha juga
sudah meresponnya, datang menjemput, tetapi respon dari Sang
Buddha, anda tidak dapat menerimanya karena telah dirintangi oleh
berbagai hambatan tadi.
107
B uddha Sakyamuni mencapai penerangan sempurna pada
110
A pa status Buddha Sakyamuni? Beliau adalah seorang Guru
Pembimbing yang bergerak di bidang pendidikan, sepanjang
hayatNya menekuni karir ini.
Bahkan dalam hal melatih diri, sekarang kita melihat ada kegiatan
Retret Zen, Fo-Qi (kegiatan pelafalan Amituofo selama tujuh hari
berturut-turut), ketika Sang Buddha membabarkan Dharma di dunia
ini, adakah diselenggarakan kegiatan semacam ini? Mana ada.
Hal ini serupa dengan ucapan insan zaman dulu sebagai “Guru
membimbing memasuki pintu ajaran, melatih diri adalah urusan
masing-masing individu”.
111
Jadi seorang guru hanya menyampaikan teori padamu,
menjelaskannya padamu, setelah memahaminya, maka melatih diri
dan mencapai pencerahan adalah urusan masing-masing individu.
S utra dan sastra Aliran Tanah Suci tidaklah banyak, yang paling
pokok adalah lima sutra dan satu sastra, isi dari lima sutra tidaklah
banyak, bila digabungkan juga tak lebih dari satu buku, sangat cocok
buat orang masa kini.
112
merupakan sosok yang menakjubkan, dapat menuruti kehendak para
makhluk, membabarkan Pintu Dharma Pelafalan Amituofo.
http://cahayatanpabatas.blogspot.com/2014/02/lima-sutra-dan-satu-
sastra-dalam-aliran.html
Dasa Dharmadhatu :
http://smamituofo.blogspot.co.id/2013/07/poster-dasa-
dharmadhatu.html
http://smamituofo.blogspot.com/2013/07/empat-tingkatan-tanah-
suci-di-alam.html
114
S epanjang sejarah Tiongkok, para Kaisar begitu naik tahta,
segera menganugerahkan gelar anumerta kepada Ayahbunda dan
Leluhurnya, mengapa demikian? Sebagai bentuk penghormatan
kepada Leluhur dan gurunya, ini merupakan dua hal yang sangat
penting dalam budaya tradisional Tiongkok.
116
B uddha Sakyamuni membabarkan bahwa “Semua makhluk
sesungguhnya adalah Buddha”, tetapi sekarang anda masih tersesat,
walaupun tersesat namun benih KeBuddhaan tersebut tidak
mengalami perubahan sama sekali, hanya tersesat buat waktu
sementara saja.
118
B uddha memiliki sebutir hati yang membantu orang lain
mewujudkan keberhasilan, selamanya takkan punya niat untuk
menyalahkan orang lain, hal ini mesti kita teladani. Bila dapat
diteladani maka sepanjang hidup ini betapa bahagia terasa.
120
B uddha Sakyamuni membabarkan Dharma di dunia ini, namun
Dharmadhatu :
http://smamituofo.blogspot.co.id/2013/07/poster-dasa-
dharmadhatu.html
Empat Dvipa :
https://daunbodhi.blogspot.com/2019/02/empat-dvipa.html
122
M emohon pemutaran roda Dharma, jasa kebajikan ini
Lain halnya dengan era sekarang ini, Ajaran Buddha telah berubah
jadi kepercayaan takhayul, bagaimana cara lansia merayakan hari
ulang tahunnya? Mengundang anggota Sangha datang ke rumah
untuk menyelenggarakan upacara kebaktian.
123
Hal ini hanya dapat menambah berkah, tetapi tidak
mengembangkan kebijaksanaan. Sedangkan mengundang anggota
Sangha untuk memberi ceramah Dharma adalah menimbun berkah
dan mengembangkan kebijaksanaan secara bersamaan, walaupun
hanya menceramahkan secara garis besar atau pokok-pokok penting
dari satu judul sutra, juga sangat bagus.
http://semerbaksukhavati.blogspot.com/2014/02/apa-beda-jasa-
kebajikan-berkah.html
124
Manusia hidup di dunia ini begitu singkat, sambil menikmati berkah
sambil menciptakan karma buruk, masalah ini sungguh parah. Saat
menikmati berkah takkan menciptakan karma buruk, hanya dapat
dilakukan oleh Buddha dan Bodhisattva, Mereka memiliki
kebijaksanaan.
Dari mana kita mengurainya? Dari diri kita sendiri, jangan menuntut
orang lain, bila menuntut orang lain yang memulainya duluan, maka
ini sudah keliru, yang penting diri sendiri sudah bertindak sesuai
dengan kebenaran.
125
Bodhisattva juga sama, terhadap Ayahbunda juga sama, tidak
bersikap munafik, hendaknya menghormati dirinya.
126
Hanya tahu mendanakan budi kebajikan, takkan menjalin
permusuhan, dengan demikian barulah masyarakat ini dapat
harmonis, kondisi negara stabil, dunia diliputi perdamaian.
127
B uddha Sakyamuni menyampaikan pada kita, dari mana asal
Di dalam diri kita ada lima racun, lima racun ini adalah benih sebabnya,
ketika benih sebab ini bertemu dengan faktor pendukung, muncullah
buah akibatnya, yakni jatuh sakit.
Faktor pendukung atau jodoh itu terbagi atas jodoh internal dan
jodoh eksternal. Jodoh internal mencakup suasana hati atau
perasaan emosional, yakni dendam, benci, gelisah, marah, jengkel;
jodoh eksternal adalah harta, rupa, popularitas, makanan, tidur,
bagaimana anda tidak jatuh sakit?
Jadi dari ketiga komponen di atas (lima racun, jodoh internal, jodoh
eksternal), asalkan bisa menghancurkan salah satunya saja, maka
anda takkan jatuh sakit. Tentu saja yang paling efektif adalah
melenyapkan jodoh internal, dengan begini anda selamanya takkan
menderita sakit.
128
Jadi walaupun anda memiliki lima racun (keserakahan, kebencian,
kebodohan, keangkuhan dan kecurigaan), tetapi tanpa faktor
pendukung internal (dendam, benci, gelisah, marah, jengkel), anda
juga takkan jatuh sakit.
129
S ekarang di dunia ini orang yang memiliki berkah itu jumlahnya
sangat banyak, orang yang menikmati berkah, dari mana berkah itu
berasal? Pada masa kelahiran lampau memberi persembahan kepada
Tri Ratna, berdana kepada para Dewa dan Manusia serta satwa,
beginilah berkah tersebut ditimbun.
130
Bahkan ada pula yang satu generasi saja tidak sanggup bertahan,
saat muda hidup bergelimangan harta, menjelang usia tua jatuh
bangkrut dan hidup melarat, apa sebabnya? Berkahnya sudah habis
dinikmati, saat menikmati berkah tidak menimbunnya kembali.
131
Setelah tercerahkan dan memahami kebenaran, dia pasti akan
menerapkannya ke dalam kehidupan keseharian, yakni memperbaiki
diri dan kembali ke jalan yang benar.
132
“S utra Usia Tanpa Batas” menyebutkan “Kelak semua
133
Sekarang Sang Buddha telah tiada, tetapi kita dapat mengundang
anggota Sangha atau praktisi senior, termasuk Upasaka-Upasika,
untuk memberi ceramah Dharma, jasa kebajikan ini sungguh besar!
Setelah mendengar satu judul sutra ini, mungkin saja ada hadirin
yang tercerahkan lalu menuruti ajaran sutra melatih diri mencapai
KeBuddhaan. Mendanakan tujuh mustika sebanyak tiga ribu maha
ribu dunia, juga tak berdaya membantu seseorang mencapai
KeBuddhaan, juga tak berdaya membantu seseorang untuk
tercerahkan, inilah alasannya.
134
Harus melihat jodoh, apakah ada orang yang bakal tercerahkan
dari ajaran sutra, jika ada, maka pahala ini sungguh tak terbayangkan;
walaupun tidak ada, namun sebutir hati bajikmu patut memperoleh
pujian, hal ini mesti dipahami.
135
Semasa hidupnya, Upasaka Li Bing-nan pernah mengatakan
“Membangun vihara tanpa disertai kegiatan ceramah dan melatih diri,
tidak dapat menjayakan Buddha Dharma”.
136
D i dalam enam alam tumimbal lahir pasti takkan ada rasa
Kita hidup di dunia ini, cobalah amati dengan seksama, baik kaya
maupun miskin juga tidak memperoleh ketenangan. Apakah orang
kaya memiliki rasa aman? Dia tidak dapat hidup tenang, usahanya
begitu banyak, tiap hari harus terbang ke sana kemari, bergelut
dengan kesibukan, sibuk sampai tua, sakit dan mati, tidak
mengetahui insan zaman dulu mengucapkan sebuah kalimat “Untuk
siapa bersusah payah, untuk siapa pula sibuk tak menentu”, memang
demikian rupanya.
137
Saya pernah bersua dengan seorang hartawan, yang hidup
bergelimangan harta, dia memberitahukan padaku, setiap malam
harus menelan obat tidur barulah bisa lelap. Tanpa obat tidur, dia
tidak berdaya tenang dan tertidur, bayangkan kondisinya alangkah
memprihatinkan, betapa tersiksanya!
138
P ada periode Dinasti Sui (581-617) dan Tang (618-907), Ajaran
139
Untuk memasuki aliran Dhyana atau Zen, tidak membutuhkan segala
bentuk tulisan. Dengan perkataan lain, aliran ini adalah kelas khusus
insan berbakat tinggi, jadi bukan kelas umum. Jadi mereka tidak
butuh baca sutra, tidak butuh segala penjelasan maupun tulisan,
tetapi langsung menunjuk pada hati manusia, menemukan kembali
jiwa sejati mencapai KeBuddhaan, inilah cara yang mereka gunakan.
140
Delapan Aliran Mahayana Yang Berkembang di Tiongkok
Sepanjang Sejarah :
http://daunbodhi.blogspot.com/2015/11/delapan-aliran-mahayana-
yang-berkembang.html
Oleh karena ada sebagian orang yang salah tafsir, mengira bahwa
tekad ke-18 adalah yang terpenting sehingga mengabaikan
keseluruhan 48 butir tekad. Mereka cuma menghendaki tekad ke-18
141
saja, di Jepang, sekte ini dinamakan sebagai Sekte Tekad ke-18.
Apakah boleh begini?
142
H ati yang setara dan tercerahkan tidak gampang terwujud, tetapi
hati yang suci tidak sulit diwujudkan, asalkan anda bersedia
melepaskan, maka kesucian hati akan muncul ke permukaan.
Maka itu dari segi manfaat yang sesungguhnya, “Sutra Usia Tanpa
Batas” mengungguli segala sutra lainnya. Dari semua judul sutra yang
dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni selama 49 tahun, “Sutra Usia
Tanpa Batas” merupakan sutra terunggul, tidak ada yang dapat
melampaui sutra yang satu ini.
http://sutrausiatanpabatas.blogspot.com/
144
K ami percaya bahwa kehidupan semakin sengsara, Buddha pasti
datang ke dunia. Sang Buddha Maha Maitri Maha Karuna tidak
mungkin tidak datang ke dunia ini. Tetapi kita tidak tahu dengan jati
diri yang bagaimana, Sang Buddha akan hadir di tengah-tengah diri
kita. Beliau juga mustahil membocorkan identitas diriNya.
Jadi Buddha tulen takkan membocorkan jati diriNya, takkan ada yang
mengetahui dan mengenaliNya. Sebaliknya kalau yang mengaku
dirinya adalah jelmaan Buddha dan Bodhisattva, ini pasti adalah yang
gadungan alias tukang tipu. Jika anda mendengar rumor begini,
janganlah ikut-ikutan pergi menemui si penipu, kalau anda ikut-ikutan
ke sana maka sudah masuk perangkapnya.
145
Jelmaan tulen, begitu jati diriNya terbongkar, Dia segera memasuki
ketidakkekalan. Di dalam sejarah perkembangan Ajaran Buddha
tercatat memang ada kasus sedemikian rupa, dimana jelmaan tulen
yang terbongkar jati diriNya segera memasuki ketidakkekalan, anda
tidak mungkin bisa bersua denganNya lagi.
Ada, memang ada orang yang berani melakukan kejahatan apa saja,
orang-orang semacam ini mungkin tidak takut pada Hukum Karma,
mereka datang menipu umat Buddha.
146
P eserta Zhunian yang membantu melafal Amituofo dan
mengantar kepergian pasien yang baru meninggal dunia, harus
mempunyai pengetahuan yang cukup.
http://ebooksukhavati.blogspot.com/search/label/Ebook%20Zhunian
31 Alam Kehidupan :
http://daunbodhi.blogspot.com/2015/10/31-alam-kehidupan.html
149
F aktor terpenting dari melatih diri adalah wajib mengamalkan
Bagaimana cara melatih sila? Hari ini kita harus menjadi praktisi
tulen dan jangan menjadi praktisi gadungan, praktisi ecek-ecek saat
ajalnya tiba, hanya bisa pasrah kembali berputar di dalam lingkaran
enam alam tumimbal lahir.
151
Sepuluh Kebajikan :
http://daunbodhi.blogspot.com/2015/11/sepuluh-kebajikan_20.html
andaikata usia sangat panjang, tetapi tubuh tidak sehat, bukankah ini
namanya siksaan? Ini bukan lagi disebut menikmati berkah tapi
menjalani siksaan.
Lain halnya kalau usia panjang tapi bertubuh sehat, ini baru
namanya menikmati kebebasan. Apakah mungkin diwujudkan? Tentu
saja dapat, di dalam Buddha Dharma dapat terwujud dengan bebas
tanpa rintangan. Apa alasannya? Sang Buddha menyampaikannya di
dalam sutra bahwa “Segala sesuatu muncul dari hati dan pikiran”.
152
Memohon kekayaan memperoleh kekayaan, memohon usia
panjang juga memperoleh usia panjang. Tetapi ada aturan mainnya,
yakni harus memohon dengan cara yang benar, yang sesuai dengan
Dharma, barulah dapat terkabul.
154
menggalang dana. Alhasil tidak lama kemudian pasti ada orang yang
datang mengantar uang kemari.
Maka itu selamanya hanya menuruti jodoh apa adanya dan takkan
memaksakan kehendak, begini barulah betul.
155
N iat pikiran memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia, kita dapat menyadarinya, ketika seseorang berada dalam
suasana hati yang bebas (tanpa beban) dan gembira, takkan ada
perasaan menua, anda tidak memikirkan usia tua, makanya tahun
demi tahun penampilanmu tetap saja awet muda.
156
memikirkan usia tua, maka tahun demi tahun kondisi tubuh mulai
mengalami penuaan.
Terutama bila ditinjau dari segi pekerjaan, ketika anda masih berkarir
atau aktif bekerja. Saya mempunyai banyak sahabat yang menjadi
pegawai negeri, tiap hari menyibukkan diri dengan pekerjaannya,
sehingga tidak punya waktu untuk memikirkan usia tua.
Mengapa demikian? Oleh karena tiap hari dia memikirkan hari tua,
setelah jadi tua, dia mulai memikirkan penyakit, makanya jadi sakit-
sakitan, tiap hari mengunjungi dokter, setia keluar masuk rumah sakit.
Segala sesuatu tercipta dari hati dan pikiran.
157
Beginilah faktanya, segala sesuatu muncul dari hati dan pikiran, anda
memikirkan hal yang baik, maka segalanya jadi baik; anda memikirkan
hal yang buruk, maka segalanya jadi buruk.
Demikian pula dengan tubuh fisik kita, keluarga kita, pekerjaan kita,
negara dan dunia, tak terpisahkan dari prinsip ini.
158
Niat pikiran yang paling buruk adalah merugikan orang lain demi
menguntungkan diri sendiri, ini merupakan niat pikiran yang paling
buruk. Hal ini berbeda dengan pendidikan Tiongkok zaman dulu,
dimana tujuannya bukanlah mengajarkan dirimu meraup keuntungan,
juga bukan mengajarimu menjadi naik pangkat dan kaya raya, tetapi
mendidikmu supaya menjadi insan suci dan bijak.
Lihatlah zaman dulu anak-anak sejak usia dini telah diarahkan supaya
bercita-cita menjadi insan suci dan bijak. Mengapa harus menuntut
ilmu di sekolah? Supaya dapat menjadi insan suci, menjadi insan bijak.
159
Saya percaya peradaban kita tidak kalah dengan peradaban Bangsa
India, ajaran Brahmana di India mengatakan bahwa mereka memiliki
sejarah peradaban yang berusia lebih dari 13 ribu tahun lamanya.
160
Keuntungan dan ketenaran yang berhasil anda peroleh, semuanya
telah ada di dalam garis hidup, buat apa berambisi mengejarnya?
Meskipun anda tidak berambisi mengejarnya, namun cepat lambat
pasti jadi milikmu.
Insan suci dan bijak Tiongkok zaman dulu mengajarkan pada kita
supaya mau mengalah, tidak mengajari kita supaya berambisi
mengejarnya. Apa yang berhasil anda peroleh, suatu hari nanti juga
akan habis dipakai, oleh karena tabungan pahalamu sudah kempes.
Hari ini anda masih memiliki secuil pahala, dari mana asalnya?
Pada masa kelahiran lampau anda melakukan kebajikan, menimbun
berkah selama kelahiran demi kelahiran, namun sayangnya tiba pada
satu masa kehidupan sekarang malah berhenti menimbunnya, jadi
pahala yang anda nikmati sekarang adalah berasal dari karma baikmu
pada masa kelahiran lampau.
161
M elatih diri adalah memperbaiki tindakan kita yang salah,
https://kejernihanpikiran.blogspot.com/
163
A jaran Buddha Sakyamuni tercantum di dalam sutra. Tempo
Apabila praktisi awam dan praktisi non awam tidak berminat lagi
mempelajari ajaran sutra, maka Ajaran Buddha akan berubah menjadi
kepercayaan takhayul.
164
Pasti ada pengabdian yang telah diberikan, pasti ada manfaatnya.
Bila kita menelusuri sejarah perkembangan Ajaran Buddha ke
belakang, maka kita dapat melihat bagaimana manfaat yang telah
diberikan oleh Ajaran Buddha kepada dunia ini.
Saat berusia muda, kami tidak pernah melihat di dalam vihara ada
kegiatan ceramah, tahunya cuma ada kegiatan ritual, tidak ada
ceramah, makanya saat itu kami tidak punya kesan yang baik
terhadap Ajaran Buddha.
165
O rang baik belum tentu punya banyak uang, juga belum
Yan Hui tidak pernah merasa dirinya tidak punya kedudukan, tidak
punya kekayaan, tidak pernah merisaukan kehidupannya sama sekali,
tidak pernah menaruh hal ini di dalam hati; di hatinya cuma ada ajaran
insan suci dan bijak, hal ini mesti kita pahami.
166
A pakah punya kedudukan atau tidak, apakah punya kekayaan
167
Kemudian dia menjadi Bupati di Kabupaten Baodi, kedudukan ini
lumayan tinggi, oleh karena berada di bawah pengawasan langsung
Kaisar. Makanya untuk ketiga kalinya dia berikrar mewujudkan 10 ribu
butir kebajikan. Istrinya mengeluh, untuk menyempurnakan 10 ribu
butir kebajikan, entah sampai kapan selesainya?
http://ebooksukhavati.blogspot.com/2014/06/empat-ajaran-liao-
fan.html
168
J anganlah memiliki niat loba, orang masa kini selalu berpikiran
serakah, jika setiap hari memikirkan ketamakan, tak peduli rakus akan
harta, rakus akan rupa, berambisi mengejar popularitas, selama ada
hati loba maka terjalin dengan Alam Setan Kelaparan.
169
Apabila anda dapat mengamalkan kemuliaan (welas asih),
kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan dan dapat dipercaya, maka
kehidupan yang akan datang pasti akan lebih baik daripada masa
sekarang ini, pahalamu akan lebih besar.
http://daunbodhi.blogspot.com/2015/11/sepuluh-kebajikan_20.html
170
A pakah kita di sini dapat melihat Alam Sukhavati? Tentu saja
171
Bagaimana bisa lenyap? Seiring bertambahnya usia, kemampuan ini
akan kian pudar. Kenapa bisa memudar? Bentuk-bentuk pikiran
semakin banyak. Ucapan mereka sungguh beralasan, serupa dengan
yang disebutkan di dalam sutra Buddha, khayalan sedikit, hatipun
suci, kemampuan alami jadi pulih kembali.
172
Daftar Pustaka
淨土大經解演義:
淨土大經解演義:
http://www.amtb.tw/baen/jiangtang.asp?web_choice=2&web_rel_in
dex=2241
Arsip :
http://tekadagung2.blogspot.com/
173
174