Ujian dari Master
Guang Qin
Dikutip Dari :
Judul :
考古變今用
www.smamituofo.blogspot.com
Ujian Mendadak………………………………………... 5
Urusan Sendiri……………………………………........21
3
Melepaskan Alam Saha……………………….…..…......33
Ujian Semester……….……………………………….45
Sehelai Rumput……………………….……………….61
4
Ujian Mendadak
5
Master Guang-Qin --- ujian mendadak dan ahli
pengajar berbakat.
6
Siapa yang paling rajin?
7
Siapa yang paling rajin?
8
Tidak menyadari sedang diuji ---- disebut “tidak
tercerah”! (tidak meneladani Buddha!)
9
Mendengar cerita harus bisa
mempergunakannya
Ada seorang umat wanita setelah mendengar cerita ini, dia amat
bersukacita dan berkata padaku : “Kalau begitu saya sudah
mengerti! Suamiku selalu begitu baru bangun pagi sesuka hati
memarahi diriku, ucapannya sungguh fitnah, saya selalu mengeluh,
tidak tahu pada kelahiran lampau telah berhutang berapa banyak
beban amarah padanya? Sekarang saya sudah mengerti, saya akan
menganggapnya sebagai Master Guang Qin, setiap pagi
mengadakan pengamatan, memberiku soal ujian, dengan demikian,
saya akan sangat hidup dengan gembira. Saya akan melewati ujian
ini dengan berhasil, bersukacita menuju Alam Sukhavati!”
10
Pekerjaan Adalah Soal Ujian
11
Pekerjaan adalah soal ujian untuk menguji
pikiran
Soal ujian dari Master Guang Qin sungguh beragam dan berubah-ubah,
guruku berkata padaku, Vihara Cheng Tian dibangun di pergunungan
yang dalam, tahap pembangunan mengalami berbagai kesulitan,
harus mengerjakannya sendiri, mengambil tanah, memindahkan batu
bata, bahkan sampai seluruh tubuh terbenam ke dalam lumpur.
Master Guang Qin memotivasi semua orang sambil bekerja sambil
melafal Amituofo, malatih ketrampilan melafal Amituofo dalam
bergerak.
Semua hadirin yang mendengar ucapan Master Guang Qin tidak ada
yang tak percaya, di antara para Bhiksu yang sedang duduk, ada yang
berkata pada guruku : “Ah? Master Guang Qin bilang anda suka ambil
muka, ini tidak baik lho!” Guruku yang mendengar ucapan ini langsung
12
berlutut dan berkata pada para tamu : “Ya, saya memang suka ambil
muka, saya akan segera bertobat dan memperbaiki diri”.
Bila kita tak menyadari kita sedang menjalani ujian, maka akan
menuruti tabiat diri, sehingga akan memberikan tanggapan yang jelek.
Ini dalam Buddha Dharma akan memperoleh nilai berapa?
13
Pikiran Yang Tidak Dilatih
14
Dimarahi dan tidak senang --- mengaku tanpa
harus ditekan --- pikiran tidak dilatih, benar-benar
ambil muka!
Coba kita pikirkan, bila ada orang yang memarahi kita suka ambil
muka, setelah kita mendengarnya, langsung merasa tidak senang,
orang lain baru mengatakan satu kalimat, kita langsung merasa risau,
ini menandakan anda tidak mengerjakan tugas melatih diri yang ada
di dalam pikiran. Setiap pekerjaan adalah kesempatan untuk melatih
diri, bila kita mengerti aturan ini, tidak menggunakan segala kondisi
dalam pekerjaan untuk menaklukkan lobha, dosa, moha, keangkuhan
dan keraguan, maka segala pekerjaan yang kita lakukan, cuma untuk
ambil muka, tidak memiliki jasa kebajikan yang sesungguhnya.
15
Ujian Larut Malam
16
※Ujian larut malam dalam kelelahan
Diuji “pada saat yang tidak tepat” ---
sebenarnya adalah “waktu yang sangat tepat”!
Ketika berusaha dengan kemampuan maksimal,
berhasil lulus ujian memilah paku di tengah malam.
Kerja atau tidak adalah urusan anda sendiri!
17
Derita, sakit, lelah, tua....harus dapat
membangkitkan pikiran benar
-----saat menjelang ajal adalah hari yang paling
tua, juga hari yang paling melelahkan
Pada saat menjelang ajal, kita tidak bisa memilih waktu mana
yang nyaman, tak peduli meninggal di usia 30 atau 80 tahun, juga
merupakan hari yang paling tua dan paling melelahkan dalam seumur
hidup, karena itu dalam keseharian harus lebih tekun melatih, tak
peduli waktu selelah dan sesusah apapun, harus dapat
membangkitkan pikiran benar.
18
Penyerahan Hasil Ujian
19
Memahami --- melatih diri adalah melatih diri
sendiri
20
Urusan Sendiri
21
Terlahir ke Alam Sukhavati, adalah urusan diri
sendiri
22
Kita adalah orang awam yang belum sempurna kekuatan
kesabarannya, dalam berbagai siksaan jiwa raga, walaupun saya tahu
bahwa ini adalah buah karma yang harus saya terima, terkadang juga
tidak mampu tersenyum dengan damai, saat yang sulit untuk
bertahan, namun asalkan dapat membangkitkan keyakinan dan tekad
--- adalah ibarat semangat untuk bertahan di larut malam,
menyelesaikan pemilahan paku, membangkitkan keyakinan dan
kekuatan tekad untuk melafal Amituofo, pasti dapat pulang ke Alam
Sukhavati. Perjalanan ini adalah perjalanan yang tanpa henti untuk
membangkitkan keyakinan dan kekuatan tekad, yakni sebuah
perjalanan untuk mengubah penderitaan menjadi bunga teratai yang
bercahaya.
23
Ini Baru Ujian
24
※Ujian
mendadak di hadapan orang banyak ---
melenyapkan keakuan.
25
Begini juga marah, begitu juga marah!
Begini juga tidak boleh, begitu juga tidak boleh!
Jika demikian, berlutut tidak benar, berdiri juga tidak benar, jika
duduk bersama para senior lebih tidak benar lagi, benar-benar tidak
tahu harus bagaimana baru benar.
26
dihatinya sama sekali tidak menghormati senior, kalian sebenarnya
hendak mengundang diriku atau dia untuk menjadi saksi Trisarana?
Saat itu guruku yang melihat begini tidak boleh, begitu tidak
boleh, akhirnya tidak dapat menahan airmata yang akan mengalir
keluar.
Akhirnya Master Guang Qin berkata lagi : “Kalian lihat lagi! Dia di
sana sedang mengamati hidungnya, hidung mengamati hati, berpura-
pura agar kelihatan seperti seorang praktisi sungguhan!” Semua
hadirin yang mendengarnya merasa sangat aneh, semua orang
mengarahkan pandangan kepada guruku seorang. Guruku berkata,
pada saat itu dirinya sangat ingin mencari celah dan masuk ke dalam,
juga sangat ingin melarikan diri.
27
Namun lagi-lagi Master Guang Qin berkata : “Mau lari ke mana?
Cepat berhenti!” Benar-benar timbul satu niat saja dalam hati, juga
disalahkan, dalam ketidakberdayaan, hanya bisa bersabar.
Ketika sore hari tiba, waktu berkunjung bagi tamu mulai dibuka,
sikap Master Guang Qin lagi-lagi kambuh seperti tadi siang, mulai lagi
menyalahkan yang ini dan itu, mengeluhkan ini dan itu, mengeluh
sampai orang lain tidak tahu harus bagaimana baru betul, namun
begitu waktu berkunjung bagi tamu ditutup, dia bersikap seperti
sedia kala.
Kita selalu tidak jelas apa maksud dari “harga diri”, apa itu
“keakuan”, maka melindunginya tanpa henti, mati-matian
29
memperebutkannya. Setelah berhasil memperebutkannya, tanyalah
pada diri sendiri, apa itu “keakuan”? Namun kita tidak mengerti rupa
yang sesungguhnya, Seumur hidup melakukan hal yang bodoh, tidak
menghendaki kebenaran, hanya menginginkan harga diri, tidak tahu
apa yang dikehendakinya?
30
Melantunkan Nada Terbalik
31
Setiap hari melantunkan nada terbalik dengan
Buddha. Pertengkaran?
Ini tak perlu diajari, anak kecil saja bisa. Kita dapat memahami,
ketika ayahbunda memarahi saudara kita, bukan memarahi diri kita,
bukankah setelah mendengarnya kita takkan merasa sedih, namun
jika yang kena marah adalah diri kita sendiri, tentu saja akan merasa
tidak senang; jika pagi ini bos anda memarahi rekan anda, bukan diri
anda, setelah mendengarnya anda tidak merasa kehilangan harga diri,
maka itu masalahnya adalah yang kena marah itu adalah “Aku” bukan
pada masalah isi amarah.
32
Melepaskan Alam Saha
33
Timbul niat pikiran adalah salah ---
menfokuskan pikiran melafal Amituofo,
melepaskan khayalan kembali pada jiwa sejati
Orang lain memarahi kita secara pribadi, kita saja sudah merasa
tidak senang, apalagi Master Guang Qin sengaja memilih di hadapan
orang banyak, pengunjung yang begitu ramai, apalagi para pejabat
yang hadir, para pelajar, baru sengaja di hadapan orang banyak
marah-marah, memarahimu sampai anda bisa memahami, timbul niat
pikiran adalah salah, seketika itu juga selain melafal Amituofo, tiada
perbedaan, tiada kemelekatan, tiada keakuan, tiada rupa insani,
sungguh tiada cara lain untuk melewatinya. Orang yang “paham” akan
langsung membuang khayalan membangkitkan pikiran benar,
menyadari Jalan KeBuddhaan, melepaskan alam saha memperoleh
Alam Sukhavati; sebaliknya orang yang “tidak paham”, maka di dalam
khayalan palsu, ditambah dengan perbedaan, akhirnya menjadi
sebuah mimpi buruk, selain tumimbal lahir yang melelahkan, takkan
memperoleh apa-apa!
34
Masalah Sepele Dianggap Penting
35
Tidak memahami tujuan melatih diri --- selalu
saja dibinasakan pintu Dharma “benar dan salah”
Kadang kala, kita merasa bahwa diri kita adalah praktisi Ajaran
Sukhavati, sesungguhnya masih banyak yang melatih pintu Dharma
“benar dan salah” --- jika dikatakan hendak melafal Amituofo maka
beralasan pernafasan nya yang kurang bagus, mudah mengantuk;
namun jika hendak berdebat dan saling memperebutkan, maka
tampak begitu kuat pernafasannya, juga takkan mengantuk.
36
Siapa Yang Lebih Penting?
37
Mengembangkan aspirasi orang lain,
melenyapkan martabat Buddha
Ini juga membuktikan bahwa orang yang memarahi anda itu lebih
penting, lebih memiliki pengaruh; bagimu Buddha itu tidak penting,
tidak memiliki pengaruh, barulah orang lain memarahimu satu kalimat
bisa lebih penting daripada Buddha yang harus membabarkan seluruh
isi Tripitaka, melihat dari daya tarik ini, bukankah diri anda dapat
38
ditariknya ke dalam tumimbal lahir? Kelihatannya tidak mungkin
Buddha bisa menggandeng dirimu menuju Alam Sukhavati. Karena
dua kalimatnya begitu memiliki daya tarik bagi dirimu, menarikmu
sampai melupakan Buddha, pikiranmu juga dikacaukan olehnya!
39
Menguji Tekad Dan Keyakinan
40
Dia memarahi dirimu dua kalimat, melampaui
daya tarik Pesamuan Kolam Teratai
41
Ujian Bagi Semua Orang
42
※Mengajukan satu soal, ujian bagi semua orang!
44
Ujian Semester
45
※Ujian Semester
47
Segala masalah sekaligus dijawab : mengangkat
“Dewa Gila dan Konyol”, tak mundur-mundur!
Sejak saat itu, setiap hari waktu bertamu, tak peduli siapapun
yang datang meminta bimbingan, Master Guang Qin menjawab
sekaligus semua pertanyaan : Ada orang yang mengangkat “Dewa
Gila dan Konyol”, tak mundur-mundur! Mengira Vihara Cheng Tian
dibangun olehnya, para makhluk diselamatkan olehnya!” Dan
menyuruh guruku untuk menerjemahkan. Keadaan ini berlangsung
selama satu sampai dua bulan, ada umat yang sudah tidak tahan lagi
mendengarnya, namun guruku tetap bersabar mendengarkan, dan
tetap bersikap tenang menerjemahkannya, bahkan pada suatu hari
dengan mengenakan jubah yang lengkap, guruku pergi menghadap
Master Guang Qin untuk berterimakasih atas nasehat beliau, dan
meminta agar Master tidak khawatir, karena dihatinya tiada
anggapan dan kemelekatan tersebut.
48
Jika pikiran khayal berhenti, berhenti adalah
KeBodhian
49
Master Guang Qin mengucapkan kalimat “Dewa Gila dan Konyol”,
bukankah melukiskan diri kita dengan sangat dekat? Kita melafal
Amituofo dengan tak terfokus, inilah karena khayalan dan
kemelekatan yang banyak, kekambuhan penyakit gila khayalan dan
kebodohan yang tak reda-reda. Surangama Sutra memberitahukan
kita : “Jika pikiran khayal berhenti, berhenti adalah KeBodhian” ---
ketika pikiran khayal kita reda maka berhenti itulah pencerahan
KeBodhian.
50
Jika seseorang mengurus sebuah perusahaan, atau menjadi
pengurus organisasi, lama kelamaan, juga akan menganggap
perusahaan itu diurus oleh “diriku”, para karyawan juga dijaga oleh
“diriku”, maka organisasi perusahaan tersebut di hati anda
diperumpamakan sebagai Vihara Cheng Tian. Para anggota Sangha
juga demikian, masing-masing memiliki vihara tersendiri, jika setiap
hari melakukan kegiatan di dalam vihara, bekerja, juga mungkin akan
merasa tugas ini dikerjakan oleh “diriku”; berapa banyak insan karena
“diriku” barulah belajar Buddha Dharma, ini juga merupakan Vihara
Cheng Tian yang ada dibenaknya.
51
Dalam Kesibukan Melafal Amituofo
52
※Melatih diri dalam gerakan (Ujian dalam
bergerak)
53
Ada suatu hari, ketika semua orang sibuk dalam pekerjaan tahap
pembangunan vihara, tukang gali, truk bangunan, buruh bangunan,
sedang mempersiapkan diri untuk mulai bekerja, Master Guang Qin
juga tahu bahwa guruku sudah bersiap-siap akan mulai bekerja,
kemudian beliau sengaja memanggil guruku : “Kamu sekarang pergilah
mengasah pisau cukur kepala”. Pada saat itu perasaan guruku
sungguh tak nyaman --- pekerjaan sudah begitu banyak, semua orang
juga sedang sibuk, para pekerja juga sedang menunggu perintah kerja,
namun sekarang malah menyuruhnya pergi mengasah pisau cukur
kepala! Namun siapa yang berani melawan perintah Master, tak ada
cara lain selain harus cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan ini,
begitu selesai, dia cepat-cepat melapor ke Master Guang Qin.
54
ingin memperlihatkan pada orang lain, mengasah untuk diperiksa
orang lain, barulah meratakan dua sisinya, tidak menggunakan
kesungguhan hati!” Mendengar ucapan Master, guruku segera
berlutut di depan Master Guang Qin dan bertobat, meminta
petunjuk dari Master bagaimana cara mengasah pisau yang
seharusnya?
55
Pagoda mustika pasti akan berubah menjadi
debu
56
Ujian Ditengah Kesakitan
57
※ Ujian ditengah kesakitan
59
Dalam keseharian kita hanya tahu menjaga diri kita sendiri,
melekat pada tubuh, dan bukannya mempedulikan sebersit niat
pikiran yang muncul! Master Guang Qin begitu maitri karuna,
mengingatkan muridnya --- walaupun digigit lipan, walaupun dalam
keadaan kesakitan, harus tetap mempertahankan hati maitri karuna,
juga menjaga lipan, tidak hanya menjaga diri sendiri dan mengasihani
diri sendiri.
60
Sehelai Rumput
61
※ Soal ujian sehelai rumput
62
melepaskan lobha, dosa dan moha yang ada di dalam pikiran, jangan
lagi bertumimbal lahir.
63
Ujian Buah Persik
64
※ Ujian buah persik
66
Uang Alam Sukhavati
67
※ Harus tahu mengambil keuntungan uang
Alam Sukhavati
68
Demi memenangkan perdebatan, lebih sudi
mempertahankan kekurangannya
Ada sejenis orang, bila dinasehati orang lain agar dia harus
bagaimana, dia akan segera mengadakan perlawanan : “Bukankah
anda sendiri juga begini begitu! Anda saja tidak dapat melakukannya
dengan baik, masih berani mengatakan diriku!” Orang ini demi
memenangkan perdebatan, lebih sudi meneruskan kekurangan dirinya,
akhirnya setelah melewati 10 bahkan 20 tahun kemudian, masih
bertabiat demikian. Orang begini tidak takut dirinya tidak dapat
terlahir ke Alam Sukhavati, tidak takut kalau dirinya tidak memiliki
kemajuan, hanya takut jika orang lain tidak tahu bahwa emosinya
sangat besar, reaksi nya yang cepat, hanya takut orang lain tidak
tahu bahwa “kemelekatan pada keakuan” nya yang begitu berat,
seketika juga harus cepat mempertunjukkan sejenak pada orang lain.
Master Guang Qin menggambarkan ini sebagai kemampuan yang
kurang dan emosi yang besar. (lobha, dosa dan moha yang sempurna)
69
Melatih diri adalah untuk diri siapa?
Jika orang lain tidak melatih diri, maka anda memiliki alasan untuk
menirunya tidak melatih diri, banyak orang yang melatih diri dengan
serius, mengapa anda tidak meneladaninya? Buddha Amitabha
begitu bagus pelatihan diri Nya, mengapa anda tidak pergi belajar dari
Nya, memperbaiki diri ke arah yang benar, selalu saja mencari alasan
“orang lain juga begitu kurang baik”, untuk menutupi kekurangan diri
sendiri yang tidak ingin memperbaiki diri ke arah yang benar, apakah
ini ada gunanya?
USAI
70
71
Daftar Pustaka
考古變今用 - 道證法師講述
http://book.bfnn.org/books/0601.htm
72