Anda di halaman 1dari 99

 
Kutipan Ceramah Master
Chin Kung Oktober-Desember
2015

Dikutip Dari :

Ceramah Master Chin Kung

Judul :

二零一四淨土大經科註 

Dipersembahkan Dengan Setulusnya Oleh :

Sukacita Melafal Amituofo

www.smamituofo.blogspot.com

Disebarluaskan secara gratis, dilarang memperjualbelikan.

 
Daftar Isi
Hal
 
 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung Oktober 2015.……...05


02 Oktober 2015…..…………..………………….…….….06
05 Oktober 2015……..………..……….……………......…08
07 Oktober 2015…...………..…………………………..…10
11 Oktober 2015………...………..………………….….…13
19 Oktober 2015………...………...………….……………17
21 Oktober 2015………………..…………………...….….20
25 Oktober 2015………………..………….………....……22
26 Oktober 2015………………..…………….….…...……26
28 Oktober 2015………………..……….….………...……31
30 Oktober 2015…………………..…..……………...……33

 
Kutipan Ceramah Master Chin Kung November 2015…...36
01 November 2015………………………...………………37
02 November 2015……………………………………...…48
04 November 2015………………………………...………50
08 November 2015……………………………..………….51
09 November 2015…………………………...……………56
13 November 2015……………………………...…………61
16 November 2015…………………………………...……66
18 November 2015………………………………….……..69
20 November 2015………………………………….……..72
24 November 2015……………………………….………..78

Kutipan Ceramah Master Chin Kung Desember 2015.....…81


01 Desember 2015……………...…………………….……82
02 Desember 2015…………...……….……………....……85
03 Desember 2015……………...….…….……………...…89
28 Desember 2015………...……….…………….……..….91
30 Desember 2015……………....…………………………96

 
 

 
Aliran Tanah Suci (Aliran Sukhavati) praktis dan mudah, dalam
mencapai kesempurnaan (KeBuddhaan) itu dibagi atas dua tahapan, yang
pertama adalah terlahir ke Alam Sukhavati, tahapan kedua adalah mencapai
KeBuddhaan di Alam Sukhavati.

Untuk menghentikan niat pikiran yang bermunculan adalah tidak mudah, dari
ribuan miliar jumlah praktisi tidak ditemukan satupun. Tetapi hal ini jadi
gampang bila sudah berada di Alam Sukhavati, asalkan anda dapat
membangkitkan keyakinan maka dirimu dan Buddha Amitabha akan saling
terjalin; selanjutnya adalah anda bersedia melafal Amituofo, agar lafalan
Amituofo ini berkesinambungan tak terputus, Amituofo, Amituofo, Amituofo,
sepatah demi sepatah sambung menyambung, baik mengeluarkan suara
maupun tidak bersuara, melafalnya di dalam hati juga boleh.   

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 2 Oktober 2015


 

Di Alam Sukhavati takkan kelihatan ada jalanan-jalanan, juga tidak ada toko-
toko pedagang, juga tidak ada para petani yang bercocok tanam. Lalu kita jadi
terpikir, kalau mau makan bagaimana? Sutra memberitahu pada kita bahwa
segala keperluan hidup akan terwujud sesuai dengan keinginan, muncul dan
lenyap hasil jelmaan.

Maka itu Alam Sukhavati boleh dikatakan sebagai Maha ViharaNya Buddha
Amitabha, sebuah Maha Vihara yang amat langka. Segalanya terwujud sesuai

 
dengan yang diinginkan, segala sesuatu muncul dan lenyap dengan sendirinya,
tidak perlu ada mesin yang menjalankannya, begitu niat pikiran timbul maka
apa yang diinginkan langsung muncul keluar.

Bila kita ingin makan sesuatu, maka begitu hati berpikir, maka hidangan
tersebut langsung muncul di atas meja; setelah selesai menyantapnya, ketika
tidak menghendakinya lagi maka benda-benda tersebut akan lenyap dengan
sendirinya tanpa meninggalkan bekas, tidak perlu mencuci piring dan
mangkok.

Demikian pula dengan mengenakan pakaian, begitu berpikir maka pakaian


segera melekat pada tubuh, pakaian lama yang tidak dikehendaki lagi juga
akan lenyap dengan sendirinya, tidak perlu ada lemari pakaian untuk
menyimpannya, apapun tidak diperlukan. Maka itu di dalam rumah begitu
bersih dan rapi, setitik debu pun takkan mengotorinya. Keindahan Alam
Sukhavati begitu menakjubkannya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 2 Oktober 2015 


 

 

 
Di
D dalam S Bab Bodhissattva Mahhasthamaprrapta
Surangamaa Sutra “B
Melafal Nam ma Buddhha Dengan n Sempurnna Tanpaa Rintangaan”, sutraa ini
mennjelaskan bahwa
b Boodhisattva Mahastham
M maprapta pada
p masaa lampau kkalpa
yanng tak terhiingga, berttemu denggan Buddha Cahaya Tanpa Battas, dalam satu
kalppa besar pada
p gata yang muncul kee dunia seecara
waktuu itu, ada 12 Tathag
bertturut-turut.

ha masa seekarang inii, dalam saatu kalpa bbesar


Hall ini serupaa dengan ddi alam sah
yanng disebut dengan B Bhadrakalppa. Mengaapa disebu ut sebagai Bhadrakaalpa?
Cobba lihat pada jaman B va Mahasth
Bodhisattv hamapraptaa, dalam saatu kalpa bbesar
hannya ada 12 2 Buddhaa saja yan ng muncul, sedangkan pada jaman Budddha
Sakkyamuni in ni, satu kaalpa besarr muncul seribu Buuddha, makka itu dissebut
sebagai Bhad drakalpa, ddimana inssan suci daan bijak amat
a banyaak. Satu kkalpa
besar merupak kan waktu yang amaat panjang.

Boddhisattva Mahastham
M ngan 12 Taathagata yaang merupaakan
maprapta beertemu den
maan dari Buddha Amitabhaa yang mengajariny
jelm m ya “Samaadhi Pelaffalan
Ammituofo“. Maka itu U Upasaka Xiia Lian-ju memberitahukan paada kita baahwa
Boddhisattva Mahastham
M maprapta merupakan
m n Guru Seesepuh Aliiran Sukhaavati
yanng pertamaa di Dharmmadhatu, Dharmadha
D atu adalah alam semesta. Menggapa
demmikian? Kaarena Bodhhisattva Maahasthamaaprapta merupakan prraktisi perttama
yanng berhasil melatih Saamadhi Pelafalan Am
mituofo.

Seddangkan Bodhisattva
B a Samantaabhadra merupakan
m n Guru Seesepuh Aliran
Sukkhavati yan
ng pertam
ma di Alam m Saha. Ketika
K Budd dha Sakyaamuni perttama
kalii membabaarkan “Avaatamsaka Sutra”,
S madhi.
sutrra ini dibabbarkan di ddalam sam
Padda bagian akhir pemmbabaran “Avatamsaka Sutra””, yakni ““Bab Sudhhana
Kum mara menggunjungi 53 insan den
ngan karakkter yang bberbeda”, ““Sepuluh teekad
Boddhisattva Samantabh
S hadra diarah
hkan kemb bali ke Alaam Sukhavvati”, maka itu

 
Bodhisattva Samantabhadra merupakan Guru Sesepuh Aliran Sukhavati yang
pertama di Alam Saha.

Sedangkan di Negeri Tiongkok, Master Hui Yuan merupakan Guru Sesepuh


Aliran Sukhavati yang pertama. Pada masa Dinasti Jin Timur (317-420),
sekarang adalah Lushan di Provinsi Jiangxi, Master Hui Yuan membangun
sebuah vihara pelafalan Amituofo, waktu itu Ajaran Buddha belum lama
tersebar ke Tiongkok, ada 123 praktisi yang melafal Amituofo di vihara
tersebut, dan 123 praktisi ini semuanya berhasil terlahir ke Alam Sukhavati.

Pada waktu itu Master Hui Yuan mengandalkan “Sutra Usia Tanpa Batas”,
sementara “Amitabha Sutra” dan “Amitayurdhyana Sutra” masih belum
diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin, jadi waktu itu sutra yang tersebar
hanyalah “Sutra Usia Tanpa Batas”. Versi terjemahan “Sutra Usia Tanpa
Batas” yang dipakai waktu itu adalah hasil terjemahan pada masa Dinasti Han.

123 praktisi tersebut semuanya berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, tidak ada
satupun yang ketinggalan, maka itu Master Hui Yuan merupakan Guru
Sesepuh Aliran Sukhavati yang pertama di Tiongkok.

Dari Tiongkok Aliran Sukhavati lalu menyebar ke Korea dan Jepang. Saat itu
banyak praktisi Jepang yang datang ke Tiongkok untuk mendalami Ajaran
Sukhavati, mereka berguru pada Master Shan Dao, jadi murid Master Shan
Dao itu merupakan yang paling banyak, ketika pulang ke Jepang mereka
mendirikan aliran-aliran sehingga keseluruhannya ada 13 aliran.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 5 Oktober 2015


 

 
Kehidupan manusia bukan hanya satu kehidupan ini saja, selama
kelahiran demi kelahiran tersesat di dalam lingkaran tumimbal lahir, berusaha
mencari jalan keluar namun sayangnya selalu gagal. Dalam kehidupan ini bisa
bertemu dengan Pintu Dharma Tanah Suci, anda sungguh beruntung sekali!
Tetapi sebagian praktisi setelah bertemu dengan pintu Dharma ini lalu
bagaimana?

Tabiatnya sungguh berat, dia tidak memperoleh manfaat yang sesungguhnya


dari Buddha Dharma, dia telah menyalahgunakan dan menggunakannya secara
sesat, menggunakan Buddha Dharma untuk meraih ketenaran dan keuntungan,
ini sudah salah, bukan hanya tidak menimbun berkah kebajikan, tetapi
menciptakan karma buruk.

Karma buruk yang dia perbuat ini lebih berat dari dosa apapun, bersikap
munafik berpura-pura mendukung Buddha Dharma padahal tindakannya
adalah merusak Buddha Dharma, sehingga banyak orang jadi hilang
keyakinannya terhadap Buddha Dharma, memutuskan jiwa kebijaksanaan
Dharmakaya para makhluk, akibatnya jatuh ke Neraka Avici.

Hari ini kita lihat, apakah orang begini ada atau tidak ada? Ada, bukan hanya
ada bahkan amat banyak. Apakah bisa dinasehati? Tidak bisa karena mereka
sudah tersesat amat mendalam, tidak bisa kembali ke jalan yang benar.

Praktisi sejati itu jumlahnya tidak banyak, terutama Aliran Sukhavati, praktisi
yang belajar dengan kesungguhan hati dan berhasil terlahir ke Alam Sukhavati
mencapai KeBuddhaan, memberikan kepada semua makhluk manfaat yang
sesungguhnya, ini adalah nyata adanya.

10 

 
 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 7 Oktober 2015


 

Pepatah kuno mengatakan bahwa “Sekali jatuh ke alam penderitaan dijalani


selama lima ribu kalpa”, waktu tersebut dihitung dengan menggunakan kalpa,
meskipun dihitung pakai kalpa kecil juga sudah merupakan masalah besar,
lima ribu kalpa kecil, bukan main!

Kapan anda baru dapat keluar? Makhluk yang jatuh ke alam penderitaan, baru
keluar sekejab saja sudah masuk kembali lagi. Memiliki kesempatan terlahir di
alam manusia adalah berkat pelatihan diri selama kalpa yang tak terhingga,
jika tidak memiliki pelatihan diri selama kalpa yang tak terhingga, mana
mungkin bisa begitu mudah anda bertumimbal lahir ke alam manusia!

Setelah datang ke alam manusia lalu bagaimana? Orang yang tersesat lebih
banyak, sedangkan yang tercerahkan hanya sedikit. Terutama hidup di
lingkungan masa kini, dari dalam diri ada unsur lobha, dosa, moha dan
kesombongan yang tidak dilenyapkan, mementingkan diri sendiri. Sementara
di luar ada godaan dari tujuh perasaan (sukacita, marah, sedih, senang, suka,
benci dan nafsu keinginan) dan Panca Kamah (kegemaran akan harta benda,
rupa, ketenaran, makan dan tidur). Maka itu begitu gampangnya jatuh kembali
ke alam penderitaan, sungguh mengerikan! Ini tidak boleh tidak diketahui.

Kita menganggap kehidupan yang semu ini sebagai yang nyata adanya, semua
ini sudah tersesat, mengikuti begitu saja ke mana arus membawa. Datang ke
dunia ini adalah ibarat menghirup sehela udara segar, lalu begitu membalikkan
badan sudah jatuh kembali ke alam penderitaan, para Buddha dan Bodhisattva
memandang hal ini sebagai makhluk yang sungguh kasihan.

11 

 
 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 7 Oktober 2015


 

Buddha dan Bodhisattva memberitahukan pada kita bahwa “Segala sesuatu


yang merupakan perpaduan unsur adalah semu”. Segala sesuatu yang
merupakan perpaduan unsur (unsur tanah, air, api dan angin), apakah dengan
demikian anda bisa melepaskan kemelekatan? Apakah anda dapat
merelakannya? Tidak bisa. Mengapa demikian?

Meskipun sudah membaca sutra Buddha, mendengar ceramah Dharma, bahkan


sudah berulang-ulang mendengar ceramah sehingga sudah bisa menghafalnya,
bahkan juga bisa menceramahkannya kembali, tapi apa daya tidak sanggup
mengamalkannya.

Bahkan sama sekali tidak menganggap bahwa perkataan Buddha itu adalah
nyata adanya, meskipun tidak menentangnya namun di dalam hatinya masih
segudang tanda tanya, beginilah sehingga penyakit muncul dari sini. Lalu apa
yang harus dilakukan?

Yakni harus bertobat melenyapkan rintangan karma, melakukan pertobatan


dengan bersungguh-sungguh. Dengan cara apa untuk melakukan pertobatan?
Cara yang paling bagus adalah menfokuskan pikiran melafal Amituofo, selain
lafalan Amituofo, semua kemelekatan harus dilepaskan, ini barulah pertobatan
yang sesungguhnya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 7 Oktober 2015


 
12 

 
Ketika permulaan kami meninggalkan keduniawian, ada seorang
Bhiksu senior yang mengatakan padaku, agar saya melepaskan niatku belajar
ajaran sutra, katanya begitu, “Tidak ada gunanya kamu belajar ajaran sutra,
tidak bisa cari uang, nanti bisa kelaparan”.

Jadi harus belajar apa? Upacara-upacara ritual, baru bisa mendatangkan uang.
Saya mengatakan padanya bahwa saya menjadi Bhiksu tujuannya bukan untuk
cari uang, tetapi oleh karena Ajaran Buddha itu sungguh bagus dan saya amat
bersukacita memperoleh kesempatan ikut menyebarluaskan Buddha Dharma,
ini adalah hal yang bagus sekali, betapapun kesulitan yang harus dihadapi juga
tak masalah.

Siswa Buddha memang hanya boleh memiliki tiga helai jubah dan satu patra,
makan sehari satu kali, berteduh di bawah pohon, bukankah keadaan kita
sekarang sudah amat lumayan dibandingkan jaman dulu? Kita memiliki
sebuah rumah mungil tempat berteduh dari angin dan hujan, makanan yang
dapat mengganjal perut, pakaian pelindung dari kedinginan, sudah cukup, yang
lainnya jangan mau lagi.

Sepanjang hidup mengingat ajaran para terdahulu, menfokuskan diri pada satu
Pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya berkesinambungan untuk jangka
panjang, berbahagia dalam Dharma. Seperti yang diucapkan Konfusius benar
adanya, yakni “Mempelajari ajaran yang memberi manfaat bagi diri sendiri
dan orang banyak, lalu dapat mengamalkannya dalam bentuk tindakan nyata,
bukankah ini amat membahagiakan?”, inilah yang dimaksud di dalam Ajaran
Buddha sebagai memperoleh kebahagiaan dalam Dharma.

13 

 
Vihara masa kini lambat laun tampak seperti berubah jadi toko bisnis, masalah
ini amat parah. Praktisi yang benar-benar membangkitkan niat, yang
mengorbankan diri sendiri demi orang banyak, maka harus menfokuskan diri
pada ajaran sutra. Guru sudah tiada, tetapi metode atau cara masih ada, asalkan
kita melatih diri sesuai dengan metode ini, juga bisa mencapai pencerahan.
Harus yakin pada metode yang satu ini, andaikata anda mau berhasil maka
“menfokuskan diri pada satu Pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya
berkesinambungan untuk jangka panjang”, sepanjang hidup mengingat kalimat
ini.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Oktober 2015


 

Hari ini ada seorang tabib senior yang datang dari Beijing, beliau
memberitahukan pada kita bahwa penyakit yang diderita orang jaman sekarang
telah bertambah 10x lipat lebih daripada orang tempo dulu. Darimana
munculnya penyakit? Dari makanan dan minuman. Kini makanan yang
dikonsumsi tidak membawa rasa aman, mengapa demikian? Permukaan tanah
sudah tercemar. Buah dan sayur yang ditanam tampaknya besar dan cantik,
sedap dipandang mata, tapi tidak ada kandungan gizinya.

Para ilmuwan melakukan penelitian, ternyata buah dan sayur tempo dulu
meskipun kecil-kecil tapi mengandung nutrisi yang sangat besar, sedangkan
buah dan sayur jaman sekarang nutrisi yang dikandungnya hanya sepersepuluh
saja dibandingkan dengan buah dan sayur jaman dulu yang kecil-kecil. Buah
dan sayur masa kini tidak bergizi.

Tanah sudah tercemar dan rusak, sumber air juga sudah rusak, maka itu anak-
anak sekarang, masih usia kecil sudah menderita beragam penyakit aneh-aneh,
14 

 
yang tidak ada obatnya. Bila pokok bahasanku sudah sampai pada dokter,
maka ini sungguh mengerikan! Jaman sekarang tidak boleh jatuh sakit, dokter
takkan menyembuhkan penyakit pasien, dokter itu cari uang, jika dia
menyembuhkan penyakitmu maka anda takkan datang berobat lagi dan
penghasilan si dokter jadi berkurang, jadi dia akan mengulur waktu, dengan
cara ini mencari untung dari dirimu, dunia apa ini!

Kita mendengar dari orang tua bahwa di dalam masyarakat Tiongkok tempo
dulu, ada dua profesi yang paling dihormati, yakni yang pertama adalah kaum
terpelajar, yang kedua adalah dokter. Kenapa dua profesi ini begitu dihormati?
Karena kaum terpelajar dapat menyelamatkan dunia dan dokter dapat
menyelamatkan nyawa manusia.

Kaum terpelajar dapat mengajar, yang disebut dengan pelajar miskin, jaman
dulu tidak mempersoalkan biaya sekolah, jika mematok harga tertentu bisa
berubah jadi transaksi jual beli, maka sekolah jadi toko bisnis. Jadi prilaku
mulia orang tempo dulu sungguh sulit diperoleh.

Guru mengajar murid takkan meminta biaya sekolah, lalu bagaimana dengan
kehidupan sang guru? Orangtua murid pada saat panen atau hari perayaan akan
mengantar sedikit persembahan buat guru, bagi keluarga miskin maka tak
perlu. Ada juga keluarga yang amat kesusahan, saat guru memiliki kelebihan
uang maka akan menyumbang kepada muridnya. Meskipun profesi mengajar
itu susah dan miskin, tetapi dihormati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.

Dokter juga demikian, tugas dokter adalah menyelamatkan nyawa manusia,


menggunakan obat yang pantas. Setelah sembuh maka pasien yang
keluarganya berkecukupan akan memberi lebih banyak persembahan kepada
dokter, sebaliknya keluarga yang miskin tidak mampu memberi persembahan,
maka dokter bukan hanya menyembuhkan bahkan biaya obat juga akan
ditebusnya. Dokter adalah penyelamat nyawa manusia, dia bukan datang untuk
cari uang.
15 

 
Maka itu mengapa kedua profesi di atas dihormati oleh masyarakat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Oktober 2015


 

 
16 

 
“Karir Buuddha”, Buddha
B haanya menggerjakan satu
s hal yakni
y
menndidik, dengan perkkataan lainn adalah membantu
m para makhhluk menccapai
penncerahan dan
d menem mukan kembali Jiw wa KeBuddhaannya. Jadi Budddha
hannya memiliiki satu hall ini saja yaang harus dikerjakan
d n.

Kitaa juga harrus memahhami bahw wa kita daatang ke dunia


d ini juuga demi satu
tujuuan, yaknii memutuskan klesaa (kekotorran batin)), mencapai KeBoddhian
(penncerahan). Sejak pagip hinggga malamm, menghaadapi setiaap insan dan
persoalan, ini adalah meelatih diri. Apa yangg dilatih? Yakni
Y takkan digoyahhkan
olehh kondisi luar,
l inilah yang kita latih.

Baggaimana caaranya agaar kita tidakk terpengaaruh oleh kondisi


k luaar? Yakni tidak
t
mennyimpan segala
s sesuuatu di daalam hati, maka denngan demikkian batin kita
takkkan tergan
nggu oleh kondisi
k luaar, menyim
mpannya di hati adalahh orang awwam,
tidaak menyimmpannya did dalam hatih adalahh melatih diri,
d inilahh yang dissebut
sebagai siswaa Buddha.

Oraang jaman n sekarang menyallahtafsirkann makna dari “Kaarir Budddha”,


mannusia mod dern mengiira bahwa karir Budddha adalaah mengaddakan upaccara-
upaacara dan ritual-rituual, memoohon berkkah, menggadakan upacara
u beesar-
besaran dan sebagainyya, inilah yang disaalahartikann sebagai karir Budddha.
Inillah yang menyebabka
m an Ajaran Buddha
B beerubah jadii kepercayaaan.

Kutipan Ceramah
C M
Master Chinn Kung 199 Oktober 2015
2
 

17 

 
Baru-baru ini ada beberapa praktisi yang kami kenal telah meninggal dunia,
sejak akhir tahun lalu hingga pertengahan tahun ini, ada sekitar 5 atau 6 orang.
Kami berpesan padanya, asalkan melepaskan semua kemelekatan,
menfokuskan pikiran melafal Amituofo bertekad lahir ke Tanah Suci
Sukhavati, setiap orang pasti dapat ke sana; untuk terlahir ke Alam Sukhavati
tidaklah sulit, asalkan membangkitkan keyakinan benar dan tekad benar,
melafal Amituofo baik satu hingga sepuluh lafalan juga bisa terlahir ke Alam
Sukhavati.

Saya dengar kabar bahwa diantara mereka itu ada yang semasa hidupnya
melakukan karma buruk, karma buruk ini dapat merintangi usahanya terlahir
ke Alam Sukhavati, jadi harus bagaimana? Sebelum ajal menjemput harus
memperbanyak lafalan Amituofo, menempatkan karma buruk di satu sisi dulu,
jangan dipedulikan, jangan memikirkannya; begitu teringat maka rintangan
muncul di hadapan, sehingga tidak bisa terlahir ke Alam Sukhavati, jadi tidak
boleh dipikirkan!

Segala sesuatu muncul dari pikiran. Yang paling penting sekarang adalah
sebersit niat pikiran saat kini, yang lalu sudah berlalu, di dalam Sutra Intan
disebutkan bahwa baik pikiran masa lampau, masa sekarang dan masa yang
akan datang juga tidak bisa dipegang karena pikiran kita selalu berubah-ubah,
maka itu sebersit niat pikiran saat kini adalah sebegitu pentingnya, jangan
biarkan sebersit niat pikiran buruk ini memancing keluar seluruh niat buruk
masa silam, kerugian ini bisa besar sekali.

Apa yang disebut dengan pertobatan sesungguhnya? Yakni dengan ketulusan


hati melafal Amituofo, inilah pertobatan sesungguhnya. Setiap suara adalah
lafalan Amituofo, tiada karma buruk, inilah pertobatan sesungguhnya, harus
dipahami. Tidak perlu mengikuti upacara dan ritual pertobatan, tiada gunanya,
tidak bisa mengikis dosa, mengapa demikian?

18 

 
Oleh karena perbuatan jahat anda masih berada di dalam pikiran anda, anda
belum menghapusnya, jadi masih ada. Tetapi bila pikiran anda dipenuhi
lafalan Amituofo, selain sepatah Amituofo tiada lagi yang lain, maka semua
karma buruk akan tergusur dari pikiran anda.

Tidak memikirkan masa mendatang juga tidak memikirkan masa silam, jadi
hanya memikirkan saat kini, saat kini memikirkan apa? Memikirkan Alam
Sukhavati, memikirkan Buddha Amitabha, memikirkan bahwa saya sudah
yakin benar, saya juga sudah bertekad benar, saya benar-benar berniat terlahir
ke Alam Sukhavati, inilah yang harus kita pikirkan, yang lainnya tidak patut
kita pikirkan.

Dalam melewati kehidupan, ada yah bagus, tidak ada juga bagus; ada, tidak
menyimpannya di hati, tidak ada, juga takkan menyimpannya di hati. Ketika
berkunjung ke luar negeri, saya hanya membawa satu koper yang berisi
beberapa stel pakaian ganti saja. Yang lainnya tidak mau lagi, tak terpikir lagi,
ini baru leluasa.

Ketika Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma di dunia ini, Beliau hanya


membawa tiga helai jubah dan satu patra berkelana, sedangkan kita sekarang
sudah membawa lebih banyak daripada Beliau, ditambah lagi koper kecil. Bila
kelak anda sudah bisa lebih sesederhana mungkin, maka selamat ya, anda
sudah berhasil, harus dipahami.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Oktober 2015


 

 
19 

 
Di dalam ketulusan takkan ada keraguan, takkan ada bentuk-
bentuk pikiran, takkan ada khayalan, hanya ada sepatah Amituofo yang dilafal
berkesinambungan tak terputus. Kondisi di luar, janganlah ikut campur dan
mendengarnya.

Jaman sekarang dunia sudah diliputi kekacauan, siluman, mara dan setan jahat
lainnya banyak sekali, menyamar sebagai Buddha dan Bodhisattva, inilah yang
disebut dengan aliran sesat. Sekarang aliran sesat sudah terlampau banyak,
siapa saja yang jadi pengikutnya? Yakni mereka yang percaya sama ucapan
setan.

Apa yang digunakan aliran sesat untuk menyebarkan ajaran sesatnya? Yakni
dengan perantara setan, setan jahat menyamar sebagai Buddha dan Bodhisattva,
atau menyamar sebagai insan suci dan bijak, mereka datang mengajarimu,
tujuan akhir adalah mengantarmu ke dunia Mara.

Anda sendiri tidak mengerti, dengan ikhlas menerima begitu saja daya
pikatnya, setelah jatuh ke dunia Mara barulah menyesal, sesal kemudian tiada
gunanya.

Di dalam Buddha Dharma juga ada kekuatan gaib, bahkan kekuatan gaib yang
maha, tetapi Buddha dan Bodhisattva takkan menggunakan kekuatan gaib
untuk menyelamatkan para makhluk. Lalu cara apa yang digunakan Buddha
untuk menyelamatkan para makhluk? Dengan menggunakan ajaran sutra,
membabarkan Dharma kepadamu, menyampaikan kebenaran Hukum Karma
dan etika moral, sehingga pada akhirnya anda bisa menemukan kembali Jiwa
Sejati sendiri, ini barulah fakta yang sesungguhnya, takkan mengelabui
manusia.
20 

 
Semua makhluk memiliki Jiwa KeBuddhaan, setiap makhluk memiliki
kebijaksanaan dan rupa kebajikan yang sama dan setara dengan Tathagata.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 21 Oktober 2015


 

21 

 
Kesabaran itu harus dilatih, jika tidak bersabar maka tidak bisa
berhasil. Dari kisah Master Hai Xian ada diceritakan tentang adik
seperguruannya yang bernama Hai Qing, pada usia 80 lebih wafat,
meninggalkan tubuh relik yang masih utuh, hingga kini tubuh relik ini masih
ada di sana, Ksanti Paramita atau kesabaran yang dilatih oleh Master Hai Qing
patut mendapat pujian!

Orang lain memukulinya, memarahinya, segalanya dihadapi dengan kesabaran.


Ketika orang-orang di sekitarnya merasa tidak adil, dia malah menasehati
mereka, kalian tidak boleh bersikap begitu pada orang lain, orang lain
memukuli dan memarahiku adalah membantuku mengeliminasi rintangan
karma, seharusnya saya berterimakasih pada mereka, kalian mana boleh
menyalahkannya?

Master Hai Qing memberikan teladan dalam bentuk tindakan nyata, sepanjang
hidupnya hal-hal yang melatih kesabarannya terlampau banyak, dimana orang
lain tidak bisa mentolerirnya, semuanya dihadapi dengan sabar olehnya. Di
hati beliau semua orang adalah orang baik, segala hal adalah hal yang baik,
memukuli dan memarahiku juga adalah hal yang baik. Iri hati, benci dan
menghalangiku, bahkan sampai melukaiku, mereka itu adalah orang baik, juga
adalah hal yang baik.

Master Hai Qing juga tidak mengenal aksara, sejak kecil sudah meninggalkan
keduniawian. Beliau terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan.
Jasad beliau dimasukkan ke dalam gentong (kendi air besar yang terbuat dari
tanah liat) dalam posisi duduk bersila selama enam tahun, ketika tutup gentong
dibuka, jasad beliau masih awet bahkan jubahpun masih utuh. Kemudian
22 

 
seluruh jasadnya dilapisi emas, dipuja di Aula Vajra, di vihara mereka ada aula
mungil yang disebut Aula Vajra.

Master Hai Qing memperlihatkan pada kita Ksanti Paramita, tiada yang tidak
bisa disabarin.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Oktober 2015


 

Apa yang dimaksud dengan klesa (kekotoran batin)? Yaitu lobha (ketamakan),
dosa (amarah/kebencian), moha (kebodohan), kesombongan dan
kecurigaan/keraguan. Bila muncul kekotoran batin, maka ini adalah salah,
sebaliknya yang harus dibangkitkan adalah prajna (kebijaksanaan). Oleh
karena kebijaksanaan dapat membantu semua makhluk, yakni mendidik para
makhluk.

Apa yang diajarkan? Yakni mengajari agar setiap insan dapat melewati
kehidupan yang bahagia, sepanjang hidup penuh dengan sukacita dalam
Dharma. Ke mana harus mencarinya? Di dalam Buddha Dharma Mahayana.
Andaikata di dalam Buddha Dharma Mahayana tidak ada hal ini, bagaimana
bisa memikat begitu banyak praktisi datang mempelajarinya? Bagus sekali!

Tetapi praktisi yang serius belajarnya jumlahnya sedikit, sementara yang


datang belajar sambil membawa serta khayalan, jumlahnya banyak. Kenapa
dibilang membawa serta? Karena tidak melepaskan kemelekatannya maka itu
dia datang sambil membawa serta. Harus dilepaskan sampai sebersih-
bersihnya barulah pembebasan diperoleh.

23 

 
Pakaian hanya untuk melindungi tubuh dari hawa dingin, makanan asalkan
bisa mengenyangkan sudah cukup, jangan tamak, rumah mungil asalkan bisa
melindungi dari angin dan hujan maka sudah cukup, anda akan memperoleh
pembebasan besar. Manusia yang tahu merasa cukup baru bisa mencapai
KeBuddhaan.

Manusia yang tidak mempunyai keinginan, “Dengan manusia lain takkan


berseteru, terhadap dunia ini takkan ada keinginan”, maka anda akan
memperoleh kebebasan besar. Maka itu hal ini harus ada kebijaksanaan, kalau
tidak punya kebijaksanaan maka dia malah akan jadi curiga, kehidupan seperti
itu akan begitu menyiksakan.

Justru dia tidak tahu bahwa kehidupan macam begini adalah begitu
membahagiakan, batin tiada tekanan takkan ada kekhawatiran, tiada kerisauan,
takkan ada khayalan, juga takkan ada bentuk-bentuk pikiran, menurutmu
betapa bahagianya badan sehat dan kuat, ragam penyakit takkan muncul.

Master Hai Xian telah memperlihatkan teladan pada kita, dengan usia 112
tahun masih memanjat pohon, di depan vihara mereka ada sebatang pohon
Persimmon, ketika umat berdatangan, beliau akan memanjat ke atas pohon
untuk memetik buah Persimmon buat dibagikan kepada semuanya.

Sejak kecil Master Hai Xian dibesarkan di dalam keluarga petani,


ayahbundanya hidup berladang, sejak kecil beliau sudah belajar bercocok
tanam, sepanjang hidupnya melakukan pekerjaan ini. Beliau membuka lahan
persawahan, di dusun terpencil tanah-tanah tandus tidak ada yang menggarap,
beliau pergi membukanya, berhasil menggarap hingga lebih dari 6,67 hektar
luasnya.

24 

 
Saat panen tiba, selain diperuntukkan bagi penghuni vihara, vihara mungil
tersebut hanya dihuni sekitar 4 atau 5 orang saja, buah panen takkan bisa
dihabiskan semuanya, jadi diberikan kepada korban bencana di seluruh
pelosok, di wilayah mana yang dilanda bencana kekurangan pangan, maka
mereka akan mengirimnya ke sana.

Mereka takkan menjual hasil panen untuk diuangkan, juga takkan diuangkan
untuk memperindah vihara sendiri atau untuk keperluan vihara, Master Hai
Xian takkan memikirkannya. Asalkan gubukku ini bisa melindungiku dari
angin dan hujan maka sudah cukup, tidak perlu memperluasnya lagi.

Lihatlah hati orang begitu sucinya, melewati kehidupan begitu sederhananya,


sungguh sebuah teladan yang bagus, ini mengajari kita untuk tidak melekat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Oktober 2015


 

 
25 

 
Segala seesuatu yaang mengaalami perrubahan adalah berrsifat
sem
mentara, buukanlah keenyataan. Bila senanntiasa dappat membaangkitkan pola
pikiir sedemik
kian, makka dapat menuruti
m k
kehendak p
para makhhluk, terhaadap
segala sesuatu
u takkan adda lagi kem
melekatan,, ada yah bagus;
b tidakk ada yah juga
baggus.

Oraang lain memujiku,


m y bagusllah, orang lain menffitnahku, yah juga baagus,
yah
tidaak ada sattupun yanng tidak bagus.
b Meemujiku, saya berterrimakasih atas
pujiianmu, meenfitnahkuu, saya jugga berterim
makasih kaarena telahh membanntuku
menngeliminassi rintangaan karma, rasa
r d lubuk hati
terima kasih inni berasal dari
yanng paling dalam,
d takkkan ada keepura-puraaan, bagaimmana munngkin ada yang
y
tidaak bagus?

Meskipun sek karang sayya tidak melakukan


m n karma buruk,
b tetaapi pada masa
m
kelaahiran lam
mpau, kelahhiran dem
mi kelahirann, sejak kaalpa yang tak terhinngga,
udah berappa banyak karma buruk yang diperbuat, jadi sekaarang
tidaak tahu su
baggaimana caaranya untuuk menghaapus rintanggan karmaa tersebut?

Yakkni segala kejadian yang tidaak menyennangkan, andaa dapat menerimaanya


denngan ikhlass dan menuurutinya, maka
m rintanngan karmaa tersebut dapat
d terhaapus,
sebaliknya biila anda tidak ikhlass menerimmanya dan tidak mauu menurutiinya,
makka anda keembali mennciptakan karma
k baruu.

Janngan lagi menciptaka


m an karma baru, seteelah memaahami hal ini maka jadi
terccerahkan, takkan laggi mencipptakan karrma baru, setiap haari menghapus
rinttangan karrma, hati pun
p terasa bahagia dan
d nyamann, penuh sukacita
s daalam
Dhaarma, ini adalah
a kehiidupan mannusia yangg bahagia sempurna.
s

26 

 
 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Oktober 2015


 

Bila anda telah memahami segala fenomena yang ada di depan mata, ini
hanyalah sebuah mimpi, buat apa begitu serius? Anda menganggapnya begitu
nyata, ini sudah salah, setelah mimpi berlalu, takkan mungkin kembali lagi.

Kita harus memandang kehidupan ini sebagai sebuah mimpi, dengan


pemikiran ini untuk berinteraksi dengan manusia lain dan menangani urusan,
memperlakukan orang lain dan makhluk hidup lainnya, dengan sendirinya hati
maitri karuna akan mengalir keluar, sungguh sulit diperoleh!

Jangka waktu mimpi tidaklah panjang, meskipun seratus tahun hanyalah satu
petikan jari saja. Kapan anda baru menyadarinya? Ketika anda menginjak usia
lanjut, 80 atau 90 tahun barulah akan menyadarinya. Waktu masih muda
takkan menyadarinya, kondisi batin begini, orang usia 30 tahun tidak bisa
memahaminya, namun orang usia 80 tahun, anda bilang padanya, dia akan
menganggukkan kepala, dia mengakuinya.

Sepanjang hidup hanyalah sebuah mimpi, tidak ada satupun yang nyata, tidak
ada satupun benda merupakan milik sendiri, apa yang dapat anda peroleh,
sesungguhnya apapun tidak anda peroleh. Karena memang apapun tidak bisa
diperoleh, mengapa tidak melatih diri saja? Takkan berseteru dengan semua
orang dan makhluk lainnya, juga takkan berseteru dengan seluruh persoalan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Oktober 2015  

 
27 

 
Kita berada dalam mimpi yang sama, ibarat menyetel siaran televisi ke saluran
yang sama, kita berada dalam gambar tayangan yang serupa. Tetapi gambar
tayangan ini hanya sekejab saja sudah berganti, jadi bukanlah nyata adanya.

Hari demi hari terus berlalu, masa lalu tidak mungkin bisa diraih kembali.
Apakah detik yang telah berlalu akankah dapat kembali lagi? Tidak mungkin
bisa kembali lagi. Dalam sedetik ini apa yang bisa anda peroleh? Apapun tidak
dapat diperoleh.

Tidak dapat menguasainya, tidak bisa memilikinya, maka itu niat pikiran yang
ingin memiliki itu harus dihapus, itu adalah khayalan, niat begini hanya akan
menciptakan karma buruk, adalah kesalahan.

Mimpi indah, mimpi yang terasa begitu jauh, ada di mana? Di Alam Sukhavati,
penduduk Alam Sukhavati mempunyai usia tanpa batas, segala sesuatu di
Alam Sukhavati takkan mengalami perubahan, takkan ada muncul dan lenyap.
Penduduk Alam Sukhavati memiliki rupa yang mirip dengan Buddha
Amitabha, dengan tubuh yang memiliki 32 tanda Buddha.

Kita telah memiliki kesempatan untuk terlahir ke Alam Sukhavati untuk


mencapai KeBuddhaan, ini merupakan hal yang begitu menakjubkan indahnya,
jadi buat apa di dunia ini terlena dalam impian?

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Oktober 2015  

Saya telah belajar Ajaran Buddha selama 64 tahun, 30 tahun awal saya masih
memiliki keraguan pada Ajaran Sukhavati, tetapi 30 tahun akhir, saya telah
28 

 
meyakini sepenuhnya, saya melepaskan seluruh ajaran sutra, menfokuskan diri
menceramahkan “Sutra Usia Tanpa Batas”, menfokuskan diri pada sepatah
Amituofo. Mengapa demikian?

Oleh karena saya bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, saya tidak


mendambakan dunia ini, bila kalian begitu mendambakan dunia ini, sehingga
berseteru memperebutkannya, sedangkan saya sendiri malah ingin
meninggalkannya, jadi saya dan kalian tidak ada perseteruan.

Saya tahu manfaat dari Alam Sukhavati, kalian belum mengetahuinya, anda
masih mendambakan dunia ini. Harta benda, rupa, ketenaran dan keuntungan
di dunia ini, anda masih belum bisa melepaskannya, maka hari-hari anda di
dunia ini masih begitu panjangnya, pelan-pelan saja melewatinya!

Sedangkan kami sebentar lagi akan pergi, bagaimana mungkin bisa berseteru
denganmu? Hanya bisa membantumu agar bisa berhasil, takkan
menghalangimu. Anda begitu mendambakan ketenaran dan keuntungan, maka
seluruhnya kami berikan pada anda, membantu anda supaya bisa berhasil
memperolehnya, anda begitu gemar akan harta benda, rupa, ketenaran,
makanan dan tidur, Panca Kamah ini, juga akan diberikan seluruhnya kepada
anda, kami tidak menginginkan apa-apa.

Untuk memahaminya adalah sulit, namun untuk melepaskannya takkan sulit,


inilah yang disampaikan guruku tempo dulu padaku. Andaikata anda ingin
mengetahui apakah anda telah memahami dengan jelas Ajaran Buddha itu,
maka tanyalah pada dirimu sendiri apakah sudah melepaskan kemelekatan atau
belum?

29 

 
Jika belum melepaskan berarti anda masih belum jelas memahaminya, bila
benar-benar telah memahaminya, siapa yang sudi begitu bodohnya berada di
dunia ini menjalani siksaan?

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Oktober 2015  

Dengan pikiran mengendalikan materi, para ilmuwan telah memastikan teori


ini, semuanya dapat menerimanya, manusia akan melewati hidup dengan
bahagia, mengapa demikian? Manfaat pertama adalah tubuh sehat, apa yang
digunakan untuk memelihara kesehatan?

Dengan pikiran, jangan memakai obat-obatan. Oleh karena pikiran


mempengaruhi tubuh jasmani, dengan pikiran yang baik memiliki tubuh yang
baik, demikian pula sebaliknya, pikiran yang tidak baik, maka tubuh ini jadi
rusak.

Ini telah menjadi bagian dari kehidupan kita, di dunia ini, karir dokter takkan
ada lagi. Setiap insan menggunakan pikiran untuk menyeimbangkan tubuh
jasmani, menyembuhkan penyakit, maka itu obat-obatan tidak diperlukan lagi,
ini adalah hal yang bagus, bahkan dapat diwujudkan.

Hari ini kita mengetahui, niat pikiran apa yang terbaik? Amituofo, Buddha
Amitabha adalah kebijaksanaan tanpa batas, usia tanpa batas, kesehatan tanpa
batas, anda harus percaya! Bila anda tidak percaya maka juga tak berdaya, bila
anda yakin padaNya, maka keyakinan ini akan membantu anda satu bagian,
bila anda yakin sepenuhnya, maka obat-obatan sudah tidak dibutuhkan lagi.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Oktober 2015


30 

 
  Orang yang berbuat jahat itu banyak kategorinya, yang bisa 
dinasehati  haruslah  dibimbing,  yang  tidak  sudi  dinasehati  janganlah 
mencampuri  urusannya,  mengapa  demikian?  Orang  yang  tidak  sudi 
dinasehati,  ini  dikarenakan  rintangan  karmanya  mendalam  dan  berat, 
dia  akan  membencimu,  dia  akan  mengutuk  dan  memarahimu,  dengan 
demikian anda telah menjalin permusuhan dengannya. 

Jika permusuhan sudah dijalin maka selanjutnya adalah problema besar, 
permusuhan  ini  akan  dibawa  hingga  kelahiran‐kelahiran  berikutnya, 
tiada  ujungnya.  Maka  itu  hendaknya  kita  melatih  kesabaran,  takkan 
menjalin ikatan permusuhan dengan orang lain.  

Meskipun  dia  menfitnah,  menghina,  mencelakai  diriku,  namun  saya 


takkan  menaruhnya  di  dalam  hati,  di  hatiku  tiada  segala  hal  ini,  di 
hatiku hanya ada sepatah Amituofo, karena saya bertekad lahir ke Alam 
Sukhavati,  saya  tidak  ingin  melanjutkan  tumimbal  lahir  lagi,  begini 
barulah betul.  

Harus bisa bersabar, dengan bersabar barulah kemajuan batin bisa diraih. 
Jika  tidak  bisa  bersabar,  berseteru  dengan  orang  lain,  mau  menang 
berdebat  dengan  orang  lain,  ini  bukan  hal  yang  bagus.  Hal  ini  amat 
berpengaruh pada berhasil atau gagalnya keberhasilan sepanjang hidup, 
maka itu tidak boleh tidak diketahui.  

Selain  itu  juga  harus  diterapkan  dalam  kehidupan  keseharian,  hidup 


harmonis  dalam  kebersamaan.  Orang  yang  membenciku,  menfitnahku, 

31 

 
menghalangiku,  ini  dikarenakan  dia  tidak  memahami  diriku,  andaikata 
dia  memahami  diriku,  dia  pasti  akan  bersukacita  melihatku.  Jadi  mana 
boleh menyalahkannya?  

Bukan  hanya  tidak  boleh  menyalahkannya,  bahkan  masih  harus 


berterimakasih  padanya,  setiap  hari  kami  memberi  ceramah,  melafal 
Amituofo,  jasa  kebajikan  ini  dilimpahkan  kepada  dirinya,  mengapa 
demikian? 

Dia telah membantuku mengeliminasi rintangan karma. Pada kehidupan 
ini  telah  belajar  Ajaran  Buddha,  karma  buruk  yang  diperbuat  agak 
berkurang,  tetapi  pada  kelahiran‐kelahiran  lampau  karma  buruk  yang 
ditimbun  adalah  tak  terhingga  dan  tanpa  batas,  orang‐orang  ini  telah 
membantuku  menghapus  karma  burukku  yang  berat,  saya  semestinya 
berterimakasih, pasti takkan ada perseteruan, takkan ada balas dendam, 
takkan  ada  kritikan,  semua  ini  kami  terima  dengan  ikhlas,  kami 
menerimanya  di  dalam  sepatah  Amituofo,  inilah  praktisi  pelafal 
Amituofo.  

Meskipun  orang  lain  tidak  dapat  memahaminya,  namun  Buddha 


Amitabha  memahaminya,  meskipun  orang  lain  tidak  bersukacita  pada 
diriku,  namun  Buddha  Amitabha  bersukacita  pada  diriku,  kita  akan 
terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan, ini bukanlah 
kepercayaan takhayul, namun ini adalah nyata adanya.  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Oktober 2015


 

32 

 
Master  Hai  Xian  selalu  berkata  jangan  belok  tapi  jalanlah 
lurus  terus  ke  depan,  sepatah  Amituofo  dilafal  terus  menerus,  jangan 
belok, belok berarti mengabaikannya, mengganti melatih Pintu Dharma 
lainnya.  Pintu  Dharmanya  adalah  sepatah  Amituofo,  sepatah  demi 
sepatah dilafal berkesinambungan, siang malam takkan melupakannya.  

Beliau  bekerja  di  ladang,  menanami  bahan  pangan,  sayur,  buah  dan 
pohon,  maka  itu  pekerjaannya  tidak  menghalanginya  untuk  melafal 
Amituofo,  melafal  Amituofo  juga  tidak  menghalangi  pekerjaannya,  dia 
tidak perlu berpikir.  

Ketika  berbicara  dengan  orang  lain,  setelah  selesai,  lafalan  Amituofo 


yang ada di hatinya segera bergema kembali, bahkan dengan sendirinya. 
Mengapa demikian? Setelah lama dilatih sudah menjadi kebiasaaan. Usia 
20 tahun mulai melafalnya, 112 tahun terlahir ke Alam Sukhavati, beliau 
telah melafalnya selama 92 tahun, makanya beliau sudah terbiasa.  

Hari  ini  yang  paling  penting  adalah  menjadikan  melafal  Amituofo  itu 
menjadi  kebiasaan  kita.  Mengapa  tidak  bisa  menjadi  kebiasaan?  Oleh 
karena  tekad  yang  tidak  bulat,  menganggap  hidup  kita  di  dunia  ini 
masih lama, ini sudah salah. 

Mengenang  masa  lalu,  sesama  praktisi,  para  sahabat,  kenalan,  berapa 


banyak yang sudah meninggal dunia. Mereka juga telah memperagakan 
33 

 
Dharma  kepada  kita,  menunjukkan  kepada  kita  bahwa  kehidupan 
manusia begitu tidak kekalnya, bilang pergi langsung pergi buat selama‐
lamanya.  

Setelah  mengetahui  bahwa  kehidupan  manusia  begitu  tidak  kekalnya, 


maka  mengerahkan  segenap  usaha  untuk  melafal  Amituofo.  Ketika 
sehela nafas tak kembali lagi, maka ini merupakan persoalan besar. Maka 
itu  dalam  menghadapi  masalah  terbesar  dalam  kehidupan  manusia  ini 
adalah  kita  harus  memiliki  keyakinan  penuh  untuk  bisa  menghadapi 
situasi tersebut. 

Sedangkan  urusan  lainnya  dilakukan  menuruti  jodoh  saja,  baik  karir 


memberi  ceramah  Dharma,  menyebarkan  Ajaran  Buddha,  hal‐hal  yang 
memberi  manfaat  bagi  seluruh  makhluk,  mengerahkan  segenap 
kemampuan  untuk  melakukannya.  Buddha  mengajari  kita,  bila  ada 
jodoh  maka  harus  melakukannya,  jika  tidak  ada  jodoh  maka  janganlah 
dipaksakan.  

Ada jodoh maksudnya ada kesempatan, maka anda akan melakukannya 
dengan  lancar  dan  berhasil;  sebaliknya  tidak  ada  jodoh  maka  takkan 
berhasil,  dipaksakan  juga  hanya  akan  menghabiskan  waktu  saja,  belum 
tentu ada hasilnya. 

Maka  itu  kalangan  Buddhisme  mengatakan  menuruti  jodoh  dan  tidak 


memaksakan  kehendak,  dengan  demikian  hatipun  jadi  tenang.  Ketika 
kesempatan  datang  maka  ini  adalah  hal  yang  bagus,  harus 
melakukannya,  setelah  selesai  jangan  taruh  di  hati,  di  hati  hanya  boleh 
ada sepatah Amituofo, Buddha Amitabha bukan hanya akan membantu 
kita  terlahir  ke  Alam  Sukhavati,  tetapi  juga  akan  membantu  kita 

34 

 
mewujudkan  pekerjaan  yang  menuruti  jodoh  tersebut  sehingga  lancar 
dan berhasil.     

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 30 Oktober 2015 

35 

 
 

36 

 
Vihara paada tempoo dulu, Mr.Fang
M Doong-mei memberitah
m huku
bahhwa dua ratus
r tahunn yang lallu, tidak ada
a satupuun yang tidak
t memmberi
ceraamah Dhaarma. Apa yang diceeramahkann? Yakni sesuai s denggan kebutuuhan
massyarakat seetempat, appa yang inngin dipelajjari oleh penduduk setempat, maka
m
paraa Bhiksu-Bhiksuni vihara inii akan meenjelaskan sutra ataau sastra yang y
terjalin dengaan penduduuk setempaat.

Selaama kurun d ratus tahun ini,, vihara suudah tidakk memberrikan


n waktu dua
ceraamah lagi,, tidak mendidik laggi. Ketika saya mem mberi cerammah di Jeppang,
paraa Bhiksu di
d sana mem mberitahu padaku, 4000 tahun yang
y lalu keeadaan meereka
massih serupaa dengan Tiongkok.
T Mereka menerima
m b
budaya baarat lebih awal
a
2000 tahun darripada Tioongkok. Seekarang vihhara di Jeppang juga tidak mem mberi
ceraamah Dharrma lagi, suungguh dissayangkann.

Sayya memotivasi para Bhiksu ussia muda supayas berrsedia memmpelajari sutra
s
dann sastra dengan
d berrsungguh-sungguh, membanggkitkan kembali meetode
mpo dulu. Bagaimanna cara belajarnya? Yakni dengan
tem d “M
Membaca sutras
n kali, makkna sutra tersebut akaan muncul dengan
hinggga ribuan d senndirinya”.

Meskipun tidaak berhasil mencari guru juga bukan maasalah, haruuslah mem
miliki
keyyakinan yanng teguh, bahwa bennar-benar ada yang berhasil
b m
menguasai s
sutra
terssebut mesk
kipun tanpaa guru, ini bukan sem
mu.

Setiiap hari an
nda membaaca satu sutra saja, coontohnya “Sutra
“ Usiaa Tanpa Baatas”,
setiiap hari menggunak
m kan 10 jaam untuk membacaa sutra, saaat permuulaan
mem mbaca suttra tentunyya masih belum
b lanncar, membbaca satu kali munngkin
mem merlukan 2 jam lam manya, 10 jam baru bisa menngulang 5 kali; setenngah
tahuun kemudiian sudah lancar
l memmbacanya, satu jam sudah
s bisa membaca satu
37 

 
kali, sehari sudah bisa membaca 10 kali; setahun kemudian sudah bisa
menghafalnya.

Tujuan dari membaca sutra adalah menghafalnya, untuk melatih samadhi


pelafalan Amituofo, jadi untuk mencapai samadhi. Oleh karena saat anda
membaca sutra takkan timbul khayalan, takkan ada bentuk-bentuk pikiran,
dengan cara ini untuk menghapus khayalan, bentuk-bentuk pikiran, membeda-
bedakan dan kemelekatan, mengembalikan pada hati yang suci, hati yang
seimbang, jadi tujuannya seperti bagian judul sutra yakni “suci, seimbang dan
tercerahkan”.

Jadi inilah tujuan membaca sutra dan bukan bisa menghafalnya, menghafal itu
hanyalah sebagai pendukung saja, setelah membaca sutra dalam kurun waktu
yang lama maka dengan sendirinya sudah bisa menghafalnya. Setelah seribu
kali membacanya maka makna dari sutra tersebut akan bisa dipahami dengan
sendirinya, anda sudah bisa membaca penjelasan yang ditulis oleh para praktisi
senior baik tempo dulu maupun sekarang, anda juga memiliki kemampuan
untuk menilai penjelasan yang dibuat, apakah sudah benar atau bermasalah,
anda mampu melihatnya.

Setelah membaca seribu kali lagi, maka ketrampilan anda semakin mendalam,
anda mampu melihat secara mendalam dan meluas. Kemudian membaca lagi
seribu kali berarti sudah tiga ribu kali, maka dengan sendirinya anda sudah
mampu menceramahkan sutra ini, takkan beda jauh dengan yang
diceramahkan oleh praktisi tempo dulu, anda juga boleh menulis
penjelasannya, untuk diwariskan pada generasi selanjutnya.

   

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 November 2015


 

38 

 
Pelajar Tiongkok mengejar kebijaksanaan, mengejar pencerahan,
kebijaksanaan (prajna) sejak semula sudah sempurna dalam jiwa sejati setiap
makhluk, jadi tidak ada di luar. Guru memberi penjelasan, ini hanyalah
pengetahuan semata, ini bukan kebijaksanaan. Maka itu tidak perlu
menjelaskan, asalkan saya membaca dan mengulanginya terus maka ini sudah
bisa.

Hati harus suci, seimbang, tidak boleh ada khayalan, bentuk-bentuk pikiran,
belajar itu penuh sukacita dalam Dharma, saat memperoleh pemahaman atas
makna yang tersirat di dalam sutra, maka akan sangat bersukacita, sungguh
adalah “Ketika belajar itu dapat diterapkan dalam hidup keseharian, bukankah
ini sungguh membahagiakan!”.

Pencerahan yang diperoleh dari belajar, dapat diamalkan dalam hidup


keseharian, dapat diterapkan dalam bekerja, dalam menangani urusan,
memperlakukan manusia dan makhluk hidup lainnya, sungguh ini penuh
sukacita dalam Dharma, senantiasa muncul hati yang bersukacita.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 November 2015


 

Sebelum terlahir ke Alam Sukhavati, di sini kita pelan-pelan membina sebutir


hati yang suci dan seimbang. Orang lain tidak seimbang memperlakukan
diriku dengan tidak adil, tetapi saya tetap seimbang padanya. Segala sesuatu
harus dimulai dari diri sendiri, barulah dapat menggugah orang lain, bila kita
berharap bagaimana orang lain memperlakukan diriku, maka saya juga harus
terlebih dulu berlaku sedemikian rupa pada orang lain.

39 

 
Tidak boleh mengharapkan balas budi, mengapa demikian? Jaman sekarang
rintangan karma para makhluk amatlah berat, bukan mudah dididik, haruslah
dengan hati yang amat sabar mengajari beberapa tahun, beberapa puluh tahun.
Lihatlah, Master Hai Xian tinggal di Nanyang hingga 92 tahun, penduduk
setempat menerima pengaruh darinya, sehingga sangat menghormatinya; tetapi
ada juga yang bandel tidak mau menerima nasehat, membuat kekacauan,
bahkan tidak senang pada beliau, kita tidak boleh menyalahkan mereka,
haruslah memiliki kesabaran.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 November 2015


 

Cavkramana (berjalan perlahan sambil melafal Amituofo) adalah olahraga.


Terutama bagi insan lanjut usia, tidak bergerak tidak bagus, jika tidak bergerak
maka masalahpun muncul. Hidup harus bergerak, jika tidak bergerak maka
tidak bisa hidup lagi, jadi harus bergerak.

Usia di atas 50 tahun harus sering berolahraga secara teratur, amat bermanfaat
bagi kesehatan. Terutama Cavkramana, ini merupakan metode olahraga yang
penting bagi praktisi, oleh karena sutra sudah bisa dihafalnya, sedangkan bagi
praktisi yang belum bisa menghafal sutra maka boleh melafal Amituofo.

Saat melakukan Cavkramana tetap menjaga hati suci, seimbang, tiada bentuk-
bentuk pikiran dan khayalan, tiada perbedaan dan kemelekatan. Jika duduk
terus, lama kelamaan akan mengantuk, jika bertemu dengan situasi begini
maka jangan duduk lagi, segera bangkit dan melakukan Pradaksina
(mengelilingi ruang kebaktian sambil melafal Amituofo), ini juga disebut
sebagai Cavkramana.

40 

 
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 November 2015
 

Ketika Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma di dunia ini, Organisasi


Sangha berkembang pesat dan merupakan organisasi yang besar, bayangkan
saja pengikut setiaNya berjumlah 1255 siswa, kemanapun Buddha Sakyamuni
pergi, mereka akan setia mengikutiNya.

Malam hari mereka beristirahat di bawah pohon di hutan. Jaman dahulu kala
hutan amat banyak, di mana-mana juga ada, maka itu bermalam di bawah
pohon, makan sehari sekali yakni di tengah hari.

Duduk bermeditasi juga tidak boleh kelamaan, Buddha Sakyamuni


menetapkan waktunya. Pembagian waktu di India adalah siang malam 6
periode, jadi 24 jam dibagi 6 periode waktu.

Waktu tidur ditetapkan pada tengah malam, waktu makan adalah pada tengah
hari. Pulang dari pindapatra, hidangan yang ada di patra tidak boleh langsung
dimakan begitu saja, tetapi menunggu semuanya berkumpul, barulah seluruh
hidangan yang ada di patra masing-masing dikumpulkan jadi satu, dan diaduk
rata, kemudian setiap insan pergi mengambilnya.

Maka itu dikatakan satu patra berasal dari persembahan makanan ribuan
keluarga, ini nyata adanya. Jadi bukan karena hidangan ini adalah hasil
pindapatra saya, maka saya nikmati sendiri saja, ini namanya tidak adil dan
merata.

41 

 
Sisa makanan akan diberikan kepada makhluk hidup, seperti burung, serangga
dan lainnya, tidak boleh disisakan. Patra harus dicuci dengan bersih.
Kemudian melakukan Cavkramana, tengah malam adalah waktu tidur. Dengan
perhitungan waktu kita sekarang, tengah malam adalah pukul 10 malam
hingga pukul 2 pagi. Mereka bukan tidur dengan berbaring tetapi dengan
duduk bersila.

Pukul 2 pagi sudah harus bangun melakukan Cavkramana, baik menghafal


sutra, melafal Amituofo ataupun melafal mantra, yang paling banyak adalah
melafal Amituofo dan melafal mantra.

Hanya mereka yang mempelajari ajaran yang harus menghafal sutra, oleh
karena dia harus mengajar Dharma. Siswa begini harus memenuhi beberapa
syarat, yakni yang pertama, daya ingatnya sangat bagus, setelah mendengar
pembabaran Dharma dari Buddha Sakyamuni, dia mampu mengulanginya;
yang kedua adalah kemampuan pemahamannya amat kuat, tanpa dua
persyaratan ini adalah amat sulit.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 November 2015


 

Mendengar ceramah adalah mengembangkan keyakinan dan tekad hati kita,


setiap saat mengingatkan diri kita dan tidak membiarkan batin kita mengalami
kemunduran, inilah manfaatnya.

Praktisi yang memiliki kemampuan harus membangkitkan niat memberi


ceramah, demi membalas budi Buddha. Apa yang Buddha ingin kita lakukan?
Yakni menceramahkan Dharma, sehingga Buddha Dharma dapat dilestarikan

42 

 
dan diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya tak terputus, ini
adalah yang terunggul dalam membalas budi Buddha.

Maka itu bila memiliki kemampuan menceramahkan Dharma tidak boleh


malas, tidak boleh putus asa, harus tekun berusaha. Anda harus membaca sutra
hingga lancar, dapat menghafalnya. Maka itu harus menfokuskan pada satu
sutra saja, menfokuskan diri pada satu pintu Dharma dan mendalaminya,
melatihnya berkesinambungan untuk jangka panjang, memudahkan daya
upaya anda, ketika anda mengulang hingga beberapa ratus kali, anda sudah
bisa menghafalnya.

Ketika berada di Amerika, saya bertemu dengan upasika yang memiliki daya
ingat yang begitu buruk, dia menghafal “Sutra Usia Tanpa Batas”. Dia
memberitahu padaku setelah membaca sutra sebanyak enam ribu kali barulah
dapat menghafalnya. Sungguh sulit ditemukan, dia memiliki keteguhan hati,
semangat dan tekad, menggunakan waktu bertahun-tahun lamanya.

Setelah selesai mengulangi hingga enam ribu kali, dia datang menemuiku
dengan gembiranya. Oleh karena setelah bisa menghafalnya dia tidak perlu
bergantung lagi pada buku sutra, dia melakukan Cavkramana juga sambil
menghafal sutra, ini sungguh leluasa.

Saya katakan padanya, baca lagi enam ribu kali, maka anda bisa
menceramahkan sutra ini, dia pasti bisa menceramahkan dengan bagus sekali,
ini adalah manfaat sesungguhnya dari belajar Ajaran Buddha.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 November 2015 


 

43 

 
Sepatah Amituofo merupakan nama umum dari seluruh Buddha dan
Bodhisattva. Bodhisattva mewakili benih sebab, Buddha mewakili buah akibat,
ada sebab ada akibat. Sebab akibat yang sempurna, anda tidak melafal
Amituofo, jadi mau melafal siapa?

Melafal Amituofo sudah melafal keseluruhannya, tidak ada satupun yang


ketinggalan. Masih mau pilih ini dan pilih itu, ini disebut tidak memahami
Ajaran Buddha, barulah melakukan hal begini, mana bisa terlahir ke Alam
Sukhavati.

Keyakinan benar dan tekad menyeluruh, sepatah Amituofo, Master Hai Xian
telah memperagakan pada kita, selama 92 tahun hanya melafal sepatah
Amituofo, melafal hingga mencapai pencerahan besar, menemukan kembali
jiwa sejati.

Sepatah Amituofo saja bisa membantumu mencapai pencerahan besar,


menemukan kembali jiwa sejati, apalagi satu sutra, satu sastra? Inilah yang
disebut dengan “tercerahkan dengan sendirinya tanpa guru”, Master Hai Xian
memperagakan buat kita.

Setelah melihatnya, maka jangan ada keraguan lagi pada sepatah Amituofo,
menerima dan melatih diri sesuai ajaran, Master Hai Xian dapat melakukannya
maka saya juga dapat melakukannya, beliau dapat berhasil, asalkan anda
bersedia mengamalkannya maka anda juga dapat berhasil.

Maka itu Master Shandao mengajari kita untuk terfokus, tujuan dari terfokus
adalah mencapai Samadhi pelafalan Amituofo. Jadi sebelum mencapai
Samadhi pelafalan Amituofo, terlebih dulu harus memiliki keyakinan yang
teguh terhadap Alam Sukhavati, tiada keraguan sama sekali.

44 

 
16 perenungan yang tercantum di dalam Amitayurdhyana Sutra, metode yang
terakhir adalah melafal Amituofo, yang terakhir berarti yang terbaik dan
terunggul. Buddha Sakyamuni selalu menempatkan yang terbaik di urutan
terakhir. Ini juga mendidik manusia, jika anda ingin mendengar pembabaran
Buddha Dharma, maka harus mendengar hingga selesai, jika mendengar hanya
separuh lalu kabur, maka anda tidak mempunyai pahala, mengapa demikian?

Yang paling terbaik ada di bagian akhir, bukannya di awal. Pertunjukan seni
juga sedemikian rupa, babak yang paling menarik ada di bagian akhir acara,
tujuannya supaya anda mengikuti acara hingga selesai. Maka itu melafal
Amituofo merupakan perenungan ke-16 yang juga merupakan urutan yang
terakhir, merupakan metode yang terbaik, yang paling bagus, paling mudah,
dan keberhasilan yang diraih merupakan yang tertinggi.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 November 2015


 

Melatih Dhyana mudah kerasukan Mara, maka itu harus memiliki guru yang
bagus. Di dalam ruang meditasi (Dhyana) ada guru pembimbing, ada ketuanya,
begitu dia melihat anda bermasalah, dia dapat mengatasinya.

Bila sudah kerasukan Mara dan tidak ada yang bisa membantu mengatasinya,
maka ini sungguh tersiksa, istilah umum menyebutnya sebagai sakit jiwa,
sehingga mengantarmu ke Rumah Sakit Jiwa, anda akan menjalani siksaan
seumur hidup. Maka itu Dhyana bukan mudah dilatih, demikian juga Tantra
bukan mudah dilatih, harus ada guru yang bagus mendampingi menjagamu
terus.

45 

 
Sedangkan Aliran Sukhavati tidak perlu begini, sepatah Amituofo takkan
mengundang masalah. Tetapi “Kegiatan Fo Qi 24 Jam” (kegiatan melafal
Amituofo selama 7 hari tanpa istirahat) dapat menimbulkan masalah. Guru Li
(Upasaka Li Bing-nan) pernah mengadakan kegiatan tersebut sebanyak dua
kali saja dalam sepanjang hidupnya, selanjutnya beliau tidak berani
mengadakan kegiatan serupa ini lagi.

Guru Li menceritakan padaku, ketika “Kegiatan Fo Qi 24 Jam” berlangsung,


ada seorang praktisi yang bermasalah, sehingga Guru Li harus menghabiskan
waktu selama setengah tahun untuk memulihkan praktisi bermasalah ini. Ini
menjelaskan bahwa bila ketrampilan melatih diri tidak mencukupi masih bisa
timbul masalah.

Apalagi orang yang sama sekali tidak memiliki ketrampilan melatih diri, ingin
mencoba-coba mengadakan kegiatan serupa, maka ini sama dengan
mengundang bahaya. Ini bukan untuk dipamerkan, kalau muncul masalah
bagaimana? Jaman sekarang praktisi senior sudah sedikit, masalah begini
jangan sampai timbul.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 November 2015


 

Hari ini Ajaran Buddha Tiongkok, setiap alirannya tidak ada praktisi berbakat,
saya berharap para anggota Sangha yang masih berusia muda, setiap saat dapat
memikirkan karir Buddha, misi utama anggota Sangha adalah bagaimana
meneruskan karir Buddha. Bagaimana cara meneruskannya?

Hari ini tidak ada guru bukanlah masalah, pilihlah satu sutra atau sastra,
menfokuskan diri dan mendalaminya, melatihnya berkesinambungan dalam
46 

 
jangka panjang, sutra tersebut dibaca sebanyak seribu kali, dua ribu kali, tiga
ribu kali, empat ribu kali, seperti Master Yongming Yanshou yang membaca
Sutra Lotus sebanyak 13 ribu kali, dengan sendirinya anda juga telah menjadi
guru sesepuh dan praktisi senior.

“Di dunia ini tidak ada hal yang menyulitkan, hanya saja ditakutkan pikiran
yang tidak terfokus”, inilah yang dikatakan Master Hai Xian. Asalkan anda
menfokuskan pikiran, melepaskan segala kemelekatan, menfokuskan diri pada
satu pintu Dharma dan mendalaminya, maka takkan ada satupun yang tidak
berhasil. Ini merupakan bentuk dukunganku pada para Bhiksu yang masih
berusia muda.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 November 2015


 

47 

 
Keluar dari enam alam tumimbal lahir merupakan tujuan dari
setiap praktisi Ajaran Buddha. Sekarang kita hendak bertanya, adakah orang
yang belajar Ajaran Buddha adalah demi mengakhiri tumimbal lahir? Sangat
sedikit. Mengapa demikian?

Praktisi yang benar-benar berniat mengakhiri tumimbal lahir, melafal


Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, maka orang ini pasti sudah
berubah. Berubah jadi apa? Berubah jadi manusia.

Bagaimana yang disebut sebagai “manusia”? Untuk menjadi orang Tionghoa


yang memenuhi standar, maka yang disebut manusia adalah yang dapat
mengamalkan “Lima Jenis Hubungan Manusia yang beradab” dan “Lima
Kebajikan”, kapan saja dan di mana saja juga takkan melanggarnya. Dia telah
memeliharanya jadi kebiasaan, terhadap hubungan antar manusia yang beradab,
dia amat jelas memahaminya, maka itu dia pasti menaatinya, takkan
melakukan kesalahan.

“Lima Jenis Hubungan Manusia Yang Beradab” adalah :

Diantara ayah dan anak harus ada kasih sayang.

Diantara atasan dan bawahan harus ada kesetiaan

Diantara suami istri harus ada pembagian peranan

Diantara kakak adik harus ada rasa hormat

Diantara sahabat harus ada saling percaya

48 

 
Dia dapat mengamalkannya, tak peduli apapun statusnya, kaya maupun
miskin, dia juga dapat hidup dengan leluasa. Mengapa demikian?  

Oleh karena dia memahami kebenaran ini, dia memahami Hukum Karma.
Orang begini pasti dapat memutuskan kejahatan melakukan kebajikan,
menimbun jasa kebajikan berkesinambungan, dia memahami dengan jelas
akan “Jalinan Hubungan Antar Manusia”.

Untuk menjadi orang Tionghoa yang memenuhi standar, juga harus memenuhi
lima persyaratan. Lima persyaratan ini bukan hanya harus dipenuhi untuk
menjadi orang Tionghoa yang sesuai standar, tetapi juga harus dipenuhi oleh
siswa Buddha yang sesuai standar. Lima Kebajikan ini adalah serupa dengan
Lima Sila Ajaran Buddha. Lima Kebajikan adalah “kemuliaan, kebenaran,
kesusilaan, kebijaksanaan dan dapat dipercaya“, inilah standar untuk menjadi
orang Tionghoa.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 2 November 2015


 

49 

 
Buddha Amitabha memiliki maitri karuna yang tiada batas, demi
diri kita Beliau menyempurnakan KeBuddhaan, mewujudkan vihara maha luas
buat kita semuanya, sehingga kita bisa melatih diri dengan tenang di sana,
menyempurnakan KeBuddhaan kita. Ketika kita membaca sampai sini,
haruslah berterimakasih, sungguh di luar jangkauan yang kita pikirkan,
sungguh kita tak berdaya membayangkannya.

Maka itu setelah buku Sutra Usia Tanpa Batas dibaca hingga ribuan kali,
kekaguman anda terhadap Alam Sukhavati dengan sendirinya akan
berkembang, anda benar-benar berniat ke sana. Sedangkan kita sekarang masih
saja tidak ingin ke sana, apa alasannya?

Ini dikarenakan masih tidak jelas akan keunggulan Alam Sukhavati, meskipun
hanya mengetahui sedikit saja, setengah percaya setengah tidak. Buat apa kita
menjalani siksaan di dunia ini?

Sampai di Alam Sukhavati mencapai KeBuddhaan, barulah kemudian kembali


lagi ke dunia ini, dengan status sebagai Buddha atau Bodhisattva untuk
mengajar Dharma kepada para makhluk, memperoleh pembebasan. Hal ini
tidaklah sulit untuk diwujudkan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 4 November 2015


 

 
50 

 
Kita
K haruss mengenaali diri senndiri, massa depan kita,
k baik atau
burruk, tanyallah kembaali pada hati
h sendiri, hanya diri
d sendirri yang paaling
menngetahuiny ya, jangan tanyakan pada
p orangg lain, mennanyakannnya pada orang
lainn, dia hanya akan menngelabuim
mu saja.

Andda harus merenunggkan kembbali ke dalam d dirii anda seendiri, apaabila


pikiiranmu bajjik, ucapannmu bajik dan perbuaatanmu bajjik, maka masa
m depaanmu
akaan menikmmati buah akibat
a yanng baik puula, meskippun pahalaa masih beelum
berbbuah saat sekarang
s inni, namun kelak pastii akan berbbuah.

Kennapa sekarrang masihh belum beerbuah? Sayya sudah berbuat


b baiik malah dapat
d
akibbat yang jelek,
j ini dikarenaka
d an pada masa
m kehiduupan lamppau melakuukan
bannyak karmaa buruk, seehingga pada masa keelahiran seekarang, rinntangan kaarma
suddah banyakk yang tereliminasi, sekarang
s laagi terhapuus secara bertahap, masih
m
beluum bersih,, menanti hingga selluruh rintaangan karmma telah teereliminasi dan
bersih, maka buah karm ma baikmuu akan seggera masaak, jadi annda tidak perlu
p
merrasa tergessa-gesa.

Sebbaliknya apabila
a piikiran dann perbuataan tidak bajik, sekkarang malahm
mennikmati paahala, makka patut dikketahui baahwa pahalla ini adalaah buah akkibat
karmma baik pada
p masaa kelahirann lampau, memupukk pahala besar, makaanya
sekkarang pahalanya bellum habis dinikmatii, menanti hingga paahalanya habish
diniikmati, maaka buah kaarma burukknya segerra masak.

Ini adalah atu


uran yang pasti,
p takkaan ada penggecualian, sejak jamaan dulu hinngga
sekkarang tidak
k ada oranng yang dappat lolos darinya,
d inii adalah huukum alam
m, ini
jugaa disebut Tao.
T Karm ma baik mennghasilkann buah akibbat yang baaik, sebalikknya

51 

 
karma buruk menghasilkan buah akibat yang buruk, bukan tidak ada
pembalasannya, hanya saja waktunya belum tiba.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 November 2015


 

Melatih diri tanpa mengenal ajaran sutra, maka hanya tahu mengikuti upacara-
upacara pertobatan dan ritual-ritual lainnya, menganggap ini adalah Ajaran
Buddha, sudah berbuat salah lalu pergi mengikuti upacara pertobatan,
melakukan namaskara pada Buddha, atau mengadakan upacara-upacara
berskala besar, melenyapkan petaka, mengira dengan cara demikian bisa
mencuci dosanya, ini tidak ada aturannya.

Insan yang benar-benar berniat belajar Ajaran Buddha, seharusnya


memulainya dari belajar ajaran sutra, ini baru bisa, sebaliknya bila bukan
memulainya dari belajar ajaran sutra, maka takkan sanggup melakukannya;
juga memerlukan bimbingan dari seorang guru.

Namun jaman sekarang ke mana mau mencari seorang guru yang baik?
Kesulitan sekarang ini, vihara yang benar-benar melatih diri jumlahnya amat
sedikit, guru yang baik lebih sedikit. Harus ada jodoh, hati sendiri harus bajik,
memohon mukjizat agar dapat bertemu dengan lingkungan yang baik, bersua
dengan guru yang baik pula. Praktisi yang berniat melatih diri, sepatutnya
memohon pada bantuan Buddha dan Bodhisattva, ini benar-benar bisa efektif.

Hari ini kita harus mengandalkan metode yang diajarkan oleh insan suci dan
bijak jaman dulu yakni “Menfokuskan diri pada satu pintu Dharma dan
mendalaminya, melatihnya berkesinambungan untuk jangka panjang”, dan

52 

 
“Mengulang membaca sutra hingga ribuan kali, maknanya akan dapat
dipahami dengan sendirinya”.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 November 2015


 

Melakukan kejahatan tapi malah menikmati pahala, ini dikarenakan pada masa
kelahiran lampaunya menimbun berkah besar, sehingga di dalam garis
hidupnya pahalanya juga besar, meskipun berbuat jahat tetapi pahalanya (yang
ditimbunnya dari masa kelahiran lampau) melampaui karma buruk yang
diperbuatnya pada masa kelahiran sekarang.

Pada masa kelahiran sekarang dia melakukan kejahatan sehingga pahalanya


perlahan jadi terhapus, hingga akhirnya pahalanya habis, maka penderitaan
pun menjelang, pada masa kelahiran mendatang hidupnya akan sangat tersiksa,
berkah habis penderitaan pun datang, kelahiran mendatang segalanya jadi
buruk.

Sebab akibat menembus tiga masa kelahiran, kita tidak boleh melihat apa yang
terjadi di depan mata saja, masa kelahiran mendatang lebih penting daripada
apa yang anda lihat di depan mata saja, yang ada di depan mata hanyalah
berlangsung sekejab saja, orang yang hidup hingga usia seratus tahun amatlah
sedikit, tetapi persoalan pada masa kehidupan mendatang amatlah banyak.

Untuk terlahir lagi jadi manusia tidaklah mudah, meskipun menimbun pahala
besar, masa kehidupan mendatang hanyalah menikmati pahala Alam Dewa dan
Manusia, tidak bisa keluar dari enam alam tumimbal lahir, masih berada di
Alam Dewa atau Manusia.

53 

 
Andaikata kekuatan karma buruk melampaui karma baik, maka kelahiran
mendatang jatuh ke tiga alam penderitaan, ini sungguh mengerikan, adalah
mudah untuk jatuh ke alam rendah, namun untuk keluar adalah hal yang amat
sulit sekali.

   

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 November 2015


 

Diantara sahabat-sahabat yang kami kenal, tidak sedikit yang jatuh ke alam
penderitaan. Bagaimana bisa mengetahuinya? Lalu kenapa bisa demikian? Dia
belajar Ajaran Buddha, dia juga melafal Amituofo, bahkan juga mendalami
Ajaran Buddha, melakukan banyak kebajikan, tetapi malah jatuh ke Neraka,
namun dia memiliki kesempatan untuk memberi mimpi dan mengatakan
keadaannya di Alam Neraka, memohon pada kami agar melimpahkan jasa
kebajikan kepadanya.

Dari pesan ini kami juga mengetahui bahwa pelimpahan jasa ini amatlah
efektif. Ada seorang sahabat yang jatuh ke Neraka, menyampaikan padaku
bahwa dia telah meninggal dunia, setiap kali kami memberi ceramah Dharma,
jasa kebajikan dari ceramah dan melafal Amituofo, kami limpahkan padanya,
dia mengatakan bahwa dia memperoleh manfaatnya, hukuman yang dia jalani
di Neraka lebih ringan sedikit daripada yang lainnya, tetapi masih belum dapat
meninggalkan Neraka.

Karma buruk berat yang di perbuat adalah merintangi Buddha Dharma,


merusak niat orang lain belajar Ajaran Buddha, menuntun orang-orang baik
hati dan praktisi Ajaran Buddha ke jalan sesat, inilah yang disebut sebagai
memutuskan jiwa kebijaksanaan Dharmakaya orang lain, dosa ini amat berat.

54 

 
Buddha Dharma menyebutkan bahwa membunuh jiwa raga manusia dosanya
tidak begitu berat, tetapi memutuskan jiwa kebijaksanaan insan lain, dosa ini
amat berat sekali. Mengapa demikian? Karena untuk terlahir kembali jadi
manusia adalah hal yang amat sulit dan kesempatan untuk mendengar Buddha
Dharma adalah langka sekali, maka itu tidak boleh memutuskan jiwa
kebijaksanaan Dharmakaya orang lain.

Menghalangi orang lain belajar Dharma sejati harus menanggung beban karma,
dan jujur saja beban karma ini takkan sanggup dipikul. Dengan perkataan lain,
sebaliknya membantu orang lain belajar Dharma sejati (Ajaran Sukhavati),
memperkenalkan Dharma sejati kepada insan lain, menasehatinya agar melafal
Amituofo, ini merupakan jasa kebajikan yang besar! Ini adalah
menyelamatkan jiwa kebijaksanaan Dharmakaya insan lainnya, berkah ini
sungguh besar. Ini patut diketahui.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 November 2015


 

55 

 
Masa
M kini Mara dan aliran luarr banyak seekali, di mana-mana
m juga
dappat ditemuk
kan, merekka menjelm
ma ke dalaam wujud yang bagaaimana? Yakni
Y
keserakahan, kebenciaan, kebodoohan, keaangkuhan dan kecuurigaan, Mara M
mennjelma ke dalam wujud sedemiikian.

Lalu bagaimaana pula koondisi di luuar? Yakni kegemaraan akan harrta benda, rupa,
keteenaran, makanan
m d
dan tidur. Semua bendab inii sedang memikat dan
mem mperdaya dirimu, ada lagi Mara yaang beradaa di sam mpingmu yang
y
mem mbantumuu agar terlibat dalam m persainngan dan perseteruaan, bagaim mana
suppaya anda dapat mennguasainyaa, persainggan berujunng pada peerseteruan dan
perseteruan beerujung paada peperanngan, inilaah Mara.

Ajaaran suci telah mellemah, keekuatan Mara M semaakin besar,, Mara suudah
terlampau ban nyak jumlaahnya, ajarran suci tiddak dapat berjaya,
b maasyarakat salah
s
tafssir mengiraa Mara adaalah Dharm ma sejati, mereka
m suddah tak perrcaya lagi pada
p
ajarran benar, ini patut kiita ketahuii.

Kutipan Ceramah
C M
Master Chinn Kung 9 November
N 2
2015
 

Tuaan Zhang Tai-yan pernah menjadim haakim di alam


a bakaa, jabatann ini
merrupakan keedudukan yang tingggi, setara dengan
d sekkretaris jennderal di alam
a
mannusia. Tuaan Zhang Tai-yan
T meendapat tuggas ini hannya untuk sementara saja
mennggantikann tugas hakkim alam baka yangg sedang berhalangann. Tuan Zhhang
Tai-yan menjaalani tugass selama seebulan di alam
a baka.

56 

 
Beliau adalah seorang praktisi Ajaran Buddha, jadi terpikir bahwa di dalam
Neraka ada sebuah bentuk hukuman memeluk pilar membara, yakni pilar
tembaga yang dibakar hingga memerah, lalu menyuruh si terhukum untuk
memeluknya.

Tuan Zhang Tai-yan menganggap bahwa bentuk hukuman ini sungguh sadis,
maka itu dia mengajukan pertanyaan apakah hukuman tersebut dapat dihapus?
Raja Alam Baka mengutus dua setan kecil membawa Tuan Zhang Tai-yan
menuju ruangan eksekusi, sesampainya di tempat tersebut, Tuan Zhang Tai-
yan tidak melihat apa-apa, seketika itu juga beliau jadi teringat akan kebenaran
yang tercantum di dalam Buddha Dharma, yakni Neraka terwujud dari
kekuatan karma. Bila anda tidak memiliki kekuatan karma serupa ini, maka
Neraka tersebut tidak dapat anda lihat, sejak saat itu Tuan Zhang tidak pernah
mengungkit lagi tentang hal tersebut.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 November 2015


 

Sutra Mahayana selalu menyebutkan kalimat “dalam waktu seketika”, yakni


tidak ada batasan ruang dan waktu. Maka itu di dalam kebenaran tidak ada
jarak jauh maupun dekat, Alam Sukhavati ada di mana? Yakni ada di sini;
Neraka itu ada di mana? Juga ada di sini. Oleh karena semuanya adalah satu
kesatuan, di dalam satu kesatuan itu tiada baik dan buruk. Di dalam satu
kesatuan juga tidak ada keberuntungan dan petaka.

Orang yang menghalangiku, menfitnahku, mencelakaiku, setelah kita


memahami dengan jelas akan kebenaran satu kesatuan, apakah kita masih
menyalahkan mereka? Takkan lagi. Segala perbuatannya adalah karena karma
buruknya, kita tahu bahwa itu adalah semu, lantas bagaimana? Tersenyumlah
dan biarkan saja berlalu, takkan menerimanya, kata-kata fitnah yang
dilontarkannya, takkan menaruhnya di dalam hati, jika sebaliknya malah
57 

 
tersinggung maka amarah ini tidak bisa reda begitu saja meskipun melewati
waktu berhari-hati, lantas siapa yang rugi?

Sebenarnya dua sisi juga ada karma buruknya, dia mempunyai buah akibat
karma buruk, saya juga memiliki buah akibat karma buruk pula. Setelah
mendengar fitnahannya, ini adalah semu, karena segala sesuatu adalah satu
kesatuan, saya sudah tercerahkan sedangkan dia masih juga tersesat, jadi
perbedaan saya dan dia adalah terletak pada yang satu ini.

Maka itu bagi anda yang sudah tercerahkan, maafkanlah dia yang sedang
tersesat, buat apa anda berperhitungan dengannya? Begitu dia jadi tercerahkan,
dia segera akan memahami, ternyata segala sesuatu adalah satu kesatuan, dia
akan mengakuinya. Kita harus mengakui bahwa seluruh alam semesta dan
seluruh isinya adalah satu kesatuan.

Dari para Buddha hingga makhluk di Alam Neraka merupakan satu kesatuan,
gunung, sungai, pohon, rerumputan, semuanya juga merupakan satu kesatuan.
Orang yang lagi tersesat berkelahi dengan orang yang lagi tersesat, bukanlah
hal yang mengherankan, tetapi orang yang telah tercerahkan berkelahi dengan
orang yang lagi tersesat, ini barulah mengherankan.

Buddha dan Bodhisattva telah tercerahkan, lalu dengan siapa Mereka berkelahi?
Dengan siapa pula Mereka berseteru? Mana ada? Tidak ada perumpamaan
sedemikian.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 November 2015


 

58 

 
Kita harus melatih diri dengan bersungguh-sungguh, barulah kebahagiaan dan
kebebasan diperoleh. Andaikata kita dapat melihat orang-orang di sekitar kita
sebagai satu kesatuan, maka semua persoalan akan jadi selesai dan takkan ada
lagi. Dia membenciku, memarahiku, menghinaku, saya juga dapat bersabar
dan menerimanya, mengapa demikian? Oleh karena dia sedang tersesat, ibarat
orang yang minum arak sampai mabuk dan tidak sadar lagi, padahal
sesungguhnya dia adalah orang baik, menanti hingga pengaruh alkoholnya
hilang dan dia sadar kembali, dia akan segera mengerti; jadi takkan
menyalahkannya, bersedia memaafkannya.

Setelah memaafkannya maka jejak atau bekas di hati juga harus dibersihkan,
barulah hati kembali pada kondisi semula yang suci. Hati yang suci
memunculkan kebijaksanaan, takkan tersesat. Ini merupakan pencerahan kecil,
yang dicapai oleh Arahat dan Pratyeka Buddha, namun manfaat ini adalah
sungguh luar biasa. Ikatan permusuhan yang telah dijalin sejak kelahiran demi
kelahiran kini sudah terurai, apa alasannya? Karena di hati anda sudah tidak
ada lagi hal ini. Kesucian, kesetaraan dan pencerahan telah muncul, bagaimana
mungkin akan ada lagi “musuh kerabat penagih hutang”?

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 November 2015


 

Tujuan kita belajar Ajaran Buddha adalah menjauhi penderitaan dan


memperoleh kebahagiaan. Tetapi kenapa dia setelah sepanjang hidup belajar
Ajaran Buddha, malah tidak bisa menjauhi penderitaan, bahkan semakin
belajar penderitaan pun semakin banyak? Ini dikarenakan tidak melepaskan
kemelekatan.

Para Buddha dan Bodhisattva yang menjelma jadi umat berkeluarga adalah
amat banyak jumlahnya, terutama 16 Bodhisattva yang disebutkan di dalam
Sutra Usia Tanpa Batas, Bodhisattva Bhadrapala dan 15 Bodhisattva lainnya,
59 

 
Mereka adalah umat berkeluarga. Lalu tingkatan apa yang telah Mereka capai?
Yakni Bodhisattva Calon Buddha.

Mereka mempunyai karir dan usaha masing-masing, lantas bagaimana mereka


mengelola usahaNya? Yakni bekerja tapi tidak menaruhnya di dalam hati.
Cara Mereka mengelola usahaNya tentu saja dengan Buddha Dharma, yakni
Trisarana, Sepuluh Kebajikan, Enam Paramita, Enam Prinsip Keharmonisan
Sangha, Empat Penuntun (Catvari samgraha-vastuni), dengan ini menangani
segala urusan, mengelola berbagai usaha, namun dihatiNya suci bersih, bekerja
tapi tidak menaruhnya di dalam hati, seolah-olah tidak bekerja tetapi
sebenarnya sedang bekerja, pikiran senantiasa terfokus, takkan ada kerisauan
sama sekali, di dalam pikirannya adalah sila, samadhi dan prajna.

Maka itu Mereka membabarkan Dharma dengan cara memberi teladan dalam
bentuk tindakan nyata, jadi kita harus tahu mengenaliNya. Meskipun Mereka
serupa dengan praktisi awam yang begitu sibuk mengelola usaha, namun yang
membedakannya adalah Mereka memiliki kebijaksanaan. Praktisi awam
dipenuhi oleh kerisauan, kekhawatiran dan kecemasan, sedangkan Hati
Mereka takkan ternodai meskipun oleh setitik debu.

Maka itu Buddha Dharma ada di segala ruang dan waktu, dalam setiap bidang
pekerjaan juga ada.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 November 2015


 

60 

 
Masa kini adalah era yang bagaimana? Era kemajuan tehnologi.
Manusia hanya percaya pada ilmu dan tehnologi, tidak percaya pada etika
moral, tidak percaya lagi pada ajaran insan suci dan bijak, tidak yakin pada
ajaran agama, mereka sudah tidak menghendaki semua ini lagi, apa yang
mereka inginkan? Lobha, dosa, moha, kesombongan dan kecurigaan, kian hari
kian bertambah, demikian pula dengan nafsu keinginan akan harta benda, rupa,
ketenaran dan keuntungan, kian hari kian menjadi-jadi.

Apakah kita ada menyadarinya atau tidak, bagaimana cara alam meresponnya?
Setiap hari anda dapat membaca baik di internet maupun media pemberitaan,
betapa banyaknya bencana alam yang terjadi baik skala besar maupun kecil,
inilah reaksi yang diberikan oleh alam kepada manusia, bahkan bencana alam
telah menjadi berita umum yang sudah dianggap biasa karena sudah sering
terjadi.

Andaikata anda tidak menyadarinya, malah meneruskan menciptakan karma


buruk, maka menurut perkataan yang dilontarkan oleh ilmuwan, bukan ucapan
orang awam, ilmuwan memberitahukan pada kita, 50 tahun kemudian, bumi
ini sudah tidak layak huni lagi.

Diantara beragam racun ini, racun apa yang paling berbisa? Yakni nafsu indria,
perbuatan asusila. Karma apa yang ditimbulkan oleh perbuatan asusila? Karma
pembunuhan. Siapa yang dibunuh? Anak kandung sendiri, lihatlah perbuatan
menggugurkan kandungan, bukankah ini sungguh celaka!

Sehari ada berapa kasus begini? Menurut data dari PBB, yang berasal dari
kasus di rumah sakit, setiap hari melampaui 150 ribu kasus, setahun lebih dari
50 juta kasus.

61 

 
Jumlah janin yang digugurkan setiap tahunnya, adalah ekuivalen dengan
jumlah tentara dan penduduk sipil yang tewas dan terluka pada saat pecahnya
Perang Dunia ke-2.

50 juta jiwa, inilah korban perang pada era Perang Dunia ke-2, sekarang
jumlah kasus menggugurkan kandungan setahun adalah ekuivalen dengan
jumlah tersebut.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 November 2015


 

Sekarang orang sudah tidak percaya lagi pada Hukum Karma, juga tidak
percaya adanya pembalasan, berani berbuat tanpa takut akan akibatnya. Ketika
bencana datang maka masalah besar pun tak terelakkan lagi. Siapa yang dapat
menyelamatkan dirimu? Tidak orang ada yang bisa menyelamatkan dirimu.
Meskipun para Buddha dan Bodhisattva bermaitri karuna juga tidak bisa
menyelamatkan dirimu, diri sendiri yang berbuat maka diri sendiri pula yang
harus menerima akibatnya.

Jika anda bermaksud menyelamatkan diri sendiri, maka anda harus kembali ke
jalan yang benar. Hanya Buddha Amitabha yang dapat menyelamatkan dirimu,
ini adalah nyata adanya, para makhluk yang melakukan “Lima perbuatan jahat
yang berat” dan “Sepuluh Kejahatan”, saat menjelang ajalnya melafal
Amituofo, baik satu lafalan maupun sampai sepuluh lafalan, juga dapat terlahir
ke Alam Sukhavati, ini tercantum di dalam “48 Tekad Agung Buddha
Amitabha”, jadi ini bukan semu.

62 

 
Buddha Amitabha dapat menyelamatkan dirimu, tetapi anda harus kembali ke
jalan yang benar barulah dapat terselamatkan olehNya, anda harus yakin
padaNya, barulah Buddha dapat menyelamatkan dirimu.

Jika sebaliknya anda tidak sudi kembali ke jalan yang benar, tidak percaya
pada Buddha, setengah percaya setengah tidak, maka Buddha tidak bisa
menyelamatkan dirimu.

Tidak berkesempatan bertemu dengan Pintu Dharma ini maka tidak


berkesempatan memperoleh penyelamatan.

Pintu Dharma ini dapat menyelamatkan dirimu asalkan anda dapat memenuhi
tiga persyaratan berikut ini: Yakin, Bertekad dan Mengamalkan (melafal
Amituofo).

Benar-benar yakin adanya Alam Sukhavati, yakin adanya Buddha Amitabha,


benar-benar bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, terhadap dunia fana ini sama
sekali tidak mendambakannya lagi.

Terhadap sanak keluarga dan sanak saudara, kerabat dan kenalan, juga
memperkenalkan Pintu Dharma Pelafalan Amituofo kepada mereka, kita
semuanya bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.

Ilmuwan telah menyampaikan pada kita bahwa 50 kemudian bumi ini sudah
tak layak huni, mungkin saya tidak bisa hidup hingga 50 tahun lagi, sudah
seharusnya saya pergi ke Alam Sukhavati, ini adalah benar adanya. Maka itu
haruslah serius, tekun berusaha, memperbaiki diri ke arah yang benar, setiap
hari menyempurnakan diri.
63 

 
 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 November 2015


 

Apabila melekat pada tubuh jasmani ini maka akan menimbulkan penyakit.
Pepatah kuno berkata, “Dapat melepaskan kemelekatan pada tubuh jasmani
maka penyakit takkan muncul”, ini adalah nyata adanya, pencetusnya juga
bukan praktisi Ajaran Buddha, namun mereka dapat mengatakan keluar
kalimat begini. “Dapat tidak tamak akan kehidupan, maka takkan ada
kematian”, kita harus senantiasa merenungkan dua kalimat ini.

Terlalu memandang berat pada tubuh jasmani ini, maka tubuh ini akan jatuh
sakit, darimana asalnya? Oleh karena anda terlampau merawatnya, maka dia
akan jatuh sakit. Setiap hari takut mati, maka kematian pasti datang. Bila anda
melepaskan semua penderitaan sakit dan mati, jangan peduli padanya, maka
dengan sendirinya tubuh akan sehat dan panjang umur.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 November 2015

Buddha membabarkan pada kita bahwa bencana air, contohnya tsunami,


berasal dari hati yang tamak (lobha), sedangkan kebencian (dosa) mengundang
bencana api, contohnya gunung berapi meletus, cuaca panas yang kian ekstrim;
moha (kebodohan) mengundang bencana angin, topan tornado, dalam
perkembangan sejarah tidak ada tercatat kejadian sedemikian rupa.

64 

 
Selanjutnya adalah kesombongan mengundang bencana gempa. Kecurigaan
mengundang amblasnya permukaan tanah. Lima racun ini jika diperbuat sudah
terlampau maka bencana ini segera bermunculan. Kini kejadian demikian
banyak terjadi, contohnya saja amblasnya permukaan tanah, jaman dulu sangat
jarang terdengar kejadian begini, sekarang malah sering terdengar.

   

Beginilah asal usul datangnya bencana saat kini, kita tidak boleh tidak
mengetahuinya, setelah memahaminya maka haruslah menasehati orang lain
supaya melafal Amituofo, bila orang lain tidak percaya, maka diri sendiri
haruslah memulainya terlebih dulu, barulah dapat menggugah orang lain,
perlahan setelah melihatnya dia juga akan jadi mengerti dan membangkitkan
keyakinan.

Andaikata orang yang paham itu semakin banyak, yang meyakini itu semakin
banyak, maka bencana akan semakin ringan dan lenyap. Apakah bisa lenyap
dalam waktu seketika? Bisa, asalkan seluruh penduduk di dunia ini benar-
benar telah tercerahkan, setiap insan melafal Amituofo, lalu menghapus lobha,
dosa, moha, kesombongan dan kecurigaan, maka bencana apapun takkan ada
lagi di dunia ini.

Untuk menghapus bencana dan menghindari musibah haruslah mengandalkan


hati kita, oleh karena lingkungan berubah menuruti perubahan hati. Di hati kita
ada lima jenis racun sehingga menciptakan beragam bencana; dengan
menghapus lima racun yakni tidak tamak (alobha), tidak benci (adosa), tidak
bodoh (amoha), tidak sombong dan tidak curiga, maka bencana takkan ada lagi,
marilah kita semuanya giat berusaha! Ini adalah ajaran Buddha.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 November 2015


 

65 

 
Ruang gerak Alam Sukhavati amatlah luas; tidak seperti alam kita
ini, tidak memiliki kemampuan gaib, tidak bisa menjelma, tinggal di dunia ini
bila tidak ada moda transportasi maka tidak bisa menempuh perjalanan yang
jauh. Di Alam Sukhavati tidak membutuhkan semua ini, penduduk di sana
mempunyai kekuatan gaib sempurna. Lantas apakah mereka akan keluar
bertamasya? Tentu saja. Ke mana mereka akan bertamasya? Berjelajah ke
alam para Buddha di sepuluh penjuru.

Dia dapat menjelma, menuju alam para Buddha di sepuluh penjuru untuk
memberi persembahan kepada para Buddha, menimbun berkah, mendengar
pembabaran Dharma dari Buddha adalah mengembangkan kebijaksanaan, jadi
mereka pergi bertamasya adalah menimbun berkah dan mengembangkan
kebijaksanaan.

Berapa luas cakupannya? Seluruh ruang yang tiada batasnya, waktu juga tiada
batasnya; maka itu dikatakan bahwa konsep ruang dan waktu tidak ada di
Alam Sukhavati. Tidak adanya konsep ruang berarti tidak ada jarak, tidak
adanya konsep waktu maka tidak ada masa lalu dan yang akan datang.

Aula Pembabaran Dharma Buddha Amitabha maha luas, di sana Buddha


Amitabha membabarkan Dharma tanpa terputus, anda berada di sana
mendengar ceramahNya juga tak terputus. Meskipun anda masih duduk di
sana, sama sekali tidak bergeming, namun anda memiliki kemampuan untuk
menjelma hingga jumlah tubuh jelmaan yang tak terhingga dan tanpa batas,
menuju ke sepuluh penjuru alam.

66 

 
Sementara itu anda sendiri masih tetap duduk di Aula Pembabaran Dharma
Tujuh Mustika, mendengarkan pembabaran Dharma dari Buddha Amitabha,
bersamaan itu pula tubuh-tubuh jelmaan anda berjelajah ke sepuluh penjuru
alam, mendengar pembabaran Dharma dari semua Buddha di sepuluh penjuru.
Ke mana lagi anda hendak mencari tempat yang lebih bagus daripada Alam
Sukhavati? Mustahil!

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 16 November 2015


 

Kita bertemu dengan jodoh yang baik, kondisi yang lancar dan segalanya
berjalan sesuai dengan keinginan, jodoh baik bertemu orang baik, orang baik
memujimu, menyukaimu, tetapi semua ini janganlah taruh di hati, lantas
bagaimana pula sikap kita di luar diri? Kita tetap harus memberi apresiasi,
jangan malah seperti balok kayu yang mati rasa.

Dalam berinteraksi dengan orang banyak, kita masih harus memerankan


peranan kita dengan sebaik mungkin, namun takkan menaruhnya di dalam hati,
di luar kita menyikapi apa adanya, semua tata krama dan rasa hormat harus ada
dalam sikap yang kita tampilkan, namun di dalam hati kita adalah tak
tergoyahkan, ini adalah melatih diri.

Bagaimanapun kita masih berada di dunia manusia, segala budaya dan tata
krama dalam dunia manusia haruslah kita jalani, namun tidak boleh taruh di
dalam hati, ini disebut melepaskan kemelekatan, setiap saat menjalin jodoh
baik dengan orang lain.

Lantas bagaimana pula bila bertemu dengan jodoh buruk, musuh berbuyutan
datang menghadang, melihat dirimu dia merasa tidak senang, suka
67 

 
memarahimu, mengkritikmu hingga menghina dirimu, apa yang harus
dilakukan?

Menghormatinya, setelah selesai mendengar kritikannya, barulah beranjak


pergi, tiada kebencian sama sekali, tiada niat balas dendam, bagaikan semilir
musim semi yang berhembus melewati daun telinga, tidak menaruhnya di
dalam hati, ini baru betul, tidak menaruhnya di dalam hati adalah menjauhi
kebencian.

Kita harus berterimakasih padanya, maka itu melimpahkan jasa kebajikan


padanya, mengapa demikian? Dia telah melakukan karma buruk, namun dia
sendiri malah tidak menyadarinya, tetapi saya mengetahuinya, perbuatan
baiknya akan berbuah pada kelahiran di tiga alam bajik; sedangkan perbuatan
buruknya akan berakibat jatuh ke tiga alam rendah, tidak dapat keluar dari
enam alam tumimbal lahir.

Kita melimpahkan jasa kebajikan padanya, apakah dia bisa menerimanya?


Tentu saja bisa, tetapi apakah dia dapat mempergunakannya? Sekarang masih
tidak bisa, harus menanti hingga dia sadar dan bertobat barulah bisa
menggunakannya.

Dia akan berterimakasih padamu, dia akan tahu bahwa dia telah bersalah.
Maka itu orang awam tidak boleh tergesa-gesa, segala sesuatu bisa mengalami
perubahan besar sewaktu-waktu.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 16 November 2015


 

68 

 
Mengapa anda bisaa menderitta sakit kepala?
k Inii karena anda
a
memmpunyai kepala, maka m itu bisa merrasa kesakkitan, bila anda tidak t
memmpunyai kepala
k makka mana muungkin adaa sakit kepala; anda menderita
m s
sakit
pingggang, ini dikarenakan anda masih memiiliki pinggaang.

Andda harus melepaskan


m n semua kemelekata
k d hati, di hati
an ini, janggan taruh di
hannya boleh ada Amituuofo, makka anda akkan senantiiasa sehat,, apapun tidak
t
dipeerlukan.

Di dunia ini anda inginn tinggal berapa


b lam
ma juga bissa, kapan saja
s anda baru
mauu ke Alamm Sukhavaati juga bissa, kapan saja juga bisa pergii, memperroleh
kebbebasan bessar!

Ucaapan ini adalah


a nyaata adanyaa, seperti yang
y tercaantum di dalam
d Budddha
Dhaarma Mah hayana, paasti bukan semu. Kita harus mengetahuuinya, barrulah
memmperoleh manfaat
m seesungguhnyya dari Budddha Dharrma.

Lanntas harus bagaimanna? Ada sebagian orang yanng begitu melekat atau
memmpermasallahkan penyakit yanng diderittanya, manna boleh tidak diobbati?
Ceppat-cepat pergi
p mencari dokter. Terserah!

Lebbih baik menggunak


m kan hati yang
y suci melafal Amituofo
A sebagai faaktor
utam
ma, obat--obatan seebagai fakktor penddukung, maka m semuua insan jadi
bersukacita, jaadi jangann membuat orang lainn jadi tersinnggung, janngan memmbuat
oranng lain jad
di resah, haal ini harus dipahami..

69 

 
Di satu sisi, kita ingin bersama dengan Buddha Amitabha, di sisi lain kita
masih harus menjalin jodoh baik dengan makhluk di enam alam tumimbal
lahir. Maka itu bagaimana pandangan dan pemikiran orang awam, kita harus
memahaminya, perlahan-lahan menuntun dan membimbingnya, setelah
keyakinannya sudah begitu kuat sehingga sanggup mengandalkan sepenuhnya
pada pelafalan Amituofo, barulah dia mampu menfokuskan pikiran melafal
Amituofo.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 18 November 2015


 

Ibunda dari Kaisar Zhou Wen merupakan teladan bunda yang terbaik, saat
mengandung putranya, lihatlah di dalam klasik ada tercatat hal ini, selama 10
bulan, mata tidak melihat hal-hal yang buruk, hari ini kita menyebutnya
sebagai hal yang negatif; telinga tidak mendengar suara asusila; mulut tidak
mengucapkan kata-kata arogan, namun lembut dan ramah tutur katanya,
takkan ada keangkuhan, tentu saja takkan emosi, senantiasa membangkitkan
pikiran benar.

Bayi yang dikandungnya memperoleh energi yang positif, ketika terlahir ke


dunia mudah dibesarkan dan dididik. Bayi yang ketika matanya mulai terbuka,
dia dapat melihat dan mendengar, dia mulai belajar dan meniru. Janganlah
menganggap bayi tidak tahu apa-apa, sebenarnya mereka amat lincah, hanya
saja belum bisa berbicara.

Ibunda harus mendidiknya selama tiga tahun, selama tiga tahun setiap saat
mendampingi dan menjaganya, segala sesuatu yang bersifat negatif, jangan
sampai terlihat olehnya, juga tidak boleh terdengar olehnya, apalagi sampai

70 

 
terlibat di dalamnya; segala apa yang dilihat dan didengar oleh si anak
hanyalah pendidikan etika moral, ini merupakan energi positif.

Dengan demikian ibunda telah menanam landasan pendidikan etika moral


yang kuat pada buah hatinya.  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 18 November 2015


 

71 

 
Terlahir
T kee Alam Suukhavati menikmati
m fasilitas istimewa
i y
yang
kni fasilitaas yang diinikmati oleh para calon
terttinggi, yak c Budddha, menggapa
demmikian? Seperti yang disebutkann di dalam m 48 tekad Buddha
B Am
mitabha, yakni
y
tekaad ke-20, yang mennyatakan bahwa
b setiap praktisi yang terrlahir ke Alam
A
Sukkhavati, tak d terlahirr di tanah suci tingkatan ke beerapa, jugaa tak
k peduli dia
pedduli dia teerlahir di Bunga Lootus tingkatan ke berapa,
b sam
mpai di Alam
A
Sukkhavati semuanya
s menjadii Bodhisattva Avvaivartika. Bodhisaattva
Avaaivartika merupakan
m Bodhisattvva Dharmaakaya (Calon Buddhaa).

Keiistimewaan n ini hannya ada di d Alam Sukhavatii, oleh kaarena Budddha


Ammitabha telaah mengikkrarkan tekkad ini, seddangkan alam para Buddha
B lainnnya
di sepuluh
s peenjuru tidaak ada haal yang seedemikian, seperti Alam
A Sahaa ini,
apaabila kita ingin mencapai
m tingkatan Bodhisatttva Avaivvartika, harus
h
mem mbutuhkan n waktu kaalpa yang tak
t terhingga lamanyya, bukan dalam
d hitunngan
ribuuan atau puluhan
p ribbu tahun saja,
s tetapii memerlukkan waktuu hingga kalpa
k
yanng tak terhiingga barullah bisa meraih kebeerhasilan.

Lain halnya dengan Alam Sukkhavati, begitu b sam


mpai langgsung mennjadi
Boddhisattva Avaivartik
A a, ini bukanlah upayya anda seendiri, tetaapi merupaakan
mberkatan kewibawaaan tekad agung
pem a dari Buddha Amitabha
A k
kepada dirrimu.
Lanntas bila kiita bertanyya, apa munngkin bisa menerimaa pemberkaatan ini? Tentu
T
sajaa bisa, meengapa dem mikian? Avatamsakaa Sutra meenyebutkann bahwa, anda a
sesuungguhnyaa adalah Buddha, maka ittu anda pasti dappat menerrima
mberkatan dari Buddhha Amitabha
pem

Em s di Alam Sukhavaati dapat dibaca


mpat tingkattan tanah suci d di :

http://smamituofo.blogspot.co.id/2013/007/empat-tinngkatan-tanaah-suci-di-alaam.html

 
72 

 
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 November 2015
 

Buddha Amitabha menjelma menuju ke sepuluh penjuru alam menjemput para


praktisi terlahir ke Alam Sukhavati, tetapi kalian haruslah ingat bahwa harus
menanti hingga Buddha Amitabha yang datang menjemput, mengapa demikian?
Oleh karena Buddha Amitabha takkan mengingkari tekadNya, Beliau telah
mengikrarkan tekadNya menjemput para makhluk.

Jadi para praktisi sekalian, hendaknya selalu mengingat hal ini, saat menjelang
ajal, pasti harus melihat Buddha Amitabha yang datang menjemput barulah
boleh mengikutiNya pergi, bila bukan Buddha Amitabha yang datang,
janganlah mengikutinya.

Jika anda mengikutinya maka ini sungguh berbahaya, karena bukanlah Alam
Sukhavati yang dituju, oleh karena Buddha yang anda lihat bukanlah yang asli,
tetapi adalah jelmaan Mara, datang untuk memikatmu.

Tetapi Mara, siluman dan setan jahat lainnya tidak boleh menyamar jadi
Buddha Amitabha, para Dewa Pelindung Dharma takkan membiarkan hal ini
terjadi, Mereka akan segera mengambil tindakan tegas dan menangkap
pelakunya, sedangkan bila menyamar jadi Buddha atau Bodhisattva lainnya,
maka hal ini akan dibiarkan begitu saja, jadi hal ini haruslah diingat baik-baik.

Buddha Amitabha, Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva


Mahasthamaprapta yang datang menjemput, maka ini takkan salah lagi,
lepaskan segala kemelekatan jiwa dan raga, mengikuti Buddha Amitabha
menuju Alam Sukhavati.

73 

 
 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 November 2015


 

Guru pembimbingmu di Alam Sukhavati semuanya adalah para Buddha


Tathagata, jadi bukan Bodhisattva, para Bodhisattva Calon Buddha adalah
teman sekolahmu. Anda akan menerima bimbingan langsung dari para Buddha
Tathagata, berapa banyak para Buddha Tathagata ini? Tak terhingga, tanpa
batas dan tak terhitung, yang dipimpin oleh Buddha Amitabha.

Dengan Guru pembimbing yang terdiri dari para Buddha, tentunya


keberhasilan dicapai hanya dalam waktu sekejab, jadi sekolahmu takkan ada
istilah tinggal kelas, juga tidak ada istilah kemunduran batin.

Cepat lambatnya keberhasilan yang dicapai masing-masing praktisi adalah


berbeda-beda, tetapi dengan dicapainya “Ketidakmunduran”, tidak hanya
menjamin dirimu dalam satu kelahiran mencapai KeBuddhaan, bahkan juga
menjamin dirimu dalam satu kelahiran segera mencapai KeBuddhaan.

Ajaran Tanah Suci ini, bila anda tidak memahaminya dengan jelas maka
keyakinan hatimu tidak sanggup dibangkitkan keluar, terhadap dunia ini anda
juga tidak mampu melepaskannya; tetapi bila anda telah memahaminya
dengan jelas, maka anda akan melepaskan semua kemelekatan, terhadap dunia
ini takkan lagi mendambakannya.

Sedangkan terhadap Alam Sukhavati, takkan timbul keraguan sama sekali,


membangkitkan keyakinan benar, tekad benar, Buddha Amitabha pasti datang
menjemput, ini adalah hal yang patut diketahui.

74 

 
 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 November 2015


 

Master Hai Xian telah memberikan kita teladan yang bagus, sepatah Amituofo
sudah cukup, beliau menggunakan sepatah Amituofo, hanya enam aksara,
yakni Na-mo-A-mi-tuo-fo, dilafal selama 92 tahun lamanya, tidak pernah
terputus meskipun hanya sehari saja, selama 92 tahun tak pernah terputus.
Sepatah demi sepatah dilafal saling sambung menyambung; saat tidur lafalan
jadi terputus, tetapi begitu bangun langsung menyambungnya kembali,
beginilah cara beliau melafalnya.

Lantas bagaimana pula dengan cara kita melafal Amituofo? Seringkali terputus,
ketrampilan melatih diri tidak efektif. Ketrampilan melatih diri yang efektif
adalah saling sambung menyambung, bila mulut tidak melafal maka hati
melafal, lafalan Amituofo di dalam hati tak terputus, inilah ketrampilan!

Ketrampilan apa yang dimaksud? Ketrampilan “Pikiran terfokus yang terlihat”.


Bila melafal Amituofo hingga memiliki “ketrampilan pikiran terfokus yang
terlihat”, maka ini pasti terlahir ke Alam Sukhavati, anda juga tidak perlu
merasa tergesa-gesa.

Pada saat begini, umumnya Buddha Amitabha akan datang menyampaikan


kabar gembira buat dirimu, baik di dalam samadhi maupun di dalam mimpi,
anda melihat Buddha Amitabha datang dan memberitahu padamu, memotivasi
dan mengatakan padamu, sisa usiamu masih tinggal berapa lama, masih ada 10
atau 20 tahun lagi, kelak ketika ajal menjelang, Buddha Amitabha akan datang
menjemput.

75 

 
Dengan demikian hatimu jadi memiliki kepastian dan merasa tenteram, di
Alam Sukhavati sudah terdaftar namamu, saat waktunya tiba anda pasti
menuju ke sana, anda jadi memiliki keyakinan yang pasti.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 November 2015

Catatan :

Kondisi batin “Pikiran terfokus tak tergoyahkan (一心不亂)” masih dapat dibagi atas dua jenis yaitu :

1. Pikiran terfokus tak tergoyahkan yang terlihat (事一心不亂)


Praktisi melafal Amituofo berkesinambungan hingga mampu meredam kekotoran batin (klesa). Ini dapat
dilakukan oleh siapa saja.
2. Pikiran terfokus tak tergoyahkan yang tak terlihat (理一心不亂)
Praktisi melafal Amituofo berkesinambungan hingga mempu melenyapkan selapis kegelapan batin (Avidya).
Tidak semua praktisi sanggup melakukannya.

Kemelekatan adalah penderitaan, di dunia ini, bentuk kemelekatan yang paling


parah, tak lain adalah jalinan kasih, manusia di dunia ini menyukai hal ini,
kasih sayang yang begitu mendalam, begitu celaka, setiap kelahiran demi
kelahiran tidak mampu membebaskan diri dari ikatan hubungan tersebut,
hubungan apakah yang dimaksud? Yakni saling memusuhi dan saling balas
dendam, tiada usainya.

Jalinan kasih dapat berupa hubungan antara suami istri, ayah anak, kakak adik,
ini sungguh rumit dan merepotkan! Buddha Dharma menyebutnya sebagai
kekotoran batin (klesa), merupakan akar dari enam alam tumimbal lahir, akar
ini harus dicabut hingga ke ujung-ujungnya. Apakah dengan mencabut akar ini
maka disebut sebagai tak berperasaan?

76 

 
Bukan demikian, dengan memutuskan akar ini barulah disebut sebagai kasih
sejati. Oleh karena dari jiwa sejati mengalir keluar maha maitri maha karuna,
perasaan kasih kini telah berubah menjadi maitri karuna. Maitri karuna adalah
berdasarkan akal sehat dan bukan berdasarkan perasaan atau emosional, adalah
tercerahkan dan bukan yang terlena.

Manusia di dunia ini adalah terlena dan tak tercerahkan, sedangkan Buddha
dan Bodhisattva adalah tercerahkan dan tidak terlena. Kasih sayang para
Buddha dan Bodhisattva kepada semua makhluk adalah adil dan merata. Jadi
bukan seperti kasih manusia yang sesat, hingga menjadi kasih sayang yang
melekat, sedangkan kasih Buddha dan Bodhisattva adalah yang menggunakan
akal sehat dan bukan perasaan, oleh karena Mereka mengetahui kebenaran
yang sesungguhnya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 November 2015


 

77 

 
Tempo dulu, saya masih ingat ketika saya berusia 40 tahun lebih,
Master Hsing Yun membangun Fo Guang Shan, mendirikan “The Eastern
Buddhist College”, mengundangku menjadi dekan fakultas di sana. Pada
waktu itu beliau memiliki lebih dari 130 mahasiswa, saya memberinya usul
bagaimana bila jumlah mahasiswa tersebut dibagi atas grup, tiga orang satu
grup, masing-masing grup ini menfokuskan diri mempelajari satu judul sutra
saja, jangka waktu belajar adalah 10 tahun.

130 orang mahasiswa bisa dibagi atas 40 grup, yang akan menguasai 40 judul
sutra dan sastra. Tiga orang menfokuskan diri pada satu judul sutra saja,
andaikata dalam tiga orang ini ada satu yang berhasil menjadi pakar sutra yang
dipelajarinya, maka Fo Guang Shan akan mempunyai 40 judul sutra dan sastra
besar, maka ini benar-benar Fo Guang (Sinar Buddha) menerangi dunia.

Master Hsing Yun tidak menerima usulanku, beliau berkata bila melakukan
sedemikian rupa maka tidak seperti sekolah lagi. Saya memberitahukan
padanya, justru seperti sekolah, tidak menghasilkan orang berbakat; kalau
tidak seperti sekolah barulah bisa menghasilkan pakar di bidangnya. Akhirnya
saya memutuskan untuk meninggalkan Fo Guang Shan.

Saya memahami bila sistem seperti sekolah takkan meraih keberhasilan. Pagi
hari tiga mata kuliah, tiga orang dosen datang mengajar, mata kuliah yang
diajari juga berbeda-beda, anak didik jadi kebingungan, yang satu ini masih
belum dicerna, datang lagi yang lain.

Sampai pada usia lanjut, kami bersua lagi, Master Hsing Yun menyesal,
namun sudah terlambat, saat berada bersama, kami masih berusia 44 tahun,
kami berusia sama, 40 tahun lebih hanya dalam sekejab mata sudah berlalu.
Andaikata beliau bersedia menahan kepergianku saat itu, maka Fo Guang Shan
78 

 
akan memiliki paling sedikit tiga atau empat puluh Master Dharma pakar
ceramah sutra.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 November 2015

Sebagian praktisi melafal Amituofo hingga seumur hidup, namun ketrampilan


melatih dirinya juga tidak bisa efektif, akhirnya kembali berputar di dalam
lingkaran tumimbal lahir, apa alasannya? Niat pikiran yang muncul adalah
membeda-bedakan dan melekat, dia tidak tahu kebenaran ini.

Ketrampilan melatih diri ada tingkatannya, mulai dari dasar perlahan-lahan


mencapai tingkatan mahir, terlebih dulu apa yang harus dilatih? Melatih tidak
melekat. Dengan cara apa supaya tidak melekat? Yakni melafal Amituofo.
Begitu niat pikiran melekat muncul, segera melafal Amituofo,
mengenyahkannya. Selain Amituofo, tidak boleh ada niat pikiran lainnya.

Mata melihat rupa dengan jelas, telinga mendengar suara dengan jelas, baik
melihat maupun mendengar juga jelas, tetapi janganlah taruh di dalam hati,
hanya lafalan Amituofo yang boleh taruh di hati.

Siapa yang mampu melakukan hal ini? Master Hai Xian telah berhasil
melakukannya, maka itu beliau telah berhasil. Sedangkan kita masih belum
mencapai prestasi seperti dirinya, kita sambil melafal Amituofo sambil di
dalam hati masih ada perbedaan dan kemelekatan, ini tidak boleh, kalau begini
melafalnya maka takkan ada ketrampilan.

79 

 
Inilah yang membedakan kita dengan Master Hai Xian, beliau tulus sedangkan
kita munafik, penuh kepura-puraan, tidak ada yang tulus. Master Hai Xian
penurut, kita malah suka menentang, tidak menuruti kata guru, juga tidak
menuruti ucapan Buddha dan Bodhisattva. Bahkan apa yang tertera di dalam
sutra, kita juga tak percaya, kita malah mencurigainya, ini disebut tidak
menuruti ucapan Buddha, jadi apakah dengan begini bisa meraih keberhasilan?

Kita tidak serius melakukannya, disinilah letak penyakit batin kita, tidak boleh
tidak tahu. Jika sudah tahu, maka lekaslah memperbaiki diri kembali ke jalan
yang benar, masih sempat. Pintu Dharma ini luas dan lapang, sungguh tak
terbayangkan, di dalam tekad agung ke-18, saat menjelang ajal, selama sehela
nafas ini belum terputus maka masih sempat. Lepaskan semua kemelekatan, di
dalam hati hanya ada sepatah Amituofo, maka dapat terlahir ke Alam
Sukhavati.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 November 2015


 

80 

 
 

81 

 
Arnold
A J. Toynbee mengatakaan bahwa budaya Tiongkok T a
akan
memmpersatukan seluruhh dunia. Sedangkan
S n negara lainnya
l taakkan sangggup
mellakukannya, mengapa demikiann? Oleh kaarena hati yang
y tidak cukup lappang.
Banngsa Tiong
gkok memiiliki hati yaang lapangg, dapat meerangkul.

Conntohnya Ajaran
Aj Buddha, Ajaraan Buddhaa berasal dari India, ketika
k terssebar
sam
mpai di Tiiongkok, orang
o Tionngkok mennghormatinnya, bukaan hanya tidak
t
mennolaknya, bahkan
b meenerima secara keseluuruhannyaa, menyebaarluaskannyya.

Ajaaran Buddh ha telah memperkay


m ya budayaa Tiongkokk, kebudayyaan setem
mpat
telaah berbaurr dan mennyatu denngan budayya Buddhis, tiga ajjaran mennyatu
mennjadi satu kesatuan,
k y
yaitu Tridhharma, ini sungguh
s suulit diperolleh.

Banngsa lain memandan


m ng hal ini dengan peenuh sukaccita, oleh karena
k meereka
tidaak sanggup
p melakukkannya, meereka meliindungi buudaya senddiri, sedanggkan
buddaya dari luar yangg tidak seerupa, merreka akan membuanngnya, takkkan
mem mbiarkan anda
a memppelajarinyaa.

Lain halnya dengan


d Banngsa Tionggkok, segaala budaya yang baikk akan diterrima
dann berbaur dengannya
d a, ini terbuukti di dallam perkem
mbangan sejarah
s sellama
lebiih dari lima ribu tahuun lamanyaa.

Kutipan Ceramah
C M
Master Chinn Kung 1 Desember
D 2
2015
 

 
82 

 
Sebuah negeri pada masa jayanya hendaknya menimbun jasa kebajikan besar
dan melakukan kebajikan besar, maka negeri tersebut akan terus melanjutkan
kejayaannya, dan takkan mengalami kemunduran.

Siapa yang telah berhasil menwujudkannya? Alam Sukhavati telah


menwujudkannya. Buddha Amitabha setiap hari membabarkan Dharma, setiap
saat mengingatkan rakyatNya, sehingga setiap penduduk negeriNya takkan
mengalami kemerosotan batin, setiap hari giat melatih diri, selamanya takkan
mengalami kemunduran.

Kesimpulannya terletak pada faktor pendidikan, asalkan bidang pendidikan


ditangani dengan baik, maka setiap insan akan patuh pada tata krama, menaati
hukum, mengamalkan etika moral, seperti yang disebutkan di dalam Buddha
Dharma, dapat mengamalkan Trisarana, Lima Sila, Sepuluh Kebajikan, Enam
Paramita, Sepuluh tekad Bodhisattva Samantabhadra, maka negeri ini
selamanya takkan mengalami kemunduran, ini adalah nyata adanya.

Hari ini, dunia dicekam oleh kekacauan, hati manusia telah menjadi jahat,
banyak orang yang sedang bertanya, tindakan apa yang harus diambil? Apakah
masih bisa diselamatkan? Saya bersua dengan banyak orang yang mengajukan
pertanyaan begini.

Mengapa tiga ribu tahun yang lampau, Negeri Tiongkok merupakan negeri
yang aman sentosa, tidak seperti masyarakat sekarang yang begitu kacau, di
dalam sejarah tidak ada hal sedemikian rupa, meskipun dikatakan jaman
dahulu kala masih ada gejolak masyarakat, tetapi masih sangat lumayan bila
dibandingkan dengan masa kini.

Cobalah praktisi sekalian renungkan, bagaimana keadaan masyarakat 10 tahun


yang silam bila dibandingkan dengan saat sekarang ini, 10 tahun silam masih
83 

 
lumayan baik, sekarang sudah tidak bisa dibandingkan; bagaimana pula bila
dibandingkan dengan 10 tahun mendatang, maka saat kini tentunya lebih
bagus.

Tahun 1977, saya berangkat dari Taiwan ke Hongkong untuk memberi


ceramah, saat itu budaya masyarakat Hongkong masih bagus, mereka masih
ramah, patut dihormati, sungguh manis. Sekarang sudah tidak tampak lagi,
ketika anda tersesat di jalanan, anda mencoba bertanya pada orang lain,
mereka juga takkan peduli padamu.

Sepuluh tahun yang silam, bila anda menanyakan jalan kepada orang lain,
anda mengaku baru pertama kali datang ke Hongkong jadi tidak tahu jalan,
maka dia akan mengantarmu ke sana, jadi masih ada rasa solidaritas.

Sekarang sudah tidak ada lagi, sekarang mana mau dia peduli padamu, anda
mencoba memberi salam padanya, dia juga takkan mempedulikan dirimu, dia
merasa sangat aneh.

Sekarang, setahun lebih parah daripada setahun sebelumnya, tahun demi tahun
permasalahan akan semakin rumit. Kalian juga dapat melihatnya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 Desember 2015


 

84 

 
Kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan dan dapat
dipercaya, adalah “Lima Kebajikan Ajaran Konfusius”. Lima butir kebajikan
ini tidak boleh terputus juga tidak boleh jauh darinya, lima kebajikan ini
adalah etika moral, yang terjalin dengan hukum alam.

Insan mulia tahu menyayangi orang, mengorbankan diri sendiri demi orang
lain. Lihatlah aksara kemuliaan (仁 ren) adalah dua orang, jadi bila terpikir diri
sendiri juga harus terpikir orang lain.

Apa yang tidak saya kehendaki, maka orang lain pasti juga takkan mau
diperlakukan sedemikian rupa, apa yang saya suka, orang lain juga pasti akan
menyukainya, seperti kata pepatah “Apa yang tidak kita kehendaki, janganlah
diberikan kepada orang lain”, ini adalah kemuliaan, maka itu insan mulia tahu
menyayangi orang lain.

Insan yang benar akan bertindak sesuai aturan, niat pikiran yang muncul
adalah sesuai dengan kebenaran, takkan melanggar aturan, ini adalah
kebenaran.

Kesusilaan adalah sopan santun, yakni memiliki rasa hormat.

Kebijaksanaan adalah akal sehat, takkan bertindak menuruti perasaan.

Dapat dipercaya adalah takkan menipu diri sendiri, juga takkan menipu orang
lain.
85 

 
Orang Tionghoa menjunjung tinggi etika moral, harus menjadi seorang
manusia yang beretika moral.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 2 Desember 2015


 

Dengan mengamalkan “Lima Kebajikan Ajaran Konfusius” yaitu kemuliaan,


kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan dan dapat dipercaya.

Tahu menyayangi orang lain, maka tubuh kita akan sehat, maka liver kita akan
sehat. Organ-organ di dalam tubuh kita akan sehat, oleh karena kita
mengamalkan kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan dan dapat
dipercaya.

Dengan mengamalkan kemuliaan, liver akan sehat. Dapat bertindak sesuai


dengan kebenaran maka paru-paru akan sehat. Mengamalkan kesusilaan,
memiliki rasa hormat dan rendah hati, jantung akan sehat. Insan bijaksana,
ginjalnya sehat. Dapat dipercaya adalah takkan menipu diri sendiri dan orang
lain, lambung akan sehat.

Lihatlah lima kebajikan ini dapat berpengaruh terhadap organ dalam tubuh kita,
merupakan cara untuk memelihara kesehatan, jiwa dan raga jadi sehat.

Sebaliknya, orang yang tidak mulia, livernya akan bermasalah; tidak benar,
paru-paru bermasalah; tidak susila, angkuh, jantung bermasalah; tidak
bijaksana, ginjal bermasalah; tidak bisa dipercaya, lambung bermasalah.

86 

 
Aturan ini tidak boleh tidak diketahui, maka itu niat pikiran dapat
menyehatkan tubuh.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 2 Desember 2015


 

Dr. Arnold J. Toynbee bermaitri karuna telah menunjukkan pada kita sebuah
jalan keluar sebagai penyelesaian permasalahan di abad 21 ini, yakni kondisi
masyarakat sekarang ini, hanya dapat ditangani dengan Ajaran Konfusius
Mencius dan Buddha Dharma Mahayana.

Kedua ajaran tersebut ada di Tiongkok, tetapi Bangsa Tiongkok malah


melupakannya, kini Ajaran Konfusius Mencius sudah tidak ada lagi, demikian
pula halnya dengan Buddha Dharma Mahayana juga sudah tidak ada lagi.
Insan yang belajar Ajaran Konfusius Mencius dan Buddha Dharma Mahayana,
di dalam masyarakat sekarang ini tidak punya jalan keluar, orang lain takkan
mengkagumimu, juga tidak ada orang yang memerlukanmu, lantas bagaimana?

Permasalahan sekarang semakin rumit dari tahun ke tahun. Namun ada secuil
kabar baik, dimana negara-negara di dunia mulai berminat pada Budaya Han
(Budaya Tradisionil Tiongkok). Bangsa Han akan memulai langkah tersebut,
yakni pemerintah akan menggalakkan pembelajaran Bahasa Mandarin baik di
sekolah dasar, sekolah menengah dan universitas, sehingga perlahan dampak
ini akan meluas.

Dekan dari sebuah universitas di Indonesia, dua kali berkunjung ke Hongkong


menemui diriku, memberitahuku bahwa pemerintah RI menetapkan “Di Zi Gui”
sebagai mata pelajaran resmi di tingkat sekolah dasar dan menengah, mereka
menerjemahkan “Di Zi Gui” ke dalam Bahasa Indonesia dan mulai mengajar.

87 

 
Dalam kunjungannya, mereka menanyakan padaku tentang metode pengajaran,
saya berkata bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan, terdiri dari lebih
dari sepuluh ribu pulau besar dan kecil, maka itu mereka berpergian dengan
menggunakan moda transportasi air, populasi mereka juga tidak sedikit, sekitar
230 juta jiwa, dengan populasi anak-anak yang begitu banyak, tersebar di
berbagai wilayah.

Saya bertanya padanya, berapa jumlah keseluruhan sekolah dasar dan


menengah di negeri tersebut? Dia memberitahuku, sekitar 150 ribu. Saya
berkata apabila satu sekolah membutuhkan seorang guru, maka harus merekrut
150 ribu orang tenaga pendidik, ke mana harus mencari begitu banyak guru?
Tidak berdaya.

Maka itu saya memberi saran padanya, kementerian pendidikan harus


membangun sebuah kampus yang khusus mendidik calon guru Di Zi Gui
sehingga dapat menghasilkan guru Di Zi Gui yang berkualitas di seluruh
pelosok negeri, ini sangat penting.

Apabila menggunakan pendidikan jarak jauh, saya katakan padanya, di


Australia, mereka telah berhasil melakukan pendidikan jarak jauh, boleh ke
sana untuk mempelajarinya.

Andaikata menggunakan media televisi, jaringan internet, maka hanya butuh


belasan atau 20 orang guru berkualitas saja, setiap hari 24 jam terus menerus
menyiarkannya, agar seluruh penduduk negeri dapat menikmati manfaat ini,
tidak hanya anak-anak sekolah, cara ini bagus.

  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 2 Desember 2015


 

88 

 
Ketika
K Ajaaran Budddha tersebaar sampai di Negeri Tirai Bam
mbu,
oranng Tiongkkok segera menerimaanya, menggapa demikkian? Olehh karena orang
Tioongkok meenjunjung tinggi bakkti pada ayyahbunda dan mengghormati guru,
g
ternnyata Ajaraan Buddhaa memiliki kesamaan dengan ajaaran setem
mpat.

Maanusia yang g tidak beerbakti jugga tidak taahu menghhormati guuru dan sennior,
makka takkan bisa meraiih keberhaasilan apappun. Meskiipun bisa berhasil,
b teetapi
sam
ma juga den ngan tidakk berhasil, mengapa demikian?? Oleh kareena tidak tidak
t
berbbakti pada ayahbundda, dia tidakk punya raasa hormat pada gurunnya.

gkok tempoo dulu, hubbungan gurru dan murrid adalah serupa denngan
Traadisi Tiong
hubbungan ay yah dan anak,
a anakk kandungg guru addalah baggaikan sauudara
kanndung senddiri, bila dia
d mengaalami kesuusahan maaka harus membantu
m unya,
mennjaganya sepanjang
s h
hidup, sam
ma seperti saudara
s kanndung senddiri.

Tettapi masa sekarang,


s g
guru yang bermoral
b s
sudah tidakk ada lagi. Guru sekaarang
suddah berubahh jadi pebiisnis, mem
mbuka toko bimbingaan belajar, bila
b anda tidak
t
mellunasi uanng sekolahh maka saaya takkann sudi meengajarimuu. Guru suudah
kehhilangan moralitasnyaa.

Maasa kini berrbagai bidaang profesii sesungguuhnya telahh melebur jadi


j satu yakni
y
pebbisnis, sem
muanya suddah berubahh jadi pebisnis, segaala hal yanng memerluukan
uanng disebut pebisnis.
p

Maaka itu berragam proffesi dan karir sebenarnya sudaah tidak ada
a lagi, laantas
baggaimana? Ini adallah masallah yangg sangat berat! Apabila A t
tidak
89 

 
membangkitkan kembali Ajaran Konfusius yakni “Lima hubungan yang
beradab”, “Lima Kebajikan”, “Delapan Moralitas, maka dunia ini tidak bisa
diselamatkan lagi.

Siapa yang dapat menyelamatkannya? Beberapa puluh tahun silam saya sudah
pernah mengutarakannya, yakni ada dua orang : yang pertama adalah para
pemimpin negara, yang kedua adalah pengurus media.

Lihat saja siaran televisi, betapa dahsyatnya pengaruhnya, apabila anda


menyiarkan hal-hal positif, maka masyarakat dapat terselamatkan, sebaliknya
bila anda menyiarkan hal-hal negatif, maka masyarakat akan menuju
kehancuran, anda telah mengajari masyarakat jadi jahat. Kelak anda akan
menerima buah akibat yang bagaimana? Jatuh ke Neraka Avici.

Maka itu “Membangun negara dan mensejahterakan rakyat, pendidikan


sebagai yang terutama”.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 3 Desember 2015


 

 
90 

 
Negeri
N Tioongkok meelatih Aliraan Tanah Suci denggan “Amitaabha
Suttra” sebagaai sutra peggangan, seddangkan Negeri
N Jepaang adalah dengan “S Sutra
Usiia Tanpa Batas”
B sebaagai sutra pegangan. Tempo dulu
d para praktisi
p Neegeri
Sakkura datang g ke Negeeri Tirai Bambu
B unttuk belajarr Ajaran Sukhavati
S p
pada
Maaster Shand dao (Guru Sesepuh ke-2 Aliraan Sukhavvati). Makaa itu menggapa
Maaster Shand dao begituu dipuja oleh para praktisi Negeri Matahari
M Terbit
terssebut.

Vihhara-viharaa di Jepangg memuja patung


p Maaster Shanddao, merekka mengangggap
Maaster Shand dao adalahh Guru Seesepuh Perrtama Alirran Sukhavvati di Neegeri
Sakkura terseb
but, seterussnya guru sesepuh kedua
k baruulah berasaal dari praaktisi
neggeri merekaa sendiri.

Alirran Tiantaai di Jepangg juga seddemikian ruupa, Guru Sesepuh Pertama


P Aliran
Tiaantai di Jep
pang adalahh Master Zhi
Z Zhe, mereka
m jugaa memuja patung Maaster
Zhii Zhe, sedaangkan di Tiongkok
T t
tidak ada hal
h serupa ini.
i

Ini juga
j merup
pakan sisi yang maniis dari Neggeri Matahhari Terbit tersebut.
t

K
Kutipan Ceeramah Maaster Chin Kung
K 28 Desember
D 2
2015
 

Seteelah memmahami Ajaran Sukhhavati, maaka sepataah Amituoofo ini janngan


sam
mpai terluppakan. Kappan saja dan
d di maana saja, di d dalam hati
h senanttiasa
mellafal Amituuofo. Selaain Amituoofo, semuaa kemelekaatan harusllah dilepasskan,
olehh karena semuanya adalah
a khaayalan sem
mu, semua ini
i amat merepotkan
m n dan
91 

 
tiada gunanya, andaikata anda tidak sudi melepaskannya, maka akan
merintangi upaya anda terlahir ke Alam Sukhavati.

Praktisi pelafal Amituofo yang saat menjelang ajalnya, gagal terlahir ke Alam
Sukhavati, alasannya ada di sini, yakni tidak sanggup melepaskan kemelekatan.
Tidak mampu melepaskan ketenaran dan keuntungan, istri dan anak, kerabat
dan musuh, suka dan benci, semua ini adalah penyebab mengapa anda tidak
bisa keluar dari lingkaran tumimbal lahir.

Maka itu Aliran Sukhavati sungguh luar biasa, Buddha Amitabha mengetahui
bahwa manusia tidak sanggup melepaskan kemelekatan, sehingga memikirkan
jalan keluarnya. Bagaimana caranya? Yakni di Alam Sukhavati, apapun yang
anda pikirkan pasti akan terwujud, bahkan lebih unggul daripada keadaan anda
di alam saha ini.

Bayangkan di Alam Sukhavati, anda memiliki usia tanpa batas, kesenangan


yang bakal anda nikmati selamanya takkan habis, segala sesuatu terpenuhi
sesuai dengan keinginan anda, segalanya muncul sesuai dengan apa yang anda
pikirkan, ketika anda tidak menghendakinya lagi maka semuanya akan sirna,
tidak perlu anda beresi, tak perlu repot, betapa bagusnya Tanah Suci ini.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Desember 2015


 

Beberapa hari yang lalu, Upasika Qi membawa sekeping DVD kepadaku.


Baru-baru ini di vihara mereka, ada seorang pasien yang sudah 4 tahun
mengidap kanker paru-paru, siksaan yang dialami tak terungkapkan dengan
kata-kata.

92 

 
Setelah bertemu dengan Buddha Dharma, bertemu dengan Pintu Dharma
Tanah Suci, membangkitkan ketulusan melafal Amituofo. Pasien ini berkata,
vihara Upasika Qi amat berwibawa, karena itu dia ingin meninggal dunia di
vihara tersebut. Pasien ini tinggal di vihara selama 40 hari, kemudian terlahir
ke Alam Sukhavati.

Pasien ini bernama Yang Hong-mei, tahun ini berusia 50 tahun, memberi
pembuktian kepada kita.

Master Hai Xian membuat peragaan Dharma kepada kita selama 92 tahun,
kemudian terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan.

Upasika Yang Hong-mei baru belajar Ajaran Buddha, namun saat menjelang
ajal, beliau mampu membuat peragaan kepada kita semuanya, sebagai
pembuktian, hanya dalam waktu 40 hari saja.

Ketika sel-sel kanker menyebar, siksaan ini tak terungkapkan dengan kata-kata,
namun dia tidak merasa kesakitan, hanya melafal Amituofo berkesinambungan
tak terputus.

Di vihara ada tiga orang anggota Sangha, yang selama 40 hari membantu dan
menuntunnya melafal Amituofo. Setelah lelah, melafal di dalam hati, mulut
tidak melafal tidak masalah. Tetapi kita dapat melihat bibirnya masih bergerak,
inilah yang disebut dengan Melafal Gaya Vajra, ini menunjukkan bahwa dia
benar-benar bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.

93 

 
Dia mengetahui waktunya terlahir ke Alam Sukhavati, ada orang lain,
sepertinya adalah sanak keluarganya, melihat ada dua aksara, 22, yakni dua
puluh dua, mendadak muncul. Pada tanggal 22 pukul 11 Upasika Yang terlahir
ke Alam Sukhavati.

Sekujur tubuhnya lembut, meninggal dunia dalam posisi duduk bersila, kami
yang melihatnya jadi semakin kuat keyakinannya. Sejak membangkitkan tekad
hingga terlahir ke Alam Sukhavati, adalah 40 hari.

Kita terlahir di era kekacauan, bencana terjadi di mana-mana, hidup di dunia


ini tidak ada rasa amannya. Sedangkan praktisi pelafal Amituofo, memiliki
kepastian masa depan, maka itu dia akan bersukacita menjalani kehidupan di
dunia ini, mengapa demikian? Membangkitkan keyakinan dan tekad melafal
Amituofo, setiap saat berniat terlahir ke Alam Sukhavati.

Insan begini adalah yang tercerahkan, setiap saat takkan lupa akan
membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, ini adalah samadhi
benar, ini merupakan jodoh setiap saat dapat terlahir ke Alam Sukhavati.
Jodoh ini sudah masak, bagaimana tidak timbul sukacita?

Bertemu dengan orang berjodoh, perkenalkanlah Pintu Dharma ini kepada


mereka, saat menjelang ajal membuat peragaan untuk dilihat semua orang,
Upasika Yang telah melakukannya, saya percaya kita semua juga dapat
melakukannya, mengapa demikian?

Kalian belajar Buddha Dharma lebih lama daripada Upasika Yang, ceramah
yang kalian dengar juga lebih banyak, ini merupakan hal yang jelas. Lantas
apa masalahnya?

94 

 
Masalahnya adalah tidak sanggup melepaskan kemelekatan. Asalkan mampu
melepaskan kemelekatan, maka saat menjelang ajal, Buddha Amitabha pasti
datang menjemput. Alam Sukhavati merupakan alam yang amat ideal, sampai
di sana penderitaan apapun takkan ada lagi.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Desember 2015


 

95 

 
Penyakit batin orang masa kini, yang paling parah adalah tidak
menghargai orang jaman dulu, menganggap mereka sudah kuno, tidak
memahami tehnologi, juga tidak memiliki penemuan tehnologi seperti era
modern ini. Menurut anda, insan suci dan bijak jaman dulu, bahkan para
Arahat, apakah Mereka memahami tehnologi? Jujur saja, Mereka amat
memahaminya, lantas kenapa pula Mereka tidak menciptakan penemuan baru?

Sekarang kita telah mengetahui alasannya, apabila dua ribu tahun silam
Mereka telah menciptakan tehnologi muktahir, maka sejak awal bumi ini
sudah tidak ada lagi. Lantas apakah dengan tidak adanya penemuan tehnologi
ini, hidup Mereka bisa nyaman? Tentu saja.

Jangankan Arahat, lihat saja tingkatan kesucian terendah yakni Sotapanna,


meskipun baru mencapai tingkatan kesucian pertama, namun kemampuan
yang dimiliki sudah melampaui kita. Meskipun kita memiliki telepon pintar
yang paling muktahir, namun Sotapanna tak perlu telepon pintar, Beliau
memiliki Telinga Dewa, lebih hebat daripada dirimu. Srotapanna memiliki
Mata Dewa dan Telinga Dewa.

Sampai pada tingkatan kesucian kedua, yakni Sakadagami, maka ini lebih
hebat lagi, memiliki kemampuan gaib untuk mengetahui isi pikiran makhluk
lain, anda tidak bisa mengelabuinya. Juga memiliki kemampuan gaib untuk
melihat dan mengetahui segala peristiwa di enam alam tumimbal lahir, baik
yang terjadi pada masa lampau, sekarang dan yang akan datang, serta
mengetahui masa kehidupan lampau sendiri.

96 

 
Sedangkan tehnologi muktahir era kini masih belum sanggup melakukannya,
bahkan bila dibandingkan dengan Theravada saja, masih tertinggal amat jauh
sekali.

Sampai pada tingkatan kesucian ketiga yakni Anagami, maka ini lebih leluasa
lagi, Anagami memiliki kemampuan gaib sempurna, yang dapat menjelma,
ketika Anagami hendak berangkat ke Amerika, begitu timbul niat pikiran ini,
Dia langsung sampai di tempat tujuan, aman lagi, takkan ada hambatan
angkasa. Sedangkan manusia bertehnologi muktahir masih harus menumpang
pesawat terbang selama belasan jam, Anagami hanya memerlukan sebersit niat
pikiran saja sudah sampai. Bagaimana mungkin tehnologi bisa sebanding
denganNya!

Lantas, kenapa para Buddha dan Bodhisattva tidak mempergunakan saja


kemampuan gaib ini, oleh karena tidak perlu berbuat sedemikian, tidak perlu
menggunakan kemampuan gaib untuk membabarkan Dharma kepada para
makhluk. Apabila menggunakan kemampuan gaib untuk mengajari para
makhluk, maka para makhluk akan mudah diperdaya aliran sesat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 30 Desember 2015


 

 
97 

 
Gatha Pelimpahan Jasa

98 

 
Daftar Pustaka
 
二零一四淨土大經科註 
http://www.amtb.tw/  

Arsip
www.keseimbanganpikiran.blogspot.com

99 

Anda mungkin juga menyukai