Kutipan Ceramah Master
Chin Kung Oktober-Desember
2015
Dikutip Dari :
Judul :
二零一四淨土大經科註
www.smamituofo.blogspot.com
2
Daftar Isi
Hal
Kutipan Ceramah Master Chin Kung November 2015…...36
01 November 2015………………………...………………37
02 November 2015……………………………………...…48
04 November 2015………………………………...………50
08 November 2015……………………………..………….51
09 November 2015…………………………...……………56
13 November 2015……………………………...…………61
16 November 2015…………………………………...……66
18 November 2015………………………………….……..69
20 November 2015………………………………….……..72
24 November 2015……………………………….………..78
5
Aliran Tanah Suci (Aliran Sukhavati) praktis dan mudah, dalam
mencapai kesempurnaan (KeBuddhaan) itu dibagi atas dua tahapan, yang
pertama adalah terlahir ke Alam Sukhavati, tahapan kedua adalah mencapai
KeBuddhaan di Alam Sukhavati.
Untuk menghentikan niat pikiran yang bermunculan adalah tidak mudah, dari
ribuan miliar jumlah praktisi tidak ditemukan satupun. Tetapi hal ini jadi
gampang bila sudah berada di Alam Sukhavati, asalkan anda dapat
membangkitkan keyakinan maka dirimu dan Buddha Amitabha akan saling
terjalin; selanjutnya adalah anda bersedia melafal Amituofo, agar lafalan
Amituofo ini berkesinambungan tak terputus, Amituofo, Amituofo, Amituofo,
sepatah demi sepatah sambung menyambung, baik mengeluarkan suara
maupun tidak bersuara, melafalnya di dalam hati juga boleh.
Di Alam Sukhavati takkan kelihatan ada jalanan-jalanan, juga tidak ada toko-
toko pedagang, juga tidak ada para petani yang bercocok tanam. Lalu kita jadi
terpikir, kalau mau makan bagaimana? Sutra memberitahu pada kita bahwa
segala keperluan hidup akan terwujud sesuai dengan keinginan, muncul dan
lenyap hasil jelmaan.
Maka itu Alam Sukhavati boleh dikatakan sebagai Maha ViharaNya Buddha
Amitabha, sebuah Maha Vihara yang amat langka. Segalanya terwujud sesuai
6
dengan yang diinginkan, segala sesuatu muncul dan lenyap dengan sendirinya,
tidak perlu ada mesin yang menjalankannya, begitu niat pikiran timbul maka
apa yang diinginkan langsung muncul keluar.
Bila kita ingin makan sesuatu, maka begitu hati berpikir, maka hidangan
tersebut langsung muncul di atas meja; setelah selesai menyantapnya, ketika
tidak menghendakinya lagi maka benda-benda tersebut akan lenyap dengan
sendirinya tanpa meninggalkan bekas, tidak perlu mencuci piring dan
mangkok.
7
Di
D dalam S Bab Bodhissattva Mahhasthamaprrapta
Surangamaa Sutra “B
Melafal Nam ma Buddhha Dengan n Sempurnna Tanpaa Rintangaan”, sutraa ini
mennjelaskan bahwa
b Boodhisattva Mahastham
M maprapta pada
p masaa lampau kkalpa
yanng tak terhiingga, berttemu denggan Buddha Cahaya Tanpa Battas, dalam satu
kalppa besar pada
p gata yang muncul kee dunia seecara
waktuu itu, ada 12 Tathag
bertturut-turut.
Boddhisattva Mahastham
M ngan 12 Taathagata yaang merupaakan
maprapta beertemu den
maan dari Buddha Amitabhaa yang mengajariny
jelm m ya “Samaadhi Pelaffalan
Ammituofo“. Maka itu U Upasaka Xiia Lian-ju memberitahukan paada kita baahwa
Boddhisattva Mahastham
M maprapta merupakan
m n Guru Seesepuh Aliiran Sukhaavati
yanng pertamaa di Dharmmadhatu, Dharmadha
D atu adalah alam semesta. Menggapa
demmikian? Kaarena Bodhhisattva Maahasthamaaprapta merupakan prraktisi perttama
yanng berhasil melatih Saamadhi Pelafalan Am
mituofo.
Seddangkan Bodhisattva
B a Samantaabhadra merupakan
m n Guru Seesepuh Aliran
Sukkhavati yan
ng pertam
ma di Alam m Saha. Ketika
K Budd dha Sakyaamuni perttama
kalii membabaarkan “Avaatamsaka Sutra”,
S madhi.
sutrra ini dibabbarkan di ddalam sam
Padda bagian akhir pemmbabaran “Avatamsaka Sutra””, yakni ““Bab Sudhhana
Kum mara menggunjungi 53 insan den
ngan karakkter yang bberbeda”, ““Sepuluh teekad
Boddhisattva Samantabh
S hadra diarah
hkan kemb bali ke Alaam Sukhavvati”, maka itu
8
Bodhisattva Samantabhadra merupakan Guru Sesepuh Aliran Sukhavati yang
pertama di Alam Saha.
Pada waktu itu Master Hui Yuan mengandalkan “Sutra Usia Tanpa Batas”,
sementara “Amitabha Sutra” dan “Amitayurdhyana Sutra” masih belum
diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin, jadi waktu itu sutra yang tersebar
hanyalah “Sutra Usia Tanpa Batas”. Versi terjemahan “Sutra Usia Tanpa
Batas” yang dipakai waktu itu adalah hasil terjemahan pada masa Dinasti Han.
123 praktisi tersebut semuanya berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, tidak ada
satupun yang ketinggalan, maka itu Master Hui Yuan merupakan Guru
Sesepuh Aliran Sukhavati yang pertama di Tiongkok.
Dari Tiongkok Aliran Sukhavati lalu menyebar ke Korea dan Jepang. Saat itu
banyak praktisi Jepang yang datang ke Tiongkok untuk mendalami Ajaran
Sukhavati, mereka berguru pada Master Shan Dao, jadi murid Master Shan
Dao itu merupakan yang paling banyak, ketika pulang ke Jepang mereka
mendirikan aliran-aliran sehingga keseluruhannya ada 13 aliran.
9
Kehidupan manusia bukan hanya satu kehidupan ini saja, selama
kelahiran demi kelahiran tersesat di dalam lingkaran tumimbal lahir, berusaha
mencari jalan keluar namun sayangnya selalu gagal. Dalam kehidupan ini bisa
bertemu dengan Pintu Dharma Tanah Suci, anda sungguh beruntung sekali!
Tetapi sebagian praktisi setelah bertemu dengan pintu Dharma ini lalu
bagaimana?
Karma buruk yang dia perbuat ini lebih berat dari dosa apapun, bersikap
munafik berpura-pura mendukung Buddha Dharma padahal tindakannya
adalah merusak Buddha Dharma, sehingga banyak orang jadi hilang
keyakinannya terhadap Buddha Dharma, memutuskan jiwa kebijaksanaan
Dharmakaya para makhluk, akibatnya jatuh ke Neraka Avici.
Hari ini kita lihat, apakah orang begini ada atau tidak ada? Ada, bukan hanya
ada bahkan amat banyak. Apakah bisa dinasehati? Tidak bisa karena mereka
sudah tersesat amat mendalam, tidak bisa kembali ke jalan yang benar.
Praktisi sejati itu jumlahnya tidak banyak, terutama Aliran Sukhavati, praktisi
yang belajar dengan kesungguhan hati dan berhasil terlahir ke Alam Sukhavati
mencapai KeBuddhaan, memberikan kepada semua makhluk manfaat yang
sesungguhnya, ini adalah nyata adanya.
10
Kapan anda baru dapat keluar? Makhluk yang jatuh ke alam penderitaan, baru
keluar sekejab saja sudah masuk kembali lagi. Memiliki kesempatan terlahir di
alam manusia adalah berkat pelatihan diri selama kalpa yang tak terhingga,
jika tidak memiliki pelatihan diri selama kalpa yang tak terhingga, mana
mungkin bisa begitu mudah anda bertumimbal lahir ke alam manusia!
Setelah datang ke alam manusia lalu bagaimana? Orang yang tersesat lebih
banyak, sedangkan yang tercerahkan hanya sedikit. Terutama hidup di
lingkungan masa kini, dari dalam diri ada unsur lobha, dosa, moha dan
kesombongan yang tidak dilenyapkan, mementingkan diri sendiri. Sementara
di luar ada godaan dari tujuh perasaan (sukacita, marah, sedih, senang, suka,
benci dan nafsu keinginan) dan Panca Kamah (kegemaran akan harta benda,
rupa, ketenaran, makan dan tidur). Maka itu begitu gampangnya jatuh kembali
ke alam penderitaan, sungguh mengerikan! Ini tidak boleh tidak diketahui.
Kita menganggap kehidupan yang semu ini sebagai yang nyata adanya, semua
ini sudah tersesat, mengikuti begitu saja ke mana arus membawa. Datang ke
dunia ini adalah ibarat menghirup sehela udara segar, lalu begitu membalikkan
badan sudah jatuh kembali ke alam penderitaan, para Buddha dan Bodhisattva
memandang hal ini sebagai makhluk yang sungguh kasihan.
11
Bahkan sama sekali tidak menganggap bahwa perkataan Buddha itu adalah
nyata adanya, meskipun tidak menentangnya namun di dalam hatinya masih
segudang tanda tanya, beginilah sehingga penyakit muncul dari sini. Lalu apa
yang harus dilakukan?
Ketika permulaan kami meninggalkan keduniawian, ada seorang
Bhiksu senior yang mengatakan padaku, agar saya melepaskan niatku belajar
ajaran sutra, katanya begitu, “Tidak ada gunanya kamu belajar ajaran sutra,
tidak bisa cari uang, nanti bisa kelaparan”.
Jadi harus belajar apa? Upacara-upacara ritual, baru bisa mendatangkan uang.
Saya mengatakan padanya bahwa saya menjadi Bhiksu tujuannya bukan untuk
cari uang, tetapi oleh karena Ajaran Buddha itu sungguh bagus dan saya amat
bersukacita memperoleh kesempatan ikut menyebarluaskan Buddha Dharma,
ini adalah hal yang bagus sekali, betapapun kesulitan yang harus dihadapi juga
tak masalah.
Siswa Buddha memang hanya boleh memiliki tiga helai jubah dan satu patra,
makan sehari satu kali, berteduh di bawah pohon, bukankah keadaan kita
sekarang sudah amat lumayan dibandingkan jaman dulu? Kita memiliki
sebuah rumah mungil tempat berteduh dari angin dan hujan, makanan yang
dapat mengganjal perut, pakaian pelindung dari kedinginan, sudah cukup, yang
lainnya jangan mau lagi.
Sepanjang hidup mengingat ajaran para terdahulu, menfokuskan diri pada satu
Pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya berkesinambungan untuk jangka
panjang, berbahagia dalam Dharma. Seperti yang diucapkan Konfusius benar
adanya, yakni “Mempelajari ajaran yang memberi manfaat bagi diri sendiri
dan orang banyak, lalu dapat mengamalkannya dalam bentuk tindakan nyata,
bukankah ini amat membahagiakan?”, inilah yang dimaksud di dalam Ajaran
Buddha sebagai memperoleh kebahagiaan dalam Dharma.
13
Vihara masa kini lambat laun tampak seperti berubah jadi toko bisnis, masalah
ini amat parah. Praktisi yang benar-benar membangkitkan niat, yang
mengorbankan diri sendiri demi orang banyak, maka harus menfokuskan diri
pada ajaran sutra. Guru sudah tiada, tetapi metode atau cara masih ada, asalkan
kita melatih diri sesuai dengan metode ini, juga bisa mencapai pencerahan.
Harus yakin pada metode yang satu ini, andaikata anda mau berhasil maka
“menfokuskan diri pada satu Pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya
berkesinambungan untuk jangka panjang”, sepanjang hidup mengingat kalimat
ini.
Hari ini ada seorang tabib senior yang datang dari Beijing, beliau
memberitahukan pada kita bahwa penyakit yang diderita orang jaman sekarang
telah bertambah 10x lipat lebih daripada orang tempo dulu. Darimana
munculnya penyakit? Dari makanan dan minuman. Kini makanan yang
dikonsumsi tidak membawa rasa aman, mengapa demikian? Permukaan tanah
sudah tercemar. Buah dan sayur yang ditanam tampaknya besar dan cantik,
sedap dipandang mata, tapi tidak ada kandungan gizinya.
Para ilmuwan melakukan penelitian, ternyata buah dan sayur tempo dulu
meskipun kecil-kecil tapi mengandung nutrisi yang sangat besar, sedangkan
buah dan sayur jaman sekarang nutrisi yang dikandungnya hanya sepersepuluh
saja dibandingkan dengan buah dan sayur jaman dulu yang kecil-kecil. Buah
dan sayur masa kini tidak bergizi.
Tanah sudah tercemar dan rusak, sumber air juga sudah rusak, maka itu anak-
anak sekarang, masih usia kecil sudah menderita beragam penyakit aneh-aneh,
14
yang tidak ada obatnya. Bila pokok bahasanku sudah sampai pada dokter,
maka ini sungguh mengerikan! Jaman sekarang tidak boleh jatuh sakit, dokter
takkan menyembuhkan penyakit pasien, dokter itu cari uang, jika dia
menyembuhkan penyakitmu maka anda takkan datang berobat lagi dan
penghasilan si dokter jadi berkurang, jadi dia akan mengulur waktu, dengan
cara ini mencari untung dari dirimu, dunia apa ini!
Kita mendengar dari orang tua bahwa di dalam masyarakat Tiongkok tempo
dulu, ada dua profesi yang paling dihormati, yakni yang pertama adalah kaum
terpelajar, yang kedua adalah dokter. Kenapa dua profesi ini begitu dihormati?
Karena kaum terpelajar dapat menyelamatkan dunia dan dokter dapat
menyelamatkan nyawa manusia.
Kaum terpelajar dapat mengajar, yang disebut dengan pelajar miskin, jaman
dulu tidak mempersoalkan biaya sekolah, jika mematok harga tertentu bisa
berubah jadi transaksi jual beli, maka sekolah jadi toko bisnis. Jadi prilaku
mulia orang tempo dulu sungguh sulit diperoleh.
Guru mengajar murid takkan meminta biaya sekolah, lalu bagaimana dengan
kehidupan sang guru? Orangtua murid pada saat panen atau hari perayaan akan
mengantar sedikit persembahan buat guru, bagi keluarga miskin maka tak
perlu. Ada juga keluarga yang amat kesusahan, saat guru memiliki kelebihan
uang maka akan menyumbang kepada muridnya. Meskipun profesi mengajar
itu susah dan miskin, tetapi dihormati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Maka itu mengapa kedua profesi di atas dihormati oleh masyarakat.
16
“Karir Buuddha”, Buddha
B haanya menggerjakan satu
s hal yakni
y
menndidik, dengan perkkataan lainn adalah membantu
m para makhhluk menccapai
penncerahan dan
d menem mukan kembali Jiw wa KeBuddhaannya. Jadi Budddha
hannya memiliiki satu hall ini saja yaang harus dikerjakan
d n.
Kutipan Ceramah
C M
Master Chinn Kung 199 Oktober 2015
2
17
Baru-baru ini ada beberapa praktisi yang kami kenal telah meninggal dunia,
sejak akhir tahun lalu hingga pertengahan tahun ini, ada sekitar 5 atau 6 orang.
Kami berpesan padanya, asalkan melepaskan semua kemelekatan,
menfokuskan pikiran melafal Amituofo bertekad lahir ke Tanah Suci
Sukhavati, setiap orang pasti dapat ke sana; untuk terlahir ke Alam Sukhavati
tidaklah sulit, asalkan membangkitkan keyakinan benar dan tekad benar,
melafal Amituofo baik satu hingga sepuluh lafalan juga bisa terlahir ke Alam
Sukhavati.
Saya dengar kabar bahwa diantara mereka itu ada yang semasa hidupnya
melakukan karma buruk, karma buruk ini dapat merintangi usahanya terlahir
ke Alam Sukhavati, jadi harus bagaimana? Sebelum ajal menjemput harus
memperbanyak lafalan Amituofo, menempatkan karma buruk di satu sisi dulu,
jangan dipedulikan, jangan memikirkannya; begitu teringat maka rintangan
muncul di hadapan, sehingga tidak bisa terlahir ke Alam Sukhavati, jadi tidak
boleh dipikirkan!
Segala sesuatu muncul dari pikiran. Yang paling penting sekarang adalah
sebersit niat pikiran saat kini, yang lalu sudah berlalu, di dalam Sutra Intan
disebutkan bahwa baik pikiran masa lampau, masa sekarang dan masa yang
akan datang juga tidak bisa dipegang karena pikiran kita selalu berubah-ubah,
maka itu sebersit niat pikiran saat kini adalah sebegitu pentingnya, jangan
biarkan sebersit niat pikiran buruk ini memancing keluar seluruh niat buruk
masa silam, kerugian ini bisa besar sekali.
18
Oleh karena perbuatan jahat anda masih berada di dalam pikiran anda, anda
belum menghapusnya, jadi masih ada. Tetapi bila pikiran anda dipenuhi
lafalan Amituofo, selain sepatah Amituofo tiada lagi yang lain, maka semua
karma buruk akan tergusur dari pikiran anda.
Tidak memikirkan masa mendatang juga tidak memikirkan masa silam, jadi
hanya memikirkan saat kini, saat kini memikirkan apa? Memikirkan Alam
Sukhavati, memikirkan Buddha Amitabha, memikirkan bahwa saya sudah
yakin benar, saya juga sudah bertekad benar, saya benar-benar berniat terlahir
ke Alam Sukhavati, inilah yang harus kita pikirkan, yang lainnya tidak patut
kita pikirkan.
Dalam melewati kehidupan, ada yah bagus, tidak ada juga bagus; ada, tidak
menyimpannya di hati, tidak ada, juga takkan menyimpannya di hati. Ketika
berkunjung ke luar negeri, saya hanya membawa satu koper yang berisi
beberapa stel pakaian ganti saja. Yang lainnya tidak mau lagi, tak terpikir lagi,
ini baru leluasa.
19
Di dalam ketulusan takkan ada keraguan, takkan ada bentuk-
bentuk pikiran, takkan ada khayalan, hanya ada sepatah Amituofo yang dilafal
berkesinambungan tak terputus. Kondisi di luar, janganlah ikut campur dan
mendengarnya.
Jaman sekarang dunia sudah diliputi kekacauan, siluman, mara dan setan jahat
lainnya banyak sekali, menyamar sebagai Buddha dan Bodhisattva, inilah yang
disebut dengan aliran sesat. Sekarang aliran sesat sudah terlampau banyak,
siapa saja yang jadi pengikutnya? Yakni mereka yang percaya sama ucapan
setan.
Apa yang digunakan aliran sesat untuk menyebarkan ajaran sesatnya? Yakni
dengan perantara setan, setan jahat menyamar sebagai Buddha dan Bodhisattva,
atau menyamar sebagai insan suci dan bijak, mereka datang mengajarimu,
tujuan akhir adalah mengantarmu ke dunia Mara.
Anda sendiri tidak mengerti, dengan ikhlas menerima begitu saja daya
pikatnya, setelah jatuh ke dunia Mara barulah menyesal, sesal kemudian tiada
gunanya.
Di dalam Buddha Dharma juga ada kekuatan gaib, bahkan kekuatan gaib yang
maha, tetapi Buddha dan Bodhisattva takkan menggunakan kekuatan gaib
untuk menyelamatkan para makhluk. Lalu cara apa yang digunakan Buddha
untuk menyelamatkan para makhluk? Dengan menggunakan ajaran sutra,
membabarkan Dharma kepadamu, menyampaikan kebenaran Hukum Karma
dan etika moral, sehingga pada akhirnya anda bisa menemukan kembali Jiwa
Sejati sendiri, ini barulah fakta yang sesungguhnya, takkan mengelabui
manusia.
20
Semua makhluk memiliki Jiwa KeBuddhaan, setiap makhluk memiliki
kebijaksanaan dan rupa kebajikan yang sama dan setara dengan Tathagata.
21
Kesabaran itu harus dilatih, jika tidak bersabar maka tidak bisa
berhasil. Dari kisah Master Hai Xian ada diceritakan tentang adik
seperguruannya yang bernama Hai Qing, pada usia 80 lebih wafat,
meninggalkan tubuh relik yang masih utuh, hingga kini tubuh relik ini masih
ada di sana, Ksanti Paramita atau kesabaran yang dilatih oleh Master Hai Qing
patut mendapat pujian!
Master Hai Qing memberikan teladan dalam bentuk tindakan nyata, sepanjang
hidupnya hal-hal yang melatih kesabarannya terlampau banyak, dimana orang
lain tidak bisa mentolerirnya, semuanya dihadapi dengan sabar olehnya. Di
hati beliau semua orang adalah orang baik, segala hal adalah hal yang baik,
memukuli dan memarahiku juga adalah hal yang baik. Iri hati, benci dan
menghalangiku, bahkan sampai melukaiku, mereka itu adalah orang baik, juga
adalah hal yang baik.
Master Hai Qing juga tidak mengenal aksara, sejak kecil sudah meninggalkan
keduniawian. Beliau terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan.
Jasad beliau dimasukkan ke dalam gentong (kendi air besar yang terbuat dari
tanah liat) dalam posisi duduk bersila selama enam tahun, ketika tutup gentong
dibuka, jasad beliau masih awet bahkan jubahpun masih utuh. Kemudian
22
seluruh jasadnya dilapisi emas, dipuja di Aula Vajra, di vihara mereka ada aula
mungil yang disebut Aula Vajra.
Master Hai Qing memperlihatkan pada kita Ksanti Paramita, tiada yang tidak
bisa disabarin.
Apa yang dimaksud dengan klesa (kekotoran batin)? Yaitu lobha (ketamakan),
dosa (amarah/kebencian), moha (kebodohan), kesombongan dan
kecurigaan/keraguan. Bila muncul kekotoran batin, maka ini adalah salah,
sebaliknya yang harus dibangkitkan adalah prajna (kebijaksanaan). Oleh
karena kebijaksanaan dapat membantu semua makhluk, yakni mendidik para
makhluk.
Apa yang diajarkan? Yakni mengajari agar setiap insan dapat melewati
kehidupan yang bahagia, sepanjang hidup penuh dengan sukacita dalam
Dharma. Ke mana harus mencarinya? Di dalam Buddha Dharma Mahayana.
Andaikata di dalam Buddha Dharma Mahayana tidak ada hal ini, bagaimana
bisa memikat begitu banyak praktisi datang mempelajarinya? Bagus sekali!
23
Pakaian hanya untuk melindungi tubuh dari hawa dingin, makanan asalkan
bisa mengenyangkan sudah cukup, jangan tamak, rumah mungil asalkan bisa
melindungi dari angin dan hujan maka sudah cukup, anda akan memperoleh
pembebasan besar. Manusia yang tahu merasa cukup baru bisa mencapai
KeBuddhaan.
Justru dia tidak tahu bahwa kehidupan macam begini adalah begitu
membahagiakan, batin tiada tekanan takkan ada kekhawatiran, tiada kerisauan,
takkan ada khayalan, juga takkan ada bentuk-bentuk pikiran, menurutmu
betapa bahagianya badan sehat dan kuat, ragam penyakit takkan muncul.
Master Hai Xian telah memperlihatkan teladan pada kita, dengan usia 112
tahun masih memanjat pohon, di depan vihara mereka ada sebatang pohon
Persimmon, ketika umat berdatangan, beliau akan memanjat ke atas pohon
untuk memetik buah Persimmon buat dibagikan kepada semuanya.
24
Saat panen tiba, selain diperuntukkan bagi penghuni vihara, vihara mungil
tersebut hanya dihuni sekitar 4 atau 5 orang saja, buah panen takkan bisa
dihabiskan semuanya, jadi diberikan kepada korban bencana di seluruh
pelosok, di wilayah mana yang dilanda bencana kekurangan pangan, maka
mereka akan mengirimnya ke sana.
Mereka takkan menjual hasil panen untuk diuangkan, juga takkan diuangkan
untuk memperindah vihara sendiri atau untuk keperluan vihara, Master Hai
Xian takkan memikirkannya. Asalkan gubukku ini bisa melindungiku dari
angin dan hujan maka sudah cukup, tidak perlu memperluasnya lagi.
25
Segala seesuatu yaang mengaalami perrubahan adalah berrsifat
sem
mentara, buukanlah keenyataan. Bila senanntiasa dappat membaangkitkan pola
pikiir sedemik
kian, makka dapat menuruti
m k
kehendak p
para makhhluk, terhaadap
segala sesuatu
u takkan adda lagi kem
melekatan,, ada yah bagus;
b tidakk ada yah juga
baggus.
26
Bila anda telah memahami segala fenomena yang ada di depan mata, ini
hanyalah sebuah mimpi, buat apa begitu serius? Anda menganggapnya begitu
nyata, ini sudah salah, setelah mimpi berlalu, takkan mungkin kembali lagi.
Jangka waktu mimpi tidaklah panjang, meskipun seratus tahun hanyalah satu
petikan jari saja. Kapan anda baru menyadarinya? Ketika anda menginjak usia
lanjut, 80 atau 90 tahun barulah akan menyadarinya. Waktu masih muda
takkan menyadarinya, kondisi batin begini, orang usia 30 tahun tidak bisa
memahaminya, namun orang usia 80 tahun, anda bilang padanya, dia akan
menganggukkan kepala, dia mengakuinya.
Sepanjang hidup hanyalah sebuah mimpi, tidak ada satupun yang nyata, tidak
ada satupun benda merupakan milik sendiri, apa yang dapat anda peroleh,
sesungguhnya apapun tidak anda peroleh. Karena memang apapun tidak bisa
diperoleh, mengapa tidak melatih diri saja? Takkan berseteru dengan semua
orang dan makhluk lainnya, juga takkan berseteru dengan seluruh persoalan.
27
Kita berada dalam mimpi yang sama, ibarat menyetel siaran televisi ke saluran
yang sama, kita berada dalam gambar tayangan yang serupa. Tetapi gambar
tayangan ini hanya sekejab saja sudah berganti, jadi bukanlah nyata adanya.
Hari demi hari terus berlalu, masa lalu tidak mungkin bisa diraih kembali.
Apakah detik yang telah berlalu akankah dapat kembali lagi? Tidak mungkin
bisa kembali lagi. Dalam sedetik ini apa yang bisa anda peroleh? Apapun tidak
dapat diperoleh.
Tidak dapat menguasainya, tidak bisa memilikinya, maka itu niat pikiran yang
ingin memiliki itu harus dihapus, itu adalah khayalan, niat begini hanya akan
menciptakan karma buruk, adalah kesalahan.
Mimpi indah, mimpi yang terasa begitu jauh, ada di mana? Di Alam Sukhavati,
penduduk Alam Sukhavati mempunyai usia tanpa batas, segala sesuatu di
Alam Sukhavati takkan mengalami perubahan, takkan ada muncul dan lenyap.
Penduduk Alam Sukhavati memiliki rupa yang mirip dengan Buddha
Amitabha, dengan tubuh yang memiliki 32 tanda Buddha.
Saya telah belajar Ajaran Buddha selama 64 tahun, 30 tahun awal saya masih
memiliki keraguan pada Ajaran Sukhavati, tetapi 30 tahun akhir, saya telah
28
meyakini sepenuhnya, saya melepaskan seluruh ajaran sutra, menfokuskan diri
menceramahkan “Sutra Usia Tanpa Batas”, menfokuskan diri pada sepatah
Amituofo. Mengapa demikian?
Saya tahu manfaat dari Alam Sukhavati, kalian belum mengetahuinya, anda
masih mendambakan dunia ini. Harta benda, rupa, ketenaran dan keuntungan
di dunia ini, anda masih belum bisa melepaskannya, maka hari-hari anda di
dunia ini masih begitu panjangnya, pelan-pelan saja melewatinya!
Sedangkan kami sebentar lagi akan pergi, bagaimana mungkin bisa berseteru
denganmu? Hanya bisa membantumu agar bisa berhasil, takkan
menghalangimu. Anda begitu mendambakan ketenaran dan keuntungan, maka
seluruhnya kami berikan pada anda, membantu anda supaya bisa berhasil
memperolehnya, anda begitu gemar akan harta benda, rupa, ketenaran,
makanan dan tidur, Panca Kamah ini, juga akan diberikan seluruhnya kepada
anda, kami tidak menginginkan apa-apa.
29
Jika belum melepaskan berarti anda masih belum jelas memahaminya, bila
benar-benar telah memahaminya, siapa yang sudi begitu bodohnya berada di
dunia ini menjalani siksaan?
Ini telah menjadi bagian dari kehidupan kita, di dunia ini, karir dokter takkan
ada lagi. Setiap insan menggunakan pikiran untuk menyeimbangkan tubuh
jasmani, menyembuhkan penyakit, maka itu obat-obatan tidak diperlukan lagi,
ini adalah hal yang bagus, bahkan dapat diwujudkan.
Hari ini kita mengetahui, niat pikiran apa yang terbaik? Amituofo, Buddha
Amitabha adalah kebijaksanaan tanpa batas, usia tanpa batas, kesehatan tanpa
batas, anda harus percaya! Bila anda tidak percaya maka juga tak berdaya, bila
anda yakin padaNya, maka keyakinan ini akan membantu anda satu bagian,
bila anda yakin sepenuhnya, maka obat-obatan sudah tidak dibutuhkan lagi.
Orang yang berbuat jahat itu banyak kategorinya, yang bisa
dinasehati haruslah dibimbing, yang tidak sudi dinasehati janganlah
mencampuri urusannya, mengapa demikian? Orang yang tidak sudi
dinasehati, ini dikarenakan rintangan karmanya mendalam dan berat,
dia akan membencimu, dia akan mengutuk dan memarahimu, dengan
demikian anda telah menjalin permusuhan dengannya.
Jika permusuhan sudah dijalin maka selanjutnya adalah problema besar,
permusuhan ini akan dibawa hingga kelahiran‐kelahiran berikutnya,
tiada ujungnya. Maka itu hendaknya kita melatih kesabaran, takkan
menjalin ikatan permusuhan dengan orang lain.
Harus bisa bersabar, dengan bersabar barulah kemajuan batin bisa diraih.
Jika tidak bisa bersabar, berseteru dengan orang lain, mau menang
berdebat dengan orang lain, ini bukan hal yang bagus. Hal ini amat
berpengaruh pada berhasil atau gagalnya keberhasilan sepanjang hidup,
maka itu tidak boleh tidak diketahui.
31
menghalangiku, ini dikarenakan dia tidak memahami diriku, andaikata
dia memahami diriku, dia pasti akan bersukacita melihatku. Jadi mana
boleh menyalahkannya?
Dia telah membantuku mengeliminasi rintangan karma. Pada kehidupan
ini telah belajar Ajaran Buddha, karma buruk yang diperbuat agak
berkurang, tetapi pada kelahiran‐kelahiran lampau karma buruk yang
ditimbun adalah tak terhingga dan tanpa batas, orang‐orang ini telah
membantuku menghapus karma burukku yang berat, saya semestinya
berterimakasih, pasti takkan ada perseteruan, takkan ada balas dendam,
takkan ada kritikan, semua ini kami terima dengan ikhlas, kami
menerimanya di dalam sepatah Amituofo, inilah praktisi pelafal
Amituofo.
32
Master Hai Xian selalu berkata jangan belok tapi jalanlah
lurus terus ke depan, sepatah Amituofo dilafal terus menerus, jangan
belok, belok berarti mengabaikannya, mengganti melatih Pintu Dharma
lainnya. Pintu Dharmanya adalah sepatah Amituofo, sepatah demi
sepatah dilafal berkesinambungan, siang malam takkan melupakannya.
Beliau bekerja di ladang, menanami bahan pangan, sayur, buah dan
pohon, maka itu pekerjaannya tidak menghalanginya untuk melafal
Amituofo, melafal Amituofo juga tidak menghalangi pekerjaannya, dia
tidak perlu berpikir.
Hari ini yang paling penting adalah menjadikan melafal Amituofo itu
menjadi kebiasaan kita. Mengapa tidak bisa menjadi kebiasaan? Oleh
karena tekad yang tidak bulat, menganggap hidup kita di dunia ini
masih lama, ini sudah salah.
Dharma kepada kita, menunjukkan kepada kita bahwa kehidupan
manusia begitu tidak kekalnya, bilang pergi langsung pergi buat selama‐
lamanya.
Ada jodoh maksudnya ada kesempatan, maka anda akan melakukannya
dengan lancar dan berhasil; sebaliknya tidak ada jodoh maka takkan
berhasil, dipaksakan juga hanya akan menghabiskan waktu saja, belum
tentu ada hasilnya.
34
mewujudkan pekerjaan yang menuruti jodoh tersebut sehingga lancar
dan berhasil.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 30 Oktober 2015
35
36
Vihara paada tempoo dulu, Mr.Fang
M Doong-mei memberitah
m huku
bahhwa dua ratus
r tahunn yang lallu, tidak ada
a satupuun yang tidak
t memmberi
ceraamah Dhaarma. Apa yang diceeramahkann? Yakni sesuai s denggan kebutuuhan
massyarakat seetempat, appa yang inngin dipelajjari oleh penduduk setempat, maka
m
paraa Bhiksu-Bhiksuni vihara inii akan meenjelaskan sutra ataau sastra yang y
terjalin dengaan penduduuk setempaat.
Sayya memotivasi para Bhiksu ussia muda supayas berrsedia memmpelajari sutra
s
dann sastra dengan
d berrsungguh-sungguh, membanggkitkan kembali meetode
mpo dulu. Bagaimanna cara belajarnya? Yakni dengan
tem d “M
Membaca sutras
n kali, makkna sutra tersebut akaan muncul dengan
hinggga ribuan d senndirinya”.
Meskipun tidaak berhasil mencari guru juga bukan maasalah, haruuslah mem
miliki
keyyakinan yanng teguh, bahwa bennar-benar ada yang berhasil
b m
menguasai s
sutra
terssebut mesk
kipun tanpaa guru, ini bukan sem
mu.
Setiiap hari an
nda membaaca satu sutra saja, coontohnya “Sutra
“ Usiaa Tanpa Baatas”,
setiiap hari menggunak
m kan 10 jaam untuk membacaa sutra, saaat permuulaan
mem mbaca suttra tentunyya masih belum
b lanncar, membbaca satu kali munngkin
mem merlukan 2 jam lam manya, 10 jam baru bisa menngulang 5 kali; setenngah
tahuun kemudiian sudah lancar
l memmbacanya, satu jam sudah
s bisa membaca satu
37
kali, sehari sudah bisa membaca 10 kali; setahun kemudian sudah bisa
menghafalnya.
Jadi inilah tujuan membaca sutra dan bukan bisa menghafalnya, menghafal itu
hanyalah sebagai pendukung saja, setelah membaca sutra dalam kurun waktu
yang lama maka dengan sendirinya sudah bisa menghafalnya. Setelah seribu
kali membacanya maka makna dari sutra tersebut akan bisa dipahami dengan
sendirinya, anda sudah bisa membaca penjelasan yang ditulis oleh para praktisi
senior baik tempo dulu maupun sekarang, anda juga memiliki kemampuan
untuk menilai penjelasan yang dibuat, apakah sudah benar atau bermasalah,
anda mampu melihatnya.
Setelah membaca seribu kali lagi, maka ketrampilan anda semakin mendalam,
anda mampu melihat secara mendalam dan meluas. Kemudian membaca lagi
seribu kali berarti sudah tiga ribu kali, maka dengan sendirinya anda sudah
mampu menceramahkan sutra ini, takkan beda jauh dengan yang
diceramahkan oleh praktisi tempo dulu, anda juga boleh menulis
penjelasannya, untuk diwariskan pada generasi selanjutnya.
38
Pelajar Tiongkok mengejar kebijaksanaan, mengejar pencerahan,
kebijaksanaan (prajna) sejak semula sudah sempurna dalam jiwa sejati setiap
makhluk, jadi tidak ada di luar. Guru memberi penjelasan, ini hanyalah
pengetahuan semata, ini bukan kebijaksanaan. Maka itu tidak perlu
menjelaskan, asalkan saya membaca dan mengulanginya terus maka ini sudah
bisa.
Hati harus suci, seimbang, tidak boleh ada khayalan, bentuk-bentuk pikiran,
belajar itu penuh sukacita dalam Dharma, saat memperoleh pemahaman atas
makna yang tersirat di dalam sutra, maka akan sangat bersukacita, sungguh
adalah “Ketika belajar itu dapat diterapkan dalam hidup keseharian, bukankah
ini sungguh membahagiakan!”.
39
Tidak boleh mengharapkan balas budi, mengapa demikian? Jaman sekarang
rintangan karma para makhluk amatlah berat, bukan mudah dididik, haruslah
dengan hati yang amat sabar mengajari beberapa tahun, beberapa puluh tahun.
Lihatlah, Master Hai Xian tinggal di Nanyang hingga 92 tahun, penduduk
setempat menerima pengaruh darinya, sehingga sangat menghormatinya; tetapi
ada juga yang bandel tidak mau menerima nasehat, membuat kekacauan,
bahkan tidak senang pada beliau, kita tidak boleh menyalahkan mereka,
haruslah memiliki kesabaran.
Usia di atas 50 tahun harus sering berolahraga secara teratur, amat bermanfaat
bagi kesehatan. Terutama Cavkramana, ini merupakan metode olahraga yang
penting bagi praktisi, oleh karena sutra sudah bisa dihafalnya, sedangkan bagi
praktisi yang belum bisa menghafal sutra maka boleh melafal Amituofo.
Saat melakukan Cavkramana tetap menjaga hati suci, seimbang, tiada bentuk-
bentuk pikiran dan khayalan, tiada perbedaan dan kemelekatan. Jika duduk
terus, lama kelamaan akan mengantuk, jika bertemu dengan situasi begini
maka jangan duduk lagi, segera bangkit dan melakukan Pradaksina
(mengelilingi ruang kebaktian sambil melafal Amituofo), ini juga disebut
sebagai Cavkramana.
40
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 November 2015
Malam hari mereka beristirahat di bawah pohon di hutan. Jaman dahulu kala
hutan amat banyak, di mana-mana juga ada, maka itu bermalam di bawah
pohon, makan sehari sekali yakni di tengah hari.
Waktu tidur ditetapkan pada tengah malam, waktu makan adalah pada tengah
hari. Pulang dari pindapatra, hidangan yang ada di patra tidak boleh langsung
dimakan begitu saja, tetapi menunggu semuanya berkumpul, barulah seluruh
hidangan yang ada di patra masing-masing dikumpulkan jadi satu, dan diaduk
rata, kemudian setiap insan pergi mengambilnya.
Maka itu dikatakan satu patra berasal dari persembahan makanan ribuan
keluarga, ini nyata adanya. Jadi bukan karena hidangan ini adalah hasil
pindapatra saya, maka saya nikmati sendiri saja, ini namanya tidak adil dan
merata.
41
Sisa makanan akan diberikan kepada makhluk hidup, seperti burung, serangga
dan lainnya, tidak boleh disisakan. Patra harus dicuci dengan bersih.
Kemudian melakukan Cavkramana, tengah malam adalah waktu tidur. Dengan
perhitungan waktu kita sekarang, tengah malam adalah pukul 10 malam
hingga pukul 2 pagi. Mereka bukan tidur dengan berbaring tetapi dengan
duduk bersila.
Hanya mereka yang mempelajari ajaran yang harus menghafal sutra, oleh
karena dia harus mengajar Dharma. Siswa begini harus memenuhi beberapa
syarat, yakni yang pertama, daya ingatnya sangat bagus, setelah mendengar
pembabaran Dharma dari Buddha Sakyamuni, dia mampu mengulanginya;
yang kedua adalah kemampuan pemahamannya amat kuat, tanpa dua
persyaratan ini adalah amat sulit.
42
dan diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya tak terputus, ini
adalah yang terunggul dalam membalas budi Buddha.
Ketika berada di Amerika, saya bertemu dengan upasika yang memiliki daya
ingat yang begitu buruk, dia menghafal “Sutra Usia Tanpa Batas”. Dia
memberitahu padaku setelah membaca sutra sebanyak enam ribu kali barulah
dapat menghafalnya. Sungguh sulit ditemukan, dia memiliki keteguhan hati,
semangat dan tekad, menggunakan waktu bertahun-tahun lamanya.
Setelah selesai mengulangi hingga enam ribu kali, dia datang menemuiku
dengan gembiranya. Oleh karena setelah bisa menghafalnya dia tidak perlu
bergantung lagi pada buku sutra, dia melakukan Cavkramana juga sambil
menghafal sutra, ini sungguh leluasa.
Saya katakan padanya, baca lagi enam ribu kali, maka anda bisa
menceramahkan sutra ini, dia pasti bisa menceramahkan dengan bagus sekali,
ini adalah manfaat sesungguhnya dari belajar Ajaran Buddha.
43
Sepatah Amituofo merupakan nama umum dari seluruh Buddha dan
Bodhisattva. Bodhisattva mewakili benih sebab, Buddha mewakili buah akibat,
ada sebab ada akibat. Sebab akibat yang sempurna, anda tidak melafal
Amituofo, jadi mau melafal siapa?
Keyakinan benar dan tekad menyeluruh, sepatah Amituofo, Master Hai Xian
telah memperagakan pada kita, selama 92 tahun hanya melafal sepatah
Amituofo, melafal hingga mencapai pencerahan besar, menemukan kembali
jiwa sejati.
Setelah melihatnya, maka jangan ada keraguan lagi pada sepatah Amituofo,
menerima dan melatih diri sesuai ajaran, Master Hai Xian dapat melakukannya
maka saya juga dapat melakukannya, beliau dapat berhasil, asalkan anda
bersedia mengamalkannya maka anda juga dapat berhasil.
Maka itu Master Shandao mengajari kita untuk terfokus, tujuan dari terfokus
adalah mencapai Samadhi pelafalan Amituofo. Jadi sebelum mencapai
Samadhi pelafalan Amituofo, terlebih dulu harus memiliki keyakinan yang
teguh terhadap Alam Sukhavati, tiada keraguan sama sekali.
44
16 perenungan yang tercantum di dalam Amitayurdhyana Sutra, metode yang
terakhir adalah melafal Amituofo, yang terakhir berarti yang terbaik dan
terunggul. Buddha Sakyamuni selalu menempatkan yang terbaik di urutan
terakhir. Ini juga mendidik manusia, jika anda ingin mendengar pembabaran
Buddha Dharma, maka harus mendengar hingga selesai, jika mendengar hanya
separuh lalu kabur, maka anda tidak mempunyai pahala, mengapa demikian?
Yang paling terbaik ada di bagian akhir, bukannya di awal. Pertunjukan seni
juga sedemikian rupa, babak yang paling menarik ada di bagian akhir acara,
tujuannya supaya anda mengikuti acara hingga selesai. Maka itu melafal
Amituofo merupakan perenungan ke-16 yang juga merupakan urutan yang
terakhir, merupakan metode yang terbaik, yang paling bagus, paling mudah,
dan keberhasilan yang diraih merupakan yang tertinggi.
Melatih Dhyana mudah kerasukan Mara, maka itu harus memiliki guru yang
bagus. Di dalam ruang meditasi (Dhyana) ada guru pembimbing, ada ketuanya,
begitu dia melihat anda bermasalah, dia dapat mengatasinya.
Bila sudah kerasukan Mara dan tidak ada yang bisa membantu mengatasinya,
maka ini sungguh tersiksa, istilah umum menyebutnya sebagai sakit jiwa,
sehingga mengantarmu ke Rumah Sakit Jiwa, anda akan menjalani siksaan
seumur hidup. Maka itu Dhyana bukan mudah dilatih, demikian juga Tantra
bukan mudah dilatih, harus ada guru yang bagus mendampingi menjagamu
terus.
45
Sedangkan Aliran Sukhavati tidak perlu begini, sepatah Amituofo takkan
mengundang masalah. Tetapi “Kegiatan Fo Qi 24 Jam” (kegiatan melafal
Amituofo selama 7 hari tanpa istirahat) dapat menimbulkan masalah. Guru Li
(Upasaka Li Bing-nan) pernah mengadakan kegiatan tersebut sebanyak dua
kali saja dalam sepanjang hidupnya, selanjutnya beliau tidak berani
mengadakan kegiatan serupa ini lagi.
Apalagi orang yang sama sekali tidak memiliki ketrampilan melatih diri, ingin
mencoba-coba mengadakan kegiatan serupa, maka ini sama dengan
mengundang bahaya. Ini bukan untuk dipamerkan, kalau muncul masalah
bagaimana? Jaman sekarang praktisi senior sudah sedikit, masalah begini
jangan sampai timbul.
Hari ini Ajaran Buddha Tiongkok, setiap alirannya tidak ada praktisi berbakat,
saya berharap para anggota Sangha yang masih berusia muda, setiap saat dapat
memikirkan karir Buddha, misi utama anggota Sangha adalah bagaimana
meneruskan karir Buddha. Bagaimana cara meneruskannya?
Hari ini tidak ada guru bukanlah masalah, pilihlah satu sutra atau sastra,
menfokuskan diri dan mendalaminya, melatihnya berkesinambungan dalam
46
jangka panjang, sutra tersebut dibaca sebanyak seribu kali, dua ribu kali, tiga
ribu kali, empat ribu kali, seperti Master Yongming Yanshou yang membaca
Sutra Lotus sebanyak 13 ribu kali, dengan sendirinya anda juga telah menjadi
guru sesepuh dan praktisi senior.
“Di dunia ini tidak ada hal yang menyulitkan, hanya saja ditakutkan pikiran
yang tidak terfokus”, inilah yang dikatakan Master Hai Xian. Asalkan anda
menfokuskan pikiran, melepaskan segala kemelekatan, menfokuskan diri pada
satu pintu Dharma dan mendalaminya, maka takkan ada satupun yang tidak
berhasil. Ini merupakan bentuk dukunganku pada para Bhiksu yang masih
berusia muda.
47
Keluar dari enam alam tumimbal lahir merupakan tujuan dari
setiap praktisi Ajaran Buddha. Sekarang kita hendak bertanya, adakah orang
yang belajar Ajaran Buddha adalah demi mengakhiri tumimbal lahir? Sangat
sedikit. Mengapa demikian?
48
Dia dapat mengamalkannya, tak peduli apapun statusnya, kaya maupun
miskin, dia juga dapat hidup dengan leluasa. Mengapa demikian?
Oleh karena dia memahami kebenaran ini, dia memahami Hukum Karma.
Orang begini pasti dapat memutuskan kejahatan melakukan kebajikan,
menimbun jasa kebajikan berkesinambungan, dia memahami dengan jelas
akan “Jalinan Hubungan Antar Manusia”.
Untuk menjadi orang Tionghoa yang memenuhi standar, juga harus memenuhi
lima persyaratan. Lima persyaratan ini bukan hanya harus dipenuhi untuk
menjadi orang Tionghoa yang sesuai standar, tetapi juga harus dipenuhi oleh
siswa Buddha yang sesuai standar. Lima Kebajikan ini adalah serupa dengan
Lima Sila Ajaran Buddha. Lima Kebajikan adalah “kemuliaan, kebenaran,
kesusilaan, kebijaksanaan dan dapat dipercaya“, inilah standar untuk menjadi
orang Tionghoa.
49
Buddha Amitabha memiliki maitri karuna yang tiada batas, demi
diri kita Beliau menyempurnakan KeBuddhaan, mewujudkan vihara maha luas
buat kita semuanya, sehingga kita bisa melatih diri dengan tenang di sana,
menyempurnakan KeBuddhaan kita. Ketika kita membaca sampai sini,
haruslah berterimakasih, sungguh di luar jangkauan yang kita pikirkan,
sungguh kita tak berdaya membayangkannya.
Maka itu setelah buku Sutra Usia Tanpa Batas dibaca hingga ribuan kali,
kekaguman anda terhadap Alam Sukhavati dengan sendirinya akan
berkembang, anda benar-benar berniat ke sana. Sedangkan kita sekarang masih
saja tidak ingin ke sana, apa alasannya?
Ini dikarenakan masih tidak jelas akan keunggulan Alam Sukhavati, meskipun
hanya mengetahui sedikit saja, setengah percaya setengah tidak. Buat apa kita
menjalani siksaan di dunia ini?
50
Kita
K haruss mengenaali diri senndiri, massa depan kita,
k baik atau
burruk, tanyallah kembaali pada hati
h sendiri, hanya diri
d sendirri yang paaling
menngetahuiny ya, jangan tanyakan pada
p orangg lain, mennanyakannnya pada orang
lainn, dia hanya akan menngelabuim
mu saja.
Sebbaliknya apabila
a piikiran dann perbuataan tidak bajik, sekkarang malahm
mennikmati paahala, makka patut dikketahui baahwa pahalla ini adalaah buah akkibat
karmma baik pada
p masaa kelahirann lampau, memupukk pahala besar, makaanya
sekkarang pahalanya bellum habis dinikmatii, menanti hingga paahalanya habish
diniikmati, maaka buah kaarma burukknya segerra masak.
51
karma buruk menghasilkan buah akibat yang buruk, bukan tidak ada
pembalasannya, hanya saja waktunya belum tiba.
Melatih diri tanpa mengenal ajaran sutra, maka hanya tahu mengikuti upacara-
upacara pertobatan dan ritual-ritual lainnya, menganggap ini adalah Ajaran
Buddha, sudah berbuat salah lalu pergi mengikuti upacara pertobatan,
melakukan namaskara pada Buddha, atau mengadakan upacara-upacara
berskala besar, melenyapkan petaka, mengira dengan cara demikian bisa
mencuci dosanya, ini tidak ada aturannya.
Namun jaman sekarang ke mana mau mencari seorang guru yang baik?
Kesulitan sekarang ini, vihara yang benar-benar melatih diri jumlahnya amat
sedikit, guru yang baik lebih sedikit. Harus ada jodoh, hati sendiri harus bajik,
memohon mukjizat agar dapat bertemu dengan lingkungan yang baik, bersua
dengan guru yang baik pula. Praktisi yang berniat melatih diri, sepatutnya
memohon pada bantuan Buddha dan Bodhisattva, ini benar-benar bisa efektif.
Hari ini kita harus mengandalkan metode yang diajarkan oleh insan suci dan
bijak jaman dulu yakni “Menfokuskan diri pada satu pintu Dharma dan
mendalaminya, melatihnya berkesinambungan untuk jangka panjang”, dan
52
“Mengulang membaca sutra hingga ribuan kali, maknanya akan dapat
dipahami dengan sendirinya”.
Melakukan kejahatan tapi malah menikmati pahala, ini dikarenakan pada masa
kelahiran lampaunya menimbun berkah besar, sehingga di dalam garis
hidupnya pahalanya juga besar, meskipun berbuat jahat tetapi pahalanya (yang
ditimbunnya dari masa kelahiran lampau) melampaui karma buruk yang
diperbuatnya pada masa kelahiran sekarang.
Sebab akibat menembus tiga masa kelahiran, kita tidak boleh melihat apa yang
terjadi di depan mata saja, masa kelahiran mendatang lebih penting daripada
apa yang anda lihat di depan mata saja, yang ada di depan mata hanyalah
berlangsung sekejab saja, orang yang hidup hingga usia seratus tahun amatlah
sedikit, tetapi persoalan pada masa kehidupan mendatang amatlah banyak.
Untuk terlahir lagi jadi manusia tidaklah mudah, meskipun menimbun pahala
besar, masa kehidupan mendatang hanyalah menikmati pahala Alam Dewa dan
Manusia, tidak bisa keluar dari enam alam tumimbal lahir, masih berada di
Alam Dewa atau Manusia.
53
Andaikata kekuatan karma buruk melampaui karma baik, maka kelahiran
mendatang jatuh ke tiga alam penderitaan, ini sungguh mengerikan, adalah
mudah untuk jatuh ke alam rendah, namun untuk keluar adalah hal yang amat
sulit sekali.
Diantara sahabat-sahabat yang kami kenal, tidak sedikit yang jatuh ke alam
penderitaan. Bagaimana bisa mengetahuinya? Lalu kenapa bisa demikian? Dia
belajar Ajaran Buddha, dia juga melafal Amituofo, bahkan juga mendalami
Ajaran Buddha, melakukan banyak kebajikan, tetapi malah jatuh ke Neraka,
namun dia memiliki kesempatan untuk memberi mimpi dan mengatakan
keadaannya di Alam Neraka, memohon pada kami agar melimpahkan jasa
kebajikan kepadanya.
Dari pesan ini kami juga mengetahui bahwa pelimpahan jasa ini amatlah
efektif. Ada seorang sahabat yang jatuh ke Neraka, menyampaikan padaku
bahwa dia telah meninggal dunia, setiap kali kami memberi ceramah Dharma,
jasa kebajikan dari ceramah dan melafal Amituofo, kami limpahkan padanya,
dia mengatakan bahwa dia memperoleh manfaatnya, hukuman yang dia jalani
di Neraka lebih ringan sedikit daripada yang lainnya, tetapi masih belum dapat
meninggalkan Neraka.
54
Buddha Dharma menyebutkan bahwa membunuh jiwa raga manusia dosanya
tidak begitu berat, tetapi memutuskan jiwa kebijaksanaan insan lain, dosa ini
amat berat sekali. Mengapa demikian? Karena untuk terlahir kembali jadi
manusia adalah hal yang amat sulit dan kesempatan untuk mendengar Buddha
Dharma adalah langka sekali, maka itu tidak boleh memutuskan jiwa
kebijaksanaan Dharmakaya orang lain.
Menghalangi orang lain belajar Dharma sejati harus menanggung beban karma,
dan jujur saja beban karma ini takkan sanggup dipikul. Dengan perkataan lain,
sebaliknya membantu orang lain belajar Dharma sejati (Ajaran Sukhavati),
memperkenalkan Dharma sejati kepada insan lain, menasehatinya agar melafal
Amituofo, ini merupakan jasa kebajikan yang besar! Ini adalah
menyelamatkan jiwa kebijaksanaan Dharmakaya insan lainnya, berkah ini
sungguh besar. Ini patut diketahui.
55
Masa
M kini Mara dan aliran luarr banyak seekali, di mana-mana
m juga
dappat ditemuk
kan, merekka menjelm
ma ke dalaam wujud yang bagaaimana? Yakni
Y
keserakahan, kebenciaan, kebodoohan, keaangkuhan dan kecuurigaan, Mara M
mennjelma ke dalam wujud sedemiikian.
Lalu bagaimaana pula koondisi di luuar? Yakni kegemaraan akan harrta benda, rupa,
keteenaran, makanan
m d
dan tidur. Semua bendab inii sedang memikat dan
mem mperdaya dirimu, ada lagi Mara yaang beradaa di sam mpingmu yang
y
mem mbantumuu agar terlibat dalam m persainngan dan perseteruaan, bagaim mana
suppaya anda dapat mennguasainyaa, persainggan berujunng pada peerseteruan dan
perseteruan beerujung paada peperanngan, inilaah Mara.
Ajaaran suci telah mellemah, keekuatan Mara M semaakin besar,, Mara suudah
terlampau ban nyak jumlaahnya, ajarran suci tiddak dapat berjaya,
b maasyarakat salah
s
tafssir mengiraa Mara adaalah Dharm ma sejati, mereka
m suddah tak perrcaya lagi pada
p
ajarran benar, ini patut kiita ketahuii.
Kutipan Ceramah
C M
Master Chinn Kung 9 November
N 2
2015
56
Beliau adalah seorang praktisi Ajaran Buddha, jadi terpikir bahwa di dalam
Neraka ada sebuah bentuk hukuman memeluk pilar membara, yakni pilar
tembaga yang dibakar hingga memerah, lalu menyuruh si terhukum untuk
memeluknya.
Tuan Zhang Tai-yan menganggap bahwa bentuk hukuman ini sungguh sadis,
maka itu dia mengajukan pertanyaan apakah hukuman tersebut dapat dihapus?
Raja Alam Baka mengutus dua setan kecil membawa Tuan Zhang Tai-yan
menuju ruangan eksekusi, sesampainya di tempat tersebut, Tuan Zhang Tai-
yan tidak melihat apa-apa, seketika itu juga beliau jadi teringat akan kebenaran
yang tercantum di dalam Buddha Dharma, yakni Neraka terwujud dari
kekuatan karma. Bila anda tidak memiliki kekuatan karma serupa ini, maka
Neraka tersebut tidak dapat anda lihat, sejak saat itu Tuan Zhang tidak pernah
mengungkit lagi tentang hal tersebut.
tersinggung maka amarah ini tidak bisa reda begitu saja meskipun melewati
waktu berhari-hati, lantas siapa yang rugi?
Sebenarnya dua sisi juga ada karma buruknya, dia mempunyai buah akibat
karma buruk, saya juga memiliki buah akibat karma buruk pula. Setelah
mendengar fitnahannya, ini adalah semu, karena segala sesuatu adalah satu
kesatuan, saya sudah tercerahkan sedangkan dia masih juga tersesat, jadi
perbedaan saya dan dia adalah terletak pada yang satu ini.
Maka itu bagi anda yang sudah tercerahkan, maafkanlah dia yang sedang
tersesat, buat apa anda berperhitungan dengannya? Begitu dia jadi tercerahkan,
dia segera akan memahami, ternyata segala sesuatu adalah satu kesatuan, dia
akan mengakuinya. Kita harus mengakui bahwa seluruh alam semesta dan
seluruh isinya adalah satu kesatuan.
Dari para Buddha hingga makhluk di Alam Neraka merupakan satu kesatuan,
gunung, sungai, pohon, rerumputan, semuanya juga merupakan satu kesatuan.
Orang yang lagi tersesat berkelahi dengan orang yang lagi tersesat, bukanlah
hal yang mengherankan, tetapi orang yang telah tercerahkan berkelahi dengan
orang yang lagi tersesat, ini barulah mengherankan.
Buddha dan Bodhisattva telah tercerahkan, lalu dengan siapa Mereka berkelahi?
Dengan siapa pula Mereka berseteru? Mana ada? Tidak ada perumpamaan
sedemikian.
58
Kita harus melatih diri dengan bersungguh-sungguh, barulah kebahagiaan dan
kebebasan diperoleh. Andaikata kita dapat melihat orang-orang di sekitar kita
sebagai satu kesatuan, maka semua persoalan akan jadi selesai dan takkan ada
lagi. Dia membenciku, memarahiku, menghinaku, saya juga dapat bersabar
dan menerimanya, mengapa demikian? Oleh karena dia sedang tersesat, ibarat
orang yang minum arak sampai mabuk dan tidak sadar lagi, padahal
sesungguhnya dia adalah orang baik, menanti hingga pengaruh alkoholnya
hilang dan dia sadar kembali, dia akan segera mengerti; jadi takkan
menyalahkannya, bersedia memaafkannya.
Setelah memaafkannya maka jejak atau bekas di hati juga harus dibersihkan,
barulah hati kembali pada kondisi semula yang suci. Hati yang suci
memunculkan kebijaksanaan, takkan tersesat. Ini merupakan pencerahan kecil,
yang dicapai oleh Arahat dan Pratyeka Buddha, namun manfaat ini adalah
sungguh luar biasa. Ikatan permusuhan yang telah dijalin sejak kelahiran demi
kelahiran kini sudah terurai, apa alasannya? Karena di hati anda sudah tidak
ada lagi hal ini. Kesucian, kesetaraan dan pencerahan telah muncul, bagaimana
mungkin akan ada lagi “musuh kerabat penagih hutang”?
Para Buddha dan Bodhisattva yang menjelma jadi umat berkeluarga adalah
amat banyak jumlahnya, terutama 16 Bodhisattva yang disebutkan di dalam
Sutra Usia Tanpa Batas, Bodhisattva Bhadrapala dan 15 Bodhisattva lainnya,
59
Mereka adalah umat berkeluarga. Lalu tingkatan apa yang telah Mereka capai?
Yakni Bodhisattva Calon Buddha.
Maka itu Mereka membabarkan Dharma dengan cara memberi teladan dalam
bentuk tindakan nyata, jadi kita harus tahu mengenaliNya. Meskipun Mereka
serupa dengan praktisi awam yang begitu sibuk mengelola usaha, namun yang
membedakannya adalah Mereka memiliki kebijaksanaan. Praktisi awam
dipenuhi oleh kerisauan, kekhawatiran dan kecemasan, sedangkan Hati
Mereka takkan ternodai meskipun oleh setitik debu.
Maka itu Buddha Dharma ada di segala ruang dan waktu, dalam setiap bidang
pekerjaan juga ada.
60
Masa kini adalah era yang bagaimana? Era kemajuan tehnologi.
Manusia hanya percaya pada ilmu dan tehnologi, tidak percaya pada etika
moral, tidak percaya lagi pada ajaran insan suci dan bijak, tidak yakin pada
ajaran agama, mereka sudah tidak menghendaki semua ini lagi, apa yang
mereka inginkan? Lobha, dosa, moha, kesombongan dan kecurigaan, kian hari
kian bertambah, demikian pula dengan nafsu keinginan akan harta benda, rupa,
ketenaran dan keuntungan, kian hari kian menjadi-jadi.
Apakah kita ada menyadarinya atau tidak, bagaimana cara alam meresponnya?
Setiap hari anda dapat membaca baik di internet maupun media pemberitaan,
betapa banyaknya bencana alam yang terjadi baik skala besar maupun kecil,
inilah reaksi yang diberikan oleh alam kepada manusia, bahkan bencana alam
telah menjadi berita umum yang sudah dianggap biasa karena sudah sering
terjadi.
Diantara beragam racun ini, racun apa yang paling berbisa? Yakni nafsu indria,
perbuatan asusila. Karma apa yang ditimbulkan oleh perbuatan asusila? Karma
pembunuhan. Siapa yang dibunuh? Anak kandung sendiri, lihatlah perbuatan
menggugurkan kandungan, bukankah ini sungguh celaka!
Sehari ada berapa kasus begini? Menurut data dari PBB, yang berasal dari
kasus di rumah sakit, setiap hari melampaui 150 ribu kasus, setahun lebih dari
50 juta kasus.
61
Jumlah janin yang digugurkan setiap tahunnya, adalah ekuivalen dengan
jumlah tentara dan penduduk sipil yang tewas dan terluka pada saat pecahnya
Perang Dunia ke-2.
50 juta jiwa, inilah korban perang pada era Perang Dunia ke-2, sekarang
jumlah kasus menggugurkan kandungan setahun adalah ekuivalen dengan
jumlah tersebut.
Sekarang orang sudah tidak percaya lagi pada Hukum Karma, juga tidak
percaya adanya pembalasan, berani berbuat tanpa takut akan akibatnya. Ketika
bencana datang maka masalah besar pun tak terelakkan lagi. Siapa yang dapat
menyelamatkan dirimu? Tidak orang ada yang bisa menyelamatkan dirimu.
Meskipun para Buddha dan Bodhisattva bermaitri karuna juga tidak bisa
menyelamatkan dirimu, diri sendiri yang berbuat maka diri sendiri pula yang
harus menerima akibatnya.
Jika anda bermaksud menyelamatkan diri sendiri, maka anda harus kembali ke
jalan yang benar. Hanya Buddha Amitabha yang dapat menyelamatkan dirimu,
ini adalah nyata adanya, para makhluk yang melakukan “Lima perbuatan jahat
yang berat” dan “Sepuluh Kejahatan”, saat menjelang ajalnya melafal
Amituofo, baik satu lafalan maupun sampai sepuluh lafalan, juga dapat terlahir
ke Alam Sukhavati, ini tercantum di dalam “48 Tekad Agung Buddha
Amitabha”, jadi ini bukan semu.
62
Buddha Amitabha dapat menyelamatkan dirimu, tetapi anda harus kembali ke
jalan yang benar barulah dapat terselamatkan olehNya, anda harus yakin
padaNya, barulah Buddha dapat menyelamatkan dirimu.
Jika sebaliknya anda tidak sudi kembali ke jalan yang benar, tidak percaya
pada Buddha, setengah percaya setengah tidak, maka Buddha tidak bisa
menyelamatkan dirimu.
Pintu Dharma ini dapat menyelamatkan dirimu asalkan anda dapat memenuhi
tiga persyaratan berikut ini: Yakin, Bertekad dan Mengamalkan (melafal
Amituofo).
Terhadap sanak keluarga dan sanak saudara, kerabat dan kenalan, juga
memperkenalkan Pintu Dharma Pelafalan Amituofo kepada mereka, kita
semuanya bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.
Ilmuwan telah menyampaikan pada kita bahwa 50 kemudian bumi ini sudah
tak layak huni, mungkin saya tidak bisa hidup hingga 50 tahun lagi, sudah
seharusnya saya pergi ke Alam Sukhavati, ini adalah benar adanya. Maka itu
haruslah serius, tekun berusaha, memperbaiki diri ke arah yang benar, setiap
hari menyempurnakan diri.
63
Apabila melekat pada tubuh jasmani ini maka akan menimbulkan penyakit.
Pepatah kuno berkata, “Dapat melepaskan kemelekatan pada tubuh jasmani
maka penyakit takkan muncul”, ini adalah nyata adanya, pencetusnya juga
bukan praktisi Ajaran Buddha, namun mereka dapat mengatakan keluar
kalimat begini. “Dapat tidak tamak akan kehidupan, maka takkan ada
kematian”, kita harus senantiasa merenungkan dua kalimat ini.
Terlalu memandang berat pada tubuh jasmani ini, maka tubuh ini akan jatuh
sakit, darimana asalnya? Oleh karena anda terlampau merawatnya, maka dia
akan jatuh sakit. Setiap hari takut mati, maka kematian pasti datang. Bila anda
melepaskan semua penderitaan sakit dan mati, jangan peduli padanya, maka
dengan sendirinya tubuh akan sehat dan panjang umur.
64
Selanjutnya adalah kesombongan mengundang bencana gempa. Kecurigaan
mengundang amblasnya permukaan tanah. Lima racun ini jika diperbuat sudah
terlampau maka bencana ini segera bermunculan. Kini kejadian demikian
banyak terjadi, contohnya saja amblasnya permukaan tanah, jaman dulu sangat
jarang terdengar kejadian begini, sekarang malah sering terdengar.
Beginilah asal usul datangnya bencana saat kini, kita tidak boleh tidak
mengetahuinya, setelah memahaminya maka haruslah menasehati orang lain
supaya melafal Amituofo, bila orang lain tidak percaya, maka diri sendiri
haruslah memulainya terlebih dulu, barulah dapat menggugah orang lain,
perlahan setelah melihatnya dia juga akan jadi mengerti dan membangkitkan
keyakinan.
Andaikata orang yang paham itu semakin banyak, yang meyakini itu semakin
banyak, maka bencana akan semakin ringan dan lenyap. Apakah bisa lenyap
dalam waktu seketika? Bisa, asalkan seluruh penduduk di dunia ini benar-
benar telah tercerahkan, setiap insan melafal Amituofo, lalu menghapus lobha,
dosa, moha, kesombongan dan kecurigaan, maka bencana apapun takkan ada
lagi di dunia ini.
65
Ruang gerak Alam Sukhavati amatlah luas; tidak seperti alam kita
ini, tidak memiliki kemampuan gaib, tidak bisa menjelma, tinggal di dunia ini
bila tidak ada moda transportasi maka tidak bisa menempuh perjalanan yang
jauh. Di Alam Sukhavati tidak membutuhkan semua ini, penduduk di sana
mempunyai kekuatan gaib sempurna. Lantas apakah mereka akan keluar
bertamasya? Tentu saja. Ke mana mereka akan bertamasya? Berjelajah ke
alam para Buddha di sepuluh penjuru.
Dia dapat menjelma, menuju alam para Buddha di sepuluh penjuru untuk
memberi persembahan kepada para Buddha, menimbun berkah, mendengar
pembabaran Dharma dari Buddha adalah mengembangkan kebijaksanaan, jadi
mereka pergi bertamasya adalah menimbun berkah dan mengembangkan
kebijaksanaan.
Berapa luas cakupannya? Seluruh ruang yang tiada batasnya, waktu juga tiada
batasnya; maka itu dikatakan bahwa konsep ruang dan waktu tidak ada di
Alam Sukhavati. Tidak adanya konsep ruang berarti tidak ada jarak, tidak
adanya konsep waktu maka tidak ada masa lalu dan yang akan datang.
66
Sementara itu anda sendiri masih tetap duduk di Aula Pembabaran Dharma
Tujuh Mustika, mendengarkan pembabaran Dharma dari Buddha Amitabha,
bersamaan itu pula tubuh-tubuh jelmaan anda berjelajah ke sepuluh penjuru
alam, mendengar pembabaran Dharma dari semua Buddha di sepuluh penjuru.
Ke mana lagi anda hendak mencari tempat yang lebih bagus daripada Alam
Sukhavati? Mustahil!
Kita bertemu dengan jodoh yang baik, kondisi yang lancar dan segalanya
berjalan sesuai dengan keinginan, jodoh baik bertemu orang baik, orang baik
memujimu, menyukaimu, tetapi semua ini janganlah taruh di hati, lantas
bagaimana pula sikap kita di luar diri? Kita tetap harus memberi apresiasi,
jangan malah seperti balok kayu yang mati rasa.
Bagaimanapun kita masih berada di dunia manusia, segala budaya dan tata
krama dalam dunia manusia haruslah kita jalani, namun tidak boleh taruh di
dalam hati, ini disebut melepaskan kemelekatan, setiap saat menjalin jodoh
baik dengan orang lain.
Lantas bagaimana pula bila bertemu dengan jodoh buruk, musuh berbuyutan
datang menghadang, melihat dirimu dia merasa tidak senang, suka
67
memarahimu, mengkritikmu hingga menghina dirimu, apa yang harus
dilakukan?
Dia akan berterimakasih padamu, dia akan tahu bahwa dia telah bersalah.
Maka itu orang awam tidak boleh tergesa-gesa, segala sesuatu bisa mengalami
perubahan besar sewaktu-waktu.
68
Mengapa anda bisaa menderitta sakit kepala?
k Inii karena anda
a
memmpunyai kepala, maka m itu bisa merrasa kesakkitan, bila anda tidak t
memmpunyai kepala
k makka mana muungkin adaa sakit kepala; anda menderita
m s
sakit
pingggang, ini dikarenakan anda masih memiiliki pinggaang.
Lanntas harus bagaimanna? Ada sebagian orang yanng begitu melekat atau
memmpermasallahkan penyakit yanng diderittanya, manna boleh tidak diobbati?
Ceppat-cepat pergi
p mencari dokter. Terserah!
69
Di satu sisi, kita ingin bersama dengan Buddha Amitabha, di sisi lain kita
masih harus menjalin jodoh baik dengan makhluk di enam alam tumimbal
lahir. Maka itu bagaimana pandangan dan pemikiran orang awam, kita harus
memahaminya, perlahan-lahan menuntun dan membimbingnya, setelah
keyakinannya sudah begitu kuat sehingga sanggup mengandalkan sepenuhnya
pada pelafalan Amituofo, barulah dia mampu menfokuskan pikiran melafal
Amituofo.
Ibunda dari Kaisar Zhou Wen merupakan teladan bunda yang terbaik, saat
mengandung putranya, lihatlah di dalam klasik ada tercatat hal ini, selama 10
bulan, mata tidak melihat hal-hal yang buruk, hari ini kita menyebutnya
sebagai hal yang negatif; telinga tidak mendengar suara asusila; mulut tidak
mengucapkan kata-kata arogan, namun lembut dan ramah tutur katanya,
takkan ada keangkuhan, tentu saja takkan emosi, senantiasa membangkitkan
pikiran benar.
Ibunda harus mendidiknya selama tiga tahun, selama tiga tahun setiap saat
mendampingi dan menjaganya, segala sesuatu yang bersifat negatif, jangan
sampai terlihat olehnya, juga tidak boleh terdengar olehnya, apalagi sampai
70
terlibat di dalamnya; segala apa yang dilihat dan didengar oleh si anak
hanyalah pendidikan etika moral, ini merupakan energi positif.
71
Terlahir
T kee Alam Suukhavati menikmati
m fasilitas istimewa
i y
yang
kni fasilitaas yang diinikmati oleh para calon
terttinggi, yak c Budddha, menggapa
demmikian? Seperti yang disebutkann di dalam m 48 tekad Buddha
B Am
mitabha, yakni
y
tekaad ke-20, yang mennyatakan bahwa
b setiap praktisi yang terrlahir ke Alam
A
Sukkhavati, tak d terlahirr di tanah suci tingkatan ke beerapa, jugaa tak
k peduli dia
pedduli dia teerlahir di Bunga Lootus tingkatan ke berapa,
b sam
mpai di Alam
A
Sukkhavati semuanya
s menjadii Bodhisattva Avvaivartika. Bodhisaattva
Avaaivartika merupakan
m Bodhisattvva Dharmaakaya (Calon Buddhaa).
http://smamituofo.blogspot.co.id/2013/007/empat-tinngkatan-tanaah-suci-di-alaam.html
72
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 November 2015
Jadi para praktisi sekalian, hendaknya selalu mengingat hal ini, saat menjelang
ajal, pasti harus melihat Buddha Amitabha yang datang menjemput barulah
boleh mengikutiNya pergi, bila bukan Buddha Amitabha yang datang,
janganlah mengikutinya.
Jika anda mengikutinya maka ini sungguh berbahaya, karena bukanlah Alam
Sukhavati yang dituju, oleh karena Buddha yang anda lihat bukanlah yang asli,
tetapi adalah jelmaan Mara, datang untuk memikatmu.
Tetapi Mara, siluman dan setan jahat lainnya tidak boleh menyamar jadi
Buddha Amitabha, para Dewa Pelindung Dharma takkan membiarkan hal ini
terjadi, Mereka akan segera mengambil tindakan tegas dan menangkap
pelakunya, sedangkan bila menyamar jadi Buddha atau Bodhisattva lainnya,
maka hal ini akan dibiarkan begitu saja, jadi hal ini haruslah diingat baik-baik.
73
Ajaran Tanah Suci ini, bila anda tidak memahaminya dengan jelas maka
keyakinan hatimu tidak sanggup dibangkitkan keluar, terhadap dunia ini anda
juga tidak mampu melepaskannya; tetapi bila anda telah memahaminya
dengan jelas, maka anda akan melepaskan semua kemelekatan, terhadap dunia
ini takkan lagi mendambakannya.
74
Master Hai Xian telah memberikan kita teladan yang bagus, sepatah Amituofo
sudah cukup, beliau menggunakan sepatah Amituofo, hanya enam aksara,
yakni Na-mo-A-mi-tuo-fo, dilafal selama 92 tahun lamanya, tidak pernah
terputus meskipun hanya sehari saja, selama 92 tahun tak pernah terputus.
Sepatah demi sepatah dilafal saling sambung menyambung; saat tidur lafalan
jadi terputus, tetapi begitu bangun langsung menyambungnya kembali,
beginilah cara beliau melafalnya.
Lantas bagaimana pula dengan cara kita melafal Amituofo? Seringkali terputus,
ketrampilan melatih diri tidak efektif. Ketrampilan melatih diri yang efektif
adalah saling sambung menyambung, bila mulut tidak melafal maka hati
melafal, lafalan Amituofo di dalam hati tak terputus, inilah ketrampilan!
75
Dengan demikian hatimu jadi memiliki kepastian dan merasa tenteram, di
Alam Sukhavati sudah terdaftar namamu, saat waktunya tiba anda pasti
menuju ke sana, anda jadi memiliki keyakinan yang pasti.
Catatan :
Kondisi batin “Pikiran terfokus tak tergoyahkan (一心不亂)” masih dapat dibagi atas dua jenis yaitu :
Jalinan kasih dapat berupa hubungan antara suami istri, ayah anak, kakak adik,
ini sungguh rumit dan merepotkan! Buddha Dharma menyebutnya sebagai
kekotoran batin (klesa), merupakan akar dari enam alam tumimbal lahir, akar
ini harus dicabut hingga ke ujung-ujungnya. Apakah dengan mencabut akar ini
maka disebut sebagai tak berperasaan?
76
Bukan demikian, dengan memutuskan akar ini barulah disebut sebagai kasih
sejati. Oleh karena dari jiwa sejati mengalir keluar maha maitri maha karuna,
perasaan kasih kini telah berubah menjadi maitri karuna. Maitri karuna adalah
berdasarkan akal sehat dan bukan berdasarkan perasaan atau emosional, adalah
tercerahkan dan bukan yang terlena.
Manusia di dunia ini adalah terlena dan tak tercerahkan, sedangkan Buddha
dan Bodhisattva adalah tercerahkan dan tidak terlena. Kasih sayang para
Buddha dan Bodhisattva kepada semua makhluk adalah adil dan merata. Jadi
bukan seperti kasih manusia yang sesat, hingga menjadi kasih sayang yang
melekat, sedangkan kasih Buddha dan Bodhisattva adalah yang menggunakan
akal sehat dan bukan perasaan, oleh karena Mereka mengetahui kebenaran
yang sesungguhnya.
77
Tempo dulu, saya masih ingat ketika saya berusia 40 tahun lebih,
Master Hsing Yun membangun Fo Guang Shan, mendirikan “The Eastern
Buddhist College”, mengundangku menjadi dekan fakultas di sana. Pada
waktu itu beliau memiliki lebih dari 130 mahasiswa, saya memberinya usul
bagaimana bila jumlah mahasiswa tersebut dibagi atas grup, tiga orang satu
grup, masing-masing grup ini menfokuskan diri mempelajari satu judul sutra
saja, jangka waktu belajar adalah 10 tahun.
130 orang mahasiswa bisa dibagi atas 40 grup, yang akan menguasai 40 judul
sutra dan sastra. Tiga orang menfokuskan diri pada satu judul sutra saja,
andaikata dalam tiga orang ini ada satu yang berhasil menjadi pakar sutra yang
dipelajarinya, maka Fo Guang Shan akan mempunyai 40 judul sutra dan sastra
besar, maka ini benar-benar Fo Guang (Sinar Buddha) menerangi dunia.
Master Hsing Yun tidak menerima usulanku, beliau berkata bila melakukan
sedemikian rupa maka tidak seperti sekolah lagi. Saya memberitahukan
padanya, justru seperti sekolah, tidak menghasilkan orang berbakat; kalau
tidak seperti sekolah barulah bisa menghasilkan pakar di bidangnya. Akhirnya
saya memutuskan untuk meninggalkan Fo Guang Shan.
Saya memahami bila sistem seperti sekolah takkan meraih keberhasilan. Pagi
hari tiga mata kuliah, tiga orang dosen datang mengajar, mata kuliah yang
diajari juga berbeda-beda, anak didik jadi kebingungan, yang satu ini masih
belum dicerna, datang lagi yang lain.
Sampai pada usia lanjut, kami bersua lagi, Master Hsing Yun menyesal,
namun sudah terlambat, saat berada bersama, kami masih berusia 44 tahun,
kami berusia sama, 40 tahun lebih hanya dalam sekejab mata sudah berlalu.
Andaikata beliau bersedia menahan kepergianku saat itu, maka Fo Guang Shan
78
akan memiliki paling sedikit tiga atau empat puluh Master Dharma pakar
ceramah sutra.
Mata melihat rupa dengan jelas, telinga mendengar suara dengan jelas, baik
melihat maupun mendengar juga jelas, tetapi janganlah taruh di dalam hati,
hanya lafalan Amituofo yang boleh taruh di hati.
Siapa yang mampu melakukan hal ini? Master Hai Xian telah berhasil
melakukannya, maka itu beliau telah berhasil. Sedangkan kita masih belum
mencapai prestasi seperti dirinya, kita sambil melafal Amituofo sambil di
dalam hati masih ada perbedaan dan kemelekatan, ini tidak boleh, kalau begini
melafalnya maka takkan ada ketrampilan.
79
Inilah yang membedakan kita dengan Master Hai Xian, beliau tulus sedangkan
kita munafik, penuh kepura-puraan, tidak ada yang tulus. Master Hai Xian
penurut, kita malah suka menentang, tidak menuruti kata guru, juga tidak
menuruti ucapan Buddha dan Bodhisattva. Bahkan apa yang tertera di dalam
sutra, kita juga tak percaya, kita malah mencurigainya, ini disebut tidak
menuruti ucapan Buddha, jadi apakah dengan begini bisa meraih keberhasilan?
Kita tidak serius melakukannya, disinilah letak penyakit batin kita, tidak boleh
tidak tahu. Jika sudah tahu, maka lekaslah memperbaiki diri kembali ke jalan
yang benar, masih sempat. Pintu Dharma ini luas dan lapang, sungguh tak
terbayangkan, di dalam tekad agung ke-18, saat menjelang ajal, selama sehela
nafas ini belum terputus maka masih sempat. Lepaskan semua kemelekatan, di
dalam hati hanya ada sepatah Amituofo, maka dapat terlahir ke Alam
Sukhavati.
80
81
Arnold
A J. Toynbee mengatakaan bahwa budaya Tiongkok T a
akan
memmpersatukan seluruhh dunia. Sedangkan
S n negara lainnya
l taakkan sangggup
mellakukannya, mengapa demikiann? Oleh kaarena hati yang
y tidak cukup lappang.
Banngsa Tiong
gkok memiiliki hati yaang lapangg, dapat meerangkul.
Conntohnya Ajaran
Aj Buddha, Ajaraan Buddhaa berasal dari India, ketika
k terssebar
sam
mpai di Tiiongkok, orang
o Tionngkok mennghormatinnya, bukaan hanya tidak
t
mennolaknya, bahkan
b meenerima secara keseluuruhannyaa, menyebaarluaskannyya.
Kutipan Ceramah
C M
Master Chinn Kung 1 Desember
D 2
2015
82
Sebuah negeri pada masa jayanya hendaknya menimbun jasa kebajikan besar
dan melakukan kebajikan besar, maka negeri tersebut akan terus melanjutkan
kejayaannya, dan takkan mengalami kemunduran.
Hari ini, dunia dicekam oleh kekacauan, hati manusia telah menjadi jahat,
banyak orang yang sedang bertanya, tindakan apa yang harus diambil? Apakah
masih bisa diselamatkan? Saya bersua dengan banyak orang yang mengajukan
pertanyaan begini.
Mengapa tiga ribu tahun yang lampau, Negeri Tiongkok merupakan negeri
yang aman sentosa, tidak seperti masyarakat sekarang yang begitu kacau, di
dalam sejarah tidak ada hal sedemikian rupa, meskipun dikatakan jaman
dahulu kala masih ada gejolak masyarakat, tetapi masih sangat lumayan bila
dibandingkan dengan masa kini.
lumayan baik, sekarang sudah tidak bisa dibandingkan; bagaimana pula bila
dibandingkan dengan 10 tahun mendatang, maka saat kini tentunya lebih
bagus.
Sepuluh tahun yang silam, bila anda menanyakan jalan kepada orang lain,
anda mengaku baru pertama kali datang ke Hongkong jadi tidak tahu jalan,
maka dia akan mengantarmu ke sana, jadi masih ada rasa solidaritas.
Sekarang sudah tidak ada lagi, sekarang mana mau dia peduli padamu, anda
mencoba memberi salam padanya, dia juga takkan mempedulikan dirimu, dia
merasa sangat aneh.
Sekarang, setahun lebih parah daripada setahun sebelumnya, tahun demi tahun
permasalahan akan semakin rumit. Kalian juga dapat melihatnya.
84
Kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan dan dapat
dipercaya, adalah “Lima Kebajikan Ajaran Konfusius”. Lima butir kebajikan
ini tidak boleh terputus juga tidak boleh jauh darinya, lima kebajikan ini
adalah etika moral, yang terjalin dengan hukum alam.
Insan mulia tahu menyayangi orang, mengorbankan diri sendiri demi orang
lain. Lihatlah aksara kemuliaan (仁 ren) adalah dua orang, jadi bila terpikir diri
sendiri juga harus terpikir orang lain.
Apa yang tidak saya kehendaki, maka orang lain pasti juga takkan mau
diperlakukan sedemikian rupa, apa yang saya suka, orang lain juga pasti akan
menyukainya, seperti kata pepatah “Apa yang tidak kita kehendaki, janganlah
diberikan kepada orang lain”, ini adalah kemuliaan, maka itu insan mulia tahu
menyayangi orang lain.
Insan yang benar akan bertindak sesuai aturan, niat pikiran yang muncul
adalah sesuai dengan kebenaran, takkan melanggar aturan, ini adalah
kebenaran.
Dapat dipercaya adalah takkan menipu diri sendiri, juga takkan menipu orang
lain.
85
Orang Tionghoa menjunjung tinggi etika moral, harus menjadi seorang
manusia yang beretika moral.
Tahu menyayangi orang lain, maka tubuh kita akan sehat, maka liver kita akan
sehat. Organ-organ di dalam tubuh kita akan sehat, oleh karena kita
mengamalkan kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan dan dapat
dipercaya.
Lihatlah lima kebajikan ini dapat berpengaruh terhadap organ dalam tubuh kita,
merupakan cara untuk memelihara kesehatan, jiwa dan raga jadi sehat.
Sebaliknya, orang yang tidak mulia, livernya akan bermasalah; tidak benar,
paru-paru bermasalah; tidak susila, angkuh, jantung bermasalah; tidak
bijaksana, ginjal bermasalah; tidak bisa dipercaya, lambung bermasalah.
86
Aturan ini tidak boleh tidak diketahui, maka itu niat pikiran dapat
menyehatkan tubuh.
Dr. Arnold J. Toynbee bermaitri karuna telah menunjukkan pada kita sebuah
jalan keluar sebagai penyelesaian permasalahan di abad 21 ini, yakni kondisi
masyarakat sekarang ini, hanya dapat ditangani dengan Ajaran Konfusius
Mencius dan Buddha Dharma Mahayana.
Permasalahan sekarang semakin rumit dari tahun ke tahun. Namun ada secuil
kabar baik, dimana negara-negara di dunia mulai berminat pada Budaya Han
(Budaya Tradisionil Tiongkok). Bangsa Han akan memulai langkah tersebut,
yakni pemerintah akan menggalakkan pembelajaran Bahasa Mandarin baik di
sekolah dasar, sekolah menengah dan universitas, sehingga perlahan dampak
ini akan meluas.
87
Dalam kunjungannya, mereka menanyakan padaku tentang metode pengajaran,
saya berkata bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan, terdiri dari lebih
dari sepuluh ribu pulau besar dan kecil, maka itu mereka berpergian dengan
menggunakan moda transportasi air, populasi mereka juga tidak sedikit, sekitar
230 juta jiwa, dengan populasi anak-anak yang begitu banyak, tersebar di
berbagai wilayah.
88
Ketika
K Ajaaran Budddha tersebaar sampai di Negeri Tirai Bam
mbu,
oranng Tiongkkok segera menerimaanya, menggapa demikkian? Olehh karena orang
Tioongkok meenjunjung tinggi bakkti pada ayyahbunda dan mengghormati guru,
g
ternnyata Ajaraan Buddhaa memiliki kesamaan dengan ajaaran setem
mpat.
Maanusia yang g tidak beerbakti jugga tidak taahu menghhormati guuru dan sennior,
makka takkan bisa meraiih keberhaasilan apappun. Meskiipun bisa berhasil,
b teetapi
sam
ma juga den ngan tidakk berhasil, mengapa demikian?? Oleh kareena tidak tidak
t
berbbakti pada ayahbundda, dia tidakk punya raasa hormat pada gurunnya.
gkok tempoo dulu, hubbungan gurru dan murrid adalah serupa denngan
Traadisi Tiong
hubbungan ay yah dan anak,
a anakk kandungg guru addalah baggaikan sauudara
kanndung senddiri, bila dia
d mengaalami kesuusahan maaka harus membantu
m unya,
mennjaganya sepanjang
s h
hidup, sam
ma seperti saudara
s kanndung senddiri.
Maaka itu berragam proffesi dan karir sebenarnya sudaah tidak ada
a lagi, laantas
baggaimana? Ini adallah masallah yangg sangat berat! Apabila A t
tidak
89
membangkitkan kembali Ajaran Konfusius yakni “Lima hubungan yang
beradab”, “Lima Kebajikan”, “Delapan Moralitas, maka dunia ini tidak bisa
diselamatkan lagi.
Siapa yang dapat menyelamatkannya? Beberapa puluh tahun silam saya sudah
pernah mengutarakannya, yakni ada dua orang : yang pertama adalah para
pemimpin negara, yang kedua adalah pengurus media.
90
Negeri
N Tioongkok meelatih Aliraan Tanah Suci denggan “Amitaabha
Suttra” sebagaai sutra peggangan, seddangkan Negeri
N Jepaang adalah dengan “S Sutra
Usiia Tanpa Batas”
B sebaagai sutra pegangan. Tempo dulu
d para praktisi
p Neegeri
Sakkura datang g ke Negeeri Tirai Bambu
B unttuk belajarr Ajaran Sukhavati
S p
pada
Maaster Shand dao (Guru Sesepuh ke-2 Aliraan Sukhavvati). Makaa itu menggapa
Maaster Shand dao begituu dipuja oleh para praktisi Negeri Matahari
M Terbit
terssebut.
Ini juga
j merup
pakan sisi yang maniis dari Neggeri Matahhari Terbit tersebut.
t
K
Kutipan Ceeramah Maaster Chin Kung
K 28 Desember
D 2
2015
tiada gunanya, andaikata anda tidak sudi melepaskannya, maka akan
merintangi upaya anda terlahir ke Alam Sukhavati.
Praktisi pelafal Amituofo yang saat menjelang ajalnya, gagal terlahir ke Alam
Sukhavati, alasannya ada di sini, yakni tidak sanggup melepaskan kemelekatan.
Tidak mampu melepaskan ketenaran dan keuntungan, istri dan anak, kerabat
dan musuh, suka dan benci, semua ini adalah penyebab mengapa anda tidak
bisa keluar dari lingkaran tumimbal lahir.
Maka itu Aliran Sukhavati sungguh luar biasa, Buddha Amitabha mengetahui
bahwa manusia tidak sanggup melepaskan kemelekatan, sehingga memikirkan
jalan keluarnya. Bagaimana caranya? Yakni di Alam Sukhavati, apapun yang
anda pikirkan pasti akan terwujud, bahkan lebih unggul daripada keadaan anda
di alam saha ini.
92
Setelah bertemu dengan Buddha Dharma, bertemu dengan Pintu Dharma
Tanah Suci, membangkitkan ketulusan melafal Amituofo. Pasien ini berkata,
vihara Upasika Qi amat berwibawa, karena itu dia ingin meninggal dunia di
vihara tersebut. Pasien ini tinggal di vihara selama 40 hari, kemudian terlahir
ke Alam Sukhavati.
Pasien ini bernama Yang Hong-mei, tahun ini berusia 50 tahun, memberi
pembuktian kepada kita.
Master Hai Xian membuat peragaan Dharma kepada kita selama 92 tahun,
kemudian terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan.
Upasika Yang Hong-mei baru belajar Ajaran Buddha, namun saat menjelang
ajal, beliau mampu membuat peragaan kepada kita semuanya, sebagai
pembuktian, hanya dalam waktu 40 hari saja.
Ketika sel-sel kanker menyebar, siksaan ini tak terungkapkan dengan kata-kata,
namun dia tidak merasa kesakitan, hanya melafal Amituofo berkesinambungan
tak terputus.
Di vihara ada tiga orang anggota Sangha, yang selama 40 hari membantu dan
menuntunnya melafal Amituofo. Setelah lelah, melafal di dalam hati, mulut
tidak melafal tidak masalah. Tetapi kita dapat melihat bibirnya masih bergerak,
inilah yang disebut dengan Melafal Gaya Vajra, ini menunjukkan bahwa dia
benar-benar bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.
93
Dia mengetahui waktunya terlahir ke Alam Sukhavati, ada orang lain,
sepertinya adalah sanak keluarganya, melihat ada dua aksara, 22, yakni dua
puluh dua, mendadak muncul. Pada tanggal 22 pukul 11 Upasika Yang terlahir
ke Alam Sukhavati.
Sekujur tubuhnya lembut, meninggal dunia dalam posisi duduk bersila, kami
yang melihatnya jadi semakin kuat keyakinannya. Sejak membangkitkan tekad
hingga terlahir ke Alam Sukhavati, adalah 40 hari.
Insan begini adalah yang tercerahkan, setiap saat takkan lupa akan
membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, ini adalah samadhi
benar, ini merupakan jodoh setiap saat dapat terlahir ke Alam Sukhavati.
Jodoh ini sudah masak, bagaimana tidak timbul sukacita?
Kalian belajar Buddha Dharma lebih lama daripada Upasika Yang, ceramah
yang kalian dengar juga lebih banyak, ini merupakan hal yang jelas. Lantas
apa masalahnya?
94
Masalahnya adalah tidak sanggup melepaskan kemelekatan. Asalkan mampu
melepaskan kemelekatan, maka saat menjelang ajal, Buddha Amitabha pasti
datang menjemput. Alam Sukhavati merupakan alam yang amat ideal, sampai
di sana penderitaan apapun takkan ada lagi.
95
Penyakit batin orang masa kini, yang paling parah adalah tidak
menghargai orang jaman dulu, menganggap mereka sudah kuno, tidak
memahami tehnologi, juga tidak memiliki penemuan tehnologi seperti era
modern ini. Menurut anda, insan suci dan bijak jaman dulu, bahkan para
Arahat, apakah Mereka memahami tehnologi? Jujur saja, Mereka amat
memahaminya, lantas kenapa pula Mereka tidak menciptakan penemuan baru?
Sekarang kita telah mengetahui alasannya, apabila dua ribu tahun silam
Mereka telah menciptakan tehnologi muktahir, maka sejak awal bumi ini
sudah tidak ada lagi. Lantas apakah dengan tidak adanya penemuan tehnologi
ini, hidup Mereka bisa nyaman? Tentu saja.
Sampai pada tingkatan kesucian kedua, yakni Sakadagami, maka ini lebih
hebat lagi, memiliki kemampuan gaib untuk mengetahui isi pikiran makhluk
lain, anda tidak bisa mengelabuinya. Juga memiliki kemampuan gaib untuk
melihat dan mengetahui segala peristiwa di enam alam tumimbal lahir, baik
yang terjadi pada masa lampau, sekarang dan yang akan datang, serta
mengetahui masa kehidupan lampau sendiri.
96
Sedangkan tehnologi muktahir era kini masih belum sanggup melakukannya,
bahkan bila dibandingkan dengan Theravada saja, masih tertinggal amat jauh
sekali.
Sampai pada tingkatan kesucian ketiga yakni Anagami, maka ini lebih leluasa
lagi, Anagami memiliki kemampuan gaib sempurna, yang dapat menjelma,
ketika Anagami hendak berangkat ke Amerika, begitu timbul niat pikiran ini,
Dia langsung sampai di tempat tujuan, aman lagi, takkan ada hambatan
angkasa. Sedangkan manusia bertehnologi muktahir masih harus menumpang
pesawat terbang selama belasan jam, Anagami hanya memerlukan sebersit niat
pikiran saja sudah sampai. Bagaimana mungkin tehnologi bisa sebanding
denganNya!
97
Gatha Pelimpahan Jasa
98
Daftar Pustaka
二零一四淨土大經科註
http://www.amtb.tw/
Arsip
www.keseimbanganpikiran.blogspot.com
99