Anda di halaman 1dari 108

 
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung
Oktober-Desember 2014

Dikutip Dari :

Ceramah Master Chin Kung

Judul :

二零一四淨土大經科註 

Dipersembahkan Dengan Setulusnya Oleh :

Sukacita Melafal Amituofo

www.smamituofo.blogspot.com

Disebarluaskan secara gratis, dilarang memperjualbelikan.

 
Daftar Isi
Hal
 
 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung Oktober 2014……....06


01 Oktober 2014………..……………..………..………….07
05 Oktober 2014….……………...…………………...……14
06 Oktober 2014…...……………..……………………..…19
12 Oktober 2014………...........…..……………………..…23
17 Oktober 2014………....…………………………...……26
24 Oktober 2014………………..………………..………...27
26 Oktober 2014………………..……………………….…34
27 Oktober 2014………………..…………………….……42
28 Oktober 2014………………..………………………….52
29 Oktober 2014………………..……………………….…59

 
Kutipan Ceramah Master Chin Kung November 2014…....60
06 November 2014……………………..…………….……61
08 November 2014……………………………………...…63
09 November 2014………………………………….......…64
11 November 2014…………………………..………….…66
14 November 2014……………………………...…………67
16 November 2014……………………………...…………69
19 November 2014…………………………………...……71
26 November 2014……………………………….………..72
27 November 2014……………………………………...…74

Kutipan Ceramah Master Chin Kung Desember 2014….…76


03 Desember 2014……………...………………………….77
07 Desember 2014……………...……….………....………79
08 Desember 2014……………...……….……………....…81
10 Desember 2014……………...……….…………………84
12 Desember 2014……………...……….…………………88
19 Desember 2014……………...……….……………....…92

 
22 Desember 2014……………...……….…………...….…93
26 Desember 2014……………...……….……………....…95
28 Desember 2014……………...……….…………...…….96
29 Desember 2014……………...……….……………....…98
30 Desember 2014……………...……….……………..…100
31 Desember 2014……………...……….…………….….104
 

 
 

 
 

Adaa praktisi yang tiap hari merrenungkan Buddha Amitabha,A tetapi kennapa
Budddha Am mitabha tiddak menjeemputnya?? Karena masih ada a keragguan,
anddaikata 99 persen
p dia memikirkkan Buddhaa Amitabhaa, tetapi masih
m ada siisa 1
persen adalahh keraguan, contohnyya : “Apakah ini benaar-benar nyyata adanyya?”,
denngan hanyaa sebutir keeraguan inii juga meruupakan rinntangan. Seebutir keragguan
ini harus dilen
nyapkan dan membaangkitkan keyakinan
k penuh, tekkad yang bulat,
b
saya hanya in ngin terlahir ke Alamm Sukhavaati, di dunia ini tidakk ada lagi yang
y
dipiikirkan, hingga
h miisi menyeebarluaskann Ajaran Buddha dan mem mberi
mannfaat bagi para makkhluk, jugaa jangan diipikirkan, begitu andda memikiirkan
hal ini, maka akan gagall terlahir ke
k Alam Suukhavati.

Tettapi bukannkah Buddhha menyurruh kita agara bertekkad menyeelamatkan para


makkhluk? Meemang benaar, tidak saalah, terlebbih dulu sammpai di Allam Sukhaavati,
seteelah menccapai KeB Buddhaan barulah kembali
k laggi menyellamatkan para
makkhluk, ini baru
b betul..

Anddaikata seekarang annda menem mpatkan usaha


u untuuk menyellamatkan para
makkhluk di urutan
u perrtama, sayya sungguuh bermaittri karuna,, saya henndak
mennyelamatkan para makhluk, baarulah kem mudian mennyelamatkaan diri senndiri,
padda akhirnyya diri seendiri mallah yang tidak berrhasil terlaahir ke AlamA
Sukkhavati, dengan keggagalan inni maka harush berpputar lagii di lingkkaran
tum
mimbal lahhir. Maka dikhawatir
d rkan semakkin beradaa di dalam
m roda sam msara
sem
makin terseesat, sungguuh berbahaaya!

 
Jika anda tidak percaya, dengan menggunakan perumpamaan jaman sekarang
untuk membuat perbandingan, dalam masyarakat masa kini yang penuh
dengan kesenangan duniawi, apakah anda tidak tergoda? Harta, rupa,
ketenaran dan keuntungan, tujuh perasaan (suka, amarah, sedih, senang, cinta,
benci, nafsu keinginan) dan Panca Kamah (Harta, rupa, ketenaran, makanan,
tidur), apakah anda takkan goyah? Begitu hati anda tergerak maka celakalah.

Tekad yang anda miliki bukanlah tekad benar, tekad benar adalah melepaskan
semua kemelekatan, benar-benar takkan goyah, ini barulah dapat terjalin
dengan Buddha.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 Oktober 2014


 

Di dalam Saddharma Pundarika Sutra dijelaskan bahwa Buddha Sakyamuni


muncul di dunia ini adalah demi mengajari anda untuk mencapai KeBuddhaan,
jadi bukan untuk melakukan hal lainnya. Buddha membabarkan Dharma pada
kita, kita harus memiliki kemampuan untuk memahaminya. Buddha
membabarkan 84 ribu pintu Dharma kepada kita, 84 ribu hanyalah sebuah
angka, sebuah lambang saja, sesungguhnya 84 ribu pintu Dharma adalah pintu
Dharma yang tak terhingga.

Di dalam Sutra Intan dikatakan bahwa “Pintu Dharma adalah setara, tidak ada
yang lebih tinggi maupun rendah”, 84 ribu pintu Dharma, setiap pintu adalah
setara. Mengapa demikian? Karena semuanya dapat membantu kita
memutuskan kekotoran batin (klesa) dan mencapai KeBodhian. Masalahnya
adalah harus tepat sasaran, ibarat penyakit harus mendapat asupan obat yang
tepat sasaran, dengan demikian barulah sakit dapat sembuh; sebaliknya bila
obatnya tidak tepat sasaran, maka ini akan menambah parah penyakitmu,
bahkan menemui ajal.

 
Maka itu obat tidak boleh sembarangan dikonsumsi, begitu pula pintu Dharma
tidak boleh sembarangan dipelajari, jika sembarangan dipelajari, setelah
dipelajari ternyata tidak tepat sasaran maka ini akan merepotkan! Maka itu
mengapa kita memerlukan guru, guru memiliki pengalaman dalam melatih
pintu Dharma, guru dapat membantu kita memilih pintu Dharma, memberi
saran kepata kita dalam menentukan pilihan, harus mempersiapkan persyaratan
ini, guru akan membantumu. Pokok persoalannya adalah bagaimana diri
sendiri dapat memahami intisari ajaran.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 Oktober 2014


 

Kita bertemu dengan pintu Dharma ini, sungguh leluasa, dengan keyakinan,
tekad dan melafal Amituofo, bukan hanya dapat keluar dari enam alam
tumimbal lahir, bahkan juga dapat keluar dari Dasa Dharmadhatu (Alam
Buddha, Bodhisattva, Pratyeka Buddha, Sravaka, Dewa, Manusia, Asura,
Binatang, Setan Kelaparan, Neraka), ke mana harus mencari pintu Dharma
serupa ini? Tidak ada.

Pintu Dharma ini dibuka oleh Buddha Amitabha buat kita semuanya, kita
harus tahu berterimakasih. Bagaimana caranya untuk berterimakasih? Dengan
membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, berniat terlahir ke
Alam Sukhavati. Lalu mengapa banyak orang yang tidak sanggup
melakukannya? Karena masih mendambakan dunia ini, tidak rela
meninggalkannya, mengira masih ada metode yang lebih baik, tidak disangka
ini merupakan kesalahan terbesar! Seperti taraf diri kita yang dipenuhi oleh
kekotoran batin, tabiat dan rintangan karma yang sangat berat, selain pintu
Dharma ini, maka tiada jalan lain lagi.

Dunia ini adalah semu, pasti bukan nyata adanya. Waktu lalu kami
menyaksikan film dokumenter tentang peristiwa gempa dan tsunami di Jepang,
tempo hari tinggi gelombangnya baru mencapai 10 meter. Film dokumenter ini
adalah hasil pantauan dari udara, adalah kejadian nyata bukanlah skenario

 
semata. Lihatlah begitu tsunami menyapu, hanya dalam waktu beberapa menit,
semuanya sudah tidak ada lagi, sebuah kota hanya dalam beberapa menit
sudah tidak tampak lagi, seluruhnya dihanyutkan gelombang tsunami,
kecepatannya membuat manusia tak berdaya melarikan diri. Meskipun
menggunakan mobil juga tidak dapat melarikan diri karena kecepatan air
melebihi kenderaanmu, betapa mengerikan! Menyaksikan film dokumenter ini
sungguh merasakan dengan mendalam tentang ketidakkekalan, dunia ini
sungguh tidak kekal.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 Oktober 2014


 

Mengapa ada orang yang memiliki berkah dan ada yang tidak memiliki
berkah? Ini harus melihat seberapa pencerahan yang dimiliki diri sendiri,
adakah melatih diri dengan serius. Di bagian akhir dari sutra ini dijelaskan
bahwa manusia di dunia ini setiap hari menyibukkan diri untuk mengejar hal-
hal yang tidak penting, yakni hal yang sepele, yang tidak ada kaitannya,
sehingga melupakan urusan besar sama sekali.

Urusan besar adalah untuk mengenali diri sendiri, mengenali lingkungan


hunian diri sendiri, ini sangat penting! Setelah mengenalinya, barulah dapat
menentukan pilihan. Sutra ini telah memperkenalkan pada kita dengan jelas
tentang Alam Sukhavati, juga telah menjelaskan pada kita bagaimana kondisi
Alam Saha, dengan membandingkan dua alam ini, maka kita sudah harus tahu
bagaimana menjatuhkan pilihan, pasti harus melepaskan Alam Saha, pasti
harus memilih Alam Sukhavati.

Untuk terlahir ke Alam Sukhavati lebih mudah daripada bertumimbal


lahir kembali ke Alam Saha, karena untuk terlahir ke Alam Sukhavati hanya
memerlukan tiga syarat yakni yakin, bertekad dan melafal Amituofo; melafal
Amituofo adalah memwibawakan Negeri Buddha, melafal Amituofo adalah
berinvestasi di Alam Sukhavati, setelah investasi kita sudah mencukupi maka
kita dapat pergi ke sana.
10 

 
Melafal Amituofo sangatlah penting, tidak melafal Amituofo merupakan
kesalahan terbesar!

    

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 Oktober 2014

“Para Bodhisattva ini mengetahui bahwa Triloka adalah semu, namun


melakukan misi penyelamatan tidak mengabaikan para makhluk, maka itu
disebut melampaui”.

Mengetahui bahwa Trailokya (Kama-loka, Rupa-loka dan Arupa-loka) adalah


semu, lalu kenapa lagi datang ke dunia? Demi menyelamatkan para makhluk,
bukanlah untuk kepentingan diri sendiri, membantu para makhluk menderita
dan tersesat, jika bukan karena ini Dia takkan datang.

Makhluk di sini memohon maka Buddha dan Bodhisattva akan


mengabulkannya. Makhluk di sini menderita, Bodhisattva merasakannya,
mengapa bisa merasakannya? Karena dia berjodoh dengan makhluk tersebut,
pada masa kelahiran lampau kalpa yang tak terhingga pernah memiliki
hubungan, mungkin saja merupakan suami istri, atau sebagai ayah anak, atau
sebagai saudara, atau sebagai sahabat.

Maka itu ketika sesuatu terjadi pada si makhluk, Bodhisattva akan turut
merasakannya, dengan adanya perasaan tersebut Bodhisattva dapat melihat
dan mendengarnya, dengan sendirinya Bodhisattva akan menjelma datang
untuk membantu si makhluk. Beginilah perihalnya, maka itu disebut tidak
mengabaikan para makhluk.

11 

 
Kemudian juga dikatakan “Menjadi Sahabat yang tidak perlu diundang”, para
makhluk masih belum mengundangNya, namun Bodhisattva sudah datang
terlebih dulu, mengapa demikian? Ini karena pada masa kelahiran lampaunya,
memilih jalinan jodoh yang sangat mendalam. Kita senantiasa melimpahkan
jasa kepada para musuh kerabat penagih hutang sejak kelahiran demi kelahiran,
sejak masa ke masa, kita tidak pernah melupakan dan mengabaikan mereka.

Setelah kita menjadi Bodhisattva, kita memiliki kemampuan gaib, dimanapun


musuh kerabat kita berada, penderitaan bagaimana yang mereka alami,
melewati kehidupan yang bagaimana, kita akan mengetahui keseluruhannya,
sehingga mampu membantu mereka. Membantu mereka dengan kebijaksanaan
dan memberikan manfaat yang sesungguhnya, yakni membantu mereka agar
tercerahkan, membantu mereka agar membangkitkan keyakinan dan tekad
melafal Amituofo dan berniat terlahir ke Alam Sukhavati, maka dalam sekejab
dia akan segera terselamatkan.

Meskipun si makhluk tidak sudi menerimanya, namun Bodhisattva takkan


berputus asa, senantiasa memperhatikan dan menjaganya dari kelahiran demi
kelahiran, sampai kapan si makhluk sudah dapat menerima ajaran, maka
Bodhisattva akan memperkenalkan lagi padanya pintu Dharma pelafalan
Amituofo, sehingga makhluk tersebut dalam satu kelahiran akan meraih
keberhasilan. Jika si makhluk masih belum dapat menerima ajaran ini, maka
terlebih dulu membantunya memutuskan kejahatan memupuk kebajikan,
supaya dia dapat menghindari tiga alam penderitaan bertumimbal lahir di
Alam Manusia dan Alam Dewa.

Makhluk di dunia ini tidak mengetahui hal ini, namun orang jaman dahulu
banyak yang menyadarinya, sekarang jarang yang mengetahuinya, bahkan
hampir tidak ada lagi. Mengapa demikian? Karena tidak ada yang mengajari,
tidak ada yang menceramahkannya. Orang jaman dahulu ada orang tua yang
mengajarinya, sejak kecil anda sudah didik, maka itu ada akarnya, sekarang
akar (budi pekerti) tersebut sudah tidak ada lagi. Maka itu Bodhisattva

12 

 
kesulitan dalam menyelamatkan makhluk di dunia ini, Bodhisattva saja merasa
kewalahan, apalagi diri kita, sudah bisa dibayangkan dan mengetahuinya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 Oktober 2014


 

13 

 
 

Diantara segala sutra dan sastra dalam pintu Ajaran Buddha, Sutra Usia Tanpa
Batas hasil rangkuman Upasaka Xia Lian-ju merupakan yang paling baik,
mengapa demikian? Setiap kata dan kalimatnya merupakan kalimat sutra yang
ada pada lima versi terjemahan Sutra Usia Tanpa Batas dalam Bahasa
Mandarin, tidak ada satu kata pun yang diubahnya. Sedangkan hasil
rangkuman versi lainnya banyak ditemukan, Venerable Hong Lin
menunjukkan berbagai versi rangkuman tetapi di dalamnya banyak aksara
yang sudah diubah, hal ini tidak diperbolehkan oleh para praktisi senior dalam
pintu Ajaran Buddha, sedangkan hasil rangkuman Upasaka Xia Lian-ju
menghindari tindakan salah serupa ini.

Upasaka Xia Lian-ju menggunakan waktu selama tiga tahun untuk merangkum
Sutra Usia Tanpa Batas dari berbagai versi terjemahan dalam Bahasa
Mandarin, lalu menggunakan waktu selama tujuh tahun untuk
menyempurnakannya sehingga menjadi versi rangkuman yang baik. Di dalam
buku sutra hasil rangkuman beliau ini, bila anda mencoba mencari
kelemahannya, takkan mungkin ditemukan, takkan ada kelemahan dan
kesalahannya. Maka itu saya (Master Chin Kung) dapat memastikan bahwa
dalam masa berakhirnya Dharma sembilan ribu tahun ini, yang dapat
menyelamatkan para makhluk adalah Sutra Usia Tanpa Batas hasil rangkuman
Upasaka Xia Lian-ju. Dengan demikian barulah dapat melepaskan segala
kemelekatan, di dalam Sutra Intan disebutkan bahwa kemelekatan pada
Dharma saja harus dilepaskan, apalagi yang bukan Dharma, segalanya harus
dilepaskan, hanya sepatah Amituofo yang dilafal berkesinambungan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 5 Oktober 2014

14 

 
Di dunia ini masih ada insan yang memiliki kebijaksanaan, mereka telah mulai
melangkah maju. Bulan lalu, akhir bulan 8, saya berada di Hongkong, ada
yang menyampaikan padaku bahwa taman kanak-kanak, sekolah dasar dan
sekolah menengah di Inggeris, telah belajar Bahasa Mandarin, ini adalah
kebijakan pemerintah. Ada orang yang bertanya mengapa harus mempelajari
Bahasa Mandarin? Staf Kementerian Pendidikan mereka menjawab, masa
mendatang di seluruh dunia peranan Bahasa Mandarin akan sama dengan
Bahasa Inggeris, andaikata anda tidak mempelajarinya maka akan rugi besar.

Orang Inggeris memang pintar, mereka mempelajari Aksara Han, bahkan juga
ingin menguasai Bahasa Mandarin Klasik, mengapa demikian? Karena pustaka
Bangsa Tiongkok ditulis dalam Bahasa Mandarin Klasik, bila anda memiliki
kemampuan ini maka akan sanggup membaca “Siku Quanshu (kumpulan dari
buku-buku yang disusun pada masa Dinasti Qing)”, jangan mengandalkan
terjemahannya. Yang namanya terjemahan tak terhindarkan dari adanya
kesalahan, lebih baik anda membacanya secara langsung.

Sementara itu di Indonesia telah memulainya pada bulan 7 yang lalu,


menggalakkan pelajaran “Di Zi Gui” di sekolah dasar dan sekolah menengah
seluruh pelosok negeri, mereka menerjemahkan pembahasan Di Zi Gui oleh
Guru Cai ke dalam Bahasa Indonesia. Dampak ini akan sungguh besar,
Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, mereka memiliki
kebijaksanaan dan pandangan jauh ke depan.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 5 Oktober 2014


 

Jaman dulu pendidikan keluarga masih diutamakan, waktu dulu masih ada kuil
leluhur, di sana anda dapat melihat buku silsilah, di dalamnya ada tertera tata
krama keluarga, ajaran keluarga yang harus ditaati oleh seluruh anggota
keluarga tersebut secara turun temurun, ini adalah ajaran leluhur dan tidak
boleh melanggarnya, jika melanggarnya maka ini sungguh tak berbakti.

15 

 
Jaman sekarang kuil leluhur sudah tidak ada lagi, buku silsilah juga tidak ada
lagi, manusia terhadap keluarganya semakin tidak memiliki perasaan lagi, dia
sudah tidak mencintai keluarganya lagi. Andaikata dia mengetahui tentang
sejarah asal usul keluarganya, sejak ribuan tahun yang lalu, satu persatu
generasi yang tercatat dalam buku silsilah hingga sekarang dirinya sendiri,
andaikata anda bisa mengetahuinya, maka terhadap keluarga ini, akan timbul
rasa sayang dan melindunginya.

Hubungan manusia yang semestinya dan moralitas adalah dibangun dari


landasan ini. Maka itu bagi orang Tionghoa, hal yang paling besar dan paling
penting sepanjang hayatnya adalah memperingati leluhurnya. Cobalah kalian
pikirkan, para leluhur yang telah jauh jarak waktunya, namun kita masih tidak
melupakannya, maka Opa Oma dan ayahbunda yang ada di depan mata,
masihkah mungkin kita takkan berbakti pada mereka? Maka itu di dalam “Lun
Yu (Analects of Confucius)” tercantum Konfucius berkata bahwa dengan
memperingati leluhur maka moralitas masyarakat dan kondisi masyarakat akan
menjadi bajik dan jujur.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 5 Oktober 2014


 

Buddha dan Bodhisattva merupakan relawan multikultural, takkan berminat


sama sekali pada ketenaran dan keuntungan. Menyampaikan apa yang
sesungguhnya kepada anda, takkan ada sepatah pun kepalsuan, asalkan anda
bersedia belajar maka anda pasti akan memperoleh manfaat, manfaat ini
bukanlah kedudukan tinggi, juga bukan harta kekayaan, tetapi adalah
memecahkan kesesatan membuka pencerahan, manfaat sejati yang selanjutnya
adalah menjauhi penderitaan memperoleh kebahagiaan.

Buddha mengajarkan kita untuk menjauhi penderitaan yang sesungguhnya, apa


yang dimaksud dengan penderitaan yang sesungguhnya itu? Yakni enam alam
tumimbal lahir, jika belum keluar dari enam alam tumimbal lahir maka ini
16 

 
bukanlah disebut kebahagiaan yang sesungguhnya, kebahagiaan sejati itu
adalah Alam Sukhavati. Mengapa demikian? Ini disebut Dharma menakjubkan
yang tiada taranya, yakni sepatah Amituofo, membangkitkan keyakinan dan
tekad melafal Amituofo, Master Ou Yi yang memberitahukannya pada kita.

Benar-benar yakin, tidak ada keraguan sama sekali, benar-benar bertekad


terlahir ke Alam Sukhavati, enam alam tumimbal lahir terlalu menderita,
cukup sudah kesengsaraanku, aku tak ingin melanjutkan lagi berputar di roda
samsara. Semoga pada kelahiran ini dapat serupa dengan Master Hai Xian,
memiliki kepastian, yakin akan ketrampilan melafal Amituofo yang dimiliki
diri sendiri, Buddha Amitabha pasti datang menjemputku terlahir ke Alam
Sukhavati, melepaskan segala kemelekatan jiwa dan raga.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 5 Oktober 2014


 

Sebelum menjadi pendukung atau pelindung Dharma, terlebih dulu melindungi


diri sendiri, andaikata diri sendiri saja tidak mampu melindungi diri sendiri,
bagaimana mungkin anda bisa melindungi Buddha Dharma. Melindungi diri
sendiri dengan baik adalah dengan serius melatih sila, samadhi dan prajna,
haruslah karena menjalankan sila maka memperoleh samadhi, praktisi sekalian
seharusnya memahami apa tujuan dari menjalankan sila? Yakni memperoleh
kesucian hati, hati yang suci itu adalah samadhi; memperoleh keseimbangan
batin, hati yang seimbang itu adalah samadhi tinggi.

Andaikata setelah menjalankan sila tidak mampu memperoleh samadhi, maka


menjalankan sila adalah menciptakan karma buruk, mengapa demikian?
Karena masih memiliki perbedaan, kemelekatan, melihat orang lain tidak
menjalan sila lalu menfitnahnya, mengkritiknya, menyalahkannya. Anda pergi
memberi pelajaran pada orang tersebut, apakah dia akan menerimanya begitu
saja? Bila dia tidak sudi menerimanya lalu menarik kesimpulan, yah sudahlah,
saya tidak ingin belajar lagi. Maka dengan demikian anda telah memutuskan
jalinan jodohnya belajar Ajaran Buddha. ini disebut memutuskan jiwa
17 

 
kebijaksanaan Dharmakaya orang lain, akibat dosa ini adalah jatuh ke Neraka
Avici.

Orang yang benar-benar menjalankan sila, seperti Master Hai Xian, tidak ada
satupun orang yang tidak dihormatinya, mengapa demikian? Karena setiap
makhluk sesungguhnya adalah Buddha, maka itu dia menghormatinya.
Mengapa para makhluk yang mulanya adalah Buddha kini malah menjadi
sedemikian? Karena dia sedang tersesat dan belum menemukan kembali jiwa
sejatinya, pencapaian KeBuddhaan hanyalah masalah cepat lambat saja, ada
orang yang pada kehidupan ini atau kehidupan mendatang mencapai
KeBuddhaan namun ada juga yang kelak setelah kalpa yang tak terhitung
lamanya barulah mencapai KeBuddhaan, namun yang pasti setiap insan pasti
akan mencapai KeBuddhaan. Anda mana boleh merendahkannya? Anda mana
boleh menyalahkannya? Ini bukanlah tipe praktisi yang menjalankan sila,
karena praktisi yang mengamalkan sila, tutur katanya lembut dan ramah.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 5 Oktober 2014


 

18 

 
 

Hari ini kita bertemu dengan Ajaran Sukhavati, cobalah pikirkan sepuluh
tahun yang lalu kita bertemu dengan pintu Dharma ini, namun mengapa
sekarang setelah mendengar ceramah tentang sila malah jadi goyah hatinya
pada Ajaran Sukhavati? Selama sepuluh tahun ini bagaimana ketrampilan
melafal Amituofo yang dimiliki, maka diri sendiri sudah bisa
membayangkannya, selama sepuluh tahun sia-sia saja melafal Amituofo.
Hanya hembusan angin dan gelombang kecil menerpa, anda sudah tidak
mampu bertahan, bagaimana anda dapat terlahir ke Alam Sukhavati?

Jujur saja anda hanya berputar di lingkaran tumimbal lahir, mengapa demikian?
Karena anda tidak gentar akan penderitaan roda samsara, anda masih
mendambakan dunia ini, niat pikiranmu yang timbul adalah membeda-bedakan
dan melekat, satu pun belum dilepaskan, masih mendambakan ketenaran dan
keuntungan di dunia ini.

Maka itu pikiran anda tidak terfokus, anda masih belum memahami
sepenuhnya. Meskipun sudah sepuluh tahun anda mendengar ceramah, satu
patah pun tidak anda pahami. Mengapa anda tidak memahaminya? Karena di
hatimu masih terdapat hambatan, rintangan ini belum anda lenyapkan,
meskipun sepuluh tahun mendatang, anda masih juga kebingungan, maka anda
hanya akan berada di ujung tanduk. Sepanjang hidup manusia hanya ada
berapa dasawarsa, satu petikan jari sudah berlalu.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Oktober 2014


19 

 
Andaikata setiap niat pikiran yang muncul adalah mengingat Buddha, maka
Buddha akan muncul di hadapan kita, karena telah dipelihara menjadi sebuah
kebiasaan. Jangan pikirkan hal lainnya, karena yang lainnya adalah enam alam
tumimbal lahir. Hanya sebersit niat pikiran ini, yakni mengingat Buddha
Amitabha. Bodhisattva, Pratyeka Buddha dan Arahat janganlah dipikirkan,
setelah sampai di Alam Sukhavati barulah berjumpa dengan Mereka, Mereka
akan bersukacita menyambut kedatangan kita.

Janganlah pernah berpikir, Saya kan Bodhisattva Avalokitesvara yang selama


ini memberkatimu, tapi kamu malah tidak pernah mengingat diriKu, ini adalah
cara pikir orang awam, ini bukan Hati Bodhisattva. Seluruh Bodhisattva
mengharapkan agar kita melafal Amituofo, karena dengan melafal sepatah
Amituofo ini, semua Bodhisattva akan bersukacita, daripada kita melafal nama
Bodhisattva. Dengan terlahir ke Alam Sukhavati barulah kita dapat
mewujudkan harapan seluruh Buddha dan Bodhisattva.

Ketika pertama kali saya memberikan ceramah di Hongkong, ada seorang


rekanku dari Aliran Tian Tai, dia tidak sudi melafal Amituofo tapi melafal
nama Buddha Sakyamuni. Dia bilang kita kan berada lebih dekat sama Buddha
Sakyamuni, sementara Buddha Amitabha itu berada nun jauh di sana. Saya
bilang kepadanya, melafal Amituofo, Buddha Sakyamuni akan bersukacita,
tidak melafal Amituofo, Buddha Sakyamuni akan mengalirkan air mata.
Mengapa demikian? Karena anda telah menyalahtafsirkan maknanya, anda
telah menganggap Buddha Sakyamuni serupa orang awam, masih punya
perasaan awam.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Oktober 2014


 

Kita melihat para praktisi pelafal Amituofo sejak jaman dulu hingga sekarang,
baik umat berkeluarga maupun anggota Sangha, hanya memerlukan waktu tiga
atau lima tahun saja sudah mencukupi. Dengan jangka waktu tersebut mereka
sudah berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, takkan berada di dunia ini lagi
20 

 
menjalani penderitaan, dia memiliki kemampuan untuk terlahir ke Alam
Sukhavati. Dia telah terjalin dengan Buddha Amitabha, Buddha Amitabha
akan datang melihatnya dan dia akan memohon Buddha agar membawanya ke
Alam Sukhavati, meskipun masih memiliki masa hidup, namun dia tak
menginginkannya lagi. Hidup sehari di dunia ini maka harus menjalani
penderitaan sehari lagi; lebih baik secepatnya terlahir ke Alam Sukhavati dan
lebih awal pergi ke Alam Sukhavati maka lebih awal pula menikmati
kebahagiaan, ini adalah insan yang memiliki kebijaksanaan.

Andaikata masih mendambakan dunia ini, maka ini bukanlah orang pintar,
bukanlah praktisi yang tercerahkan. Menyelamatkan makhluk di dunia ini
hanyalah sebuah kiasan indah belaka, sesungguhnya hidup lebih lama
hanyalah untuk menjalani lebih banyak penderitaan, mana mungkin
menyelamatkan makhluk lain? Urusan menyelamatkan para makhluk takkan
habis dilakukan meskipun harus melalui kelahiran demi kelahiran, jadi apa
yang akan dilakukan orang pintar?

Selekasnya terlahir ke Alam Sukhavati, setelah mencapai KeBuddhaan di sana,


barulah kembali lagi untuk menyelamatkan semua makhluk. Mengapa
demikian? Karena dia takkan lagi merasakan penderitaan para makhluk.
Meskipun dia berada di sini namun dia merasakan kebebasan serupa di Alam
Sukhavati, dia takkan tersesat akan jiwa sejatinya, dengan cara ini dia kembali
lagi untuk menyelamatkan para makhluk dan menjalankan Jalan Bodhisattva.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Oktober 2014


 

Siapa yang paling memiliki berkah? Praktisi Pelafal Amituofo yang paling
memiliki berkah, dia terlahir ke Alam Sukhavati menjadi Buddha, adakah di
dunia ini pahala yang dapat sebanding dengannya? Meskipun di dunia ini
menjadi kaisar atau di surga menjadi Raja Dewa, juga tidak berdaya keluar
dari enam alam tumimbal lahir, mana mungkin bisa dibandingkan.

21 

 
 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Oktober 2014


 

Pintu Dharma yang terunggul ini takkan ada duanya lagi, anda bisa bertemu
dengannya karena pahala yang telah anda timbun pada masa kelahiran yang
lampau. Andaikata bukan pahala yang telah anda timbun pada masa kelahiran
yang lampau, maka anda takkan bertemu dengannya, meskipun telah bertemu,
anda juga akan melewatinya dengan begitu saja. Apalagi saat sekarang di
dunia ini, banyak pintu Dharma lainnya yang menyarankan anda agar jangan
melafal Amituofo, setelah anda mendengarnya, anda percaya begitu saja,
sehingga menyia-nyiakan kesempatan kali ini, melewatinya begitu saja.
Setelah menyesalinya mungkin juga sudah terlambat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Oktober 2014


 

 
22 

 
 

Keiindahan AlamA Sukhaavati memmang sudahh ada sejaak semula di dalam jiwa
sejaati kita, jad
di bukan berasal
b darii luar, ketiika anda menemukan
m n kembali jiwa
sejaati maka anda
a akan mencapaiinya. Samppai taraf mana m keinndahannya?? Ini
tidaak mungkin n bisa andda bayangkkan, setelahh terlahir ke
k Alam Sukhavati
S a
anda
akaan dapat meelihat dan menikmatiinya.

Maaka itu jang gan sampaai diperdayya oleh beerkah kecill Alam Deewa dan AlamA
Maanusia ini, sehingga
s m
melupakan keindahann yang berasal dari jiiwa sejati anda
a
senndiri. Siapaa saja yangg dapat meencapainyaa? Merekaa yang mellepaskan ename
alamm tumimb bal lahir yaang akan mencapain
m nya. Sedanngkan oranng yang masih
m
menndambakan n enam allam tumim mbal lahir dan Dasa Dharmadhhatu (10 Alam A
Dhaarma), meereka takkaan berdayaa mencapaainya, merreka takkaan bisa keluar,
oranng awam tidak mam mpu keluarr dari enamm alam tum mimbal lahhir, sedanggkan
Sraavaka, Praatyeka Budddha, Boddhisattva tidak
t mammpu keluaar dari Dasa D
Dhaarmadhatu u. Apa alasaannya? Kaarena tidakk sudi meleepaskan.

Mengapa dia tidak sudi melepaskaan? Karena tidak meemahami kebenaran


k y
yang
sesuungguhnyaa. Setelah belajar Ajaran Budddha menjaddi siswa Buddha, apaakah
suddah sangguup melepaskan? Belum tenttu. Praktissi yang memiliki
m akar
kebbijaksanaan
n terungguul, setelahh mendenggar Ajaraan Buddhaa akan seegera
mem mahami kebenaran
k yang sesungguhn
s nya, segeera meleppaskan seemua
kemmelekatan, dia bukann hanya dapat
d keluaar dari enaam alam tumimbal
t lahir
nammun juga berhasil keluar
k darii Dasa Dhharmadhatuu, dia terllahir ke Alam
A
Dhaarma Tung ggal Sejati yakni Alam
A Sukhavati, ini barulah daapat menccapai
kesempurnaan n.

23 

 
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Oktober 2014
 

Setelah melafal Amituofo hingga berhasil, meskipun masih memiliki masa


hidup namun juga tidak dikehendakinya lagi, memohon agar Buddha
Amitabha datang menjemputnya ke Alam Sukhavati, Buddha Amitabha akan
mengabulkan permohonan ini. Namun bisa juga tidak ingin pergi dulu dan
masih mau bertahan di dunia ini, mengapa demikian? Mencapai KeBuddhaan
di dunia ini lebih cepat dibandingkan dengan Alam Sukhavati.

Di Alam Sukhavati segalanya lancar-lancar saja; sedangkan di alam ini cobaan


siap menerpa setiap saat, andaikata anda dapat melewati semua rintangan,
maka ini seperti yang dikatakan oleh praktisi senior jaman dulu, yakni melatih
diri sehari di alam saha, serupa dengan melatih diri seratus tahun di Alam
Sukhavati. Jalinan jodoh buruk dan rintangan yang terlampau banyak, anda
dapat berhasil melewatinya, melewatinya dengan lancar dan takkan
terpengaruh, maka jasa kebajikan ini sungguh hebat.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Oktober 2014


 

Seunggul apapun berkah Alam Dewa dan Alam Manusia, namun takkan dapat
dibandingkan dengan Alam Sukhavati, Alam Sukhavati telah sempurna akan
segalanya, takkan ditemukan secuil pun kelemahannya. Usia penghuni Alam
Dewa memang panjang, namun ada batasnya, usia penghuni Surga naiva-
sajjñin-nāsajjñin (Pali : neva-saññināsaññin) adalah 80 ribu kalpa besar, 80
ribu kalpa besar juga ada batas waktunya, ketika hari terakhir tersebut tiba apa
yang akan terjadi? Di dalam sutra, Buddha membabarkan pada kita bahwa
setelah kehidupan Dewa itu berakhir maka dia akan jatuh kembali, karena dia
telah memanjat hingga yang paling tinggi, di atasnya sudah tidak ada lagi,
maka dia akan jatuh ke tingkatan bawah.

24 

 
Betapa menyedihkan makhluk enam alam tumimbal lahir, naik dan turun,
perlahan memanjat sampai ke atas lalu turun lagi, beginilah makhluk di enam
alam tumimbal lahir. Maka itu Ajaran Buddha amatlah penting, ajaran yang
dibabarkan Buddha adalah mengalir dari hati sejati, ketulusan dan maitri
karuna, kita harus tulus dan memiliki rasa hormat barulah dapat menerimanya.
Apabila masih memiliki keraguan terhadap ajaran sutra maka ini akan menjadi
halangan bagi anda untuk terlahir ke Alam Sukhavati. Siapa yang menghambat
dirimu? Yakni diri sendirilah yang merintangi diri sendiri, bukan orang lain.

Setelah jelas akan hal ini, tiada sesuatu apapun yang bukan karena diperbuat
oleh diri sendiri dan akibatnya juga diterima oleh diri sendiri, karena itu jangan
menyalahkan orang lain, semua ini karena kecerobohan diri sendiri, diri sendiri
yang tersesat, diri sendiri tidak memahami isi ceramah, membuat penafsiran
sendiri, maka masalah pun muncul keluar.

Orang seperti ini sangat banyak, bahkan terlalu banyak, ada berapa orang yang
begitu mendengar ceramah langsung timbul keyakinan? Sebagian besar orang,
hatinya tidak teguh, karena tidak memiliki ketetapan hati sehingga belajarnya
jadi kacau balau, ketika hanya belajar satu pintu Dharma saja maka masih
lumayan, tetapi setelah belajar dua pintu Dharma maka hatinya mulai merasa
ragu, ketika belajar tiga pintu Dharma maka dia jadi tersesat. Semakin banyak
semakin merepotkan, semua ingin dipelajarinya maka jadi kacau, pikiran jadi
kalut, caranya pun jadi amburadul. Ini juga berarti dia tidak memahami apa
yang sebenarnya diajari Buddha, dia hanya belajar tapi tak punya tujuan.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Oktober 2014


 

25 

 
 

Siapakah yang memiliki berkah? Praktisi yang membangkitkan keyakinan dan


tekad, menfokuskan diri melafal Amituofo merupakan insan yang memiliki
berkah dan kebijaksanaan yang tak terbayangkan. Dia belum tercerahkan,
serupa dengan kita masih awam, tetapi mengapa dia memiliki berkah dan
kebijaksanaan, sementara kita tidak? Karena dia terhadap Aliran Sukhavati,
terhadap membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, tiada
keraguan sama sekali, inilah yang disebut kebijaksanaan. Dia benar-benar
yakin akan adanya Alam Sukhavati, adanya Buddha Amitabha, asalkan saya
membangkitkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, maka Buddha Amitabha
takkan mengabaikan diriku, inilah yang disebut pahala.

Keyakinan yang teguh dan tekad yang bulat ini, sempurna akan Bodhicitta
tertinggi tiada taranya, Bodhicitta tertinggi tiada taranya ini merupakan syarat
pertama untuk terlahir ke Alam Sukhavati. Menfokuskan diri melafal
Amituofo, takkan ada keraguan, pikiran tak terfokus, dan kemunduran, namun
dia tekun tak malas, niat pikirannya setiap saat terjalin dengan Alam Sukhavati
dan Buddha Amitabha, dia pasti terlahir ke Alam Sukhavati, dalam satu
kelahiran mencapai kesempurnaan, selamanya terbebas dari enam alam
tumimbal lahir, terlepas dari Dasa Dharmadhatu. Ke mana dia akan menuju?
Dia akan terlahir di Alam SukhavatiNya Buddha Amitabha.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 17 Oktober 2014


 

26 

 
Bangsa Tionghoa menjunjung tinggi pendidikan budi pekerti, sejak kecil anak-
anak sudah dididik, apa dimaksud dengan tata susila? Yakni hubungan antar
manusia. Hubungan ini harus dibedakan dengan jelas, yang mana senior dan
yang mana adalah junior, terhadap senior harus ada rasa hormat, terhadap
junior harus menyayangi, terhadap orang yang telah lanjut usia harus memiliki
maitri karuna. Kebiasaan ini dipupuk sejak kecil, sehingga setiap saat takkan
kehilangan tata krama.

Manusia memiliki rasa suka, marah, sedih dan gembira, perasaan ini boleh
keluar sepanjang tidak melampaui batas. Hal ini orang barat tidak mampu
sebanding dengan orang Tiongkok, anak-anak barat sejak kecil tidak ada yang
mendidiknya.

200 tahun yang lampau, budaya barat masuk ke Tiongkok melalui Jepang,
Tiongkok sendiri juga mengutus banyak pelajar melanjutkan studi di luar
negeri. Pendirian anak-anak ini masih belum teguh, selama menjalani masa
kanak-kanak di Tiongkok begitu menderita, setiap tindakan harus penuh tata
krama, sesampainya di luar negeri langsung memperoleh kebebasan,
mengikuti gaya hidup bebas. Anak-anak Tiongkok takkan selincah anak-anak
barat yang bertindak tanpa pikir panjang, tidak memiliki pengendalian diri, ini
sungguh tidak diperbolehkan.

Begitu anda menerima pengaruh gaya orang barat dan mengabaikan budaya
sendiri, sehingga menciptakan penderitaan masyarakat Tiongkok hari ini.
27 

 
Bagaimana kesan para leluhur 200 tahun yang lampau bila mengetahui kondisi
masyarakat kini? Leluhur akan menangis dan mengalirkan air mata, mengakui
kesalahan mereka, tidak mematuhi ajaran para leluhur yang mendahuluinya,
mereka yang mempelopori kesalahan ini akan sangat menyesalinya. Kondisi
masyarakat sekarang ini adalah hal yang tidak ingin dilihat oleh para leluhur.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Oktober 2014


 

Ketenaran dan keuntungan di dunia ini, tujuh perasaan (suka, marah, sedih,
senang, cinta, benci, nafsu keinginan) dan Panca Kamah (lima nafsu
keinginan : harta benda, rupa, ketenaran, makanan, tidur), semua ini harus
dilepaskan, andaikata hal ini tidak dilepaskan maka akan merintangi dirimu
terlahir ke Alam Sukhavati, sehingga ketrampilan melatih diri sepanjang hidup
jadi sia-sia, ini adalah kesalahan, tidak boleh menaruhnya di dalam hati.

Di hati hanya ada Buddha Amitabha, melafal Amituofo akan mengembangkan


kebijaksanaan yang tak terhingga. Amituofo adalah hati sejati kita, Amituofo
adalah jiwa sejati kita, seperti yang dikatakan oleh Master Hai Xian,
“Amituofo adalah akarku”. Akarnya adalah Amituofo, akar kita semua juga
adalah Amituofo, kita tidak boleh jauh dari akar kita setiap saat, menjaga akar
ini dengan baik.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Oktober 2014

Kita harus percaya bahwa sejak lima ribu tahun yang lalu orang Tiongkok
memiliki standar untuk menjadi manusia seutuhnya yakni lima kebajikan
dalam Ajaran Konfusius (kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, bijaksana dan
dapat dipercaya), delapan moralitas (bakti, persaudaraan, kesetiaan, dapat
dipercaya, kesusilaan, kebenaran, kejujuran dan tahu malu), ini merupakan
landasan kebudayaan Tiongkok, setiap orang harus menerimanya, sejak kecil
28 

 
sudah harus memelihara kebiasaan ini, sehingga setiap saat dapat muncul
dengan sendirinya.

Lima bentuk hubungan menurut Ajaran Konfusius (hubungan antar ayah-anak,


hubungan antar suami-istri, hubungan antar persaudaraan, hubungan antar
pimpinan-bawahan, hubungan antar sahabat), hubungan antar manusia ini
harus dibedakan dengan jelas, barulah anda akan mengerahkan segenap usaha
untuk menunaikan kewajiban menurut peranan masing-masing.

Lima Kebajikan merupakan landasan untuk menjadi manusia seutuhnya,


kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, bijaksana dan dapat dipercaya, ini barulah
disebut dengan manusia. Jika bertentangan dengan Lima Kebajikan maka ini
bukan disebut manusia.

Di dalam “Zuo Zhuan” karya Zuo Qiuming (sejarahwan tunanetra yang hidup
pada tahun 556-451 SM), tercantum bahwa “Manusia yang mengabaikan lima
kebajikan akan membuat iblis jadi berjaya”, andaikata seseorang tidak
menghendaki kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, bijaksana dan dapat dipercaya
ini lagi, akan berubah jadi apa? Tidak memiliki kemuliaan, tidak benar, asusila,
tidak bijak dan tidak dapat dipercaya, orang begini disebut apa? Orang begini
adalah iblis, tidak bisa disebut manusia.

Maka itu pada jaman dahulu kala, Lima Kebajikan ini diketahui oleh seluruh
lapisan masyarakat, mereka memahami bagaimana menjadi manusia yang
seutuhnya. Seorang insan yang memiliki kemuliaan tahu mengasihi orang lain;
insan yang tahu akan kebenaran senantiasa mengamati niat pikiran, ucapan dan
tindakannya apakah sudah sesuai dengan kebenaran, jika tidak sesuai maka
tidak boleh dilakukan.

29 

 
Dengan memiliki kebijaksanaan maka takkan menuruti perasaan dalam
menangani permasalahan, andaikata memakai perasaan dalam menyelesaikan
sebuah urusan maka ini akan menciptakan karma buruk, setiap niat pikiran
yang timbul, ucapan maupun tindakan, haruslah bijaksana, jangan menuruti
perasaan, tapi pakailah kebijaksanaan dan akal sehat.

Yang terakhir adalah dapat dipercaya, orang yang tidak dapat dipercaya takkan
sanggup berdiri di tengah-tengah masyarakat, jadi harus mampu memberikan
kepercayaan kepada orang lain. Dasar moral menjadi manusia ada pada lima
kebajikan ini, kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, bijaksana dan dapat dipercaya,
andaikata anda dapat mengamalkan keseluruhannya, maka anda adalah orang
Tionghoa yang telah memenuhi standar.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Oktober 2014


 

Orang jaman dahulu kala menanam pohon, ada pohon kecil dan ada pohon
besar, untuk jenis yang berbeda maka cara perawatannya juga berbeda. Dari
sini anda dapat melihat bahwa metode pengajaran yang digunakan orang
Tiongkok jaman dulu dan sekarang adalah tidak sama, tempo dulu banyak
dihasilkan insan berbakat.

Bukan semua orang berbakat yang mampu dibimbing, harus memiliki syarat
yang sesuai dengan kepribadiannya sendiri, membimbingnya menjadi insan
berbakat yang berguna. Maka itu di setiap bidang akan dihasilkan para ahli,
sekolah menghasilkan para ahli, belajar pertukangan, tukang kayu akan
menghasilkan tukang kayu terunggul, tukang bangunan juga dapat
menghasilkan tukang bangunan yang terunggul.

Maka itu anda merupakan orang yang bagaimana, menuruti bakat alami ini
untuk membentuk dirimu, sehingga menjadi orang berbakat yang berguna. Ini
30 

 
merupakan metode pengajaran orang Tiongkok jaman dulu, sungguh berbeda
dengan jaman sekarang. Kini adalah metode sekali babat, satu kelas-satu kelas
naik ke atas, berbeda dengan jaman dulu. Maka itu pada jaman dahulu kala ada
muncul insan suci dan bijak serta ksatria, ini adalah mata kebijaksanaan guru,
menyeleksi keluar dari sekelompok murid-muridnya.

Metode manakah yang lebih bagus? Metode orang tempo dulu yang lebih
bagus. Mengapa demikian? Karena benar-benar menghasilkan insan berbakat,
mereka mengenali insan berbakat, mereka tahu anda ini bakatnya dimana,
dapat membentuk anda jadi bagaimana.

Meskipun metode pengajaran orang barat tampaknya rapi dan teratur, tetapi
bakat orang jadi terkubur, dia harus mengecap pendidikan yang serupa dengan
murid-murid lainnya. Pendidikan barat adalah sekali tebas, kelas satu tetaplah
kelas satu, kelas dua tetaplah kelas dua, sehingga anak yang berbakat jadi
terabaikan.

Ini adalah perbedaan metode pengajaran tempo dulu dengan sekarang, orang
masa kini suka meniru orang barat, sementara orang Tiongkok sendiri
memiliki metode pengajaran yang sedemikian bagusnya, malah terabaikan,
sungguh disayangkan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Oktober 2014 


 

Pada jaman dulu, insan seusiaku masih berkesempatan merasakannya secara


langsung, sejak kecil sudah dididik tata krama. Tata krama ini lebih kurang
serupa dengan pelajaran budi pekerti “Di Zi Gui”, anak kecil saat bertatap
muka dengan orang tua akan memperlihatkan sopan santun, bertemu dengan
para senior juga penuh dengan keindahan tata krama. Ucapan yang dilontarkan
keluar juga tidak boleh sembarangan, seperti orang dewasa yang masih cilik.
31 

 
Pendidikan yang penuh dengan kedisiplinan, sejak kecil sudah dijadikan
kebiasaan.

Bila membandingkan barat dan timur maka anak kecil Bangsa Tiongkok lebih
memiliki pemikiran yang matang seperti insan dewasa, setiap tindakannya
akan sesuai dengan tata krama, tidak seperti anak-anak barat yang bertindak
tanpa pikir panjang dan tak peduli pada kepentingan orang banyak, lincah. Dua
metode pendidikan yang sungguh berbeda ini, dengan membandingkannya
maka anda sudah bisa memahaminya.

Maka itu pepatah berkata, masa kanak-kanak orang barat adalah surga, hari tua
adalah kuburan bagi lansia. Sedangkan bila dibandingkan dengan orang
Tiongkok, saat masih belia telah mendapatkan pendidikan yang disiplin, anak
kecil tidak memperoleh kebebasan, harus dilatih dengan disiplin, maka itu
kebiasaan yang baik akan muncul dengan sendirinya, tidak boleh melontarkan
kata dan bertindak sembarangan, harus memiliki sopan santun dan
memperlihatkan teladan yang baik. Karena sejak kecil telah dididik dengan
disiplin, saat paruh baya mampu menggunakan ketrampilan yang dimiliki
untuk menghidupi keluarga dan saat lanjut usia menikmati berkah.

Apakah masyarakat Tiongkok juga ada menikmati kesenangan? Ada. Kapan


baru menikmati kesenangan? Saat lanjut usia, sesudah pensiun, pulang ke
kampung halaman, daun melayang jatuh kembali ke akarnya. Untuk apa
pulang ke kampung halaman? Menikmati hari tua bersama keluarganya. Ini
yang sangat dikagumi oleh orang barat, masa kanak-kanak orang barat adalah
surga, hari tua adalah kuburan bagi lansia, kondisi orang tua di sana sungguh
memprihatinkan. Sementara bagi orang Tiongkok menikmati kesenangan
adalah pada masa hari tua.

Berkah di hari tua barulah merupakan berkah yang sesungguhnya, usia tua
dimana tubuh telah melemah, dikelilingi anak cucu, ada yang menjaga dan
merawatnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Generasi tua yang pulang ke
32 

 
kampung halaman akan mendidik generasi berikutnya, meskipun telah pensiun
namun mereka memiliki segudang pengalaman, mewariskannya pada anak
cucu generasi selanjutnya. Mereka akan bercerita pada anak-anak tentang
pengalaman hidup mereka, sehingga anak-anak akan senantiasa mengingatnya,
ini akan membawa manfaat yang sangat besar bagi mereka.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Oktober 2014


 

Sampai di Alam Sukhavati kita masih tetap melafal Amituofo, mengapa


demikian? Ini sudah dipahami keseluruhannya, sedikitpun tidak
membingungkan. Melafal Amituofo memiliki dua makna, yang pertama adalah
membalas budi Buddha, sepatah Amituofo ini telah membawaku keluar dari
enam alam tumimbal lahir, terlepas dari Dasa Dharmadhatu, terlahir ke Alam
Sukhavati, setiap saat saya takkan melupakannya, inilah makna pertama;
makna kedua adalah sebagai bentuk peragaan Dharma pada makhluk lainnya,
pintu Dharma ini, semua makhluk, baik pria wanita tua dan muda, bijak
maupun yang kurang pintar, asalkan anda mau mempelajarinya, maka pada
satu kehidupan ini juga akan mencapai keberhasilan, adalah untuk mengajari
para makhluk.

Sambil melatih diri sambil mempengaruhi orang lain, tidak terpisahkan dari
sepatah Amituofo, haruslah memahami makna ini. Buddha Sakyamuni
membabarkan 84 ribu pintu Dharma, apabila anda tidak memahami makna
dibaliknya, maka Buddha Dharma hanya akan mencelakai dirimu, Buddha
tidak mencelakaimu, namun anda sendiri yang terjebak. 84 ribu pintu Dharma
ditujukan untuk memutuskan 84 ribu kekotoran batin (klesa) yang tidak sama,
memberi obat harus tepat sasaran, begitu obat diminum penyakit langsung
sembuh, inilah maknanya, haruslah dipahami dengan benar.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Oktober 2014


 
33 

 
 

Anddaikata andda berniat menyelam


matkan sem
mua makhluuk, terlebihh dulu ke Alam
A
Sukkhavati unttuk menyeelamatkan diri
d sendirri, sampai di
d Alam Suukhavati maka
m
andda barulah h memilikki kemam mpuan yaang seruppa dengann Bodhisaattva
Ksiitigarbha. Mengapa demikiann? Meskippun diri sendiri bellum menccapai
penncerahan, tetapi Buuddha Am mitabha mampu
m m
memberkati mu, sehinngga
kebbijaksanan dan kemaampuan gaaib yang anda
a milikki tiada beedanya denngan
Boddhisattva calon
c Budddha.

Laggi pula keetika andaa menjalannkan misi menyelam matkan sem mua makhhluk,
sem
mentara dirri sendiri tiidak meninnggalkan Alam
A Sukhhavati. Bolleh menelaadani
Boddhisattva Ksitigarbha
K a, Bodhisatttva Avalokitesvara atau
a Bodhiisattva lainnnya,
tetaapi jika tidaak bertekadd terlahir ke
k Alam Suukhavati, maka
m ini tiddak boleh.

Maaka itu andda disarankkan kadanng kala peerlu meniruu Sudhanaa-kumara yang y
berkkunjung kek 53 orrang kalyyanamitra, apa yanng dia peeroleh? Yakni Y
mem mperoleh kepastian sehinggaa mempertteguh keyyakinan haatinya, takkkan
terggoyahkan lagi, yakkni melafal Amituuofo berkkesinambuungan, takkkan
terppengaruh laagi oleh oppini orang lain, bahkkan keyakinnan hati inni semakin hari
sem
makin koko oh.

Kitaa harus meneladdani Suddhana-kum mara yanng melaffal Amituuofo


berkkesinambuungan, seebelumnya dia perrnah berkkunjung ke k 53 orang
kalyyanamitra,, 53 orangg kalyanam
mitra ini melambang
m gkan pintu Dharma yang
y
tak terhinggaa, namun Sudhana-k
S kumara samma sekali tak tergoyyahkan, malah
m

34 

 
keyakinannya semakin kokoh dalam melafal Amituofo bertekad terlahir ke
Alam Sukhavati.

Jika sebaliknya, bertemu satu ingin belajar satu, maka orang begini disebut
memiliki berkah yang tipis, satu pintu Dharma pun takkan berhasil
dipelajarinya, tetap saja menjadi orang awam yang berjalan di tempat,
selangkah pun tidak sanggup meninggalkan tempatnya semula, bukankah ini
sungguh memprihatinkan.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Oktober 2014


 

Apakah Aliran Zen di Tiongkok saat sekarang ini masih eksis? Tidak ada lagi.
Hal ini diberitahukan oleh Upasaka Huang Nian-zu kepada diriku. Saat beliau
berusia lanjut, kami bertemu dan berkenalan. Pada saat itu saya akan
berkunjung ke Beijing dua atau tiga kali setahun, memohon bimbingan pada
beliau. Dia memberitahukan padaku, mulai sekarang dan selanjutnya, untuk
meraih keberhasilan dalam Buddha Dharma hanya ada satu metode yakni
Aliran Tanah Suci.

Beliau merupakan guru Aliran Tantra, yang juga merupakan pewaris dari
Aliran Zen dimana warisan ini diturunkah oleh gurunya yakni Master Xu Yun,
tetapi Upasaka Huang Nian-zu telah memperagakan kepada kita, terakhir
beliau memilih untuk melafal Amituofo bertekad terlahir ke Tanah Suci
Sukhavati. Usai menulis penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas, setiap harinya
beliau melafal Amituofo 140 ribu lafalan, setengah tahun kemudian beliau
meninggal dunia.

Upasaka Huang Nian-zu telah memperlihatkan kepada kita, dia tidak


menggunakan metode Tantra, juga tidak memakai metode Dhyana(Zen),
namun dia menggunakan metode melafal Amituofo, memberikan teladan
35 

 
terbaik buat kita semuanya. Beliau menguasai semuanya namun pada akhirnya
beliau memilih Ajaran Sukhavati, khususnya dia menampilkan keunggulan dari
Aliran Tanah Suci yang tiada bandingnya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Oktober 2014

Bertemu dengan pintu Dharma ini, menfokuskan diri pada satu pintu Dharma
dan mendalaminya, membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo,
menfokuskan pikiran melafal Amituofo, dalam satu kehidupan terlahir ke Alam
Sukhavati, sampai di Alam Sukhavati memperoleh pemberkatan dari Buddha
Amitabha, semuanya menjadi Bodhisattva Avaivartika.

Bodhisattva Avaivartika adalah Bodhisattva Dharmakaya, dalam satu kehidupan


mencapai keberhasilan. Srotāpanna hendak mencapai Arahat, masih harus
terlahir lagi sebanyak tujuh kali, bolak balik di antara alam manusia atau Alam
Deva, ini merupakan waktu yang sangat panjang!

Waktu di alam manusia tidaklah panjang, namun waktu di Alam Deva


sangatlah panjang. Surga Tavatimsa berjarak paling dekat dengan kita, sehari di
Surga Tavatimsa adalah seratus tahun di alam manusia, andaikata usia manusia
mencapai seratus tahun, sementara di Surga Tavatimsa hanya sehari saja. Usia
penghuni Surga Tavatimsa, setahun juga 365 hari, usia mereka mencapai seribu
tahun, maka cobalah anda menghitungnya.

Usia di alam manusia sudah berakhir lalu terlahir di Alam Deva, setelah usia di
Alam Deva berakhir lalu kembali lagi ke alam manusia, beginilah bolak balik
di antara alam manusia dan Alam Deva sebanyak tujuh kali, barulah mencapai
tingkatan kesucian Arahat. Tidak mudah!

36
Setelah mencapai tingkatan kesucian pertama yakni Srotapanna, maka anda
takkan mungkin jatuh lagi ke tiga alam penderitaan, anda berada di enam alam
tumimbal lahir, bolak balik antara alam manusia dan Alam Deva. Maka itu
tidak bisa dibandingkan dengan Alam Sukhavati, di Alam Sukhavati kita
mengandalkan kekuatan Buddha Amitabha untuk mengeliminasi rintangan
karma.

Kita harus memiliki kebijaksanaan, mencermati dengan seksama, bukan


mudah berkesempatan bertemu dengan pintu Dharma ini, anda sungguh
beruntung, bagaimana anda bisa memiliki kesempatan sedemikian? Namun
jika sudah bertemu masih timbul keraguan, masih suka mencari-cari pintu
Dharma lainnya, menduga-duga masih ada metode lainnya yang lebih bagus,
maka ini merupakan kesalahan terbesar.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Oktober 2014


 

Buddha Sakyamuni membabarkan bahwa Beliau sendiri dengan Ananda dan


murid-murid lainnya yang berada di persamuan sebanyak 1255 orang. “Pada
masa lampau saat Buddha Dharmagahanābhyudgata-rāja sedang membabarkan
Dharma di dunia, bersama-sama membangkitkan Anuttara-samyak-sambodhi”.
Pada masa lampau, Buddha Sakyamuni dan Ananda bersama-sama
membangkitkan Anuttara-samyak-sambodhi, namun oleh karena Ananda lebih
suka belajar beraneka ragam, sementara Buddha Sakyamuni sendiri lebih suka
menfokuskan diri pada satu pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya
berkesinambungan untuk jangka panjang, Ananda memperagakan pada kita
tentang insan yang suka belajar beraneka ragam, inilah maknanya.

Insan yang suka belajar beraneka ragam ini hingga sekarang masih juga tidak
melepaskan kemelekatan, maka itu kemajuannya begitu lamban, sedangkan
insan yang tekun menfokuskan diri telah mencapai Kebodhian tertinggi yang
tiada taranya.

37 

 
Masa kini banyak orang yang memiliki gejala ini, dari sini kita seharusnya bisa
tercerahkan. Insan yang suka belajar beraneka ragam, mengamalkan sila dan
melafal Amituofo, juga tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati, kehidupan
mendatang masih bertumimbal lahir jadi manusia, bertemu Buddha Dharma
masih melanjutkan belajar dan melatih diri, ini juga harus mengandalkan ada
tidaknya jodoh Dharma.

Andaikata tidak memiliki jodoh Dharma mungkin harus menunda lagi hingga
beberapa kelahiran mendatang, bahkan hingga belasan kelahiran selanjutnya,
ratusan bahkan ribuan kelahiran juga masih belum tentu, karena tidak
mengetahui anda akan bertumimbal lahir ke alam mana, di planet mana yang
mungkin tidak memiliki Buddha Dharma, maka anda akan melewatinya
dengan sia-sia, hanya menikmati segelintir berkah. Sedangkan praktisi yang
terfokus melafal Amituofo dan terlahir ke Alam Sukhavati, sampai di Alam
Sukhavati menjadi Bodhisattva Avaivartika, jadi tidak sama! Perbedaannya
terlampau jauh.

Pintu Dharma adalah setara, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah,
namun dalam belajar itu haruslah menfokuskan diri pada satu pintu Dharma
dan mendalaminya, tak peduli anda menjatuhkan pilihan pada pintu Dharma
yang mana, maka fokuskanlah diri pada satu pintu Dharma tersebut lalu
mendalaminya, begini barulah betul, jika anda suka belajar beraneka ragam,
maka ini sudah salah.

Mungkin saja anda akan berkilah, bukankah di dalam “Empat Prasetya Agung”
tercantum bahwa “Bertekad mempelajari pintu Dharma yang tak terhingga”,
lalu mengapa saya yang suka belajar beraneka ragam ini dikatakan sudah salah?
Apakah anda ada melihat dua kalimat sebelumnya? Bertekad mempelajari
pintu Dharma yang tak terhingga, kalimat kedua adalah menfokuskan diri pada
satu pintu Dharma dan mendalaminya, dengan menfokuskan diri pada satu
pintu Dharma dan mendalaminya barulah anda akan mencapai KeBodhian

38 

 
tertinggi tiada taranya (KeBuddhaan). Setelah mencapai KeBodhian tertinggi
tiada taranya, barulah belajar beraneka ragam, maka begini barulah betul. Jadi
bukan menyuruhmu baru mulai melangkah sudah belajar beraneka ragam, ini
tidak masuk akal. Ini tidak boleh tidak dipahami.

Ananda melakonkan adegan ini buat kita, manakala di masa kini sebagian
besar praktisi selalu berjalan di jalur serupa ini. Maka itu tidak perlu heran
melihat ada orang yang tersesat melangkah ke jalan begini, ini adalah
fenomena biasa, mengapa demikian? Dia terpengaruh oleh opini orang banyak.
Kapan dia akan kembali ke jalan yang benar? Yakni ketika dia benar-benar
sudah tercerahkan, menfokuskan diri pada satu pintu Dharma dan
mendalaminya, melatihnya berkesinambungan untuk jangka panjang, maka
dengan demikian dia telah kembali ke jalan yang benar.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Oktober 2014

Dengan melepaskan khayalan maka kesucian hati akan muncul; dengan


melepaskan hati yang tidak tenang, maka keseimbangan batin akan muncul.
Apa yang dimaksud dengan ketrampilan melatih diri? Ketrampilan melatih diri
adalah di dalam kehidupan keseharian anda dapat melepaskan kemelekatan,
setiap hari asalkan cukup sandang dan pangan maka ini sudah cukup, jangan
menaruh kejadian hari esok di dalam hati, juga jangan menaruh kejadian tahun
mendatang di dalam hati, waktunya belum sampai. Segala kondisi itu muncul
dari pikiran sendiri, maka itu diri sendiri yang harus bertanggungjawab, segala
sebab dan akibat adalah hasil perbuatan sendiri dan diterima oleh dir sendiri.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Oktober 2014


 

Inginkah dalam satu kehidupan mencapai keberhasilan? Inginkah terlahir ke


Tanah Suci Sukhavati? Jika ingin maka ini tidak sulit, asalkan membangkitkan
39 

 
keyakinan benar dan tekad menyeluruh, menfokuskan pikiran melafal
Amituofo bertekad lahir ke Alam Sukhavati, maka setiap orang dapat berhasil.
Meskipun pada masa lampau menciptakan banyak karma buruk, jangan taruh
di hati, dengan sepatah Amituofo, kita harus percaya pada apa yang tercantum
di dalam sutra, dengan melafal sepatah Amituofo dapat mengeliminasi delapan
miliar kalpa karma berat tumimbal lahir. Anda harus percaya Buddha takkan
berdusta, setiap patah perkataan Beliau adalah kebenaran, insan yang percaya
memiliki berkah.

Terutama praktisi yang hidup pada masa kini, apapun janganlah dipikirkan,
janganlah terpengaruh pada perubahan dan opini masyarakat, tak peduli dalam
kondisi bagaimanapun, suka maupun duka, jodoh yang baik maupun buruk,
semuanya dihadapi dengan sepatah Amituofo. Semua Dharma akan kembali
pada sepatah Amituofo, sepatah Amituofo ini adalah mewakti keseluruhan
Dharma, dengan demikian hatimu barulah dapat tenang, barulah ketrampilan
melafal Amituofo akan jadi efektif.

Andaikata anda masih saja terpengaruh oleh opini luar, bagaimana mungkin
ketrampilan melatih diri anda bisa maju? Maka ini seperti yang dikatakan oleh
praktisi jaman dulu, hanya bisa menanam benih melafal Amituofo di Alaya-
vijnana (gudang kesadaran), yang akan bertunas pada masa kelahiran-
kelahiran berikutnya, namun dalam satu kehidupan ini tidak bisa berhasil.

Jika ingin berhasil pada satu kehidupan ini juga, maka harus melepaskan
semua kemelekatan, yakni seperti yang sering saya sarankan pada anda
semuanya, jangan sampai terpengaruh oleh keadaan di luar. Andaikata
keadaan di luar itu datang mengganggu maka apa yang harus dilakukan?
Turuti saja apa adanya, anda mau bilang ini bagus yah terserah; anda mau
bilang ini tidak bagus, juga terserah, segalanya menuruti apa adanya.

Bagaimana yang disebut “menuruti apa adanya”? Tidak melekat pada rupa
disebut “menuruti apa adanya”, jika melekat pada rupa tidak disebut “menuruti
40 

 
apa adanya”, melekat pada rupa menciptakan karma buruk, tak peduli itu
adalah baik atau buruk, asalkan anda melekat padanya, anda menaruhnya di
dalam hati, inilah yang disebut dengan melekat pada rupa. Di dalam Alaya-
vijnana ada benih baik dan benih buruk, benih baik akan mengantar kelahiran
di tiga alam bajik; benih buruk akan mengantar kelahiran di tiga alam
penderitaan, anda tidak mungkin bisa menghindar.

Jadi bagaimana caranya agar tidak melekat pada rupa? Tak peduli apakah itu
adalah baik atau buruk, janganlah taruh di hati, di dalam hati hanya boleh
ditaruh sepatah Amituofo saja, selain Amituofo, apapun jangan ditaruh, inilah
yang dimaksud dengan tidak melekat pada rupa. Anda hanya melekat pada
Buddha Amitabha, setiap niat pikiran adalah Alam Sukhavati, selain Amituofo
maka takkan ada lagi yang lainnya, pasti berhasil terlahir ke Alam Sukhavati.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Oktober 2014


 

 
41 

 
 

Di dunia ini manusia hidup dengan begitu menderita, andaikata anda bertanya
pada saya (Master Chin Kung), maka jika bukan demi orang banyak, maka
saya akan memohon pada Buddha Amitabha agar sekarang juga menjemput
diriku ke Alam Sukhavati, di dunia ini tiada lagi yang didambakan sama sekali,
sejak awal saya telah sampai di Alam Sukhavati mencapai KeBuddhaan,
barulah kemudian kembali lagi untuk menyelamatkan para makhluk,
identitasnya tidak sama, merupakan insan yang datang kembali.

Buat apa masih berada di dunia ini? Bila masih ada yang ingin mendengar
ceramah maka ini disebut masih memiliki ikatan jodoh; sebaliknya jika di
dunia ini tidak ada yang ingin mendengarkan ceramah lagi, maka ini disebut
tidak memiliki jalinan jodoh lagi, saya akan segera pergi. Selama ini kami
menggunakan media internet dan siaran televisi, saya memberi ceramah di
dalam studio rekaman, di dalam studio rekaman seringkali tidak ada yang
datang mendengar, saya sendiri berhadapan dengan lensa kamera dan
berceramah didengar oleh diriku sendiri, betapa bahagianya.

Ada orang yang menyaksikan siaran kami, maka ini disebut masih memiliki
jalinan jodoh, setiap hari dia akan menyetel siaran tv ke saluran kami.
Sebenarnya berapa orang yang menyaksikan ceramah, saya juga tidak
mengetahuinya, saya juga sama sekali tidak pernah menaruh hal ini di hati,
asalkan masih ada yang menyaksikannya maka saya akan terus berceramah.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Oktober 2014

42 

 
Insan jaman dahulu kala mawas diri dan disiplin, orang masa kini menjunjung
kebebasan, pendidikan orang Tiongkok masa dulu adalah membatasi diri
sendiri. Bila dua hal ini dibandingkan, mana yang lebih bagus? Masih saja cara
insan tempo dulu yang lebih bagus, karena takkan ada efek sampingnya, dapat
melindungi diri sendiri, dapat membawa ketenangan dan keharmonisan pada
masyarakat. Sedangkan kebebasan dapat membawa apa? Persaingan,
perebutan, peperangan.

Dari sini anda dapat memahami bahwa metode yang digunakan oleh insan
tempo dulu adalah benar adanya, dapat menghindari bencana, mengurangi
malapetaka yang menimpa manusia. Mengapa prestasi ini tidak ditemukan
dalam masyarakat masa kini? Karena orang jaman sekarang hatinya tidak
tenang (tergesa-gesa), mereka hanya melihat hasil yang ada di hadapannya saja,
tidak mengamatinya secara mendalam.

Saya dapat menaati sedikit tata krama, saya dapat mengorbankan sedikit
keuntungan, namun dapat membawa ketenangan pada masyarakat, membawa
keharmonisan bagi negara, membawa dunia ini dalam kebersamaan, memiliki
nilai dan makna, sungguh pantas adanya!

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Oktober 2014


 

Masa kini manusia memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang
jaman dulu, namun orang masa kini sikapnya tidak tenang, orang tempo dulu
tidak pernah terdengar hal begini, mengapa demikian? Hatinya tenang dan
seimbang. Pada mulanya memang tidak ada hati yang kalut, kenyataannya
orang tempo dulu sepanjang hidupnya, dalam interaksi dengan para makhluk
di sekitarnya juga tak terlihat ada yang tidak tenang, meskipun ada yang tidak
tenang namun itu hanyalah segelintir, tidak ada apa-apanya.

43 

 
Saat kini di dalam masyarakat, setiap orang sejak kecil hingga lansia, dipenuhi
sikap yang tidak tenang, orang tempo dulu juga tidak pernah bermimpi bahwa
masa kini akan jadi sedemikian. Ini dikarenakan pada jaman sekarang manusia
dalam berinteraksi, apa yang dia lihat dan dengar, kerumitannya bila
dibandingkan dengan masyarakat tempo dulu adalah lebih dari ratusan bahkan
ribuan kali lipat.

Hati mereka begitu kacau, tidak sanggup menenangkan diri; pikiran mereka
tercemar, tidak sanggup menjernihkannya, hanya bisa meringankan sedikit
kekotoran di batinnya. Andaikata masih juga tidak serius melatih diri, maka
pencemaran batin itu semakin hari akan semakin parah, maka itu pada
kelahiran mendatang tidak berani membayangkannya lagi.

Andaikata hati kita memiliki hanya sedikit ketenangan dan keseimbangan,


maka pada kelahiran mendatang akan memperoleh berkah Alam Dewa dan
alam manusia; andaikata bergelombang dan kacau maka jatuh ke tiga alam
penderitaan, bukankah ini sungguh menakutkan. Tiga alam penderitaan adalah
mudah dimasuki namun susah untuk keluar lagi!

Ada banyak binatang yang berumur pendek, seperti yang tercantum di dalam
sutra, Buddha Sakyamuni membabarkan pada kita bahwa hewan-hewan
berusia singkat ini, setelah mati bukan berarti mereka sudah dapat
membebaskan diri dari alam binatang. Umpamanya manusia yang jatuh ke
alam binatang terlahir jadi anjing, setelah anjing mati masih kembali terlahir
jadi anjing lagi, berulang hingga beberapa puluh kali, bahkan hingga ratusan
kali, barulah dapat keluar dari alam binatang. Setelah anda menyadari
kebenaran ini barulah anda memahami bahwa betapa mengerikannya hal ini.

Ketika Buddha Sakyamuni sedang membabarkan Dharma di dunia ini, di


Taman Jetavana, saat itu sedang ada proyek pembangunan, Buddha melihat di
permukaan tanah ada sebuah sarang semut, meminta para siswaNya untuk ikut
mengamatinya, sebagian besar dari para siswaNya telah mencapai tingkat
44 

 
kesucian Arahat. Buddha bertanya pada mereka : “Kalian lihatlah, sudah
berapa lama semut-semut ini bertumimbal lahir menjadi semut lagi?”

Kemampuan gaib Arahat dapat mengetahui kejadian lima ratus kehidupan


yang lampau, melihat semut-semut ini sudah sebanyak lima ratus kehidupan
masih tetap saja menjadi semut, setelah mati bertumimbal lahir lagi jadi semut,
juga tetap di sarang semut ini, bertumimbal lahir di sarang ini, sungguh
membuat setiap insan yang melihatnya jadi terkesima.

Buddha memberitahukan para siswaNya, kemampuan gaib yang kalian miliki


masih belum cukup, dengan mata Buddha melihat semut-semut ini, tujuh
Buddha telah muncul di dunia ini, namun semut-semut ini masih saja tetap
menjadi semut. Diibaratkan satu Buddha membabarkan Dharma di dunia
selama tiga asamkheya-kalpa, tujuh Buddha, tiga kali tujuh sama dengan 21
asamkheya-kalpa, waktu yang begitu panjang, semut-semut ini masih juga
belum terlepas dari tubuh semut.

Buddha membabarkan Dharma ini untuk menyadarkan diri kita agar jangan
sampai terjatuh ke alam binatang. Jangan mengira bahwa alam binatang lebih
lumayan daripada alam setan kelaparan dan neraka, tidak mudah untuk keluar,
apalagi jika ingin bertumimbal lahir jadi manusia.

Hari ini kita telah terlahir sebagai manusia, hendaknya tahu menghargainya,
kesempatan terlahir sebagai manusia sungguh sulit diperoleh! Manfaat dari
terlahir sebagai manusia adalah lebih mudah tercerahkan; hewan diliputi moha,
sehingga sulit untuk tercerahkan; setan kelaparan dan neraka, begitu tersiksa
hingga tak berdaya untuk tercerahkan. Dewa menikmati kesenangan,
terlampau senang sehingga jadi terlena, tidak sudi melatih diri; sedangkan
alam manusia penderitaan dan kebahagiaan saling berbaur, penderitaan lebih
banyak daripada kebahagiaan, maka itu mudah tercerahkan.

45 

 
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Oktober 2014
 

Mengapa praktisi Tiongkok jaman dahulu kala dalam mempelajari sila


memperoleh hati yang suci, sementara orang sekarang tidak memperolehnya,
alasannya ada di mana? Praktisi tempo dulu memiliki akar budi pekerti, orang
sekarang tak punya. Akar apa yang dimiliki oleh praktisi tempo dulu? Orang
jaman dulu sejak kecil sudah dididik untuk berbakti, menghormati, mereka
memiliki akar ini, maka itu pengamalan sila menjadi efektif bagi mereka,
benar-benar dapat membantu mereka memperoleh kesucian hati. Sedangkan
orang sekarang tidak punya rasa bakti, rasa hormat, sikap yang tidak tenang,
baru belajar segelintir sudah menggunakannya seperti penggaris untuk
mengukur prilaku orang lain, yang mana yang tidak sesuai standarnya maka
akan segera dikritik, menciptakan Vaci-kamma (karma yang dilakukan melalui
ucapan).

Di dalam kalangan Buddhisme ada sebuah kisah tentang Master Vinaya Dao
Xuan, beliau merupakan guru sesepuh dari Aliran Vinaya Pegunungan
Zhongnan, merupakan pendiri Aliran Vinaya di Tiongkok. Seorang Maha
Bodhisattva muncul membuat peragaan untuk dilihat generasi selanjutnya.
Pada saat itu Master Kui Ji adalah seorang Maha Bhiksu yang memberi
ceramah Dharma, dia berasal dari keluarga bangsawan, awalnya dia tidak sudi
meninggalkan keduniawian, namun Master Hsuan Tsang sangat
mengkaguminya, lalu memintanya untuk menjadi Bhiksu, Master Kui Ji
kemudian mengajukan tiga syarat.

Tabiatnya sudah sangat berat, sejak kecil melewati kehidupan di dalam istana
yang penuh kemewahan, pamannya bernama Yuchi Jingde adalah jenderal
besar Kaisar Tang Tai-zong. Sejak kecil sudah terlampau dimanja, tidak
sanggup menderita, untuk memasuki Sangha saya harus membawa serta satu
kereta yang berisi emas, perak dan permata berharga lainnya, Master Hsuan
Tsang menyetujuinya, maka itu dia dijuluki sebagai “Master Tiga Kereta”,
satu kereta lagi berisi buku-buku, suka membaca buku, lalu satu kereta lagi
berisi gadis cantik, orang-orang memandangnya dengan pandangan sinis,
tidak mampu mengamalkan sila.
46 

 
Hari ini kebetulan Master Kui Ji akan melewati Pegunungan Zhongnan, maka
itu terlebih dulu memberitahu kedatangannya kepada Master Vinaya Dao
Xuan, dia ingin singgah dan berkunjung. Master Vinaya Dao Xuan sangat
bersukacita menyambutnya, sambil mempergunakan kesempatan ini untuk
memberi pelajaran kepada Master Kui Ji.

Master Vinaya Dao Xuan menjalankan sila dengan penuh disiplin sehingga
menggugah para Dewa, sehari makan sekali, yakni di tengah hari akan ada
Dewa yang mengantarkan persembahan makanan kepada beliau. Maka itu dia
berpikir untuk menampilkan peragaan sejenak, besok siang Master Kui Ji akan
tiba di tempat ini, andaikata dia dapat melihat langsung bagaimana Dewa
memberi persembahan makanan padaku, agar dia tahu manfaat dari
mengamalkan sila.

Keesokan harinya, Master Kui Ji tiba di tempat pertapaan Master Vinaya Dao
Xuan, hingga siang hari masih juga tidak kelihatan Dewa datang memberi
persembahan makanan, sehingga merasa sangat kecewa. Lalu dia mengantar
Master Kui Ji menuruni pegunungan.

Hari berikutnya di siang hari, Dewa datang memberi persembahan, Master


Vinaya Dao Xuan menegur si Dewa, kenapa kemarin kamu tidak datang
mempersembahkan makanan? Dewa itu menjawab bahwa kemarin ada
Bodhisattva Mahayana yang sedang berada di tempat tersebut, sehingga
seluruh pegunungan dipenuhi oleh para Dewa pelindung Dharma, saya tidak
bisa menerobos masuk ke sini. Setelah mendengar hal ini, keringat dingin
membasahi sekujur tubuh Master Vinaya Dao Xuan, dia merasa amat malu dan
menyesal.

Di dalam kalangan Buddhisme benar-benar ada kisah sedemikian. Makna


dibalik kisah ini adalah sila yang diamalkan oleh Bodhisattva Mahayana
47 

 
adalah sila hati, hatinya tak tergoyahkan. Saat mata melihat rupa takkan timbul
niat pikiran, mana mungkin ada perbedaan dan kemelekatan? Saat telinga
mendengar suara, hidung mencium bau, lidah mengecap rasa, juga takkan
timbul niat pikiran, ini merupakan kondisi batin siapa? Yakni kondisi batin
Bodhisattva Dharmakaya. Apakah Dia masih memerlukan makanan dan
minuman? Tidak perlu. Jika memang tidak perlu, lalu mengapa harus membuat
peragaan sedemikian? Beliau berlakon untuk dilihat para makhluk, andaikata
Saya tidak berlakon sedemikian rupa, maka orang-orang takkan berani belajar
Ajaran Buddha; justru karena Saya melakonkan sedemikian, sehingga orang-
orang akan beranggapan bahwa dirinya juga boleh ikut belajar Ajaran Buddha,
jadi tujuannya adalah untuk menuntun para makhluk.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Oktober 2014


 

Menit dan detik telah berlalu, masa lalu tidak mungkin bisa terulang lagi,
buat apa anda terus memikirkannya? Lebih baik memikirkan Buddha
Amitabha. Sampai di Alam Sukhavati anda dapat melihat masa lampau,
menakjubkan! Sedangkan di sini kita tidak mampu melihatnya, mengapa
demikian?

Karena kita di sini adalah Alaya-vijnana, yang mengalami muncul dan


lenyap, dia tidak dapat kembali ke jalan yang benar. Sampai di Alam
Sukhavati, tidak muncul dan tidak lenyap, sampai di Alam Sukhavati, ruang
dan waktu sudah tidak ada lagi, maka anda dapat melihat masa lampau dan
masa yang akan datang.

Saat melihat masa lalu juga takkan lagi merasa sedih, paling tidak hanya
akan menghela nafas, di masa lalu saya tersesat. Karena sesat maka melakukan
perbuatan buruk, barulah menjalani penderitaan, kini setelah tercerahkan
takkan begitu lagi. Karena itu janganlah dianggap serius, haruslah menjaga
hati kita agar tetap suci (jernih/tenang), seimbang dan tercerahkan, begini baru

48 

 
betul, ini barulah praktisi sejati. Dengan hati yang suci dan seimbang barulah
dapat menangani segala urusan, takkan melakukan kesilapan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Oktober 2014


 

Sebelum membabarkan sutra, Buddha akan memancarkan cahaya dan


menampilkan tanda-tanda istimewa, mengapa demikian? Bukan untuk
berlagak atau memamerkan diri, namun untuk membangkitkan hati yang tulus
dan penuh hormat dari para hadirin pendengar. Andaikata seorang siswa tidak
memiliki hati yang tulus dan rasa hormat, maka meskipun gurunya adalah
Buddha, Guru bersusah payah menyampaikan Dharma padanya tetapi si murid
juga takkan memperoleh manfaat, mungkin yang dia peroleh hanya segelintir
saja. Apalagi ada yang memiliki pandangan yang terbalik dengan Buddha, dia
mengambil opini duniawi untuk membuat perbandingan dengan Buddha, ini
sudah salah, masa kini kasus demikian benar-benar ada.

Pada jaman dahulu kala, sejak kecil anak-anak sudah dididik sehingga
memiliki akar budi pekerti, maka itu mereka tahu menghormati insan yang
memiliki moralitas, meskipun insan ini memiliki segelintir tabiat buruk, juga
tidak boleh mengkritiknya, mengapa demikian? Supaya para pendengar
ceramahnya masih memiliki hati bersukacita dan rasa hormat padanya.

Andaikata anda mengkritiknya lalu para pendengar yang berkahnya tipis


percaya pada hasutan anda sehingga rasa hormatnya pada penceramah tersebut
jadi berkurang; dengan perkataan lain, andaikata setelah mendengar ceramah
tersebut, orang ini yang seharusnya mencapai pencerahan, tetapi gara-gara
ulahmu, kesempatan dia mencapai pencerahan jadi hilang, ini disebut merusak
jiwa kebijaksanaan Dharmakaya orang lain, harus menanggung beban karma.

49 

 
Orang masa kini tidak percaya Hukum Karma, maka ini tak berdaya, ini
merupakan masalah yang paling berat dalam menyebarkan ajaran suci dalam
masyarakat sekarang ini, yakni tidak mampu membangkitkan rasa hormat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Oktober 2014

Tahun ini selain berceramah masih ada kegiatan lainnya yakni kelas belajar,
berbagi pengalaman belajar dengan rekan-rekanku, bagaimana kesan masing-
masing, apa yang mereka peroleh selama belajar. Inilah yang disebut dengan
diskusi, saling bertukar pikiran, yakni manfaat sesungguhnya seperti yang
tercantum dalam sutra, berbahagia dalam Dharma.

Maka itu kami memulainya tahun ini, kita belajar Sutra Usia Tanpa Batas, poin
pentingnya adalah untuk memperjelas makna yang terkandung di dalamnya,
menjelaskannya agar dipahami; yang paling penting adalah bagaimana
menerapkannya dalam kehidupan keseharian, dalam bekerja, dalam menangani
masalah, memperlakukan manusia dan makhluk lainnya, memperoleh manfaat
dan kebijaksanaan yang sesungguhnya. Jadi bukan hanya saya berceramah dan
anda mendengarkannya, namun setelah anda mendengarnya hendaknya dapat
berbagi kembali dengan diriku.

Maka itu Buddha Sakyamuni juga akan turut bersukacita, jalinan jodoh para
makhluk telah masak, mengapa demikian? Karena para makhluk telah dapat
menerima, meyakini, dia sudi membangkitkan keyakinan dan tekad terlahir ke
Alam Sukhavati, belajar pada Buddha Amitabha. Buddha Sakyamuni
membabarkan sutra ini adalah serupa dengan merektrut para siswa buat
Buddha Amitabha, Buddha Sakyamuni mengadakan perektrutan siswa di
wilayah Alam Saha, berharap agar semuanya dapat terlahir ke Alam Sukhavati;
Buddha Amitabha menjemput para makhluk terlahir ke Alam Sukhavati,
semua yang terlahir ke Alam Sukhavati menjadi Bodhisattva Avaivartika,
dalam satu kehidupan mencapai KeBuddhaan. Selama membabarkan Dharma
memberi manfaat bagi semua makhluk, maka ini merupakan hal utama yang
50 

 
membuat Buddha Sakyamuni merasa paling bersukacita, jalinan jodoh ini
sudah masak.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Oktober 2014


 

51 

 
 

Budaya tradisional Tiongkok sejak awal sejarah peradaban Bangsa Tionghoa


hingga akhir masa Dinasti Qing, mengapa warisan ilmu pengetahuan dari
mereka dapat bertahan hingga sekarang? Karena teori-teori yang mereka
kemukakan adalah mengalir dari jiwa sejati. Takkan pudar dimakan waktu,
juga takkan mengikuti ruang dan berubah kadarnya, namun dapat bertahan
dengan kokoh.

Teori-teori ini bukan keluar dari khayalan dan perbedaan. Segala sesuatu yang
berasal dari hati khayal adalah sampah, takkan tahan uji, teori yang
dikemukakan oleh para ilmuwan, setelah melewati waktu 10 atau 20 tahun,
ketika ada ilmuwan lain menemukan hal baru, maka teori sebelumnya akan
dibantahnya. Teori yang bisa dibantah adalah sampah, sedangkan yang tidak
bisa dibantah barulah disebut kebenaran.

Tetapi hari ini kebenaran malah dibantah, berbakti adalah kebenaran, hari ini
orang-orang malah membantah bakti; rasa hormat adalah kebenaran, orang
sekarang malah mengabaikannya. Mereka akan berkilah, andaikata saya jujur
maka tidak bisa cari uang, jika ingin cari uang maka harus bisa mengelabui
orang lain. Kejujuran dan berbakti sudah bukan jamannya lagi; kemuliaan,
kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan, dapat dipercaya juga bukan jamannya
lagi, orang sekarang tidak mengutamakan kepercayaan lagi, malah berusaha
saling menipu, saling membandingkan siapa yang lebih licik dan berakal bulus.

52 

 
Dengan kondisi masyarakat sekarang ini, setiap orang tidak memiliki rasa
aman, sampai makanan dan minuman juga tidak mampu memberi rasa aman,
bidang kedokteran juga tidak memberi rasa aman, jatuh sakit makan obat, obat
juga tidak memberi rasa aman, bukankah ini sungguh memilukan!

Nilai kebenaran sudah diabaikan, malah memilih menggunakan sesuatu yang


ada efek sampingnya, ke mana masyarakat ini akan menuju selanjutnya? Ke
arah kemusnahan. Negeri Tiongkok adalah negeri yang penuh ketenangan dan
keharmonisan, selama jangka panjang diliputi perdamaian dan stabilitas,
menikmati kesejahteraan berkesinambungan, kini kita malah tak
menghendakinya lagi, bukankah ini sungguh mengerikan.

Bagaimana caranya untuk menyelamatkan dunia ini? Jawabannya bukanlah


orang Tiongkok yang mengemukakannya, namun malah dikemukakan oleh
orang Inggeris, dia merupakan sejarahwan dan ahli filsafat, yakni Arnold J.
Toynbee, beliau berkata : “Untuk menyelamatkan dunia ini hanya bisa
dilakukan dengan ajaran Konfucius dan Mencius serta Buddha Dharma
Mahayana”.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Oktober 2014


 

Dharma yang diperoleh Buddha Sakyamuni, Master Ou Yi menjelaskannya


pada kita, Dharma apa yang diperoleh Buddha Sakyamuni? Yakni Dharma
melafal nama Buddha mencapai KeBuddhaan. Ini adalah nyata adanya, orang
sekarang yang mengatakannya tidak banyak, berkah para makhluk tipis,
praktisi senior tempo dulu masih ada yang mengatakannya. Ini adalah untuk
memperagakan pada kita, para Buddha dan Bodhisattva, guru sesepuh dan
praktisi senior, semuanya juga memperagakan pada kita, kita harus bisa
melihat dan mendengarnya, barulah anda dapat mempelajarinya.

53 

 
Andaikata tidak bisa melihat dan mendengarnya, melewatinya dengan sia-sia,
maka ini dikarenakan kekotoran batin (klesa) dan tabiat yang sangat berat,
begitu ceroboh, tidak memiliki rasa hormat, malah mencurigai dan
meragukannya. Insan yang ragu itu sangat banyak sekali, terutama para
praktisi pemula yang pendiriannya masih rapuh, mudah digoyahkan orang lain.

Apakah si tukang pengaruh itu harus menanggung akibat karmanya? Tentu


saja, dia harus memikul tanggung jawab akibat memutuskan jiwa
kebijaksanaan Dharmakaya insan lain, karma buruk yang diperbuat ini amat
berat, sungguh mengerikan. Dosa akibat membunuh masih terhitung kecil bila
dibandingkan dengan dosa akibat memutuskan jiwa kebijaksanaan
Dharmakaya yang sangat besar.

Umpamanya berkah yang ditimbun oleh seorang praktisi dari menjalankan


lima sila dan sepuluh kebajikan adalah lumanyan, lalu anda membunuhnya,
setelah 49 hari dia akan bertumimbal lahir lagi jadi manusia. Namun andaikata
karena hasutan anda sehingga dia tak percaya lagi pada Buddha Dharma, maka
pada kehidupan mendatang belum tentu dia berkesempatan bertemu dengan
Buddha Dharma, sehingga dia akan semakin tersesat, tidak tahu harus
menunggu sampai kelahiran ke berapa barulah dapat bertemu kembali dengan
Buddha Dharma.

Ini menjelaskan bahwa dosa akibat memutuskan jiwa kebijaksanaan


Dharmakaya orang lain jika dibandingkan dengan dosa akibat membunuh,
adalah terlampau besar, menjelaskan bahwa kesempatan yang langka untuk
dapat bertemu dengan Ajaran Buddha, apalagi kesempatan bertemu dengan
Ajaran Sukhavati merupakan yang paling sulit, juga merupakan kesempatan
yang sulit untuk bertemu dengan Sutra Usia Tanpa Batas versi rangkuman
Upasaka Xia Lian-ju dan penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas karya Upasaka
Huang Nian-zu!

54 

 
Andaikata karena hasutan anda sehingga kesempatan orang lain untuk bertemu
dengan Ajaran Sukhavati ini jadi hilang, bukankah akibatnya akan sungguh
mengerikan? Andaikata dia adalah orang yang pengertian, memahami
kebenaran, pasti takkan berani melakukannya. Insan yang memahami
kebenaran pasti akan menyakini secara mendalam dan membulatkan tekad
untuk terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, kekuatan apapun takkan mampu
mengubah pendiriannya, serupa Master Hai Xian yang telah benar-benar
memahaminya dengan jelas.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Oktober 2014

Hari ini Buddha Sakyamuni telah membabarkan pintu Dharma Ajaran


Sukhavati ini kepada kita semuanya, “Dharma Istimewa Terunggul”, kalimat
ini harus diingat. Mengapa demikian? Dapat mengingatnya, sering-sering
mengingatnya, barulah dapat mensyukurinya, barulah benar-benar
membulatkan tekad, saya tidak boleh menyia-nyiakan kehidupan ini, saya
harus benar-benar menggenggam kesempatan ini dengan erat.

Seperti yang dikatakan oleh Master Shan Dao bahwa andaikata ada orang yang
datang menasehatimu, atau seorang kalyanamitra besar, yang dijunjung oleh
manusia di kolong langit ini, dimana semua orang berguru padanya, katanya
dia masih punya satu metode yang lebih unggul daripada metode pelafalan
Amituofo, punya dia lebih hebat bisa mengeliminasi rintangan karma.

Orang yang tidak memiliki pendirian, begitu mendengarnya hatinya langsung


goyah, seketika juga belajar padanya. Terhadap “Pintu Dharma Istimewa
Terunggul” ini, dia malah curiga dan tidak percaya bahwa pintu Dharma ini
adalah yang teristimewa dan terunggul.

55 

 
Orang lain mengiming-iming bahwa masih ada pintu Dharma lainnya, dia
percaya begitu saja lalu menerimanya. Padahal jalan yang selama ini
dianutnya(Ajaran Sukhavati) adalah jalan lurus dan langsung untuk mencapai
KeBuddhaan, dia memperdayaimu untuk masuk kembali ke dalam lingkaran
tumimbal lahir, sungguh memprihatinkan!

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Oktober 2014

Meskipun kalyanamitra besar yang datang menasehatimu untuk mengubah


aliranmu, maka anda cukup mengucapkan terima kasih padanya, saya
berterimakasih pada anda, namun saya tetap mempertahankan metode melafal
Amituofo, saya takkan mengubahnya, terima kasih atas perhatian anda, lalu
pamit dengan hormat dan jangan sampai pendirian anda jadi goyah.

Lalu bagaimana bila bertemu dengan orang yang telah mencapai kesucian
tingkat pertama, kedua, ketiga yang datang menasehatimu, anda juga harus
menolaknya. Dan bagaimana pula jika Bodhisattva yang datang menasehatimu,
anda juga hendaknya tak tergoyahkan.

Bagaimana pula bila Buddha Sakyamuni yang datang menasehatimu, sampai


yang terakhir Buddha Amitabha sendiri yang datang berkata padamu, Saya
masih memiliki satu metode yang lebih hebat, jasa kebajikannya lebih hebat,
menyuruhmu agar melepaskan metode melafal Amituofo. Maka praktisi ini
hendaknya mengucapkan terima kasih, saya tetap mempertahankan metode
melafal Amituofo ini, saya takkan mengubahnya.

Apabila sampai Buddha yang datang dan anda juga tak tergoyahkan, maka ini
berarti anda memiliki akar yang mendalam dan kokoh, mana mungkin ada
alasan tak berhasil?

56 

 
Namun sayangnya sekarang tidak perlu Arahat, Bodhisattva, Buddha datang
untuk mengujimu, sekarang setan datang menampilkan sedikit kekuatan gaib
saja bisa membuatmu hanyut terlena, saat itu perkataan Buddha juga tak sudi
didengar lagi, namun perkataan setan dituruti dengan serta merta, bukankah ini
sungguh memprihatinkan?

Maka itu di dalam sutra tercantum bahwa Pintu Dharma Ajaran Sukhavati
adalah “Pintu Dharma Istimewa Terunggul”, apakah anda masih berminat pada
yang lain?

  Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Oktober 2014

Segala apa yang dialami oleh masing-masing makhluk adalah merupakan hasil
perbuatannya sendiri, tidak ada kaitannya dengan orang lain. Insan lain
menasehatimu, memikatmu agar melepaskan jalan benar dan beralih ke jalan
yang sesat, lalu anda jadi terpedaya, melepaskan jalan benar, anda begitu
ikhlas, maka akibatnya harus ditanggung sendiri.

Orang yang memikatmu tidak perlu bertanggungjawab, karena anda sendiri


yang begitu ikhlas mengikutinya, maka akibatnya harus ditanggung sendiri,
kebenaran ini tidak boleh tidak dipahami.

Kenyataaan ini memang ada di depan mata kita, setiap saat anda dapat
menemukannya. Mengapa anda begitu gampang diperdaya? Ini karena
kekotoran batin (klesa) dan tabiat anda begitu parah, pandangan benar anda
begitu tipis dan lemah, tak berdaya menghadapi ketenaran dan keuntungan,
harta, rupa, nama dan keuntungan, tak berdaya menghadapi godaan ini.

57 

 
Maka itu insan yang belajar Ajaran Buddha itu banyak, praktisi pelafal
Amituofo juga tidak sedikit, namun insan yang benar-benar dapat menjauhi
penderitaan memperoleh kebahagiaan itu jumlahnya sedikit.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Oktober 2014


 

58 

 
 

Pennyelesaian sebuah masalah


m a
adalah denngan benaar-benar melepaskan
m nnya,
mellepaskan seemua kemelekatan, kembali
k paada alamiahh. Biarkan segala sessuatu
terjadi dengann sendirinnya, alami itu barulaah bagus, jangan meemikirkan dan
merrisaukannyya, segalannya menuuruti alam miah, segallanya adaa Buddha dan
Boddhisattva yang
y membberkatinya..

Harri ini dapatt makan saatu kali, inni juga berrkat perlinddungan daari Buddhaa dan
Boddhisattva, sebaliknyaa jika tidakk ada, jugaa berkat peerlindungaan Buddhaa dan
Boddhisattva, segalanya
s diterima dengan
d perrasaan sukaacita, segaalanya diterrima
denngan ikhlass, dalam seegala hal takkan
t timbbul niat piikiran, takkkan membbeda-
beddakan dan melekat,
m m
memperoleh h pembebaasan agungg!

Hatti kita takk


kan risau laagi, hati yaang risau adalah
a hati khayal. Peergunakann hati
yanng sesungguhnya, janngan memaakai hati yaang semu.

Kutipan Ceramah
C M
Master Chinn Kung 299 Oktober 2014
2
 

59 

 
 

 
60 

 
 

Di mana kita baru dapat menimbun berkah kebajikan yang besar? Yakni di
dalam pintu Ajaran Buddha. Bagaimana cara memupuknya? Yakni
mengamalkan seperti yang tercantum di dalam Sutra Usia Tanpa Batas.
Bagaimana cara mengamalkannya? Yakni pada pagi dan sore hari dengan
penuh hormat membaca sutra ini satu buku dari awal sampai akhir, satu huruf
pun tidak salah dibaca, sepatah kata tidak ada yang ketinggalan, maka jasa
kebajikan anda ratusan, ribuan bahkan puluhan ribu kali lipat. Benarkah hal ini?
Benar adanya, jika tidak ada jasa kebajikan sebesar ini, apa yang harus anda
andalkan untuk terlahir ke Alam Sukhavati? Alasannya terletak di sini.

Menjadikannya sebuah kebiasaan, sehari membaca sutra sebanyak dua kali.


Ada praktisi yang menfokuskan diri membaca sutra ini, dia memiliki pahala
yakni memiliki waktu luang, sehari dapat membaca hingga sepuluh kali. Pada
umumnya untuk membaca satu buku diperlukan waktu sekitar satu jam
lamanya, jika sudah terbiasa maka hanya diperlukan waktu sekitar 40 menit
saja.

Untuk praktisi pemula mungkin diperlukan waktu sekitar dua jam untuk
membaca satu buku, setengah tahun kemudian, satu jam sudah cukup, harus
memiliki keteguhan hati dan kemauan keras, jika tidak terputus maka bisa
terlaksana. Ini adalah cara untuk menimbun jasa kebajikan yang sesungguhnya,
jasa kebajikan ini dapat membebaskan anda dari enam alam tumimbal lahir,
membantumu terlahir ke Alam Sukhavati, mana boleh tidak melakukannya?

Bagi lansia yang berusia 70 atau 80 tahun, kondisi tubuh sudah melemah,
membaca sutra tentu sukar, boleh menggunakan cara lainnya yakni dengan
61 

 
mendengar. Asosiasi kita menyediakan VCD/DVD cara membaca Sutra Usia
Tanpa Batas, ada juga pemutar yang selalu dapat dibawa serta (portable), maka
ini lebih leluasa. Kecepatan pembacaan sutranya ada tiga jenis, ada yang
berkisar 40 menit, 1 jam dan 1,5 jam, anda boleh memilih kecepatan mana
yang anda suka.

Perbanyak mendengarnya akan menimbun jasa kebajikan, mengurangi


khayalan dan bentuk-bentuk pikiran lainnya, mengembalikan hati kita pada
kesucian dan keseimbangan, maka anda akan tercerahkan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 November 2014


 

62 

 
 

Tubuh jasmani adalah fenomena fisik, siapa yang dapat mengendalikannya?


Niat pikiran. Jika anda memiliki niat pikiran yang baik dan suci, anda akan
hidup dengan bahagia, sehat dan panjang umur, selamanya takkan sakit.
Darimana asal penyakit? Dari niat pikiran yang tidak baik. Niat pikiran yang
tidak baik akan membawa virus pada sel-sel tubuhmu, sedangkan niat pikiran
yang baik dapat memulihkan sel-sel tubuh yang terserang virus kembali ke
kondisi semula yang sehat.

Dengan perkataan lain, penyakit dapat disembuhkan tanpa menggunakan obat-


obatan. Apabila teori ini diakui oleh para ilmuwan dan semua orang, maka
karir kedokteran takkan ada lagi, rumah sakit juga tidak ada lagi. Mengapa
demikian? Setiap orang dapat menggunakan pikirannya sendiri, untuk
memulihkan sel-sel tubuhnya ke kondisi semula yang sehat.

Penuaan tidak bisa dihindari namun bisa diperlambat, orang masa kini baru
usia 50 atau 60 tahun saja sudah menua, maka bisa memperlambatnya hingga
usia 70 atau 80 tahun masih serupa masih muda, otaknya masih lincah, sehat
dan panjang umur, kondisi tubuhnya serupa masih muda, dia dapat
mewujudkannya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 November 2014


 

63 

 
 

Kita dapat membayangkan bahwa di Alam Sukhavati itu sangat ramai sekali,
memang benar, sungguh ramai sekali, yang tak terpikirkan oleh anda. Namun
setiap penduduk Alam Sukhavati hatinya begitu suci, takkan menaruh hal ini
di dalam hatinya, ini sungguh hebat. Berlakon di atas pentas, setiap
pemerannya dapat mengetahui bahwa ini hanyalah lakonan semata, janganlah
menganggap serius, maka dia akan bebas tanpa rintangan dalam
menyelamatkan semua makhluk, batin sendiri takkan tercemar sama sekali.

Sedangkan di alam ini kita tidak bisa bertindak sedemikian, dalam


menyelamatkan makhluk lain batin kita masih dapat tercemar, kadang kala
terkotori hingga tidak mampu lagi kembali ke jalan yang benar, diri sendiri
terperosok ke dalamnya, ini sungguh disayangkan. Maka itu dalam mendidik
makhluk lain harus memiliki kekuatan samadhi, harus dapat mengikhlaskan
dan merelakan. Andaikata tidak sanggup mengikhlaskan dan merelakan, maka
jangan dulu melakukan pekerjaan ini, terlebih dulu menfokuskan pikiran
melafal Amituofo dan bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, barulah kembali
lagi untuk menyelamatkan para makhluk, saat itu batin anda takkan bisa
tercemar lagi.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 November 2014


 

Anda ingin menimbun jasa kebajikan, bagaimana caranya? Yakni dengan


setulusnya melafal Amituofo. Jasa kebajikan apapun tidak sebanding dengan
melafal Amituofo dengan setulusnya, mengapa tidak sudi melafal Amituofo?
Mengapa masih berkhayal? Bila di dunia ini anda suka pada emas, perak, harta
permata, maka tahukah anda bahwa benda-benda ini digunakan untuk apa di

64 

 
Alam Sukhavati? Untuk mengaspal jalan, sebagai bahan bangunan. Di sini kita
menggunakan semen dan batu bata untuk mendirikan bangunan, di sana
menggunakan mutiara, cornelian, dan permata lainnya.

Di Alam Sukhavati emas digunakan untuk mengaspal jalan, sedangkan di sini


digunakan aspal. Dengan demikian anda dapat membayangkan betapa
makmurnya Alam Sukhavati, kita di sini mana mungkin bisa sebanding
dengannya! Tetapi kita dapat memperolehnya, yakni dengan cara
menfokuskan pikiran melafal Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati,
sedikitpun tidak semu. Mengapa tidak sudi terlahir ke sana?

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 November 2014


 

65 

 
 

Kelak dapat bertemu dengan Buddha maksudnya adalah setelah anda terlahir
ke Alam Sukhavati, setiap hari bisa bersama Buddha Amitabha, sungguh
menakjubkan tak terbayangkan! Langsung menerima ajaran dari Buddha
Amitabha, mana mungkin takkan mencapai KeBuddhaan!

Kita masih mendambakan dunia ini, masih banyak musuh kerabat penagih
hutang yang ingin kita selamatkan, tetapi sekarang kita masih belum mencapai
KeBuddhaan, kemampuan kita untuk menyelamatkan makhluk lain masih
sangat terbatas, hanya dapat memperkenalkan Sutra Usia Tanpa Batas kepada
semua insan, percaya atau tidak tergantung pada jodoh masing-masing.

Andaikata sesampainya anda di Alam Sukhavati, hati maitri karuna anda amat
tulus, usai bertatap muka dengan Buddha Amitabha sudah boleh pulang
kembali, tidak perlu menanti hingga mencapai KeBuddhaan di Alam
Sukhavati baru pulang kembali, belum mencapai KeBuddhaan juga boleh
pulang kembali, kekuatan tekad Buddha Amitabha akan memberkati dirimu,
jiwa sejatimu takkan tersesat, anda mengetahui bahwa anda berasal dari Alam
Sukhavati yang datang kembali, kapan saja anda dapat kembali ke Alam
Sukhavati, bukankah ini sungguh leluasa.

Kesempatan ini jangan sampai terlewatkan sia-sia, jika terlewatkan maka akan
sangat disayangkan, pasti harus menggenggamnya dengan seerat-eratnya. 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 November 2014 

66 

 
 

Kita memastikan ketrampilan melatih diri sendiri sampai di tahapan mana, dari
mana kita dapat mengujinya? Yakni seuntai kalimat ini “suci, setara dan
tercerahkan”, ini adalah ukuran yang pasti. Andaikata anda mengatakan bahwa
ketrampilan pelatihan diri anda sebagus apapun, namun hati anda tidak suci,
maka sesungguhnya anda tidak memperoleh hasil apapun, anda tetap masih
adalah orang awam.

Apa yang anda peroleh, yang bagus hanyalah berkah alam manusia dan Alam
Dewa; sebaliknya jika yang tidak bagus adalah setelah banyak menimbun
berkah alam manusia dan Alam Dewa, hingga bagi mereka yang memberi
ceramah Dharma,namun di dalam pikiran dan tindakan mereka adalah
keserakahan, kebencian, kebodohan, keangkuhan, sedangkan maitri, karuna,
mudita dan upeksa tidak sempurna, maka besar kemungkinannya terlahir ke
Alam Dewa, atau juga terlahir ke Alam Asura, Raksasa. Mengapa demikian?

Andaikata anda masih memiliki iri hati yang sangat kuat, dendam, berkah
kebajikan anda dalam menyebarkan Dharma sangat besar, menjadi Raja Asura,
Raja Raksasa, setelah berkah habis dinikmati, buah akibatnya jatuh ke tiga
alam penderitaan. Setelah jelas dan memahami akan hal ini maka setiap niat
pikiran yang muncul dengan sendirinya seluruhnya adalah Amituofo, mengapa
demikian?

Hanya Buddha Amitabha yang dapat membantu diriku selamanya terbebas


dari enam alam tumimbal lahir. Seperti kata Master Ou Yi, meskipun hanya
terlahir pada bunga teratai tingkatan paling bawah sekalipun, saya juga akan

67 

 
sangat bersukacita. Mengapa demikian? Dapat terlepas dari penderitaan yang
sesungguhnya dan memperoleh kebahagiaan yang sesungguhnya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 14 November 2014


 

68 

 
 

Apakah ajaran sutra itu perlu dipelajari? Belum tentu diperlukan, mempelajari
ajaran sutra merupakan salah satu dari 84 ribu pintu Dharma, kepada siapa
ucapan ini ditujukan? Terhadap kaum intelektual, mereka suka membaca dan
belajar, maka menggunakan cara ini.

Lihatlah bagi mereka yang tidak mengenal aksara, yang tidak berjodoh
mengecap pendidikan di bangku sekolah, dengan menggunakan pintu Dharma
ini adalah yang paling baik, sepatah Amituofo. Master Hai Xian telah memberi
teladan yang bagus kepada kita semuanya.

Siapa yang tidak menghendaki kesehatan? Siapa yang tidak menginginkan


panjang umur? Siapa yang tidak menghendaki kebijaksanaan? Beliau telah
menunjukkan pada kita bahwa dengan melafal Amituofo dapat memperoleh
kesehatan dan usia panjang. Usia 112 tahun tidak perlu dijaga orang lain, diri
sendiri mengurus diri sendiri, kadang kala masih harus menjaga orang lain.

Ingatannya masih jernih dan jelas, pikirannya masih lincah, hatinya baik dan
maitri karuna, tiada kebencian dan niat buruk. Melihat penampilannya begitu
miskin dan menderita, namun batinnya bebas dan berbahagia. Kehidupannya
secara menyeluruh mengandalkan diri sendiri, ada lahan tanah maka akan ada
kekayaan, lahan tanah adalah milik negara, lahan kosongtidak ada yang
membukanya, dia pergi menggarap tanah tersebut.

Sungguh luar biasa dia dapat menggarap hingga lebih dari seratus hektar tanah,
seorang diri menanaminya, menanami bahan pangan, sayur dan buah. Saat
69 

 
panen tiba, dia tidak menjualnya, selain untuk dimakan sendiri maka
selebihnya dibagikan kepada orang miskin, tempat mana yang kekurangan
pangan dan sandang maka dia akan pergi mengulurkan tangan.

Lihatlah Master Hai Xian sendiri tidak memiliki apa-apa, namun sepasang
tangannya dapat memunculkan harta benda, menimbun harta itu ada jalannya.

Suatu tahun saat pemerintah sedang sibuk dalam menanggulangi bencana,


MasterHai Xian memiliki persediaan pangan sebanyak lebih dari 1200 kilo,
seluruhnya diberikan kepada pemerintah. Pemerintah mungkin ingin membeli
bahan pangan untuk menanggulangi bencana, dia tidak menginginkan uang,
namun hasil panennya disumbangkan secara keseluruhan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 16 November 2014


 

70 

 
 

Yang paling sempurna adalah sepatah Amituofo, jasa kebajikan dari lafalan
Amituofo adalah tak terhingga, tanpa batas dan tiada ujungnya. Jika kita ingin
mengeliminasi rintangan karma, ingin menimbun jasa kebajikan, bagaimana
caranya? Di dalam Sutra Usia Tanpa Batas dikatakan bahwa, dengan penuh
ketulusan melafal sepatah Amituofo adalah cara untuk menimbun jasa kebajikan,
juga merupakan cara untuk menghapus seluruh karma buruk yang telah diperbuat
sejak kalpa lampau yang tanpa awal. Seluruhnya adalah dengan menggunakan
sepatah Amituofo ini.

Tetapi sayangnya tidak ada orang yang percaya, mengapa demikian? Sejak
kalpa lampau yang tanpa awal, karma buruk yang telah saya perbuat sudah begitu
berat, mana mungkin hanya dengan sepatah Amituofo ini bisa mengeliminasinya?
Maka itu mereka masih saja mengikuti upacara pertobatan, melafal mantra dan
pintu Dharma lainnya dengan harapan untuk membantu mengeliminasi karma
buruknya.

Mereka tidak tahu bahwa daya eliminasi karma buruk dari metode-metode
tersebut adalah kecil, tidak mampu menghapusnya sampai bersih, hanya sepatah
Amituofo yang dapat melenyapkan rintangan karma dan tabiat sampai bersih, tidak
perlu menggunakan cara kedua.

Asalkan pada saat menjelang ajal, si pelaku kejahatan benar-benar bertobat,


takkan mengulangi melakukan kesalahan lagi, menfokuskan pikiran melafal
Amituofo, Buddha Amitabha bermaitri karuna menjemput semuanya. Maka itu
Alam Sukhavati paling mudah dicapai, namun paling sulit dipercaya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 November 2014  

71 

 
 

Apa yang merupakan tujuan akhir dari belajar Ajaran Buddha? Yakni
membantu kita menemukan kembali jiwa sejati (Jiwa KeBuddhaan). Karena
kita tersesat maka muncullah enam alam tumimbal lahir, sejak kalpa lampau
yang tanpa awal, berputar di roda samsara tumimbal lahir, tidak tercerahkan,
semakin tersesat semakin mendalam, makin terpuruk makin menderita.
Penderitaan di enam alam tumimbal lahir begitu tersiksa tak terungkapkan
dengan kata-kata, yang paling sengsara adalah neraka, tetapi tersesat di enam
alam tumimbal lahir, waktu di Alam Neraka merupakan yang paling panjang.

Hanya dengan belajar Buddha Dharma, barulah memiliki kesempatan untuk


terbebas dari Alam Neraka, tanpa Buddha Dharma, maka selamanya tidak
memahami kebenaran yang sesungguhnya, bagaimana anda dapat terbebas
darinya?

Metode yang tercantum di dalam Aliran Sukhavati adalah membangkitkan


keyakinan dan tekad melafal Amituofo. Melafal Amituofo sangatlah penting,
jika ada waktu luang segeralah melafal Amituofo, baik mengeluarkan suara
maupun melafalnya di dalam hati, sama sekali tidak ada hambatannya.

Andaikata tidak melafal Amituofo maka yang kita pikirkan adalah roda
samsara tumimbal lahir, anda sendiri tidak menyadarinya, ini sudah salah.
Dengan melafal Amituofo, terhadap segala sesuatu di dunia ini, menerima apa
adanya dan tidak memaksakan kehendak, ini barulah betul.

72 

 
Seperti Master Hai Xian, melihat segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang
tidak baik, segalanya baik, dalam memperlakukan manusia dan makhluk
lainnya serta menangani urusan, hatinya takkan membeda-bedakan, juga
takkan melekat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 November 2014 


 

73 

 
 

Meskipun terlahir di Alam Sukhavati pada bunga teratai tingkatan paling


bawah, namun setibanya di Alam Sukhavati dengan pemberkatan kekuatan
tekad Buddha Amitabha, semuanya menjadi Bodhisattva Avaivartika. Kalimat
ini sungguh menakjubkan! Meskipun tingkatan anda tidaklah tinggi, namun
kebijaksanaan dan kemampuan gaib yang anda miliki tidaklah berbeda dengan
Bodhisattva Dharmakaya (Bodhisattva Dharmakaya adalah calon Buddha).

Semua ini bukanlah hasil pencapaianmu, namun semua ini karena Buddha
Amitabha memberkati dirimu, sehingga anda memiliki kemampuan untuk
menjelajah ke seluruh Alam Buddha di sepuluh penjuru, bila ada makhluk
yang berjodoh denganmu, maka anda memiliki kemampuan yang serupa
dengan Bodhisattva Dharmakaya, dapat muncul dan membabarkan Dharma
kepada mereka.

Anda juga memiliki kemampuan menjelajahi sepuluh penjuru alam untuk


memberi persembahan kepada para Buddha, Buddha pasti akan menerima
dirimu, karena anda adalah siswa Buddha Amitabha, begitu melihat dirimu,
para Buddha akan sangat bersukacita. Anda memberi persembahan kepada
para Buddha adalah menimbun berkah, mendengar Dharma dari para Buddha
adalah mengembangkan kebijaksanaan, berkah dan kebijaksanaan dilatih
secara bersamaan.

Seluruh alam para Buddha yang tiada batasnya, kapan saja anda dapat pergi
berjelajah ke sana sesuai keinginanmu, kapan saja anda ingin pulang kembali
ke Alam Sukhavati maka semuanya akan terpenuhi sesuai dengan keinginan
anda, memperoleh kebebasan besar. Hal ini hanyalah merupakan impian di
74 

 
alam saha, namun setibanya di Alam Sukhavati segala sesuatu akan terpenuhi
sesuai dengan keinginan hati, maka itu tidak boleh tidak terlahir ke sana.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 November 2014


 

75 

 
 

76 

 
 

Bertumimbal lahir di dunia ini amat menderita, berada di dalam kandungan


bunda selama sepuluh bulan lamanya, di dalam sutra Buddha dilukiskan
bahwa selama sepuluh bulan janin berada dalam kandungan adalah serupa
dengan berada di dalam neraka, penderitaan yang dialami tak terungkapkan
dengan kata-kata, inilah yang disebut dengan penderitaan lahir.

Maka itu begitu keluar dari kandungan, bayi tidak mampu menahan siksaan
tersebut sehingga dia akan menangis sekeras-kerasnya. Apakah anda pernah
melihat bayi yang begitu terlahir akan tersenyum-senyum? Tidak ada.
Mengapa demikian? Karena di dalam kandungan dia mengalami penderitaan,
tidak ada kebahagiaan, karena tersiksa maka dia menangis, kesakitan hingga
mengalirkan air mata.

Begitu dilahirkan bayi akan menangis dan berteriak : “Khu-a! Khu-a!” Khu
dalam Bahasa Mandarin artinya menderita. Penderitaan ini akan berlangsung
sepanjang hidupnya, penderitaan lahir, tua, sakit dan mati akan kita alami.

Ajaran Buddha mengajarkan kita untuk menjauhi penderitaan dan memperoleh


kebahagiaan. Master Hai Xian juga serupa dengan kita semuanya, mengalami
penderitaan lahir, namun dia tidak mengalami penderitaan tua. Orang awam
menjelang usia tuanya, kondisi tubuh akan melemah, gerakan jadi tak leluasa,
memerlukan orang lain menjaganya.

Sedangkan Master Hai Xian ketika berusia 112 tahun, kondisi tubuhnya masih
sehat, penglihatannya tidak kabur, telinganya, ingatannya masih jelas,
77 

 
pikirannya masih lincah, jiwa raga sehat, tidak mengalami penderitaan usia tua.
Dia tidak menderita penyakit, saat meninggal dunia juga bebas tanpa rintangan,
tidak mengalami penderitaan kematian.

Hatinya begitu suci, setitik debu batin pun takkan mengotorinya, baginya tidak
ada ini baik dan itu jahat, maka itu dia tidak memiliki penderitaan akibat
berkumpul dengan orang yang dibenci, juga tidak memiliki penderitaan akibat
berpisah dengan orang yang dicintai, dan juga tidak memiliki penderitaan
akibat keinginan yang tidak tercapai, hidupnya bersahaja dan bersukacita.

Ketika Master Hai Xian berulang tahun, umat memberi persembahan makanan
hingga memenuhi satu meja makan. begitu dia melihatnya, satupun tidak
dicicipinya. Mengapa demikian? Untuk menunjukkan kehidupan bersahaja,
makan dengan apa adanya, tidak perlu menambah menu lagi buatnya, apalagi
khusus disajikan buat dirinya, melewati ulang tahun dengan biasa-biasa saja
sudah cukup, maka itu dia tidak mencicipinya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 3 Desember 2014


 

 
78 

 
 

Penduduk Alam Sukhavati memiliki usia tanpa batas, bukan hanya usia tak
terhingga namun juga takkan berubah, selamanya awet muda, tidak ada usia
tua, tidak seperti di alam kita ini, mengalami lahir, tua, sakit dan mati, di Alam
Sukhavati tidak ada hal sedemikian.

Di Alam Sukhavati, penduduknya muncul dari bunga teratai, bagaimana rupa


makhluk suci yang keluar dari bunga teratai tersebut? Serupa dengan Buddha
Amitabha, berapa tinggi Buddha Amitabha, maka setinggi itu pula makhluk
suci tersebut, seberapa kewibawaan yang dimiliki Buddha Amitabha, maka
demikian pula kewibawaan yang akan dimiliki makhluk suci tersebut, sama
sekali tidak berbeda dengan Buddha Amitabha. Mengapa demikian? Ini adalah
kekuatan tekad Buddha Amitabha.

Bhiksu Dharmakara (Buddha Amitabha) telah mengamati seluruh alam para


Buddha di sepuluh penjuru, para makhluk yang berada di Alam Buddha
lainnya, memiliki wajah yang tidak serupa, usia mereka juga ada yang panjang
dan pendek, demikian pula dengan kebijaksanaan yang dimiliki juga berbeda-
beda.

Maka itu menciptakan perbedaan antara satu sama lainnya, dalam hati merasa
adanya ketidakadilan, timbul kekotoran batin (klesa). Insan yang memiliki
wajah rupawan akan merasa angkuh, sedangkan yang berwajah jelek akan
merasa rendah diri, baik merasa cantik maupun jelek juga merupakan
kekotoran batin.

79 

 
Maka itu Buddha Amitabha menginginkan agar semua makhluk yang terlahir
ke Alam Sukhavati selamanya jauh dari kekotoran batin, apa yang akan
dilakukanNya? Yakni seluruh penduduknya berwajah serupa dengan Buddha
Amitabha dan Bhiksu Dharmakara (Buddha Amitabha) telah berhasil
menwujudkan tekadNya. Kekuatan tekad agungNya telah memberikan pada
kita sandaran yang pasti dapat diandalkan.

   

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 7 Desember 2014


 

 
80 

 
 

Di dalam pikiran praktisi pemula pasti banyak bentuk-bentuk pikiran,


lepaskanlah bentuk-bentuk pikiran tersebut dan tumpukan pikiran ke dalam
sepatah Amituofo. Melafal Amituofo adalah melatih samadhi, menfokuskan
pikiran ke dalam sepatah Amituofo, takkan membiarkannya terpencar,
alasannya terletak di sini.

Setelah ketrampilan melatih diri telah mendalam dan telah melewati satu kurun
waktu yang lama, dengan sendirinya takkan ada khayalan lagi, maka ini sudah
berhasil, yang disebut mencapai samadhi. Dengan tercapainya samadhi maka
kebijaksanaan akan terbuka, maka itu dengan mengamalkan sila diperoleh
samadhi, dengan tercapainya samadhi maka terbukalah prajna, dengan
munculnya kebijaksanaan maka tiada yang tidak diketahui.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Desember 2014


 

Master Hai Xian melepaskan segala kemelekatan, di dalam hatinya hanya ada
sepatah Amituofo, selain sepatah Amituofo tiada lagi yang lainnya. Suatu hari
ada yang hendak mencuri tanaman jagungnnya, kemudian tertangkap basah
olehnya. Master berkata pada pencuri tersebut agar jangan takut, lalu
mempersilahkan si pencuri untuk memetik jagung sesuai dengan keinginannya,
sementara master sendiri berlalu dari tempat tersebut.

Pencuri jagung tidak menyangka Master Hai Xian bisa begitu bermaitri karuna,
bagaimana mungkin di hatinya tidak timbul rasa hormat pada master?
Selanjutnya apakah dia masih berani mencuri lagi? Tidak berani lagi.
81 

 
Selanjutnya terlebih dulu dia akan minta ijin pada master, setelah master
mengijinkannya barulah dia pergi memetik jagung.

Master Hai Xian tidak menaruh apapun di dalam hatinya, baik orang, masalah
dan sebagainya, hanya satu yang ditaruhnya di dalam hati yakni Buddha
Amitabha dan Alam Sukhavati, ini adalah tempat yang senantiasa ingin
ditujunya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Desember 2014


 

Setiap pintu Dharma mengharuskan praktisinya untuk melepaskan bentuk-


bentuk pikiran, perbedaan dan kemelekatan, ini merupakan prinsip utama.
Andaikata anda tidak melepaskan kemelekatan, maka ini bukanlah Buddha
Dharma. Oleh karena anda tidak sanggup melepaskan semua kemelekatan,
maka itu mengajari anda satu cara, yakni melafal Amituofo, dengan melafal
Amituofo kita melepaskan kemelekatan dan memilih Alam Sukhavati, anda
pasti dapat terlahir di Alam Sukhavati.

Demikian juga dengan pintu Dharma lainnya, anda hanya boleh memilih satu
jalur, anda tidak boleh berjalan di dua jalur. Bila sekaligus mempelajari dua
pintu Dharma, hati anda sudah bercabang, anda tidak mampu terfokus,
akhirnya yang anda peroleh hanyalah pengetahuan semata, tidak bisa mencapai
samadhi.

Tujuan Ajaran Buddha adalah mengajari anda untuk mencapai samadhi,


menfokuskan diri pada satu pintu Dharma adalah sila, hanya dengan
menfokuskan diri pada satu pintu Dharma barulah samadhi diperoleh, dengan
tercapainya samadhi maka terbukalah prajna, dengan terbukanya
kebijaksanaan, barulah merupakan tujuan yang sebenarnya.

82 

 
  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Desember 2014

Tujuan dari Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma pada para makhluk


hanya satu, demikian pula para Buddha dari masa lampau, sekarang dan yang
akan datang, selamanya takkan berubah, yakni membantu semua makhluk
untuk menjauhi penderitaan dan memperoleh kebahagiaan.

Menjauhi penderitaan yang sesungguhnya, apa yang dimaksud dengan


penderitaan yang sesungguhnya? Yakni enam alam tumimbal lahir, Dasa
Dharmadhatu (Alam Buddha, Bodhisattva, Pratyeka Buddha, Arahat, Dewa,
Manusia, Asura, Binatang, Setan Kelaparan dan Neraka), inilah yang disebut
dengan penderitaan yang sesungguhnya. Maka itu Buddha membantu kita agar
terlepas dari enam alam tumimbal lahir dan Dasa Dharmadhatu, menjauhi
penderitaan yang sesungguhnya.

Memperoleh kebahagiaan yang sesungguhnya, kebahagiaan yang


sesungguhnya adalah Alam Sukhavati; dengan perkataan lain, membantu para
makhluk, mengantar mereka ke Alam Sukhavati dan belajar pada Buddha
Amitabha, inilah yang disebut dengan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Maka itu semua sutra dan sastra menunjukkan jalan bagi kita untuk berpulang,
yakni membimbing kita ke Alam Sukhavati. Dengan terlahir ke Alam
Sukhavati, maka misi para Buddha dan Bodhisattva untuk menyelamatkan
dirimu telah sempurna, karena anda telah terselamatkan, hal ini tidak boleh
tidak diketahui.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Desember 2014

83 

 
 

Sampai di Alam Sukhavati, tubuh dan rupa kita akan serupa dengan Buddha
Amitabha. Rupa Buddha Amitabha sungguh menakjubkan tiada taranya, rupa
yang akan kita peroleh setelah terlahir ke Alam Sukhavati ini, merupakan rupa
yang tiada duanya di sepuluh penjuru alam. Mengapa demikian? Setelah
membaca bagian akhir dari 48 tekad agung, barulah kita memahami hal ini.

Darimana asalnya Alam Sukhavati? Ini bukan hasil kreasi Buddha Amitabha,
juga bukan ada pihak lain yang membantu Buddha Amitabha untuk
mendesainnya, tetapi adalah Buddha Lokesvararaja mengajari Bhiksu
Dharmakara untuk mengamati alam para Buddha di sepuluh penjuru, lalu
menyeleksinya, yang buruk diabaikan dan hanya mengambil yang baik saja,
barulah kemudian mewujudkan Alam Sukhavati.

Maka itu Alam Sukhavati boleh dikatakan sebagai, baik kewibawaan Buddha
Amitabha dan para Bodhisattva penduduk Alam Sukhavati, maupun
kewibawaan lingkungan negeri tersebut, ia merupakan esensi dari apa yang
terbaik dari seluruh alam para Buddha, maka itu seluruh alam para Buddha
lainnya tidak dapat sebanding dengannya, beginilah asal usulnya.

Pilihan kita untuk terlahir ke Alam Sukhavati pasti tidak salah, karena segala
apa yang terbaik dari seluruh alam para Buddha ada di Alam Sukhavati, ke
mana lagi anda hendak menuju? Tentunya ini merupakan pilihan insan pintar.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 10 Desember 2014


84 

 
Diantara pintu Dharma yang tak terhingga, kita telah bertemu dengan pintu
Dharma istimewa yang terunggul tiada taranya, sungguh beruntung sekali!
Bertemu dengan pintu Dharma lainnya, anggap saja menanam akar kebajikan,
belum tentu dalam satu kehidupan ini bisa berhasil; tetapi bertemu dengan
pintu Dharma Aliran Sukhavati, semuanya bisa meraih keberhasilan. Harus
percaya pada ucapan Master Shan Dao, “Puluhan ribu praktisi yang
melatihnya maka puluhan ribu pula yang berhasil terlahir ke Alam Sukhavati”.

Praktisi pelafal Amituofo yang tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati, ini
dikarenakan dia tidak benar-benar melatih diri, hanya berpura-pura saja, di
dunia ini dia masih serakah akan ketenaran dan keuntungan, maka itu
ketamakkan harus dilenyapkan barulah dapat terlahir ke Alam Sukhavati.

Ketamakkan, kebencian, kebodohan, keangkuhan dan kecurigaan, adalah lima


butir akar Neraka, setelah kebijaksanaan berkembang maka takkan ada
kecurigaan lagi. Lima butir ini merupakan lima rintangan besar, harus
menghapus hingga ke dasarnya, di sinilah peranan ketrampilan melatih diri,
dengan menggunakan cara apa? Yakni, keyakinan, tekad, melafal Amituofo.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 10 Desember 2014


 

Sampai di Alam Sukhavati, dirimu takkan terpisah lagi dengan Buddha


Amitabha, setiap hari anda bisa berada bersamaNya, maka itu tidak boleh tidak
terlahir ke Alam Sukhavati. Sampai di Alam Sukhavati memperoleh tubuh
Narayana, tubuh kokoh yang takkan rusak, tubuh ini sungguh menakjubkan,
tidak perlu makan dan tidak perlu tidur, bukankah ini sangat bagus. Di alam ini,
berapa banyak waktu kita yang tersita untuk keperluan makan dan tidur, waktu
kita jadi terbuang sia-sia.

85 

 
Penduduk Alam Sukhavati tidak memerlukan makan dan tidur, waktu mereka
adalah sempurna, maka itu penduduk di sana semuanya rajin melatih diri.
Anda juga tidak bisa tidak rajin melatih diri, karena Buddha Amitabha berada
di sampingmu selalu mengingatkan dirimu. Pintu Dharma apapun yang ingin
anda pelajari, sampai di Alam Sukhavati, Buddha Amitabha akan mengajarimu,
waktu yang tersedia juga terpenuhi. Di Alam Sukhavati kita pasti memperoleh
kesempurnaan, mencapai KeBuddhaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 10 Desember 2014 


 

Membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo merupakan metode


yang mudah, hanya senantiasa melafal Amituofo, dalam segala waktu dan
tempat melafal berkesinambungan tak terputus. Belajar untuk melafalnya di
dalam hati, saat melafal jangan terlalu cepat, setiap suku kata harus dilafal
dengan jelas, dan mendengarnya dengan jelas.

Bagaimana cara mendengarnya? Telinga harus mendengar suara dari dalam


hati, mendengarnya dengan jelas sepatah demi sepatah, dilafal dengan jelas,
mendengar lafalan Amituofo dengan jelas merupakan hal yang begitu penting.
Bila anda dapat mendengar dengan jelas setiap suku kata yang dilafal, maka
khayalan takkan muncul; andaikata anda tidak mendengarnya maka khayalan
dan bentuk-bentuk pikiran akan timbul, sehingga merusak ketrampilanmu
dalam melafal Amituofo.

Maka itu harus mendengar, ini merupakan metode melatih diri Bodhisattva
Avalokitesvara, Bodhisattva Avalokitesvara menggunakan indera pendengaran,
Beliau bukan mendengar suara dari luar, namun mendengar suara di dalam
diriNya. Pintu Dharma apa yang dilatih oleh Bodhisattva Avalokitesvara
sehingga dapat berhasil? Bila dipikirkan, tentu saja juga melafal Amituofo dan
mencapai keberhasilan. Bodhisattva Mahasthamaprapta meraih keberhasilan
dengan cara melafal Amituofo, Bodhisattva Avalokitesvara juga serupa.

86 

 
Hari ini kita memadukan metode dari Bodhisattva Avalokitesvara dan
Bodhisattva Mahasthamaprapta, kita mendengar suara lafalan Amituofo,
jangan mendengar yang lainnya, yakni hal lainnya jangan taruh di hati, di hati
hanya ditaruh Amituofo saja.

Dalam menangani urusan, segalanya dilakukan dengan jelas, setelah selesai


jangan ditaruh hati, seolah-olah tidak ada yang terjadi, di hati hanya ada
sepatah Amituofo, aktivitas apapun takkan menghalangi anda untuk melafal
Amituofo.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 10 Desember 2014


 

 
87 

 
 

Apa makna dari berdana? Berdana adalah melepaskan kemelekatan. Para


makhluk tidak ada yang tidak terlena oleh harta, rupa, ketenaran dan
keuntungan, Buddha mengatakan pada kita, untuk menimbun harta ada
aturannya, harus diketahui darimana asal usul harta kekayaan tersebut, jika
tidak ada di dalam garis hidup maka janganlah mengejarnya, mengapa
demikian? Karena tidak mungkin bisa diperoleh.

Orang tempo dulu memahami hal ini, percaya pada sebab akibat, “apa yang
diterima dalam kehidupan ini telah ada di dalam garis hidup, bukan ada insan
lain yang mengaturnya”.

Hari ini orang-orang mengejar kekayaan dengan mati-matian, menghalalkan


segala cara, setelah berhasil mendapatkannya, ini dikarenakan memang ada
dalam garis hidupnya, maka itu buat apa mati-matian mengejarnya?
Bagaimana pula jika tidak dikejar? Dia akan datang dengan sendirinya, aturan
ini hendaknya kita pahami.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Desember 2014


 

Bagaimana cara kita untuk menghindari bentuk-bentuk pikiran? Asalkan di


dalam hati ada Amituofo maka bentuk-bentuk pikiran takkan muncul. Apakah
kita perlu dengan sengaja melenyapkan bentuk-bentuk pikiran ini? Tidak perlu,
asalkan di dalam hati ada Amituofo, maka bentuk-bentuk pikiran takkan
muncul.

88 

 
Di dalam satu detik hanya ada sepatah Amituofo, atau Namo Amituofo,
sehingga bentuk-bentuk pikiran takkan timbul. Setiap detik melafal Amituofo,
lama kelamaan bentuk-bentuk pikiran takkan ada lagi, muncullah pikiran yang
suci.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Desember 2014

Praktisi yang dengan tulus melafal Amituofo dan bertekad terlahir ke Alam
Sukhavati, sepanjang hidup ini, lingkungan tempat hunian adalah diatur oleh
Buddha Amitabha, kita tidak perlu buang-buang tenaga dan pikiran, tidak
perlu memikirkan dan mengkhawatirkannya. Menerima apa adanya dan hidup
dengan tenang, apapun bagus, dengan selamat melewati satu kehidupan ini,
kelak terlahir ke Alam Sukhavati, ini adalah tujuan akhir dari kita melatih
Ajaran Tanah Suci.

Maka itu keyakinan dan tekad lebih penting dari segalanya. Para Buddha juga
menyebut bahwa pintu Dharma ini merupakan pintu Dharma yang sulit
dipercaya, namun kita dapat meyakini pintu Dharma ini, ini menunjukkan
bahwa pada masa kelahiran lampau kita pernah mempelajari pintu Dharma ini.

Setiap praktisi yang terlahir ke Alam Sukhavati, Buddha membabarkan di


dalam sutra bahwa, praktisi ini pada masa kelahiran lampaunya, setiap
kelahirannya, telah memberi persembahan kepada para Buddha yang tak
terhingga, pada masa kelahiran ini bertemu lagi dengan pintu Dharma ini, akan
memperoleh pemberkatan dari para Buddha yang tak terhingga.

89 

 
Maka itu anda takkan meragukannya, anda dapat meyakininya, benar-benar
ingin terlahir ke Alam Sukhavati, maka pada kelahiran ini dapat
menyempurnakan niat hatimu.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Desember 2014


 

Sepatah Amituofo dilafal dengan pikiran terfokus, jangan sampai terpencar


dan bercabang. Mungkin anda masih harus belajar banyak-banyak, bagaimana
mungkin bisa terfokus? Saat anda mempelajari ajaran sutra atau pelajaran
lainnya, maka untuk sementara boleh berhenti melafal Amituofo, pikiran
difokuskan untuk belajar; setelah selesai belajar maka buku ditutup dan
kembali melafal Amituofo, takkan menghalangi aktivitas kita.

Aktivitas yang tidak memerlukan berpikir, yang menggunakan tenaga, maka


sama sekali tidak menghalangi kita melafal Amituofo. Seperti Master Hai Xian
sambil bercocok tanam di ladang sambil melafal Amituofo berkesinambungan
tak terputus. Anda melihat beliau bekerja sepanjang hari, apakah tidak capek?
Sudah dilupakannya, dia hanya peduli pada lafalan Amituofo. Jiwanya sedang
melafal Amituofo sementara raganya sedang bekerja, sama sekali tidak
mengganggu pekerjaannya.

Maka itu kita harus bisa memanfaatkan waktu yang ada, agar jangan sampai
aktivitas harian dan melafal Amituofo saling bertentangan, diri sendiri juga
tidak merasa kelelahan. Oleh karena dia tidak terpikir akan pekerjaannya,
aktivitasnya telah menjadi kebiasaan, seperti mesin yang bergerak dengan
sendirinya, di dalam hatinya lafalan Amituofo terus bergema,
berkesinambungan tak terputus.

Saat menjalani aktivitas sehari-hari, mengenakan pakaian, menyantap


makanan, ketika ditanya, Master Hai Xian akan menjawab, saya sedang
90 

 
melafal Amituofo. Ketika memanjat pohon untuk merapikan rantingnya, dia
juga mengatakan bahwa dia sedang melafal Amituofo. Saat bercocok tanam di
ladang, dibawah terik matahari, dia juga tidak merasa kepanasan, dia sedang
melafal Amituofo. Ketrampilannya melafal Amituofo yang berkesinambungan
tak terputus ini patut kita teladani.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Desember 2014


 

Ketika Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma di dunia ini, memiliki


banyak pengikut, diantaranya ada 16 orang raja yang merupakan penguasa
kerajaan-kerajaan besar, namun sepanjang hidupnya, Buddha tidak memiliki
vihara, melepaskan semua kemelekatan. Ini sangat beralasan, karena dengan
memiliki vihara maka memiliki pula masalah, maka itu Buddha tidak memiliki
vihara.

Saya (Master Chin Kung) juga meneladani Buddha Sakyamuni, sepanjang


hidup tidak memiliki vihara, persembahan dari umat, saya gunakan untuk
melakukan kebajikan, mewakili mereka melakukan kebajikan. Begitu
leluasanya, sepanjang hidup tidak perlu mengurus orang, tidak perlu
menangani urusan, juga tak perlu mengatur keuangan, bukankah ini sangat
bebas. Begitu kita mulai mengurusi hal ini maka batin kita juga mulai terkotori.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Desember 2014


 

91 

 
 

Praktisi yang bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, di dalam hatinya hanya


boleh ada Buddha Amitabha dan Alam Sukhavati, selain Buddha Amitabha
dan Alam Sukhavati, semua kemelekatan harus dilepaskan, setiap hari
memikirkan Buddha Amitabha dan Alam Sukhavati, apa yang dipikirkan akan
menjadi kenyataan.

Kekuatan pikiran terlampau besar, sungguh tak terbayangkan, para ilmuwan


telah memberikan buktinya pada kita, terlahir ke Alam Sukhavati adalah
dengan mengandalkan kekuatan pikiran, kekuatan pikiran kita dengan
kekuatan tekad Buddha Amitabha saling menyatu, maka kita akan berhasil
terlahir di Alam Sukhavati.

Kekuatan tekad Buddha Amitabha terfokus, demikian juga dengan kekuatan


pikiran kita terfokus, maka akan terhubung dengan jalurnya. Ini harus
dipahami, tidak boleh tidak percaya.

Kita yakin dan mengamalkannya dengan serius, maka dalam satu kehidupan
ini akan berhasil, terbebas. Andaikata kita tidak serius mengamalkannya,
masih saja bimbang, masih diliputi keraguan, maka ini sudah salah, pada
kelahiran ini sia-sia saja kita sudah datang ke dunia ini, maka kehidupan
mendatang masih harus berputar di enam alam tumimbal lahir, tidak tahu harus
bertumimbal lahir lagi hingga kelahiran ke berapa.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Desember 2014

92 

 
 

Buddha mengajari kita untuk melepaskan nafsu keinginan, terhadap


kenikmatan materi maupun non materi, segalanya ini haruslah dilepaskan. Ada
orang yang berkata bahwa ini adalah kenikmatan hidup, jika dilepaskan,
bukankah hidup ini jadi tidak bermakna lagi?

Orang awam menganggap kenikmatan duniawi itu sebagai kesenangan,


sesungguhnya semua ini hanyalah sedang menyiksa diri sendiri, kebahagiaan
yang sesungguhnya tidak dinikmatinya.

Seperti anak-anak muda masa kini, banyak yang mengkonsumsi nakorba, jika
ditanya kenapa dia melakukan hal ini? Katanya untuk mencari kesenangan.
Mereka meracuni diri sendiri, menyuntik morfin, katanya ini adalah
kesenangan. Kesenangan ini harus mereka bayar dengan nyawa sendiri, ini
adalah penderitaan yang paling menyengsarakan, mana ada kesenangannya?

Apakah di dalam Buddha Dharma ada kebahagiaan? Ada. Bahkan di dalam


Dharma duniawi juga ada, asalkan yang sesuai dengan kebajikan maka akan
mendatangkan kebahagiaan. Seperti yang tercantum di dalam “Lun Yu
(Analects dari Confucius), kalimat pertamanya adalah “Belajar lalu dapat
mengamalkannya, bukankah ini sangat menyenangkan?”.

Darimana datangnya kebahagiaan itu? Dari belajar, setelah belajar lalu dapat
mengamalkannya, menerapkannya dalam kehidupan keseharian, dalam

93 

 
pekerjaan dan dalam memperlakukan manusia dan makhluk lain serta
menangani urusan, betapa bahagiannya!

Diri sendiri berbahagia, orang lain juga turut berbahagia, betapa


bersukacitanya. Kebahagiaan ini bukan berasal dari luar yang menggunakan
cara menyiksa diri, namun kebahagiaan ini muncul dari dalam lubuk hati.

    

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Desember 2014


 

Pahala Alam Dewa dan Manusia begitu singkat sudah habis dinikmati,
manusia yang bisa hidup hingga usia seratus tahun juga tidak banyak, ada
banyak orang yang berusia seratus tahun yang pernah anda jumpai? Meskipun
bisa hidup hingga usia seratus tahun, itu juga hanyalah satu petikan jari saja,
sekejab saja sudah berlalu, waktu berlalu dengan sangat cepat, semakin
meningkat usia maka terasa waktu berjalan semakin cepat.

Anak kecil masih belum merasakannya, saat Imlek tiba begitu gembira,
sungguh tidak mudah menanti tibanya hari tersebut, sepertinya waktu itu
sangat panjang sekali. Ini adalah pengalaman yang pernah kami lalui. Saat usia
dibawah 10 tahun, waktu terasa begitu panjang, setahun terasa begitu lamanya;
setelah melewati usia 60 tahun, terasa waktu begitu pendek, kenapa baru lewat
beberapa hari saja sudah mau Imlek.

Kenyataan ini harus kita pahami, meskipun di dunia ini kita bisa hidup hingga
200 atau 300 tahun, namun itu hanyalah satu petikan jari saja, sekejab saja
sudah berlalu, maka itu janganlah mendambakan pahala Alam Dewa dan Alam
Manusia.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Desember 2014

94 

 
 

Sampai di Alam Sukhavati pasti takkan kesepian, sejak kalpa yang tak
terhingga hingga kini, setiap kelahiran demi kelahiran, orang yang berjodoh
denganmu, mereka melafal Amituofo dan sejak awal sudah terlebih dulu
terlahir di Alam Sukhavati, semuanya dapat bertemu dan berkumpul kembali,
bercerita tentang kenangan masa lalu, kita pernah bersama pada suatu kalpa, di
sebuah planet, di dalam sebuah Alam Buddha menjadi sahabat melatih diri,
menjadi abang, kakak atau adik, sekarang kita sudah berada di Alam Sukhavati.

Ini adalah kenyataan. Di tempat mana yang banyak kenalan? Di Alam


Sukhavati banyak kenalan kita, bahkan setiap dari mereka dapat memuji dan
memiliki keberhasilan, sampai di Alam Sukhavati. Alam Sukhavati merupakan
reuni besar, Alam Sukhavati merupakan tempat berkumpul, di tempat lain
tidak ada hal sedemikian.

Andaikata anda telah memahami kenyataan dan kebenaran ini, maka tidak
boleh tidak ke sana, begitu banyak sahabat melatih diri, sanak keluarga dan
kerabat juga berada di sana. Ini adalah kenyataan dan kebenaran, kita harus
dapat memahaminya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Desember 2014


 

95 

 
Apa yang menjadi karir Buddha? Membabarkan Dharma. Di Tiongkok, ada
Konfusius, sepanjang hidupnya adalah mengajar, demikian pula Buddha
Sakyamuni di India, juga bergerak di bidang pendidikan.

Konfusius berkeliling ke seluruh pelosok negeri, berharap agar ada raja yang
bersedia menerima gagasan dan melibatkannya dalam pemerintahan, sepanjang
hidupnya Konfusius amat mengkagumi Zhou Gong, ingin mengembangkan
aspirasinya, namun sayangnya tak berjodoh.

Sedangkan Buddha Sakyamuni dalam hal ini memiliki pandangan yang lebih
maju selangkah, Beliau adalah seorang putra mahkota, andaikata Beliau tidak
meninggalkan keduniawian, maka Beliau akan menjadi seorang raja yang baik,
seorang raja yang suci, namun Beliau malah melepaskannya, mengajari kita
untuk membangkitkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, sungguh luar biasa!

Andaikata Beliau menjadi seorang maha raja, hanya akan membawa manfaat
bagi rakyat negerinya saja, sedangkan dengan meninggalkan keduniawian dan
mencapai KeBuddhaan barulah dapat membantu semua makhluk melenyapkan
penderitaan dan memperoleh kebahagiaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Desember 2014

96
Dalam mempelajari Ajaran Buddha, saya (Master Chin Kung) menasehati
praktisi sekalian untuk menggunakan hati yang tulus, pasti takkan mengalami
kerugian. Mengapa tidak berani menggunakan hati yang tulus? Orang lain
menipuku, saya tetap tulus padanya.

Dia menipuku adalah urusannya sendiri, sedangkan saya menggunakan


ketulusan adalah urusanku sendiri, mengapa demikian? Karena menggunakan
hati yang tulus adalah sangat dekat dengan Buddha, Buddha dan Bodhisattva
menggunakan hati yang tulus, kita memakai hati yang berpura-pura, sehingga
memiliki sekat dengan Buddha dan Bodhisattva.

Maka itu hati yang tulus membawa manfaat yang tak terhingga. Sedangkan
hati yang berpura-pura (munafik) akan berputar di lingkaran tumimbal lahir,
ingin keluar dari enam alam tumimbal lahir masih menggunakan hati yang
munafik, bagaimana mungkin?

Hal ini harus dipahami dengan jelas, kalkulasi ini juga harus dihitung dengan
jelas. Saya tidak ingin bertumimbal lahir lagi, maka itu segala kemelekatan
baik duniawi maupun non duniawi juga harus dilepaskan.

Di dalam Sutra Intan, Buddha membabarkan bahwa Dharma saja harus


dilepaskan, apalagi yang bukan Dharma”, yang bukan Dharma adalah Dharma
duniawi. Diantara 84 ribu pintu Dharma, saya hanya memilih satu pintu saja,
yakni Namo Amituofo. Saya dan Master Hai Xian juga serupa, hanya satu
pintu ini saja yakni melafal Amituofo.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Desember 2014


 

97 

 
 

Apakah berkah Alam Dewa dan Manusia bisa diperoleh? Bisa, dengan
mengamalkan ajaran maka bisa diperoleh, tetapi ini tidaklah sempurna.
Mengapa demikian? Berkah Alam Dewa dan Manusia suatu hari akan ada
habisnya, apa yang terjadi setelah habis dinikmati? Benih karma buruk di
alayavijnana akan muncul, yakni kekotoran batin (klesa) akan muncul ke
permukaan, dengan munculnya kekotoran batin maka buah akibatnya adalah
jatuh ke tiga alam penderitaan.

Lihatlah, berkah Alam Dewa dan Manusia setelah habis dinikmati maka akan
jatuh ke alam binatang, alam setan kelaparan dan neraka, menjalani siksaan,
setelah usai menjalani siksaan, barulah berkesempatan memperoleh tubuh
manusia, terlahir menjadi manusia sungguh tidak mudah, setelah karma baik
habis dinikmati, karma buruk habis menjalani siksaan, barulah mendapatkan
tubuh manusia, juga tidak berdaya terbebas dari enam alam tumimbal lahir.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 29 Desember 2014


 

Begitu kita melafal Amituofo, Buddha Amitabha muncul di hadapan kita,


tetapi mengapa kita siang malam melafal Amituofo, juga tidak tampak Buddha
Amitabha muncul di hadapan kita, apa alasannya? Karena kita masih memiliki
bentuk-bentuk pikiran, tidak suci, masih ada kecurigaan, masih ada lobha, dosa
dan moha, masih ada setitik rintangan yang sangat halus.

Andaikata sampai setitik rintangan juga sudah tidak ada lagi, maka begitu kita
melafal Amituofo, Buddha Amitabha segera muncul di hadapan kita, anda
98 

 
tidak melafal maka Buddha juga jadi tidak tampak lagi. Karena Buddha (Benih
KeBuddhaan) tidak berjarak dengan kita sama sekali, Buddha menyatu dengan
kita dan tidak pernah terpisah dengan kita sama sekali, kebenaran ini haruslah
dipahami. Maka itu kita sesungguhnya adalah Buddha, setiap insan adalah
Buddha.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 29 Desember 2014


 

99 

 
 

Apabila kita difitnah, mendapat perlakuan yang tidak adil, dicelakai orang,
bagaimana cara siswa Buddha menghadapinya? Yakni dengan sepatah
Amituofo, anggaplah tidak ada yang terjadi, jangan menaruh masalah ini di
dalam hati, senantiasa berbahagia dalam Dharma, maka kebijaksanaan akan
terus berkembang, mengeliminasi rintangan karma, menambah berkah dan
kebijaksanaan.

Jika sebaliknya menaruh hal ini di dalam hati, setiap hari tidak gembira,
memikirkan bagaimana cara balas dendam, jika pada kehidupan ini tidak
berhasil balas dendam, maka kelahiran berikutnya melanjutkan balas dendam,
sehingga kelahiran demi kelahiran saling memusuhi dan saling balas dendam,
ini merupakan kesalahan besar.

Coba renungkan, masalah itu timbul dari mana? Dari diri sendiri, bukan ada di
luar. Maka itu Ajaran Buddha membahas di dalam diri bukan di luar diri. Apa
yang ada di luar adalah palsu atau semu, tidak ada satupun yang nyata,
andaikata anda ingin menaruh apa yang ada di luar ke dalam hati anda, maka
ini sudah salah.

Praktisi yang benar-benar mengamalkan Jalan Bodhisattva, maka setiap hari


harus menerima cobaan ini, dalam kondisi menyenangkan takkan timbul
ketamakkan, justru keadaan yang menyenangkan dan lancar-lancar ini, lebih
mengerikan daripada saat orang lain hendak mencelakaimu, karena dalam
kondisi menyenangkan ini anda akan lupa diri, dan kehilangan mawas diri.

100 

 
Keadaan yang menyenangkan ini akan membuat anda melekat, saat anda jadi
serakah maka akan jatuh ke alam setan kelaparan, setelah berkah habis
dinikmati maka jatuh ke alam setan kelaparan; andaikata diliputi kebodohan
(moha) maka jatuh ke alam binatang; jika emosi dan muncul kebencian maka
jatuh ke neraka.

Maka itu baik keadaan suka atau duka adalah serupa, keadaan menyenangkan
adalah untuk menguji kita apakah kita akan timbul keserakahan dan
kemelekatan, apakah akan muncul keangkuhan; sedangkan keadaan tidak
menyenangkan adalah untuk menguji apakah kita dapat bersabar dan menahan
diri, apakah anda dapat tidak timbul kebencian.

Ini membahas tentang ketrampilan melatih diri yang sesungguhnya, jika tidak,
ke mana lagi anda harus melatih diri? Maka itu baik kondisi suka maupun
duka merupakan tempat menempa diri. Harus melatih diri hingga tahapan
bagaimana? Yakni dapat mengikhlaskan, kondisi menyenangkan dan jodoh
yang baik adalah semu, kondisi tidak menyenangkan dan jodoh buruk juga
adalah semu, tidak ada yang satupun yang nyata, karena itu segalanya jangan
taruh di hati.

Hanya Amituofo yang ditaruh di dalam hati, ini barulah betul, anda akan
sempurna, pasti terlahir di Alam Sukhavati mencapai KeBuddhaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 30 Desember 2014 


 

Ketika saya baru belajar Ajaran Buddha, Guru Fang (Mr.Fang Dong-mei)
memberitahuku bahwa 200 tahun yang lalu, seluruh vihara di Tiongkok masih
merupakan sarana pendidikan, tidak ada vihara yang tidak memberikan
ceramah. Tetapi kini sudah tidak ada lagi, mengapa demikian? Karena negara
tidak menggalakkan lagi.
101 

 
Dua ratus tahun yang lalu, pada masa Dinasti Qing, negara masih
menggalakkan kegiatan ceramah, maka itu Buddha Dharma sangat berjaya
pada masa itu. Kita telah mengabaikan budaya tradisionil kita, Ratu Ts'u Hsi
(memerintah dari tahun 1861-1908) yang memulainya.

Ts'u Hsi (Ci-xi) awalnya adalah selir dari Kaisar Xian-feng (memerintah dari
tahun 1850-1861), setelah Kaisar Xian-feng mangkat, putra mahkota masih
sangat kecil, namanya Tong Zhi (memerintah dari tahun 1861-1875), lalu Ratu
Ts'u Hsi mengambil alih kendali pemerintahan, memerintah dengan tangan
besi, dan memberi gelar pada diri sendiri sebagai Lao Fo Ye (Buddha Senior).

Pada jaman dulu para kaisar menyebut Buddha sebagai Guru dan diri sendiri
sebagai murid, sementara Ratu Ts'u Hsi malah menyebut dirinya sebagai
Buddha Senior, menempatkan Buddha dan Bodhisattva di belakang. Bila
pimpinan negara terhadap Ajaran Buddha sudah hambar maka keyakinan
rakyat perlahan juga akan semakin memudar.

Akhirnya ketika Dinasti Qing runtuh, jumlah penceramah juga semakin


berkurang, pada awal pemerintahan Republik Tiongkok Nasionalis (1912-
1949), jumlah penceramah tidak sampai 20 orang.

Maka itu sepanjang hidup apa yang telah kami lihat dan dengar, apa yang
disebut dengan pelayanan pada orang mati, upacara-upacara, saya telah
melihat hal ini, selama ini tidak ada vihara yang mengadakan kegiatan
ceramah untuk jangka panjang, tidak ada.

Tempo hari ketika saya masih berada di Taiwan, satu vihara mungkin cuma
ada kegiatan ceramah sekali setahun, dan sekali itu berapa lama? Seminggu
102 

 
saja. Mungkin sekarang sudah tidak ada lagi, Ajaran Buddha sudah berubah
menjadi kepercayaan takhayul.

Jaman dulu Ajaran Buddha merupakan pendidikan yang sangat penting, ajaran
yang dijunjung tinggi, sekarang sudah tidak lagi. Ajaran Buddha sudah
dikaitkan dengan kepercayaan takhayul, sungguh tidak beruntung, ajaran yang
begitu bagusnya, yang mengajari kita dalam satu kehidupan dapat terlepas dari
enam alam tumimbal lahir. Dan di dalam Ajaran Buddha cara yang paling
efektif adalah Ajaran Sukhavati, praktisi yang bersungguh-sungguh pasti akan
berhasil.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 30 Desember 2014


 

103 

 
 

Apakah Buddha Sakyamuni mencapai KeBuddhaan di bumi kita ini? Bukan,


sesungguhnya sejak awal Beliau telah mencapai KeBuddhaan. Menurut
Brahmajāla-sūtra, kali ini kedatangan Buddha Sakyamuni sudah yang ke
delapan ribu kalinya, Beliau datang ke bumi ini sudah delapan ribu kali, kita
orang awam tidak mengetahuinya, Beliau sejak awal sudah mencapai
KeBuddhaan.

Maka itu kita jadi terpikir, Buddha Amitabha mendirikan Alam Sukhavati
sudah berapa lama? Sepuluh kalpa. Di dalam waktu yang panjangnya tak
terhingga ini, sepuluh kalpa termasuk waktu yang pendek, boleh dikatakan
bahwa Buddha Amitabha belum lama mendirikan Alam Sukhavati. Apa
tujuanNya? Yakni untuk menjemput semua makhluk.     

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 31 Desember 2014


 

Harus yakin bahwa segala sebab akibat tak terpisahkan dari hati sendiri. Di
dalam enam alam tumimbal lahir, buah akibat yang kita terima pada kehidupan
sekarang adalah hasil perbuatan kita di masa kehidupan lampau.

Semua perbuatan yang kita lakukan pada kelahiran sekarang, baik yang
diperbuat melalui pikiran, ucapan dan tindakan, buah akibatnya akan kita
terima pada kelahiran mendatang. Andaikata pada kehidupan sekarang benih
yang kita tanam adalah karma baik maka buah akibat yang akan kita terima
pada kelahiran mendatang adalah baik.

104 

 
Pada kelahiran mendatang kita tidak memohon pahala Alam Dewa dan
Manusia, kita hanya bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, mengikuti Buddha
Amitabha, di Alam Sukhavati saya dapat mewujudkan harapanku. Tentu saja
ini akan berhasil, karena untuk terlahir ke Alam Sukhavati lebih mudah
daripada terlahir di Alam Dewa dan Alam Manusia, mengapa demikian?

Karena dalam kehidupan keseharian, setiap niat pikiran yang timbul, harus
diketahui bahwa sebab akibat tak terpisahkan dari hati sendiri, buah akibat apa
yang akan diterima oleh sebersit niat pikiran kita, maka itu segala bentuk
pikiran haruslah dilepaskan, bangkitkan pikiran benar, pikiran benar adalah
sepatah Amituofo, lafalan Amituofo tak terpisahkan dari hati.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 31 Desember 2014


 

Alam para Buddha sudah lama terbentuk, sementara Alam Sukhavati baru
sepuluh kalpa, merupakan alam yang masih baru, baru 10 kalpa, sebelumnya
masih belum ada. Sepuluh kalpa ini bagi Bodhisattva merupakan waktu yang
cukup singkat. Maka itu ketika kita sampai di Alam Sukhavati, kelak kita akan
menjadi senior di Alam Sukhavati.

Ketika ditanya kapan anda datang? Saya sudah datang pada kalpa ke-10. Usia
di Alam Sukhavati adalah tak terhingga, yakni kalpa tak terhingga, bayangkan
dalam kalpa yang tak terhingga anda sudah tiba di Alam Sukhavati pada kalpa
ke-10. Maka itu harus menggenggam erat kesempatan ini, jangan sampai
ketinggalan di belakang orang lain.

105 

 
Harus tahu bahwa dunia ini adalah semu, bukan hanya dunia ini yang semu,
bahkan seluruh alam para Buddha juga adalah semu, hanya Nitya-Sthita
barulah sejati, ini tidak boleh tidak dipahami.

Setelah memahaminya maka kita sudah tahu menjatuhkan pilihan kita, yakni
kita tidak memilih sepuluh penjuru alam, tetapi kita memilih Alam Sukhavati.
Mengapa demikian? Para Buddha di sepuluh penjuru memperkenalkan pada
kita, Buddha Amitabha adalah yang memiliki cahaya terunggul dari semua
Buddha, rajanya para Buddha. (keterangan : gelar raja di sini maksudnya
cahayaNya yang paling terunggul).

Ibarat ada banyak universitas, Universitas Alam Sukhavati merupakan yang


paling terunggul, seluruh universitas lainnya tidak ada yang sebanding
dengannya. Universitas Alam Sukhavati memiliki rektor dan dosen yang lebih
unggul, maka itu kita pasti memilih sekolah terbaik. Lagipula sekolah ini
begitu gampang dimasuki.

Marilah kita membangkitkan keyakinan hati masing-masing, bahwa saya pasti


bisa lolos ke Alam Sukhavati, saya pasti berhasil terlahir di sana, keyakinan
hati ini sangat penting sekali.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 31 Desember 2014


 

106 

 
Gatha Pelimpahan Jasa

107 

 
Daftar Pustaka
 
二零一四淨土大經科註 
http://www.amtb.tw/  

Arsip
Semilir Sukacita
www.semilirsukacita.blogspot.com

108 

Anda mungkin juga menyukai