Kematian Berubah
Menjadi Kelahiran
Dikutip Dari :
Judul :
「枉死」變「往生」
www.smamituofo.blogspot.com
3
Hal
4
Hal
5
Alam Buddha yang suci dan bahagia
6
Terlahir adalah ketidakmunduran, hidup di
Alam Buddha yang suci dan bahagia.
7
Mati sia‐sia di alam saha
8
Mati sia-sia di alam saha
9
Tiada penderitaan, namun menikmati kebahagiaan
10
Tiada penderitaan, namun menikmati
kebahagiaan, maka itu disebut “Sukhavati”
11
Detik ini juga akan bahagia
12
Detik ini membangkitkan tekad, maka detik
ini juga akan bahagia.
14
Setiap saat Buddha menjemput dan
membimbing diriku
16
Siapa yang berani?
17
Siapa yang berani terlahir ke Alam Sukhavati,
bebas tanpa rintangan?
18
Mati sia‐sia di alam saha
19
Sudikah pasrah dan mati sia-sia di alam saha?
21
Fitnah!
23
Mana Yang Anda Pilih?
24
Jangan menciptakan syarat buat mati sia-sia
25
Jangan mempersiapkan koper yang tidak perlu
26
Mengkaji dengan jelas syarat yang diperlukan
--- jangan mempersiapkan koper yang tidak
perlu
28
Syarat yang benar‐benar dibutuhkan
29
Syarat penting untuk terlahir --- “keyakinan”
dan “tekad” --- hanya dalam satu niat pikiran,
tak perlu memohonnya dari luar.
30
Mudah atau sulit ?
31
Untuk terlahir ke Alam Sukhavati ----
Mudahkah? Sulitkah?
32
Bersedia bahagia, membuang sampah batin
34
mengurusi kopernya, membeli koper, namun tidak mengurus
visa dan paspornya, namun penampilannya seperti hendak
berangkat ke luar negeri, namun karena tidak mengurus
syarat utama maka tidak bisa berangkat.
35
Ada tekad maka takkan khawatir !
36
Kehidupan keseharian adalah cobaan untuk
menguji kekuatan keyakinan dan tekad ---
setiap ujian begitu penting.
38
Ucapan Master Guang-qin, adalah bentuk dari keyakinan
dan tekad yang telah sempurna segenap hati melafal
Amituofo, wartawan yang mendengarnya jadi terpana, bilang
bahwa walaupun dia telah mengelilingi seluruh penjuru dunia
namun belum pernah bertemu dengan orang sedemikian,
maka itu tidak berani lagi memerasnya. Master
mengandalkan kekuatan keyakinan dan kekuatan tekadnya
untuk terlahir ke Alam Sukhavati, seketika itu juga dapat
terlepas dari malapetaka pemerasan, bersamaan itu pula
menaklukkan niat jahat pelaku, mereka berdua seketika itu
juga langsung terlahir ke dalam kondisi Sukhavati, ini adalah
bentuk ujian dalam kehidupan keseharian yang menguji
sampai mana kekuatan keyakinan dan kekuatan tekad kita.
39
Kemelekatan dan khayalan adalah awan gelap
40
Jiwa sejati sempurna akan segala berkah dan
kebijaksanaan
Buddha Sakyamuni ketika mencapai penerangan
sempurna, kalimat pertama yang diucapkan Nya
adalah : ”Sungguh menakjubkan! Sungguh menakjubkan!”
Apa yang menakjubkan? Ternyata semua makhluk memiliki
kebijaksanaan dan rupa sempurna yang setara dengan Buddha,
ini sungguh menakjubkan! Namun sayangnya, karena
halangan khayalan dan kemelekatan, sehingga benih
KeBuddhaan yang ada pada diri setiap insan menjadi
terkubur, sehingga tidak dapat mencapainya, yakni tidak
mampu menggali harta pusaka yang ada dalam diri sendiri.
Kalimat ini, “Sungguh menakjubkan! Sungguh menakjubkan!
Ternyata semua makhluk memiliki kebijaksanaan dan rupa
sempurna yang setara dengan Buddha, hanya saja karena
khayalan dan kemelekatan sehingga tidak dapat
mencapainya”, semua umat Buddha tentunya pernah
mendengarnya, namun yang dapat memperoleh manfaatnya
adalah sangat sedikit.
41
Sesepuh keenam aliran Zen ketika mencapai pencerahan
juga mengucapkan sebuah kalimat “ Jiwa sejati adalah
sempurna adanya” ! Jiwa KeBuddhaan kita memang sejak
awalnya telah sempurna. Sebagai umat Buddha harus
memiliki keyakinan pada Buddha, serta yakin akan jiwa
KeBuddhaan yang dimiliki diri sendiri, adalah serupa dengan
Buddha. Yakin bahwa berkah dan kebijaksanaan kita setara
dengan Buddha, hanya karena terhalang oleh khayalan dan
kemelekatan kita, barulah tidak muncul keluar, ibarat awan
gelap yang terlalu banyak sehingga cahaya mentari tidak
tampak bersinar terang.
42
Menyingkirkan awan gelap
43
Jangan cemas.
44
telah memahami tentang ujian kekuatan keyakinan dan tekad
dalam kehidupan keseharian.
45
Niat hati yang sesungguhnya
46
Tekad adalah niat hati yang sesungguhnya.
47
Saya tidak melakukan apa‐apa
48
“Saya tidak melakukan apa-apa” --- justru
telah menyelamatkan makhluk yang tak
terhingga.
49
Menyelesaikan semua urusan dengan baik
50
Menyelamatkan lautan manusia --- setiap
hari habis makan tak ada kerjaan dan bersantai.
Pernah suatu hari ada insan yang melihat Master Guang-
qin dikelilingi lautan manusia yang menanyakan masalah,
maka dengan sangat berterimakasih dan berkata : “ Guru,
anda telah menyelamatkan banyak makhluk!” Master Guang-
qin menjawab dengan nada tenang : “ Setiap hari habis
makan saya begitu santai tidak punya kerjaan”. Bila dengan
pandangan awam kita, tentunya beliau itu sangat sibuk dan
kelelahan, namun karena dalam pikirannya tidak ada
kekhawatiran dan kemelekatan, barulah merasa “habis
makan tidak punya kerjaan”. Karena dalam pikiran beliau
tidak ada kerjaan, maka telah melepaskan segalanya, dengan
sendirinya jadi santai tanpa beban dan bahagia! Karena di
pikiran beliau tidak ada hal apa-apa, barulah muncul
kebijaksanaan tanpa noda, juga dapat mengamati batin
sendiri, juga dapat menyelesaikan semua urusan dengan baik,
juga tidak bisa kelelahan, hanya merasa amat santai.
Berlainan dengan pandangan awam yang bila melihat lautan
51
manusia tentu akan merasa sangat risau, selain tegang dan
cemas juga sangat kelelahan, begitu pikirannya dilanda
kekhawatiran, maka takkan dapat mengamati dengan jelas,
segala urusan jadi tak terselesaikan.
52
Ingin memiliki dan takut kehilangan
53
Ingin memiliki dan takut kehilangan,
merintangi berkah dan kebijaksanaan.
Sebagian orang karena tidak memiliki tekad benar untuk
terlahir ke Alam Sukhavati, maka itu begitu peduli terhadap
semua urusan di dunia saha, sangat melekat, ingin memiliki
dan takut kehilangan, yakni halangan awan hitam yang
semakin banyak, maka sinar mentari tidak dapat muncul
keluar. Dan Master Guang-qin yang memang telah bertekad
terlahir ke Alam Sukhavati tidak mempedulikan lagi, malah
muncul cahaya kebijaksanaan sehingga segalanya jelas dan
dimengerti. Siapa yang suruh kita tidak yakin pada Buddha,
tak yakin pada kebijaksanaan dan berkah diri sendiri, sudi
percaya pada khayalan dan kemelekatan sehingga
menciptakan begitu banyak awan hitam! Awan hitam
semakin banyak, maka berkah dan kebijaksanaan semakin
kabur.
54
Peduli dan kemelekatan
55
Tegang, melekat --- mati sia-sia di alam saha
(Takkan memperoleh apa pun – kecuali mati sia-
sia di alam saha)
57
Cahaya mentari
58
Memiliki keyakinan dan tekad---dengan
sendirinya berkah dan kebijaksanaan akan
muncul.
60
Bersukacita pada Alam Sukhavati
61
Alam saha --- alam yang terbentuk sebagai
reaksi dari noda batin kita --- maka itu harus
dijauhi.
62
adalah alam yang terbentuk atas reaksi kebahagiaan suci dari
dalam batin kita, oleh karena itu adalah kebahagiaan suci
yang muncul dari dalam diri kita sendiri, maka haruslah
terjalin dan bersukacita pada Nya.
63
Ujian bagi tekad
64
Kehidupan keseharian, ujian bagi tekad
(bertekad menjauhi semua sampah batin)
66
Kekuatan Tekad
67
Dengan melepaskan maka dapat mengubah
kondisi batin insan lain.
68
Tak datang dan tak pergi
69
Tak tergoyahkan --- tekad hati.
70
sedikitpun tidak mempengaruhi kebebasan dan
kebahagiaannya.
72
Bagaimana mungkin bisa mengajari
orang lain?
74
Mau harga diri? Atau Alam Sukhavati?
75
Ujian dalam keseharian --- Mau harga diri?
Atau Alam Sukhavati?
77
Melepaskan cahaya menyinari dunia
78
Diri sendiri bahagia maka melepaskan cahaya,
menyinari dunia.
80
Tidak menyia‐nyiakan pikiran ke dalam
“tergesa‐gesa”
82
buat apa dirisaukan? Terhadap segala yang ada di alam saha,
takkan ada kekhawatiran dan kemelekatan, maka takkan
merasa tegang dan tertekan, sehingga tak ada hal yang terasa
mendesak, yang penting mengerahkan usaha maksimal, yang
perlu diselesaikan, dengan sendirinya akan selesai dengan
hasil yang bagus, walaupun tergesa-gesa juga takkan lebih
cepat, tidak terburu-buru juga takkan lebih lambat, tidak
menyia-nyiakan pikiran ke dalam sikap tergesa-gesa, barulah
dapat menyelesaikan dengan usaha maksimal, dan dalam
kurun waktu singkat dan sempurna!
83
Mengerahkan usaha maksimal untuk
para makhluk
85
Agar semua orang bersukacita
86
Tekad --- arah hati dan keseimbangan cara
pandang. (mengerti akan motivasi dan tujuan)
87
“Benda” walaupun pecah, namun
“tekad”takkan pecah.
88
Pertobatan --- bertemu dengan keadaan tak
menyenangkan, maka menciptakan lima jenis
sampah batin (mati sia-sia!)
89
Tekad tetap teguh
90
Tak peduli bagaimana pun ujiannya --- tetap
bertekad terlahir ke Alam Sukhavati!
92
Selamanya bersukacita menyelamatkan semua
makhluk.
93
Kekuatan tekad bertambah teguh, takkan ada
rintangan.
95
Gatha Pelimpahan Jasa
96
Daftar Pustaka
「枉死」變「往生」
http://book.bfnn.org/books/0602.htm
97