ESENSIAL
Vol 1
Dipetik dari :
淨土大經解演義
輕鬆學佛法
法國巴黎餐後開示
二零一四年冬至祭祖護國息災超薦繫念法會開示
Hal
3
Tiga Prinsip Asvaghosa 13...........................................................................36
10 Fokus..............................................................................................................63
CERAMAH DI PARIS........................................................................................64
Daftar Pustaka................................................................................................100
5
6
Tiga Prinsip Asvaghosa 01
2. Jangan melekat pada nama dan istilah. Segala nama dan istilah
hanyalah merupakan perumpamaan, yang menuntun kita
supaya memahami makna yang sesungguhnya. Begitu anda
melekat maka sudah melakukan kesalahan, selamanya anda
takkan berdaya memahami makna yang sesungguhnya.
9
Empat Andalan Dharma :
http://smamituofo.blogspot.com/2014/04/catvari-pratisaranani.html
http://semerbaksukhavati.blogspot.co.id/2017/08/gatha-pembukaan-
sutra.html
Delapan Kesadaran :
https://daunbodhi.blogspot.com/2019/01/delapan-kesadaran.html
10
Tiga Prinsip Asvaghosa 02
12
Tiga Prinsip Asvaghosa 03
Tidak boleh tidak serius, tidak boleh tidak giat berusaha, dengan
kesungguhan dan daya upaya guna mengeliminasi rintangan karma
diri sendiri.
13
Begitu buku sutra ditutup, hati tetap merasa suci, bersih dan
jernih. Apabila setelah belajar, selalu mengingatnya terus, masih saja
membeda-bedakan dan melekat padanya, maka hati sucimu jadi sirna.
14
Tiga Prinsip Asvaghosa 04
15
Kumara-sudhana mengunjungi 53 orang kalyanamitra, juga
senantiasa berada dalam samadhi, takkan terpengaruh oleh
lingkungan luar, kebenaran ini mesti dipahami.
18
Tiga Prinsip Asvaghosa 06
Makanya poin ini mesti dipahami, Sang Buddha tidak timbul niat
pikiran, membeda-bedakan dan melekat, ajaranNya mengalir keluar
dari Jiwa KeBuddhaan, yang kelak di kemudian hari dituangkan dalam
bentuk tulisan, jadi tidak boleh melekat.
20
Tiga Prinsip Asvaghosa 07
21
Apabila hati kita suci maka lingkungan kita pun menjadi Tanah
Suci Buddha, beginilah kebenarannya.
23
Tiga Prinsip Asvaghosa 08
Bila anda berharap dari aksara, kata dan kalimat yang tercantum di
dalam sutra, dapat mencari tahu makna-nya, ini merupakan hal yang
mustahil, takkan ada maknanya.
25
Tiga Prinsip Asvaghosa 09
Hati yang suci dimana sebutir niat pikiran pun tidak timbul, inilah
yang disebut sebagai ketulusan.
Dengan hati apa kita menerima Ajaran Buddha? Dengan hati yang
tulus. Asvaghosa mengajarkan pada kita, saat membaca sutra dan
mendengar ceramah Dharma, apa yang harus diperhatikan?
Yang pertama adalah tidak melekat pada bahasa lisan maupun tulisan.
Jadi waktu mendengar ceramah, jangan melekat dan mati terpaku
pada setiap perkataan yang diucapkan si penceramah.
Saat membaca sutra jangan melekat pada tulisan, oleh karena aksara
merupakan simbol dari bahasa lisan.
26
Yang kedua adalah jangan melekat pada istilah-istilah. Contohnya
adalah istilah tumimbal lahir, para makhluk, usia tanpa batas, cahaya
tanpa batas, semua ini adalah bentuk-bentuk istilah, janganlah
melekat padanya.
Maka itu hendaknya menggunakan hati yang tulus, hati yang suci
dalam mendengar ceramah Dharma dan membaca sutra, barulah
pencerahan dapat tercapai. Mengapa demikian?
Hati yang suci merupakan samadhi benar. Selama dua jam anda
duduk diam mendengar ceramah di sini, memusatkan perhatian
berarti melatih samadhi (konsentrasi), dengan melatih samadhi
(konsentrasi) barulah dapat mengembangkan prajna (kebijaksanaan).
27
Tiga Prinsip Asvaghosa 10
28
Apabila tidak melalui pengamalan secara langsung, tidak melatih
diri, apa yang dia jelaskan cuma berdasarkan teori belaka, yang
umumnya adalah salah penafsiran.
29
yang mengalir keluar dari ketulusan hatimu, jadi bukan berasal dari
luar.
30
Tiga Prinsip Asvaghosa 11
Terus terang saja, ini hanyalah sebutir hati yang tulus, sebutir hati
yang suci, setara dan tercerahkan. Hati kita adalah suci, setara dan
tercerahkan, Dharma yang dibabarkan oleh para Buddha Tathagata
31
juga mengalir keluar dari hati yang suci, setara dan tercerahkan,
dengan demikian barulah dapat terjalin, inilah yang disebut sebagai
makna yang sesungguhnya dari sutra yang dibabarkan Tathagata.
32
Tiga Prinsip Asvaghosa 12
33
Dalam proses belajar, suatu kali saya mengemukakan tentang
masalah terjemahan, apakah seorang penerjemah dapat
menerjemahkan rasa orisinal dari naskah asli?
35
Tiga Prinsip Asvaghosa 13
Terus terang saja, jika anda membaca sutra dengan hati yang
suci, hati yang tulus, maka ketika anda melihat aksara demi aksara
di dalam sutra, anda akan menemukan makna tanpa batas.
36
Masalahnya sekarang kita tidak sanggup melepaskan khayalan,
perbedaan dan kemelekatan, kekotoran batin dan tabiat, meskipun
cuma secuil saja! Makanya bagaimana anda bisa memahami makna
sutra?
Maka itu kunci belajar adalah terletak pada dua kata yakni tulus
dan hormat. Ketulusan dan rasa hormat harus dipelihara dalam
37
kehidupan keseharian, memperlakukan setiap orang dengan hati
yang tulus dan perasaan hormat.
38
Tiga Prinsip Asvaghosa 14
39
pencerahan, bukan saja tidak tercerahkan, malah makin dengar
makin kacau, makin dengar makin kebingungan. Apa sebabnya?
Oleh karena kita melekat pada kata dan kalimat, melekat pada
bahasa lisan, melekat pada nama dan istilah, melekat pada
penafsiran sendiri, inilah yang disebut tidak tahu cara mendengar
ceramah!
40
Tiga Prinsip Asvaghosa 15
Mengapa satu kata saja bisa memiliki banyak nama atau alias?
Supaya anda jangan melekat pada nama dan istilah, menghancurkan
kemelekatanmu, menghancurkan hati yang membeda-bedakan,
yang penting anda memahami maknanya maka sudah boleh,
pastinya tidak boleh melekat.
41
Tidak boleh ada penafsiran atau opini sendiri, setelah
mendengar ceramah, diri sendiri mencoba menerka-nerka kira-kira
artinya begini-begini, tidak boleh. Apa alasannya?
42
Tiga Prinsip Asvaghosa 16
Inilah sisi yang sulit dipahami dari Buddha Dharma, setiap kata
dan kalimatnya tidaklah bermakna, tetapi ketika anda menjelaskan
pada orang lain, dapat menyampaikan makna tak terhingga,
menyesuaikan diri dengan pendengarnya dan masalah yang terjadi
pada waktu tersebut, sehingga semua orang yang mendengarnya
jadi bersukacita.
44
45
01 Tekad Hati Serupa Buddha
48
02 Buddha Sakyamuni Memilih Alam Sukhavati
Buat Kita
Pada periode Akhir Dharma ini, kita memilih metode Tanah Suci
adalah sesuai dengan ajaran Buddha Sakyamuni.
Serial ke-286
49
03 Terlahir ke Alam Sukhavati Sungguh
Menakjubkan
Serial ke-286
51
04 Pujian Para Buddha di Sepuluh Penjuru
52
05 Setiap Insan Berkesempatan Terlahir ke Alam
Sukhavati
Serial ke-471
55
06 Melatih Diri Berpedoman Pada Sutra Usia Tanpa
Batas
Maka itu satu sutra ini dan satu penjelasan sutra ini, dapat
menyelamatkan para makhluk di Jaman Akhir Dharma, sehingga
terlahir ke Alam Sukhavati, tidak mundur lagi dari pencapaian
KeBuddhaan, sungguh tak terbayangkan.
Serial ke-471
57
07 Harapan Untuk Meraih Keberhasilan
58
Melafal Amituofo, lihatlah aksara “念” dibaca “nian” artinya
melafal, bukan dilafal dengan mulut tetapi dengan hati (心). Aksara
念 bila diurai akan menjadi “今” dibaca “jin” artinya sekarang dan
“心” dibaca “xin” artinya hati. Hati yang sekarang sedang mengingat
nama Buddha, inilah yang disebut melafal Amituofo.
Serial ke-472
59
08 Nama Dari Semua Buddha
Serial ke-471
60
09 Pintu Dharma Terunggul
Serial ke-476
62
10 Fokus
Serial ke-482
63
64
01 Bagaimana cara memperoleh manfaat dari
pengamalan sila
Andaikata di dalam sebuah aliran atau sekte, tidak ada lagi orang
baik, yang benar-benar menguasainya, maka ajaran tersebut berada
dalam kondisi kritis, generasinya akan terputus. Jadi kalau pengikut
aliran tersebut bersikukuh dan keras kepala, maka siapa lagi yang
berani datang belajar ajaran tersebut.
65
Maka itu Aliran Sukhavati akan berkembang secara meluas, oleh
karena dengan hanya mengandalkan sepatah Amituofo, segala
permasalahan sudah dapat diatasi. Master Hai Xian merupakan
teladan kita.
66
Namun malangnya hari ini, enam indria (mata, telinga, hidung,
lidah, jasmani dan pikiran) melakukan kontak dengan enam kondisi
luar (rupa, suara, bau-bauan, rasa, sentuhan, bentuk-bentuk pikiran),
semuanya adalah pencemaran batin, sila telah diabaikan.
Ketika mata melihat rupa, takkan timbul niat pikiran, inilah yang
disebut pengamalan sila; namun sayangnya orang sekarang
mengutamakan formalitas, sementara itu teori tidak dijelaskan, apa
kegunaannya, juga tidak dijelaskan, dengan mengamalkan sila
mencapai samadhi, dengan tercapainya samadhi terbukalah
kebijaksanaan.
67
Melestarikan budaya warisan leluhur yang berusia lima ribu tahun,
kemudian mewariskannya secara turun temurun, ini merupakan jasa
kebajikan yang besar.
Tidak berbakti atau durhaka itu ada 3 jenis, yang terparah adalah
membiarkan generasi terputus, sehingga warisan budaya tidak ada
yang meneruskannya.
68
02 Di mana letak ketrampilan Buddha Dharma?
70
Andaikata siang malam 24 jam, di dalam pikiranmu hanya ada
Amituofo, tiada lagi niat pikiran kedua, maka anda merupakan
seorang praktisi agung!
Hari ini untuk memupuk jasa kebajikan adalah hal yang mudah,
lebih gampang dibandingkan dengan orang zaman dulu, tempo dulu
lebih sulit bersua dengan kesempatan sedemikian rupa, sekarang
kesempatan ini bertebaran di mana-mana.
71
Studi Budaya Han ditujukan untuk membina generasi muda, agar
budaya warisan leluhur dapat dilestarikan, Bahasa Mandarin
Klasik/Kuno tidak musnah. Leluhur kita telah bersusah payah
meninggalkan begitu banyak hasil karya yang berharga kepada kita,
kita tidak boleh membiarkannya musnah di generasi kita, apabila
terputus di tangan kita, maka ini merupakan orang yang paling
berdosa!
72
03 Orang yang suka berperhitungan sungguh
memprihatinkan
Maka itu metode Aliran Tanah Suci merupakan yang paling unggul,
setiap orang dapat melakukannya, setiap orang memperoleh
manfaatnya.
Orang yang paling dungu dan sesatnya bukan main, tak lain
adalah orang yang suka berperhitungan, apapun diperhitungkan,
apapun tidak sudi dilonggarkan, orang begini merupakan orang yang
paling kasihan di dunia ini, tidak bisa ditolong lagi.
Maka itu orang yang belajar Ajaran Buddha itu jumlahnya banyak,
tapi yang berhasil itu cuma sedikit, alasannya ada di sini.
73
Maka itu harus memahami alasannya, setelah jelas, barulah anda
dapat mengamalkan secara benar, sesuai dengan Dharma, sehingga
anda memperoleh kebahagiaan dalam Dharma. Kebahagiaan ini
bukan ada di luar diri kita, sukacita ini mengalir dari dalam batin.
Yang jadi persoalan adalah dia tidak sudi melangkah di jalan ini,
dia tetap bersikukuh pada hati perbedaan dan kemelekatan-nya,
mesti berperhitungan dengan orang lain, kalau sudah begini yah apa
boleh buat.
74
04 Pendidikan Kesusilaan harus diterapkan sejak
anak usia dini
Kini baik ajaran Konfusius, Ajaran Buddha, maupun Tao, tidak ada
orang yang serius mempelajarinya, juga tidak ada praktisi sejatinya.
Maka itu setiap tempat yang kami singgah, semoga dapat
menyelenggarakan jenjang pendidikan dari Taman Kanak-kanak
sampai Perguruan Tinggi. Dengan demikian konsep pendidikan dan
metode pengajaran dari kami ini, dapat diwariskan dari satu generasi
ke generasinya selanjutnya, turun temurun.
76
05 Perbanyak melihat kelebihan orang lain, jangan
melihat kekurangan orang lain
Manusia masa kini, balasan atas perbuatan baik dan jahatnya kian
jelas terlihat; pelaku karma baik memperoleh balasan baik, demikian
pula sebaliknya, semua ini terpampang jelas di depan mata kita.
77
Bila kita ingin berhasil pada satu masa kehidupan ini, tidak perlu
tinggal berlama-lama di Surga, barulah dapat mencapai Alam
Sukhavati. Orang lain sudah sampai di Alam Sukhavati, sementara
anda masih berdaya upaya di Alam Surga.
Kebencian yang tidak terurai, tidak tahu balas budi, hanya tahu
balas dendam, ini sudah menjadi fenomena umum. Bila bertemu
dengan orang begini juga tidak perlu menyalahkannya, oleh karena
dia hidup pada era sekarang ini, apa yang dia lihat, yang dia dengar,
yang dia dekati adalah bersifat negatif, jadi bagaimana bisa
menyalahkannya, cuma ada rasa iba melihat orang begini.
78
Alam Sukhavati, wajib membaca Lima Sutra dan satu sastra Aliran
Sukhavati.
Maka itu melatih diri dalam era dunia yang penuh kekacauan ini,
bagi yang tidak paham akan merasa kesulitan, sebaliknya bagi yang
sudah paham takkan merasa kesulitan.
http://cahayatanpabatas.blogspot.com/2014/02/lima-sutra-dan-
satu-sastra-dalam-aliran.html
79
06 Usia seabad hanyalah satu petikan jari
Manusia yang hidup pada era ini, jika tidak sudi melafal Amituofo,
tidak bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, maka akan sangat
menderita. Generasi sekarang kenyang menikmati kesengsaraan,
generasi berikutnya akan lebih tersiksa lagi.
81
07 Membantu orang lain adalah membantu diri
sendiri
Kita tidak punya pahala, oleh karena tidak punya pahala makanya
tidak sanggup menjadi pimpinan atau ketua vihara. Seorang
pemimpin harus mempunyai berkah, barulah organisasi yang
dipimpinnya dapat berjaya. Maka itu diri sendiri harus menyadari
kemampuan sendiri, saya tidak berbakat, makanya takkan memilih
jalan tersebut.
82
Buddha Dharma dapat menyelamatkan dunia ini, namun
sayangnya tidak ada orang yang menyebarluaskan-nya, semua orang
sibuk dengan urusan organisasi masing-masing.
83
terlampau tinggi, maka takkan ada seorang pun yang bakal berhasil,
dia takkan bisa mewujudkannya.
84
Dengan menyempurnakan etika moral, anda masih
berkesempatan bertumimbal lahir di Alam Manusia; kalau
bertentangan dengan tata susila, maka jatuh ke tiga alam rendah.
85
08 Semua makhluk memiliki kebijaksanaan,
kemampuan kebajikan dan rupa yang sama dengan
Tathagata
86
Maka itu segala kondisi di luar adalah semu, kosong, tidak ada
yang bisa diperoleh. Karena itu melatih diri adalah melepaskan
kemelekatan, bila tidak sanggup melepaskan kemelekatan adalah
sama dengan tidak melatih diri.
Menyadari bahwa dunia ini semu adanya, tidak ada yang bisa
diperoleh, maka sepatutnya melepaskan kemelekatan. Setelah
memahami fakta ini, maka selanjutnya mesti memikul misi Buddha
untuk menyelamatkan para makhluk, ini merupakan jasa kebajikan
tak terhingga.
87
09 Orang yang memuji dan menfitnah dirimu adalah
insan berbudi
88
melafal Amituofo dan membulatkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati,
pasti bisa berhasil.
Bukan saja dengan hati yang setara memandang dunia ini, namun
juga dengan hati yang menghormati. Orang itu suka cari masalah
denganku, tiap hari mengacaukan diriku, dia merupakan orang
berbudi padaku, ketika bersua dengannya, saya masih harus bersikap
hormat padanya, dengan demikian barulah anda dapat terlahir ke
Alam Sukhavati.
Maka itu bagi seorang praktisi sejati, orang yang memuji dirimu,
orang yang menfitnah dirimu, semua ini dipandang sebagai Buddha
dan Bodhisattva, merupakan orang yang berbudi padaku.
89
Terhadap orang yang memuji diriku, takkan timbul kegirangan;
yang menfitnah diriku, takkan timbul kebencian, semuanya
diperlakukan dengan hati yang seimbang, begini barulah bisa berhasil.
90
91
Ceramah Dongzhi 2014
Petikan Ceramah Master Chin Kung pada Peringatan Dongzhi
Tahun 2014
Setelah kita memahami hal ini, maka keyakinan kita tidak boleh
berubah lagi, ketika bertemu dengan kesulitan, hal pertama yang
harus dilakukan adalah menenangkan hati, jangan cari orang lain,
separah apapun penyakit yang diderita, melafal Amituofo pasti bisa
membaik.
92
bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, bertekad mendekatkan diri dan
belajar pada Buddha Amitabha.
Saya sendiri juga merenungkan hal ini, saya ini sudah berusia senja,
bagaimana kalau sudah meninggal dunia nantinya? Setelah wafat
dapat terlahir ke Alam Sukhavati.
Maka itu untuk selanjutnya, bila ada yang mengajak anda berdana
untuk diriku, atau buat Universitas Longxi (di Srilangka), perguruan
tinggi yang kami dukung, jangan sampai anda tertipu.
Selain akun resmi kami, takkan ada akun perantara lainnya lagi.
Makanya saya mengimbau praktisi sekalian, jangan sampai tertipu.
Terima kasih.
95
Bertempat di : AsiaWorld-Expo, Hong Kong
96
Praktisi sejati mesti menjauhi sayuran berbau tajam
Master Chin Kung : Praktisi sejati mesti menjauhi lima jenis sayuran
berbau tajam
1. Bawang merah 蔥
2. Bawang putih 大蒜
3. Bawang Bombay 興渠
4. Daun bawang 韭菜
5. Allium (bawang putih kecil) 蕎頭
Hal ini mesti dipahami oleh semua praktisi, makanya lima jenis
sayuran berbau tajam harus dijauhi, barulah merupakan jodoh
pendukung untuk menyingkirkan karma buruk, tujuannya ada di sini.
97
Tetapi banyak praktisi yang datang bertanya padaku, lima jenis
sayuran berbau tajam ini, apakah boleh dijadikan penyedap makanan.
Praktisi sekalian hendaknya tahu bahwa setiap butir sila dalam Ajaran
Buddha terdapat pengecualiannya, jadi bukan berarti melanggar sila.
Maka itu arak boleh diminum selama tidak sampai memabukkan dan
kehilangan kendali diri. Anda hendaknya mengetahui bahwa Ajaran
98
Buddha dapat diterima dengan akal sehat dan tidak menetapkan
aturan secara tidak logika.
99
Daftar Pustaka
淨土大經解演義
http://www.amtb.tw/baen/jiangtang.asp?web_choice=
2&web_rel_index=2241
輕鬆學佛法
http://www.amtb.org.tw/xuebudd/xuebudd.asp
法國巴黎餐後開示
http://www.amtb.tw/baen/jiangtang.asp?web_choice=
93&web_rel_index=4511
二零一四年冬至祭祖護國息災超薦繫念法會開示
100
http://www.amtb.org.tw/baen/jiangtang.asp?web_choi
ce=93&web_rel_index=3923
Arsip :
CERAMAH DI PARIS
http://amituofohouse.blogspot.com/