Anda di halaman 1dari 97

 
Kematian Berubah
Menjadi Kelahiran

Dikutip Dari :

Ceramah Master Dao Zheng

Judul :

「枉死」變「往生」

Dipersembahkan Dengan Setulusnya Oleh :

Sukacita Melafal Amituofo

www.smamituofo.blogspot.com

Untuk kalangan sendiri, disebarluaskan secara gratis,


dilarang memperjualbelikan.

 
Daftar Isi
Hal

Alam Buddha yang suci dan bahagia………..……..………..6


Mati sia-sia di alam saha………….…………..…………….8
Tiada penderitaan, namun menikmati kebahagiaan…….….10
Detik ini juga akan bahagia……………………………..….12
Setiap saat Buddha menjemput dan membimbing
diriku…………………………………..……………...……15
Siapa yang berani?.............................................…….……..17
Mati sia-sia di alam saha…………………….…………….19
Fitnah!......................................................................……….21
Mana Yang Anda Pilih?..............................................…….24


 
Hal

Jangan mempersiapkan koper yang tidak perlu………...….26


Syarat yang benar-benar dibutuhkan………..……………..29
Mudah atau sulit ?............................................…………….31
Bersedia bahagia, membuang sampah batin……………….33
Ada tekad maka takkan khawatir ! ………………………..36
Kemelekatan dan khayalan adalah awan gelap…………….40
Menyingkirkan awan gelap………………………...………43
Niat hati yang sesungguhnya………………………………46
Saya tidak melakukan apa-apa…………….……………….48
Menyelesaikan semua urusan dengan baik……...…………50
Ingin memiliki dan takut kehilangan…………...….………53
Peduli dan kemelekatan………………………..…………..55
Cahaya mentari…………………………………………….58
Bersukacita pada Alam Sukhavati……………...………….61
Ujian bagi tekad…………………..………….…………….64
Kekuatan Tekad……………………………..……………..67


 
Hal

Tak datang dan tak pergi…………...…………………….69


Bagaimana mungkin bisa mengajari orang lain?………...73
Mau harga diri? Atau Alam Sukhavati?...............………..75
Melepaskan cahaya menyinari dunia……….……………78
Tidak menyia-nyiakan pikiran ke dalam “tergesa-gesa”...81
Mengerahkan usaha maksimal untuk para makhluk……..84
Agar semua orang bersukacita………………….….…….86
Tekad tetap teguh……………………….………………..90
Selamanya bersukacita menyelamatkan semua makhluk..93


 
Alam Buddha yang suci dan bahagia 

Makna dari terlahir ini adalah saat kini juga dapat


menikmati kehidupan yang bahagia, , bukan harus
raga jasmani ini yang harus mati barulah kebahagiaan
dapat diperoleh!


 
Terlahir adalah ketidakmunduran, hidup di
Alam Buddha yang suci dan bahagia.

Saya selalu mengucapkan ingin terlahir ke Alam Sukhavati,


namun sesungguhnya banyak yang tidak mengerti makna
dari “terlahir”, karena itu walaupun di mulut selalu
mengatakan ingin terlahir ke Alam Sukhavati, namun
kenyataannya selalu mati ketakutan. Padahal makna dari
terlahir ke Alam Sukhavati bukan berarti kematian, juga
bukan berarti raga harus mati duluan barulah dapat mencapai
Alam Sukhavati. Makna dari terlahir ke Alam Sukhavati,
adalah kemajuan tanpa kemunduran hidup di Alam Buddha
yang suci dan bahagia, atau bisa dikatakan melewati
kehidupan yang penuh kebahagiaan, tidak diikat oleh
kerisauan dan penderitaan, juga tidak dililit oleh tekanan
batin, maka itu makna dari terlahir ini adalah saat kini juga
dapat menikmati kehidupan yang bahagia, saat ini juga dapat
bergandengan tangan dengan Buddha Amitabha melewati
hari-hari penuh sukacita buat selama-lamanya. Jika harus
mati duluan, harusnya yang mati itu adalah kerisauan dan
penderitaan kita, bukan harus raga jasmani ini yang harus
mati barulah kebahagiaan dapat diperoleh!


 
Mati sia‐sia di alam saha 

Terlahir ke Alam Sukhavati bukan berarti sekarang


kita melewati hidup dalam tekanan dan penderitaan.


 
Mati sia-sia di alam saha

Maka itu terlahir ke Alam Sukhavati bukan berarti


sekarang kita melewati hidup dalam tekanan dan penderitaan,
selalu mencemaskan apakah setelah mati bisa berhasil atau
tidak terlahir ke Alam Sukhavati, bila terjebak dalam
pemikiran ini hanya akan mati sia-sia saja di alam saha,
bukan disebut dengan terlahir ke Alam Sukhavati.


 
Tiada penderitaan, namun menikmati kebahagiaan 
 

Hanya merasakan dunia kehidupan yang suci dan


bahagia, maka itu disebut “Alam Sukhavati”, tidak
dikatakan bahwa raga jasmani harus mati duluan
barulah disebut Sukhavati.

10 
 
Tiada penderitaan, namun menikmati
kebahagiaan, maka itu disebut “Sukhavati”


Kalimat ini tertera dalam Amitabha Sutra, yakni tiada


penderitaan, namun menikmati kebahagiaan, yang juga
berarti tidak ada segala macam penderitaan dan kerisauan,
hanya merasakan dunia kehidupan yang suci dan bahagia,
maka itu disebut “Alam Sukhavati”, tidak dikatakan bahwa
raga jasmani harus mati duluan barulah disebut Sukhavati,
anda janganlah salah paham!

11 
 
Detik ini juga akan bahagia 
 

Detik ini membangkitkan tekad, maka detik ini juga


akan merasa bahagia.

12 
 
Detik ini membangkitkan tekad, maka detik
ini juga akan bahagia.

Detik ini juga akan memperoleh “fasilitas


kesejahteraan penduduk Alam Sukhavati.”

Di dalam Amitabha Sutra tertera : “Bila ada makhluk


yang membangkitkan tekad, baik pada masa lalu, sekarang,
maupun yang akan datang, berniat untuk terlahir ke Alam
Buddha Amitabha, para praktisi ini, takkan mundur dari
Anuttara samyak sambodhi, di negeri Buddha Amitabha, baik
yang telah terlahir, sekarang, maupun yang akan lahir”.
Master Ou-yi menjelaskan pada kita bahwa praktisi yang
telah membangkitkan tekad, maka telah terlahir ke Alam
Sukhavati, sedangkan yang sekarang baru membangkitkan
tekad maka sekarang terlahir ke Alam Sukhavati, pernyataan
ini berarti “sekarang membangkitkan tekad maka sekarang
juga terlahir ke Alam Sukhavati”.

“Masa kini” dapat diartikan sebagai “kelahiran pada masa


sekarang”, juga dapat dijelaskan sebagai “detik ini juga”,
yang berarti bahwa praktisi yang pada detik ini
membangkitkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, maka
detik ini juga dia akan memperoleh kebahagiaan. Dapat juga
dikatakan bahwa praktisi yang bertekad untuk terlahir ke
Alam Sukhavati, maka detik ini juga bersedia melepaskan
13 
 
semua kerisauan, tekanan batin, maka detik ini pula dia
segera memperoleh kebahagiaan nan suci.

Di dalam 48 tekad Buddha Amitabha tertera bahwa,


dengan terlahir ke Alam Sukhavati maka akan memperoleh
segala fasilitas kesejahteraan penduduk Alam Sukhavati;
Sutra Amitabha juga berbunyi : Bertekad sekarang terlahir
sekarang. Bila digabungkan dapat berarti bila detik ini juga
membangkitkan tekad ke Alam Sukhavati, maka sekarang
juga terlahir ke Alam Sukhavati, tentu saja tekad agung
Buddha Amitabha, sekarang juga dapat terwujud! Dapat
memperoleh fasilitas kesejahteraan penduduk Alam
Sukhavati. Dan bila tidak dapat melepaskan kerisauan alam
saha, tentunya hanya memperoleh penderitaan alam saha. Ini
adalah pilihan pikiran anda sendiri.

14 
 
Setiap saat Buddha menjemput dan 
membimbing diriku 

Insan yang sekarang juga sudi menghadap Buddha


dan menerima penjemputan dari Buddha, maka
sekarang juga terlahir ke Alam Sukhavati, melewati
kehidupan Buddha yang penuh sukacita, tak perlu
mati sia-sia di alam saha!
15 
 
Penjemputan yang terdekat, setiap saat
Buddha menjemput dan membimbing diriku.


Makna dari “menjelang ajal” bukan berarti periode akhir


dari satu masa kehidupan, bila kita dapat memahami bahwa
bentuk-bentuk pikiran kita tanpa henti muncul dan lenyap,
saat “lenyap” dapat dipahami sebagai saat menjelang ajal,
yakni babak depan lenyap segera muncul yang berikutnya.
Penjemputan oleh Buddha Amitabha, dapat dijelaskan
sebagai penjemputan yang dilakukan setiap saatnya, setiap
saatnya pula hati kita terjalin dengan Buddha, hubungan
yang takkan terputus , setiap saatnya Buddha akan menuntun
kita melewati kehidupan sukacita. Bimbingan yang tak
terputus dari Buddha adalah penjemputan Buddha yang
dilakukan setiap saat, ini adalah bentuk penjemputan yang
paling terdekat! Insan yang sekarang juga sudi menghadap
Buddha dan menerima penjemputan dari Buddha, maka
sekarang juga terlahir ke Alam Sukhavati, melewati
kehidupan Buddha yang penuh sukacita, tak perlu mati sia-sia
di alam saha!

16 
 
Siapa yang berani?

Banyak orang yang tidak memiliki kebijaksanaan dan


keberanian untuk terlahir ke Alam Sukhavati
menikmati kebebasan, kebanyakkan lebih
memasrahkan diri pada “hidup di dunia serba tak
berdaya”.

17 
 
Siapa yang berani terlahir ke Alam Sukhavati,
bebas tanpa rintangan?


Ada sebuah pepatah yang terkenal yakni “hidup di dunia


serba tak berdaya”, kalimat ini sungguh menunjukkan
ketidakberdayaan, namun demikianlah kehidupan yang
dijalani setiap insan. Kenyataannya banyak orang yang hidup
dalam ketidakberdayaan, melewati hidup ini dengan
mengikuti arus duniawi secara ceroboh, hidup sungguh
tersiksa, jika hal ini berkelanjutan tentu akan mati sia-sia di
alam saha! Jujur saja, banyak orang yang tidak memiliki
kebijaksanaan dan keberanian untuk terlahir ke Alam
Sukhavati menikmati kebebasan, kebanyakkan lebih
memasrahkan diri pada “hidup di dunia serba tak berdaya”.

18 
 
Mati sia‐sia di alam saha 
 

Sebagian orang yang berpikir jernih, juga menyadari


bahwa jalinan percintaan takkan membuat orang
menjadi lebih bahagia.

19 
 
Sudikah pasrah dan mati sia-sia di alam saha?

Ketika malam larut dalam kesunyian, bila kita


mengkajinya kembali, saya percaya sebagian orang akan
berpendapat : mengejar lebih banyak ketenaran dan
keuntungan tanpa mempedulikan kebahagiaan diri sendiri
dan orang lain, namun bila demikian berarti dia juga hidup
dalam ketidakberdayaan, dan menghabiskan masa mudanya
demi mengejar lebih banyak ketenaran dan keuntungan,
sampai pada satu hari jatuh sakit, setelah jatuh sakit barulah
menyadari, ketenaran dan keuntungan tidak bisa membantu
meringankan penderitaannya, sampai ajal menjelang,
ketenaran dan keuntungan juga tak terpakai.

Sebagian orang yang berpikir jernih, juga menyadari


bahwa jalinan percintaan takkan membuat orang menjadi
lebih bahagia, namun selalu saja dalam ketidakberdayaan
mengejar ketenaran dan keuntungan serta asmara sampai mati,
mati dalam ketidakberdayaan dan sia-sia!

Kita sekalian sangat menyadari kehidupan yang begitu


sibuk dan tidak teratur akan membahayakan kesehatan,
namun lagi-lagi dalam ketidakberdayaan mengejar sampai
kelelahan dan muncul penyakit, ironisnya penyakit yang
tidak bisa tersembuhkan, juga tidak ada orang yang dapat
mewakilinya, akhirnya mati sia-sia.
20 
 
Fitnah! 

Menyibukkan diri sepanjang hidup, menderita seumur


hidup,

21 
 
Fitnah!


Sebersit niat pikiran sesat --- kebingungan


mengikuti orang lain hidup dan mati dalam
kecerobohan

Mengapa disebut fitnahan? Karena pada awalnya bisa


melihat dengan jelas kenyataan dalam kehidupan ini sehingga
dapat menjalani kehidupan ini dengan baik, namun malah
memandangnya dengan kabur, sehingga kebingungan
mengikuti orang lain menjalani hidup dan mati, ini adalah
fitnah!

Padahal semulanya dapat hidup dengan suci dan bebas,


matinya juga bahagia dan berwibawa, namun dengan hanyut
dalam pikiran sesat menyebabkan kehidupan jadi menderita,
hidup dalam ketidakberdayaan, juga mati tanpa sebab , panik
dan ketakutan, ini yang disebut fitnahan!

Padahal semulanya dapat membangkitkan jiwa


KeBuddhaan yang senantiasa bersukacita tanpa kerisauan,
malah harus menyibukkan diri sepanjang hidup, menderita
seumur hidup, bahkan menciptakan lagi karma tumimbal
22 
 
lahir, inilah yang disebut fitnahan! Penderitaan yang tiada
nilainya, melewati dengan sia-sia kehidupan bahagia yang
sepatutnya dapat dinikmati.

23 
 
Mana Yang Anda  Pilih? 

Harus menetapkan keputusan dengan tegas, dengan


kegigihan dan kebijaksanaan harus terlahir ke Alam
Sukhavati!

24 
 
Jangan menciptakan syarat buat mati sia-sia

Sesungguhnya anda pilih lahir ke Alam


Sukhavati atau mati sia-sia di alam saha?

Dengan mengajukan pertanyaan sedemikian, saya


percaya orang yang berakal sehat tidak akan memilih mati
sia-sia di alam saha ini. Masalahnya adalah walaupun tidak
ingin mati sia-sia di alam saha, tetapi bila setiap hari hidup
dalam ketidakberadayaan dan terus menerus menciptakan
syarat untuk mati sia-sia, tentunya ketika karma berbuah,
walaupun tidak ingin mati sia-sia juga tak berdaya. Jadi harus
bagaimana? Maka harus menetapkan keputusan dengan tegas,
dengan kegigihan dan kebijaksanaan harus terlahir ke Alam
Sukhavati!

25 
 
Jangan mempersiapkan koper yang tidak perlu 

Jika berniat lahir ke Alam Sukhavati maka harus


senantiasa mengkaji apakah diri sendiri telah
memenuhi syarat tersebut, barulah takkan setelah
bersusah payah menyibukkan diri sepanjang hidup,
akhirnya mati sia-sia di alam saha.

26 
 
Mengkaji dengan jelas syarat yang diperlukan
--- jangan mempersiapkan koper yang tidak
perlu

Jika berniat lahir ke Alam Sukhavati maka harus jelas


akan persyaratan apa yang benar-benar diperlukan? Dan
harus senantiasa mengkaji apakah diri sendiri telah
memenuhi syarat tersebut, barulah tidak hanya dalam mulut
saja yang berniat lahir ke Alam Sukhavati, namun setelah
bersusah payah menyibukkan diri sepanjang hidup, akhirnya
mati sia-sia di alam saha. Contohnya : diibaratkan ada satu
orang, tiap hari bilang hendak ke Amerika, setiap hari terlihat
sibuk mempersiapkan koper, mengisinya sampai penuh,
semua orang yang melihatnya juga yakin dia akan segera
berangkat ke luar negeri. Akhirnya ketika waktunya sampai
dia tidak bisa menaiki tangga pesawat.

Lain halnya dengan satu orang lagi, yang setiap harinya


tidak tampak dia mempersiapkan koper, juga tak pernah
menyebarkan kabar bahwa dia akan berangkat ke Amerika,
namun ketika waktunya tiba, dia langsung menaiki persawat
dan terbang sampai tempat tujuan.

Kejadian sedemikian apakah membuat anda merasa heran?


Sesungguhnya sedikitpun tidak aneh, karena memang tidak
27 
 
ada orang yang membuat ketetapan, untuk ke Amerika harus
membawa begitu banyak koper! Setiap hari mempersiapkan
koper bukanlah syarat untuk bisa ke Amerika. Untuk bisa
mencapai Amerika adalah dengan mempersiapkan paspor,
visa, beli tiket. Orang yang tampaknya tidak mempersiapkan
koper, dan dapat sampai ke Amerika, karena syarat yang
diharuskan telah diurusnya, makanya dia bisa berangkat. Dan
orang yang tiap hari di mulutnya bilang mau pergi ke
Amerika, namun tidak jelas akan syarat yang benar-benar
diperlukan untuk bisa ke sana, tidak mengurus paspor, visa,
juga tidak membeli tiket, hanya setiap harinya
mempersiapkan koper, sehingga orang lain mengira dia akan
segera berangkat, namun akhirnya? Tentu saja tidak bisa
mencapai tempat tujuannya, tentu saja ini tidak aneh, karena
syarat penting tidak diurusnya!

28 
 
Syarat  yang benar‐benar dibutuhkan 
 

Keyakinan dan tekad bukanlah syarat di luar diri kita,


jadi tak perlu memohon kepada orang lain, namun
masalah ini adalah urusan internal diri kita.

29 
 
Syarat penting untuk terlahir --- “keyakinan”
dan “tekad” --- hanya dalam satu niat pikiran,
tak perlu memohonnya dari luar.


Untuk terlahir ke Alam Sukhavati tentunya juga harus


jelas syarat apa yang benar-benar dibutuhkan. Master Ou-yi
memberitahukan kita, dapat tidaknya seseorang terlahir ke
Alam Sukhavati adalah terletak pada ada tidaknya syarat
yang harus dipenuhi yakni keyakinan dan tekad, harus
memiliki kekuatan keyakinan dan kekuatan tekad, ini adalah
syarat yang harus dipenuhi dan bila tidak diurus maka berapa
banyak pun lafalan Amituofo yang anda lafal tidak ada
kaitannya. Andaikata syarat utama telah dipenuhi, maka pasti
terlahir ke Alam Sukhavati, keyakinan dan tekad bukanlah
syarat di luar diri kita, jadi tak perlu memohon kepada orang
lain, namun masalah ini adalah urusan internal diri kita,
masalah pemikiran kita, yang terletak pada sebersit niat
pikiran.

30 
 
Mudah atau sulit ? 
 

Ada praktisi yang tampaknya tidak begitu tekun


melafal Amituofo, namun saat menjelang ajal
wajahnya bisa memancarkan senyuman sukacita.

31 
 
Untuk terlahir ke Alam Sukhavati ----
Mudahkah? Sulitkah?

Sesungguhnya untuk terlahir ke Alam


Sukhavati itu mudah atau sulit?


Seringkali ada praktisi yang telah melatih diri selama


kurang lebih 20-30 tahun masih mengajukan pertanyaan
sedemikian, mereka memiliki keraguan, mengapa ada praktisi
yang tampaknya tidak begitu tekun melafal Amituofo, namun
saat menjelang ajal wajahnya bisa memancarkan senyuman
sukacita. Melihat tipe orang demikian maka terasa bahwa
untuk terlahir ke Alam Sukhavati begitu mudah; dan ada
sebagian orang yang tampaknya setiap hari begitu tekun,
selalu memegang tasbihnya atau penghitung digital dan sibuk
menekan tombolnya, siang malam juga melakukan kebaktian
dan bernamaskara pada Buddha, juga sering ikut kegiatan
upacara kebaktian besar-besaran dan aktif ikut mendengarkan
ceramah, namun masih banyak yang setiap harinya hidup
dalam kerisauan, sampai detik menjelang ajalnya malah
sebaliknya tidak mau melafal Amituofo, bahkan muncul
banyak gejala yang tidak semestinya, malah ada yang
mendengar lafalan Amituofo malah jadi emosi, melihat orang
demikian akan terasa untuk terlahir ke Alam Sukhavati
merupakan hal yang sangat sulit.

32 
 
Bersedia bahagia, membuang sampah batin 
 

Bagi praktisi yang memiliki keyakinan dan tekad


teguh, untuk terlahir ke Alam Sukhavati merupakan
hal yang mudah, hanya pada sebersit niat pikiran saja,
bahkan lebih mudah dan lebih berbahagia daripada
mati sia-sia di alam saha.
33 
 
Terlahir ke Alam Sukhavati lebih mudah dan
lebih rileks daripada mati sia-sia di alam saha.

Kuncinya --- bersedia bahagia, membuang


sampah batin

Sesungguhnya terlahir ke Alam Sukhavati itu


mudah atau sulit?

Jujur saja, bagi praktisi yang memiliki keyakinan dan


tekad teguh, untuk terlahir ke Alam Sukhavati merupakan hal
yang mudah, hanya pada sebersit niat pikiran saja, bahkan
lebih mudah dan lebih berbahagia daripada mati sia-sia di
alam saha. Namun bila persyaratan nya belum jelas, atau
tidak memiliki keyakinan dan tekad yang benar, maka untuk
terlahir ke Alam Sukhavati akan sulit. Orang demikian
mungkin adalah orang yang selalu menyibukkan diri aktif
dalam lingkungan Buddhis, mengikuti orang lain membeli
tasbih, membeli alat kebaktian, membeli pakaian upasaka
upasika, seperti contoh yang kita bahas sebelumnya,
mulutnya saja yang bilang mau ke Amerika, setiap hari

34 
 
mengurusi kopernya, membeli koper, namun tidak mengurus
visa dan paspornya, namun penampilannya seperti hendak
berangkat ke luar negeri, namun karena tidak mengurus
syarat utama maka tidak bisa berangkat.

Orang ini memang memegang tasbih, tampaknya asyik


menekan tombol penghitung digital. Namun tidak
bersungguh-sungguh membangkitkan keyakinan melafal
Amituofo, juga tak sudi membuang sampah di batinnya,
membuat keputusan untuk hidup dengan bahagia, serta
kekuatan tekad. Jika kekurangan keyakinan benar dan tekad
benar, maka takkan terhindarkan dari mati sia-sia di alam
saha. Sepanjang hidup bersusah payah menyiapkan koper,
akhirnya terpaksa harus ditinggalkan di alam saha dan
digunakan untuk tumimbal lahir.

35 
 
Ada tekad maka takkan khawatir !  
 

Dalam keseharian semua kejadian baik besar maupun


kecil, adalah cobaan yang menguji apakah kita telah
memiliki keyakinan dan tekad yang sempurna.

36 
 
Kehidupan keseharian adalah cobaan untuk
menguji kekuatan keyakinan dan tekad ---
setiap ujian begitu penting.

Ada keyakinan maka tak perlu takut! (Bila


takut berarti tak memiliki keyakinan)

Ada tekad maka takkan khawatir ! (Bila


khawatir berarti tak memiliki tekad)

Jika kita telah memutuskan bertekad lahir ke Alam


Sukhavati, maka dalam keseharian semua kejadian baik besar
maupun kecil, adalah cobaan yang menguji apakah kita telah
memiliki keyakinan dan tekad yang sempurna. Setiap ujian
merupakan kunci yang sangat penting, yakni yang
menentukan apakah kita dapat terlahir ke Alam Sukhavati
atau mati sia-sia di alam saha. Contohnya : kita pernah
membahas sebelumnya, suatu hari ada seorang wartawan
yang hendak memeras Master Guang-qin, dia menjulurkan
tangan pada Master dan mengancam:”Cepat serahkan
uangmu, jika tidak, penaku yang akan berbicara, besok pagi
37 
 
artikelku akan memuat kejelekan dirimu, dijamin seluruh
pergunungan anda tidak ada yang berani datang berkunjung
lagi!”

Dan Master Guang-qin sendiri telah membulatkan tekad


untuk terlahir ke Alam Sukhavati, yang telah memiliki
keyakinan dan tekad yang sempurna, jika ada keyakinan
maka takkan ada kecemasan, asalkan ada keyakinan maka tak
perlu takut! (bila takut berarti tidak memiliki keyakinan!)
Master Guang-qin segenap hati berniat lahir ke Alam
Sukhavati, maka itu tak peduli besok pagi suratkabar akan
memuat kebaikan atau kejelekannya. Beliau juga tak peduli
viharanya ada yang berkunjung atau tidak, maka itu beliau
berkata pada orang yang memerasnya : ” Tolonglah, tulis saja
yang lebih parah lagi, karena semakin banyak yang
menghormati dan meminta pemberkatan dariku, maka setiap
hari saya harus mempersiapkan air Maha Karuna Dharani,
jika semua orang mengatakan diriku jahat dan tidak ada lagi
yang mencariku, barulah saya dapat dengan tenang melafal
Amituofo”.

Keyakinan dan tekad sempurna --- seketika


juga malapetaka lenyap, sama-sama memasuki
kondisi Sukhavati.

38 
 
Ucapan Master Guang-qin, adalah bentuk dari keyakinan
dan tekad yang telah sempurna segenap hati melafal
Amituofo, wartawan yang mendengarnya jadi terpana, bilang
bahwa walaupun dia telah mengelilingi seluruh penjuru dunia
namun belum pernah bertemu dengan orang sedemikian,
maka itu tidak berani lagi memerasnya. Master
mengandalkan kekuatan keyakinan dan kekuatan tekadnya
untuk terlahir ke Alam Sukhavati, seketika itu juga dapat
terlepas dari malapetaka pemerasan, bersamaan itu pula
menaklukkan niat jahat pelaku, mereka berdua seketika itu
juga langsung terlahir ke dalam kondisi Sukhavati, ini adalah
bentuk ujian dalam kehidupan keseharian yang menguji
sampai mana kekuatan keyakinan dan kekuatan tekad kita.

39 
 
Kemelekatan dan khayalan adalah awan gelap 
 

Sebagai umat Buddha harus memiliki keyakinan


pada Buddha, serta yakin akan jiwa KeBuddhaan
yang dimiliki diri sendiri, adalah serupa dengan
Buddha.

40 
 
Jiwa sejati sempurna akan segala berkah dan
kebijaksanaan

Kemelekatan dan khayalan adalah awan gelap


Buddha Sakyamuni ketika mencapai penerangan
sempurna, kalimat pertama yang diucapkan Nya
adalah : ”Sungguh menakjubkan! Sungguh menakjubkan!”
Apa yang menakjubkan? Ternyata semua makhluk memiliki
kebijaksanaan dan rupa sempurna yang setara dengan Buddha,
ini sungguh menakjubkan! Namun sayangnya, karena
halangan khayalan dan kemelekatan, sehingga benih
KeBuddhaan yang ada pada diri setiap insan menjadi
terkubur, sehingga tidak dapat mencapainya, yakni tidak
mampu menggali harta pusaka yang ada dalam diri sendiri.
Kalimat ini, “Sungguh menakjubkan! Sungguh menakjubkan!
Ternyata semua makhluk memiliki kebijaksanaan dan rupa
sempurna yang setara dengan Buddha, hanya saja karena
khayalan dan kemelekatan sehingga tidak dapat
mencapainya”, semua umat Buddha tentunya pernah
mendengarnya, namun yang dapat memperoleh manfaatnya
adalah sangat sedikit.

41 
 
Sesepuh keenam aliran Zen ketika mencapai pencerahan
juga mengucapkan sebuah kalimat “ Jiwa sejati adalah
sempurna adanya” ! Jiwa KeBuddhaan kita memang sejak
awalnya telah sempurna. Sebagai umat Buddha harus
memiliki keyakinan pada Buddha, serta yakin akan jiwa
KeBuddhaan yang dimiliki diri sendiri, adalah serupa dengan
Buddha. Yakin bahwa berkah dan kebijaksanaan kita setara
dengan Buddha, hanya karena terhalang oleh khayalan dan
kemelekatan kita, barulah tidak muncul keluar, ibarat awan
gelap yang terlalu banyak sehingga cahaya mentari tidak
tampak bersinar terang.

42 
 
Menyingkirkan awan gelap 
 

Haruslah dimengerti bahwa kekhawatiran yang ada di


hati kita, “peduli dengan yang ini, mencemaskan yang
itu”, inilah yang disebut awan hitam.

43 
 
Jangan cemas.

Menyingkirkan awan gelap, takkan


kehilangan sinar mentari!

Maka itu kita jangan meremehkan “tekad terlahir ke Alam


Sukhavati”, tekad itu adalah niat, juga jangan meremehkan
sebersit niat pikiran “melepaskan”, sebersit niat pikiran
“melepaskan alam saha” adalah ibarat lenyapnya awan hitam,
sehingga cahaya Buddha yang memang telah ada sejak awal
akan kembali bersinar. Haruslah diketahui dengan merelakan
awan hitam, memecahkan awan hitam takkan kehilangan
cahaya mentari, jadi tak perlu cemas!

Dengan melepaskan khayalan dan kemelekatan, maka


berkah dan kebijaksanaan yang memang sudah ada sejak
semula, akan muncul keluar. Dengan membangkitkan tekad
terlahir ke Alam Sukhavati dan melafal Amituofo, yakni
dengan mengandalkan melafal Amituofo untuk memecahkan
awan gelap, sehingga cahaya Buddha dapat muncul keluar,
juga sehingga manfaat menakjubkan dari kekuatan Buddha
akan muncul keluar. Haruslah dimengerti bahwa
kekhawatiran yang ada di hati kita, “peduli dengan yang ini,
mencemaskan yang itu”, inilah yang disebut awan hitam.
Dari kisah Master Guang-jin yang diperas wartawan, kita

44 
 
telah memahami tentang ujian kekuatan keyakinan dan tekad
dalam kehidupan keseharian.

 
45 
 
Niat hati yang sesungguhnya 

Orang yang memiliki keyakinan belum tentu telah


mengikrarkan tekad, sebaliknya orang yang telah
bertekad pasti telah memiliki keyakinan.

46 
 
Tekad adalah niat hati yang sesungguhnya.

Menerapkan “tekad” dalam kehidupan


keseharian, sebagai pelopor terdepan.

Master Ou-yi berkata : keyakinan dan tekad adalah syarat


pasti ke Alam Sukhavati. Dan orang yang memiliki
keyakinan belum tentu telah mengikrarkan tekad, sebaliknya
orang yang telah bertekad pasti telah memiliki keyakinan.
Maka itu kunci utama untuk dapat terlahir ke Alam Sukhavati
adalah “tekad”. Ada praktisi yang berkata : “Ada! Setiap hari
saya membaca syair bertekad lahir ke Alam Sukhavati”.
Perlu diketahui, jika bertekad melalui tulisan, belum tentu
memilki niat tersebut.

“Tekad” adalah niat yang benar-benar ada di hati, yang


benar-benar diinginkan. Insan yang bertekad dengan
kesungguhan hati, bahkan juga akan menerapkan tekad ini
dalam kehidupan keseharian, sebagai pelopor terdepan,
seperti ketika Master Guang-qin menaklukkan si pemeras, dia
tetap menggunakan “tekad” ini sebagai kekuatannya, dengan
mengandalkan tekad agungnya, dia tidak mengharapkan
penghormatan dan persembahan dari umat, juga tidak
memiliki niat untuk mengadakan kegiatan karir keagamaan.

47 
 
Saya tidak melakukan apa‐apa 

Beliau menjalani usaha penyelamatan dengan


seadanya saja, oleh karena jiwa KeBuddhaan itu
mengalir secara alamiah,

48 
 
“Saya tidak melakukan apa-apa” --- justru
telah menyelamatkan makhluk yang tak
terhingga.

Suatu hari ada seorang umat, membawa seorang


keturunan Tionghua berkebangsaan Swiss, mengunjungi
Master Guang-qin, umat ini membuat perkenalan dengan
berkata : “Orang keturunan ini adalah orang kaya Swiss, bila
anda berhasil menyeberangkannya untuk belajar ajaran
Buddha, selanjutnya bila anda hendak mengadakan karir
keagamaan, maka dia akan mendukungmu”. Master Guang-
qin memejamkan mata dan dengan sikap biasa menjawab :
“Saya tak berniat mengadakan apa-apa”. Dengan kondisi
batin yang tidak melakukan apa-apa, sesungguhnya beliau
telah menyelamatkan para makhluk yang sudah tak terhitung,
dan beliau menjalani usaha penyelamatan dengan seadanya
saja, oleh karena jiwa KeBuddhaan itu mengalir secara
alamiah, sungguh mulia dan mengharukan.

49 
 
Menyelesaikan semua urusan dengan baik 
 

Begitu pikiran dilanda kekhawatiran, maka takkan


dapat mengamati dengan jelas, segala urusan jadi tak
terselesaikan.

50 
 
Menyelamatkan lautan manusia --- setiap
hari habis makan tak ada kerjaan dan bersantai.

Tidak ada sesuatu apa pun di pikiran ---


kebijaksanaan tanpa noda – barulah dapat
menyelesaikan semua urusan dengan baik.


Pernah suatu hari ada insan yang melihat Master Guang-
qin dikelilingi lautan manusia yang menanyakan masalah,
maka dengan sangat berterimakasih dan berkata : “ Guru,
anda telah menyelamatkan banyak makhluk!” Master Guang-
qin menjawab dengan nada tenang : “ Setiap hari habis
makan saya begitu santai tidak punya kerjaan”. Bila dengan
pandangan awam kita, tentunya beliau itu sangat sibuk dan
kelelahan, namun karena dalam pikirannya tidak ada
kekhawatiran dan kemelekatan, barulah merasa “habis
makan tidak punya kerjaan”. Karena dalam pikiran beliau
tidak ada kerjaan, maka telah melepaskan segalanya, dengan
sendirinya jadi santai tanpa beban dan bahagia! Karena di
pikiran beliau tidak ada hal apa-apa, barulah muncul
kebijaksanaan tanpa noda, juga dapat mengamati batin
sendiri, juga dapat menyelesaikan semua urusan dengan baik,
juga tidak bisa kelelahan, hanya merasa amat santai.
Berlainan dengan pandangan awam yang bila melihat lautan
51 
 
manusia tentu akan merasa sangat risau, selain tegang dan
cemas juga sangat kelelahan, begitu pikirannya dilanda
kekhawatiran, maka takkan dapat mengamati dengan jelas,
segala urusan jadi tak terselesaikan.

52 
 
Ingin memiliki dan takut kehilangan

Sebagian orang karena tidak memiliki tekad benar,


maka itu begitu peduli terhadap semua urusan di
dunia saha, sangat melekat, ingin memiliki dan takut
kehilangan.

53 
 
Ingin memiliki dan takut kehilangan,
merintangi berkah dan kebijaksanaan.

(Siapa yang menyuruh kita tidak yakin pada


cahaya Buddha, malah percaya pada awan
hitam!)


Sebagian orang karena tidak memiliki tekad benar untuk
terlahir ke Alam Sukhavati, maka itu begitu peduli terhadap
semua urusan di dunia saha, sangat melekat, ingin memiliki
dan takut kehilangan, yakni halangan awan hitam yang
semakin banyak, maka sinar mentari tidak dapat muncul
keluar. Dan Master Guang-qin yang memang telah bertekad
terlahir ke Alam Sukhavati tidak mempedulikan lagi, malah
muncul cahaya kebijaksanaan sehingga segalanya jelas dan
dimengerti. Siapa yang suruh kita tidak yakin pada Buddha,
tak yakin pada kebijaksanaan dan berkah diri sendiri, sudi
percaya pada khayalan dan kemelekatan sehingga
menciptakan begitu banyak awan hitam! Awan hitam
semakin banyak, maka berkah dan kebijaksanaan semakin
kabur.

54 
 
Peduli dan kemelekatan 
 

Ketika tekanan batin semakin kuat, tubuh kita pun


jadi kaku dan tidak lincah, maka daya respon pun jadi
jelek.

55 
 
Tegang, melekat --- mati sia-sia di alam saha
(Takkan memperoleh apa pun – kecuali mati sia-
sia di alam saha)

(awan hitam menyelubungi— mana mungkin


akan ada sinar mentari)


Setiap insan yang akan menghadapi ujian tentunya memiliki


pengalaman sedemikian, bukanlah makin tegang makin peduli,
maka hasil ujian akan semakin bagus; malah sebaliknya makin
peduli maka akan semakin ingin memiliki dan takut kehilangan,
kemungkinan besar hasilnya akan jelek, karena tekanan batin
yang besar, semakin tegang, saluran darah akan semakin
menyusut, aliran darah yang membawa oksigen ke bagian otak
jadi tak mencukupi, makanya orang yang biasanya pintar juga
akan jadi bodoh. Lagipula ketika tekanan batin semakin kuat,
tubuh kita pun jadi kaku dan tidak lincah, maka daya respon
pun jadi jelek.

Lagipula kita juga dapat mengkaji, orang yang tegang


biasanya mimik mukanya tak gembira, memberikan kesan
yang tak baik pada orang lain, makanya dimana saja terasa
tak beruntung, berkah yang memang ada pada dirinya, karena
“peduli dan kemelekatan” jadi terkubur, dan tidak dapat muncul.
Ketegangan semacam ini, ingin memiliki dan takut
56
kehilangan, sungguh kasihan, sungguh dapat “mati sia-sia di
alam saha”, mengapa? Karena kekurangan kekuatan tekad
terlahir ke Alam Sukhavati, makanya masih begitu peduli
pada ketenaran dan keuntungan di dunia ini, bahkan terlalu
mengkhawatirkannya, akhirnya? Juga takkkan memperoleh
apa-apa! Selain menjadi orang yang mudah tersinggung,
tidak dapat berlapang hati, lebih menderita, lebih tidak bisa
menikmati kebahagiaan, selain ini maka tak ada yang bisa
diperoleh.

57 
 
Cahaya mentari 

Terlahir ke Alam Sukhavati, menikmati semua


kebahagiaan, adalah berkah dan kebijaksanaan yang
terbesar!

58 
 
Memiliki keyakinan dan tekad---dengan
sendirinya berkah dan kebijaksanaan akan
muncul.

(Awan hitam lenyap --- takkan lagi mampu


menghalangi cahaya mentari)


Kami bukan sedang mengajari orang untuk tidak peduli


pada ujiannya sehingga tidak serius belajarnya, namun kami
sedang menasehati agar jangan ada keinginan memiliki dan
takut kehilangan sehingga menjadi sebuah tekanan batin,
agar berkah dan kebijaksanaan jiwa KeBuddhaaan kita dapat
muncul keluar, bahkan dapat belajar dengan lebih baik lagi,
menyelesaikan urusan dengan lebih baik lagi, maka itu
walaupun tidak memiliki pemikiran ingin agar ujian bisa
sukses, namun tetap bisa memperoleh hasil ujian yang bagus.

Seperti Master Guang-qin, beliau tidak pernah


mengharapkan penghormatan dari umat, namun dengan
sendirinya umat sangat menghormatinya. Perlu diketahui
ketika awan hitam lenyap, cahaya mentari dengan sendirinya
akan bersinar, takkan ada yang dapat menghalanginya. Jika
masih ada awan hitam yang menyelubungi, maka bila ingin
59 
 
melihat sinar mentari, adalah hal yang tidak dapat
dipaksakan, demikian juga dengan berkah dan kebijaksanaan
kita. Andaikata memiliki keyakinan dan tekad, sudi
melepaskan, memecahkan awan hitam di hati, maka berkah
dan kebijaksanaan akan muncul dengan sendirinya, takkan
terhalangi, tak perlu ada pemaksaan. Bila manusia bersedia
melepaskan sekelompok awan hitam maka akan dapat
memunculkan seberkas cahaya dan berkah, jika bersedia
melepaskan seluruh awan hitam, maka dapat memunculkan
cahaya tanpa batas, ini adalah hal yang alamiah.

Terlahir ke Alam Sukhavati, menikmati semua


kebahagiaan, adalah berkah dan kebijaksanaan
yang terbesar!

Praktisi yang bertekad lahir ke Alam Sukhavati harus


menyingkirkan awan gelap di batin, jika tak ingin
melepaskannya berarti tak memiliki tekad sungguhan.

60 
 
Bersukacita pada Alam Sukhavati 

Alam Sukhavati, adalah alam yang terbentuk atas


reaksi kebahagiaan suci dari dalam batin kita, oleh
karena itu adalah kebahagiaan suci yang muncul dari
dalam diri kita sendiri, maka haruslah terjalin dan
bersukacita pada Nya.

61 
 
Alam saha --- alam yang terbentuk sebagai
reaksi dari noda batin kita --- maka itu harus
dijauhi.

Alam Sukhavati ---- alam yang terbentuk


atas reaksi kebahagiaan suci dari dalam batin
kita --- maka itu harus bersukacita mencapainya.


Definisi yang diberikan Master Ou-yi pada kata “tekad”


ini, bisa dijelaskan sebagai “menjauhi alam saha, bersukacita
pada Alam Sukhavati”. Kata menjauhi bukan berati kita harus
amat membenci, namun artinya adalah tidak berminat maka
dengan sendirinya dapat melepaskan, dalam hati tak terjalin
dengannya, tidak memiliki keinginan.

Menurut Master Ou-yi, alam saha adalah adalah alam


yang terbentuk sebagai reaksi dari noda batin kita, jika
memang dari sampah batin kita adakah nilainya? Tentu saja
tak berminat, tak mungkin terjalin, juga tidak memohonnya.
Dan bersukacita pada Alam Sukhavati maksudnya adalah
bersukacita melangkah ke arah Alam Sukhavati, terjalin
dengan kebahagiaan suci tanpa noda. Karena Alam Sukhavati,

62 
 
adalah alam yang terbentuk atas reaksi kebahagiaan suci dari
dalam batin kita, oleh karena itu adalah kebahagiaan suci
yang muncul dari dalam diri kita sendiri, maka haruslah
terjalin dan bersukacita pada Nya.

63 
 
Ujian bagi tekad 
 

Jika kita memang bertekad terlahir ke Alam


Sukhavati maka dalam kehidupan keseharian harus
senantiasa mengkaji apakah tekad kita itu serius atau
tidak.

64 
 
Kehidupan keseharian, ujian bagi tekad
(bertekad menjauhi semua sampah batin)

Mengkaji apakah itu ----- “benci” dan


“menjauhi”


Jika kita memang bertekad terlahir ke Alam Sukhavati


maka harus menuruti definisi dari guru sesepuh, dalam
kehidupan keseharian senantiasa mengkaji apakah tekad kita
itu serius atau tidak, mengkaji apa keinginan yang
sesungguhnya dalam hati kita? Contohnya ada seorang
menantu perempuan dimana istri iparnya menjelekkan
dirinya kepada mertua perempuan nya, sehingga mertuanya
jadi salah paham padanya, dan ikut memburukkan
menantunya, setelah menantunya tahu akan hal ini, maka
merasa sangat sedih, ingin sekali memberi penjelasan kepada
istri iparnya, agar semua orang jangan salah paham padanya
dan dapat mengakui dirinya itu benar, ini adalah “tekad” nya,
yang merupakan keinginan yang sesungguhnya yang ada di
dalam hatinya.

Tekad dan keinginan yang sedemikian adalah mudah


dilaksanakan, bisa diwujudkan, namun yang harus
diperhatikan adalah : ini bukan merupakan tekad untuk
terlahir ke Alam Sukhavati! Karena dia begitu peduli pada
ucapan dan pengakuan dari mertua dan istri iparnya, kritikan
65 
 
orang lain menyebabkan dia emosi dan sangat bersedih,
hatinya mengepulkan asap hitam, karena hatinya begitu
peduli pada masalah ini, amat peduli pada beberapa kalimat
kritikan, juga sangat membenci kritikan itu, namun harus
diperhatikan bahwa “benci bukanlah menjauhi” namun
adalah “benci dan tak menjauhi”, karena pikirannya terus
memikirkan masalah tersebut, tidak ingin melepaskan diri
dari ikatan siksaan tersebut, inilah yang disebut benci namun
tak menjauhi, yakni sudi mati sia-sia di alam saha, tak berniat
lahir ke Alam Sukhavati.

66 
 
Kekuatan Tekad 
 

Seketika itu juga bisa merelakan, seketika itu juga


memperoleh kebebasan dan kebahagiaan!

67 
 
Dengan melepaskan maka dapat mengubah
kondisi batin insan lain.


Harus diketahui untuk terlahir ke Alam Sukhavati tidaklah


diperlukan syarat-syarat berikut, “istri ipar yang bersikap
baik, mertua yang berpengertian dan memahami diri kita”,
dan sebagainya, syarat-syarat ini berada di luar diri kita, dan
ada pada orang lain. Untuk terlahir ke Alam Sukhavati
diperlukan syarat seperti yang telah dikemukakan
sebelumnya, sosok Master Guang-qin, kekuatan tekadnya
untuk terlahir ke Alam Sukhavati sudah demikian bulat,
seketika itu juga beliau bisa merelakan, seketika itu juga
beliau memperoleh kebebasan dan kebahagiaan! Diri sendiri
memang telah memiliki kekuatan ini! Maka itu dapat
mengubah insan lain, mengubah kondisi batin.

68 
 
Tak datang dan tak pergi 

Karena pikirannya hanya bertekad lahir ke Alam


Sukhavati, karena itu beliau tak peduli dengan
tuduhan dan kritikan orang lain.

69 
 
Tak tergoyahkan --- tekad hati.

Tak datang dan tak pergi, tiada sesuatu apa


pun.

(tatapan mata menghadap ke atas --- saya


juga terlahir ke Alam Sukhavati

dihormati khalayak ramai --- saya juga


terlahir ke Alam Sukhavati --- satu hati satu
tekad)


Ketika Master Guang-qin masih melatih diri di sebuah


vihara di Tiongkok, para Bhiksu lainnya demi untuk menguji
sejauh mana ketrampilan pelatihan dirinya, sengaja
menyembunyikan uang di kotak dana, kemudian di hadapan
orang banyak mereka menuduh Master Guang-qin yang
mencuri uang tersebut, akhirnya semua penghuni vihara
memandangnya sebagai seorang pencuri. Jika kondisi ini
menimpa diri kita tentunya akan merasa sangat tersiksa dan
sungguh fitnah! Namun karena pikirannya hanya bertekad
lahir ke Alam Sukhavati, karena itu beliau tak peduli dengan
tuduhan dan kritikan orang lain, maka itu ketika menghadapi
tatapan mata yang menghadap ke atas, dia tetap bersikap
bermandikan semilir semi (berada bersama insan terpelajar)

70 
 
sedikitpun tidak mempengaruhi kebebasan dan
kebahagiaannya.

Kemudian akhirnya pihak vihara mengumumkan fakta


yang sesungguhnya, semua orang bukan hanya merasa
menyesal bahkan juga sangat mengakui ketrampilan melatih
diri Master Guang-qin, maka itu semakin menghormati
dirinya, dan hal ini tidak berpengaruh pada tekadnya untuk
terlahir ke Alam Sukhavati dan sedikitpun tidak memiliki
kemelekatan pada dunia ini. Tekad Master yang begitu bulat -
--“ Walaupun saya dikatakan sebagai pencuri dan dipandang
rendah, saya juga terlahir ke Alam Sukhavati! Kemudian
tiba-tiba anda sekalian mengatakan ketrampilan melatih diri
saya sangat bagus yang juga merupakan seorang Bhiksu
senior yang telah mencapai pencerahan, saya juga tetap
bertekad terlahir ke Alam Sukhavati! “ Tekadnya takkan
tergoyahkan, takkan mengikuti kondisi orang lain yang goyah
dan goyang, tidak terpengaruh oleh orang lain, maka saat
menjelang ajal baru dapat “tidak datang dan tidak pergi”,
karena dalam keseharian tekadnya tidak tergoyahkan.

Anda sekalian dapat mengamati, praktisi yang memiliki


tekad sedemikian teguh, dapat mengubah kondisi, mengubah
manusia dan masalah, sehingga semua orang menjadi takluk,
lebih baik daripada diri sendiri yang begitu peduli dan yang
goyah ini, pergi berusaha menjelaskan semua fakta kejadian,
karena jika kita berusaha berdebat dan menjelaskan fakta
kejadian, mungkin saja semakin menjelaskan akan semakin
71 
 
tambah parah, orang lain juga belum tentu mau
mendengarkan kita. Jujur saja, insan yang hatinya goyah,
yakni kekuatan hatinya yang tidak gigih, perkataannya pasti
tidak bisa mempengaruhi orang lain.

Sebelum terlahir ke Alam Sukhavati, Master Guang-qin


sempat berkata : “Tidak datang dan tidak pergi, tidak ada
sesuatu apapun”, karena dalam kesehariannya beliau hanya
memiliki satu tekad yakni terlahir ke Alam Sukhavati (tekad
hati), tidak ada niat lainnya, maka itu tidak ada hal tumimbal
lahir (tidak ada sesuatu hal apa pun), dan mampu tidak datang
dan tidak pergi, tidak seperti kita yang tidak memiliki
pendirian, goyah dan goyang, datang dan pergi, semuanya
adalah berurusan dengan tumimbal lahir, tidak memiliki
tekad untuk terlahir ke Alam Sukhavati.

72 
 
Bagaimana mungkin bisa mengajari 
orang lain? 

Anda sendiri saja tidak bisa mengajari diri sendiri, jika


diri sendiri saja tidak bisa menuruti perkataan sendiri,
bagaimana bisa meminta orang lain mendengarkan
perkataan anda?
73 
 
Diri sendiri saja tidak bisa diajari, bagaimana
mungkin bisa mengajari orang lain?


Suatu hari ada seorang Oma yang begitu emosi dan


mengadu kepada Master Guang-qin, menjelekkan
menantunya yang tidak mau menuruti perkataannya. Master
Guang-qin balik bertanya padanya : “Jika perut anda sedang
sakit, apakah anda bisa menyuruh perut anda agar jangan
sakit? Jika anda sedang mencret, bisakah anda menyuruh
perut anda agar jangan mencret?”

Oma itu menjawab : “Tidak bisa”. Kemudian Master


Guang-qin melanjutkan lagi : “Anda sendiri saja tidak bisa
mengajari diri sendiri, jika diri sendiri saja tidak bisa
menuruti perkataan sendiri, bagaimana bisa meminta orang
lain mendengarkan perkataan anda?”

74 
 
Mau harga diri? Atau Alam Sukhavati? 

Jujur saja, yang paling terpenting adalah apakah kita


mampu menembusi ujian keyakinan dan tekad untuk
masuk ke Universitas Alam Sukhavati.

75 
 
Ujian dalam keseharian --- Mau harga diri?
Atau Alam Sukhavati?


Bila kita ingin mengubah kondisi menjadi sesuai


keinginan hati, hanya dengan memperkokoh kekuatan tekad
kita. Saat mengikuti kebaktian di vihara melafal Amituofo
dan bernamaskara pada Buddha, biasanya kita juga
melantunkan Gatha “Bertekad lahir ke Alam Sukhavati”,
namun begitu keluar dari ruang kebaktian dan bertemu
dengan cobaan, maka segera menghamburkan kehidupan dan
begitu mempedulikan, dan sangat perhitungan.
Menghamburkan kehidupan berarti mati sia-sia di alam saha!
Contohnya adalah : anak anda hasil ujiannya jatuh ke nilai
yang sangat rendah, jika anda sangat mempedulikan hal ini,
merasa sangat kehilangan muka, tidak berani keluar bertemu
para sahabat Dharma, khawatir orang akan
bertanya : ”Bagaimana hasil ujian anakmu?” Jika anda
memiliki pemikiran sedemikian, maka anda perlu baik-baik
mengkaji tekad anda untuk terlahir ke Alam Sukhavati.

Tentu saja, harapan agar anak berhasil dalam ujian masuk


perguruan tinggi, merupakan hal yang biasa, namun
masalahnya ada pada tekad yang bila telah tercampur dengan
harga diri, ingin memiliki dan takut kehilangan, menjadi
tekad untuk mengejar ketenaran di alam saha, sungguh
berlawanan dengan tekad terlahir ke Alam Sukhavati.
Sebagian praktisi yang bersungguh-sungguh bertekad terlahir
76 
 
ke Alam Sukhavati, takkan peduli pada ketenaran dan
keuntungan alam saha ini, takkan banyak berharap pada
anak-anak, untuk memuaskan harga dirinya.

Dia akan membantu anaknya agar juga bertekad terlahir


ke Alam Sukhavati, agar anaknya memperoleh kebahagiaan
sejati, dia akan membantu anaknya mengembangkan
keyakinan, tekad serta maitri karuna, agar dia suka membantu
orang lain, agar dia bahagia buat selama-lamanya. Baginya,
anaknya dapat lulus atau tidak masuk perguruan tinggi
bukanlah yang paling penting, karena di dunia ini insan yang
dapat memberikan manfaat pada orang lain, belum tentu
harus kuliah di universitas! Jujur saja, yang paling terpenting
adalah apakah kita mampu menembusi ujian keyakinan dan
tekad untuk masuk ke Universitas Alam Sukhavati, ini yang
paling terpenting, andaikata diri sendiri sempat mati sia-sia di
alam saha dan kemudian berputar lagi di lingkaran tumimbal
lahir, maka ini lebih parah daripada tidak lulus ujian masuk
perguruan tinggi!

77 
 
Melepaskan cahaya menyinari dunia 

Jika ingin membantu orang banyak, maka kita harus


hidup dengan bahagia dan bertekad lahir ke Alam
Sukhavati.

78 
 
Diri sendiri bahagia maka melepaskan cahaya,
menyinari dunia.

Bertemu masalah harus dipandang dari sudut


yang paling bahagia dan maitri karuna.


Saya mengenal seorang ibu petani yang disapa sebagai


“Bodhisattva Sukacita”, suatu hari dia kehilangan lima ribu
dollar Taiwan, begitu menyadarinya dia mengucapkan :
“Orang yang mengambilnya juga bisa menggunakannya,
sungguh bersukacita!” Hatinya sungguh bertekad lahir ke
Alam Sukhavati, maka itu setiap bertemu masalah dia selalu
berpikir dari sudut pandang yang paling berbahagia dan
paling maitri karuna, seketika itu juga dia langsung
merelakan, berdana, sehingga diri sendiri juga seketika itu
langsung berbahagia, dan jika diri sendiri dapat berbahagia,
dengan sendirinya dapat menebarkan semerbak harum dan
cahaya sehingga semua insan juga turut berbahagia!

Bila kita sendiri tidak bahagia, berwajah muram, setiap


hari mengeluh dan mengepulkan asap hitam, katanya ingin
menciptakan berkah buat semua orang, mana mungkin, justru
malah akan mengundang masalah buat orang banyak, maka
itu jika ingin membantu orang banyak, maka kita harus hidup
79 
 
dengan bahagia dan bertekad lahir ke Alam Sukhavati. Jika
kita dapat dengan seketika berbahagia, ibarat sebuah pelita
yang menyala terang, maka akan membawa cahaya bagi
seluruh dunia, dan sebaliknya bila di batin kita penuh dengan
sampah-sampah busuk, adalah ibarat mobil yang
mengepulkan asap hitam, akan membawa dampak buruk bagi
seluruh dunia.

Karena itu jangan meremehkan sebersit niat pikiran,


setiap hati kita masing-masing mengelilingi seluruh alam
semesta, dapat menimbulkan dampak bagi seluruh dunia.
Jangan meremehkan sebersit niat pikiran, pikiran yang
melepaskan semua sampah batin dan kepulan asap hitam,
akan membawa cahaya kebahagiaan yang sangat cemerlang,
menyinari dunia sendiri, juga kemampuan untuk mencabut
akar penderitaan, maka itu “keyakinan” dan “tekad juga
disebut Bodhicitta. Cahaya cemerlang ini dan kebahagiaan
tanpa beban bukanlah bisa diperoleh oleh insan yang setiap
harinya cuma memikirkan ingin mendapatkan dan takut
kehilangan.

80 
 
Tidak menyia‐nyiakan pikiran ke dalam 
“tergesa‐gesa” 

Seorang praktisi yang yakin akan kekuatan Buddha,


maka takkan ada hal yang dapat membuatnya jadi
risau, apa pun yang terjadi yang penting terlahir ke
Alam Sukhavati, buat apa dirisaukan?
81 
 
Tidak ada satu pun hal yang dapat
menimbulkan kerisauan, tidak ada satu pun hal
yang mendesak

(Tidak menyia-nyiakan pikiran ke dalam


“tergesa-gesa”, barulah usaha dapat maksimal)

Di daerah Yan-chao ada seorang Bhiksuni yang bernama


Wu-guang, sudah belasan tahun beliau menyepikan diri dan
memiliki ketrampilan melatih diri yang sangat bagus, beliau
memiliki dua kalimat ceramah yang melukiskan secara
singkat kondisi batinnya, sangat bagus, singkat dan tepat,
sungguh sebuah tulisan yang menggambarkan kekuatan
keyakinan dan kekuatan tekad nan sempurna, beliau memakai
nada bicara yang ringan dan lembut berkata : “ Tidak ada hal
yang merisaukan, tidak ada hal yang mendesak”, betapa ini
merupakan kondisi batin yang sangat indah, setelah
mendengarnya jiwa raga pun terasa sangat sejuk.

Seorang praktisi yang yakin akan kekuatan Buddha,


percaya pada jiwa sejatinya, keyakinan yang telah sempurna,
maka takkan ada hal yang dapat membuatnya jadi risau, apa
pun yang terjadi yang penting terlahir ke Alam Sukhavati,

82 
 
buat apa dirisaukan? Terhadap segala yang ada di alam saha,
takkan ada kekhawatiran dan kemelekatan, maka takkan
merasa tegang dan tertekan, sehingga tak ada hal yang terasa
mendesak, yang penting mengerahkan usaha maksimal, yang
perlu diselesaikan, dengan sendirinya akan selesai dengan
hasil yang bagus, walaupun tergesa-gesa juga takkan lebih
cepat, tidak terburu-buru juga takkan lebih lambat, tidak
menyia-nyiakan pikiran ke dalam sikap tergesa-gesa, barulah
dapat menyelesaikan dengan usaha maksimal, dan dalam
kurun waktu singkat dan sempurna!

83 
 
Mengerahkan usaha maksimal untuk 
para makhluk 

Yang dimaksud dengan tak peduli lagi adalah tak


peduli dengan segala ketenaran dan keuntungan, tak
peduli lagi dengan untung rugi, perolehan dan
kehilangan.
84 
 
Dari pikiran tak berkondisi muncul pikiran
karuna --- tak peduli pada keuntungan dan
kerugian serta memperoleh dan kehilangan,
barulah dapat mengerahkan usaha maksimal
untuk para makhluk.

Ada orang yang salah paham tentang bertekad lahir ke


Alam Sukhavati, maka tak peduli lagi dengan alam saha,
maka semua tak perlu dikerjakan lagi. Kenyataannya
sungguh berbeda, yang dimaksud dengan tak peduli lagi
adalah tak peduli dengan segala ketenaran dan keuntungan,
tak peduli lagi dengan untung rugi, perolehan dan kehilangan,
yang penting hati merasa bersukacita, hati lapang,
mengerjakan apa saja dapat mengerahkan usaha maksimal
untuk bersumbangsih, takkan menyia-nyiakan pikiran untuk
memperhitungkan atau tegang dan risau, mengerjakan apa
saja senantiasa bergembira sambil mengerahkan usaha
maksimal, namun di hati merasa sangat luang dan tidak ada
yang dikerjakan, takkan kelelahan. Ibarat Bodhisattva
Avalokitesvara, Beliau dari “pikiran tak berkondisi muncul
pikiran karuna”, barulah dengan segenap kekuatan membantu
para makhluk untuk mencabut penderitaan dan memperoleh
kebahagiaan.

85 
 
Agar semua orang bersukacita 

Bunga anggrek walaupun telah pecah namun


tekadnya tidak menuruti bunga anggrek dan ikut
pecah, dia tetap bersukacita bagaikan terlahir ke
Alam Sukhavati, takkan emosi dan mati sia-sia di
alam saha.

86 
 
Tekad --- arah hati dan keseimbangan cara
pandang. (mengerti akan motivasi dan tujuan)

(Saya menanami bunga anggrek ini agar


semua orang bersukacita)

Bertekad lahir ke Alam Sukhavati, yang terpenting adalah


arah hati kita dan menyeimbangkan cara pandang kita, bukan
berarti kita harus melewati gaya hidup tertentu,
berpenampilan tertentu, atau harus melakukan sesuatu yang
telah ditentukan barulah disebut bertekad lahir ke Alam
Sukhavati. Ada sebuah kisah yang dapat membantu kita
untuk memahaminya : ada seorang Bhiksu menanami banyak
bunga anggrek, suatu hari ketika dia keluar, muridnya yang
tidak hati-hati memecahkan satu pot bunga yang begitu indah
dan berharga, muridnya ini sangat cemas jika gurunya pulang
nanti pasti akan memarahinya. Namun di luar dugaan ketika
sang guru pulang dan kemudian melihat pot bunga yang
pecah, dia hanya tersenyum. Sang murid bertanya pada sang
guru : “Mengapa anda tidak marah?” Guru menjawab : “Saya
menanami bunga anggrek adalah untuk memperindah
lingkungan agar semua orang bersukacita, bukannya untuk
hendak memarahi orang barulah saya menanami anggrek ini,
maka itu walaupun pecah juga tak perlu emosi!”

87 
 
“Benda” walaupun pecah, namun
“tekad”takkan pecah.

Senantiasa bagaikan menyatu, diri sendiri dan


semua insan berbahagia.

Kisah ini memberikan kesan mendalam bagiku, sebagian


orang bukan saja menanami anggrek, bahkan tidak mampu
mengendalikan diri akan sangat mempedulikan keberhasilan
dan kegagalan serta perolehan dan kehilangan dari benda ini,
begitu menyadari pot bunganya pecah, sehingga merasa
sangat kehilangan, tak peduli apakah bunga rumputnya layu,
atau dirusak oleh yang lain, atau gagal dalam ujian, atau anak
yang tidak menuruti perkataannya, semua ini akan
menimbulkan kerisauan dan kesedihan baginya, ini hanya
akan mati sia-sia di alam saha! Ucapan Bhiksu ini memang
benar adanya, “Saya bukan menanam anggrek untuk
menimbulkan amarah”, namun beliau sangat jelas pada
motivasi diri dan tujuannya, tekadnya adalah ingin membagi
kebahagiaan bersama semua orang, tekad untuk terlahir ke
Alam Sukhavati, yang paling berharga adalah beliau tetap
dapat mempertahankan tekad ini. Bunga anggrek walaupun
telah pecah namun tekadnya tidak menuruti bunga anggrek
dan ikut pecah, dia tetap bersukacita bagaikan terlahir ke
Alam Sukhavati, takkan emosi dan mati sia-sia di alam saha.

88 
 
Pertobatan --- bertemu dengan keadaan tak
menyenangkan, maka menciptakan lima jenis
sampah batin (mati sia-sia!)


Saya sendiri melakukan introspeksi diri dan merasa malu


tak sebanding dengan dirinya! Karena terkadang ketika
melakukan sebuah pekerjaan, tekad permulaan adalah terlahir
ke Alam Sukhavati, namun ketika dipertengahannya bertemu
dengan cobaan, mendadak mati sia-sia lagi di alam saha, lagi-
lagi menciptakan lobha, dosa,moha, keangkuhan dan
keraguan, lima jenis sampah batin ini. Sesungguhnya
haruslah memiliki tekad yang menyerupai tekad beliau, awal
dan akhir senantiasa menjaga kebahagiaan suci diri sendiri
dan insan lain, ketika berhadapan dengan keadaan yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan, tekadnya tetap
takkan mundur, takkan membiarkan diri sendiri dan insan
lain masuk ke dalam neraka amarah.

89 
 
Tekad tetap teguh 

Tak peduli bagaimana pun ujiannya --- tetap


bertekad terlahir ke Alam Sukhavati!

90 
 
Tak peduli bagaimana pun ujiannya --- tetap
bertekad terlahir ke Alam Sukhavati!


Jika dalam kehidupan keseharian, ketika anak anda


membantu cuci piring dan memecahkan piring, merusak
perlengkapan rumah, namun tekad anda untuk terlahir ke
Alam Sukhavati tetap tak tergoyahkan, dan mengajarinya
secara baik-baik, tidak emosi, tidak memarahi orang lain.

Ketika pulang dari tempat kerja bertemu dengan pencuri,


anda juga tetap masih bisa bertekad terlahir ke Alam
Sukhavati dan bersukacita mendanakan uang tersebut, tak
perlu merasa takut dan risau.

Bila suami mempunyai simpanan di luar, anda juga masih


tetap bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, takkan bertengkar
dengannya dan malah akan bersikap lebih baik padanya;
ketika memasak sampai gosong anda juga masih tetap
bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, bersukacita menyikat
sampai bersih kuali yang telah kehitaman.

Ketika teman anda salah paham padamu, anda juga masih


tetap bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, tidak merasa
bersedih hati, karena Buddha Amitabha memahami dirimu.
91 
 
Jika hari ini anda menikmati menu makanan istimewa,
anda juga masih tetap bertekad terlahir ke Alam Sukhavati,
takkan karena kerakusan makan sehingga mati sia-sia di alam
saha.

Kekasihmu memperlakukan dirimu dengan baik, anda


juga masih tetap bertekad terlahir ke Alam Sukhavati,
memahami bahwa Buddha Amitabha akan lebih baik pada
dirimu dan selamanya takkan berubah hati Nya. Dengan
demikian barulah dalam seketika juga memperoleh
kebahagiaan, bila tidak, menderita juga hanya akan sia-sia
saja, emosi juga hanya akan sia-sia saja, selain mati sia-sia
juga takkan memperoleh apa-apa, lebih baik mengubah mati
sia-sia di alam saha menjadi terlahir ke Alam Sukhavati!

92 
 
Selamanya bersukacita menyelamatkan semua 
makhluk. 

Semoga setiap saat diriku tiada rintangan

Buddha Amitabha beserta para makhluk suci lainnya senantiasa datang


menjemput

Dalam sekejab meninggalkan dunia lima kekeruhan terlahir ke Alam


Sukhavati

Selamanya bersukacita menyelamatkan semua makhluk.

93 
 
Kekuatan tekad bertambah teguh, takkan ada
rintangan.

Jika kita dapat melatih dalam kehidupan keseharian untuk


membangkitkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati melafal
Amituofo, saat menjelang ajal dengan sendirinya tekad akan
kuat dan takkan ada rintangan. Anda sekalian tentunya sangat
mengenal “Gatha Mengikrarkan Tekad”, yakni yang sering
dilafal dalam kebaktian di vihara :

Semoga saat ajalku tiba tiada rintangan


Buddha Amitabha beserta makhluk suci lainnya datang
menjemput
Dalam sekejab meninggalkan dunia lima kekeruhan
terlahir ke Alam Sukhavati
Kemudian kembali lagi ke alam saha menyelamatkan
yang lainnya

Kalimat pertama : “Semoga saat ajalku tiba tiada


rintangan”, boleh juga dikatakan sebagai “semoga setiap saat
diriku tiada rintangan”, yang disebut dengan rintangan adalah
khayalan kita, kemelekatan, dan rintangan yang kita ciptakan
sendiri, jika ingin “tiada rintangan” maka kita sendiri harus
memutuskan untuk melepaskan dan berlapang hati.
94 
 
Kalimat kedua : “Buddha Amitabha beserta makhluk suci
lainnya datang menjemput”, untuk mengingatkan diri sendiri,
kalimat ini selalu saya lafal menjadi “Buddha Amitabha
beserta makhluk suci lainnya senantiasa datang menjemput”,
yang juga berharap agar Buddha Amitabha beserta makhluk
suci lainnya setiap saat terjalin dengan hatiku, setiap saat
menuntun diriku.

Kalimat ketiga : “Dalam sekejab meninggalkan dunia lima


kekeruhan terlahir ke Alam Sukhavati”, semoga pikiranku
dengan cepat dapat menyingkirkan semua sampah batin,
dalam waktu singkat dapat melepaskan diri dari niat jahat,
kembali pada jiwa sejati yang suci dan setiap saat dapat hidup
dalam kebahagiaan Alam Sukhavati. Barulah dapat
“Kembali lagi ke alam saha menyelamatkan yang lainnya”
dan juga “selamanya bersukacita menyelamatkan para
makhluk”, takkan kelelahan, dan takkan kejenuhan.

Semoga setiap saat diriku tiada rintangan


Buddha Amitabha beserta para makhluk suci lainnya senantiasa
datang menjemput
Dalam sekejab meninggalkan dunia lima kekeruhan terlahir ke
Alam Sukhavati
Selamanya bersukacita menyelamatkan semua makhluk.

95 
 
Gatha Pelimpahan Jasa

96 
 
Daftar Pustaka
「枉死」變「往生」  
http://book.bfnn.org/books/0602.htm

97 
 

Anda mungkin juga menyukai