Kutipan Ceramah Master
Chin Kung Januari-Juni 2015
Dikutip Dari :
Judul :
二零一四淨土大經科註
www.smamituofo.blogspot.com
2
Daftar Isi
Hal
25 Januari 2015……………………..……………………40
30 Januari 2015……………………..……………………41
27 Maret 2015……………...……….………………...……67
5
17 Juni 2015…..……………..………………..…….…….103
21 Juni 2015…..……………..………………..…….…….104
22 Juni 2015…..……………..…………..………….…….107
24 Juni 2015…..……………..…...……………………….109
28 Juni 2015…..……………..………..…………….…….111
29 Juni 2015…..……………..…………..………….…….112
6
7
Keyakinan hati kita bermasalah, tekad kita bermasalah, maka ini tidak bisa
terjalin denganNya. Keyakinan hati kita masih mengandung keraguan, tekad
hati kita masih mendambakan dunia ini, maka itu tidak memiliki keinginan
terlahir ke Alam Sukhavati.
8
Inilah yang tercantum di dalam Amitabha Sutra yakni akar kebajikan dan
berkah kebajikan. Akar kebajikan itu adalah kebijaksanaan tinggi dan berkah
kebajikan itu adalah pahala besar. Akar kebajikan dan berkah kebajikan ini
bukanlah ditimbun pada kelahiran sekarang, tetapi telah ditimbun sejak
kelahiran demi kelahiran yang lampau, sehingga begitu mendengar Ajaran
Sukhavati, anda langsung membangkitkan keyakinan dan tidak curiga,
melepaskan semua kemelekatan dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada
Buddha Amitabha.
Saya dapat meyakini hal ini dan lebih kuat daripada anda sekalian, ketika saya
masih menjadi praktisi pemula, Master Zhang Jia mengajariku untuk
mengandalkan sepenuhnya kekuatan Buddha, sementara terhadap diri sendiri
tidak perlu mengkhawatirkan segala sesuatunya, mempersembahkan diri
sendiri kepada Buddha dan Bodhisattva dan membiarkan segala sesuatunya
diatur oleh Buddha dan Bodhisattva.
Pahala juga bukanlah hal yang baik, pahala juga merupakan rintangan karma,
menikmati pahala hingga diliputi kebodohan, kebijaksanaan tidak ada, rakus
akan kesenangan materi maka menciptakan karma buruk.
9
melafal Amituofo dengan setulusnya, berniat terlahir ke Alam sukhavati, ini
sudah tidak salah lagi. Kebenaran ini harus dipahami.
10
Ketika usia kami masih muda, guru kami menjelaskan tentang puisi
“Suara Musim Gugur”karya Ouyang Xiu (1007-1072, pujangga Dinasti
Song Utara), beliau menggunakan perumpamaan empat musim untuk
mengibaratkan kehidupan manusia.
terlahir ke Alam Sukhavati. Andaikata masih saja mengejar ketenaran dan
keuntungan di dunia ini, maka meskipun anda berhasil memperolehnya, berapa
lama lagi anda masih bisa menikmatinya?
Setelah melewati usia 80 tahun, setiap menit dan detiknya begitu bernilai,
bila menggenggamnya dengan erat maka kelahiran mendatang barulah
memiliki harapan, sebaliknya bila menyia-nyiakannya, maka kelahiran
mendatang jatuh ke tiga alam penderitaan, ini sungguh mengerikan!
Kita harus senantiasa mengingat untuk tidak boleh jatuh ke tiga alam
penderitaan, karena dengan demikian kita telah bersalah pada diri sendiri,
bersalah pada ayahbunda, bersalah pada guru, bersalah pada Buddha dan
Bodhisattva, ini adalah orang yang berdosa.
12
Niat pikiran yang terbaik di sepuluh penjuru alam, tak lain adalah
Amituofo, nama Buddha merupakan yang tertinggi tiada taranya. Mengapa
tidak membangkitkan niat pikiran ini? Tidak ada niat pikiran lain yang dapat
melampaui niat pikiran ini, anda harus memiliki keyakinan hati padaNya.
Jika setiap niat pikiran yang muncul adalah Amituofo, maka meskipun
anda masih belum mencapai KeBuddhaan, namun sudah terdaftar di Alam
Sukhavati, anda pasti terlahir ke Alam Sukhavati, anda pasti bertemu Buddha
Amitabha, tidak ada lagi yang lebih istimewa daripada ini.
Maka itu orang jaman sekarang sepanjang hidupnya, sejak lahir hingga
menjelang usia senja dan meninggal dunia, dapat menikmati berapa hari
bahagia? Bila diamati dengan seksama, seharipun tidak dapat dinikmatinya,
tetap saja melewatinya dalam penderitaan, hidup tanpa arah dan tujuan.
13
Jaman dulu masih bagus, ada pendidikan etika moral, ajaran para insan
suci dan bijak, sekarang tidak ada lagi, orang masa kini tidak mempercayainya.
Jaman dulu praktisi Ajaran Buddha banyak yang berhasil, sekarang makin
sedikit, apa alasannya? Keyakinan hati yang tidak sama.
Kapan baru bisa berhasil? Kapan anda tidak ragu lagi maka anda akan
meraih keberhasilan. Jika masih ada keraguan, maka takkan bisa terlahir ke
Alam Sukhavati, kebenaran ini tidak boleh tidak dipahami.
14
Dalam buku “Empat Ajaran Liao-fan”, kita melihat bahwa dia mencatat segala
perbuatan baik yang dilakukannya, sehari melakukan berapa banyak kebajikan,
ini merupakan pahala Alam Dewa dan Manusia, tidak bisa keluar dari
Trailokya (Kamaloka, Rupaloka dan Arupaloka), ini harus dipahami.
Tiga alam penderitaan mudah dituju, namun sulit untuk bisa keluar. Maka itu
selama berada di enam alam tumimbal lahir, dapat dipastikan bahwa waktu dia
berada di tiga alam bajik adalah singkat, sementara berada di tiga alam
penderitaan adalah sedemikian panjang dan jauhnya. Mata Buddha telah
menyaksikan semua ini, maka itu makhluk di enam alam tumimbal lahir
sungguh patut dikasihani.
Dharmakaya, yang tidak muncul dan tidak lenyap, maka itu usianya tak
terhingga, wajahnya selamanya awet muda, takkan berubah.
Berbeda dengan dunia ini, sebagian alam para Buddha mungkin juga serupa
dengan alam kita, ada muncul dan ada lenyapnya, manusia sejak kecil perlahan
menjadi dewasa dan menua, pada akhirnya harus mati. Waktu begitu singkat,
saat masih muda tidak menyadarinya, pikiran tertumpu di luar, namun saat
usia tua, apalagi jika tidak bisa bekerja lagi, melihat dirinya sendiri, barulah
menyadari betapa cepat waktu berlalu, kini sudah menua dan melemah,
manusia tidak berdaya menjadi pengendali, meskipun terhadap diri sendirinya.
Metode ini merupakan yang paling mudah dilatih dan yang paling sulit
diyakini, maka itu disebut Dharma yang sulit dipercaya, jadi bila dapat
meyakininya maka ini adalah pahala besar dan kebijaksanaan tinggi.
Ajaran para Buddha adalah serupa, jadi apakah setiap Buddha juga perlu
mendirikan sebuah Alam Sukhavati? Sesungguhnya setiap Buddha memiliki
kemampuan untuk membentuk sebuah Alam Sukhavati, Mereka dapat
melakukannya, namun para Buddha merasa bahwa hal ini tidaklah perlu.
16
Jadi tidak sama dengan dunia kita ini, anda buat satu maka saya juga tidak mau
kalah. Para Buddha takkan berlaku sedemikian, oleh karena Buddha Amitabha
telah mendirikan Alam Sukhavati maka baguslah, biarlah murid-muridKu
yang ada di sini Kuantar saja ke Alam Sukhavati.
Maka itu seluruh Buddha Tathagata akan mengantar para makhluk yang
berjodoh dengan Aliran Sukhavati, menasehati mereka supaya membangkitkan
tekad terlahir ke Alam Sukhavati. Di sini Buddha mengantarnya dan di Alam
Sukhavati Buddha Amitabha menjemputnya.
Di dunia ini terlebih dulu adalah menyelamatkan diri sendiri, setelah diri
sendiri terselamatkan barulah menyelamatkan insan lain yang berjodoh.
Namun juga tidak boleh memaksakan kehendak pada makhluk lain, jika ada
unsur paksaan maka ini sudah salah.
Insan lain bersedia menerima atau tidak, juga bukan masalah, yang penting
kita sudah menanam akar kebajikan buat dirinya, seperti yang dikatakan
bahwa “Begitu melewati telinga maka benih ini akan tertanam buat selama-
lamanya”, pada masa kehidupan mendatang ketika jodohnya sudah masak,
maka dia akan jadi percaya. Sekarang jodohnya belum masak, jadi harus
menanti kelahiran mendatang atau berikutnya.
17
Maka itu dalam menyelamatkan insan lain, jangan sampai menyimpan jejak di
hati, jika ada jejak di hati maka akan menjadi rintangan, harus mengikhlaskan
hingga sebersih-bersihnya. Di hati hanya boleh ditaruh Amituofo, selain
Amituofo, yang lainnya tidak boleh ditaruh di hati.
Andaikata setelah menyelamatkan insan lain dan anda menaruh hal ini di
dalam hati, maka ini akan menjadi rintangan, rintangan bukanlah berasal dari
luar, tetapi adalah berasal dari diri sendiri yang tidak mampu melepaskan
kemelekatan, maka itu harus benar-benar mengikhlaskannya.
18
Alam para Buddha dari tiga masa di sepuluh penjuru, para makhluk yang
menghuninya, masing-masing memiliki niat hati yang berbeda-beda, oleh
karena itu, maka kehadiran insan suci dan bijak amat diperlukan. Dengan
adanya insan suci dan bijak barulah ada guru yang baik, barulah dia dapat
mengajari kita, hari ini kita dapat memahami ajaran kebenaran adalah berkat
insan suci dan bijak.
Maka itu, mengapa insan suci dan bijak muncul di dunia ini? Untuk mendidik
manusia. Contohnya Bodhisattva di dunia ini, jika Dia merasa bahwa orang ini
berjodoh dan dapat bersukacita menerima ajaran, maka Dia akan mengajari
orang itu dengan bersungguh-sungguh; sebaliknya bila tidak berjodoh dan
tidak bisa menerima ajaran, juga harus mengajari orang tersebut, mengapa
demikian?
Berbeda dengan orang awam yang masih memiliki perbedaan, yang akrab dan
asing, baik dan buruk, yang kusuka maka kuajari, yang tidak disukai maka
tidak diajari, ini adalah orang awam.
19
Jadi tujuan insan suci dan bijak dengan orang awam itu tidaklah sama, orang
awam takkan bisa keluar dari enam alam tumimbal lahir sedangkan insan suci
tidak berhenti meningkatkan kemajuan batin, musuh dan kerabat adalah setara,
begitu bermaitri karuna dan bersukacita, meningkatkan kualitas diri dan
membantu orang lain.
Yang bersedia menerima ajaran maka pada masa kelahiran ini akan berhasil;
yang tidak sudi menerima ajaran maka membantunya menanam benih supaya
pada kelahiran yang akan datang makhluk tersebut dapat berhasil.
Saya ingin tinggal lebih lama di dunia ini, untuk menyelamatkan lebih banyak
makhluk, jadi bukan untuk diri sendiri, jika untuk diri sendiri maka tiada
maknanya. Namun untuk menyelamatkan para makhluk yang menderita, maka
anda pasti akan memiliki usia yang panjang, karena jika tidak berusia panjang
takkan bisa mewujudkannya, dengan kekuatan pikiran anda akan mewujudkan
apa yang anda pikirkan, memperoleh keberhasilan sempurna.
20
Tubuh jasmani dapat mewakili niat pikiran, bila niat pikiran baik maka
lingkungan jadi baik; bila niat pikiran buruk maka lingkungan pun jadi buruk.
Tetapi kita melihat banyak orang yang memiliki niat pikiran buruk malah
berkedudukan tinggi dan kaya raya, justru orang yang memiliki niat pikiran
baik hidupnya miskin dan susah, bukankah ini sudah terbalik dengan Hukum
Sebab Akibat?
Apa yang kita terima sekarang adalah hasil perbuatan kita di masa lampau.
Perbuatan yang kita lakukan pada masa sekarang akibatnya akan kita terima
pada masa kelahiran yang akan datang, jika karmanya berat maka akan
langsung berbuah pada kehidupan sekarang juga.
21
Saya masih ingat waktu itu apartemen tertinggi di Hongkong terdiri dari 50
lantai, berdekatan dengan pantai, saya masih ingat bentuk jendelanya adalah
bulat. Pada masa itu masih merupakan apartemen tertinggi, kini sudah jauh di
bawah, sedangkan gedung yang berdiri di sampingnya saja lebih tinggi
daripadanya.
Maka itu janganlah mengira bahwa waktu kita hidup di dunia ini adalah sangat
panjang, juga janganlah merasa senang dengan apa yang sedang dinikmati dan
dimiliki, karena semua ini adalah semu belaka, begitu sehela nafas tidak
kembali, maka apapun tidak bisa dibawa pergi.
Dapat membantu sepuluh ribu orang untuk terlahir ke Alam Sukhavati, maka
ini seperti yang dikatakan oleh Bodhisattva Maitreya bahwa bila anda dapat
membantu sepuluh ribu orang melafal Amituofo dan terlahir ke Alam
Sukhavati, maka anda adalah Buddha Amitabha.
Sepanjang hidup anda bila dapat membantu lima atau enam puluh orang, maka
anda adalah Bodhisattva, apakah anda sendiri dapat terlahir ke Alam Sukhavati?
Tentu saja dapat terlahir ke Alam Sukhavati. Mengapa demikian? Saat
menjelang ajal, mereka yang terselamatkan berkat nasehat darimu, akan
menarik Buddha Amitabha dan berkata, kami berhasil terlahir ke Alam
Sukhavati adalah berkat nasehat darinya, kini ajalnya telah tiba, ayo Kita
bersama-sama menjemput dirinya.
Terhadap hal yang masuk akal, semua orang akan memiliki pemikiran yang
sama, bagaimana mungkin anda takkan berhasil terlahir ke Alam Sukhavati?
Pasti tidak boleh diragukan, bila anda meragukannya maka takkan berhasil
terlahir ke Alam Sukhavati; anda tidak ragu maka pasti terlahir ke Alam
Sukhavati.
Tidak masalah bila ketrampilan melatih diri sendiri masih belum mahir,
asalkan di dalam hati ada Buddha Amitabha, bertekad terlahir ke Tanah Suci
Sukhavati, maka setiap insan dapat terlahir ke Alam Sukhavati. Ini patut kita
ketahui dan jangan sampai diabaikan.
Di dalam sutra Aliran Mahayana dikatakan bahwa, mereka yang terlahir ke
Alam Sukhavati, boleh dikatakan bahwa praktisi ini bukanlah orang
sembarangan, yakni pada masa kelahiran lampau pernah memberi
persembahan kepada para Buddha Tathagata yang tak terhingga. Pada
kehidupan sekarang bertemu dengan pintu Dharma ini, bersamaan itu pula
memperoleh pemberkatan dari para Buddha Tathagata, barulah anda dapat
meyakininya, barulah anda dapat memahaminya dan barulah dapat
membangkitkan tekad dan melatih diri.
Jika tidak ada akar kebajikan yang demikian mendalam dan tebal, setelah
bertemu dengan pintu Dharma ini, anda takkan bisa membangkitkan keyakinan,
meskipun telah meyakininya namun beberapa tahun kemudian akan
mengalami kemunduran dan beralih mempelajari pintu Dharma lainnya. Maka
itu ketika kita melihat praktisi yang beralih mempelajari pintu Dharma lainnya,
yang mengalami kemunduran, dalam hati jadi jelas dan mengerti, mereka tidak
memiliki akar kebajikan dan berkah kebajikan yang begitu besar, maka juga
tak berdaya, ini adalah hal yang biasa.
Andaikata ketika bertemu kesulitan namun hatinya juga tidak mundur, tetap
melafal Amituofo berkesinambungan, kita tahu bahwa praktisi ini pada masa
kelahiran lampaunya telah memberi persembahan kepada para Buddha
Tathagata yang tak terhingga dan tanpa batas, akar kebajikan ini pada
kelahiran ini sudah masak, dia pasti berhasil terlahir ke Alam Sukhavati dan
pasti akan memperoleh kesempurnaan, kebenaran ini hendaknya dipahami.
Bersamaan itu pula, saat sekarang ini kita harus tahu untuk memutuskan segala
kejahatan dan memupuk segala kebajikan, membantu memperteguh tekad kita
terlahir ke Alam Sukhavati dan mencapai kesempurnaan. Kita masih kurang
sedikit, belum mencukupi, maka itu dengan bersungguh-sungguh
mengerahkan segenap kemampuan untuk menambal kekurangan ini, supaya
jangan ada rintangan dalam usaha kita untuk terlahir ke Alam Sukhavati, saat
menjelang ajal terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan, tidak
mengalami penderitaan sakit dan penderitaan kematian, ini dapat diwujudkan.
24
Cara apa yang paling baik yang membantu kita untuk terlahir ke Alam
Sukhavati? Yakni menjalin jodoh dengan para makhluk dan dalam menjalin
jodoh dengan para makhluk yang paling penting adalah pendidikan, kita
menggunakan pendidikan Ajaran Buddha.
Jika tidak memiliki jalinan jodoh, maka teruskanlah berceramah dan jangan
berhenti. Meskipun tidak ada orang yang mendengarnya, tetapi ada makhluk
halus yang mendengarnya, kita tidak bisa melihatnya dengan mata kasar.
Dalam perkembangan sejarah, ada sebuah legenda yang terjadi pada masa
Dinasti Jin(265-420), ada seorang Bhiksu yang berceramah pada batu, lalu
batu tersebut menganggukkan kepala.
Bhiksu ini ingin berceramah tetapi tidak ada orang yang sudi mendengar, lalu
apa yang dilakukannya? Beliau memberi ceramah pada batu, selesai
berceramah, dia bertanya pada batu itu : “Bagaimana menurutmu tentang
ceramahku?”. Batu tersebut menganggukkan kepala.
Maka itu hadirin yang dapat kita lihat secara kasat mata tidaklah seberapa,
namun yang tidak tampak oleh kita banyak jumlahnya. Sekarang kegiatan
ceramah kami menjadi lebih leluasa, kami memiliki sebuah studio rekaman
yang mungil, ada perangkat penayangan yang lalu disambungkan ke jaringan
internet, sehingga siaran ceramah ini dapat disaksikan di seluruh dunia.
kami, maka dia dapat menyaksikan dan mendengar ceramah kami, sehingga
kita bisa berada bersama-sama. Maka itu dari siaran televisi dan internet kita
belajar bersama-sama, bukan hanya seribu dan juga bukan hanya sepuluh ribu
hadirin saja.
26
Akibat yang akan diterima oleh orang yang suka mencari keuntungan dari
insan lain adalah kerugian, ini tidak boleh tidak diketahui. Maka itu lebih baik
menjadi orang yang jujur dan tulus, meskipun dirugikan, namun kerugian itu
adalah berkah, menerima kerugian akan menghapus rintangan karma, setelah
rintangan karma lenyap maka muncullah pahala.
Kita memupuk berkah tetapi mengapa pahalanya tidak bisa muncul? Ini
dikarenakan adanya rintangan karma (karmavarana). Berkah takkan hilang,
setelah rintangan karma lenyap, maka muncullah pahala. Sejak jaman dulu
hingga sekarang adalah serupa. Maka itu, dapat menerima kerugian,
bersukacita menerima kerugian, namun takkan melakukan hal yang mencari
keuntungan dan merugikan orang lain.
27
Kita juga dapat membangkitkan niat sedemikian sehingga Buddha akan
memperpanjang usiamu. Tetapi bukanlah karena ingin memohon umur
panjang sehingga membangkitkan niat ini, ini namanya mementingkan diri
sendiri, takkan memperoleh pemberkatan dari kekuatan Buddha. Niat apa yang
harus kita bangkitkan ini? Makhluk sangat menderita dan amat
memprihatinkan, melihat para makhluk melakukan karma buruk dan menerima
balasannya, kelak ke mana mereka akan menuju? Jatuh ke tiga alam
penderitaan, hati jadi tidak tega!
Kita membangkitkan tekad di dunia ini, untuk menjadi teladan praktisi yang
baik, menjadi praktisi yang berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, sehingga
semua orang dapat membangkitkan keyakinan hati, dapat melafal Amituofo
dan terlahir ke Alam Sukhavati, maka ini sudah benar, tekad hati ini adalah
demi menyelamatkan para makhluk, adalah demi mempertahankan
kelangsungan Dharma sejati (Dharma murni) maka tinggal lebih lama di dunia
ini, dengan sendirinya usia akan memanjang.
Berapa lama perpanjangan usia tersebut? Selama jodoh dengan para makhluk
di dunia ini masih ada, maka usia tersebut patut diperpanjang. Sebaliknya jika
jodoh sudah usai, bagaimana yang disebut dengan tidak ada jodoh lagi? Yakni
orang-orang tidak sudi mendengar ceramahmu lagi, meskipun anda berusaha
dengan berbagai cara, orang lain juga takkan mempedulikan dirimu lagi, maka
ini berarti jodoh sudah usai, setelah jodoh berakhir maka kapan saja siap untuk
pergi, terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan.
Apa yang ada di dalam garis hidupnya adalah karena pada masa kelahiran
lampaunya memupuk berkah dan kebijaksanaan, pada kelahiran sekarang dia
datang untuk menikmatinya, apabila pada masa kelahiran lampau dia
memupuk berkah dan kebijaksanaan yang besar, maka pada kelahiran
mendatang dia akan terlahir ke Alam Surga untuk menikmati pahalanya,
sedangkan bila yang dia pupuk adalah kecil maka dia akan datang ke dunia
manusia.
Setelah memahami kebenaran ini, apakah anda boleh tidak mawas diri?
Berapa banyak hartawan yang sanggup melakukan kebajikan besar? Amat
langka! Saat menikmati berkah, orang jadi tersesat, mereka juga melakukan
kebajikan, kebajikan kecil. Hal ini patut dipahami oleh para praktisi.
29
Andaikata anda memiliki vihara maka akan banyak beban pikiran, apakah
anda tidak perlu memikirkan kelangsungan hidup vihara sendiri? Maka itu
sepanjang hidupku tidak membangun vihara, saya hanya berharap setiap hari
pangan dan sandang terpenuhi, ada sebuah tempat hunian, maka ini sudah
cukup. Tidak perlu merisaukan segala hal, maka itu tiada khayalan dan bentuk-
bentuk pikiran lainnya.
Andaikata mempunyai vihara maka anda setiap hari tidak bisa melepaskan
kemelekatan, ini merupakan masalah besar. Sejak jaman dulu, vihara didirikan
oleh siapa? Buddha dan Bodhisattva. Jadi siapa yang merupakan ketua vihara?
Yakni para Buddha dan Bodhisattva, Mereka datang lagi ke dunia ini, untuk
membantu para siswa Buddha agar meraih keberhasilan, Mereka adalah insan
yang telah menemukan kembali Jiwa KeBuddhaan, insan yang telah mencapai
pencerahan sempurna, jadi bukan orang awam.
Sedangkan orang awam jika menjadi ketua vihara maka tidak ada yang tidak
melakukan karma buruk, kelak buah akibatnya adalah jatuh ke tiga alam
penderitaan. Setiap vihara besar, setiap generasinya muncul seorang Bhiksu
senior, maka ini sudah benar. Vihara yang tidak menghasilkan Bhiksu senior,
maka vihara ini sudah tidak benar.
30
Dan apakah saya sendiri memerlukan sebuah vihara? Saya tidak
menginginkannya, apa alasannya? Master Zhang Jia tidak menyuruhku berbuat
sedemikian, Upasaka Li Bing-nan juga tidak menyuruhku melakukannya. Lagi
pula pepatah Tiongkok kuno berkata, bila anda ingin mencelakai orang lain,
tinggal mengundangnya jadi ketua vihara, maka celakalah dia. Mengapa
demikian? Hati yang risau, banyak beban pikiran, hati jadi tidak suci.
Paling tidak, mungkin dia bisa menjalani peranannya dengan baik, menjaga
orang-orang di sekitarnya dengan baik, pahala Alam Dewa dan Manusia, juga
tak sebanding dengan seorang nenek yang sejak pagi hingga malam melafal
Amituofo, nenek bisa terlahir ke Alam Sukhavati dan mencapai KeBuddhaan,
bedanya jauh sekali. Kebenaran ini haruslah dipahami.
31
Memberikan ceramah Dharma tanpa terputus, inilah yang dijalani oleh para
Buddha dan Bodhisattva. Jaman sekarang sudah lebih mudah, bisa direkam ke
dalam DVD, atau menggunakan jaringan internet, siaran televisi, dengan cara
ini memisahkan diri dari segala ketenaran dan keuntungan. Vihara mungil ini
juga tidak ada umat yang datang mendengar ceramah.
Jika masih harus memikirkan ini dan itu, maka ini sungguh menyengsarakan,
lebih baik segala sesuatunya menuruti jodoh yang ada, menerima apa adanya.
Bila ada jodoh maka harus melakukannya, mengapa demikian? Untuk
memberi manfaat bagi para makhluk; sebaliknya bila tidak berjodoh, maka
jangan cari masalah, daripada menambah satu urusan lebih baik mengurangi
satu urusan, daripada mengurangi satu urusan lebih baik tidak ada urusan sama
sekali.
Maka itu jasa kebajikan kita adalah besar, pada kehidupan ini juga kita meraih
keberhasilan, membawa banyak praktisi melafal Amituofo dan terlahir ke
Alam Sukhavati, Pengurus Han juga mendapatkan satu bagian dari jasa
kebajikan ini.
Tekad harus agung yakni demi menyelamatkan semua makhluk, serupa dengan
tekad Tathagata. Tathagata menggunakan sepatah Amituofo, semua Buddha
dari tiga masa di sepuluh penjuru, demi menyelamatkan para makhluk untuk
mencapai KeBuddhaan, juga menggunakan sepatah Amituofo, semua Buddha
juga menasehati para makhluk agar bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.
Bukan hanya Buddha Sakyamuni saja, di dalam sutra dapat dilihat bahwa
semua Buddha di sepuluh penjuru memberi pujian dan memperkenalkan
metode pelafalan Amituofo kepada seluruh makhluk.
Tidak mengenal huruf juga tidak masalah, tetap bisa meraih keberhasilan.
Tidak mengenal huruf lebih baik lagi, mengapa demikian? Karena pikirannya
lugu, khayalannya juga sedikit. Sedangkan orang yang belajar beraneka ragam,
pikirannya rumit dan bercabang-cabang; sulit untuk membuangnya; dia sudah
begitu bersusah payah mengingatnya, sekarang minta dia mengabaikannya,
sungguh merupakan hal yang sulit.
Sedangkan orang yang belum pernah belajar justru memiliki berkah, apapun
tidak diketahuinya, hanya melafal Amituofo dengan setulusnya. Andaikata
anda benar-benar menfokuskan diri maka dengan hanya satu sutra dan sepatah
Amituofo, ini sudah cukup. Master Lian Chi pada saat usia lanjutnya
mengabaikan seluruh ajaran sutra, biarlah isi Tripitaka orang lain yang
memahaminya, diri sendiri hanya berpedoman pada satu sutra saja yakni
Amitabha Sutra dan sepatah Amituofo. Amitabha Sutra adalah buku kecil dari
Sutra Usia Tanpa Batas, jasa kebajikannya adalah serupa.
33
Dalam keseharian bila kita masih memiliki ketamakkan, batin masih tidak
seimbang, masih memiliki kebencian, maka hal ini akan membuat ketrampilan
melafal Amituofo jadi tidak efektif, hal ini akan merintangi usaha kita terlahir
ke Alam Sukhavati.
Maka itu sewaktu mengantar seorang pasien ke Alam Sukhavati atau saat kita
melakukan Zhu Nian, jangan sampai menyentuh tempat tidur almarhum, harus
menjaga jarak dengannya. Mengapa demikian? Karena bila sampai tersentuh,
dia akan merasa amat menderita.
Anda mengantarnya ke neraka, dia jadi membenci dirimu, dan akan membalas
dendam, sehingga saling balas membalas tiada usainya. Perkataan Buddha
haruslah dituruti dan diingat di dalam hati, janganlah pernah mengabaikannya,
dengan demikian barulah pada kelahiran ini dapat terlahir di Alam Sukhavati.
34
Kita belajar bersama, saya selalu mengingatkan praktisi sekalian, inti dari
lobha berasal dari mana? Kita mengikisnya dari akarnya, yakni kemelekatan
pada perasaan suka dan benci, ketamakkan tak terpisahkan dari kemelekatan
pada perasaan suka dan benci. Hal ini harus dihambarkan, semakin hambar
semakin baik; untuk memutuskannya adalah sulit; karena apabila anda telah
berhasil memutuskan lobha, dosa dan moha, maka anda telah mencapai Arahat,
maka itu tidak mudah, haruslah dihambarkan.
35
Setelah menjadi anggota Sangha, suatu hari ketika mandi, dia melihat di
dalam kamar mandi banyak sekali ayam berterbangan, dia berusaha
menghindar dan mencari tempat bersembunyi, akhirnya karena permukaan
lantai yang licin sehingga dia jatuh terpeleset, satu kakinya patah, sepanjang
hidupnya harus menggunakan tongkat. Dia memberitahuku bahwa ini adalah
karma buruk berat balasannya ringan, tidak sampai merenggut nyawanya.
Setelah menjadi Bhiksu, beliau menjalankan sila dengan disiplin, setiap hari
melakukan pertobatan, meskipun demikian namun tetap tidak dapat
menghindari akibat karma buruk yang diperbuat, musuh kerabat penagih
hutang tetap tidak sudi melepaskannya, sehingga dia harus menderita cacat.
Ketika berusia lanjut, saat menjelang ajal, sekitar setahun atau setengah tahun
sebelum ajal, beliau pernah datang bertemu denganku satu kali, saat itu
kondisinya sudah duduk di atas kursi roda dan amat memprihatinkan, ingusnya
mengalir keluar, air liurnya juga menetes keluar, saya sangat bersedih
melihatnya.
36
Maka itu kita jadi memahami bahwa di Alam Sukhavati meskipun ada istilah
empat tingkatan tanah suci dan sembilan tingkatan bunga teratai, kenyataannya
Alam Sukhavati adalah alam yang adil dan setara. Setiap insan yang terlahir di
Alam Sukhavati memperoleh pemberkatan dari Buddha Amitabha, hingga
tubuh jasmaninya, wajahnya, kebijaksanaan dan kemajuan batin, serupa
dengan Buddha Amitabha.
Hal ini takkan kita temukan di Alam Buddha lainnya di seluruh jagat raya,
hanya satu-satunya yang ada di Alam Sukhavati.
pikirannya sudah salah, timbul niat pikiran buruk, yakni ketamakkan,
kebencian, kebodohan, keangkuhan dan keraguan, begitu niat pikiran ini
muncul, dia terjatuh ke alam penderitaan.
Tetapi dia memiliki akar kebajikan, dia pernah belajar, maka itu Buddha dan
Bodhisattva akan menuju neraka untuk membabarkan Dharma kepada dirinya,
agar dia bertobat dan kembali ke jalan yang benar, sehingga membangkitkan
keyakinan dan tekad. Makhluk yang terjatuh di alam penderitaan juga dapat
terselamatkan, Ajaran Sukhavati sungguh menakjubkan tak terbayangkan!
Maka itu kita jadi mengetahui bahwa insan yang pernah melafal sepatah
Amituofo, berarti dia memiliki jodoh dengan Buddha Amitabha dan Alam
Sukhavati, cepat atau lambat pasti terlahir ke Alam Sukhavati. Tetapi bila
sebersit niat pikiran menjelang ajal tidak tercerahkan, jatuh ke neraka
mengalami siksaan sungguh menyengsarakan, ini harus diketahui.
Buddha amat bermaitri karuna, semoga kita dapat memahami kebenaran yang
sesungguhnya.
38
Ajaran semua Buddha adalah serupa, tidak ada satupun Buddha yang tidak
menasehati para makhluk untuk membangkitkan keyakinan dan tekad melafal
Amituofo, berniat terlahir ke Alam Sukhavati. Mengapa demikian? Ini adalah
tekad suci tertinggi tiada taranya dari maha maitri maha karuna para Buddha
Tathagata. Maka itu para Buddha Tathagata betapa inginnya untuk segera
mengantarmu ke Alam Sukhavati, sampai di Alam Sukhavati mencapai
KeBuddhaan.
Para Buddha takkan saling iri hati, juga takkan menghalangi satu makhluk pun,
sesungguhnya hati dan tekad Mereka hanya satu, yakni membantu para
makhluk agar cepat berhasil, satu hati dan satu tekad dengan Buddha
Amitabha.
Maka itu tak peduli pintu Dharma manapun, pada akhirnya seluruhnya akan
berpulang pada Alam Sukhavati, ini harus dipahami oleh para praktisi.
39
Apakah benar ada sosok yang bernama Raja Chakravartin (Pali : Cakkavatti)?
Ya benar ada, tetapi beliau bukan berada di planet bumi, namun ada di planet
lainnya. Raja Chakravartin memiliki Roda Mustika, Roda Mustika merupakan
senjatanya, juga merupakan moda transportasinya. Di dunia ini, orang-orang
menyebutnya sebagai UFO, UFO ini menyerupai apa yang tercantum di dalam
sutra, kecepatannya sangat tinggi, di dalam UFO ada makhluk planet lain
(alien), alien mungkin adalah para pengawal Raja Chakravartin, yang diutus
raja untuk mengadakan penyelidikan di planet-planet.
Raja Chakravartin bukanlah Dewa, tetapi juga adalah manusia. Andaikata Raja
Chakravartin adalah Dewa, tentunya memiliki kemampuan gaib, tidak perlu
menggunakan moda transportasi lagi, dengan kemampuan gaib tentunya lebih
canggih lagi. Raja Chakravartin adalah manusia, pahalanya lebih besar
daripada manusia di planet bumi, manusia yang pahalanya lebih besar tinggal
di planet hunian Raja Chakravartin.
Planet itu pasti lebih unggul daripada bumi kita ini, kemajuan tehnologinya
tentu lebih luar biasa, barulah mereka memiliki moda transportasi seperti UFO,
mampu mengendalikan dimensi yang sedemikian luas.
Alam Dewa atau Alam Surga tingkatan pertama (paling rendah) adalah
Catummaharajika Bhumi, di atas Catummaharajika Bhumi adalah Alam Surga
tingkatan kedua yakni Tavatimsa Bhumi, Raja Surga Tavatimsa, orang
Tionghoa menyebutnya sebagai Kaisar Giok, Alam Surga yang didiami Beliau
masih termasuk dalam Kamaloka.
Dari Alam Dewa atau Alam Surga tingkatan yang paling rendah, yakni
Catummaharajika Bhumi, kemudian ke atas ada surga tingkatan kedua yakni
Tavatimsa Bhumi, kemudian ke atas lagi ada Yama Bhumi, ini merupakan
surga tingkatan ketiga. Surga tingkatan keempat adalah Tusita Bhumi,
Bodhisattva Maitreya berdiam di Surga Tusita, Beliau menunggu hingga
41
waktunya tiba, Bodhisattva akan turun ke dunia untuk mencapai KeBuddhaan
dan membabarkan Dharma, serupa dengan Buddha Sakyamuni.
Maka itu bila dikalkulasi berdasarkan waktu di dunia manusia, maka jumlah
ini merupakan angka yang mengejutkan orang, Bodhisattva Maitreya akan
datang ke dunia 5,67 miliar tahun lagi, untuk mencapai Kebuddhaan. Ada
orang yang mengatakan bahwa Bodhisattva Maitreya telah datang ke dunia, ini
adalah tidak benar. Buddha Sakyamuni membabarkannya dengan sangat jelas
di dalam sutra.
42
43
Sutra dan guru sesepuh juga mengajari kita, ketika kita mengantar pasien pergi
ke Alam Sukhavati, janganlah menyentuh atau menggerakkan tubuh kasarnya.
Mengapa demikian? Karena dia akan menderita kesakitan, oleh karena
kesakitan maka akan timbul kebencian, jadi anda bukan lagi mengantarnya ke
Alam Sukhavati, tapi mengantarnya ke Neraka Avici. Dosa ini sangat berat.
Bukan hanya tidak boleh menyentuh tubuh, bahkan sprei kasurnya juga jangan
disentuh, harus ada jarak dengannya.
Sepanjang hidup, kami melihat banyak orang yang mengantar pasien ke Alam
Sukhavati tidak memahami aturan ini, masih saja meraba dimana bagian tubuh
yang masih hangat, karena ingin tahu darimana kesadaran (vijnana) nya keluar.
Ini merupakan hal yang amat buruk, ingatlah untuk menghindari prilaku
sedemikian.
44
Pejalan kaki lalu menunjuk ke arah yang salah untuk membohongi si pemburu,
sehingga hewan tersebut selamat dari maut, sekaligus si pemburu juga
45
terhindar dari karma pembunuhan, jadi bukan untuk kepentingan dirinya
sendiri.
Maka itu pada setiap waktu dan setiap tempat, lingkungan dan orang, harus
menggunakan ketulusan hati, jangan takut dirugikan. Banyak orang yang tidak
berani menggunakan ketulusan hati karena takut dirugikan. Seharusnya
janganlah takut menerima kerugian, Buddha dan Bodhisattva selalu
mengatakan, insan jaman dulu juga sering mengucapkannya “Menerima
kerugian adalah berkah”, semakin besar kerugian yang diterima maka semakin
besar pula pahala yang akan dinikmati kelak.
Jangan takut ditipu, jangan pula takut difitnah, juga tidak takut dicelakai,
segalanya tidak ditakuti, maka anda telah menggunakan ketulusan hati.
Dengan menggunakan ketulusan hati, Buddha dan Bodhisattva akan senantiasa
menjaga dirimu, seluruh malaikat bajik senantiasa berada di sampingmu, apa
yang anda takuti?
46
Hati selapang ruang angkasa mampu merangkul alam semesta, ini merupakan
hati kita yang sesunggunya, kita harus menyadari bahwa hati kita
sesungguhnya adalah sedemikian.
Meskipun orang lain berlaku buruk dan jahat pada kita, namun seluruhnya kita
rangkul tanpa perbedaan, ini merupakan hal besar yang dapat diemban oleh
para Buddha dan Bodhisattva, apa yang merupakan hal besar tersebut? Yakni
untuk menyelamatkan seluruh makhluk yang menderita, dapat mengemban hal
ini, ini merupakan hal utama di dunia ini.
Lalu bagaimana cara kita untuk meneladaniNya? Yakni bila orang tidak dapat
memaklumi diriku, namun saya tetap dapat memaklumi orang lain. Tidak
boleh berselisih dengan makhluk lainnya. Tak peduli apakah anda berada di
posisi benar atau salah, juga tidak boleh berselisih dengan orang lain. Ini
merupakan kondisi batin Mahayana.
Apabila kita tidak mampu memasuki kondisi batin Mahayana, maka kita
takkan sanggup membantu dunia ini. Mengapa demikian? Karena kita masih
mementingkan diri sendiri, membeda-bedakan dan melekat, maka tidak bisa
menyelamatkan makhluk lainnya.
47
Anda melekat, dia lebih melekat lagi daripada dirimu, anda ingin bersaing,
maka dia akan lebih gila lagi bersaing daripada dirimu, dia takkan mengalah,
bagaimana anda dapat mengurai permasalahan ini? Untuk mengurai
permasalahan seluruhnya ada pada diri sendiri, bukan pada orang lain,
andaikata ada pada diri orang lain, maka masalah takkan selesai, bila ada pada
diri sendiri, maka permasalahan segera terurai.
Dia ingin merebut, saya tidak ingin berebutan dengannya, maka persaingan
takkan ada. Apakah bisa tanpa persaingan? Tidak bersaing adalah hal yang
bagus, dengan tidak bersaing maka hati jadi sejuk dan bebas, menikmati
kebahagiaan dalam Dharma. Sedangkan orang yang suka bersaing, hatinya
penuh kecemasan, persaingan berkembang menjadi perkelahian, lalu
berkembang lagi hingga akhirnya menjadi peperangan, peperangan mengantar
kedua belah pihak jatuh ke alam penderitaan.
48
Praktisi pelafal Amituofo yang tidak beruntung karena pada saat menjelang
ajalnya sebersit niat pikirannya salah, sehingga jatuh ke tiga alam penderitaan,
orang seperti ini banyak sekali. Andaikata ketrampilan melafal Amituofo
mereka bisa bertahan untuk beberapa menit lamanya, kadang kala mereka akan
teringat pada Buddha Amitabha, maka di dalam tiga alam penderitaan, alam
setan kelaparan, alam binatang dan neraka, kadang kala juga melihat cahaya
Buddha. Ketika melihat cahaya Buddha, penderitaannya di alam penderitaan
akan menjadi ringan, juga akan memperoleh istirahat sementara.
demikian? Dalam era kedamaian, manusia menjadi melekat pada dunia ini,
tidak rela meninggalkannya; sedangkan dalam era kekacauan, penderitaan
yang kita alami sudah terlampau banyak, sehingga kita tidak ingin berada di
dunia ini, niat pikiran serupa ini mudah muncul, niat pikiran ini akan terjalin
dengan tekad terlahir ke Alam Sukhavati.
Maka itu keadaan baik maupun buruk, jodoh baik atau buruk sesungguhnya
adalah setara, ada praktisi yang dalam jodoh sedemikian meraih keberhasilan,
ini merupakan hal yang bagus. Kita lihat tiga praktisi suci yang berasal dari
“Lai Fo Si (Vihara Buddha Datang)”, yakni Master Hai Xian, Master Hai Qing,
dan ibunda Master Hai Xian, liku-liku kehidupan yang harus mereka lewati,
saya dapat menyelaminya.
Kami tidak mempunyai apa-apa, hanya ada satu stel pakaian cadangan, sehelai
selimut kecil, selain itu tidak ada lagi yang lainnya, lebih malang daripada
pengemis. Untunglah masyarakat pada waktu itu masih memiliki solidaritas
yang tinggi, yang kami peroleh adalah setiap kami tiba di sebuah tempat,
penduduk di tempat tersebut melihat kami adalah pengungsi yang amat
memprihatinkan, sehingga dengan penuh kehangatan menjaga kami.
Sekarang sudah tidak ada lagi, sekarang harus mengandalkan bantuan yayasan
amal, saat itu masih belum ada yayasan amal, tetapi hati setiap insan adalah
bajik dan masih memiliki keprihatinan sosial. Menyadari penderitaan maka
sepanjang hidup tidak melewati hari-hari yang menyenangkan. Setelah
50
memahami Ajaran Sukhavati maka tekad untuk terlahir ke Alam Sukhavati
menjadi bulat adanya, memastikan bahwa pada kehidupan ini juga, pasti harus
terlahir ke Alam Sukhavati, bila tidak terlahir ke Alam Sukhavati, maka hari-
hari penuh penderitaan itu tak berdaya untuk terlepas darinya.
51
Ramalan ini telah membuat banyak orang menjadi panik dan ketakutan,
mengapa demikian? Inti Galaksi Bima Sakti memiliki daya tarik yang sangat
besar sekali, ditakutkan adalah lidah api matahari akan ditariknya hingga
memanjang sehingga hal ini akan mengganggu planet bumi. Gangguan yang
paling kecil dapat berupa satelit-satelit yang diluncurkan semuanya jadi lenyap,
ini adalah gangguan yang paling kecil, sehingga turut mengganggu komunikasi,
penerbangan dan pelayaran.
52
Namun ramalan ini sudah berlalu, apakah benar ramalan Suku Maya tidak
tepat? Ini merupakan masalah besar bagi ilmu pengetahuan, ada ilmuwan yang
sedang melakukan penelitian, semoga dapat memperoleh sebuah jawaban yang
tepat buat kita semuanya.
Bencana di dunia ini, sejak tahun 2012 hingga sekarang ini, sepertinya
semakin parah dari tahun ke tahun, mengapa bisa demikian? Ilmuwan
memberitahukan pada kita bahwa semua ini akibat pikiran buruk kita.
53
Baru-baru ini di Chaozhou, ayahanda dari CEO Xie terlahir di Alam Sukhavati
berkat sepuluh lafalan Amituofo, telah memberikan bukti nyata pada kita
semuanya. Sepanjang hidupnya dia belum pernah melafal Amituofo, meskipun
putranya telah melakukan begitu banyak kebajikan, tentunya jasa kebajikan
dari perbuatan bajik ini yang memberkati dirinya.
Saat ayahnya menjelang ajal, CEO Xie merasa amat cemas hatinya, sepanjang
hidup sang ayah belum pernah melafal Amituofo, bagaimana mungkin bisa
terlahir di Alam Sukhavati? Dinasehati juga tidak mau mendengar. Satu jam
terakhir saat menjelang ajal, CEO Xie menasehati ayahnya bahwa Alam
Sukhavati adalah nyata adanya, ayahnya menganggukkan kepala, tidak
menentang; dan juga bahwa Buddha Amitabha adalah nyata adanya, ayahnya
juga menganggukkan kepala.
54
Tanda istimewa itu, CEO Xie memberitahukan padaku bahwa tanda istimewa
itu telah berhasil menyelamatkan paling tidak sebanyak beberapa ribu orang,
karena mereka telah menyaksikannya, anda tidak bisa tidak merasa salut, anda
juga tidak bisa tidak memuji, pintu Dharma pelafalan Amituofo ini sungguh
menakjubkan tak terbayangkan. Tanpa perumpamaan ini sungguh sulit
diungkapkan, ayahanda CEO Xie telah membuat peragaan untuk dilihat orang
banyak.
Beliau adalah orang yang baik namun belum belajar Buddha Dharma,
meskipun putranya sangat taat beragama, namun sang ayah tetap bersikukuh
pada pendiriannya, tidak belajar Ajaran Buddha dan juga tidak melafal
Amituofo.
Namun satu jam terakhir menjelang ajal, sang ayah akhirnya menerima
nasehat putranya, mengikuti melafal Amituofo dan terlahir di Alam Sukhavati.
CEO Xie mengatakan padaku bahwa ada orang yang sempat melihat ada
cahaya Buddha, juga melihat ada bunga teratai.
55
Baru-baru ini, sekitar satu atau dua bulan yang lalu, di Chaozhou, ayahanda
dari CEO Xie melafal Amituofo terlahir di Alam Sukhavati, memberikan bukti
pada kita bahwa tekad Buddha Amitabha yang ke-18 adalah nyata adanya.
Beberapa tahun belakangan ini CEO Xie banyak melakukan kebajikan sehingga
mengundang rasa hormat dan salut dari orang banyak, jasa kebajikan yang
sesungguhnya.
Dalam keseharian ayahnya tidak melafal Amituofo, juga tidak terlalu percaya,
sementara putranya yang merupakan umat Buddha yang tulus, sangat
mencemaskan keadaan sang ayah yang sudah lanjut usia tetapi masih tidak mau
melafal Amituofo dan bertekad lahir di Alam Sukhavati, bagaimana sebaiknya?
CEO Xie selalu merisaukan hal ini di dalam hatinya.
Dua jam terakhir sebelum wafat, CEO Xie menasehati ayahnya, memberitahu
ayahnya bahwa “Alam Sukhavati adalah nyata adanya”. Ayahnya menganggukkan
kepala, tidak menentang. Lalu berkata lagi padanya, “Di Alam Sukhavati benar-
benar ada Buddha Amitabha”, ayahnya tersenyum. Kemudian dia menasehati
ayahnya lagi : “Bagaimana bila ayah ikut saya melafal beberapa patah Amituofo?”
CEO Xie mulai menuntun ayahnya melafal Amituofo, sang ayah mengikuti
putranya melafal Amituofo, dua jam yang paling terakhir. Tentu saja bukan hanya
sepuluh lafalan saja, lafalannya sangat lambat, mungkin juga telah melafal
56
beberapa puluh lafalan. Saya melafal Amituofo hingga begitu lambat, satu kata
demi satu kata, saya melafal empat kata yakni A-Mi-Tuo-Fo.
Tempo hari pendukung kami yakni Pengurus Han (Upasika Han Ying) saat
menjelang ajalnya, kami juga mengajarkan cara melafal Amituofo dengan cara
yang lambat ini, keesokan harinya beliau meninggal dunia. Satu kata demi satu
kata dilafal, terutama saat penyakit menjadi parah, kondisi tubuh sudah sangat
lemah, cara melafal Amituofo serupa ini sungguh efektif.
57
Ketika kita tidak berminat terhadap pintu Dharma tertentu maka akan
memberikan kritikan, mengkritik berarti menfitnah Dharma. Apalagi tidak
jelas memahami pintu Dharma tersebut, sehingga mencoba menasehati praktisi
pelafal Amituofo agar beralih mempelajari pintu Dharma lain yang
dianggapnya lebih tinggi, menghasut bahwa Aliran Tanah Suci tidak mampu
mengeliminasi karma buruk, sedangkan metode lain dapat dalam waktu
singkat mengeliminasinya. Apakah ini benar?
Pasti jatuh ke dalam Neraka barulah tahu bahwa sesal kemudian tak berguna,
diri sendiri sudah terperosok, praktisi yang dihasutnya juga ikut terpuruk,
kasus sedemikian begitu banyak! Sungguh mengerikan.
58
59
Di dalam sutra tertera bahwa dengan hati yang tulus sepenuhnya, dengan hati
yang suci melafal sepatah Amituofo, dengan penuh hormat melafal sepatah
Amituofo dapat mengeliminasi delapan miliar kalpa karma buruk berat
samsara, ini bukan semu. Bila anda melafalnya selama seharian, berapa
banyak karma buruk yang tereliminasi, mengapa tidak melakukannya? Kenapa
malah mengkhayal? Sehingga menyia-nyiakan waktu yang ada, sungguh
disayangkan!
Maka itu urusan melafal Amituofo adalah hal yang sangat mendesak dan
setiap detiknya haruslah dipergunakan untuk melafal Amituofo, selagi saya
memiliki waktu satu detik maka akan saya gunakan untuk melafal Amituofo,
mengeliminasi delapan miliar kalpa karma buruk berat samsara, mana boleh
menyia-nyiakan waktu sedetik ini?
60
Apakah keluarga anda akan menghasilkan generasi penerus yang berbakat atau
tidak, apakah dapat mengubah keluarga ke arah yang lebih baik, supaya
keluarga lebih bahagia dan indah sempurna, maka anak harus didik menjadi
insan suci dan menjadi insan bijak, paling tidak harus mendidiknya menjadi
insan mulia, ini barulah telah memenuhi syarat sebagai seorang ibunda.
Maka itu ayahbunda berwelas asih, putra putri berbakti, ayahbunda berbudi,
putra-putri dapat merasakannya.
61
Sedangkan masyarakat jaman sekarang malah terbalik, suami istri pergi
bekerja, berlomba-lomba merebut kedudukan atau posisi dalam masyarakat.
Bagaimana dengan anaknya? Anak sudah tak diurus lagi, diserahkan pada
pembantu untuk dididik. Hubungan ayah anak jadi semakin hambar, jalinan
kekeluargaan juga semakin jauh.
Maka itu masalah pun muncul. Apa yang diandalkan si pembantu untuk
mendidik sang anak? Pembantu menyuruh si anak menonton televisi, acara di
televisi adalah kekerasan, dalam waktu singkat si anak sudah bisa
menguasainya, seiring pertumbuhannya si anak takkan menuruti perkataan
ayahbunda lagi.
62
Karena anda terus mengingat kembali dosa anda, ketika anda mengenangnya
satu kali maka serupa dengan anda mengulangi melakukannya lagi, bagaimana
dosa ini bisa habis terkikis? Di dalam hati selamanya bayangan ini tidak
terhapus.
Maka itu mengapa kita menggunakan sepatah Amituofo ini, dengan pikiran
suci melafalnya berkesinambungan, mengikis semua bayangan kelam ini, agar
hati anda dapat memancarkan cahaya cemerlang, ini adalah rintangan karma
tereliminasi.
Menjaga setiap niat pikiran yang timbul adalah niat yang murni suci dan bajik,
takkan memiliki sebersit niat pikiran yang buruk, melihat orang lain
menciptakan karma buruk, juga jangan taruh di hati. Jika ditaruh di hati, maka
ini serupa dengan mengutip sampah orang lain dan menyimpannya di dalam
ladang hati sendiri, ini sudah salah, menjadikan hati nurani sendiri sebagai
tong sampah orang lain. Apakah anda orang yang cerdas? Apakah insan bijak
mau melakukannya?
63
Sampah yang sudah dibuang keluar (kesalahan yang sudah pernah kita
perbuat), bila kita mengingatnya kembali maka bayangan kelam ini masuk
kembali ke dalam ingatan kita. Yang berlalu biarlah berlalu, jangan lagi
mengenangnya, masa yang akan datang masih belum tiba, buat apa
memikirkannya?
64
Maka itu jangan ada keraguan terhadap pintu Dharma ini, apalagi keraguan
yang berat maka Alam Sukhavati tidak bisa dicapai; sedangkan keraguan yang
tipis akan mengundang masalah ini (bunga teratai tidak bisa bermekaran),
bunga teratai akan bermekar dalam jangka waktu yang lama, jadi tidak bisa
begitu sampai di Alam Sukhavati bunga langsung bermekaran, hal ini harus
kita pahami.
Maka itu harus harus memiliki keyakinan yang benar dan membangkitkan
tekad yang menyeluruh, niat pikiran yang benar-benar berniat terlahir di Alam
Sukhavati.
65
Dengan perkataan lain, terhadap dunia saha ini kita takkan mendambakannya
lagi, terhadap Alam Sukhavati kita menaruh harapan sepenuhnya. Tekad yang
bulat dan menyeluruh merupakan jaminan kepastian bagi kita untuk terlahir di
Tanah Suci Sukhavati.
66
Begitu bertemu Buddha Amitabha, baik tubuh jasmani maupun rupa si praktisi,
kebijaksanaannya, kemampuan gaib dan jasa kebajikannya akan serupa dengan
Buddha Amitabha, melampaui seluruh Sravaka, Pratyeka Buddha dan
Bodhisattva lainnya, hal yang begitu unggul harus cari ke mana lagi?
Hal ini telah menunjukkan kepada kita keunggulan yang tiada bandingnya dari
Ajaran Sukhavati.
67
68
Kuttipan Ceram
mah Masteer Chin Kuung 5 Mei 2015
2
Maanusia haru
us bisa melatih diri dii dalam pennderitaan dan
d kesusaahan, ini addalah
ketramppilan yang g sebenarnnya. Andaaikata seoorang mannusia sejakk kecil suudah
memelihhara kebiaasaan ini, ketika
k dia bertemu dengan
d segala bentuuk kemegaahan,
dia takkkan menaaruhnya dii dalam hati, h di haatinya takkkan timbul ketamakkkan.
Andaikaata sejak kecil
k tidakk ditanam bentuk pendidikan dasar sepperti ini, maka
m
ketika godaan
g harrta, rupa, ketenaran dan keunttungan adaa di hadappannya, beerapa
orang yang
y dapat melewati rintangan ini? Hanyaa akan diteebas oleh godaan-god
g daan
tersebutt.
69
Sejak jaman dulu hingga sekarang, perumpamaan-perumpamaan seperti ini
sudah terlalu banyak. Kita harus ingat bahwa manusia harus sanggup menahan
derita, seperti kata pepatah “Manusia yang sanggup menjalani penderitaan
merupakan manusia yang lebih unggul”, jika tidak sanggup menahan derita,
bagaimana boleh?
Maka itu, apa yang diajarkan di dalam pendidikan budi pekerti, pendidikan
moral etika, hubungan antar manusia yang beradab, Hukum Karma, anda dapat
mengerti dengan jelas, setelah memahaminya anda dapat mengendalikan dan
membatasi diri, tidak berani keterlaluan. Bila tidak tahu membatasi diri, maka
tidak ada satu orangpun yang tidak menciptakan karma buruk.
70
Anddaikata masih
m mengggunakan hati yangg munafikk penuh kepura-pur
k raan,
massih mempeedulikan ketenaran dand keuntunngan diri sendiri,
s maaka dalam satu
kehhidupan inii takkan berhasil terrlahir ke Alam
A Sukhavati, sehiingga keruugian
yanng harus dittanggung adalah
a sanggat besar dan
d bahkann terlampauu besar sekkali.
Salaah satu keerugiannyaa adalah tiidak berhaasil memperoleh usiia tanpa batas,
kareena terlahiir ke Alam
m Sukhavaati bisa memperoleh
m h usia tanppa batas, tiada
t
kelaahiran dan
n kematiann lagi. Sebaliknya biila berada di enam alam
a tumimmbal
lahiir, maka perputaran
p roda samssara takkann ada ujunngnya, apaakah anda sudi
mellakukan haal sedemikiian?
Keddua perban
ndingan dii atas cobaalah diukurr sejenak, barulah annda menyaadari
betaapa mengeerikan tum
mimbal lahiir itu, lebihh parah daaripada jattuh ke Nerraka.
Alaam Nerakaa masih adda hari keluuarnya, seddangkan did dalam perputaran roda
sam
msara tidakk tahu kaapan waktuu keluarnyya, maka itu hal inni tidak bolehb
dilaakukan.
Kuttipan Ceram
mah Masteer Chin Kuung 8 Mei 2015
2
71
Oraang masa kini telah tersesat, bahkan teerlalu menndalam, dimmanakah letak
l
kesesatan meereka? Meereka terseesat di dallam harta benda, addakah mannusia
yanng takkan serakah
s olleh harta kekayaan?
k Harta bennda hanyalah semu, anda
a
tidaak bisa membawany
m ya serta ketika
k andda meningggal dunia,, apakah anda
a
mennyadarinyaa? Malam hari kala anda tertidur lelap, ini serupaa dengan telah
t
unia, baranng mana yaang meruppakan milikk anda? Bagaimana pula
menninggal du
denngan tempaat ini?
Sayya selalu biilang pada orang lainn bahwa uaang yang ada
a pada diirimu sekaarang
baruulah meruupakan milikmu, seddangkan uang u yang anda simmpan di ruumah
bukkanlah millikmu, dem mikian pulla dengan yang andda simpan di bank, juga
bukkan milik anda, terkkecuali yanng sedang ada padaa diri andaa sekarangg ini;
pakkaian yang sekarang melekat dii tubuh andda merupaakan milikm mu, sedanggkan
yanng tidak terrpakai saatt ini, yang ada di rum
mah, bukannlah milikkmu. Ini addalah
perkkataan seju
ujurnya, kaarena itu reenungkanlaah dengan seksama.
Kuttipan Ceram
mah Masteer Chin Kuung 9 Mei 2015
2
Seteelah anda dapat mennghapus peemikiran daan pandanggan pribaddi barulah anda
a
dappat menuruuti kehendaak para maakhluk, beersukacita atas jasa kebajikan
k y
yang
dilaakukan oraang lain, taakkan melekat pada pemikirann dan panddangan senndiri,
72
mengapa demikian? Pemikiran dan pandangan sendiri adalah semu, tidak ada
hal yang sedemikian. Maka itu dapat menerima pendapat insan lain, bahkan
takkan memberi penilaian apakah pemikiran dan pandangan orang lain itu
benar atau salah.
Pemikiran dan pandangan yang kita miliki adalah mengambil patokan sendiri,
ketika diri sendiri tidak memiliki patokan lagi barulah standar sejati akan
muncul ke permukaan, setelah kebijaksanaan sejati muncul barulah kita
memiliki kemampuan untuk memberi penilaian.
73
Kutippan Ceram
mah Master Chin Kunng 10 Mei 2015
2
Maasa sekaranng dunia inni dan masyyarakat sudah dilandda kekacauuan, bencanna di
mukka bumi ini terlam mpau banyaak, setiap hari ada diberitakan. Sepannjang
hiduupku ini dapat
d mempperoleh secuil hati yang jernih dan suci tak
t lain kaarena
mennjauhkan diri
d dari televisi,
t tiddak membbaca suratkkabar, meddia dan diiriku
suddah putus hubungan
h s
selama 50 tahun.
t
74
Maka itu bila anda bertanya padaku, di dalam kehidupanku masyarakat
senantiasa tenteram, dunia damai selalu, tidak ada masalah, di dalam
lingkungan mungilku suasana senantiasa tenang dan hening. Pepatah berkata,
“Makin sedikit hal yang diketahui maka makin sedikit kerisauan”, demikian
pula makin banyak hal yang diketahui maka kerisauan pun semakin banyak;
“Makin banyak yang dikenal maka makin banyak gosip”, terlalu banyak
kenalan akan semakin banyak gosipnya.
Maka itu makin sedikit kenalan makin bagus, hal yang diketahui semakin
sedikit juga makin bagus, hanya melafal Amituofo saja. Asalkan dapat
menggenggam hal ini, melafal Amituofo dengan setulusnya, keyakinan benar,
tekad juga benar-benar berniat terlahir di Alam Sukhavati, takkan ada
keraguan sama sekali, maka anda adalah siswa Buddha Amitabha yang terbaik,
kelak Buddha Amitabha pasti akan datang menjemputmu ke Alam Sukhavati.
Sampai di Alam Sukhavati dapat melihat bukti nyata dari seluruh isi Sutra
Usia Tanpa Batas, apa yang tercantum di dalam sutra adalah nyata dan tidak
semu.
75
Ada praktisi
p yaang meskippun sudah melafal Amituofo
A teetapi masihh juga berttemu
dengaan rintang gan Mara, ini dikarenakan pikkirannya yaang tidak suci, bimbbang
dan tidak
t memmiliki keteetapan hatii, ragu-raggu, barulahh bisa meengundangg hal
seruppa ini. Mellafal Amituuofo dengan hati yanng tidak suci, masihh saja bimbbang
dan ragu,
r meskkipun melaffal Amituoofo tetapi sambil
s mem mikirkan hal-hal
h lainnnya,
sehinngga tidak terjalin deengan Buddha dan Bodhisattva
B a, Mara yaang melihatt hal
ini jaadi tidak memiliki
m raasa hormatt pada diriimu, lalu bergurau
b d
denganmu, dan
merasuki tubuh h.
Kutippan Ceram
mah Master Chin Kunng 11 Mei 2015
2
76
Banyak pasien yang pada saat menjelang ajalnya mengalami koma dan pikun,
sampai-sampai anggota keluarganya sendiri juga tidak mampu dikenalinya,
pada saat begini bagaimana pasien tersebut bisa melafal Amituofo? Kondisi
serupa ini memang ada, karma buruk yang diperbuatnya berat, saat menjelang
ajal buah akibatnya muncul, masalah ini amat rumit.
Maka itu jika menghendaki saat menjelang ajal lafalan Amituofo bisa efektif,
maka dalam keseharian harus membiasakan diri melafal Amituofo, jangan
mengharapkan faktor keberuntungan, malah harus mempersiapkan tiga butir
syarat.
Syarat kedua adalah pada saat menjelang ajal ada kalyanamitra yang datang
memberi arahan menasehati agar si pasien segera melafal Amituofo. Bila ada
kalyanamitra yang memberi nasehat maka ini merupakan faktor yang amat
penting karena ditakutkan si pasien jadi lupa melafal Amituofo, selain itu
77
kalyanamitra juga akan menasehati si pasien supaya melepaskan segala
kemelekatan dan membulatkan tekad untuk terlahir ke Alam Sukhavati.
Apabila tiga persyaratan ini terpenuhi maka si pasien pasti dapat terlahir ke
Alam Sukhavati. Tiga persyaratan ini bukan mudah diperoleh, diantara seribu
orang sulit ditemukan satu insan. Maka itu dalam waktu keseharian haruslah
melepaskan kemelekatan, poin ini amat penting, karena dengan demikian pada
saat menjelang ajal barulah memiliki keyakinan yang pasti untuk berhasil
terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.
78
Maka itu setiap hari membuat perenungan serupa ini, ketika hari tersebut tiba
dan Buddha Amitabha datang menjemput, kita akan merasakan sukacita yang
luar biasa, mana mungkin akan ada rasa takut? Maka itu praktisi yang bertekad
terlahir ke Alam Sukhavati adalah pergi dengan penuh sukacita, takkan ada
rasa takut.
79
Apaabila kek kotoran baatin (klessa) masihh belum terputus, maka harus h
mennfokuskan diri pada satu pintu Dharma saja; setelahh kekotoraan batin dikkikis
baruulah bolehh belajar aneka
a ragaam. Kita selalu
s meliihat praktiisi yang teekun
belaajar, sebellum jadi teerkenal diia masih rendah
r hati, begitu namanya
n t
tenar
langgsung jadi angkuh, memandang
m g rendah pada
p orang lain. Menngapa demiikian?
Karrena bahan n yang diia pelajari sudah terlalu beraagam dan campur aduk, a
penngetahuann nya luas, semakin
s b
beragam yang dia pelajari,
p maka kekottoran
batiinnya semakin beratt, pada akhhirnya satuu bidang pun
p tidak berhasil,
b m
malah
sebaliknya meenjadi rintaangan bagii usahanyaa untuk terllahir ke Alam Sukhavvati.
80
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Mei 2015
Praktisi yang akan terlahir ke Alam Sukhavati harus menanti hingga melihat
Buddha Amitabha muncul datang menjemput barulah boleh ikut denganNya.
Andaikata saat menjelang ajal bukan Buddha Amitabha yang datang
menjemput, maka tidak boleh ikut dengannya, harus menanti hingga Buddha
Amitabha muncul melakukan penjemputan. Jadi harus memiliki kekuatan
samadhi yang tak tergoyahkan, harus mempunyai keyakinan hati.
Andaikata saat menjelang ajal yang datang ternyata bukan Buddha Amitabha,
melainkan Buddha Sakyamuni atau malah Buddha Bhaisajyaguru yang datang
menjemput, maka ini adalah jelmaan Mara, jadi bukan Buddha tulen, Mara
datang untuk mengelabuimu, jika anda mengikutinya maka anda sudah masuk
perangkapnya, ini harus dipahami.
Maka itu keyakinan hati harus amat mencukupi, dengan demikian pasti takkan
mengalami kemunduran. Avaivartika adalah Bahasa Sansekerta yang
bermakna ketidakmunduran.
Niat pikiran apa yang terbaik? Yakni Amituofo, niat pikiran inilah yang paling
bagus! Tiada lagi niat pikiran lain yang dapat melampauinya, barulah anda
menyadari bahwa betapa besarnya jasa kebajikan dari melafal Amituofo!
Tentu saja jasa kebajikan ini dinikmati kembali oleh diri sendiri.
usianya paling tidak hanya bisa mencapai 70 atau 80 tahun saja, bagaimana
mungkin bisa hidup hingga mencapai lebih dari seratus tahun?
Ini adalah permintaan dari Buddha Amitabha supaya dia tinggal lebih lama di
dunia ini, untuk memperlihatkan kepada praktisi lainnya sebuah teladan yang
baik, sehingga kita dapat lebih memperteguh keyakinan hati. Dan apakah kita
sendiri juga bisa serupa dengan Master Hai Xian? Tentu saja bisa, kita bisa
mewujudkannya.
Tinggal lebih lama di dunia ini bukan untuk diri sendiri namun untuk para
makhluk, membantu mereka agar membangkitkan keyakinan dan tekad
melafal Amituofo terlahir ke Alam Sukhavati.
Para sahabat Dharma mengira Upasaka Li Ji-hua yang sudah berusia lebih dari
80 tahun hendak pulang rumah untuk beristirahat, namun tak terduga ketika
dia turun dari podium, di belakang podium adalah ruang tamu perkumpulan
tersebut, begitu duduk di sofa dia sudah meninggal dunia, terlahir ke Alam
Sukhavati, begitu bebas dan leluasanya! Jadi tak terduga bahwa begitu dia
turun dari podium menuju ruang tamu, duduk di atas sofa dan meninggal dunia.
82
Ada orang yang berkata bahwa sejak dua atau tiga bulan yang lalu, Upasaka
Li Ji-hua sudah mengetahui bahwa ajalnya hampir tiba, pada Hari Minggu dia
berkunjung dan bercengkerama dengan sahabat lamanya, seolah-oleh hendak
pamit rupanya.
Bagi praktisi Aliran Sukhavati, cukup melafal Amituofo saja, jasa kebajikan
dari sepatah Amituofo ini sungguh tak terbayangkan. Sepatah Amituofo ini
telah mencakup keseluruhan nama para Buddha dan Bodhisattva di seluruh
Alam Dharma dan semesta alam. Maka itu dengan melafal sepatah Amituofo
telah melafal keseluruhannya, tak perlu lagi melafal ini dan itu lagi, semuanya
sudah tercakup di dalam sepatah Amituofo ini, dengan demikian barulah hati
anda akan merasa tenang dan mencapai samadhi.
Bahkan semua ajaran sutra juga sudah tercakup di dalamnya, tidak hanya
ajaran dari Buddha Sakyamuni atau Buddha Amitabha saja, namun ajaran
sutra dari para Buddha dari tiga masa di sepuluh penjuru juga sudah tercakup
di dalam sepatah Amituofo.
Anddaikata masih
m ada wajah yaang rupaw wan dan jelek makka masih ada
perbbedaan, seedangkan di
d Alam Sukhavati
S adalah addil dan meerata, makaa itu
wajjah pendudduk Alam Sukhavati
S semuanyaa adalah serupa. Dua butir tekadd ini
jugaa merupak
kan tekad yang
y sulit diperoleh
d d sangat langka.
dan
Mengapa di Alam Sukkhavati tiddak ada kaum k hawaanya? Apaabila pria dan
wannita beradaa bersama mudah tim mbul jalinaan asmara,, perasaan cinta indiividu
merrupakan kllesa (kekottoran batinn) yang palling berat. Mengapa makhluk tidak
t
bisaa keluar daari enam allam tumim
mbal lahir, alasannya
a t
terletak di sini.
84
kematian demi kematian terus menerus menjalin hubungan yang rumit dan
tidak suci.
Hal serupa ini bagi kita yang ingin keluar dari lingkaran tumimbal lahir, akan
menjadi rintangan yang amat berat. Maka itu Bodhisattva Dharmakara melihat
hal ini dengan sangat jelas dan memahaminya, membangkitkan tekad setelah
Beliau mencapai KeBuddhaan, negeriNya takkan ada kaum hawa.
Hari ini di dalam masyarakat, dalam hal melatih diri, upasika menduduki
urutan pertama, jumlah mereka adalah yang terbanyak berhasil terlahir ke
Alam Sukhavati, kemudian barulah upasaka di urutan kedua, yang ketiga
adalah Bhiksuni, sedangkan yang keempat atau yang paling akhir adalah
Bhiksu.
Hal ini disampaikan oleh Upasaka Huang Nian-zu kepada diriku, ini bukan
senda gurau, tapi adalah kenyataan. Kami sendiri menenangkan diri dan
melihat kembali pada diri sendiri, praktisi yang benar-benar memiliki
ketrampilan samadhi hendaknya banyak merenungkan darimana munculnya
permasalahan.
Masa kini jika ingin melatih diri tetapi tidak ada vihara untuk melatih diri,
ketika anda melatih diri dengan baik, orang lain takkan memujimu malah iri
hati padamu, ingin mengusirmu keluar, maka itu jika ingin melatih diri dengan
85
benar tidak ada tempat. Inilah keadaan kita saat sekarang ini, tidak serupa
dengan jaman dulu, waktu dulu bila anda melatih diri dengan benar, orang lain
akan menghormatimu, sehingga mereka juga akan menjaga dirimu, sekarang
sudah tidak ada lagi.
Maka itu seseorang yang ingin meraih keberhasilan harus memiliki tujuan dan
ketetapan hati, harus mempunyai kekuatan samadhi, tak gentar oleh kesusahan
dan derita, dapat menahan diri melewati segala kesulitan, Buddha dan
Bodhisattva akan menjaga dirimu.
Baik umat berkeluarga maupun anggota Sangha juga serupa, kami sudah
pernah melalui pengalaman serupa ini. Jika kegigihan kita tidak kuat, maka
bagaimana akhirnya? Lepas jubah, anggota Sangha yang lepas jubah itu amat
banyak. Terutama bagi mereka yang melatih diri dengan benar, orang lain
tidak melatih diri, melihat dirimu melatih diri mereka merasa tidak nyaman di
hati, sehingga menghalalkan segala cara untuk mengusirmu; sebaliknya jika
anda serupa dengan mereka, maka barulah bisa bersukacita berada bersama-
sama, bersama-sama setelah mati barulah melunasi utang piutang di hadapan
Raja Yama, sungguh mengerikan!
Maka itu ada praktisi yang ingin meninggalkan keduniawian untuk belajar
ajaran sutra, saya menasehatinya, justru setelah meninggalkan keduniawian
lebih sulit untuk belajar ajaran sutra, lalu bagaimana supaya lebih mudah untuk
belajar ajaran sutra? Menjadi umat berkeluarga, setelah mahir barulah menjadi
anggota Sangha, orang lain tidak bisa menghalangimu lagi. Meskipun tidak
bisa menghalangimu tetapi ada saja yang dia tidak suka pada dirimu, tidak
sanggup harmonis dengan dirimu.
86
Praktisi jaman dulu yang meraih keberhasilan jumlahnya banyak, seratus tahun
yang lalu, dari jumlah praktisi Aliran Sukhavati yang melafal Amituofo
terlahir ke Alam Sukhavati, Bhiksu menduduki urutan pertama, diikuti oleh
Bhiksuni pada urutan kedua, upasaka menduduki urutan ketiga, kemudian
yang terakhir adalah upasika.
Jika anda ingin bertanya mengapa, tidak perlu menanyakan alasannya, cobalah
amati dengan seksama akhir dari empat jenis siswa Buddha baik yang telah
meninggalkan keduniawian maupun umat berkeluarga, maka anda akan
memahaminya.
Maka itu di dalam masyarakat masa kini dimana pria dan wanita sederajat,
mereka yang meraih keberhasilan dalam melatih diri, upasika berada di urutan
pertama. Lalu apakah upasika harus menjadi Bhiksuni? Begitu dia menjadi
Bhiksuni maka mungkin saja kesempatannya untuk terlahir ke Alam Sukhavati
akan semakin berkurang.
Kebenaran ini tidak perlu banyak kita ungkapkan, praktisi sekalian dapat
melihat dan mendengar kenyataannya secara langsung di depan mata sendiri,
apa alasannya? Karena vihara yang benar-benar melatih diri sesuai dengan
Buddha Dharma jumlahnya sedikit, sudah tidak ada lagi, sepanjang hidupku
tidak ada satupun yang kujumpai.
87
Hanya ada satu saja, yakni Vihara Aliran Dhyana di Hongkong yang
dibimbing oleh Master Sheng Yi, saya pernah berkunjung ke sana sekali saja,
dan menyaksikannya secara langsung, persis serupa dengan jaman dahulu kala,
setiap hari melatih Dhyana, ada lebih dari 40 orang Bhiksu. Setelah Master
Sheng Yi wafat, vihara mulai mengalami kemunduran, tidak ada yang
memimpin lagi.
Tempat dimana praktisi sejati berada, musim dan hujan tiba pada waktunya,
bencana dan malapetaka akan berkurang; sedangkan tempat yang tidak ada
praktisi sejatinya, maka tempat tersebut akan banyak bencananya, ini adalah
kebenaran yang pasti.
88
Di dalam
d massyarakat masa
m kini terdapat bannyak orang yang menngaku mem miliki
kekkuatan gaib b, ada yanng mengakku bisa melihat
m cahhaya, juga dapat terbbang
setiinggi 3 kaaki di atas permukaaan tanah. Kemampu
K uannya ini bukanlah atas
usaahanya sen ndiri, kennyataannyaa memangg ada, nam mun adalah Mara dan
makkhluk halu us jahat lainnya yangg memberkkati dirinyaa, dia telahh dikuasai oleh
Maara dan maakhluk haalus jahat lainnya. Kejadian-k
K kejadian yaang aneh-aaneh
tidaaklah sedikkit. Dia dapat
d mem mpertunjukkkan kemaampuan gaaibnya keppada
oranng banyakk, dan oranng yang peercaya padaanya juga amat banyyak jumlahhnya,
tetaapi kepercaayaan ini adalah sessat karena tidak mem miliki kebiijaksanaann, ini
adaalah ajaran sesat, bukkan ajaran benar.
b
Kekkuatan gaib yang berada di daalam ajarann benar, lihhatlah conntohnya sepperti
Maaster Hai Xian,
X beliaau benar-beenar memiiliki enam
m jenis kem mampuan gaib,
g
kekkuatan gaib
b yang semmpurna, naamun dia tidak
t mpertunjukkkannya keluar,
mem
tidaak memboccorkan idenntitasnya.
Kaddang kala jika dibuttuhkan diaa akan meenggunakannnya sesekkali, jika anda
a
menngamatiny ya secara seksama baarulah dapaat menemuukannya, sebaliknya
s bila
n ceroboh, maka andda tidak bissa menemuukannya, inilah sisi yang
andda lalai dan y
mennakjubkann nya.
Mengapa dia tidak mem mbocorkann identitasnnya? Karenna jika mem mbocorkannnya
makka orang lain akan menyebutn
m nya sebagai siluman atau Maraa atau makkhluk
haluus jahat laainnya, ataau bahkann mengelom mpokkan dirinya
d kee dalam ajjaran
sesaat, maka itu dia tidakk memperaagakannya keluar.
89
Kecuali jika terdesak, ada beberapa kali, mungkin di dalam DVD nya kalian
dapat melihatnya, ketika mereka membakar jerami dari gandum, asap hasil
pembakaran sangat besar sekali, ketika angin berhembus membuat mereka
sulit bernafas, sehingga tidak sanggup membaca sutra.
Salah seorang muridnya mencari Master Hai Xian, mengadu bahwa seluruh
bangunan vihara dipenuhi asap, mendengar hal ini Master Hai Xian tidak
berkata apa-apa, dia mengutip kantong plastik yang sudah koyak dari lantai,
lalu di ayun-ayun, menyuruh angin berhembus ke arah tersebut, akhirnya
ternyata angin berhembus ke arah yang ditunjuk, ini adalah bentuk kekuatan
gaib. Kemudian murid-muridnya kembali membaca sutra dengan tenang, tidak
berani berpikir sembarangan.
Kadang kala dalam kesempatan yang tak terduga, dia akan menggunakannya
sesekali. Maka itu kita harus mengamati dengan seksama, barulah anda
mengetahui bagaimana Master Hai Xian dalam era kini, dalam lingkungan
sekarang ini, melatih diri mencapai kesucian, menemukan kembali jiwa sejati.
Andaikata saya telah tiba di Alam Sukhavati, harus menanti berapa lama lagi
saya baru bisa kembali lagi ke dunia ini untuk menyelamatkan sanak keluarga
dan sanak saudaraku? Ini merupakan pertanyaan banyak praktisi, apakah harus
menanti hingga mencapai KeBuddhaan barulah bisa kembali lagi? Tidak perlu,
ini cuma persoalan sepele, masalah ini sangat mudah diselesaikan.
Setelah tiba di Alam Sukhavati, anda bertatap muka dengan Buddha Amitabha,
memperoleh pemberkatan dari kekuatan Buddha, maka langsung bisa kembali
90
ke alam saha untuk menyelamatkan para makhluk, bahkan datang dan pergi
begitu bebas dan leluasanya.
Buat apa anda balik lagi ke dunia saha ini? Untuk membantu orang yang
berjodoh denganmu, sanak keluarga dan kerabat, anda berniat menyelamatkan
mereka ke Alam Sukhavati. Apakah mereka bisa berhasil mengikutimu ke
Alam Sukhavati? Ini tergantung karmanya, anda memang berniat
menyeberangkan dia ke Alam Sukhavati, tetapi dia malah tidak sudi, anda juga
tidak berdaya memaksanya.
Maka itu terlebih dulu anda harus mengamati, kapan dia baru dapat menerima
Ajaran Sukhavati, barulah anda pergi membantunya, sebaliknya jika belum
waktunya dia dapat menerima Ajaran Sukhavati, anda datang juga tiada
gunanya.
Kekuatan dan kemampuan ini besarnya tiada bandingnya, anda bisa datang ke
alam saha, maka anda juga bisa menjelajahi alam para Buddha lainnya,
barulah anda memahami bahwa diantara para makhluk yang berada di Alam
Buddha lainnya, ada juga yang memiliki jodoh dengan diri kita sendiri.
91
Pada masa kelahiran-kelahiran lampau menjalin jodoh, tak peduli jodoh baik
atau buruk, setelah berjumpa maka semuanya harus diselamatkan. Maka itu
datang dan pergi begitu bebas dan leluasa, takkan lagi tersesat.
92
Apaabila keserrakahan suudah tidakk ada lagi, maka keebencian juuga tidak ada,
demmikian jug ga dengan kebodohaan, kesombbongan daan kecuriggaan juga jadi
tidaak ada, bilaa akar ini sudah anda tanam maka
m ini meerupakan dasar
d pelattihan
dirii menuju pencapaian KeBuddhaaan.
Jikaa kelima hal tersebutt masih adaa, maka peelatihan dirri takkan berhasil,
b m
malah
sebaliknya menciptakan
m n karma buruk,
b akibbatnya jatuuh ke tigaa alam renndah.
Maaka itu praaktisi sekaalian, khussusnya yanng datang dari Daraatan Tionggkok
yanng sengaja datang meenghadiri ceramahku
c u kali ini di
d Jepang, mohon settelah
kaliian pulangg jangan lupa
l untukk menyam mpaikan ucapanku inni kepada para
prakktisi di san
na, sepanjang hidupku tidak menggalan
m g dana, seeumur hiduupku
tidaak pernah meminta uang keppada oranng lain, sepanjang hayatku tidak t
mem mbangun vihara.
v
Kutippan Ceram
mah Master Chin Kunng 16 Mei 2015
2
93
Kettika bertemmu dengaan Buddhaa, pikiran anda maasih seimbbang dan tak
terggoyahkan, maka yanng anda lihhat itu adaalah yang tulen; sebbaliknya keetika
andda melihat Buddha, niat
n pikirann anda tim mbul, sunggguh tidak mudah
m harri ini
saya bisa berttemu Budddha, hari inni saya bisaa melihat cahaya
c Budddha, saya bisa
menncium haru um semerbbak, lalu annda menyeebarkan muukjizat ini ke mana-m mana,
makka apa yan
ng anda lihaat adalah palsu.
p
Ini menjelask
kan bahwaa pikiran orang
o itu masih
m berggejolak, tiddak seimbbang,
makka rupa yaang dia lihhat adalah khayalan belaka, seetiap yang memiliki rupa
adaalah semu.
Kutippan Ceram
mah Master Chin Kunng 17 Mei 2015
2
94
Mengapa dalam keseharian kita melafal Amituofo tetapi juga tidak bisa
melihat Buddha Amitabha? Lebih baik tidak melihatNya, jika dapat
melihatNya maka akan muncul kegirangan, begitu kegirangan muncul, maka
akan kehilangan pikiran benar.
Maka itu Buddha dan Bodhisattva tidak selalu menampakkan diri, karena takut
mengacaukan dan mengganggu dirimu. Sampai ketika anda telah memiliki
kemampuan untuk tak tergoyahkan, sehingga saat anda melihat Buddha
Amitabha, anda juga akan bersikap biasa-biasa saja, meskipun telah
melihatNya namun pikiran anda tetap seimbang, takkan goyah, dengan
demikian maka anda akan selalu berjumpa dengan Buddha.
Maka itu lebih baik tidak melihat Buddha, karena begitu kita melihat Buddha
kita akan jadi kegirangan sehingga pikiran jadi goyah, bahkan muncul
keangkuhan, memandang rendah pada praktisi lainnya, ketrampilan melatih
diri saya lebih hebat daripada dirimu, makanya saya dapat melihat Buddha,
sedangkan kamu belum bisa, ini adalah keangkuhan.
95
96
97
Maka itu setelah bertemu dengan pintu Dharma ini haruslah menggenggamnya
dengan erat, jika tidak demikian maka sungguh disayangkan. Berapa banyak
Bodhisattva yang ingin mendengar pintu Dharma ini namun tidak berjodoh,
mengapa demikian? Oleh karena bila telah berkesempatan mendengar Dharma
ini, yakni Sutra Usia Tanpa Batas, maka pasti dalam satu kelahiran mencapai
KeBuddhaan.
98
Masalah ini telah menjadi persoalan seluruh dunia, berapa orang dari kita yang
bisa percaya ada insan yang mengaku dirinya tidak perlu belajar tetapi
langsung bisa? Dia tidak mempunyai guru, tetapi dia mengaku dia bisa paham
dengan sendirinya, dia sembarangan membuat teori, bagaimana anda bisa
mempercayainya? Tentu saja sulit!
Jika tanpa guru dan bisa paham dengan sendirinya, ini memerlukan akar dan
landasan yang amat bagus, darimana akar tersebut ditanam? Dari etika,
moralitas dan Hukum Karma.
99
Apakah dia juga telah mengamalkan sila, samadhi dan prajna, serta Enam
Paramita? Apakah dia juga telah mengamalkan Sepuluh Tekad Bodhisattva
Samantabhadra?
Apabila kita dapat melihat semua ini pada orang tersebut, maka kita bisa
percaya kalau dia bisa belajar tanpa guru; jika sebaliknya kita tidak melihat
semua ini pada orang tersebut, maka pengakuannya adalah palsu, bukan tulen.
Hal ini tidak boleh tidak kita ketahui.
100
Setelah sampai di Alam Sukhavati dan bersua dengan Buddha Amitabha, lalu
kembali lagi ke enam alam tumimbal lahir. Hal ini harus kita pahami, apakah
dia benar-benar kembali ke enam alam tumimbal lahir? Bukan, tetapi dia
datang kembali dengan tubuh jelmaannya.
Apakah anda masih akan mengalami kemunduran batin? Hal ini pasti takkan
terjadi. Mengapa demikian? Karena Buddha Amitabha akan menjaga dirimu
setiap saat, anda juga dapat mengadakan kontak dengan Buddha Amitabha
setiap saatnya.
101
menjemputmu. Namamu sudah terdaftar di Alam Sukhavati, di sana juga
sudah tersedia sebuah tempat buat dirimu.
Maka itu, bukan hanya menjelma untuk menuju ke bumi ini saja, namun anda
dapat menjelma hingga tubuh jelmaan yang tak terhingga dan tak terbatas,
menjelajahi seluruh Dharmadhatu dan jagat raya, seluruh alam para Buddha,
anda memiliki kemampuan sedemikian.
Di seluruh alam para Buddha juga terdapat musuh dan kerabat kita masing-
masing, sesampainya di Alam Sukhavati, kita dapat melihat dan mendengar
keseluruhannya, apa hubungan kita dengannya, semuanya akan jadi jelas dan
dipahami. Tanpa adanya hubungan koneksi ini maka akan sulit
menyelamatkannya, dia takkan percaya sama anda; sebaliknya bila ada
hubungan koneksi, tak peduli itu adalah jalinan jodoh baik atau buruk, dia juga
akan bersukacita belajar pada anda.
102
Hari ini kita hidup di dunia ini, haruslah senantiasa melakukan perenungan
sedemikian, segala sesuatu jangan taruh di dalam hati, serupa dengan tidak ada
sama sekali, takkan karena hal ini sehingga hati menjadi risau, takkan
mengkhawatirkan dan memikirkan barang-barang ini, segenap hati hanya
memikirkan Alam Sukhavati, segenap pikiran bertekad terlahir ke Alam
Sukhavati, begini baru benar.
Master Shan Dao memberitahukan pada kita bahwa para Buddha bersukacita
muncul di dunia adalah demi membabarkan lautan tekad Buddha Amitabha.
Anda harus melihatnya dengan jelas dan memahami bahwa apa yang menjadi
tujuan dari semua Buddha muncul di dunia? Yakni untuk membabarkan Sutra
Usia Tanpa Batas, mengajari kita membangkitkan keyakinan dan tekad melafal
Amituofo, menfokuskan diri melafal Amituofo, terlahir ke Alam Sukhavati
mencapai KeBuddhaan, dengan demikian maka tujuan Buddha
menyelamatkan para makhluk jadi tercapai.
Saat sekarang ini bila masih saja tidak sudi melepaskan kemelekatan pada
tubuh dan kondisi kehidupan sendiri, maka inilah penyebab mengapa anda bisa
gagal terlahir ke Alam Sukhavati.
Di dalam sutra tercantum bahwa segala benda yang ada di Alam Sukhavati itu
berwibawa, suci, bercahaya dan indah, juga menebarkan harum semerbak yang
menakjubkan, memenuhi sepuluh penjuru, menyebarluaskan Ajaran Buddha,
maka itu disebut sebagai menakjubkan. Ini merupakan sisi yang tak
terbayangkan dari Alam Sukhavati.
104
Tempo dulu ketika saya masih berada di Amerika, lebih dari 20 tahun yang
silam, pada suatu malam saat cahaya bulan menerangi bumi, saat itu kami
sedang berdiskusi Dharma di rumah seorang praktisi asal Taiwan yang
bernama Chen Da-chuan, halaman rumahnya amat luas dan angin semilir yang
berhembus ringan di dalam halaman rumah membuat suasana jadi sejuk.
Saat itu kami sedang berdiskusi Dharma, kami jadi terpikir mungkin
keharuman tersebut berasal dari Dewa yang kebetulan hendak melewati tempat
kami berada dan melihat kami sedang melakukan diskusi Dharma, sehingga
Dewa itu berhenti sejenak, raganya menebarkan harum semerbak.
Andaikata dia tidak bisa menerima pintu Dharma ini karena memiliki
rintangan, barulah membabarkan padanya pintu Dharma yang lain, yang
terjalin dengan pintu Dharma yang dilatihnya pada masa kehidupan yang
lampau. Pada umumnya adalah yang paling universal yakni membangkitkan
keyakinan dan tekad melafal Amituofo, berniat terlahir ke Alam Sukhavati, ini
merupakan yang paling universal.
105
Seluruh Buddha tidak ada yang tidak mengajari para makhluk melafal
Amituofo dan bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, mengapa demikian? Oleh
karena pintu Dharma ini menjamin anda dalam satu kelahiran
menyempurnakan KeBuddhaan, inilah alasannya.
106
Memiliki keyakinan hati terhadap Buddha, inilah yang disebut dengan benar-
benar menghormati Buddha dengan setulusnya. Bila tidak memiliki keyakinan
hati terhadap Buddha, dan yang anda sanjungi adalah manusia, menganggap
bahwa kemampuan Buddha tidak setangguh orang tersebut.
Amituofo, pencapaian KeBuddhaan adalah nyata adanya”, terlahir ke Alam
Sukhavati adalah mencapai KeBuddhaan, ini adalah nyata adanya, “yang
lainnya adalah semu semuanya”.
Jangan katakan dalam satu kelahiran saja, bahkan seratus kelahiran, seribu
kelahiran, sepuluh ribu kelahiran, bahkan kelahiran demi kelahiran yang tak
terhingga, anda juga takkan bisa berhasil mencari jalan untuk keluar dari roda
samsara, jadi mengapa tidak percaya? Sungguh kasihan sekali, kenapa
rintangan karma begitu beratnya!
108
Coba lihat butir pertama dari Enam Paramita adalah Dana Paramita. Kita
sendiri melatih membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, jasa
kebajikan dari nama Buddha adalah tak terhingga dan tanpa batas,
menyempurnakan jasa kebajikan yang tak terhingga diri sendiri.
Memberi contoh teladan dalam bentuk nyata, ini adalah dana yang memiliki
jasa kebajikan yang tak terhingga.
Butir ketiga dari Enam Paramita adalah Ksanti Paramita atau kesabaran.
Menfokuskan diri pada satu pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya
109
secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan demikian
menyempurnakan Ksanti Paramita.
Butir keempat dari Enam Paramita adalah Virya Paramita atau ketekunan.
Membaca sutra hingga ribuan kali, maknanya akan muncul dengan sendirinya,
dengan demikian menyempurnakan Virya Paramita.
Butir kelima dari Enam Paramita adalah Dhyana Paramita atau menfokuskan
perhatian. Sepatah Amituofo dilafal berkesinambungan, selamanya takkan
berpaling lagi, dengan demikian menyempurnakan Dhyana Paramita, baik
samadhi maupun prajna juga sudah termasuk di dalamnya.
Butir keenam dari Enam Paramita adalah Prajna Paramita atau kebijaksanaan.
Maka itu, sepatah Amituofo merupakan landasan dari segala jasa kebajikan,
Bodhisattva menyempurnakan Enam Paramita. Hari ini kita memilih melafal
Amituofo, dari melafal Amituofo mengalir keluar pelaksanaan Enam Paramita,
merupakan sumber untuk menimbun jasa kebajikan secara berkesinambungan,
bila dibandingkan dengan Bodhisattva yang menjalankan Enam Paramita
adalah serupa dan tiada bedanya.
110
Ada yang mengatakan bahwa sekarang ini kondisi masyarakat dunia sedang
bergejolak, bencana di bumi ini sangat banyak, dari mana semua ini berasal?
Dari niat pikiran. Kondisi muncul dari pikiran, niat pikiran yang baik akan
berubah menjadi Alam Sukhavati, niat pikiran buruk akan berubah menjadi
tiga alam rendah, ini adalah benar adanya.
Semakin luas semakin bagus, melimpahkan jasa kebajikan ini kepada semua
makhluk di seluruh Dharmadhatu, mewakili mereka melafal Amituofo,
semoga semuanya dapat bersama-sama terlahir di Tanah Suci Sukhavati,
betapa bagusnya!
111
Dunia ini adalah semu, lihatlah kondisi dunia ini tahun demi tahun semakin
parah saja, masyarakat yang bergejolak, bencana di bumi ini, baik di televisi
maupun di suratkabar, setiap hari juga ada diberitakan.
Dengan demikian maka dapat dilihat bahwa hati manusia semakin berubah ke
arah yang buruk. Bila sebaliknya berubah ke arah yang baik maka akan
memperoleh pahala Alam Dewa dan Manusia. Tetapi bila berubah ke arah
yang jahat maka ini akan menjadi masalah besar, dunia ini akan berubah
menjadi setan kelaparan, binatang dan neraka.
Di manakah Neraka itu? Ada di Alam Manusia, orang itu melewati kehidupan
dalam siksaan Neraka, kehidupan yang dilewati adalah kehidupan setan
kelaparan, atau kehidupan yang dilewati adalah kehidupan binatang, manusia
tidak seperti manusia.
112
Di kemudian hari kondisi ini akan semakin bertambah parah dan semakin
menyeramkan. Semua ini ada di hadapan mata, asalkan anda menenangkan
hati maka anda dapat melihatnya.
113
Gatha Pelimpahan Jasa
114
Daftar Pustaka
二零一四淨土大經科註
http://www.amtb.tw/
Arsip
Semilir Sukacita
www.keseimbanganpikiran.blogspot.com
115