Kutipan Ceramah
Master Ren Shan
Dikutip Dari :
Judul :
阿弥陀佛四十八愿
www.smamituofo.blogspot.com
Daftar Isi
Hal
3
Ajaran Buddha Maitreya
jika yang datang itu adalah Buddha atau Bodhisattva asli,
maka ajaranNya pasti sama dengan ajaran Buddha
Sakyamuni, takkan ada perbedaan. Mengapa demikian?
Karena ajaran semua Buddha adalah sama.
5
Di dalam Sutra Usia Tanpa Batas telah tertera bahwa
Bodhisattva Maitreya menerima tanggung jawab dari Buddha
Sakyamuni untuk meneruskan membabarkan Ajaran
Sukhavati. Maka itu keyakinan kita harus dibangun dari sini,
jangan ada keraguan sedikitpun, jangan sampai terpengaruh
dan goyah, jadikan keyakinan ini sebagai pengamalan
seumur hidup, ini adalah syarat pertama untuk terlahir ke
Alam Sukhavati yakni membangkitkan keyakinan dengan
sukacita.
6
Buddha ada di mana?
memulai perjalanannya dari Anhui ke Sichuan, orang jaman
dahulu bepergian dengan jalan kaki, ini menunjukkan
kesungguhan hatinya dalam mempelajari Ajaran Buddha.
8
Bhiksu tua itu menjawab : “Saya adalah murid Master Wu Ji,
beliau yang mengutus saya untuk menjemput kamu, beliau
meminta saya menyampaikan pesan untukmu, daripada
menemui Master Wu Ji, lebih baik pergi menemui Buddha”.
9
Tetapi Buddha ada di mana? Bhiksu tua itu memberitahukan
Yang Pu, pertama-tama ikuti jalur jalan pulang kembali ke
rumahnya, kemudian akan bertemu dengan seseorang,
dengan ciri-ciri sebagai berikut, mengenakan selimut warna
kuning dengan terbalik dan memakai sandal juga terbalik,
ingatlah dengan seksama, jika anda bertemu dengan orang
yang berdandan sedemikian rupa, maka janganlah sampai
terlewatkan, dia adalah Buddha.
10
Demikianlah dengan ibunda Yang Pu yang begitu mendengar
ketukan pintu yang dikenalinya itu segera melompat dari
tempat tidurnya, dengan tergesa-gesa ingin segera
membukakan pintu untuk anaknya, sehingga melupakan
udara dingin yang menusuk di musim dingin, juga
melupakan harus mengenakan baju hangat, kerinduannya
yang setiap hari dipendam mengharapkan kepulangan sang
anak.
11
Kini Yang Pu memahami ucapan Bhiksu tua yang
menasehatinya agar belajar pada Buddha yang artinya berbakti
pada ayahbunda, sejak itu dia tinggal di rumah berbakti pada
ibundanya, juga menulis penjelasan yang panjang pada “Sutra
Bakti”, ini sungguh sebuah teladan yang baik bagi semua
praktisi.
12
Kemampuan Gaib
gaibnya baru berfungsi kembali, menampilkan memasuki
Parinirvana, menampilkan kemampuan gaib yang agung.
Yang pertama adalah niat pikiran yang tidak benar, barulah bisa
mengundang munculnya banyak rintangan Mara, dan sebab
utama yang paling sering mengundang munculnya rintangan
Mara adalah suka pada kemampuan gaib dan mukjizat, sehingga
para musuh kerabat penagih hutang, baru memiliki kesempatan
untuk masuk.
15
Praktisi yang melafal Amituofo dengan tulus ketika
pikirannya telah suci, tingkatan kesucian akan muncul
dengan sendirinya, namun semua kondisi batin yang muncul
tak perlu dipedulikan. Jangan menganggap kondisi yang
muncul itu adalah sesuatu yang luar biasa, misalnya ketika
sedang melafal Amituofo tiba-tiba melihat bunga teratai
muncul dan anda merasa sangat kegirangan dan
membanggakan diri di hadapan praktisi lainnya.
Sesungguhnya ini adalah hal yang celaka karena kondisi
maya ini muncul dan pikiran anda tidak suci lagi.
Maka itu tak peduli kondisi batin apapun yang muncul ketika
sedang melatih diri, tak perlu dipedulikan. Para Bodhisattva
Alam Sukhavati dilengkapi dengan kemampuan gaib
sempurna adalah untuk memudahkan Mereka dalam misi
menyebarkan Buddha Dharma dan memberi manfaat bagi
semua makhluk, bukan untuk dipamerkan.
16
Ksatria Berperisai
Sukhavati, sampai di Alam Sukhavati telah memperoleh jaminan
keselamatan, sehingga ketika kita kembali ke alam saha untuk
mengajari para makhluk, jika bertemu hambatan, kita takkan
goyah dan tersesat.
18
19
Namun jika anda ingin mendengar kata-kata muluk, maka
saya akan berkata : “Wah anda hebat sekali telah melihat cahaya
Buddha, ini amat langka”.
Jadi ini merupakan hal yang biasa, tak perlu melekat padanya.
Jika bertemu dengan kejadian-kejadian, tak peduli ini adalah
gejala biasa atau istimewa, maka ketahuilah, jangan melekat
20
padanya, jika melekat maka akan menjadi hambatan bagi
kemajuan batin kita.
21
Mengapa Buddha Tidak
Melindungiku?
Ketika praktisi wanita ini mendengar kejadian tragis yang
menimpa suami dan putrinya, bagaikan sambaran petir di
siang bolong, kita juga dapat memahami bagaimana
perasaannya saat itu, ini memang merupakan pukulan yang
amat menyakitkan. Jika hanya belajar Buddha Dharma
namun tidak memahami Hukum Karma, dalam menghadapi
masalah ini pasti hatinya akan mundur.
23
Kebetulan ketika dirinya masih dilanda kebingungan, saya
tiba di kota WuXi, ada seorang praktisi lainnya yang
memperkenalkan dia datang menjumpai diriku, untuk apa?
Untuk mendengar keluhannya, praktisi wanita ini tidak
berhenti mengeluh bahwa dirinya sudah begitu banyak
berbuat kebajikan, namun mengapa harus bertemu dengan
peristiwa yang begitu menyayat hati.
Pada saat itu saya terpikir Master Yin Guang yang menulis
sepucuk surat yang panjang isinya untuk Wei Jin-zhou.
Master Yin Guang juga pernah bertemu dengan peristiwa
sedemikian dimana ada seorang praktisi yang sudah begitu
lama belajar Buddha Dharma, yang juga merasa dirinya
sudah cukup handal, praktisi ini bernama Wei Jin-zhou. Pada
suatu hari rumah tetangganya dibakar si jago merah, api
menjalar hingga rumahnya juga ikut ludes tak bersisa, sejak
itu keluarganya jatuh miskin dan dia sendiri bimbang
kehilangan arah.
24
Bukan saja manusia awam yang harus menghadapi masalah,
bahkan Buddha Sakyamuni sendiri juga harus menghadapi
Devadatta yang ingin mencelakaiNya, di dalam Sangha harus
menghadapi “Kelompok Enam Bhikkhu” yang sering membuat
kekacauan.
26
Pandai Besi Melatih
Diri
27
Bhiksu kembali berkata : “Justru anda begitu sibuk dan
banyak kerisauan, makanya harus melatih diri untuk mengurangi
beban pikiran anda. Saya akan mengajarkan anda sebuah metode
yakni melafal Amituofo. Setiap anda memukul besi satu kali
maka lafallah Amituofo satu kali, tidak perlu mencari waktu
luang”.
28
“Saya hendak pulang ke rumah”. Istrinya merasa aneh berkata :
“Bukankah rumahmu di sini?”
29
Syair ini dikemudian hari menjadi begitu terkenal, bunyinya :
“Ting ting tang tang, setelah lama menempa akhirnya jadi baja,
kedamaian semakin dekat, saya terlahir ke Alam Sukhavati”.
Selesai mengucapkan syair ini, dia menghembuskan nafas
terakhir dalam posisi berdiri.
30
Penolong atau Penculik?
Kadang kala kita ini baik hati, ingin membantu orang lain,
namun jika tidak bijaksana malah akan menimbulkan hal-hal
yang tidak diinginkan, kebaikan justru berbalik menjadi
kejahatan, peristiwa sedemikian amat banyak.
31
Lansia itu berasal dari Mongolia, jauh jaraknya, bertamasya
seorang diri, anak-anaknya tidak berbakti, makanya dia keluar
menghibur diri, usianya lebih dari 70 tahun.
32
nyaman, ikutlah dengan kami, beberapa hari ini kami sedang
bertamasya di sini, kami akan membawamu serta”.
Melihat semua ini saya menasehati para umat ini bahwa apa
yang mereka lakukan sudah terlalu banyak, orang lain akan
ketakutan. Ternyata ucapanku benar, lansia itu membatalkan
sewa hotelnya dan dengan terpaksa mengikuti ajakan para umat,
seolah-olah diculik, setelah sampai di hotel kami, kamar kami
yang terbaik diperuntukkan padanya.
Lansia itu berkata bahwa dia tidak ingin tidur di kasur namun
ingin tidur di lantai, sepertinya ada sesuatu masalah. Kemudian
siangnya keluar makan, para umat juga mengajak lansia untuk
ikut bersama, namun ditolak dengan alasan dia ada membawa
biskuit. Para umat tidak menanggapinya dengan serius.
33
mungkin hendak dijual, kami ingin memahami kejadian yang
sebenarnya”.
34
Semangkok Nasi
dapat memberi persembahan kepada Buddha, maka itu dengan
cara apapun saya harus bisa memperoleh dana makanan untuk
memberi persembahan kepada Buddha, tetapi semua Bhikkhu
juga tidak berhasil memperoleh makanan, di mana saya harus
mendapatkannya.
36
Bhikkhu menjawab : “Saya menukarnya dengan jubahku,
untuk memberi persembahan kepada Buddha”. Setelah
mendengar ucapan ini, dengan tegas Buddha memberitahukan
Bhikkhu, “Saya tidak dapat menerima semangkok nasi ini,
karena jubah Bhikkhu dikenakan oleh para Buddha, merupakan
citra anggota Sangha, seluruh jasa kebajikan tiga mustika ada
dalam citra ini, kini anda menggunakan jubah ini untuk ditukar
dengan semangkok nasi, Saya tidak memiliki jasa kebajikan
yang besar untuk menerima semangkok nasi ini”.
dia dapat menerima persembahan darimu, semua milikmu
berasal dari ayahbundamu, tentu saja semangkok nasi dari anda,
juga memiliki jalinan hubungan dengan ayahbundamu, anda
menggunakan tubuh jasmani yang diberikan ayahbundamu
untuk digantikan dengan semangkok nasi, maka itu
ayahbundamu dapat menerima persembahan semangkok nasi
ini”.
Semua Buddha Melafal
Amituofo
39
digunakan oleh Buddha Sakyamuni untuk mencapai
KeBuddhaan di alam saha ini.
40
Catatan Tambahan :
41
Surat Dari Raja Yama
memakai surat pos, sekarang dengan email, kadang kala
malah menggunakan telepon untuk menghubungi dirimu,
namun sayangnya kita masih tidak paham.
43
Raja Yama berkata : “Sejak awal saya sudah melayangkan
banyak surat pemberitahuan kepada dirimu, namun kamu tak
pernah mempedulikannya, mana boleh menyalahkan saya?”
Semua surat ini telah diterima oleh para lansia, hanya saja
mereka tidak berani membacanya.
44
masih belum menyadari bahwa anda akan menghadapi
kematian? “
45
Pemuda itu menjawab:”Saya pernah mendengarnya”.
46
Ternyata Anda Juga
Adalah Buddha
Amitabha
47
Fang Zhu, suatu hari tiba-tiba dia diundang Raja Yama, alias
mati mendadak.
orang lain melafal Amituofo, tak terduga orang itu benar-
benar serius dan telah berhasil terlahir ke Alam Sukhavati”.
49
Bodhisattva Maha Maitri mengatakan, jika menasehati 2
orang atau lebih melafal Amituofo selain diri sendiri juga
mengamalkan, maka jasa kebajikan ini melebihi ketekunan
jika anda hanya melatih diri sendiri.
50
Gatha Pelimpahan Jasa
51
Daftar Pustaka
阿弥陀佛四十八愿
(仁山法师讲于新加坡南海普陀山)
公元二千零七年九月五日
http://club.fjdh.com/html/49/8749‐181637.html
Arsip
http://smamituofo.blogspot.com/search/label/Master%20Ren%20Shan
52